Anda di halaman 1dari 82

INSTRUMEN PENELITIAN

METODE DALAM PENGUMPULAN DATA


PADA RISET KEPERAWATAN

1. Self Report / Wawancara

2. Observasi

3. Pengukuran Biofisiologis
SELF REPORT
Adalah metode yg digunakan unt mendapatkan
informasi dg memberikan pertanyaan atau
kuesioner. Contoh: jika kita ingin mengetahui
persepsi pasien terhadap perawatan di RS ttg
kecemasan mereka pada saat pre operasi.
 Interview tidak terstruktur
TIPE KUALITATIF SELF REPORT

 Interview semi terstruktur


 Focus Group Interview
 Joint Interview
 Life Histories
 Oral Histrories
 Critical Incident
 Jurnal dan buku catatan
 Think aloud Methode
 Fhoto
 Self Report Naratif on the Internet
Hal hal yang harus diperhatikan dalam wawancara menurut Weiss (1995) dan Seidman (1998);

 Sebelum wawancara
 Saat wawancara
 Pasca wawancara
SEBELUM WAWANCARA :
 Siapkan mental
 Punya bahasa & vocabulary yang sama
 Buat daftar pertanyaan
 Latihan wawancara
 Pertanyaan sensitif  diakhir wawancara
 Responden sebaiknya memilih tempat, Morse & field
(1995)  nyaman & privacy
 Siapkan daftar perlengkapan
SAAT WAWANCARA :
 Perhatikan komunikasi non verbal responden
 Pendengar yang baik
 Tidak melakukan interupsi
 Tape recorder diletakan di tempat yang tidak
terlihat oleh responden  mengurangi
ketidaknyamanan
PASKA WAWANCARA
 Cek keakuratan suara yang direkam
 Peneliti mendengarkan rekaman dgn objektif
& kritis  peningkatan kualitas, Morse &
Field (1995)
 Transcriber  mengolah data wawancara
termasuk hal lain yg tidak di ucapkan seperti
suara tangisan, tertawa, volume suara.
INSTRUMEN SELF REPORT KUANTITATIF

Pertanyaan terbuka
Keuntungan :
 Responden menjawab dengan bahasa sendiri secara narasi

Kerugian :
 Waktu lama
 Butuh tempat khusus dalam kuisioner untuk menjawab
 Sulit analisa

Contoh : apa yang anda rasakan ketika akan menjalani operasi


Pertanyaan tertutup
Keuntungan :
 Mudah ditanyakan dan dianalisa
 Jawaban alternatif  ya atau tidak
 Efisien
 Cocok bagi responden yang tidak mampu
berkomunikasi verbal
Tipe-Tipe Pertanyaan Tertutup
(Salah satu instrumen self report kuantitatif)
1) Pertanyaan dikotomus:
“melibatkan 2 opsi jawaban Ya atau Tidak
2) Pertanyaan multiple choice
“menawarkan rentang alternatif”
3) Cafetaria question
“Responden diminta memilih kalimat yg paling merepresentasikan
pandangannya”
4) Rank order question
“Responden diminta untuk membuat peringkat dari beberapa alternatif
pilihan yg tersedia”
5) Forced-choice question
“Responden diminta memilih di antara 2 posisi yang bersaing”
6) Rating question
“ responden diminta membuat judgmen dengan memilih option yang telah
disediakan”
7) Checklist
“Menekankan pada bbrp pertanyaan yg mpny format respon yg sama”
8) Calendar question
“Digunakan unt mdpt informasi retrospektif ttg kronologi kejadian dan
aktivitas yg berbeda pada kehidupan manusia. Pertanyaan ttg tanggal mulai &
tanggal berakhir kejadian ditanyakan & dicatat di calendar grid
9) Visual analogue scales (VAS)
Digunakan unt mengukur pengalaman subjektif, seperti nyeri, fatigue, mual,
dispnea.
(Lihat contoh VAS unt nyeri)
Contoh calendar question
Contoh check list: Pertanyaan selanjutnya adl sesuatu yg mungkin terjadi pada
anda secara personal. Tandai seberapa sering hal ini terjadi pada anda
1:ya, dalam 12 bulan yg lalu; 2:ya, 2-3 th yg lalu; 3:ya, lebih dr 3 th yg lalu;
4:tidak pernah

Apakah ada seseorang yg selalu mengontrol setiap 1 2 3 4


langkah anda

Apakah anda pernah menerima kekerasan fisik dari 1 2 3 4


seseorang

Apakah seseorang pernah memukul atau menedang 1 2 3 4


anda atau secara fisik membahayakan anda
 Composite scales
 Skala yg memberikan nilai numerik unt menempatkan responden pada kontinum
komponen yg diukur, seperti skala unt mengukur berat badan.
 Banyak studi yg mengumpulkan data mll self report , menggunakan
skala psikososial, yg digunakan unt membedakan orang-orang
secara kuantitatif ttg sikap, ketakutan, motif, persepsi, kepribadian,
& kebutuhan
 Skala biasanya dibuat dg mengkombinasikan bbrp pertanyaan
tertutup ke dalam nilai komposisi tunggal
• Skala Likert
• Terdiri dari beberapa item pernyataan yang menunjukkan sudut
pandang thd suatu topik. Responden diminta memilih derajad setuju
atau tidak setuju thd pernyataan.
• Skala likert yg baik terdiri atas 10 pernyataan atau lebih. Penyataan yg
netral atau ekstrem dimana hampir semua orang akan setuju atau tidak
setuju harus dihindari
Lanjutan Skala Likert..
 Skala likert menggunakan 5 kategori: sangat setuju, setuju, tidak tahu,
tidak setuju, sangat tidak setuju
 Responden dapat memilih pilihan dg tanda check list atau silang
 Setelah responden melengkapi skala likert, respon dijumlahkan
 Biasanya ‘setuju’ dg pernyataan positif atau ‘tidak setuju’ dg pernyataan
negatif mpny score yg lebih tinggi. Contoh sangat setuju dg penggunaan
kondom mempunyai nilai 5; kalimat kedua pada contoh skala likert di
atas adl kalimat negatif sehingga pilihan sangat tidak setuju mdpt score 5.
 Semakin tinggi jumlah total score pada hasil akhir setelah responden
melengkapi skala likert, menunjukkan sikap positif terhadap penggunaan
kondom
 Semantic Differential Scale (SD)
 Adl teknik lain unt mengukur sifat biopsikososial
 Responden diminta unt merangking konsep (misalnya primary
nursing, team nursing) pada suatu pilihan sifat bipolar misal
efektif/tidak efektif, baik/buruk, penting/tidak penting, kuat/lemah
 Responden memilih point yg sesuai pada 7 poin skala dari rentang
paling ekstrem ke rentang yg kurang ekstrem
Contoh SD untuk merangking konsep nurse practitioner:
 Self report rentan terhadap bias yg dikenal dg response set biases. Hal
ini terjadi karena beberapa orang berespon terhadap item di instrumen dg
cara yg khas independen dg isi item
 Kualitas data interview tergantung pada kemampuan interviewer
untuk menggali informasi dari responden untuk probing unt menggali
informasi tambahan jk informasi yg diberikan responden tidak lengkap
Tips Unt Menyusun Pertanyaan
1. Jelas. Pertanyaan harus jelas dan tidak ambigu
2. Kemampuan responden unt memberikan informasi.
Peneliti hrs mempertimbangkan bahwa responden
mampu memahami pertanyaan
3. Bias. Pertanyaan harus disusun dan dipertimbangkan unt
meminimalkan terjadinya bias
4. Informasi yg sensitif
Peneliti hrs berusaha sopan, menyadari, dan sensitif thd
kebutuhan dan dan hak responden, khususnya ketika bertanya
pertanyaan yg bersifat pribadi
Kuisioner vs wawancara
Keuntungan :
 Biaya lebih sedikit
 Tidak terjadi bias pewawancara
KEUNTUNGAN WAWANCARA :
 Cocok untuk responden yang memiliki
keterbatasan (cth : manula, tdk berpendidikan, tdk
mampu baca, tdk ada akses inetrnet atau komputer
 Dapat dilakukan proses klarifikasi
 Kedalaman pertanyaan
 Dapat data tambahan dari hasil observasi selama
wawancara
KERUGIAN WAWANCARA :
 Ada informasi yang hilang
 Kurangnya kontrol sampel
Kelebihan Self Report
 Directness(langsung) & Versatility (fleksibel)
 Metode ini untuk mengetahui tentang
perasaan, pikiran, keyakinan subjek
penelitian secara langsung melalui
wawancara
 Dapat menggali data restropektif ttg aktivitas
dan kejadian di masa lampau
 Dapat digunakan untuk melihat karakter
psikologis melalui komunikasi langsung dg
wawancara langsung
Kelemahan Self Report

Validitas dan akurasi data dipertanyakan.


Contoh: peneliti tidak dapat memastikan apakah
yg disampaikan dan dirasakan oleh subjek
peneltian itu benar.peneliti tidak mpuny
alternative tindakan untuk mencegah
ketidakjujuran rseponden.
OBSERVASI

 Mrpkn metode pengumpulan data untuk


melihat perilaku responden.
 Observasi penelitian mencakup
sistematik seleksi, observasi, laporan
prilaku, kejadian dan seting yang
berhubungan dengan masalah yang
diteliti
OBSERVASI

Unstructured Methods Unstructured Methods


Kualitatif Kualitatif

 Fenomena Observasi
 Unit Observasi
 Hub observer dg
participant
Fenomena yang dapat diobservasi :
 Karakteristik dan kondisi individu (kondisi fisiologis; oedema,
plebitis, dll)
 Aktivitas dan prilaku (kebiasaan makan, kebiasaan mencuci
tangan)
 Skil dan performance (kemampuan pasien diabetes melakukan
injeksi insulin sendiri)
 Komunikasi verbal (isi dan percakapan orang diamati dam
direkam, pertukaran informasi antara perawat saat pertukaran
dinas, dst)
 Komunikasi non verbal (ekspresi wajah, sentuhan, postur
tubuh, gerak tubuh, tangisan, tertawa dan prilaku
ekstralinguistik; cara bicara, intonasi, kenyaringanm dan
kontinuitas pidato)
 Karakteristik lingkungan; kebersihan rumah, kebisingan,
keamanan lingkungan dll
Unit Observasi
1. Molar approach : mengobservasi unit
yg besar dari prilaku.
Kebanyakan kualitatif observasional
menggunakan pendekatan molar.

2. Molecular aprproach; mengobservasi


pada lingkup yang kecil dan spesifik.
Pendekatan molar lebih memungkinkan
terjadi eror observer karena besarnya
ambigu dalam mengobservasi sesuatu
www.thmemgallery.co
m Company Logo
The observer-observerb relationship
 Peneliti dan individu yang diteliti memiliki
hubungan yang bervariasi
 2 aspek penting intervensi dan coancealment
(tersembunyi)
 Intervensi; peneliti memprovokasi aktivitas
tertentu dari individu. Contoh, peneliti mengamati
prilaku pasien post op melakukan teknik relaksasi
napas dalam dan batuk efektif)
 coancealment (tersembunyi); setting naturalistik,
individu tidak tahu bahwa ia sedang diamati
Metode observasi kualitatif- Participant
observation
 Peneliti berpastisipasi dalam fungsi sosial, sambil
mengadakan penyelidikan, mengamati,
mengajukan pertanyaan, mencatat informasi dalam
konteks, struktur, dan simbol yang relevan dengan
anggota kelompok (Bogdan, 1972)
 Ada juga metode observasi kualitatif dimana
pengamat mengamati dan mencatat perilaku tanpa
berinteraksi dengan peserta dalam kegiatannya
Peran Observer Dan Partisipan Dalam
Participant Observation
 Leininger (1985), ada 4 fase
berkembangnya peran observer dan
partisipan:
1. Observasi primer
2. Observasi primer dengan beberapan
partisipan
3. Partisipan primer dengan beberapa
observasi
4. Refleksi observasi
Observasi Primer
 Tahap perkenalan, observer dan
partisipan saling mengenal satu sama
lain dan menjadi nyaman dalam
berinteraksi.
 Observer mengamati dan mendengarkan
partisipan untuk mendapatkan
pandangan yang luas tentang situasi
partisipan
Observasi primer dengan beberapa
partisipan
 Observasi ditingkatkan ke tingkat
partisipasi yang sederhana

 Dengan berpartisipasi dalam kegiatan


kelompok, observer belajar prilaku
orang dan efeknya
Partisipasi primer dengan
beberapa observasi
 Peneliti berusaha menjadi peserta
yang lebih aktif, belajar oleh
pengalaman sebenarnya melakukan
bukan hanya menonton dan
mendengarkan
Refleksi observasi

 Peneliti merefleksikan secara total


proses apa yang terjadi dan bagaimana
orang-orang berinteraksi dan bereaksi
terhadapnya
Tahap Perkembangan Peran
Observer-participant
 Junker (1960)
1. Complete participant(identitas peneliti
disembunyikan, pura-pura masuk sebagai
anggota kelompok)
2. Participant as observer (subyektif & simpati)
3. Observer as participant (obyektif & simpati)
4. Complete observer(melakukan observasi dari
luar tidak masuk dalam aktivitas kelompok)
Getting started

 Peneliti harus dapat mengatasi 2


rintangan awal; dapat masuk ke dalam
kelompok sosial atau budaya yang akan
dipelajari dan membangun hubungan
baik dan kepercayaan dalam kelompok
Gaining overview

 Tahap awal mengumpulkan beberapa


informasi deskriptif tertulis atau
bergambar melalui studi personal

 Menjalin keakraban dalam kelompok


dan saling mengenal
Gaining entre’e

 Peneliti butuh ijin untuk melakukan


studi
 Harus dapat menemukan chanel/tokoh
kunci yang berpengaruh dalam
kelompok sehingga peneliti dapat masuk
ke dalam kelompok dan difasilitasi
Establishing Rapport
 Setelah mendapat ijin atau informasi tentang
kontak channel peneliti siap masuk lapangan
penelitian.
 Peneliti mulai belajar menyatu ke dalam
kelompok agar dapat diterima
 Peneliti harus menjaga sikap dan prilaku; sopan,
ramah tamah, rendah hati, mau mendengarkan,
dst
 Tujuan mendapatkan orang kepercayaan dan
menjalin hubungan yang mendalam
 Peneliti mulai berpartisipasi aktif dan
mengumpulkan data observasi
Gathering Unstructured observational data
 Beberapa Aspek yang relevan untuk jenis
informasi apa yang diinginkan:
1. the physical setting
2. the participants
3. Activities & interaction
4. Frequency & duration
5. Precipitating factors
6. Organisation
7. Intangible factors
Tingkat pengamatan
 Spradley (1980) membagi tingkat
pengamatan menjadi 3;
1. description observation; luas dan
mengamati sebanyak mungkin
2. Focused observation; fokus pada aspek
kunci
3. selective observation; paling fokus
Lokasi observasi
 Menurut Polit & Black, lokasi observasi tdd
1. Single positioning: observer berada pada
satu lokasi pada waktu tertentu untuk
observasi
2. Multiple positioning; observer berpindah
dari beberapa lokasi u observasi
3. Mobile positioning: observer bergerak
mengikuti orang yang akan diobservasi
aktivitasnya
Recording observations

 Observer tdk selalu standbye bersama


partisipan sepanjang wkt maka butuh
wawancara dan percakapan unstruktured
u melengkapi observasi
 Hasil observasi harus segera
direkam/dicatat segera agar tidak lupa
Cont’

 Tipe rekaman observasi: field diari dan


field notes

 Field notes berisi sejumlah narasi yang


menyediakan data untuk dianalisis.
Terdiri dari deskription notes dan
reflective notes.
 Descriptive notes (observational notes); hasil
observasi kejadian, aktivitas, dan percakapan yanf
komplit

 Reflection notes; pengalaman peneliti, refleksi proses


observasi dilapangan

 Reflection notes berdasarkan tujuan tdd;


methodologic notes, theoretical notes (analytical
notes), dan personal notes
Cont’
 Methodologic notes; refleksi ttg strategi
dan metodologi yang digunakan dalam
observasi
 Theoretical notes (analytical notes);
refleksi ttg makna observasi sementara
dan titik awal analysis
 Personal notes; pengalaman pribadi
peneliti selama dilapangan yang
melibatkan emosi pribadi
Proses menulis field notes

 Suksesnya studi observasi partisipan


tergantung pada kualitas fields notes
 Isu mendasar dari waktu penulisan; peneliti
harus segera menuliskan hasil observasinya
sesegera mungkin setelah observasi
dilakukan, bila ditunda ada kemungkinan lupa
atau distorsing data dan dapat terjadi bias data
Bias Observerb
 Observasi merupakan metode yang sangat
penting dalam pengumpulan data,baik
terstruktur maupun tidak terstruktur
 Obsesrvasi rentan terhadap bias.
 Eror Persepsi manusia dan tidak adekuatnya
kualitas informasi merupakan penyebab bias
 Observasi dan interpretasi membutuhkan tugas,
perhatian, sensasi, persepsi dan konsepsi
Tipe Bias Observasional
 Enhancement of contrast effect (Peningkatan efek
kontras); observerb mendistorsi pengamatan ke
arah membagi konten ke dalam clearcut entities.
Sebaliknya bias menuju tendensi sentral; terjadi
saat kejadian ekstrem menuju midlle ground
 Rangkaian bias ini dikenal sebagai assimilatory
dimana observerb mendistorsi observasinya
langsung dari identitas melalui masukan-masukan
 Bias tersebut menyebabkan efek miskategorisasian
informasi.
Structured Observations
(Pengamatan Terstruktur)
Bertindak untuk or
1
Kategori dan ceklist

2 Ceklist untuk sistem yang lengkap

3 Ceklist untuk sistem yang tidak lengkap

4
Skala penilaian (rating scales)
Kategori dan ceklist
 Terdiri dari penyusunan sistem
pengkategorian untuk mengklasifikasikan
fenomena yang diamati.
 Contoh : Observer mengkategorikan tidur
menjadi 4 yaitu : tidur, mengantuk, sadar,
kondisi bangun aktif.
Ceklist untuk sistem yang lengkap
 Tugas observer pada sistem ini adalah menempatkan
seluruh perilaku pada satu kategori untuk setiap
elemen.
 Contoh : Kategori yang digunakan ada 7 tingkatan
yaitu : 1)mencari informasi, 2) memberikan
informasi, 3) mendeskripsikan masalah,
4)menawarkan saran, 5)menentang saran,
6)mendukung saran, 7)menarik kesimpulan.
 Observer diminta untuk mengklasifikasikan setiap
anggota kelompok ke dalam sistem kategori tersebut.
Ceklist untuk sistem yang tidak lengkap
 Contoh : ceklist indikator nyeri non verbal.
 Tugas observer adalah mengindikasikan apakah
subjek penelitian menunjukkan perilaku non verbal
yang berhubungan dengan nyeri :
 Suara (mengerang, menggerutu)
 Wajah meringis (alis mengerut, gigi terkatup)
 Perilaku yang menguatkan (mencengkeram rel
samping tempat tidur)
Skala penilaian (rating scales)

 Contoh: observer diminta untuk membandingkan perilaku


perawat yang bekerja di ICU dan ruangan lain selain ICU.
Setelah melakukan observasi selama 15 menit, observer
diminta untuk membuat rata-rata skala penilaian untuk
perilaku perawat di ruang ICU dan ruangan non ICU.
 Contoh skala penilaiannya:

1 2 3 4 5 6 7
 
Extremely neither extremely
relaxed relaxed nor tense tense
Alat bantu observasi
 Peralatan yang digunakan untuk membantu
observer dalam pengamatan fenomena agar
lebih akurat .
 Contoh :
 Pengamatan fungsi fisiologis : menggunakan alat
bantu kesehatan.
 Pengamatan visual : menggunakan videotape,
kamera.
 Pengamatan suara : recorder
Kelebihan Observasi
 Bisa dilakukan di laboratorium / setting alami
 Observasi dapat dilakukan langsung (panca
indera) atau dg alat (video, alat perekam
suara)
 Pendekatan pengumpulan data yg fleksibel
 Terdapat aspek sensitivitas dan kecerdasan
manusia (peneliti) yang terlibat dalam proses
observasi
 Responden tidak mengetahui jika dirinya
sedang diobservasi
 Paling cocok untuk riset keperawatan
dibandingkan self report
Kelemahan Observasi
 Tingkat penolakan dari responden yg tinggi
 Data hasil observasi rentan terhadap bias
peneliti.
Faktor-faktor yg dapat menyebabkan bias hasil
observasi:
1. Emosi, prasangka, sikap, dan nilai observer
2. Kepentingan dan komitmen observer
3. Antisipasi thd apa yg akan diamati
mempengaruhi hasil pengamatan
4. Keputusan yg terburu-buru sebelum
informasi adekuat terkumpul
PENGUKURAN BIOFISIOLOGI

 Mrpkn pengukuran untuk mengkaji status


fisiologi subjek penelitian secara
kuantitatif.
 Pada pengukuran ini diperlukan alat,
SDM terlatih dan terbiasa menggunakan
alat tersebut.
Tujuan Tindakan Biophysiologic

Studi keperawatan klinis mungkin melibatkan


spesialisasi peralatan dan instrumen baik 
 Untuk menciptakan independen variabel
tak tertunda (misalnya, intervensi
menggunakan peralatan biofeedback)
 Untuk mengukur dependen variabel.
Tindakan Biophysiologic terbagi menjadi
6 kategori, yaitu:
1) Proses fisiologis dasar
2) Hasil fisiologis asuhan keperawatan
3) Evaluasi intervensi keperawatan
4) Penilaian produk
5) Pengukuran dan perbaikan diagnosis
6) Studi korelasi fisiologis
Jenis Tindakan Biofisiologi

IN VIVO
Dilakukan secara
langsung di atau
pada organ hidup
Tindakan
Biofisiologi
IN VITRO
Dilakukan di luar
tubuh organisme
Contoh Tindakan Biophysiologi
1. Dalam Tindakan Vivo
 Contoh studi in vivo:
Wipke-Tevis, Stotts, Williams, Froelicher, dan
Hunt (2001) melakukan penelitian untuk
membandingkan Tekanan parsial oksigen jaringan
transkutan (TcPO2) pada orang dengan ulkus vena
dalam empat tubuh posisi, baik dengan dan tanpa
oksigen terinspirasi. Perfusi jaringan diukur
dengan Novametrix 840 PrO 2 dan PtcO 2 Pantau.
Oksigen arterial duduk- urasi (SaO 2) diukur
dengan Oximax 100 oksimeter pulsa.
2. Ukuran in vitro
 Contoh penelitian in vitro:

Bliss dan rekan-rekannya (2001)


membandingkan efek dari suplemen serat
dalam komunitas Orang dewasa yang
masih hidup lepas atau cair tinja Tinja
spesimen dari sebelum dan sesudah
intervensi dilakukan terhadap analisis
laboratorium.
Kelebihan Pengukuran Biofisiologi
 Objektif  Observer A dan B akan membaca
angka yang sama pada angka yg tertulis di
spirometer
 Hasil pengukuran lebih sensitive dan presisi,
lebih mendekati kebenaran
 Ukuran biofisiologis relatif akurat dan tepat,
Tindakan biofisiologis adalah objektif
 Instrumentasi biofisiologis valid ukuran
variabel yang ditargetkan
 Biaya mengumpulkan data biofisiologis
mungkin rendah atau tidak ada.
Kelemahan Pengukuran Biofisiologi
 Alat yg dipakai bisa saja belum dikalibrasi
 Observer belum terlalu memahami alat
pengukuran
Faktor-faktor yg dapat menyebabkan bias hasil
observasi:
1. Emosi, prasangka, sikap, dan nilai observer
2. Kepentingan dan komitmen observer
3. Antisipasi thd apa yg akan diamati
mempengaruhi hasil pengamatan
4. Keputusan yg terburu-buru sebelum
informasi adekuat terkumpul
Alternatif metode pengukuran
lainnya….
 Q Metodologi Dengan Menggunakan Q
Sort Procedure
 Projective Techniques (Pictorial
Material, Verbal, Expressive Method)
 Vignettes/ Sketsa/ Skema
 Cognitive And Neuropsychological Tests
Q Metodologi Dengan Menggunakan Q
Sort Procedure
 Metode pengumpulan data pada subjek dengan
pendekatan konstelasi, subtantiv, statistik dan
psikometrik. Q metodologi menggunakan Q Sort
procedures yang melibatkan pemilahan setumpuk kartu
berdasarkan kriteria tertentu.
 Peserta di berikan dengan satu set kartu yang bertuliskan
kata-kata, pernyataan atau pesan lainnya. Peserta diminta
untuk menyortir kartu di sepanjang dimensi tertentu,
seperti menyetujui / menolak, paling suka/ paling tidak
suka, prioritas tertinggi / prioritas terendah
Kelebihan
 jenis Q serbaguna dan bisa jadi diterapkan
pada berbagai macam masalah. Q prosedur
objektif dan reliabel untuk penelitian yang
intensif tentang individu. Kegiatan dalam q
sort procedures berupa memilah kartu lebih
menyenangkan bagi subjek dari pada
menyelesaikan instrumen kertas dan pensil.
kekurangan
 sulit dan banyak memakan waktu bila dilakukan pada
sampel yang besar, Q sort tidak bisa dilakukan
dengan hanya mengirimkannya lewat surat sehingga
terbatas dalam mendapatkan variasi responden secara
geografis. Beberapa kritikus berpendapat bahwa
prosedure dimana kartu didistribusikan oleh subjek
sesuai spesifikasi para peneliti tersebut buatan dan
mengesampingkan informasi tentang bagaimana
subjek mendistribusikan pendapat mereka.
Projective Techniques (Pictorial Material,
Verbal, Expressive Method)
 metode pengumpulan data yang
mengandalkan proyeksi psikologis atau
sifat orang dalam menanggapi rangsangan.
 Teknik projective menghadirkan subjek
dengan sebuah stimulus lalu membiarkan
subjek untuk menginterpretasikannya.
Dengan cara ini peneliti dapat informasi
tentang cara berpikir subjek.
Jenis Projective Techniques
 Pictorial material : Metode proyeksi
menggunakan material bergambar.
 Verbal : Teknik projective dengan menghadirkan
peserta dengan stimulus verbal. Ada dua : teknik
asosiasi dan penyelesaian
 Expressive method : Teknik ini mendorong
ekspresi diri melalui teknik bermain,
menggambar dan melukis, dan bermain peran.
Kelebihan :
 menyelidiki pikiran bawah sadar, mencakup seluruh
kepribadian, dan menyediakan data yang luas dan tak
terjangkau dengan metode yang lebih tradisional.
Instrumen proyektif dapat menghindari dari kepura-
puraan subjek pada instrumen self-report. Selain itu,
seringkali lebih mudah untuk membangun hubungan baik
dan mendapatkan kepercayaan orang-orang dengan
tindakan-tindakan yang bersifat projektif dibandingkan
dengan kuesioner atau skala. Beberapa teknik proyektif
sangat berguna pada subjek kelompok khusus, terutama
anak-anak.
Kekurangan
 Teknik proyektif cukup kontroversial.
Kritikus tunjukkan bahwa sulit untuk
mengevaluasi informasi dari teknik
proyektif secara obyektif. Tingkat inferensi
yang tinggi diperlukan dalam
mengumpulkan data dari uji proyektif, dan
kualitas data tergantung pada keterampilan
interpretasi dan sensitivitas para peneliti.
Vignettes/ Sketsa/ Skema
 Metode pengumpulan data yang mengandalkan
self report tetapi melibatkan sebuah stumulus.
 Sketsa adalah deskripsi singkat tentang kejadian
atau situasi dimana responden diminta untuk
bereaksi. Deskripsi nya bisa jadi fiktif atau
berbasis pada kenyataannya, disusun untuk
mendapatkan informasi tentang persepsi,
pendapat, atau pengetahuan responden tentang
beberapa fenomena.
kelebihan
 sketsa adalah sarana ekonomis untuk
menghasilkan informasi tentang bagaimana orang
mungkin berperilaku dalam situasi dimana sulit
diamati dalam kehidupan sehari-hari. Keuntungan
lain dari sketsa adalah rangsangan (sketsa) dapat
dimanipulasi secara eksperimen dengan cara
acak. Sketsa lebih menarik dan menyenangkan
bagi subjek. Sketsa juga bisa disebarkan melalui
surat sehingga lebih mudah dan murah.
kekurangan
 kelemahan sketsa adalah validitas respon subjek.
Jika subjek menggambarkan bagaimana reaksi
mereka dalam situasi yang digambarkan di dalam
sketsa, seberapa akurat deskripsi itu sesuai
dengan tindakan mereka yang sebenarnya. Jadi,
meski penggunaan sketsa bisa menguntungkan,
kemungkinan bias respon harus diakui.
COGNITIVE AND
NEUROPSYCHOLOGICAL TESTS
 Tes inteligensi adalah upaya untuk
mengevaluasi kemampuan global
seseorang untuk memahami hubungan dan
memecahkan masalah
 Aptitude test dirancang untuk mengukur
potensi seseorang untuk berprestasi,
biasanya prestasi akademik.
 Contoh : MMSE, SAT
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai