Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ASPRILIA DHAMAYANTI

NIM : J410161023
PRODI : S1 KESEHATAN MASYARAKAT (TRANSFER)
MATA KULIAH : METODE PENELITIAN 2

Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif

1. Pengertian teknik pengumpulan data


Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian. Teknik
pengumpulan data adalah langkah awal dan paling utama dalam proses suatu penelitian.
Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda,
tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan,
ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti bisa menggunakan salah satu atau
gabungan teknik tergantung latar belakang dari masalah yang yang di teliti atau yang
sedang dihadapi. Teknik pengumpulan data adalah langkah awal dan paling utama dalam
proses suatu penelitian.

2. Macam teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif


a. Observasi
1) Pengertian
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang kegiatannya menggunakan
pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh
informasi yang diperlukan guna menjawab masalah penelitian. Observasi
dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk
menjawab pertanyaan penelitian
Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau
suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang.
2) Macam
Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dibedakan
menjadi 2 :
a) Observasi berperanserta (participant observation)
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data
penelitian melalui pengamatan dan penginderaan di mana peneliti terlibat
secara langsung dalam kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang diamati
sebagai sumber data.
b) Observasi Nonpartisipan
Berlawanan dengan participant observation, non participant
observation merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara
langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati. Pengumpulan
data dengan observasi nonpartisipan ini tidak akan mendapatkan data yang
mendalam, dan tidak sampai pada tingkat makna.
Dari segi instrumentasi yang digunakan, observasi dibedakan menjadi 2:
a) Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara
sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya.
Dalam melakukan pengamatan peneliti menggunakan instrument penelitian
yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya.
b) Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa
menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan
pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.
3) Cara
Persiapan Observasi:
Isi pengamatan : data apa yang akan diamati ?
Obyek pengamatan : apa/siapa yang diamati ?
Alat pengamatan : pengamatan langsung atau menggunakan alat bantu ?
Waktu pengamatan : kapan pengamatan akan dilakukan ?
Dokumentasi pengamatan : pencatatan langsung atau menggunakan alat
bantu (membuat catatan anekdot, membuat daftar cek, membuat skala
penilaian, memcatat dengan menggunakan alat).
b. Wawancara
1) Pengertian
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data kualitatif dengan
menggunakan komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan sebuah informasi
melalui tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subyek penelitian
(Emzir, 2010), misal dengan melalui tatap muka langsung, dan juga dapat media
telekomunikasi.
2) Macam
a) Wawancara terstruktur / terarah (guide interview)
Pada wawancara ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila
peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh. Dalam prakteknya selain membawa
instrument sebagai pedoman wawancara, maka pengumpul data juga dapat
menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan amterial
lain yang dapat membantu dalam wawancara.
b) Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara
yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan
ditanyakan. Wawancara tidak terstruktur sama halnya dengan wawancara
mendalam (in-depth interview), di mana peneliti menggali informasi secara
mendalam dengan cara terlibat langsung dengan kehidupan informan dan
bertanya jawab secara bebas tanpa pedoman pertanyaan yang disiapkan
sebelumnya sehingga suasananya hidup, dan dilakukan berkali-kali.
3) Cara
Menurut Yunus (2010), ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan
dalam melakukan wawancara, yaitu:
a) Mengenalkan diri
b) Menjelaskan maksud kedatangan
c) Menjelaskan materi wawancara
d) Mengajukan pertanyaan
c. Dokumentasi
1) Pengertian
Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan
melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri
atau oleh orang lain tentang subjek.
2) Macam
Terdapat dua bentuk dokumen yang dapat dijadikan bahan dalam studi
dokumentasi, yaitu:
a) Dokumen pribadi
Dokumentasi pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara
tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Tujuan dari
dokumentasi ini adalah untuk memperoleh sudut pandang orisinal dari
kejadian situai nyata. Terdapat tiga dokumentasi pribadi yang umum
digunakan, yaitu:
I. Catatan harian (diary)
Diary berisi beragam aktivitas dan kegiatan termasuk juga unsur
perasaan.
II. Surat pribadi
Surat pribadi (tertulis pada kertas), e-mail, dan obrolan dapat
dijadikan sebagai materi dalam analisis dokumen dengan syarat,
peneliti mendapat izin dari orang yang bersangkutan.
III. Autobiografi
Tulisan atau pernyataan tentang pengalaman hidup orang lain.
b) Dokumen resmi
Dokumen resmi dipandang mampu memberikan gambar mengenai
aktivitas, keterlibatan individu pada suatu komunitas tertentu dalam setting
social. Dokumen resmi dapat dibagi kedalam dua bagian :
I. Dokumen internal
Dapat berupa catatan, seperti memo, pengumuman, instruksi,
aturan suatu lembaga, system yang diberlakukan, hasil notulensi
rapat keputusan pimpinan, dan lain sebagainya.
II. Dokumen eksternal
Dapat berupa bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh
suatu lembaga social, seperti majalah, koran, bulletin, surat
pernyataan, dan lain sebagainya.
3) Cara
Dengan melihat berbagai bentuk dokumentasi yang diperlukan dalam
penelitian, Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam dokumentasi.
Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian,
cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak
terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk
mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan
dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi,
buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta,
data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain
d. Fokus Group Discussion
1) Pengertian
Focus Group Discussion (FGD) atau diskusi terpusat adalah teknik
pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan
tujuan untuk menemukan makna dari sebuah isu oleh sekelompok orang lewat
diskusi untuk menghindari pemaknaan yang salah oleh seorang peneliti.
Untuk menghindari pemaknaan secara subjektif oleh seorang peneliti, maka
dibentuk kelompok diskusi terdiri atas beberapa orang peneliti. Dengan
beberapa orang mengkaji sebuah isu diharapkan akan diperoleh hasil
pemaknaan yang lebih objektif.
2) Waktu
Waktu yang digunakan dalam melakukan FGD, antara lain:
I. Jika peneliti membutuhkan pemahaman lebih dari satu sudut pandang,
II. Jika terjadi gap komunikasi antar kelompok,
III. Untuk menyingkap suatu fakta secara lebih detail dan lebih kaya,
IV. Untuk keperluan verifikasi
3) Cara
Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan ketika ingin melakukan
FGD, yaitu :
I. Jumlah FGD berkisar antara 5-10 orang.
II. Peserta FGD harus bersifat FGD.
III. Perlunya dinamika kelompok.
Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. (2006). Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.

Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta.

Saryono. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta:


Nuhe Medika

Emzir. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. Bandung: ALFABETA

Anda mungkin juga menyukai