Anda di halaman 1dari 5

METODOLOGI PENELITIAN II

TEKNIK PENGUMPULAN DATA DALAM


PENELITIAN KUALITATIF

Disusun oleh:
Nandita Risa Ramadhani
J410161022

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DALAM PENELITIAN
KUALITATIF

1. Pengertian Teknik Pengumpulan Data


Menurut Sugiyono (2014), kualitas data hasil penelitian ditentukan oleh
kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas
instrumen penelitian berkaitan dengan validitas dan reabilitas instrumen,
sedangkan kualitas pengumpulan data berkaitan dengan ketepatan cara-cara
yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Teknik pengumpulan data adalah apa dan bagaimana cara peneliti
dalam mengumpulkan data. Hal utama yang perlu dikemukakan dalam teknik
pengumpulan data yaitu apa sumber data yang digunakan, apa teknik yang
digunakan, apa instrumen yang digunakan, dan bagaimana cara menguji
instrumen yang digunakan (Juliandi dkk, 2014).

2. Macam Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif


Macam teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, meliputi:
a. Observasi
Menurut Notoatmodjo (2012), observasi atau pengamatan
merupakan suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian
untuk menyadari adanya rangsangan. Dalam penelitian, pengamatan
merupakan suatu prosedur yang terencana, meliputi: melihat, mendengar,
dan mencatat sejumlah dan taraf aktivitas tertentu atau situasi tertentu yang
berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Sugiyono (2014)
mengemukakan bahwa terdapat dua cara pelaksanaan pengumpulan data
dengan menggunakan observasi, yaitu:
1) Observasasi Berperanserta (Participant Observation)
Dalam observasi berperanserta, peneliti ikut terlibat dengan kegiatan
sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai
sumber data penelitian. Data yang diperoleh melalui observasi ini lebih
lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap
perilaku yang nampak.
2) Observasi Nonpartisipan (Non-Participant Observation)
Dalam observasi nonpartisipan, peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai
pengamat independen. Pengumpulan data dengan observasi nonpartisipan
ini tidak akan mendapatkan data yang mendalam dan tidak sampai pada
tingkat makna.
a) Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur merupakan observasi yang telah dirancang
secara sistematis tentang apa yang akan diamati, kapan, dan di mana
tempat observasi akan dilakukan.
b) Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur merupakan observasi yang tidak
dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.
Dalam melakukan pengamatan, peneliti tidak menggunakan instrumen
yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.
b. Wawancara
Menurut Notoatmodjo (2012), wawancara merupakan suatu metode
yang dipergunakan untuk mengumpulkan data di mana peneliti
mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari sasaran penelitian
(responden) atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut
(face to face). Sugiyono (2014) mengemukakan bahwa terdapat dua cara
pelaksanaan pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, yaitu:
1) Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila
peneliti telah mengetahui secara pasti informasi apa yang akan diperoleh.
Peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa pertanyaan-
pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah disiapkan.
2) Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang bebas di mana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman
wawancara yang digunakan hanya berupa garis besar permasalahan yang
akan ditanyakan.
c. Dokumentasi
Sugiyono (2011) menjelaskan bahwa dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar,
atau karya-karya monumental seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan
dapat berupa catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera,
biografi, peraturan, dan kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar dapat
berupa foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk
karya dapat berupa karya seni, misalnya gambar, patung, film, dan lain-lain.
d. Focus Group Discussion (FGD)
Djiwandono (2015) menyatakan bahwa Focus Group Discussion
(FGD) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan lewat
wawancara dengan sekelompok orang untuk menggali pendapat, persepsi,
atau keyakinan mereka tentang suatu hal. Teknik Focus Group Discussion
(FGD) dilakukan dengan cara beberapa orang melakukan diskusi secara
fokus dan mendalam mengenai suatu obyek tertentu. Data hasil diskusi
dikumpulkan untuk dipakai dalam proses selanjutnya (Umar, 2003).
DAFTAR PUSTAKA

Djiwandono, P. I. (2015). Meneliti itu Tidak Sulit: Metodologi Penelitian Sosial


dan Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish.

Juliandi, A., Irfan, dan Manurung, S. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis:


Konsep dan Aplikasi. Medan: UMSU Press.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Umar, H. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai