Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PROSES KEPERAWATAN KELUARGA


Mata Kuliah : keperawatan keluarga

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 6

1. Riski Gobel
2. Fitriani Mamonto

STIKES GRAHA MEDIKA KOTAMOBAGU

Tahun Ajaran

2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt, yang telah melimpahkan Rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan lancar. Makalah ini kami
susun untuk memenuhi tugas yang membahas tentang proses keperawatan keluarga.

Kami menyadari bahwa dalam penyelesaian tugas ini, kami banyak mendapat bimbingan,
nasihat serta bantuan dari berbagai pihak, kami menyadari bahwa tugas ini tentu tidak lepas dari
kekurangan untuk itu masukan dari para pembaca sangat kami harapkan. Akhir kalimat kami
berharap semoga makalah ini memberikan manfaat bagi perkembangan kesehatan Indonesia.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Kotamobagu, 19 Februari 2020

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

1. Latar belakang.........................................................................................................
2. Rumusan masalah...................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

1. Proses keperawatan keluarga..................................................................................


2. Pengkajian keluarga................................................................................................
3. Diagnosa keperawatan keluarga.............................................................................

BAB II PENUTUP............................................................................................................

1. Kesimpulan.............................................................................................................
2. Saran.......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Perawatan keluarga yang komprehensip merupakan suatu proses yang rumit, sehingga
memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis untuk bekerja dengan keluarga dan
anggota keluarga . Pendekatan ini disebut proses keperawatan. Menurut Yura dan Walsh
(1978), “proses keperawatan merupakan inti dan sari dari keperawatan”. Proses adalah suatu
aksi gerak yang dilakukan dengan sengaja dan sadar dari satu titik ke titik yang lain menuju
pencapaian tujuan. Pada dasarnya, proses keperawatan merupakan suatu proses pemecahan
masalah yang sistematis, yang digunakan ketika bekerja dengan individu, keluarga,
kelompok atau komunitas.
Salah satu aspek terpenting dari keperawatan adalah penekanannya pada keluarga.
Keluarga bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah klien atau resipien
keperawatan. Secara empiris, disadari bahwa kesehatan para anggota keluarga dan kualitas
kesehatan keluarga mempunyai hubungan yang erat. Akan tetapi, hingga saat ini sangat
sedikit yang diberikan perhatian pada keluarga sebagai objek dari studi yang sistematis dalam
bidang keperawatan. Beberapa alasan penting meyakinkan mengapa unit keluarga harus
menjadi focus sentral dari keperawatan keluarga, yaitu : Dalam sebuah unit keluarga,
disfungsi apa saja (penyakit, cedera, perpisahan) yang mempengaruhi satu atau lebih anggota
keluarga, dan dalam hal tertentu, sering akan mempengaruhi anggota keluarga yang lain dan
unit ini secara keseluruhan. ada semacam hubungan yang kuat antara keluarga dan status
kesehatan anggotanya.
2. Rumusan masalah
a. Proses keperawatan keluarga
b. Pengkajian keperwatan keluarga
c. Diagnosa keperwatan keluarga
BAB II

PEMBAHASAN

A. PROSES KEPERAWATAN KELUARGA


Proses keperawatan keluarga akan relatif berbeda pada siapa yang menjadi focus perawat
an. Perbedaan focus tersebut tergantung pada keonseptualisasi keluarga dari perawat tersebut 
dalam prakteknya. Jika ia melihat keluarga sebagai latar belakang atau konteks dari pasien
keperawtan yang berorientasi secara individu, seperti pada tradisional.
Dalam prakteknya, kebanyakan perawat bekerja sekaligus dengan keluarga dan anggota
keluarga secara individu. Ini berarti bahwa perawat keluarga akan menggunakan proses
keperawatan pada dua lingkaran yaitu tingkat individu dan keluarga. Dalam hali ini,
pengakjian diagnosa, perencanaan, intervensi, dan evaluasi akan menjadi lebih luas dan
rumit.
Palayanan perawatan keluarga amat khusus dan hanya bekerja pada keluarga sebagai
system. Dan dilain pihak, suatu pemahaman dari setiap anggota keluarga yang tidak adekuat
tidak dapat dicapai tanpa memandang anggota tersebut dalam konteks kelompok primer-
keluarga.
Pendekatan kedua tingkatan ini, yang digunakan untuk mengakji dan melaksanakan
keperawatan keluarga digambarkan pada gambar berikut ini yang menggambarkan langkah-
langkah dalam proses keperawatan keluarga.
B. PENGKAJIAN KELUARGA
1. Analisa Tingkat Interaksi
Untuk dapat bekerja secara efektif dengan klien, maka dalam melakukan
pengkajian dan memberikan perawatan, perawat keluarga harus berfiikir secara interaksi.
Wright dan Leahey (1984) menerangkan bahw variabel paling penting meningkatkan atau
merintangi perawatan yang berpusat keluarga adalah bagaimana perawat
mengkonseptualisasikan masalah. Pengetahuan tentang teori keluarga dan penelitian serta
suatu kerangka kerja sistematis untuk mengkaji dan bekerja dengan keluarga, benar-benar
membantu perawat dalam membuat transisi dari persfektif familistis.
a. Penkajian terhadap keluarga
Mengidentifikasikan dan data sosiologi, lingkungan, struktur dan fungsi
1. Pengakajian anggota keluarga
Secara individu :
Mental, fisik, emosional, sosial dan spiritual Identifikasi masalah-masalah
keluarga dan individu (diagnosa
2. Rencana Perawatan :
Penyusunan tujuan Mengidentifikasikan sumbersumber, Mendefinisikan
pendekatan alternatif Memilih intervesi perawatan Penyusunan prioritas
3. Intervensi :
Implementasi rencana pengarahan Sumber-sumber Evaluasi Perawatan.
b. Proses Pengkajian
Proses pengkajian keperawatan diwarnai dengan pengumpulan informasi secara
terus menerus terhadap arti yang melekat pada informasi yang sedang dikumpulkan
tersebut. Dengan kata lain, data dikumpulkan secara sistematis, diklasifikasikan dan
dianalisa artinya. Pengumpulan data merupakan syarat utama untuk mengidentifikasi
masalah.Pengumpulan data tentang keluarga didapat dari berbagai sumber, yaitu :
1) Wawancara dengan klien dalam hubungannya dengan kejadian-kejadian pada
waktu lalu dan sekarang.
2) Temuan-temuan yang objektif, missal : observasi terhadap rumah dan fasiliats-
fasilitas yang ada didalamnya .
3) Informasi-informasi yang tertulis maupun lisan dan rujukan, berbagi lembaga
yang menangani keluarga dan anggota tim lainnya.

Salah satu peran penting dari perawat keluarga adalah menjadi partisipan
pengamat dalam keluarga. Sementara perawat bekerja secara aktif dengan keluarga, ia
juga harus memiliki kemampuan melangkah mundur dan secara mengobservasi
kondisi dan situasi dirumah.Keperawatan keluarga biasa terdiri dari beberapa babak
interaksi dengan sebuah keluarga.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
Pengkajian terhadap keluarga mencapai puncaknya dengan pengidentifikasian masalah-
masalah keluarga. Banyak sekali masalah-masalah keluarga yang berbeda dalam lingkup
praktek dari perawat, yang dinamakan diagnosa keperawatan keluarga.
Masalah-masalah keluarga perlu diidentifikasikan dan didiskusikan dengan keluarga,
untuk memeriksa kepentingan bahwa masalah atau kebutuhan tersebut dilihat secara timbal
balik.
Diagnosa - diagnosa keluarga merupakan perpanjangan dari diagnosa-diagnosa
keperawatan terhadap system keluarga dan merupakan hasil dari pengkajian terhadap
perawatan. Diagnosa keperawatan keluarga didalamnya termasuk masalah-masalah
kesehatan yang actual dan potensial.
Pada tingkat keluarga, diagnosa keperawatan dapat diturunkan dari pemakaian salah satu
teori tentang keluarga atau keperawatan atau dari diagnosa North American Diagnosis
Association (NANDA). Ataupun klasifikasi NANDA adalah :
1. Diagnosa-diagnosa tersebut tidak bersifat teoritis, yang mana bisa jadi merupakan
kakuatan dan kelemahan, tergantung pada sudut pandang seseorang.
2. Sebagian besar keperawatan yang berorientasi pada keluarga bersifat sangat luas dan
tidak cukup untuk mengarahkan intervensi.
3. Diagnosa-diagnosa tersebut lebih berorientasi pada penyakit.
4. Daftar yang ada sekarang tidak lengkap dan tidak mencakup sebagian besar
masalah/diagnosa yang potensial dan actual dari keperawatan keluarga yang dilihat
praktis.
a. Perencanaan
1. Penyusunan Tujuan
Perencanaan meliputi perumusan tujuan yang berorientasi pada klien.
Penyusunan bersama tujuan tersebut terdiri atas kemungkinan sumber – sumber ,
menggambarkan pendekatan alternatif untuk memenuhi tujuan – tujuan ,
menyeleksi intervensi keperawatan yang spesipik , memobilisasi sumber – sumber
dan mengoperasionalisasikan perencanaan. Penyusunan tujuan bersama dengan
keluarga menjadi penentu perencanaan yang efektif. Salah satu tujuan utama
keperawatan keluarga adalah bahwa klien mempunyai tanggung jawab akhir
dalam mengatur hidup mereka sendiri. Pemutusan tujuan bersama anggota
keluarga secara konsisten telah unggul dari pada penyusunan tujuan unilateral
karena alasan :

1) Peoses penyusunan tujuan bersama memiliki efek positip terhadap interaksi


keluarga
2) Orang nampaknya lebih menentang bila diberi tahu apa yang harus dilakukan
3) Orang yang membuat keputusan cenderung merasa bertanggung jawab
terhadap mereka.
Penyusunan tujuan semakin dikenali dengan suatu komponen yang amat
penting dalam perencanaan. Ada beberapa tingkatan tujuan yaitu , tujuan jangka
pendek yang sifatnya dapat diukur , langsung dan spesifik. Ditengah kontinum
adalah tujuan tingkat menengah dan tujuan jangka panjang adalah tujuan akhir
yang menyatakan maksud secara luas yang diharapkan oleh perawat dan keluarga
agar dapat dicapai.

2. Membuat pendekatan alternatif dan mengidentifikasi sumber – sumber


Sebagaimana digambarkan bahwa sumber – sumber yang dapat dipakai
untuk menangani kebutuhan – kabutuhan perlu diidentifikasi. Sumber – sumber
itu meliputi kekuatan – kekuatan yang paling dalam , termasuk sumber – sumber
perawatan diri dari mereka , system pendukung dari mereka dan sumber – sumber
bantuan fisik serta komunitas.
Tindakan atau pendekatan yang spesifik yang dimudahkan oleh perawat ,
dipilih dari alternatif dan sumber yang ada.
3. Penyusunan prioritas
Penyusunan prioritas intervensi dalam suatu perencanan yang bertahap
dan terkoordinasi akan membawa intervensi tersebut kepada
pengimplementasiannya.
b. Intervensi keperawatan keluarga
Tahap intervensi diawali dengan penyelesaian perencanaan perawatan.
Implementasi dapat dilakukan oleh banyak orang : klien , perawat dan anggota tim
perawat kesehatan lain.
Kriteria untuk membuat keputusan termasuk keinginan dan motivasi keluarga
dalam menerima bantuan dan mencoba memecahkan masalah masalahnya , dan
tingkat fungsinya , keluarga serta sumber – sumber yang tersedia.
Wright dan Leahey menyarankan bahwa normalnya keluarga memerlukan
bantuan dalam situasi sebagai berikut :
1) Sebuah keluarga menjadi penyebab suatu masalah dimana hubungan anatara para
anggota keluarga terganggu.
2) Seorang anggota keluarga menjadi penyebab suatu penyakit yang mempunyai
pengaruh buruk terhadap anggota yang lain.
3) Anggota keluarga memperbesar gejala atau masalah seorang individu.
4) Kemajuan kesehatan seorang anggota keluarga menimbulkan gejala atau
kemerosotan pada seorang anggota keluarga yang lain.

Disamping itu Wright dan Leahey membagi tingkatan intervensi menjadi dua
tingkatan yaitu intervenesi permulaan atau tingkat dasar yang bersifat suportif dan
mendidik, dan intervensi yang telah maju meliputi sejumlah intervensi terapi keluarga
yang bersifat psikososial dan tidak langsung.
Wright dan Leahey juga mengklasifikasikan intervensi keluarga dalam tingkatan
fungsi keluarga yaitu kognitif, afektif dan perilaku.

c. Evaluasi
Evaluasi didasarkan pada bagaimana efektifnya intervensi-intervesi yang
dilakukan oleh keluarga, perawat dan yang lainnya. Keefektifan ditentukan dengan
melihat respon keluarga dan hasi, bukan intervensi-intervensi yang
diimplementasikan.Meskipun evaluasi dengan pendekatan terpusat pada klien paling
relevan, seringkali membuat frustasi karena adanya kesulitan-kesulitan dalam
membuat criteria objektif untuk hasil yang dikehendaki.
Rencana perawatan mengandung kerangka kerja evaluasi. Evaluasi merupakan
proses berkesinambungan yang terjadi setiap kali seorang perawat memperbaharui
rencana asuhan keperawatan. Sebelum perencanaanperencanaan dikembangkan,
perawat bersama keluarga perlu melihat tindakantindakan perawatan tertenu apakah
tindakan tersebut benar-benar membantu. Berikut ini pertanyaan-pertanyaan yang
perlu direnungkan ketika melakukan evaluasi :
1) Apakah ada consensus antara keluarga dan anggota tim perawatan kesehatan lain
dalam hal evaluasi?
2) Data tambahan apa yang perlu dikumpulkan untuk mengevaluasi perkembangan?
3) Apakah terdapat hasil tersembunyi yang perlu di kembangkan?
4) Jika perilaku dan persepsi keluarga menyatakan bahwa masalah dimaksud
diselesaikan secara tidak memuaskan, maka apa alasannya?
5) Apakah diagnosa keperawatan, tujuan dan pendekatan-pendekatan bersifat
akurat?

Faktor yang paling penting adalah bahwa metode tersebut harus disesuaikan
dengan tujuan dan intervensi yang sedang dievaluasi.
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Perawatan keluarga yang komprehensif merupakan suatu proses yang rumit, sehingga
memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis. Dimana dalam proses keperawatan
keluarga akan relatif berbeda pada focus perawatannya.Perbedaan focus perawatan
tergantung pada konseptualisasi keluarga.
Dalam prakteknya, proses keperawatan keluarga menggunakan dua tingkatan yaitu
tingkatan ini digunakan untuk mengkaji dan melaksanakan keperawatan keluarga dengan
mengikuti langkah-langkah dalam proses keperawatan keluarga yaitu, Pengkajian
(pengkajian terhadap keluarga dan pengkajian dan anggota keluarga secara individu),
identifikasi masalah keluarga dan individu (diagnosa keperawatan ), rencana perawatan,
intervensi dan evaluasi perawatan.
2. SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang dan dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari – hari
DAFTAR PUSTAKA

http://samuelsiagan.blogspot.com/2009/08/proses-keperawatan-keluarga.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai