Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

“TINGKATAN ATAU LEVEL TENTANG KEPERAWATAN KELUARGA”

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2

DEA KURNI SEPTIANI (PO72201201637)


DWI ULAN KURNIAWATI (PO72201201638)
ELIS TRIANA (PO72201201639)
KHAIRIAH ISNAINI EFENDI (PO72201201644)
M. KRISNA IHWANDI (PO72201201646)
REGI SUHARIBAR (PO72201201656)
WINDI PUTRI SURYANI (PO72201201664)

DOSEN PEMBIMBING:
H. HARYADI. S.Kp., MPH

KEMETERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG
PRODI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Tingkatan atau Level
Tentang Keperawatan Keluarga” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak H.
Haryadi. S.Kp., MPH pada Mata Kuliah Keperawatan Keluarga. Makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang “Tingkatan atau Level Tentang Keperawatan Keluarga”
untuk para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ibu yang telah membimbing sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan di nantikan demi
kesempurnaan makalah ini agar bisa menjadikan lebih baik di masa yang akan datang.

Tanjungpinang, 31 Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3

2.1 Definisi Keluarga ............................................................................................. 3


2.2 Definisi Proses Keperawatan Keluarga ............................................................... 3
2.3 Fungsi Keluarga .................................................................................................. 4
2.4 Tahap Perkembangan Keluarga ........................................................................... 4
2.5 Tingkatan/Level Dalam Asuhan Keperawatan Keluarga...................................... 6
2.6 Proses Keperawatan Keluarga ............................................................................. 7

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 9


3.2 Saran .......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perawatan keluarga yang komprehensif merupakan suatu proses yang rumit,
sehingga memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis untuk bekerja dengan
keluarga dan anggota keluarga. Pendekatan ini disebut proses keperawatan. Menurut
Yura dan Walsh (1978), “proses keperawatan merupakan inti dan sari dari
keperawatan”. Proses adalah suatu aksi gerak yang dilakukan dengan sengaja dan sadar
dari satu titik ke titik yang lain menuju pencapaian tujuan. Pada dasarnya, proses
keperawatan merupakan suatu proses pemecahan masalah yang sistematis, yang
digunakan ketika bekerja dengan individu, keluarga, kelompok atau komunitas.
Salah satu aspek terpenting dari keperawatan adalah penekanannya pada
keluarga. Keluarga bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah klien
atau resipien keperawatan. Secara empiris, disadari bahwa kesehatan para anggota
keluarga dan kualitas kesehatan keluarga mempunyai hubungan yang erat. Akan tetapi,
hingga saat ini sangat sedikit yang diberikan perhatian pada keluarga sebagai objek dari
studi yang sistematis dalam bidang keperawatan. Beberapa alasan penting meyakinkan
mengapa unit keluarga harus menjadi fokus sentral dari keperawatan keluarga, yaitu :
Dalam sebuah unit keluarga, disfungsi apa saja (penyakit, cedera, perpisahan) yang
mempengaruhi satu atau lebih anggota keluarga, dan dalam hal tertentu, sering akan
mempengaruhi anggota keluarga yang lain dan unit ini secara keseluruhan.
Ada semacam hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan
anggotanya. Melalui perawatan kesehatan keluarga yang berfokus pada peningkatan,
perwatan diri (self care), pendidikan kesehatan, dan konseling keluarga serta upaya-
upaya yang berarti dapat mengurangi resiko yang diciptakan oleh pola hidup dan
bahaya dari lingkungan. Upaya menemukan kasus merupakan suatu alasan bagus
lainnya untuk memberikan perawatan kesehatan keluarga.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud definisi Keperawatan Keluarga ?
2. Apa yang dimaksud definisi Proses keperawatan Keluarga ?
3. Apa saja fungsi Keluarga ?
4. Apa saja tahap perkembangan keluarga ?

1
5. Bagaiman tingkatan / level Dalam Asuhan Keperawatan Keluarga ?
6. Bagaimana proses Keperawatan Keluarga ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Keperawatan Keluarga ?
2. Untuk mengetahui definisi Proses keperawatan Keluarga ?
3. Untuk mengetahui apa saja fungsi Keluarga ?
4. Untuk mengetahui apa saja tahap perkembangan keluarga ?
5. Untuk mengetahui tingkatan / level Dalam Asuhan Keperawatan Keluarga ?
6. Untuk mengetahui proses Keperawatan Keluarga ?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Keluarga
Keluarga merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyaiperan masing-masing yang
merupakan bagian dari keluarga. Keadaan ini perlu disadari sepenuhnya bahwa setiap
individu merupakan bagiannya dan di keluarga juga semua dapat diekspresikan tanpa
hambatan yang berarti (Friedman, 2010).
Keluarga menurut Burges (1963) dalam Friedman (2010) adalah sekumpulan
yang disatukan oleh ikatan perkawinan darah dan ikatan adopsi atau ikatan sebuah
keluarga yang hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga dan adanya interkasi dan
komunikasi satu sama lain dalam peran sosial keluarga seperti suami, istri, ayah, ibu,
anak laki-laki, saudara perempuan, saudara dan saudari.
Jadi, dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga
merupakan sekumpulan orang yang terdiri dari satu atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan perkawinan dimana anggota keluarga saling berinterksi dan berkomunikasi
antara satu sama lain yang masing-masing mempunyai peran sosial untuk mencapai
tujuan hidup yang sama.
2.2 Definisi Proses Keperawatan Keluarga
Proses keperawatan adalah aktivitas yang mempunyai maksud yaitu praktik
keperawatan yang dilakukan dengan cara yang sistematik. Selama melaksanakan proses
keperawatan, perawat menggunakan dasar pengetahuan yang komprehensif untuk
mengkaji status kesehatan klien, membuat penilaian yang bijaksana dan mendiagnosa,
mengidentifikasi hasil akhir kesehatan klien dan merencanakan, menerapkan dan
mengevaluasi tindakan keperawatan yang tepat guna mencapai hasil akhir tersebut
(Dermawan, 2012).
Proses Keperawatan Keluarga merupakan bidang kekhususan spesialisasi yang
terdiri dari keterampilan berbagai bidang keparawatan. Praktik keperawatan keluarga
didefinisikan sebagai pemberian perawatan yang menggunakan proses keperawatan
kepada keluarga dan anggota-anggotanya dalam situasi sehat dan sakit. Penekanan
praktik keperawatan keluarga adalah berorientasi kepada kesehatan, bersifat holistik,
sistemik dan interaksional, menggunakan kekuatan keluarga.

3
2.3 Fungsi keluarga
Menurut Friedman fungsi keluarga ada lima antara lain berikut ini.
1. Fungsi afektif
Fungsi ini meliputi persepsi keluarga tentang pemenuhan kebutuhan psikososial
anggota keluarga. Melalui pemenuhan fungsi ini, maka keluarga akan dapat
mencapai tujuan psikososial yang utama, membentuk sifat kemanusiaan dalam diri
anggota keluarga, stabilisasi kepribadian dan tingkah laku, kemampuan menjalin
secara lebih akrab, dan harga diri.
2. Fungsi sosialisasi dan penempatan sosial
Sosialisasi dimulai saat lahir dan hanya diakhiri dengan kematian. Sosialisasi
merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup, karena individu secara
kontinyu mengubah perilaku mereka sebagai respon terhadap situasi yang terpola
secara sosial yang mereka alami. Sosialisasi merupakan proses perkembangan atau
perubahan yang dialami oleh seorang individu sebagai hasil dari interaksi sosial dan
pembelajaran peran-peran sosial.
3. Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya
manusia.
4. Fungsi ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan
tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5. Fungsi perawatan kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik dan perawatan kesehatan. Perawatan kesehatan dan
praktik-praktik sehat (yang memengaruhi status kesehatan anggota keluarga secara
individual) merupakan bagian yang paling relevan dari fungsi perawatan kesehatan.
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga.
2) Kemampuan keluarga membuat keputusan yang tepat bagi keluarga.
3) Kemampuan keluarga dalam merawat keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan.
4) Kemampuan keluarga dalam mempertahankan atau menciptakan suasana
rumah yang sehat.
5) Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas.

2.4 Tahap perkembangan keluarga


Terdapat delapan tahap perkembangan keluarga yang perlu Anda pelajari berikut ini.

4
1. Keluarga baru menikah atau pemula
Tugas perkembangannya adalah:
 membangun perkawinan yang saling memuaskan;
 membina hubungan persaudaraan, teman, dan kelompok sosial;
 mendiskusikan rencana memiliki anak.
2. Tahap perkembangan keluarga yang kedua adalah keluarga dengan anak baru lahir.
Tugas perkembangannya adalah:

 membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap mengintegrasikan


bayi yang baru lahir ke dalam keluarga;
 rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota
keluarga;
 mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan;
 memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran-
peran orang tua dan kakek nenek.
3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah
Tugas perkembangannya adalah:
1) memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti rumah, ruang bermain,
privasi, dan keamanan;
2) mensosialisasikan anak;
3) mengintegrasikan anak yang baru, sementara tetap memenuhi
kebutuhan anak yang lain;
4) mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan di luar
keluarga.
4. Keluarga dengan anak usia sekolah
Tugas perkembangannya adalah:
1) mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah
dan hubungan dengan teman sebaya yang sehat;
2) mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan;
3) memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.
5. Keluarga dengan anak remaja
Tugas perkembangannya adalah:
1) menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja
menjadi dewasa dan semakin mandiri;
2) memfokuskan kembali hubungan perkawinan;
3) berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.
6. Keluarga melepas anak usia dewasa muda
Tugas perkembangannya adalah:
1) memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru
yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak;
2) melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali
hubungan perkawinan;

5
3) membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami atau istri.
7. Keluarga dengan usia pertengahan
Tugas perkembangannya adalah:
1) menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan;
2) mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan
para orang tua lansia dan anak-anak;
3) memperkokoh hubungan perkawinan.
8. Keluarga dengan usia lanjut
Tugas perkembangannya adalah:
1) mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan;
2) menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun;
3) mempertahankan hubungan perkawinan;
4) menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan;
5) mempertahankan ikatan keluarga antargenerasi;
6) meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan hidup).

2.5 Tingkatan / level Dalam Asuhan Keperawatan Keluarga


Konsep Keperawatan keluarga dan model konseptual keluarga Keperawatan keluarga
merupakan kekhususan spesialisasi yang terdiri dari ketrampilan berbagai bidang
keperawatan. Praktek keperawatan keluarga didefinisikan sebagai pemberian
perawatan menggunakan proses keperawatan kepada keluarga dan anggota-anggotanya
dlam situasi sehat dan sakit. Penekanan praktik keperawatan keluarga adalah
berorientasi pada kesehatan,bersifat holistik,,dan interaksional, kekuatan keluarga.
Tingkatan keperawatan keluarga:
Ada empat tingkatan keperawatan keluarga yaitu
1. Level 1
Keluarga menjadi latar belakang individu/anggota keluarga dan fokus
pelayanan keperawatan di tingkat ini adalah individu yang akan dikaji dan
diintervensi.
2. Level 2
Keluarga merupakan penjumlahan dari anggota-anggotanya, masalah
kesehatan/ keperawatan yang sama dari masing-masing anggota akan
diintervensi bersamaan, masing-masing anggota dilihat sebagai unit yang
terpisah.
3. Level 3
Fokus pengkajian dan intervensi keperawatan adalah su-sistem dalam keluarga,
anggota-anggota keluarga dipandang sebagai unit yang berinteraksi, fokus
intervensi : hubungan ibu dengan anak:hubungan perkawinan,dll.
4. Level 4
Seluruh keluarga dipandang sebagai klien dan menjadi fokus utama dari
pengkajian dan perawatan, keluarga menjadi fokus dan individu sebagai latar
belakang. Keluarga dipandang sebagai interaksional system, fokus intervensi:
dinamika internal keluarga;struktur dan fungsi keluarga; hubungan sub-system
keluarga dengan lingkungan luar.

6
2.6 Proses Keperawatan Keluarga
A. Pengkajian
Proses pengumpulan informasi yang dilakukan terus menerus dan untuk dapat
mengartikan data/informasi yang diperoleh dan digunakan kemampuan
profesional. Sumber-sumber data yang diperlukan berasal dari: pengkajian
keluarga; observasi rumah dan lingkungannya; pemeriksaan fisik seluruh
anggota keluarga; data sekunder:hasil lab/X-ray. Ada dua tahap dalam
pengkajian, yaitu:
3.1 Pengkajian tahap I
a. Data umum
 Nama kepala keluarga
 Alamat
 Komposisi keluarga (dalam table) lengkapi dengan
genogram
 Tipe keluarga
 Suku
 Agama
 Status sosial ekonomi keluarga
 Aktivitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
 Tahap perkembangan keluarga saat ini
 Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
 Riwayat keluarga inti
 Riwayat keluarga sebelumnya (pihak suami dan istri)
c. Lingkungan
 Karakteristik rumah
 Karakteristik tetangga dan komunitas RW
 Mobilitas geografis keluarga
 Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
 Sistem pendukung keluarga
d. Struktur keluarga
 Pola komunikasi keluarga
 Struktur kekuatan keluarga
 Struktur peran (formal dan informal)
 Nilai atau norma keluarga
e. Fungsi keluarga
 Fungsi afektif
 Fungsi sosialisasi
 Fungsi perawatan keluarga
 Stress dan koping keluarga
 Stressor jangka pendek dan panjang serta kekuatan
keluarga
 Kemampuan keluarga berespons teradap situasi/stressor
 Strategi koping yang digunakan

7
 Strategi adaptasi disfungsional
f. Pemeriksaan fisik
g. Harapan keluarga

3.2 Pengkajian tahap I


Mengacu pada pelaksanaan 5 tugas kesehatan keluarga oleh keluarga.
a. Mengenal masalah
 Pengertian
 Penyebab
 Tanda dan gejala
 Identifikasi tingkat keseriusan masalah pada keluarga
b. Mengambil keputusan
 Akibat
 Keputusan keluarga
c. Melakukan perawatan sederhana
 Cara-cara perawatan yang sudah dilakukan keluarga
 Cara-cara pencegahan
d. Modifikasi lingkungan
 Lingkungan fisik
 Lingkungan psikologis
e. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
 Pelayanan kesehatan yang biasa dikunjungi keluarga
 Frekuensi kunjungan

B. Diagnosa Keperawatan
Merupakan panduan dalam memberikan tindakan keperawatan, ada tiga jenis
yaitu actual, risiko, dan potensial. Komponen diagnosa keperawatan keluarga :
 Masalah
Mengacu pada respon keluarga terhadap gangguan pemenuhan
kebutuhan dasar
 Etiolgi
Mengacu pada pelaksanaan 5 tugas kesehatan keluarga
 Tanda dan gejala

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perawatan keluarga yang komprehensif merupakan suatu proses yang rumit, sehingga
memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis. Dimana dalam proses
keperawatan keluarga akan relatif berbeda pada fokus perawatannya. Perbedaan fokus
perawatan tergantung pada konseptualisasi keluarga.
Dalam prakteknya, proses keperawatan keluarga menggunakan dua tingkatan yaitu
tingkatan ini digunakan untuk mengkaji dan melaksanakan keperawatan keluarga dengan
mengikuti langkah-langkah dalam proses keperawatan keluarga yaitu, Pengkajian
(pengkajian terhadap keluarga dan pengkajian dan anggota keluarga secara individu),
identifikasi masalah keluarga dan individu (diagnosa keperawatan ), rencana perawatan,
intervensi dan evaluasi perawatan.
3.2 Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan kita harus memahami lebih jelas tentang konsep dasar
keperawatan keluarga untuk menambah pengetahuan serta dapat mengembangkan
keterampilan dalam memberikan asuhan keperawatan

9
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Keperawatan Keluarga.
http://ilmukeperawatan.wordpress.com/2008/04/07/keperawatan-keluarga-sebuah-pengantar/.
Diakses minggu, 15 Juli 2012.
Anonim. 2008. Diagnosis Keperawatan.
http://yenibeth.wordpress.com/2008/06/01/diagnosis-keperawatan-4/. Diakses minggu, 15
juni 2012.
Anonim. 2009. Proses Keperawatan Keluarga.
http://samuelsiagian.blogspot.com/2009/08/proses-keperawatan-keluarga.html. Diakses
minggu, 15 Juli 2012.
Anonim. 2010. Makalah Keperawatan Keluarga.
http://makalahcentre.blogspot.com/2010/11/makalah-keperawatan-keluarga.html. Diakses
minggu, 15 Juli 2012.
Friedman, Marlyn M. 1998. Praktik Keperawatan Keluarga: Teori, Pengkajian,
Diagnosa, dan Intervensi. Toronto: Appleton&Lange.
https://kitamenulis.id/2021/03/08/pengatur-proses-keperawatan-konsep-teori-dan-
aplikasi/#:~:text=Proses%20keperawatan%20adalah%20metode%20keperawatan,kerangka%20kerja%20dalam%20dalam%20prakti
k%20keperawatan

10

Anda mungkin juga menyukai