Anda di halaman 1dari 45

METODE

Pengumpulan Data

NOVIA RAHMAWATI, ST, MT, MBA


Jenis Data
Menurut sumbernya
Data internal: data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam
sebuah organisasi
Data eksternal: data yang menggambarkan duatu keadaan atau kegiatan
di luar sebuah organisasi

Menurut cara memperolehnya


Data primer: diperoleh langsung oleh peneliti terkait dengan variabel
ketertarikan untuk tujuan tertentu dari studi (survei, wawancara,
kuesioner dll)
Data sekunder: diperoleh dari pihak/lembaga pengumpul data (dokumen,
buku, majalah dll) 
Jenis Data

Menurut sifatnya
Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka pasti
Data kualitatif, yaitu data yang bukan berbentuk angka

Menurut waktu pengumpulannya


Cross section/insidentil, yaitu data yang dikumpulkan hanya pada suatu
waktu tertentu
Data berkala/ time series, yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke
waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan
keadaan/ peristiwa/ kegiatan.
Sumber Data Primer
Kelompok Fokus (Focus Groups)
biasanya terdiri dari beberapa orang dengan seorang moderator sebagai
pemimpin
bertujuan untuk memperoleh kesan, interpretasi, dan opini responden saat
anggota membahas tentang peristiwa
lebih fleksibel, tidak mahal dan dapat diandalkan

Panel
anggota bertemu lebih dari satu kali
individu dipilih secara acak sebagai anggota panel
Sumber Data Sekunder
lebih banyak memberikan informasi
namun tidak dapat diakses oleh semua orang
hemat waktu dan biaya
data dapat usang dan dapat digantikanoleh edisi terbaru
Metode Pengumpulan Data Primer

01 WAWANCARA

02 KUESIONER

03 OBSERVASI
A. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti
dan narasumber. 
Seiring perkembangan teknologi, metode wawancara dapat
pula dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya
telepon, email, atau skype. 
Metode pengumpulan data yang efektif, terutama selama
tahap penelitian eksploratif
1. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. 
Tidak memiliki urutan pertanyaan yg terencana.
Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi
pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat poin-
poin penting dari masalah yang ingin digali dari responden.
Tujuan: memunculkan ide awal atau menentukan variabel2 yang
perlu diteliti lebih dalam. 
2. Wawancara terstruktur
Peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang
hendak digali dari narasumber. 
Peneliti biasanya sudah membuat daftar pertanyaan secara
sistematis. 
Peneliti juga bisa menggunakan berbagai instrumen penelitian
seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrumen-
instrumen lain.
Cara Wawancara
1. Wawancara Tatap Muka
Kelebihan
Dapat menyesuaikan pertanyaan sesuai kebutuhan
Dapat mengklarifikasi pertanyaan, menghilangkan keraguan
Dapat membangun hubungan dan memotivasi responden
Dapat membaca isyarat nonverbal
Dapat menggunakan alat bantu visual untuk memperjelas poin

Kekurangan
Menghabiskan waktu pribadi
Biaya lebih besar jika mencakup daerah geografis yang luas
Pewawancara perlu dilatih
Dapat menimbulkan bias 
Cara Wawancara
2. Wawancara Telepon
Kelebihan
Biaya lebih sedikit dan lebih cepat daripada wawancara personal
Dapat menjangkau daerah geografis yang luas
Memiliki anonimitas lebih besar daripada wawancara personal

Kekurangan 
Isyarat nonverbal tidak dapat dibaca
Wawancara harus dibuat singkat
Responden dapat menutup wawancara kapan pun dengan
menutup telepon
Cara Wawancara
3, Wawancara dengan Komputer
Kelebihan
Pengumpulan informasi yang lebih cepat dan akurat
Analisis data lebih cepat dan mudah
Biaya rendah dan waktu lebih singkat
Tabulasi secara otomatis memungkinkan
Kekurangan 
Memerlukan biaya investasi awal yang lebih besar
Teknik bertanya
1. Funneling

Transisi dari tema umum ke tema khusus. 


Saran: mengajukan pertanyaan terbuka untuk mendapatkan ide
umum dan berbentuk kesan tentang situasi. 

2. Pertanyaan tidak bias

jangan mengungkapkan persepsi pewawancara. 


Bias bisa muncul dengan penekanan kata-kata tertentu, intonasi
dan perubahan suara.
Teknik bertanya
3. Klarifikasi jawaban
untuk meyakinkan bahwa peneliti paham maksud responden
disarankan mengulang informasi penting dari responden tsb.

4. Membantu responden menjawab


jika responden tidak dapat mengungkapkan persepsinya, peneliti
bertanya dengan cara lebih sederhana.

5. Mencatat hasil wawancara sesegera mungkin


Merekam wawancara dengan tape diperbolehkan asal
responden tidak keberatan
Namun dapat membiaskan jawaban responden
Bias Wawancara
Pengertian
mengacu pada kesalahan atau ketidakteraturan dalam pengumpulan data

Penyebab
Nonparticipant: ketidakbisaan responden ikut studi shg sample menjadi
tidak representatif.
Responden sedang sibuk atau bad mood.
Pewawancara tdk dpt membangun kepercayaan ke responden, salah
interpretasi thd respon atau menyepelekan responden.
Responden tak menjawab dgn jujur atau menjawab tanpa tahu arti
sebenarnya dari pertanyaan.
Setting lingkungan fisik tidak nyaman
Ada isu pemogokan kerja, PHK atau sejenisnya.
B. Observasi
Merupakan kegiatan melihat, mencatat, menganalisis dan
menginterpretasikan perilaku, tindakan, atau peristiwa secara
terencana
Efektif untuk mengumpulkan data terkait tindakan dan
perilaku
Perilaku dapat diteliti tanpa bertanya langsung pada
responden
Dimensi yang Menggolongkan Observasi

1. Studi observasional yang terkontrol vs tidak terkontrol


Studi observasional terkontrol :
Studi observasional dikatakan terkontrol ketika situasi atau
kondisi dimanipulasi oleh peneliti. 
Peneliti dapat mengamati perbedaan antara reaksi perilaku
individu terhadap situasi tersebut. 
Biasanya dilakukan di laboratorium.
Dimensi yang Menggolongkan Observasi

1. Studi observasional yang terkontrol vs tidak terkontrol


Studi observasional tidak terkontrol :

Observasi tidak terkontrol adalah teknik observasi yang tidak


berusaha untuk mengontrol, memanipulasi atau mempengaruhi
situasi. 
Peristiwa terjadi secara alami dan peneliti mengamati peristiwa
tersebut tanpa melakukan intervensi terhadap situasi kehidupan
nyata
Dimensi yang Menggolongkan Observasi

2. Observasi Partisipan vs Nonpartisipian


Observasi Partisipan
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatan
sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.

Observasi Nonpartisipan
Non Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara
langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data
yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar
tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa.
Dimensi yang Menggolongkan Observasi

3. Studi observasional terstruktur vs tidak terstruktur


Studi observasional terstruktur :
Ketika pengamat memiliki rangkaian kategori kegiatan yang akan
diteliti
Format pencatatan observasi dapat didesain sesuai dengan tujuan
Bersifat kuantitatif
Studi observasional tidak terstruktur :
Peneliti tidak memiliki ide yang jelas dari aspek tertentu yang
membutuhkan fokus perhatian
Bersifat kualitatif
Dimensi yang Menggolongkan Observasi

3. Observasi Tersembunyi vs Tidak Tersembunyi
Observasi Tersembunyi
Subjek penelitian tidak diberitahu  jika mereka sedang diinvestigasi
Kelebihan : subjek penelitian tidak terpengaruh dengan kesadaran
bahwa mereka sedang diamati
Kekurangan : dapat melanggar etika (kesepakatan, privasi, dll)

Observasi Nonpartisipan
Bersifat lebih jelas
Dapat mengubah kebenaran dari perilaku yang diteliti 
Werner dan Schoepfle (1987) melihat 3 proses berurutan
dalam observasi :
1. Observasi deskriptif
Peneliti terbuka terhadap segala sesuatu yang sedang terjadi
Mengumpulkan data yang menjelaskan kondisi, subjek dan peristiwa
yang sedang terjadi

2. Observasi terfokus
Menekankan pada observasi (seringkali di dukung dengan wawancara)
dimana penliti akan berkonsentrasi pada jenis pendapat, emosi,
tindakan, aktivitas atau kejadian tertentu serta mencari tema yang
muncul
Werner dan Schoepfle (1987) melihat 3 proses berurutan
dalam observasi :

3. Observasi selektif
Peneliti fokus pada jenis tindakan, aktivitas atau kejadian yang berbeda
dan mencari kesamaannya namun terbuka terhadap perbedaan yang
muncul
Apa yang Diamati dalam Tahap Observasi?

1. Observasi deskriptif
Tata ruang dari kondisi fisk
Elemen fisik benda
Rincian terkait perilaku orang-orang yang terlibat
Pendapat, emosi, aktivitas
Kejadian
Serangkaian waktu
Apa yang Diamati dalam Tahap Observasi?

2. Observasi terfokus dan selektif


Mengamati kejadian, tindakan dan perilaku serta mencari alur
Memisahkan aktivitas tetap dari aktivitas yang tidak tetap
Mencari perbedaan dalam alur
Mencari kasus negatif atau pengecualian
Membuat estimasi berapa banyak observasi yang memadai
Bagaimana peneliti membangun hubungan?
Hubungan dibangun dari waktu ke waktu
Menghabiskan waktu dengan subjek yang akan diteliti
Mendengarkan secara aktif
Memberikan timbal balik
Menjamin kerahasiaan
Bias pada Studi Observasi
Error pencatatan, memory lapse, error interpretasi, perilaku, kejadian
dan isyarat nonverbal.
Jika ada beberapa pengamat maka reliabilitas antar pengamat harus
dihitung sblm data disetujui.
Observasi dalam periode lama menyebabkan kelelahan dan kebosanan
pengamat.
Perilaku responden yg berbeda di awal observasi, untuk waktu lama
responden cenderung normal. 
Kelebihan observasi
 Merupakan alat yang langsung untuk meneyelidiki bermacam-macam
gejala. banyak aspek tingkah laku manusia dapat diselidiki melalui jalan
observasi langsung. 
Untuk subyek yang diselidiki observasi lebih sedikit tentunya bagi orang
yang selalu sibuk, mungkin tidak keberatan untuk di amati, tapi mungkin
keberatan untuk mengisi kuesioner-kuesioner. 
Memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu
gejala.
Tidak tergantung pada self-report
Banyak kejadian penting yang tidak dapat diperoleh dengan
pengamatan langsung. 
Kekurangan observasi
Banyak kehidupan pribadi yang tidak terungkap, misalnya kehidupan
pribadi yang rahasia. 
Memungkinkan terjadinya ketidakwajaran apabila yang di oservasi
mengetahui bahwa dirinya sedang di observasi.
Observasi banyak tergantung dari faktor yang tidak terkontrol.
Subyektifitas observer sukar dihindarkan.
C. Kuesioner
Daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya
dimana responden akan mencatat jawaban mereka, biasanya
dalam alternatif  yang didefinisikan dengan jelas
Pengumpulan data yang efisien ketika studi bersifat deskriptif
atau eksplanatori
Jenis Kuesioner
1. Kuesioner personal
Kuesioner diberikan secara langsung dan dilakukan saat survei terbatas pada
area lokal
Kelebihan :
Peneliti dapat mengumpulkan respon lengkap dalam waktu yang singkat
Keraguan dari responden dapat segera diklarifikasi
Peneliti dapat memotivasi responden

Kekurangan :
Peneliti dapat menyebabkan bias
Membutuhkan banyak waktu dan usaha
Jenis Kuesioner
2. Kuesioner surat
Kuesioner dikirimkan melalui surat baik konvensional maupun elektronik
Kelebihan :
Anonimitas tinggi
Wilayah geografi yang luas dapat dijangkau
Hadiah voucher dapat dilampirkan untuk mendapatkan kesediaan
responden
Responden memiliki banyak waktu untuk merespon

Kekurangan : 
Tingkat respon hampir selalu rendah
Tingkat respon 30% cukup dapat diterima
Tidak dapat mengklarifikasi pertanyaan
Jenis Kuesioner
3. Kuesioner elektronik
Kuesioner dibuat dengan menggunakan aplikasi kemudia dikirimkan  kepada
responden
Kelebihan :
Mudah untuk diberikan
Dapat mencakup secara global
Sangat murah
Pengiriman cepat
Responden dapat menjawab saat mereka bersedia

Kekurangan : 
Harus mampu menggunakan komputer
Responden harus memiliki akses untuk fasilitas tersbut
Responden tidak bersedia menigisi survei
Prinsip desain kuesioner
A. Prinsip Susunan Kata
1. Isi dan Tujuan Pertanyaan
Tujuan tiap pertanyaan dipertimbangkan 
Sifat variabel (subjektif atau objektif)

2. Bahasa dan Kalimat Kuesioner


Pilihan kata tergantung dari level pendidikan, budaya dan kerangka
berpikir responden
Prinsip desain kuesioner

3. Tipe dan Bentuk pertanyaan


Pertanyaan tertutup (closed questionnaire) : pertanyaan-pertanyaan
yang jawabannya telah disediakan sehingga orang yang menjadi sasaran
tinggal memilih jawabannya.
Pertanyaan terbuka (opened questionnaire) : seseorang diberi
kesempatan yang seluas-luasnya untuk memberikan jawaban.
Pertanyaan positif : pertanyaan yang menggunakan kalimat positif
Pertanyaan negatif : pertanyaan yang menggunakan kalimat negatif,
"tidak", "hanya"
Prinsip desain kuesioner

4. Pengurutan Pertanyaan
Menggunakan pendekatan funneling yaitu mengurutkan dari
pertanyaan umum ke khusus. 
Saran: tidak menempatkan pertanyaan (+) dan (-) secara berdekatan.

5. Data klasifikasi atau Informasi personal.


Berisi informasi (umur, pendidikan, status dan gaji) 
Tidak bertanya nama kecuali untuk keperluan mutlak.
Diberi nomor untuk menjamin kerahasiaan responden
Prinsip desain kuesioner
B.  Prinsip-Prinsip Pengukuran
1. Scales and scaling
Skala bergantung pada tipe data. Scaling membantu kita menentukan
skala yg sesuai.

2. Validity and reliability


Validity: seberapa baik alat ukur mengukur konsep. 
Reliability: seberapa konsisten dan stabil alat ukur mengukur variabel.

3. Kategorisasi dan pengkodean mudah


C. Tampilan Umum Kuesioner

1. Pengantar yang bagus.


Menjelaskan identitas peneliti.
Menjelaskan tujuan survei.
Menjamin kerahasiaan responden.
Membangun hubungan dan memotivasi responden.
Ucapan terima kasih ke responen

2. Instruksi dan panduan pengisian yang jelas.

3. Pertanyaan tersusun rapi dgn alignment yg baik


C. Tampilan Umum Kuesioner
4. Informasi tentang penghasilan dan data pribadi yang sensitif

Sebaiknya diletakan di akhir kuisioner


5. Pertanyaan terbuka di bagian akhir

6. Menyimpulkan kuesioner
Kelebihan dan Kelemahan Kuesioner
Kelebihan :
Praktis, dalam waktu singkat dapat memperoleh data yang banyak, sekalipun
tempatnya berjauhan.
Ekonomis, terutama dari segi tenaga. Artinya sedikit tenaga yang diperlukan.
Klien dapat menjawab dengan terbuka dan leluasa, tidak terpengaruh oleh
teman-teman yang lain.

Kekurangan :
Praktis, dalam waktu singkat dapat memperoleh data yang banyak, sekalipun
tempatnya berjauhan.
Ekonomis, terutama dari segi tenaga. Artinya sedikit tenaga yang diperlukan.
Klien dapat menjawab dengan terbuka dan leluasa, tidak terpengaruh oleh
teman-teman yang lain.
Bias dalam Pertanyaan
1. Double-barreled Questions
menyebabkan respon yang berbeda untuk tiap pertanyaan.
Contoh: Menurut anda adakah pasar yang baik untuk produk ini
dan produk itu akan laku terjual?

2. Ambiguous questions
responden tidak yakin terhadap maksud pertanyaan. 
Contoh: Seberapa besar kebahagiaan yang anda rasakan?

3. Recall-dependent questions
responden perlu mengingat kembali pengalaman masa lalu
(memoriless). 
Bias dalam Pertanyaan
4. Leading questions
tidak mengarahkan responden memberikan respon yang
dinginkan peneliti. 
Contoh: Tidakkah Anda pikir bahwa kenaikan biaya hidup saat
ini seharusnya diikuti kenaikan gaji pegawai?
Sebaiknya: Pada kondisi apa Anda setuju gaji pegawai dinaikkan?

5. Loaded questions
Merupakan pertanyaan emosional
Contoh: Pada kondisi apa manajemen akan membalas jika
serikat pekerja melakukan mogok kerja? 
Sebaiknya: Pada kondisi apa pekerja mendukung mogok kerja?
Bias dalam Pertanyaan
6. Social desirability
pertanyaan yang sebaiknya tidak dinyatakan karena akan
mengundang respon sosial.
Contoh: Apakah pekerja yang tua sebaiknya dipensiunkan? 
Sebaiknya: Pada kondisi apa perusahaan mempertahankan
pekerja senior?
Etika dalam Pengumpulan Data

Memperlakukan informasi yang diberikan responden dengan


memegang prinsip kerahasiaan dan menjaga pribadi responden
merupakan salah satu tanggung jawab peneliti.
Peneliti tidak boleh mengemukakan hal yang tidak benar mengenai
sifat penelitian kepada subjek. Dengan demikian, peneliti harus
menyampaikan tujuan dari penelitian kepada subjek dengan jelas.
Informasi pribadi atau yang terlihat mencampuri sebaiknya tidak
ditanyakan, dan jika hal tersebut mutlak diperlukan untuk
penelitian, maka penyampaiannya harus diungkapkan dengan
kepekaan yang tinggi kepada responden, dan memberikan alasan
spesifik mengapa informasi tersebut dibutuhkan untuk kepentingan
penelitian.
Etika dalam Pengumpulan Data

Apapun sifat metode pengumpulan data, harga diri dan kehormatan


subjek tidak boleh dilanggar
Tidak boleh ada paksaan kepada orang untuk merespon survei dan
responden yang tidak mau berpartisipasi tetap harus dihormati.
Dalam study lab, subjek harus diberitahukan sepenuhnya mengenai
alasan eksperimen setelah mereka berpartisipasi dalam studi.
Subjek tidak boleh dihadapkan pada situasi yang mengancam
mereka, baik secara fisik maupun mental.
Tidak boleh ada penyampaian yang salah atau distorsi dalam
melaporkan data yang dikumpulkan selama study.

Anda mungkin juga menyukai