Anda di halaman 1dari 33

PENGERTIAN PENGUMPULAN DATA

Proses Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam


rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu
diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang
dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu
dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas
sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian.

Variabel-variabel yang diteliti terdapat pada unit analisis yang bersangkutan dalam
sampel penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi
operasional variabel yang bersangkutan. Definisi operasional itu menunjuk pada dua hal
yang penting dalam hubungannya dengan pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan
pengukuran.

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian data(Sugiyono, 2002)yang umum di gunakan dalam suatu penelitian


adalah:observasi, wawancara dan kuisioner

A.WAWANCARA

Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara
menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-
cakap secara tatap muka.Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan
menggunakan pedoman wawancara.

Menurut Patton dalam proses wawancara dengan menggunakan pedoman umum


wawancara ini, interview dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, serta
mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan
mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit.

Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-


aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-
aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian
interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara
kongkrit dalam kalimat Tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks
actual saat wawancara berlangsung (Patton dalam poerwandari, 1998). Secara garis
besar aa dua macam pedoman wawancara, yaitu:

1. Pedoman wawasan tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat
garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat
diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung
dari pewawancara. Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden. Jenis
interviu ini cocok untuk penilaian khusus.

2. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara


terperinci sehingga menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda
(check) pada nomor yang sesuai.

Pedoman wawancara yang banyak digunakan adalah bentuk “semi structured”. Dalam
hal ini maka mula-mula interviewer menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah
terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut.
Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan
keterangan yang lengkap dan mendalam.

Kerlinger (dalam Hasan 2000) menyebutkan 3 hal yang menjadi kekuatan metode
wawancara :

a. Mampu mendeteksi kadar pengertian subjek terhadap pertanyaan yang diajukan.


Jika mereka tidak mengerti bisa diantisipasi oleh interviewer dengan memberikan
penjelasan.

b. Fleksibel, pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan masing-masing individu.

c. Menjadi stu-satunya hal yang dapat dilakukan disaat tehnik lain sudah tidak dapat
dilakukan.

Menurut Yin (2003) disamping kekuatan, metode wawancara juga memiliki kelemahan,
yaitu :

a. Retan terhadap bias yang ditimbulkan oleh kontruksi pertanyaan yang


penyusunanya kurang baik.

b. Retan terhadap terhadap bias yang ditimbulkan oleh respon yang kurang sesuai.

c. Probling yang kurang baik menyebabkan hasil penelitian menjadi kurang akurat.
d. Ada kemungkinan subjek hanya memberikan jawaban yang ingin didengar oleh
interviwer.

B.OBSERVASI

Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. Menurut


Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik
terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek
penelitian.

Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya
wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang
akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara,
interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat
memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.

Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan


setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat
dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam
kejadian yang diamati tersebut.

Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) salah satu hal yang penting, namun sering
dilupakan dalam observasi adalah mengamati hal yang tidak terjadi. Dengan demikian
Patton menyatakan bahwa hasil observasi menjadi data penting karena :

a. Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam hal
yang diteliti akan atau terjadi.

b. Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada


penemuan dari pada pembuktiaan dan mempertahankan pilihan untuk mendekati
masalah secara induktif.

c. Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh subjek penelitian


sendiri kurang disadari.

d. Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang karena


berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam
wawancara.
e. Observasi memungkinkan peneliti merefleksikan dan bersikap introspektif
terhadap penelitian yang dilakukan. Impresi dan perasan pengamatan akan menjadi
bagian dari data yang pada giliranya dapat dimanfaatkan untuk memahami fenomena
yang diteliti

MACAM-MACAM OBSERVASI

a. Observasi Partisipatif

• Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang


diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti

• Klasifikasi (Sanafiah Faisal:1990)

• Partisipasi Pasif : Peneliti mengamati tapi tidak terlibat dalam kegiatan tersebut.

• Partisipasi Moderat meneliti ikut observasi partisipatif pada beberapa beberapa


kegiatan saja, tidak semua kegiatan.

• Partisipasi Aktif : Peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan narasumber, tapi
belum sepenuhnya lengkap

• Partisipasi Lengkap : Peneliti terlibat sepenuhnya dalam kegiatan narasumber

b. Observasi Terus Terang atau Tersamar

• Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan


penelitian.

• Suatu saat peneliti melakukan tidak berterus terang agar dapat mengetahui
informasi yang dirahasiakan narasumber.

c. Observasi tak Berstruktur

• Dilakukan dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas

• Apabila masalah sudah jelas, maka dapat dilakukan secara berstruktur dengan
menggunakan pedoman observasi

MANFAAT OBSERVASI
• Menurut Nasution (1988)

• Peneliti akan mampu memahami konteks data secara menyeluruh.

• Peneliti akan memperoleh pengalaman langsung.

• Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang diamati oleh orang lain.

• Peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak terungkap saat wawancara.

• Peneliti dapat mengungkapkan hal-hal yang ada di luar persepsi responden.

• Peneliti dapat memperoleh kesan-kesan pribadi terhadap obyek yang diteliti.

OBYEK OBSERVASI

1. Space : Ruang dalam aspek fisiknya

2. Actor : Orang yang terlibat dalam situasi sosial

3. Activity : Seperangkat kegiatan yang dilakukan orang

4. Object : Benda-benda yang terdapat di tempat itu

5. Act : Perbuatan / Tindakan tertentu

6. Event : Rangkaian aktivitas yang dikerjakan orang-orang

7. Time : Urutan Kegiatan

8. Goal : Tujuan yang ingin dicapai

9. Feeling : Emosi yang dirasakan dan diekspresikan orang-orang

TAHAPAN OBSERVASI

Observasi Deskriptif :

Peneliti belum menemukan masalah yang diteliti secara jelas


Peneliti melakukan penjelajahan umum dengan melakukan deskripsi semua yang dilihat,
semua yang didengar, dll.
Observasi Terfokus :
Observasi dipersempit pada aspek tertentu
Observasi Terseleksi :
Peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan, sehingga diperoleh data yang lebih
rinci, peneliti telah menemukan karakteristik, perbedaan dan persamaan antar kategori
KEUNTUNGAN METODE OBSERVASI

1. Banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya lebih akurat dan
sulit dibantah.
2. Banyak objek yang hanya bersedia diambil datanya hanya dengan observasi, misalnya
terlalu sibuk dan kurang waktu untuk diwawancarai atau menisci kuisioner.
3. Kejadian yang serempak dapat diamati dan dan dicatat serempak pula dengan
memperbanyak observer.
4. Banyak kejadian yang dipandang kecil yang tidak dapat ditangkap oleh alat pengumpul
data yang lain, yang ternyata sangat menentukan hasil penelitian.
KELEMAHAN METODE OBSERVASI

1. Observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat.


2. Kelemahan-kelemahan observer dalam pencatatan.
3. Banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi, terutama yang menyangkut
kehidupan peribadi yang sangat rahasia.
4. Oberservasi sering menjumpai observee yang bertingkah laku baik dan
menyenangkan karena tahu bahwa ia sedang diobservasi.
5. Banyak gejala yang hanya dapat diamati dalam kondisi lingkungan tertentu, sehingga
dapat terjadi gangguan yang menyebabkan observasi tidak dapat dilakukan.
C. Angket atau kuesioner (questionnaire)

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung
(peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat
pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan yang
harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan untuk
memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.

Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk


menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat
dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan
maksud yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat
beberapa keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada
responden dapat distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu
luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga
jawabannya dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta
pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan seragam.

MACAM-MACAM KUISIONER

1. Kuesioner tertutup

Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih
jawaban yang paling sesuai.

2. Kuesioner terbuka

Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru memformulasikan


jawabannya sendiri.

3. Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup

Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.

4. Kuesioner semi terbuka

Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan
tambahan jawaban.

KEUNTUNGAN METODE KUISIONER

Dalam waktu singkat diperoleh banyak keterangan.


Pengisiannya dapat dilakukan dikelas, siswa dapat menjawab sesuai dengan
keadaannya tanpa dipengaruhi oleh orang lain.
Bila lokasi responden jaraknya cukup jauh, metode pengumpulan data yang paling
mudah adalah dengan angket.
Pertanyaan-pertanyan yang sudah disiapkan adalah merupakan waktu yang efisien
untuk menjangkau responden dalam jumlah banyak.
Dengan angket akan memberi kesempatan mudah pada responden untuk mendiskusikan
dengan temannya apabila menemui pertanyaan yang sukar dijawab.
Dengan angket responden dapat lebih leluasa menjawabnya dimana saja, kapan saja,
tanpa terkesan terpaksa.
KELEMAHAN METODE KUISIONER

Siswa tidak dapat memberikan keterangan lebih lanjut karena jawaban terbatas pada hal-
hal yang ditanyakan.
Siswa dapat menjawab tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya jika dia
menghendaki demikian.
Jawaban hanya mengungkap keadaan siswa pada saat angket diisi.
Apabila penelitian membutuhkan reaksi yang sifatnya spontan dengan metode ini adalah
kurang tepat.
Metode ini kurang fleksibel, kejadiannya hanya terpancang pada pertanyaan yang ada.
Jawaban yang diberikan oleh responden akan terpengaruh oleh keadaan global dari
pertanyaan. Sangat mungkin jawaban yang sudah diberikan di atas secara spontan dapat
berubah setelah melihat pertanyaan dilain nomor.
Sulit bagi peneliti untuk mengetahui maksud dari apakaH sudah responden sudah
terjawab atau belum.
Ada kemungkinan terjadi respons yang salah dari responden. Hal ini terjadi karena
kurang kejelasan pertanyaan atau karena keragu-raguan responden menjawab.Hal-hal
yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam teknik quisioner

Pengertian Pengolahan Data : Fungsi dan Contohnya

by Sasha
June 7, 2016
Pengertian pengolahan data : fungsi dan contohnya – Data memiliki definisi
merupakan suatu penggambaran fakta, pengertian suatu instruksi yang selanjutnya
dapat disampaikan dan juga diolah oleh manusia atau mesin. Contoh data misalnya data
angka, karakter, alphabet, symbol, gambar atau suara dan lainnya. data adalah
kenyataan menggambarkan kejadian-kejadian yang terjadi dan kesatuan yang nyata.
Pengertian Pengolahan Data
Pengertian dari pengolahan data atau data processing merupakan manipulasi data ke
bentuk yang lebih informative atau berupa informasi. Informasi merupakan hasil dari
kegiatan pengolahan suatu data dalam bentuk tertentu yang lebih berarti dari suatu
kegiatan atau suatu peristiwa.
Terdapat empat penggolongan alat pengolahan data yang bisa anda ketahui diantaranya
peralatan manual atau alat sederhana untuk mengolah data dengan factor terpenting
adalah dalam penggunaan alat dengan tenaga tangan manusia. Selanjutnya adalah
peralatan mekanik yaitu peralatan yang sudah lebih modern dan dalam bentuk mekanik
dan digerakkan oleh tangan manual.
Peralatan berikutnya adalah dengan peralatan mekanik elektronik yang digerakkkan
secara otomatis dengan motor elektronik. Dan alat yang terakhir adalah peralatan
elektronik yang dikerjakan secara elektronik penuh tanpa bantuan tangan manusia.
Fungsi Pengolahan Data
Ada beberapa fungsi dasar dari pengolahan data, diantaranya :
1. Pengolahan data untuk mengambil program dan juga data berupa masukan atau
input data.
2. Pengolahan data untuk menyimpan program data dan menyediakan suatu
pemrosesan.
3. Pengolahan data untuk menjalankan proses aritmatika dan juga logika pada suatu
data yang tersimpan.
4. Pengolahan data untuk menyimpan hasil sampai hasil akhir suatu pengolahan.
5. Pengolahan data juga bisa berfungsi untuk menampilkan dan juga mencetak data
yang sudah tersimpan.
Dengan demikian maka pengolahan data dapat bermanfaat untuk meminimalkan
kebutuhan dari tenaga manusia. Hal ini tentu dikarenakan pekerjaan yang sudah dapat
dilakukan secara otomatis oleh peralatan dengan bantuan alat seperti computer.
Keuntungan lainnya dalam menggunakan pengolahan data adalah dari kemampuan
computer dalam memproses data yang lebih besar dan akurat serta memiliki kecepatan
yang lebih baik dan dapat dilakukan secara otomatis dan juga serentak.
Contoh Pengolahan Data
Pada prosedur pengolahan data terdiri dari sejumlah operasi pengolahan dasar dengan
beberapa urutan berikut ini. Yang pertama adalah pencatatan atau recording yaitu proses
memindahkan data pada beberapa formulir atau dokumen. Hal ini tidak hanya pada tahap
organisasi namun juga pada semua tahap pengolahan diperlukan recording.
Contoh dari proses pengolahan data ini misalnya seorang dosen yang memasukkan nilai
para mahasiswa pada buku catatannya. Pada akhir semester nilai tersebut akan
dikumpulkan dan dihitung menjadi satu. Selanjutnya nilai akan dimasukkan ke dalam
lembaran formulir dari BAAK untuk mencatat hasil akhirnya pada file induk masing-
masing mahasiswa nantinya. Dan hasil akhir dalam bentuk trasnkrip dan dikirim kepada
mahasiswa yang bersangkutan.
Urutan dalam prosedur dari pengolahan data berikutnya adalah duplikasi atau duplicating
merupakan operasi menggandakan data formulir atau dokumen-dokumen. Duplikasi
dilakukan atau bisa saja dikerjakan pada saat data dicatat secara manual atau juga bisa
dikerjakan setelahnya dengan mesin.
Urutan selanjutnya pada prosedur pengolahan data adalah pemeriksaan (verifiying) agar
tidak terjadi kesalahan. Klasifikasi dengan membagi kedalam beberapa kategori. Sorting
untuk mengurutkan data baik sesuai nama, abjad, dll. Urutan berikutnya adalah merging,
kalkulasi dan memeriksa table, mencari dan mendapatkan data kembali.

Pengolahan Data
AUDIT FUNGSI PENGOLAHAN DATADewasa ini semakin sering terdengar ungkapan
yang menyatakan bahwadunia modern sudah memasuki era informasi yang berarti
bahwa semakin disadarioleh banyak pihak bahwa informasi merupakan sumber yang
semakin peranannyadalam kehidupan dan penghidupan manusia. Pentingnya peranan
informasiterlihat dengan makin jelas apabila diingat bahwa perseorangan, kelompok,
danorganisasi selalu dihadapkan pada keharusan mengambil berbagai
macamkpeutusan. Oleh karena itu, postulat yang sangat fundamental dalam
pemahaman pentingnya informasi ialah keputusan akan semakin tepat dan
prosesnya berlangsung lebih cepat, efisien, dan efektif apabila didukung oleh informasi.
A. SEKILAS TENTANG PENGOLAHAN DATASejalan dengan perkembangan teknologi
dan semakin pentingnya informasidalam pengambilan keputusan, maka pengolahan data
secara konvensional(manual) yang secara mekanik bagi perusahaan kecil, perusahaan
sedang maupun perusahan besar semakin tidak relevan dengan perkembangan yang
sangat pesatdan terobosan di bidang teknologi informasi. Oleh karena itu, mulai perlu
adanya pemahaman mengenai pengolahan data, organisasi pengolahan data,
perangkatkeras pengolahan data dan aplikasi data dalam bisnis dan pemeliharaan
system
1.

Pengolahan Data Secara Elektronik Definisi dari pengolahan data secara elektronik
merupakan serangkaiankegiatan dengan menggunakan computer yang mencakup:a.

Pengumpulan Data.Data merupakan bahan mentah yang memerlukan pengolahan


lebihlanjut agar berubah bentuknya menjadi informasi, Sedangakan para pengguna
informasi menuntut adanya informasi yang bermutu tinggi,sehingga para tenaga
pengolah data harus berupaya agar dalammenjalankan fungsinya, terdapat jaminan
bahwa:
&

M
utu data yang dikumpulkan tinggi,
&

R
elevan dengan kepentingan penggunanya
&

Digali dari sumber yang dapat dipercayai, baik internal maupunekternal. b.

Pengolahan Data.Yang dimaksud dengan pengolahan data adalah mengubah bentuk


danmakna data menjadi informasi yang bermanfaat dan dapat digunakandalam
mendukung berbagai proses dalam pengelolaan perusahaantermasuk dalam
pengambilan keputusan. Peranan informasi biasanyadigunakan dalam pengambilan
keputusan pada penentuan tujuan dan berbagai sasaran perusahaan jangka panjang
maupun pendek, keputusan penyusunan strategi oleh manajemen puncak, keputusan
pada strategioperasioanal serta pemilihan tipe dan struktur organisasi.c.

Proses Penyimpanan.Luaran pengolahan data merupakan informasi yang harus


disimpansedemikian rupa sehingga keamanannya terjamin, hemat biaya danmudah
ditelusuri, serta mudah diambil apabila tiba waktunya untuk digunakan. Yang paling
penting dari penyimpanan data ini adalah darisegi keamanan yang dapat dipandang dari
tiga segi, yaitu:
&

Agar jangan sampai jatuh pada orang atau pihak yang tidak berhak,seperti pesaing.
&

Aman terhadap kerusakan karena tempat penyimpanan yang tidak baik.


&

Aman dari bahaya kebakaran.Dalam segi kehematan biaya adalah penyimpanan


dilakukan sedemikianrupa sehingga tidak memerlukan runag yang besar yang berakibat
pada biaya pemeliharaan yang banyak., Selain itu penyimpanan dilakukansesuai dengan
system tertentu yang diketahui sehingga penelusuran datadan informasi dapat dilakuakn
dengan mudah.2.

Organisasi Pengolahan Data.Bentuk-bentuk pengorganisasin ini hanya berlaku apabila


perusahaanmelakukan sendiri pengolahan datanya. Untuk tercapainya hasil olah data
yang bermutu baik dan menghasilkan informasi yang akurat, maka dalammelakukan
pengolahan data tersebut disusun organisasi yang menjalankan pengolahan data serta
pembagian tuas untuk setiap individunya. Organisasiyang lumrah digunakan terdiri
dari:a.

Pimpinan tertinggi yang bertanggung jawab atas keseluruhan fungsi pengolahan data
dengan titlelatur wakil presiden direktur, direktur, atautitlelatur yang sejenis. b.

Dibantu oleh paling sedikit 3 manajer yaitu:

M
anajer operasi yang membawahi operasi peralatan computer, pemrosesan system,
pengamanan computer dan penjadwalan penggunaan computer.

M
anajer pengendalian masukan²luaran yang membawahi penelitian masukan,
pengendalian pemrosesan, analisis, dan pengendalian luaran dan pengendalian koreksi
kesalahan.

M
anajer pengembangan system yang bertanggungjawab dalam penyelenggaraan
kegiatan pembuatan program baru, koreksi program, dan
dokumentasi system.Dalam susunan organisasi satuan pengolah data dibuat, premise
yangsangat mendasar ialah bahwa pipmpinan tertinggi dari satuan kerja ituharus
merupakan bagian dari tim manajemen puncak. Premis dikatakansangat mendasar
karena pertimbangan sebagai berikut:a.

Pimpinan tertinggi satuan pengolah data harus mempunyai akseslangsung kepada forum
pengambialn keputusan strategic dalam perusahaan. b.
Pipmpinan tertinggi harus mengetahuio latar belakang dan proses pengambilan
keputusan agar dia dapat menentukan dukunganinformasi apa saja yang harus
diberikan.c.

Agar seluruh jajaran organisasi memahami pentingnya informasidalam manajemen


bisnis yang ditangani oleh perusahaan

Agar seluruh jajaran organisasi bersedia memberikan masukan datayang diberikan untuk
diolah lebih lanjut menjadi informasi.e.

Agar perusahaan bersedia melakukan investasi yang diperlukanoleh satuan kerja yang
dipimpinnya, baik untuk kepentingan pengadaan perangkat keras, membeli atau
mengembangkan sendiri perangkat lunak dan untuk pengembangan tenaga spesialis
di bidang pengolahan data.Dalam pengambilan keputusan yang menggunakan informasi
yangdihasilkan oleh pengolahan data terdapat berbagai pendekatan, yaitu:a.

Pendekatan Sentralisasi.Pendekatan sentralisasi secara umum dapat dikatakan


sebagai pendekatan pengolahan data yang terpusat. Ciri-ciri dalam pendekatan
sentralisasi untuk pengolahan data adalah adanya satucomputer besar yang berperan
selaku pemroses seluruh data,adanya pangkalan data yang menjadi konfigurasi dalam
pengolahandata, pemutakhiran dan penyimpanan data yang didistribusikankepada
berbagai terminal yang on-line dan adanya alat pencetak atau printer untuk mencetak
luaran berupa informasi di atas kertasdan satuan kerja pengolahan data.Keunggulan jika
perusahaan menggunakan pendekatansentralisasi dalam pengolahan data, yaitu:
&

Dari segi pembiayaan awal, investasi awal atau modal yangharus ditanam besar karena
mainframe biasanya mahal. Namundisisi lain biaya operasi dan pemeliharaan dapat
dikurangikarena dua alasan yaiu kapasitas pemrosesan berskala besar dan pemanfaat
simultan oleh beberapa pemakai pengolahandata.
&

Pimpinan satuan pengolahan data dapat melakukan pemantauan yang lebih efektif
terhadap lilngkungan yangdihadapi, baik secara internal dalm perusahaan maupun secar
ekternal sehingga berbagai penyesuaian yang diperlukandengan cepat dapat dilakukan.
&

Dengan adanya hanya satu pangkalan data, konsistensi datadapat lebih terjamin dari
duplikasi penyediaan dan penyimpanan data. Pemutakhiranpun jadi lebih mudah
dapatdilakukan.
&

Dengan adanya satu pangkalan data, langkah-langkah pengamanan data dapat diambil
dengan mudah, suatu hal yangsangat penting dalam kegiatan pengolahan data
khususnya pengelolaan bisnis pada umumnya.
&

Dengan sentralisasi pengolahan data, perencanaan dan pengembangan karier bagi para
tenaga spesialis pengolahandata dengan berbagai jabatan yang mereka pangku
dapatdilakukan sedemikian rupa sehingga para tenaga kerja itumerasa ada prospek
untuk meraih kemajuan dalam berkarya dimasa yang akan datang.Dibalik keunggulan
tersebut ada pula kelembahan dalam pendekatan secara sentralisasi dalam pengolahan
data, diantarayaitu:
&

W
aktu yang lama untuk mengembangkan segala jenis aplikasiyang sesuai dengan
kebutuhan seluruh komponen perusahaankarena satuan kerja pengolahan data memang
harus melayaniseluruh perusahaan, abik dalam arti komponen bidangfungsional sebagai
pelaksana tugas pokok maupun sebagai pelaksana tugas penunjang.
&

Kesulitan dalam alokasi waktu computer kepada komponen perusahaan yang dirasa adil
dan sesuai dengan beban kerjayang dipikulnya.
&

Timbulnya kesan bahwa pendekatan sentralisasi, para pemilik data merasa kehilangan
hak memiliki data yang diperlukanuntuk penyelenggaraan fungsinya karena apabila data
tertentu
diperlukannya, ia harus meminta kepada pusat pengolahandata. b.

Pendekatan Desentralisasi.Pendekatan desentralisasi dalam pengolahan data yang


dimaksuddapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu:a.

Dimungkinkan pengolahan atau pemasukan data dari jarak jauhkarena tersedianya


fasilitas pengiriman dan penerimaan datamelalui hubungan modem tertentu yang
dewasa ini, berkat perkaawinan antar beberapa teknologi komunikasi danteknologi
informasi makin banyak jenisnya dan aplikasinya. b.
Desentralisasi pengolahan data dikaitkan dengan desentralisasi pola pengambilan
keputusan perusahan. Tidak mustahil apabilamanajemen puncak terutama di lingkungan
perusahaan besar memutuskan untuk mendelegasikan wewenang
pengambilankeputusan kepada manajer satuan bisnis, para manajer bidangfungsional,
para manajer cabang bahkan para manajer kegiatanoperasional.Pendekatan seperti ini
seringkali digunakan dengan dua pertimbangan utama, yaitu:
&

M
anajemen puncak menggunakan gaya manajemen yang partisipasif.
&

M
akin canggihnya teknologi pengolahan data sehinggadengan menciptakan jaringan yang
tepat, mutu, konsistensi,dan keamanan data dapat terjamin.
&

Kelebihan dan Kekurangan. Pada prakteknya, pendekatan yang paling tepat untuk
diterapkan adalah penggabungan antara pendekatan sentralik dan pendekatan
desentralistik.Artinya ada data dan informasi tertentu yang penggunaanya hanya penting
bagi manajemen puncak. Dalam hal itu, pengolahan data ± dalam
arti pengumpulan, pengolahan dan penyimpanannya ± dapat dilakukansecraa terpusat,
tanpa menutup pintu bagi pemakai lain dalam jajaran perusahaan. Di samping itu data-
data teknis tertentu yang hanya untuk kegiatan operasional tertentu, wajar jika diolah
dengan pendekatandesentralisasi. Oleh karena itu, informasi sangat berperan
dalammendukung proses pengambilan keputusan pada berbagai eselonkewenangan
dalam perusahaan merasa dipercayai oleh manajemen puncak.3.

Organisasi Pengolahan Data Berdasarkan Pendekatan Pengolahan


yangTerpencar.Pendekatan yang sedemikian pada dasarnya berarti bahwa
dalamorganisasi dan mengkoordinasikan pengolahan data yang diperlukan
dalam proses berbagai jenis keputusan digunakan metode penempatan
kegiatan berbagai aspek pengolahan data ± seperti pengumpulan, pemrosesan
dan pengolahannya ± pada para pemakai tertentu, seperti pemakai untuk kepentingan
produksi, pemakai untuk kepentingan pemasaran, pemakai untuk kepentingan promosi,
pemakai untuk penjualan, dan pemakai untuk manajemaen sumber daya manusia dan
sebagainya atau karena pertimbanganwilayah operasi perusahaan yang secara
geografis mungkin tersebar luas.Dalam penggunaan pendekatan ini, biasanya
ditekankan bahwa manajemen puncak tidak boleh kehilangan kendali pengolahan data
perusahaan sebagaikeseluruhan. Oleh karena itu, masing-masing system dihubaungkan
kedalamsuatu jaringan melalui komunikasi data, meskipun system yang berlaku
padamasing-masing pemakai berbeda satu sama lain dengan aplikasi yangmungkin
sangat beraneka ragam, sesuai dengan tanggung jawab fungsionalmasing-masing
pemakai. . macam-macam komunikasi data apat disebutsebagai suatu jaringan, yaitu
jaringan LAN (Local Area Network),
W
AN(
W
ide Area Network), dan
M
AN (
M
etropolitan Area Network).Yang menarik dari pendekatan ini adalah bentukanya dapat
beranekaragam.
M
isalnya, manajemen puncak dapat memutuskan bahwa yang
dipencarkannya hanya terbatas pada pemrosesannya saja, sedangkan hasilnya berupa
data yang terkumpul pada satuan pengolah data secara paripurnadalam arti
pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, dan penelusurannyakembali untuk digunakan
± sifatnya terbatas, yaitu hanya untuk kepentinganspesifik secara local. Di luar
penggunaan yang terbatas seperti itu, semuadilakukan secara terpusat dan dikendalikan
oleh satuan pengolah data padatingkat perusahaan.
M
eskipun demikian, sebelum mengambil keputusan untuk menggunakan pendekatan ini,
ada beberapa factor yang harusdipertimbangakan.
M
isalnya, karena lokasi tersebar luas, untuk pengendaliansukar dilakukan, tidak mustahil
terjadi pemrosesan data yang sesungguhnyatidak diperlukan dalam menjalankan roda
perusahaan. Faktor lain yang harusdipertimbangkan adalah kemungkinan terjadinya
pengadaan dan pemilikan perangkat keras sedemikian rupa sehingga mempunyai
konfigurasi computer yang dimiliki dan digunakan menjadi aneka ragam. Juga
mempertimbangkanadanya ketersediaan sumber daya manusia yang harus digunakan
secaraefektif dan efisien.4.

Pengolahan Data oleh Pemakai Akhir.Kehadiran jenis-jenis alat pengolahan data seperti
computer dannotebook mempunyai implikasi yang sangat luas terhadap pengelolaan
bisnis,tidak hanya yang menyangkut segi-segi teknis pengolahan data, terutama
jugadalam gaya manajerial terutama dalam menentukan pola pengambilankeputusan.
Tersedianya sarana dengan teknologi canggih seperti itu padaumumnya dituntut gaya
manajerial yang demokratis dalam arti makin banyak mengikutsertakan para bawahan
dalam pengambilan keputusan, terutamayang menyangkut tugas pekerjaan para
bawahan. Salah satu dampak dari perkembangan teknologi informasi demikian
ialah kecenderungan tersedianyasangat banyak informasi baik bagi pimpinan pada
eselon yag lebih tinggimaupun bagi pemakai akhir yang bersangkutan sendiri padahal
belum tentusemuanya relevan sebagai suatu resource. Selain itu mempunyai
konsekuens
bagi manajemen puncak, yaitu bahwa jangan sampai manajemen puncak kehilangan
kendali atas pengolahan informasi dalam lingkungan perusahaanyang berarti terdapat
berbagai kegiatan yang tetap diselenggarakan secaraterpusat seperti pemilihan dan
pembelian perangkat keras, pengujian perangkat lunak, dan penentuan kebijakan
tentang program, systemdokumentasi, pembentukan standar mutu informasi dan
prosedur yang harusditaati dalam koordinasi pengolahan data.5.

Integrasi Antara Komputer Pusat dan Komputer Kecil.Untuk kepentingan tertentu seperti
pemindahan data dari computer kecilke computer pusat atau sebaliknya, dapat disusun
organisasi satuan kerja pengolah data dengan pendekatan integrasi antara kedua jenis
computer tersebut. Jenis pemindahan tersebut adalah:
&

Uploading == yaitu pemindahan data yang berlangsung dari computer kecil ke computer
pusat. Pada saat uploading yang biasa terjadi adalahdata yang diterima dari computer
kecil masih perlu pengolahan lebihlanjut, karena computer kecil tidak memiliki
kemampuan untuk mengubah data yang ada pada ingatannya menjadi informasi
dalam bentuk yang spesifik diperluukan oleh pihak tertentu dalam perusahaan.
&

Downloading == yaitu pemindahan data dari computer pusat kecomputer kecil.


Donwnloading yang dilakuakn, biasanya berisi informasidari computer pusat yang
dikirimkan ke computer kecil sudah siapdigunakna untuk kepentingan tertentu.6.

Pemrosesan Data oleh Pihak Ketiga.Karena pertimbangan tertentu, seperti terbatasnya


kemampuankeuangan dan kemampuan sumber daya manusia untuk pengolahan
data,maka perusahaan menyerahkan pemrosesan data tersebut kepada pihak ketiga,
biasanya bentuknya adalah salah satu dari tiga bentuk yang dikenalyaitu menyerahkan
sepenuhnya kepada suatu perusahaan yang memberikan

jasa pengolahan data kepada yang memerlukannya, berbagi waktu computer dengan
perusahaan lain dan yang dikenal dengan istilah outsourcing. Dalamoutsourcing
perusahaan harus membayar kepada pihak ketiga tersebut dan jumlah biaya yang
dibayarkan berbeda dari satu pendekatan ke pendekatanyang lainnya dan ditentukan
adanya negosiasi antar pihak yang terkait.Pelaksanaan outsourcing disini sudah mulai
berkurang karena adanya biayayang lebih mahal serta kerahasiaan yang kurang terjamin
daripada biaya yangdikeluarkan perusahaan untuk pengembangan sumber daya yang
dibutuhkandalam pengolahan data.7.

Perangkat Keras Pengolahan Data.Pengolahan data secara elektronik menggunakan


perangkat keras yang juga dikenal dengan istilah piranti keras yang disebut computer.
Komputer dapat dikatakan sebagai suatu system karena terdiri dari beberapa
komponenunsure atau alat seperti unit perosesan sentral (CPU), monitor, hard disc,
danlainnya.Dengan berbagai konfigurasinya, computer dikatagorikan menjadi 2 jenis
yaitu:a.

Komputer digital: Yaitu computer yang bekerja dengan caramenghitung . Angka, huruf,
dan symbol disajikan sebagai angka-angaka diskrit 1 dan 0 yang dikenal dengan istilah
digit biner. b.

Komputer Analog: Yaitu computer yang mengukur kuantitaselektronik atau fisik secara
berlanjut, misalnya suhu atau dimensisesuatu.Berdasarkan criteria kecepatan, basarnya
otak atau memori dan besarancomputer, dapat dibagi menjadi:a.

Komputer Besar (
M
ainframe).Komputer yang paling besar yang mampu memproses data
dengankemampuan maksimal, sampai dengan jutaan instruksi tiap detik,selain itu
computer ini juga mempunyai kapasitas menyimpan data
storage) dalam jumlah yang sangat besar. Salah satu sub katagoricomputer besar ialah
super computer yang memiliki kemampuandan kecepatan yang tinggi sehingga
menyebabkan harga daricomputer ini tergolong sangat mahal. b.

Komputer
M
ini.Computer ini memiliki cirri-ciri seperti ukurannya yang kecil,kecepatan dalam
mengolah data relative lambat, kapasitas penyimpanan data yang tidak besar serta harga
yang relative murah.Biasanya digunakan dalam bisnis untuk pemrosesan
dengan pangkalan data, jaringan on-line, aplikasi yang tidak terlalu rumit,dan berperan
sebagai sarana pengolah data dalam usaha yang berskala kecil.c.

Computer
M
ikro.Terdapat dua jenis computer mikro yaitu Personal Computer (PC)dan Notebook yang
tidak hanya popular dalam kalangan usaha tapi jugabanyak digunakan
secara perseorangan. Namun kemampuannyaterbatas dan harganya dapat dikatakan
murah.d.

Komputer Nano.Kalkulator dapat dikatakan sebagai computer nano karena


denganukuran yang kecil namun mengandung teknologi yang tinggi.Ukurannya yang
sangat kecil sehingga sering pula disebut sebagaicomputer saku.8.

Aplikasi Data dan Pemeliharaan SistemPara manajer pengelola suatu perusahaan pasti
dihadapkan padakeharusan untuk mengambil keputusan yang menyangkut berbagai
kegiatan perusahaan yang dikelolanya. Sedangkan untuk semua jenis keputusan
harusdidasarkan pada dukungan berbagai informasi sebahgai hasil
olahan data.Dalam manajemen bisnis penggunaan pengolahan data elektronik
padaumumnya berorientasi pada tersedianya informasi yang mutahir, akurat, dapat
dipercaya serta disimpan sedemikian rupa sehingga mudah ditelusuri dandiambil dari
tempat penyimpanannya pada waktu dibutuhkan.Komponen system pengolahan data
elektronik untuk berbagai jenisaplikasi terdiri paling tidak lima komponen yaitu:a.

Sumber daya manusia, yaitu berfungsi sebagai pengendali dan untuk emnjalankan
system elektronik yang ada untuk pengolahan data, apabilasystem yang ada sudah baik
akna tetapi sumber daya manusia kurangmendukung jalannya system tersebut, maka
system yang ada tidak dapat berjalan sebagai mana semestinya. b.

Prosedur, berperan sebagai aturan main dalam menjalankan rodaorganisasi dan dalam
menyelenggarakan berbagai fungsi dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran
perusahaan. Dalam hal ini penjalananfungsi menggunakan elektronik, prosedur
merupakan instrument yangmenjamin bahwa keseluruhan proses pengolahan data telah
dijalankandengan baik dan sebagai mana mestinya.c.

Fasilitas fisik, dalam hal ini harus diperhatikan adnaya sarana dan prasarana fisik dari
alat yang ada dengan personal yang menggunakannyaharus terpenuhi dan terjamin
kerahasiaannyad.

Perangkat keras, terdiri dari CPU, alat untuk memasukkan data, alat-alatluaran, alat
pendukung dan penyimpan tambahan.e.

Perangkat lunak yang sering disebut dengan istilah program,programadalah intruksi yang
diberikan kepada komputer yang memungkinkankomputer mengerjkan pekerjaan yang
diinginkan oleh pemogram. Dalam pengoperasian komputer,perangkat lunak mempunyai
paling sedikitfungsi,yaitu:a.

M
engelola berbagai sumber daya komputeryang dimilki oleh perusahaan. b.

M
engembagkan berbagai sarana yang dapat dipakai oleh sumber dayamanusia sehingga
pemanfaatannyamenjadi optimal.c.

M
enjebatani peranan informasi sebagai hasil olahan datadengan perusahaan yang
bersangkutan.
Pada dasarnya terdapat dua jenis perangkat lunak,yaitu perangkatlunak sistem dan
perangkat lunak aplikasi .Perangkat lunak sistem adalahseperangkat program yang
fungsinya adalah mengkoordinasikan danmengendalikan penggunaan perangkat keras
disamping sebagai wahanauntuk mendukung pelaksanaan perangkat
lunak aplikasi.Dan perangkatlunak aplikasi adalah Intruksi yang ditulis oleh atau untuk
pemakai agar pemakai dapat mengaplikasikannya untuk bidang tugas masing
± masing,baik yang sifatnya teknis maupun non teknis.9.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalm memilih sistem pengolahan data.Faktor-faktor


yang biasanya dipertimbangkan antara lain:a.

Kesesuaian konfigurasi perangkat keras dan jenis-jenis perangkatlunak dengan


kebutuhan perusahaan,baik untuk kepentingan pengambilan keputusan pada berbagai
eleson manajemen,seperti perumusan dan penentuan strategi akbar perusahaan oleh
manajemen puncak,strategi induk satuan bisnis atau bidang fungsional,strategidasar
bagi kegiatan operasional dan untuk kepentingan penyimpananinformasi,baik yang
mempunyai nilai historis bagi perusahaan maupununtuk kepentingan pengelolaan
bisnis,tetapi tidak segera dibutuhkan. b.

Pertimabangan organisasioanal, baik kemudahan pengoperasiannyakarena tersedianya


sumber daya manusia yang memiliki pengetahuanyang memadai tentang informatika dan
keterampilan teknis tentang pengolahan data.c.

Pertimabngan efisiensi,buakn hanya dalam pengoperasian satuan kerja pengolahan


data,melainkan dalan upaya meningkatkan efisiensi kerja perusahaan sebagai
keseluruhan.d.
Tersedia tidaknya bantuan apabila diperlukan,baik yang berkaitandengan perangkat
keras,perangkat lunak,maupun untuk sumber daya
manusia,misalnya dalam bentuk pendidikan lanjutan dan pelatihandalam rangka
pemuthakiran ketrampilan.B.

AUDIT FUNGSI PENGOLAHAN DATASebagaimana halnya dengan pelaksanaan audit


terhadap berbagai fungsidalam suatu perusahaan,audit fungsi pengolahan pun
padaakhirnya ditujukan pada peningkatan efisiensi,efektivitas,dan produktivitas kerja
perusahaan yang bersangkutan.dan yang menjadi objek perhatian para pelaksana audit
dalam bidang ini menyangkut:a.

Dukungan satuan pengolahan data kepada manajemen b.

Perencanaan pengolahan data.c.

Organisasi pengolahan data.d.

Pengendalian data.a.

Dukungan satuan pengolahan data sebagai sasaran auditDari pembahasan dalam bab
ini telah tamapak dengan jelas bahwasalah satu tolok ukur keberhasilan satuan kerja
pengolahan datamenyelenggarakan fungsi dan menjalankan kegiatanya
ialahkemampuannya meberukan dukungan informasi kepada seluruh perusahaan.Berati
dukungan itu harus terlihat dan dirasakan dalam hal penyusunan strategi akbar oleh
manajemen puncak,strategi induk oleh paramanajer satuan kerja bisnis,strategi pasar
oleh pimpinan semua bidangfungsional-baik dalam arti tugas pokok maupun tugas
penungjang danstrategi operasional yang dirumuskan dan ditentukan oleh para
manajer operasi. Hal-hal yang dikemukaakan diatas dapat dikatakan berp sasranstrategi
pengolahan data dan seluruh aktivitas pengolahan data pada
akhirnya hars diarahkan pada pencapaian berbagai
sasaran strategitersebut.Oleh karena itu,pelaksana audit harus mampu menemukan
faktatengtang mampu tidaknya satuan pengolah data menyelenggarakanfungsinya,apa
faktor-faktor penyebab keberhasilannya dan kendala apayang dihadapi. b.

Perencanaan Pengolahan data sebagai sasaran audit.Perencanaan pengolaha data


yang menjadi sasaran audit mencangkup:a.

Keputusan manajemen tentang pelaksana studi kelayakan yang dapatdilakukan oleh


para tenaga ahli yang sudah terdapat dalam suatu perusahaan atau menyerahkannya
kepada konsultan. b.
Konfigurasi perangakat keras dan perangkat lunak yang diperlukansesuai kebutuhan
perusahaan akan informasi dalam berbagai bentuk,jumlah dan jenisnya.c.

Keputusan manajemen tentang jumlah investasi untuk kepentingan penyediaan sarana


dan prasarana pengolahn data.d.

Pola pengolahan data,apakah mengikuti polasentralisasi,desentralisasi,pengolahan


data didistribusikan.e.

Pententuan lokasi fisik pengolahan data dengan komponennya.f.

Penelitian tentang para pemasok.g.

Pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak,termasuk instalasinya.c.

Organisasi pengolahan data sebagai sasaran auditKegiatan-kegiatan yang dilakukan


melembaga dalam satuan kerja pengolahan data.Dengan demikian,audit berupaya untuk
meneliti:a.

Tepat tidaknya letak satuan kerja dalam jajaran perusahaan dalam artimemungkinkannya
mempunyai akses terhadap forum pengambilankeputusan tertinggi dalam perusahaan.
b.

Susunan organisasi yang menggambarkan fungsi-fungsi utama dalam pemprosesan


data.c.

Pengaturan tata ruang pengolahan data.d.

Jenis-jenis pengetahuan dan keterampilan para pengolah data.e.

Ada tidaknya uraian pekerjaan bagi para pejabat dan petugas pengolahdata.f.

Lokasi komputer mini dan komputer miko serta data.g.

Pola koordinasi dan interaksi antara satuan pengolahan data dengan berbagai mitra
kerjanya,yaitu para pengguna informasinya yang sekaligussebagai sumber data dalam
perusahaan.Singkatnya,melalui audit hendaknya bisa ditemukn apakah
organisasi pengolahan data sudah tepat,apakah terjadi over organizing atau
sebaliknyaonder organizing.d.
Pengendalian sebagai sasaran auditBanyak perusahaan yang memilki instalasi
pengolahan data sendiriyang berarti bahwa pertimbangan keamana data dan informasi
merupakanhal yang sangat penting dalam kehidupan organisasi.Keamanan data
daninformasi yang dimaksud anatra lain ialah :a.

Jangan sampai data atau informasi jatuh ke tangan orang atau puhak yang tidak
berhak,terutama yang sifatnya rahasia perusahaan,sepertidata hasil penelitian dan
pengembangan produk baru atau peningkatan produk lama,data keuangan dan data-
data lain yang penting bagikelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan. b.

Pengamanan akses ke tempat penyimpanan data dalam arti tidak mudah dimasuki oleh
pihak-pihak yang tidak berhak meskipunmereka adalah orang-orang dalam.c.

Pengambilan tindakan pengamanan agar data dan informasi yangsudah diolah dengan
susah payah dengan menggunakan tenaga yang
mahal,peralatan yang tidak murah,dan waktu yang tidak sedikit,tidak mudah rusak atau
tidak ditempatkan pada lokasi yang rawan bahayakebakaran,kelembapapn,dan bahaya
sejenisnya.Dengan demikian pelaksanaan audit mencapai sasaranya,yaitu
membantumanajemen dalam upaya meningkatkan efisiensi,efektivitas,dan produktivitas
perusahaan yang akan memungkinkannya meraih kemajuandalam perolehan
keuntungan,mampu tumbuh dan berkembang serta proaktif dalam menghadapi
perubahan dimasa depan yang sealu penuhdengan tantangan,hambatan,ketidakpastian
dan peluang

VARIABEL, POPULASI, DAN SEMPEL


Pengertian variabel
Dalam bahasa sehari-hari, variabel penelitian sering diartikan sebagai ”faktor-faktor yang
dikaji dalam penelitian”. Menurut konsep aslinya yang dimaksud variabel adalah konsep
yang memiliki keragaman nilai. Meskipun demikian pemahaman yang mengartikan
variabel sebagai faktor-faktor yang akan dikaji dalam penelitian juga dapat diterima
mengingat bahwa kegiatan penelitian memang terpusat pada upaya memahami,
mengukur, dan menilai keterkaitan antar variabel-variabel tersebut. Tentang hal ini perlu
diperhatikan bahwa variabel penelitian bukanlah dikembangkan atau dirumuskan
berdasarkan angan-angan atau intuisi peneliti, tetapi harus ditetapkan berdasarkan
kajian pustaka. Itu juga berlaku pada penelitian Grounded maupun Penelitian Partisipatif.
Bedanya adalah dalam penelitian pada umumnya variabel lebih mengacu pada teori dan
atau hasil-hasil penelitian yang telah biasa dilakukan tentang Topik atau Judul yang
sama. Sedang dalam penelitian Grounded dan Partisipatif lebih mengacu pada data/fakta
penagalaman empiris baik yang dilakukan oleh praktisi maupun para peneliti setempat.
RAGAM VARIABEL
a. Keragaman Variabel Menurut Kedudukan Atau Fungsinya
Dalam penelitian inferensial dibedakan adanya dua macam variabel utama yaitu variabel
terpengaruh (dependent variabel) dan variabel pengaruh (independent variabel).
Variabel pengaruh adalah variabel yang keberadaanya dalam kerangka berpikir bersifat
menentukan atau mempengaruhi variabel terpengaruh dan sebaliknya variabel
terpengaruh adalah variabel yang keberadaanya senantiasa dipengaruhi atau
tergantung pada tiap-tiap atau keseluruhan variabel-variabel pengaruh. Dengan kata lain
”nilai” variabel terpengaruh sangat dipengaruhi oleh besarnya nilai masing-masing atau
keseluruhan variabel pengaruh yang terkait.
1. Keragaman variabel menurut skala pengukurannya
Dilihat dari ragam skala pengukurannya variabel dapat dibedakan dalam variabel diskrit
yaitu variabel-variabel yang hanya dapat diukur dengan skala nominal dan variabel
continuous yaitu variabel yang dapat diukur dengan menggunakan skala-skala: ordinal,
interval maupun rasio.
Skala nominal
Yang dimaksud skala nominal adalah skala pengukuran yang hanya menunjukan
perbedaan tanpa jarak yang jelas. Kepada variabel tersebut dapat diberi nilai skor, tapi
skor tersebut hanya menunjukkan kode perbedaan dan bukannya menunjukkan jarak
(lebih besar, lebih tinggi).
Misalnya, variabel agama:
Islam: 5 Hindu: 2
Kristen: 4 Budha: 1
Katolik: 3
Angka atau nilai yang diberikan hanyalah sekedar menunjukan perbedaan bahwa 5
bukanlah 3 atau 1 bukanlah 4. Tetapi itu tidak berarti bahwa islam lebih tinggi
kedudukannya dibanding katolik atau budha lebih tinggi rendah dibanding kristen.
Berkaitan dengan skala pengukuran nominal tersebut karena tidak menunjukan jarak
maka tidak boleh: dijumlah, dikurangkan, dibagi atau dikalikan. Karena itu
penggunaan dummy-variabel dalam analisis Regresi (misal untuk jenis kelamin) yang
memberikan nilai ya=1 dan tidak=0 atau 10 dan 1 perlu dicermati lebih lanjut karena pria
dibanding wanita tidaklah 1:0 atau 10:1. Oleh karena dalam menentukan gambaran
umum tidak boleh menggunakan nilai rataan (mean) melainkan hanya dengan melihat
sebaran frekuensi yaitu dengan menetapkan frekuensi yang tersebar (modus). Sehingga
pernyataanya bukan lagi: rata-rata penduduk Indonesia melainkan sebagian besar
penduduk Indonesia.
Skala ordinal
Berbeda dengan skala nominal skala ordinal adalah skala pengukuran yang disamping
menunjukkan perbedaan juga menunjukkan jenjang atau tingkatan tetapi jarak antar
skala atau jenjang/skala tidak sama.
Pengukuran skala ini juga dapat menggunakan nilai skor, tapi skor yang diberikan juga
tidak boleh dijumlahkan, dikurangkan, dibagi atau dikalikan.
Contoh, tingkat kecerdikan:
Manusia: 10 Tikus: 4
Kancil: 8 Kelinci: 3
Kera: 7 Semut: 1
Pada contoh tersebut pemberian nilai skor yang lebih tinggi tidak saja memiliki perbedaan
tetapi sekaligus juga menunjukkan kelebihan atau aras yang lebih tinggi dibanding yang
bernilai skor lebih rendah.
Meskipun perbedaan kecerdikan manusia dan kancil = 2, sementara perbedaan antara
kera dan kancil = 1, bukan berarti perbedaan kecerdikan yang dimiliki manusia dan kancil
= 2x perbedaan antara kancil dan kera.
Demikian pula meskipun skor kecerdikan manusia = 10 sementara kera = 5 dan kelinci =
3 itu tidak berarti bahwa kecerdikan manusia = kecerdikan kera + kecerdikan kelinci.
Berkaitan dengan sifat-sifat skala ordinal tersebut maka penarikan nilai rataan (mean)
juga tidak dapat dilakukan melainkan cukup hanya dengan mengukur nilai tengah
(median) atau tendensi sentralnya. Pengukuran rataan hanya bisa dilakukan manakala
dilakukan pembobotan terlebih dahulu kemudian dilakukan penjumlahan serta penilain
rataannya.
Skala interval dan rasio
Skala interval adalah skala yang mempunyai jarak jika dibanding dengan jarak lain
sedang jarak itu diketahui dengan pasti. Misalnya: jarak semarang – magelang 70 km
sedangkan magelang – yogya 101 km, maka selisih jarak magelang –yogya yaitu 31 km.
Skala rasio adalah skala perbandingan. Skala ini dalam hubungan antar sesamanya
merupakan ”sekian kali”. Misalnya: berat pak karto 70 kg sedangkan anaknya 35 kg.
Maka pak karto beratnya dua kali anaknya.
c. Pengukuran definisi variabel dan pengukurannya
Yang dimaksud dengan definisi variabel adalah pengertian yang diberikan kepada setiap
variabel penelitian termasuk indikator parameternya.
Berdasarkan banyak nilai, ada variabel dikotomi (dua nilai) atau politomi (banyak nilai).
Sedangkan dalam penelitian variabel dibagi dalam tiga kategori yaitu: (1) variabel bebas
dan tidak bebas, (2) variabel aktif dan atribut, dan (3) variabel kontinyu dan diskret.
1. variabel bebas dan variabel tak bebas
Penelitian mencari sebab dan akibat dalam suatu gejala atau mencari hubungan diantara
berbagai faktor. Variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel
yang lain disebut variabel bebas. Variabel yang diduga sebagai akibat atau yang
dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya disebut variabel tak bebas.
Suatu variabel boleh jadi variabel bebas pada satu penelitian tetapi variabel tak bebas
pada penelitian lain. Misalnya konservatisme politik (variabel bebas) diselidiki
pengaruhnya pada proses pembuatan keputusan. Pada penelitian lain, afiliasi dengan
kelompok dianggap mempengaruhi konservatisme politik (variabel tak bebas). Jadi
sebetulnya klasifikasi variabel dalam variabel bebas dan variabel tak bebas bergantung
pada maksud penelitian.
2. variabel aktif dan variabel atribut
Dalam penelitian eksperimental kita berhadapan dengan variabel yang dapat kita
manipulasikan dan variabel yang sudah jadi dan tidak dapat kita kendalikan. Kita dapat
mengendalikan temperatur ruangan, atau tingkat hukuman yang diberikan guru pada
murid, atau jumlah frekuensi kekerasan dalam acara televisi, atau jumlah insentif dalam
kampanye Keluarga Berencana. Tapi kita tidak dapat mengendalikan umur, tingkat
kecerdasan, status sosial, atau jenis kelamin. Variabel dalam kelompok contoh pertama
disebut variabel aktif; dalam contoh kedua disebut variabel atribut. Satu-satunya cara
meneliti variabel atribut tertentu ialah mengelompokkan subyek penelitian dalam kategori
variabel atribut tertentu dan membandingkannya dengan subyek penelitian dalam
kategori variabel atribut yang lain.
3. variabel kontinyu dan variabel diskret
Variabel kontinyu adalah variabel yang secara teoritis dapat mempunyai nilai yang
bergerak tak terbatas antara dua nilai. Tinggi orang boleh jadi 1.5 m; 1,534 m; 1,5348 m
dan seterusnya, bergantung pada kecermatan pengukuran. Variabel diskret hanya
mempunyai satu nilai tertentu saja. Jumlah anak yang dimiliki adalah variabel diskret
yang mempunyai nilai 1,2,3,4,5 dan seterunya dan tidak mungkin 1,5; 1,37; atau 2,5.
dalam variabel diskret tidak ada nilai pecahan.
Tabel skala interval dan rasio
Variabel Interval Rasio
Umur X
Tinggi badan X
Jumlah anggota X
produktivitas X
Pendefinisian atau pemberian pengertian yang jelas terhadap variabel tersebut sangat
diperlukan karena merupakan panduan bagi pengukuran dan data yang diperlukan serta
perumusan instrumen pengumpulan datanya.
Berkaitan dengan penetapan ukuran-ukuran tersebut ada dua pendekatan yang dapat
dilakukan yaitu pendekatan ”ethic” yang dikembangkan peneliti dengan konsep atau
pandangan diluar obyek yang diteliti, dan pendekatan ”emic” yang dikembangkan dari
obyek yang diteliti atau menurut ukuran yang disepakati oleh obyek peneliti itu sendiri.
Pengukuran skala ini sangat penting kaitannya dengan alat analisis yang akan
digunakan. Oleh sebab itu segera setelah perumusan definisi dan pengukuran variabel
ini perlu dilakukan kaji ulang terhadap Judul Penelitian yang diajukan.
Contoh: Judul tentang Pengaruh perlu segera diganti dengan Hubungan, manakala skala
pengukuran tidak dapat dilakukan seluruhnya dengan skala interval/rasio.
DEFINISI VARIABEL DAN PENGUKURANNYA
Pengertian variabel
Variabel adalah konsep yang memiliki keragaman nilai.Tentang hal ini perlu diperhatikan
bahwa variabel penelitian bukanlah dikembangkan atau dirumuskan berdasarkan angan-
angan atau intuisi peneliti, tetapi harus ditetapkan berdasarkan kajian pustaka
RAGAM VARIABEL
1. Keragaman Variabel Menurut Kedudukan Atau Fungsinya
Variabel pengaruh adalah variabel yang keberadaanya dalam kerangka berpikir bersifat
menentukan atau mempengaruhi variabel terpengaruh
variabel terpengaruh adalah variabel yang keberadaanya senantiasa dipengaruhi atau
tergantung pada tiap-tiap atau keseluruhan variabel-variabel pengaruh.
2. Keragaman variabel menurut skala pengukurannya
variabel diskrit yaitu variabel-variabel yang hanya dapat diukur dengan skala nominal dan
variabel continuous yaitu variabel yang dapat diukur dengan menggunakan skala-skala:
ordinal, interval maupun rasio.
Skala nominal
Yang dimaksud skala nominal adalah skala pengukuran yang hanya menunjukan
perbedaan tanpa jarak yang jelas. Kepada variabel tersebut dapat diberi nilai skor, tapi
skor tersebut hanya menunjukkan kode perbedaan dan bukannya menunjukkan jarak
(lebih besar, lebih tinggi).
Skala ordinal
Berbeda dengan skala nominal skala ordinal adalah skala pengukuran yang disamping
menunjukkan perbedaan juga menunjukkan jenjang atau tingkatan tetapi jarak antar
skala atau jenjang/skala tidak sama.
Pengukuran skala ini juga dapat menggunakan nilai skor, tapi skor yang diberikan juga
tidak boleh dijumlahkan, dikurangkan, dibagi atau dikalikan
Skala interval dan rasio
Skala interval adalah skala yang mempunyai jarak jika dibanding dengan jarak lain
sedang jarak itu diketahui dengan pasti.
Skala rasio adalah skala perbandingan. Skala ini dalam hubungan antar sesamanya
merupakan ”sekian kali”
3. Pengukuran definisi variabel dan pengukurannya
Yang dimaksud dengan definisi variabel adalah pengertian yang diberikan kepada setiap
variabel penelitian termasuk indikator parameternya.
Berdasarkan banyak nilai, ada variabel dikotomi (dua nilai) atau politomi (banyak nilai).
Sedangkan dalam penelitian variabel dibagi dalam tiga kategori yaitu: (1) variabel bebas
dan tidak bebas, (2) variabel aktif dan atribut, dan (3) variabel kontinyu dan diskret.
Berkaitan dengan penetapan ukuran-ukuran tersebut ada dua pendekatan yang dapat
dilakukan yaitu pendekatan ”ethic” yang dikembangkan peneliti dengan konsep atau
pandangan diluar obyek yang diteliti, dan pendekatan ”emic” yang dikembangkan dari
obyek yang diteliti atau menurut ukuran yang disepakati oleh obyek peneliti itu sendiri.

Populasi
Populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa
manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya
yang menjadi pusat perhatian dan menjadi sumber data penelitian. Apabila kita lihat
definisi tersebut, pengertian populasi bisa sangat beragam sehingga kita harus
mendefinisikan populasi tersebut dengan jelas dan tepat.
Berikut ini adalah contoh suatu populasi:
 Populasi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad)
 Populasi Mahasiswa Fakultas Pertanian (Faperta)
 Populasi Mahasiswa Agroteknologi, Faperta, Unpad
 Populasi Mahasiswa Agroteknologi Angkatan 2009, Faperta, Unpad
 Populasi Mahasiswa Agroteknologi Kelas A, Angkatan 2009, Faperta, Unpad
Apabila kita perhatikan contoh populasi di atas, pengertian populasi di sana bersifat
relatif, pendefinisiannya tergantung dari si Peneliti, apakah dia ingin mengetahui Populasi
Mahasiswa Unpad secara keseluruhan ataukah hanya tertarik pada populasi mahasiswa
Agroteknologi angkatan 2009 saja.
Kita harus hati-hati dalam mendefinisikan suatu populasi. Populasi harus didefinisikan
dengan jelas dan tepat. Misalnya, kita ingin mengetahui rata-rata nilai IPK mahasiswa
Unpad. Berarti parameter/sifat/ciri yang ingin diketahui adalah rata-rata nilai
IPK mahasiswa dan obyek yang ditelitinya adalah Mahasiswa Unpad. Jika kita
merumuskan populasi seperti ini, rumusannya sudah jelas tapi belum tepat. Jelas
maksudnya: (1) parameter yang ingin diteliti sudah jelas, yaitu Nilai IPK mahasiswa
Unpad dan bukan parameter lain, seperti tinggi, nilai IQ dan sebagainya (2) populasinya
hanya mahasiswa Unpad bukan nilai IPK mahasiswa dari universitas lain. Belum tepat
maksudnya, apabila kita berbicara tentang mahasiswa Unpad cakupannya cukup luas.
Apakah kita akan mendata nilai IPK semua mahasiswa Unpad dari semua angkatan, baik
yang masih aktif, non aktif, meninggal, DO, maupun yang sudah lulus?
Dengan demikian, batasan ruang lingkup dari populasi yang akan diteliti harus
didefinisikan dengan jelas dan tepat, karena semua kesimpulan yang nantinya akan
diperoleh dari hasil penarikan contoh (sampel) hanya berlaku untuk populasi yang
dimaksud, bukan untuk populasi yang berada diluar batasan ruang lingkup yang
diberikan.
Perhatikan pendefinisian populasi berikut:
“Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Agroteknologi Angkatan 2009, Faperta
Unpad, yang masih aktif”
Pendefinisian populasi seperti ini sudah jelas batas ruang lingkupnya, sehingga
kesimpulan apapun yang diberikan terhadap suatu sampel yang diambil dari populasi
tersebut hanya berlaku untuk populasi yang dibatasi oleh Mahasiswa Agroteknologi
Angkatan 2009, Faperta, Unpad, yang masih aktif kuliah dan tidak berlaku untuk
mahasiswa lainnya yang berada diluar ruang lingkup tersebut. Jadi hanya
menggambarkan keadaan rata-rata nilai IPK mahasiswa pada ruang lingkup tersebut.
Populasi dapat dibagi berdasarkan keadaan (kompleksitasnya) dan berdasarkan
ukurannya. Menurut keadaannya populasi dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
Populasi Homogen, dan Populasi heterogen. Berdasarkan ukurannya, populasi juga
dibagi menjadi dua bagian yaitu Populasi terhingga, dan Populasi tak terhingga.
Populasi berdasarkan keadaannya:
Populasi Homogen: populasi dikatakan homogen apabila unsur-unsur dari populasi
yang diteliti memiliki sifat-sifat yang relatif seragam satu sama lainnya. Karakteristik
seperti ini banyak ditemukan di bidang eksakta, misalnya air, larutan, dsb. Apabila kita
ingin mengetahui manis tidaknya secangkir kopi, cukup dengan mencoba setetes cairan
kopi tersebut. Setetes cairan kopi sudah bisa mewakili kadar gula dari secangkir kopi
tersebut.
Populasi Heterogen: populasi dikatakan heterogen apabila unsur-unsur dari populasi
yang diteliti memiliki sifat-sifat yang relatif berbeda satu sama lainnya. Karakteristik
seperti ini banyak ditemukan dalam penelitian sosial dan perilaku, yang objeknya
manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia yang bersifat unik dan kompleks.
Misalnya, apabila kita ingin mengetahui rata-rata IQ mahasiswa Unpad angkatan 2009
(berarti rata-rata dari semua Fakultas). Jelas, rata-rata IQ mahasiswa antar Fakultas
kemungkinan besar bervariasi, IQ mahasiswa Fakultas Kedokteran relatif lebih tinggi
dibanding dengan rata-rata IQ mahasiswa Fakultas lainnya, sehingga kita bisa
mengatakan bahwa populasi tersebut keadaannya heterogen. Untuk mengatasi populasi
yang heterogen dalam melakukan penelitian, perlu adanya pengelompokan berdasarkan
karakteristiknya, sehingga dari populasi yang ada digrupkan dalam beberapa kelompok,
yang nantinya kelompok-kelompok tersebut akan hogomen dalam kelompoknya, tetapi
kelompok-kelompok tersebut sangat heterogen diantara kelompkonya. Pada pemisalan
sebelumnya, kelompok identik dengan Fakultas.
Populasi berdasarkan ukurannya:
Populasi terhingga: Populasi dikatakan terhingga bilamana anggota populasi dapat
diperkirakan atau diketahui secara pasti jumlahnya, dengan kata lain, jelas batas-
batasnya secara kuantitatif, misalnya:
 Banyaknya Mahasiswa Agroteknologi Kelas A, Angkatan 2009, Faperta, Unpad
 Tinggi penduduk yang ada di kota tertentu
 Panjang ikan di sebuah danau
Populasi tak hingga: populasi dikatakan tak hingga bilamana anggota populasinya
tidak dapat diperkirakan atau tidak dapat diketahui jumlahnya, dengan kata lain, batas-
batasnya tidak dapat ditentukan secara kuantitatif, misalnya:
 Air di lautan
 Banyaknya pasir yang ada di Pantai Pangandaran.
 Banyaknya anak yang menderita kekurangan gizi
 Kedalaman suatu danau yang diukur dari berbagai titik
Namun demikian, dalam praktek kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai adanya
populasi terhinggadianggap sebagai populasi tak terhingga, dan hal seperti ini
dibenarkan secara statistika, misalnya banyaknya orang Indonesia yang merokok,
banyaknya penduduk Indonesia sekarang, dan sebagainya
Sampel
sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih dengan menggunakan aturan-
aturan tertentu, yang digunakan untuk mengumpulkan informasi/data yang
menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi.
Dari definisi tersebut jelas bahwa sampel yang kita ambil digunakan untuk
menggambarkan karakteristik suatu populasi, atau dengan kata lain, sampel digunakan
untuk menggeneralisasi suatu populasi. Dengan demikian, sampel harus betul-betul
bersifat representatif sehingga dapat mewakili dan mencerminkan karakteristik populasi
dari mana sampel itu diambil.

Seorang peneliti, jarang mengamati keseluruhan populasi karena dua alasan:


 Biaya terlalu tinggi dan
 Populasi bersifat dinamis, yaitu unsur-unsur populasi bisa berubah dari waktu ke
waktu.
Ada tiga keuntungan utama pengambilan sampel:
 Biaya lebih rendah,
 Pengumpulan data lebih cepat, dan
 Hal ini mungkin untuk memastikan keseragaman dan untuk meningkatkan akurasi
dan kualitas data karena kumpulan data lebih kecil .
Jenis-Jenis sampel
Dalam proses pemilihan sampel ada dua faktor penentu yang berperan yaitu:
 Ada atau tidak adanya faktor pengacakan, dan
 Peran orang yang memilih (mengambil) sampel tersebut.
Pada proses pengambilan sampel dengan menggunakan faktor pengacakan didalamnya
termasuk unsur-unsur peluang, sedangkan peran dari orang pemilih sampel dapat
bersifat obyektif dan dapat pula bersifat subyektif.
Yang dimaksud dengan sikap obyektif dalam memilih sampel adalah suatu cara
pemilihan sampel yang menggunakan metode tertentu yang jelas, sehingga penarikan
sampel tersebut bila dilakukan oleh orang lain akan diperoleh hasil yang tidak jauh
berbeda dari penarikan sampel sebelumnya, dalam menduga sifat atau ciri populasinya.
Jadi dengan pengambilan sampel dengan menggunakan metode tertentu dan jelas, akan
diperoleh sampel yang konsisten, artinya bila pengambilan sampel dilakukan secar
berulang-ulang terhadap populasi yang sama hasilnya tetap terkendali dalam arti tetap
menggambarkan sifat atau ciri dari populasinya, walaupun hasilnya tidak persis sama
antara yang satu dengan yang lainnya.
Sifat subyektif dalam memilih sampel adalah suatu pemilihan sampel dengan melibatkan
pertimbangan pribadi dari pengambil sampel untuk mengambil sampel yang baik menurut
versinya sendiri (versi peneliti). Dengan demikian sampel yang diperoleh merupakan
sampel yang berbias, apalagi orang yang memilih cotnoh sampel mempunyai latar
belakang yang kurang terhadap konsep statistika khususnya konsep tentang teori
penarikan sampel.
Teknik Sampling
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan
dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling
pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan No
probability Sampling
Simple Random Sampling
Dikatakan simpel (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara
demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota
populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100
orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan 100.
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau
kelipatan dari bilangan tertentu.
Sampling Kuota
Sampling kuoto adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunya
ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan. Sebagai contoh akan melakukan
penelitian tentang pendapat masyarakat dalam urusan izin mendirikan bangunan. Jumlah
sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan data belum didasarkan pada 500
orang tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai, karena belum memenuhi kuota
yang ditentukan.
Sampling Insidental
Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Sampling Purposive
Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, atau penelitian tentang
kondisi politik di suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli
politik. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-
penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
Sampling Jenuh
Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil,
kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan
yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, di mana semua anggota
populasi dijadikan sampel.
Snowball Sampling
Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,
kemudian membesar. Ibarat bola salju yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan
sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini
belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain
yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang
sebelumnya. (Sugiyono, 2009:63-68)
D. Menentukan Anggota Sampel
Di bagian depan dalam bab ini telah dikemukakan terdapat dua teknik sampling,
yaitu Probability Sampling dan No probability Sampling. Probability Sampling adalah
teknik sampling yang memberi peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih
untuk menjadi anggota sampel. Cara demikian sering disebut dengan random sampling,
atau cara pengambilan sampel secara acak.
Pengambilan sampel secara acak dapat dilakukan dengan bilangan random, komputer,
maupun dengan undian. Bila pengambilan dilakukan dengan undian, maka setiap
anggota populasi diberi nomor 1 sampai 100. selanjutnya bila kesalahan 5%, maka
jumlah sampelnya = 80. Bila sampel tidak strata, maka pengambilan sampel tidak perlu
memperhatikan strata yang ada pada sampel.
Karena teknik pengambilan sampel adalah random, maka setiap anggota populasi
mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
E. Persyaratan Pengambilan Sampel (Sampling)
Cara mengambil (pengambilan) sampel dari populasinya disebut
dengan sampling. Cara pengambilan sampel akan menentukan ketepatan
penggeneralisasian hasil penelitian dari sampel kepada populasinya.
Penggeneralisasian hasil penelitian dari sampel dikatakan tepat apabila “sifat atau
keadaan” yang ditunjukkan atau digambarkan dari hasil penelitian terhadap sampel itu
benar-benar cocok dengan sifat atau keadaan populasi tersebut. Sayur (dari penelitian
terhadap sampel, cicipan) dikatakan kurang garam, misalnya, jika seluruh sayur
(sebelanga atau sepanci) itu memang benar-benar kurang asin. Dikatakan tidak tepat jika
berdasar hasil penelitian (pencicipan) terhadap sampel sayur simpulannya sayur itu
kurang garam, padahal dalam kenyataan secara keseluruhan sayur itu justru terlampau
asin. Dikatakan tidak tepat, contoh lain, jika dari penelitian terhadap sampel dikatakan
bahwa “semuanya senang menonton sinetron berbau misteri”, tetapi dalam kenyataan
para penonton sebagian besar tidak suka sinetron misteri.
Agar hasil penelitian dari sampel benar-benar dapat mencerminkan sifat atau keadaan
populasinya, maka sampel itu harus benar-benar representatif, yaitu mencerminkan ciri-
ciri kondisi populasinya.Dalam bahasa lain, sampel harus benar-benar mewakili
populasinya. Jadi, jika populasinya beragam (dalam aspek tertentunya), maka
sampelnya pun harus beragam pula seperti populasinya.

Anda mungkin juga menyukai