wawancara:
• Mampu mendeteksi kadar pengertian subjek terhadap pertanyaan yang diajukan. Jika
mereka tidak mengerti bisa antisipasi oleh interviewer dengan memberikan penjelasan.
• Fleksibel, pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan masing - masing individu.
• Menjadi satu - satunya hal yang dapat dilakukan disaat teknik lain sudah tidak dapat
dilakukan.
Menurut Yin (2003) disamping kekuatan, metode wawancara juga memiliki kelemahan, yaitu:
• Rentan terhadap bias atau penyajian bahan yang dipenuhi prasangka yang ditimbulkan
oleh kontruksi pertanyaan yang penyusunannya kurang baik.
• Rentan terhadap bias atau penyajian bahan yang dipenuhi prasangka yang ditimbulkan
oleh respon yang kurang sesuai.
• Probing atau biasa disebut penyelidikan atau pemeriksaan yang kurang baik yang
menyebabkan hasil penelitian menjadi kurang akurat.
• Ada kemungkinan subjek hanya memberikan jawaban yang ingin didengar oleh
interviewer.
Instrumen observasi digunakan dalam penelitian sebagai pelengkap dari teknik wawancara
yang telah dilakukan. Observasi dalam penelitian digunakan untuk melihat dan mengamati
secara langsung objek penelitian, sehingga peneliti mampu mencatat dan menghimpun data
yang diperlukan untuk mengungkap penelitian yang dilakukan. Observasi dalam penelitian
harus memahami terlebih dahulu variasi pengamatan dan peran-peran yang dilakukan peneliti
PERTANYAAN
Dalam sebuah penelitian, apa kaitannya observasi dengan wawancara? apakah kedua metode
itu sama? dan mengapa wawancara dan observasi sangat penting dalam penelitian kualitatif?
JAWABAN
Kedua metode ini tidak sama, tetapi memiliki keterkaitan yang cukup penting.
Bisa dikatakan pula bahwa Observasi merupakan penelitian terbuka dan dapat memakan
waktu berbulan-bulan, karena peneliti harus menetapkan dirinya sebagai bagian dari komunitas
yang dia amati. sedangkan wawancara merupakan penelitian tertutup dan terstruktur yang
menggunakan satu set pertanyaan yang hanya membutuhkan waktu beberapa jam.
Keterkaitannya adalah Observasi dan wawancara merupakan dua metode yang saling
melengkapi dalam memperoleh data yang valid. Dimana jika pada suatu penelitian, kita
menggunakan metode wawancara, dan kita memperoleh data yang kurang valid, maka kita
dapat memperbaiki data kita dengan mengobservasi objek yang telah kita wawancarai tersebut.
begitupun sebaliknya.
Lalu mengapa observasi dan wawancara sangat berperan penting dalam penelitian kualitatif
karena observasi dan wawancara memungkinkan melihat dan mengamati sendiri perilaku atau
kejadian, lalu mencatatnya sesuai fakta yang terjadi, selanjutnya observasi dan wawancara
memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan
proporsional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data dan yang terakhir
observasi sebagai sarana untuk cross check hasil wawancara.