Anda di halaman 1dari 2

Kerlinger (dalam Hasan, 2000) menyebutkan terdapat 3 hal yang menjadi kekuatan metode

wawancara:
• Mampu mendeteksi kadar pengertian subjek terhadap pertanyaan yang diajukan. Jika
mereka tidak mengerti bisa antisipasi oleh interviewer dengan memberikan penjelasan.
• Fleksibel, pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan masing - masing individu.
• Menjadi satu - satunya hal yang dapat dilakukan disaat teknik lain sudah tidak dapat
dilakukan.

Menurut Yin (2003) disamping kekuatan, metode wawancara juga memiliki kelemahan, yaitu:
• Rentan terhadap bias atau penyajian bahan yang dipenuhi prasangka yang ditimbulkan
oleh kontruksi pertanyaan yang penyusunannya kurang baik.
• Rentan terhadap bias atau penyajian bahan yang dipenuhi prasangka yang ditimbulkan
oleh respon yang kurang sesuai.
• Probing atau biasa disebut penyelidikan atau pemeriksaan yang kurang baik yang
menyebabkan hasil penelitian menjadi kurang akurat.
• Ada kemungkinan subjek hanya memberikan jawaban yang ingin didengar oleh
interviewer.

METODE PENGUMPULAN DATA OBSERVASI


Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai pemusatan perhatian terhadap suatu objek
dengan melibatkan seluruh indera untuk mendapatkan data. Observasi merupakan pengamatan
langsung dengan menggunakan penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, atau kalau
perlu dengan pengecapan. Instrumen yang digunakan dalam observasi dapat berupa pedoman
pengamatan, tes, kuesioner, rekaman gambar, dan rekaman suara.

Instrumen observasi digunakan dalam penelitian sebagai pelengkap dari teknik wawancara
yang telah dilakukan. Observasi dalam penelitian digunakan untuk melihat dan mengamati
secara langsung objek penelitian, sehingga peneliti mampu mencatat dan menghimpun data
yang diperlukan untuk mengungkap penelitian yang dilakukan. Observasi dalam penelitian
harus memahami terlebih dahulu variasi pengamatan dan peran-peran yang dilakukan peneliti

Adapun macam-macam Observasi, diantaranya:


• Observasi Partisipatif
Observasi Partisipatif adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan dimana peneliti
terlibat dalam keseharian informan.
• Observasi Terus Terang atau Tersamar
Observasi terus terang atau tersamar merupakan pengamatan yang dilakukan secara
terus terang dan tersamar dengan tujuan memperoleh informasi yang dibutuhkan. Yang
dimana Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan
penelitian dan Suatu saat peneliti melakukan tidak berterus terang agar dapat
mengetahui informasi yang dirahasiakan narasumber.
• Observasi Tak Berstruktur
Observasi tak berstruktur adalah pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan
pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan
perkembangan yang terjadi di lapangan. Lingkup observasi nya Dilakukan dengan tidak
Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas dan Apabila masalah sudah jelas, maka
dapat dilakukan secara terstruktur dengan menggunakan pedoman observasi.
Adapun Manfaat Observasi menurut Nasution (1988), diantaranya adalah:
• Peneliti akan mampu memahami konteks data secara menyeluruh
• Peneliti akan memperoleh pengalaman langsung
• Peneliti dapat melihat hal yang kurang diamati oleh orang lain.
• Peneliti dapat mengungkapkan hal - hal yang ada di luar persepsi responden.
• Peneliti dapat mengungkapkan hal - hal yang tidak terungkap saat wawancara.
• Peneliti dapat memperoleh kesan - kesan pribadi terhadap objek yang diteliti.

PERTANYAAN
Dalam sebuah penelitian, apa kaitannya observasi dengan wawancara? apakah kedua metode
itu sama? dan mengapa wawancara dan observasi sangat penting dalam penelitian kualitatif?

JAWABAN
Kedua metode ini tidak sama, tetapi memiliki keterkaitan yang cukup penting.

Yang sudah saya sampaikan pada presentasi tadi bahwa


Observasi adalah suatu kegiatan mengamati suatu peristiwa sosial. Observasi mengandalkan
seluruh indra yang kita miliki seperti pendengaran, pengelihatan, penciuman. Sedangkan untuk
wawancara adalah sebuah cara mendapatkan data dengan menggali informasi pada satu
narasumber yang dianggap cocok dengan tema penelitian.

Bisa dikatakan pula bahwa Observasi merupakan penelitian terbuka dan dapat memakan
waktu berbulan-bulan, karena peneliti harus menetapkan dirinya sebagai bagian dari komunitas
yang dia amati. sedangkan wawancara merupakan penelitian tertutup dan terstruktur yang
menggunakan satu set pertanyaan yang hanya membutuhkan waktu beberapa jam.

Keterkaitannya adalah Observasi dan wawancara merupakan dua metode yang saling
melengkapi dalam memperoleh data yang valid. Dimana jika pada suatu penelitian, kita
menggunakan metode wawancara, dan kita memperoleh data yang kurang valid, maka kita
dapat memperbaiki data kita dengan mengobservasi objek yang telah kita wawancarai tersebut.
begitupun sebaliknya.

Lalu mengapa observasi dan wawancara sangat berperan penting dalam penelitian kualitatif
karena observasi dan wawancara memungkinkan melihat dan mengamati sendiri perilaku atau
kejadian, lalu mencatatnya sesuai fakta yang terjadi, selanjutnya observasi dan wawancara
memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan
proporsional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data dan yang terakhir
observasi sebagai sarana untuk cross check hasil wawancara.

Anda mungkin juga menyukai