Anda di halaman 1dari 13

MATA KULIAH : KEPERAWATAN KELURGA

DOSEN PENGAMPU : DEWI SARI PRATIWI , S.Kep., Ns., M.Kes


TUGAS KELOM POK :

MAKALAH
PROSES KEPERAWATAN KELUARGA

OLEH :
Kelompok 5

Takdir P201801080
Asri Nedila P201801124
Fajeriati P201801078
Muh. Anasrullah P201801082
Nuning Meysa P201801125
Febiyanti P201801081
Nurlisa Maalimi P201801079
Fatimah P201801057

KELAS L2 KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya
kepada kami sehinnga penyusunan makalah yang berjudul “ proses Keperawatan keluarga ”
dapat diselesaikan tanpa kesulitan yang besar.
Adapun penyusunan makalah ini sebagai salah satu tugas kelompok mata kuliah
Keperawatan bencana . kami dapat menyelesaikan ini dengan melakukan pencarian.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kelemahan. Untuk itu kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi
perbaikan tugas makalah kami.
Akhir kata, kami mohon maaf atas segala kekurangan yang ada. Semoga makalah ini
bermanfaat.

                                                                                            Kendari, 05 april 2021

                                                                                                        PenuliS
BAB I

PENDAHULUAN

A. latar belakang
Asuhan keperawatan keluarga adalah proses kompleks yang menggunakan
pendekatan sistematik yang bekerja sama dengan keluarga dan individu sebagai anggota
keluarga.
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang diundang oleh perkawinan, adopsi
dan kelahiran yang ikut mengumpulkan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari individu-individu
yang ada di sini.
Keluarga terdiri dari orang orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, ikatan
darah dan yang diadopsi yang hidup bersama dalam satu rumah tangga, anggota keluarga
terkait dan berkomunikasi satu sama lain dengan peran sosial keluarga.
Perawat harus dapat mengetahui apa saja tahapan dari proses keperawatan ini agar dapat
mempermudah dalam menjalankan asuhan keperawatan kepada pasien (Stander dalam
Maryam, Setiawati & Ekasari, 2008).
Tahap-tahap dalam proses keperawatan ini saling bergantungan satu sama lainnya
dan bersifat dinamis, dan disusun secara sistematis untuk menggambarkan perkembangan
dari tahap yang satu ke tahap yang lain.
Tahapan ini meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi. Dimana pengkajian ini merupakan pengumpulan data klien kemudian setelah
data dapat dilanjutkan dengan perencanaan yaitu tindakan apa yang selanjutnya
dilaksanakan, dan setelah itu pelaksanaan apa yang akan dilakukan dari perencanaan
tersebut dan terakhir evaluasi.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu Definisi Keluarga?
2. Apa itu Tujuan proses keperawatan keluarga ?
3. Bagaimana Sasaran proses keperawatan keluarga?
4. Bagaimana Prinsip – prinsip penting saat melakukan kunjungan rumah?
5. Apa proses keperawatan kelurga ?
6. Bagaimana tahapan proses keperawatan keluarga ?
C. Tujuan penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui Definisi Keluarga.
2. Mahasiswa dapat mengetahui Tujuan proses keperawatan keluarga.
3. Mahasiswa dapat mengetahui Sasaran proses keperawatan keluarga.
4. Mahasiswa dapat mengetahui Prinsip – prinsip penting saat melakukan kunjungan
rumah.
5. Mahasiswa dapat mengetahui proses keperawatan kelurga.
6. Mahasiswa dapat mengetahui tahapan proses keperawatan keluarga.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi kelurga
Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang di ikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap aggota keluarga selalu berintraksi
satu dengan yang lain ( Mubarak, 2011).
B. Tujuan proses keperawatan keluarga
Mengoptimalkan fungsi kelurga dan meningkatkan kemampuan kelurga dalam
menangani masalah kesehatan dan mempertahankan status kesehatan anggotanya.
C. Sasaran proses keperawatan keluarga
1. Keluarga sehat
Jika seluruh anggota kelurga dalam kondisi sehat tetapi memerlukan antisipasi
terkait dengan siklus perkembangan manusia dan tahapan tumbuh kembang kelurga,
focus intervensi keperawatan terutama promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
2. Keluarga resiko tinggi dan rawan kesehatan
Jika salah satu atau lebih anggota kelurga memerlukan perhatian khusus,
keluarga yang memiliki kebutuhan untuk menyusaikan diri terkait siklus
perkembangan anggota kelurga, keluarga dengan factor risiko penurunan status
kesehatan misalnya : bayi BBLR, balita gizi buruk/gizi kurang, bayi/balita yang belum
di imunisasi, bumil anemia, bumil multipara ( bumil dengan skor 6-10, resiko sangat
tinggi dgn skor >12 ) atau lebih dari 70 tahun atau dengan masalah kesehatan, remaja
penyalahgunaan narkoba.
3. Keluarga yang memerlukan tindak lanjut
Keluarga yang anggota keluarganya mempunyai masalah kesehatan dan
memerlukan tindak lanjut pelayanan keperawatan/ kesehatan misalnya : klien
pascahospitalisasi penyakit kronik, penyakit degenerative, tindakan pembedahan,
penyakit terminal.
D. Prinsip – prinsip penting saat melakukan kunjungan rumah
1. Memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah
2. Memjelaskan tujuan kunjungan serta menyakinkan kelurga bahwa kedatangan perawat
adalah untuk membantu kelurga menyelesaikan msalah kesehatan yang ada di kelurga
3. Menciptakana suasana/hubungan yang baik dengan kelurga
4. Menggunakan bahasa yang sederhana saat berkomunikasi dengan melakukan kegiatan
penyuluhan atau pendidikan kesehatan
E. Proses Keperawatan Keluarga
Proses keperawatan keluarga akan relatif berbeda pada siapa yang menjadi focus
perawatan. Perbedaan focus tersebut tergantung pada keonseptualisasi keluarga dari
perawat tersebut dalam prakteknya. Jika ia melihat keluarga sebagai latar belakang atau
konteks dari pasien keperawtan yang berorientasi secara individu, seperti pada
tradisional.
Dalam prakteknya, kebanyakan perawat bekerja sekaligus dengan keluarga dan
anggota keluarga secara individu. Ini berarti bahwa perawat keluarga akan menggunakan
proses keperawatan pada dua lingkaran yaitu tingkat individu dan keluarga. Dalam hali
ini, pengakjian diagnosa, perencanaan, intervensi, dan evaluasi akan menjadi lebih luas
dan rumit.
Palayanan perawatan keluarga amat khusus dan hanya bekerja pada keluarga
sebagai system. Dan dilain pihak, suatu pemahaman dari setiap anggota keluarga yang
tidak adekuat tidak dapat dicapai tanpa memandang anggota tersebut dalam konteks
kelompok primer-keluarga.
Pendekatan kedua tingkatan ini, yang digunakan untuk mengakji dan
melaksanakan keperawatan keluarga digambarkan pada gambar berikut ini yang
menggambarkan langkah-langkah dalam proses keperawatan keluarga.

Tahapan dari proses keperawatan keluarga meliputi :


1. Pengkajian
Menurut Nursalam (2008) dalam bukunya Proses dan Dokumentasi
Keperawatan Konsep dan Praktik dinyatakan, pengkajian adalah tahap awal dari
proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan
data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status
kesehatan klien. Tahap pengkajian merupakan dasar utama dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu. Oleh karena itu pengkajian
yang benar, akurat, lengkap dan sesuai dengan kenyataan sangat penting dalam
merumuskan suatu diagnosis keperawatan dan dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai dari American Nursing Assosiation (ANA).
Proses pengumpulan informasi yang dilakukan terus menerus dan untuk
dapat mengartikan data/informasi yang diperoleh dan digunakan kemampuan
profesional. Sumber-sumber data yang diperlukan berasal dari: pengkajian keluarga;
observasi rumah dan lingkungannya; pemeriksaan fisik seluruh anggota keluarga;
data sekunder:hasil lab/X-ray. Ada dua tahap dalam pengkajian, yaitu:
a. Pengkajian tahap I
a. Data umum
a) Nama kepala keluarga
b) Alamat
c) Komposisi keluarga (dalam table) lengkapi dengan genogram
d) Tipe keluarga
e) Suku
f) Agama
g) Status sosial ekonomi keluarga
h) Aktivitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini
b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
c) Riwayat keluarga inti
d) Riwayat keluarga sebelumnya (pihak suami dan istri)
c. Lingkungan
a) Karakteristik rumah
b) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
c) Mobilitas geografis keluarga
d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
e) Sistem pendukung keluarga
d. Struktur keluarga
a) Pola komunikasi keluarga
b) Struktur kekuatan keluarga
c) Struktur peran (formal dan informal)
d) Nilai atau norma keluarga
e. Fungsi keluarga
a) Fungsi afektif
b) Fungsi sosialisasi
c) Fungsi perawatan keluarga
f. Stress dan koping keluarga
a) Stressor jangka pendek dan panjang serta kekuatan keluarga
b) Kemampuan keluarga berespons teradap situasi/stressor
c) Strategi koping yang digunakan
d) Strategi adaptasi disfungsional
g. Pemeriksaan fisik
b. Pengkajian tahap II
mengacu pada pelaksanaan 5 tugas kesehatan keluarga oleh keluarga.
a. Mengenal masalah
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
4. Identifikasi tingkat keseriusan masalah pada keluarga
b. Mengambil keputusan
1. Akibat
2. Keputusan keluarga
c. Melakukan perawatan sederhana
1. Cara-cara perawatan yang sudah dilakukan keluarga
2. Cara-cara pencegahan
d. Modifikasi lingkungan
1. Lingkungan fisik
2. Lingkungan psikologis
e. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
1. Pelayanan kesehatan yang biasa dikunjungi keluarga
2. Frekuensi kunjungan
2. Diagnosa Keperawatan
Merupakan panduan dalam dalam memberikan tindakan keperawatan, ada
tiga jenis yaitu actual, risiko, dan potensial.
Komponen diagnosa keperawatan keluarga :
a. Masalah
mengacu pada respon keluarga terhadap gangguan pemenuhan kebutuhan dasar
b. Etiolgi
mengacu pada pelaksanaan 5 tugas kesehatan keluarga
c. Tanda dan gejala
3. Intervensi keperawatan
a. Penyusunan Tujuan
Perencanaan meliputi perumusan tujuan yang berorientasi pada klien.
Penyusunan bersama tujuan tersebut terdiri atas kemungkinan sumber – sumber
menggambarkan pendekatan alternatif untuk memenuhi tujuan – tujuan
menyeleksi intervensi keperawatan yang spesipik , memobilisasi sumber -
sumber dan mengoperasionalisasikan perencanaan. Penyusunan tujuan bersama
dengan keluarga menjadi penentu perencanaan yang efektif. Salah satu tujuan
utama keperawatan keluarga adalah bahwa klien mempunyai tanggung jawab
akhir dalam mengatur hidup mereka sendiri. Pemutusan tujuan bersama anggota
keluarga secara konsisten telah unggul dari pada penyusunan tujuan unilateral
karena alasan :
1. Peoses penyusunan tujuan bersama memiliki efek positip terhadap interaksi
keluarga
2. Orang nampaknya lebih menentang bila diberi tahu apa yang harus
dilakukan
3. Orang yang membuat keputusan cenderung merasa bertanggung jawab
terhadap mereka.

Penyusunan tujuan semakin dikenali dengan suatu komponen yang amat


penting dalam perencanaan. Ada beberapa tingkatan tujuan yaitu , tujuan jangka
pendek yang sifatnya dapat diukur , langsung dan spesifik. Ditengah kontinum
adalah tujuan tingkat menengah dan tujuan jangka panjang adalah tujuan akhir
yang menyatakan maksud secara luas yang diharapkan oleh perawat dan
keluarga agar dapat dicapai.

b. Membuat pendekatan alternatif dan mengidentifikasi sumber – sumber


Sebagaimana digambarkan bahwa sumber – sumber yang dapat dipakai
untuk menangani kebutuhan – kabutuhan perlu diidentifikasi. Sumber – sumber
itu meliputi kekuatan – kekuatan yang paling dalam , termasuk sumber – sumber
perawatan diri dari mereka , system pendukung dari mereka dan sumber – sumber
bantuan fisik serta komunitas.
Tindakan atau pendekatan yang spesifik yang dimudahkan oleh perawat ,
dipilih dari alternatif dan sumber yang ada.
c. Penyusunan prioritas
Penyusunan prioritas intervensi dalam suatu perencanan yang bertahap
dan terkoordinasi akan membawa intervensi tersebut kepada
pengimplementasiannya.
Pengurutan prioritas yang dibuat oleh keluarga merupakan paling penting
dalam penyusunan prioritas secara bersama. Sejumlah perawat menetapkan
intervensi - intervensi terencana dengan urutan prioritas rendah , menengah dan
utama , dengan yang termasuk prioritas utama perlu dilaksanakan segera.
Selanjutnya terdapat penetapan kriteria dan standar yang di dalamnya
memuat komponen yaitu kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor
(tindakan) (Dion & Betan, 2015).
4. Implementasi Keperawatan Keluarga
Implementasi adalah pelaksanaan tindakan keperawatan yang sudah
ditentukan sebelumnya. Adapun prinsip yang mendasar implementasi keperawatan
keluarga antara lain:
a. Implementasi mengacu pada rencana perawatan yang dibuat.
b. Implementasi dilakukan dengan tetap memperhatikan prioritas masalah.
c. Kekuatan-kekuatan keluarga berupa finansial, motivasi, dan sumber-sumber
pendukung lainnya jangan diabaikan.
d. Pendokumentasian implementasi keperawatan keluarga janganlah terlupakan
dengan menyertakan tanda tangan petugas sebagai bentuk tanggung gugat dan
tanggung jawab profesi (Setiawati, 2008).
5. Evaluasi Keperawatan Keluarga
Evaluasi merupakan tahapan terakhir dari proses keperawatan keluarga.
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui kemampuan keluarga dalam mencapai tujuan.
Dalam evaluasi terdapat 2 jenis pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga sebagai
berikut:
1. Evaluasi Formatif Evaluasi yang dilakukan sesaat setelah pelaksanaan tindakan
keperawatan. penulisannya lebih dikenal dengan menggunakan format SOAP.
2. Evaluasi Sumatif Evaluasi akhir apabila waktu perawatan sudah sesuai dengan
perencanaan. Bila terdapat ketidaksesuaian dalam hasil yang dicapai,
keseluruhan proses mulai dari pengkajian sampai dengan tindakan perlu ditinjau
kembali.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perawatan keluarga yang komprehensif merupakan suatu proses yang
rumit, sehingga memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis. Dimana
dalam proses keperawatan keluarga akan relatif berbeda pada focus perawatannya.
Perbedaan focus perawatan tergantung pada konseptualisasi keluarga.
Dalam prakteknya, proses keperawatan keluarga menggunakan dua tingkatan
yaitu tingkatan ini digunakan untuk mengkaji dan melaksanakan keperawatan
keluarga dengan mengikuti langkah-langkah dalam proses keperawatan keluarga
yaitu, Pengkajian (pengkajian terhadap keluarga dan pengkajian dan anggota
keluarga secara individu), identifikasi masalah keluarga dan individu (diagnosa
keperawatan ), rencana perawatan, intervensi dan evaluasi perawatan.
B. Saran
Demikian makalah proses keperawatan keluarga yang kami buat, semoga
dapat bermanfaat. Kami menyadari bahwa makalah kami belum begitu sempurna
apabila terdapat kesalahan mohon di maafkan dan di maklumi karna kami masih
dalam proses belajar. Maka dari itu kami meminta saran dan kritik yang membangun
kepada teman-teman dan Bapak dosen guna penyempurnaan makalah kami
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, S. 2012. Keperawatan Keluarga: Konsep Teori, Proses, dan Praktik Keperawatan.
Yogyakarta

Dion, Y., Yasinta B. 2015. Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Praktik. Yogyakarta

Rkt ,Yanti Syafitri, Elda 2018. tahapan Proses Keperawatan Keluarga. Jurnal nasional.

Anda mungkin juga menyukai