Anda di halaman 1dari 54

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

KUALITATIF
Dianti Ias Oktaviasari, S.KM., M.Kes
• Istilah‘data’ → meminjam istilah yang
lazim dipakai dalam metode penelitian
kuantitatif yang biasanya berupa tabel
angka.
• Dalam metode penelitian kualitatif yang
dimaksudkan dengan data → segala
informasi baik lisan maupun tulis, bahkan
bisa berupa gambar atau foto, yang
berkontribusi untuk menjawab masalah
penelitian sebagaimana dinyatakan di
dalam rumusan masalah atau fokus
penelitian
• Teknik pengumpulan data yang benar
akan menghasilkan data yang memiliki
kredibilitas tinggi, dan sebaliknya
• Informasi yang ingin diperoleh
menentukan jenis teknik yang dipakai
(materials determine a means)
• Data yang baik → kecakapan peneliti
menggunakan teknik-teknik pengambilan
data
Teknik pengumpulan data
kualitatif
1). Wawancara
2). Observasi
3). Dokumentasi
4). diskusi terfokus (Focus Group
Discussion)
Alasan mengapa masing-
masing teknik tersebut dipakai

→untuk memperoleh informasi apa


→pada bagian fokus masalah mana yang
memerlukan teknik wawancara, mana
yang memerlukan teknik observasi, mana
yang harus kedua-duanya dilakukan, dst.
→Pilihan teknik sangat tergantung pada
jenis informasi yang diperoleh.
1. WAWANCARA
• Wawancara ialah proses komunikasi atau
interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan
cara tanya jawab antara peneliti dengan
informan atau subjek penelitian
• Wawancara merupakan kegiatan untuk
memperoleh informasi secara mendalam
tentang sebuah isu atau tema yang diangkat
dalam penelitian.
• Merupakan proses pembuktian terhadap
informasi atau keterangan yang telah diperoleh
lewat teknik yang lain sebelumnya.
• Dengan kemajuan teknologi informasi
seperti saat ini, wawancara bisa saja
dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui
media telekomunikasi.
Tahapan agar wawancara efektif
1). mengenalkan diri
2). menjelaskan maksud kedatangan
3). menjelaskan materi wawancara
4). mengajukan pertanyaan
Kiat agar informan dapat menyampaikan
informasi yang komprehensif
1). ciptakan suasana wawancara yang kondusif
dan tidak tegang
2). cari waktu dan tempat yang telah disepakati
dengan informan
3). mulai pertanyaan dari hal-hal sederhana
hingga ke yang serius
4). bersikap hormat dan ramah terhadap informan
5). tidak menyangkal informasi yang diberikan
informan
6). tidak menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi
yang tidak ada hubungannya
dengan masalah/tema penelitian,
7). tidak bersifat menggurui terhadap informan,
8). tidak menanyakan hal-hal yang membuat
informan tersinggung atau marah
9). sebaiknya dilakukan secara sendiri
10) ucapkan terima kasih setelah wawancara
selesai dan minta disediakan waktu lagi jika ada
informasi yang belum lengkap
Jenis wawancara
1). wawancara mendalam (in-depth
interview)
Peneliti menggali informasi secara
mendalam dengan cara terlibat langsung
dengan kehidupan informan dan bertanya
jawab secara bebas tanpa pedoman
pertanyaan yang disiapkan sebelumnya
sehingga suasananya hidup, dan dilakukan
berkali-kali
Jenis wawancara
2). wawancara terarah (guided interview)
Peneliti menanyakan kepada informan hal-hal
yang telah disiapkan sebelumnya.
Kelemahan →suasana tidak hidup, karena peneliti
terikat dengan pertanyaan yang telah disiapkan
sebelumnya; Sering terjadi pewawancara atau
peneliti lebih memperhatikan daftar pertanyaan
yang diajukan daripada bertatap muka dengan
informan, sehingga suasana terasa kaku.
Contoh pedoman wawancara
1. Wawancara terstandar
Apakah bpk dan ibu mempunyai sumber
informasi ttg TBC? A. YA B. TIDAK
Jika tidak, seharusnya bagaimana?............
2. Wawancara semi standar
Menurut anda bagaimana cara mencari sumber
informasi yg benar ttg TBC?...................
3. Wawancara tidak standar
Bagaimana cara masyarakat anda mendapat
info ttg TBC ? ( siapa, dimana, kapan )
Keunggulan

• Data yang diperoleh mendalam


• Memperkaya data dan interpretasi
• Diperoleh data ekspresi emosi
Kelemahan

• Membutuhkan waktu yang lama


• Mahal
• Pewawancara subyektif
2. Observasi
• penelitian atau pengamatan sistematis dan
terencana yang diniati untuk peroleh data
yang terkontrol validitas dan reliabilitasnya .
(Alwasilah C, 2003 )
• kegiatan dengan menggunakan
pancaindera, bisa penglihatan,
penciuman, pendengaran, untuk
memperoleh informasi yang diperlukan
untuk menjawab masalah penelitian.
• Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian,
peristiwa, objek, kondisi atau suasana
tertentu, dan perasaan emosi seseorang.
Observasi dilakukan untuk memperoleh
gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian
untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Macam Observasi

Spradley( 1980 ), ada 5 macam observasi:


• Tidak berpartisipasi
• Partisipasi pasif
• Partisipasi moderat
• Partisipasi aktif
• Partisipasi lengkap
Partisipasi lengkap merupakan tingkatan
tertinggi pada penelitian kualitatif
1. Tidak berpartisipasi/ eksternal partisipasi
Maksudnya, data diperoleh dari radio, tayangan
TV, baca koran.
2. Partisipasi pasif
Maksudnya, peneliti berada pada tempat obyek
yang diamati tapi tidak terlibat pada kegiatan
tersebut
3. Partisipasi moderat
Maksudnya, pada proses pengumpulan data
peneliti ikut observasi partisipatif dalam
beberapa kegiatan, tidak semuanya.
4. Partisipasi aktif
Maksudnya, peneliti turut serta dalam
kegiatan yang dilakukan nara sumber, tetapi
tidak total.
5. Partisipasi lengkap
Maksudnya, peneliti ikut terlibat dalam
semua aktifitas yang dilakukan oleh sumber
data.
• Bungin (2007: 115-117) mengemukakan
beberapa bentuk observasi, yaitu:
1). Observasi partisipasi,
2). observasi tidak terstruktur,
3). observasi kelompok
1) Observasi partisipasi (participant observation)
metode pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian
informan.

2) Observasi tidak terstruktur


pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman
observasi, sehingga peneliti mengembangkan
pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi
di lapangan.

3) Observasi kelompok
pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti
terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek
penelitian.
5 unsur penting yang harus ada
dalam observasi
1. Latar ( setting)
bagaimana lingk.fisik, bagaimana konteksnya,
tingkah laku apa yg mungkin dan tidak
mungkin terjadi dlm konteks itu.
2. Pelibatan ( participant)
siapa saja yg ada dlm konteks itu, berapa
jumlahnya dan apa peran masing2, mengapa
mereka ada disitu, siapa yg boleh dan tidak
boleh berada disitu.
3. Kegiatan dan interaksi ( activity and
interaction )
apa yg terjadi,adakah urutan kegiatan yg
tetap?, bagaimana responden berinteraksi
satu dgn yg lain dlm kegiatan tsb, bgmn
interaksi tsb saling berhubungan?
4.Frekuensi & durasi (frequency and duration )
kapan situasi mulai terjadi dan berakhir,
berapa lama, apakah kegiatan berulang dlm
periode tertentu?,situasi apa yg menyebabkan
munculnya situasi tsb?, apa yg khas dlm
situasi tsb?
5. Faktor Subtil ( subtle faktor )
adakah kegiatan informal dan tidak
terencana?, adakah makna simbolis dan
konotatif dr kosakata yg digunakan,
komunikasi non verbal : pakaian dan tata
ruang, apa yg tdk terjadi padahal
seharusnya terjadi.
Keunggulan

• Peneliti tahu kejadian yang sesungguhnya,


sehingga info diperoleh langsung dan
akurat
• Peneliti dapat mencatat kebenaran yang
terjadi
• Peneliti memahami substansi dan dapat
belajar dari pengalaman yang sulit
dilupakan.
• Memudahkan peneliti dalam memahami
perilaku yang kompleks
• Bagi informan yang tidak memiliki waktu,
masih bisa memberi kontribusi dgn
mengizinkan utk diobservasi
• Observasi memungkinkan pengumpulan
data yang tidak mungkin dilakukan
dengan teknik lain.
( Satori, 2009)
Kelemahan
• Butuh waktu lama.
• Tergantung pada kepiawaian pengamat.
• Observer apalagi yang dikenal dan
disegani dapat mempengaruhi perilaku
partisipan sehingga siuasinya menjadi
dibuat-buat dan kaku.
• Observer yang berperan serta kurang
memiliki waktu untuk membuat catatan
hasil pengamatannya.
• Menghasilkan banyak data dan kadang
tidak sistematis, sehingga menyulitkan
untuk menganalisisnya (Satori, 2009).
Menjaga Validitas & Reliabilitas Observasi

Prodait ( 2006) dalam Satori menyatakan bahwa:


 Peneliti selalu siaga dgn catatan lapangan
sehingga setiap tambahan atau kejadian tak biasa
bisa dicatat.
 Catatan lapangan ditulis setelah observasi dan
saran dibuat sedini mungkin karena ingatan
mengenai kejadian masih sangat segar.
 Mengobservasi dgn menggunakan suatu jadwal
akan membantu peneliti menekan
ketidakpastian.
 Reliabilitas observasi berasal dari konsistensi
pengamat.Pengamat harus yakin bahwa mereka
membuat keputusan yang sama mengenai
kejadian yang sama di kesempatan yang berbeda.

 Idealnya. Lebih dari satu orang pengamat terlibat


dari kejadian yang sama. Setidaknya di sesi
praktik awal, sehingga akan ada kesepakatan
mengenai apa yang terjadi dan bagaimana
mengkodenya. Ini disebut, kesepakatan antar
observer ( inter-observer agreement )
3. Dokumen
• Selain melalui wawancara dan observasi,
informasi juga bisa diperoleh lewat fakta yang
tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian,
arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal
kegiatan dan sebagainya.
• Data berupa dokumen bisa dipakai untuk
menggali infromasi yang terjadi di masa silam.
• Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik untuk
memaknai semua dokumen tersebut sehingga
tidak sekadar barang yang tidak bermakna.
4. Focuss Group Discussion (FGD)
Focus Group Discussion ( FGD)
Focus Group Discussion ( FGD)
adalah sekelompok orang berdiskusi dengan
pengarahan dari seorang moderator mengenai suatu
topik.
Kegunaan FGD
• Mengembangkan perencanaan
• Mendesign program baru
• Evaluasi program yang sedang berlangsung
Aturan Pelaksanaan FGD

1. Peserta terdiri dari 6-12 orang


2. Peserta memiliki ciri yang homogen
3. Waktu 60-90 menit
4. Tempat harus netral
5. FGD merupakan diskusi yang terarah
6. FGD sarana utk mengumpulkan data
kualitatif
( menggali persepsi peserta )
7. FGD bukan untuk mencari konsensus
Beberapa Tips Pelaksanaan FGD

1. Klarifikasi
Setelah peserta m’jawab, moderator m’klarifikasi
utk penjelasan lebih lanjut.
2. Reorientasi
Moderator m’gunakan jawaban seorang peserta
utk ditanyakan pada peserta lain.
3. Ahli/ orang yang b’pengaruh
Usahakan orang yg punya pengaruh tidak ikut
dalam diskusi.
4. Peserta yang dominan
Bila ada peserta yang dominan, moderator
harus mampu mengendalikan
5. Peserta yang pasif
Bila ada peserta yang pasif, moderator
harus mampu memperhatikan peserta dgn
menyebut namanya.
6. Penggunaan gambar atau foto
P’gunaan gambar/foto utk m’bantu
m’mulai diskusi
Persiapan Dalam Tim
d. Mengamati dan tanggap terhadap reaksi peserta
( komunikasi non verbal antar peserta).
e. Menciptakan suasana informal tp serius.
Biasakan kontak mata utk mendukung komunikasi
yg baik.
f. Fleksibel dan terbuka terhadap saran dari peserta.
g. Menghindar dgn bijak, bila ada pertanyaan dari
peserta.
4. Peran notulen :
a. Mencatat :
1.) waktu FGD ( tgl, jam mulai & berakhirnya) ;
2.) informasi nama desa/dusun ( jarak dari kabupaten
dsb) ;
3.)lokasi pertemuan ( nama gedung, kondisi ruang dsb );
4.) jumlah peserta ( nama, umur, jenis kelamin,
pendidikan dsb);
5.) diskripsi dinamika kelompok ( derajat partisipasi
peserta utk menjawab);
6.) semua jawaban peserta ditulis.
b. Mengamati proses diskusi
c. Mengklarifikasi jawaban peserta yg tidak jelas.
d. Memastikan alat perekam berfungsi dengan
baik.
Teknis Pelaksanaan FGD

• Perkenalan tim peneliti dan penjelasan


tujuan FGD
• Perkenalan peserta urut posisi duduk
• Jelaskan FGD utk mengumpulka data
bukan ceramah
• Pendapat tiap peserta sangat penting
• M’ngawali diskusi dgn m’ngajukan
pertanyaan yg umum
• Peserta m’jawab pertanyaan secara
bergiliran
• M’rangkum semua data yg telah
diperoleh, dan diklarifikasi pada peserta
• Ucapkan terima kasih utk partisipasi
peserta.
Keunggulan
1. Sinergisme
Mampu menghasilkan informasi,ide dan
pandangan yg lebih luas.
2. Snowballing
Jawaban peserta memotivasi reaksi peserta lain
utk b’pendapat
3. Stimulation
Kondisi dalam kelompok m’rupakan sesuatu yg
m’dorong partisipasi peserta utk m’jawab
4. Security
Peserta merasa aman dan bebas
mengutarakan pendapat
5. Spontanitas
Peserta tidak diharapkan selalu m’jawab
pertanyaan. Karena diharapkan jawaban
yg memiliki arti.
Kelemahan

1. Sulit utk interpretasi datanya


2. Memerlukan moderator yang
memiliki kemampuan yang handal
Beberapa Tips Pelaksanaan
1. Klarifikasi
Setelah peserta m’jawab, moderator
m’klarifikasi utk penjelasan lebih lanjut.
2. Reorientasi
Moderator m’gunakan jawaban seorang
peserta utk ditanyakan pada peserta lain.
3. Ahli/ orang yang b’pengaruh
Usahakan orang yg punya pengaruh tidak
ikut dalam diskusi.
4.Peserta yang dominan
Bila ada peserta yang dominan, moderator
harus mampu mengendalikan
5. Peserta yang pasif
Bila ada peserta yang pasif, moderator
harus mampu memperhatikan peserta dgn
menyebut namanya.
6. Penggunaan gambar atau foto
P’gunaan gambar/foto utk m’bantu m’mulai
diskusi
Topik :
Mengapa ibu hamil lebih memilih bersalin ke dukun?
Pertanyaan :
1. Bagaimana pelayanan kesehatan ibu hamil di tempat tinggal
anda ? ( SDM, fasilitas, biaya )
2. Menurut ibu, apa alasan para ibu hamil lebih memilih
bersalin pada dukun ? Apakah ada yang ingin menceritakan
pengalaman persalinan ?
3. Menurut ibu, apa saja kelemahan bidan dalam pelayanan
kesehatan pada ibu hamil ?
4.Menurut pendapat ibu, bagaimana cara agar para ibu hamil
mau bersalin ke bidan ?

Anda mungkin juga menyukai