Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yakni data yang digunakan merupakan
data kualitatif (data yang tidak terdiri dari angkaangka) melainkan berupa gambaran dan kata-kata
(Jalaluddin Rahmat,2000). Adapun secara terminologi pendekatan kualitatif adalah metode yang
mana hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di
lapangan (Sugiono, 2010). Penelitian kualitatif juga dapat diartikan sebagai penelitian yang
memiliki tujuan untuk memahami fenomena tentang sesuatu yang dialami oleh obyek penelitian
secara holistik, dan di diskripsikan dengan bentuk katakata dan bahasa. Pada konteks khusus yang
natural dengan menggunakan metode ilmiah (Lexy J. Moleong,2007).
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Yaitu jenis penelitian
yang dimaksudkan untuk menjelaskan suatu fenomena atau kenyataan sosial. Model penelitian
kualitatif ini dipilih peneliti karena peneliti bermaksut untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subyek peneliti misalnya: perilaku, motivasi, tindakan, secara holistic, (Lexy J.
Moleong,2007) serta memperoleh pemahaman tentang Etika Pelayana Publik Di Bidang
Penempatan Dan Perluasan Kerja Pada Dinas Ketenaga Kerjaan Dan Transmigrasi Kabupaten
Subang. Maka metode yang akan digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif.

3.2. Penentuan Informan

Informan adalah orang yang bisa memberi informasi tentang situasi dan kondisi latar
penelitian (Ibid). Adapun teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sample didasarkan atas tujuan tertentu (orang yang
dipilih betul-betul memiliki kriteria sebagai sampel). (Sugiono, 2011). Informan ini di butuhkan
untuk mengetahui kondisi yang sesuai dengan Fenomena etika pelayan publik.
Teknik yang digunakan dalam pemilihan informan menggunakan Prurposive Sampling,
artinya teknik penentuan sumber data mempertimbangkan terlebih dahulu, bukan diacak. Artinya
menentukan informan sesuai dengan kriteria terpilih yang relevan dengan masalah penelitian
(Burhan Bungin, 2007). Selanjutnya menurut (Arikunto, 2010) pemilihan sempel secara purposive
pada penelitian ini akan berpedoman pada syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut :

a) Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu,
yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.
b) Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak
mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi (key subjectis).
c) Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan.

Seperti yang telah disebutkan bahwa pemilihan informan pertama merupakan hal yang
sangat utama sehingga harus dilakukan secara cermat, karena penelitian ini mengkaji tentang
fenomena tentang Etika Pelayana Publik Di Bidang Penempatan Dan Perluasan Kerja Pada Dinas
Ketenaga Kerjaan Dan Transmigrasi Kabupaten Subang. Dari informan kunci ini selanjutnya akan
dilakukan wawancara dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan luas mengenai tentang
Etika Pelayana Publik Di Bidang Penempatan Dan Perluasan Kerja Pada Dinas Ketenaga Kerjaan
Dan Transmigrasi Kabupaten Subang.

Sumber Data

Dalam melakukan penelitian, diperlukan data-data sebagai sarana utama dalam


pelaksanaan penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder.

Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Menurut
(Sugiyono, 2012) menyatakan bahwa “sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpulan data”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data
primer, dengan melakukan wawancara dengan pihak Dinas Ketenagakerjaan.
Data Sekunder

Sugoyino (Sugiyono, 2012) menyatakan bahwa data sekunder adalah “sumber data yang
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen”. Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data sekunder berupa informasi yang
diperoleh dari jurnal, buku teori dan situs web mengenai etika pelayana publik di bidang
penempatan dan perluasan kerja pada dinas ketenaga kerjaan dan transmigrasi kabupaten subang.

Lokasi
Alasan peneliti melakukan penelitian di dinas ketenaga kerjaan kabupaten subang.
Disitulah letak ketertarikan peneliti untuk meneliti lebih dalam apa penyebab, motif, dan apa
akibatnya dari adanya penempatan dan perluasan kerja pada dinas ketenaga kerjaan dan
transmigrasi kabupaten subang tersebut.

3.3. Instrumen Penelitian

Moleong (2000:19) mengatakan bahwa dalam pengumpulan data, pencari tahu (peneliti)
alamiah lebih banyak bergantung pada dirinya sendiri sebagai alat. Hal itu, katanya, mungkin
disebabkan oleh sukarnya mengkhususkan secara tepat apa yang akan diteliti. Sejalan dengan itu,
Nasution (1996:55) mengatakan, “Manusia sebagai instrumen utama dalam penelitian kualitatif
dipandang lebih serasi.” Pada penelitian ini, penulis berperan sebagai instrument utama dalam
menjaring data dan informasi yang diperlukan. Untuk mengumpulkan data dan informasi yang
diperlukan pedoman wawancara, tape recorder, kamera, dan lainnya. Untuk melengkapi instrumen
yang digunakan, dibuat pula catatan lapangan, yaitu catatan tertulis tentang apa yang didengar,
dilihat, dialami, dan dipikirkan selama berlangsungnya pengumpulan dan refleksi data (Bogdan
dan Biklen, tt:107).

Menurut Nasution (2000:114) “Wawancara merupakan alat yang ampuh untuk


mengungkapkan kenyataan hidup dan apa yang dipikirkan atau yang dirasakan orang tentang
berbagai aspek kehidupan.” Melalui tanya jawab, kita dapat memasuki alam pikiran orang lain
sehingga diperoleh gambaran tentang dunia mereka. Wawancara dapat berfungsi deskriptif, yaitu
melukiskan dunia kenyataan seperti dialami oleh orang lain. Wawancara menurut Guba & Lincoln
(Moleong, 2000:137) terdiri atas empat macam, yaitu: (1) wawancara oleh tim atau panel, (2)
wawancara tertutup dan wawancara terbuka, (3) wawancara riwayat lisan, (4) wawancara
terstruktur dan tak terstruktur. Dalam penelitian ini, akan digunakan wawancara terstruktur, yaitu
dengan menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.

Pedoman wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang etika pelayana publik di
bidang penempatan dan perluasan kerja pada dinas ketenaga kerjaan dan transmigrasi kabupaten
subang. Untuk pemerolehan data yang diperlukan, dibedakan antara pedoman wawancara yang
digunakan khusus untuk penutur dari kalangan kerabat Panjalu dan pedoman wawancara untuk
seluruh informan. Pedoman wawancara khusus untuk penutur berisi pertanyaanpertanyaan tentang
proses mendapatkan cerita dan penuturannya. Pedoman wawancara untuk seluruh informan
penempatan dan perluasan kerja pada dinas ketenaga kerjaan dan transmigrasi kabupaten subang.

Tape recorder digunakan untuk merekam cerita yang dituturkan oleh penutur dan merekam
pembicaraan saat mengadakan wawancara. Kamera digunakan untuk mendokumentasikan
peristiwa-peristiwa atau hal-hal yang dianggap mendukung serta mendapatkan kejelasan tentang
data tertentu dalam penelitian, sementara catatan lapangan digunakan untuk mencatat hal-hal yang
dianggap perlu dan mendukung penelitian.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai
cara (Sugiyono, 2011:137). Burhan bungin mengemukakan bahwa Metode pengumpulan data
adalah bagian instrument pengumpulan data yang menentukan berhasil atau tidak suatu penelitian
(Burhan Bungin, 2001:129). Dalam hal ini diperlukan adanya teknik pengambilan data yang dapat
digunakan secara cepat dan tepat sesuai dengan masalah yang diselidiki dan tujuan penelitian,
maka penulis menggunakan beberapa metode yang dapat mempermudah penelitian ini, antara lain:
1. Metode Observasi

Observasi merupakan suatu cara yang sangat bermanfaat, sistematik dan selektif dalam
mengamati dan mendengarkan interaksi atau fenomena yang terjadi. (Restu Kartiko Widi, 2010)
Jadi metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data
penelitian melalui pengamatan dan pengindraan (Burhan Bungin,, Hal. 118). Yang dimaksud
observasi dalam penelitian ini adalah pengamatan langsung dengan melihat, mengamati sendiri
kejadian

2. Metode Interview (wawancara)

Wawancara dalam suatu penelitian yang bertujuan mengumpulkan keterangan, merupakan


suatu pembantu utama dari metode observasi (pengamatan), sudah tentu para peneliti, walaupun
dibantu oleh banyak asisten yang dapat menggantikan observasi mereka secara bergiliran, karena
kekurangan data yang di dapat dari observasi harus diisi dengan data yang didapat dari wawancara
(Burhan Bungin, 2003).

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan


keterangan responden melalui percakapan langsung dan berhadapan. Wawancara atau interview
adalah proses untuk memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab
sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden/orang yang diwawancarai, dengan
atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara (Burhan Bungin, 2001).Wawancara yang
dilakukan dalam penelitian ini melibatkan beberapa wawancara ini telah penulis lakukan kepada
saudara Kh. Moh, zainal, salah satu tokoh agama ketapang laok.

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumenter adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis
(Burhan Bungin, 2011). Sebagian besar data yang tersedia adalah Sifat utama dari data ini tak
terbatas pada ruang dan waktu sehingga member peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-
hal yang pernah terjadi diwaktu silam. Kumpulan data bentuk tulisan ini di sebut dokumen dalam
arti luas termasuk monument, artefak, foto, tape, mikrofilm, disc, CD, harddisk, flashdisk, dan
sebagainya.

3.5 Validitas data

Kami melakukan pengamatan Peneliti kembali ke lapangan, mewawancara kembali sumber data,
baik yang pernah ditemui maupun yang baru. Hal ini dilakukan guna menguatkan hubungan
peneliti dengan narasumber agar terbangun kondisi yang akrab, terbuka, dan saling memercayai,
sehingga dapat menggali dan mendapatkan informasi yang tepat.Sumber data dalam penelitian ini
ada 2 (dua), yaitu:
1. Data primer, yang diperoleh secara langsung dari informan yang bersangkutan dengan cara
wawancara untuk mendapatkan jawaban yang berkaitan dengan etika pelayanan publik di kantor
dinas ketenagakerjaan.
2. Data Sekunder, yang diperoleh dari literatur dan dokumen serta data yang diambil dari study
pustaka berupa data data file dari 2020 hingga 2022.

3.6 Analisis data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data interaktif dari Miles
dan Huberman (1992: 20), yaitu: (1) Reduksi data (data reduction), dengan merangkum,
memfokuskan pada hal hal yang di anggap penting, memilih hal-hal yang pokok, mencari tema
dan pola dari data; (2) Penyajian data (data display), menyajikan data yang dilakukan dalam
bentuk bagan, uraian singkat, hubungan antar kategori, dan sebagainya; dan (3) Penarikan
kesimpulan (verification), penarikan kesimpulan terhadap makna-makna yang muncul dari data

3.7 Lokasi penelitian


Lokasi penelitian Dinas tenaga kerja dan Transmigrasi berada di Jl. Mayjen Sutoyo Siswomiharjo
No.48, Karanganyar, Kec. Subang, Kabupaten Subang, Jawa Barat 41211, Indonesia

3.3 Rencana Jadwal Penelitian

Lamanya penelitian yang penulis lakukan selama satu bulan, yang dimulai dari tanggal 3

bulan oktober, dengan perincian skala waktu sebagai berikut :

JADWAL KEGIATAN RISTEK

2022
No Bulan Oktober
3 4 5 6 7 17 18 19 29 30 31
1 Persiapan
Penelitian
Konsultasi
Penyusunan Bab I,
II,III
2 Pelaksanaan
Penelitian
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Penelitian
Kepustakaan
3 Penyusunan Laporan
Penulisan dan
Bimbingan Bab I
Penulisan dan
Bimbingan Bab II
Penulisan dan
Bimbingan Bab III
Penulisan dan
Bimbingan Bab IV
Penulisan dan
Bimbingan Bab V

Anda mungkin juga menyukai