FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017 TEKNIK PENGUMPULAN DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF
1. Pengertian Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2014), kualitas data hasil penelitian ditentukan oleh kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkaitan dengan validitas dan reabilitas instrumen, sedangkan kualitas pengumpulan data berkaitan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data adalah apa dan bagaimana cara peneliti dalam mengumpulkan data. Hal utama yang perlu dikemukakan dalam teknik pengumpulan data yaitu apa sumber data yang digunakan, apa teknik yang digunakan, apa instrumen yang digunakan, dan bagaimana cara menguji instrumen yang digunakan (Juliandi dkk, 2014).
2. Macam Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif
Macam teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, meliputi: a. Observasi Menurut Notoatmodjo (2012), observasi atau pengamatan merupakan suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan. Dalam penelitian, pengamatan merupakan suatu prosedur yang terencana, meliputi: melihat, mendengar, dan mencatat sejumlah dan taraf aktivitas tertentu atau situasi tertentu yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Sugiyono (2014) mengemukakan bahwa terdapat dua cara pelaksanaan pengumpulan data dengan menggunakan observasi, yaitu: 1) Observasasi Berperanserta (Participant Observation) Dalam observasi berperanserta, peneliti ikut terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Data yang diperoleh melalui observasi ini lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak. 2) Observasi Nonpartisipan (Non-Participant Observation) Dalam observasi nonpartisipan, peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Pengumpulan data dengan observasi nonpartisipan ini tidak akan mendapatkan data yang mendalam dan tidak sampai pada tingkat makna. a) Observasi Terstruktur Observasi terstruktur merupakan observasi yang telah dirancang secara sistematis tentang apa yang akan diamati, kapan, dan di mana tempat observasi akan dilakukan. b) Observasi Tidak Terstruktur Observasi tidak terstruktur merupakan observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Dalam melakukan pengamatan, peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan. b. Wawancara Menurut Notoatmodjo (2012), wawancara merupakan suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data di mana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari sasaran penelitian (responden) atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face). Sugiyono (2014) mengemukakan bahwa terdapat dua cara pelaksanaan pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, yaitu: 1) Wawancara Terstruktur Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti telah mengetahui secara pasti informasi apa yang akan diperoleh. Peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa pertanyaan- pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah disiapkan. 2) Wawancara Tidak Terstruktur Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. c. Dokumentasi Sugiyono (2011) menjelaskan bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan dapat berupa catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, dan kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar dapat berupa foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya dapat berupa karya seni, misalnya gambar, patung, film, dan lain-lain. d. Focus Group Discussion (FGD) Djiwandono (2015) menyatakan bahwa Focus Group Discussion (FGD) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan lewat wawancara dengan sekelompok orang untuk menggali pendapat, persepsi, atau keyakinan mereka tentang suatu hal. Teknik Focus Group Discussion (FGD) dilakukan dengan cara beberapa orang melakukan diskusi secara fokus dan mendalam mengenai suatu obyek tertentu. Data hasil diskusi dikumpulkan untuk dipakai dalam proses selanjutnya (Umar, 2003). DAFTAR PUSTAKA
Djiwandono, P. I. (2015). Meneliti itu Tidak Sulit: Metodologi Penelitian Sosial
dan Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish.
Juliandi, A., Irfan, dan Manurung, S. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis:
Konsep dan Aplikasi. Medan: UMSU Press.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Umar, H. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.