Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE MAGANG

3.1 Desain Magang

Peraturan rektor institut pemerintahan dalam negeri nomor 12 tahun

2016 tentang pedoman penulisan laporan akhirdan skripsi tahun akademik

2016/2017 menyebutkan bahwa “magang adalah kegiatan Wasana Praja

Program Diploma IV dala rangka praktek lapangan untuk melakukan

pengamatan dan pengkajian sebagai bahan pembuatan laporan akhir dan

persyaratan menyelesaikan pendidikan Diploma IV”.

Magang dalam proses penyelesaian pendidikan Diploma IV di IPDN ini

dilakukan di unit kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di pemerintahan

daerah tiap praja berasal sesuai dengan program studinya, dimana praja

dalam pelaksanaan magang juga melakukan sebuah penelitian atas suatu

permasalahan untuk dicari penyebab dan penyelesaian serta solusinya.

Maka dari itu penulis menguraikan beberapa teori mengenai metode

penelitian yang digunakan dalam pelaksanaan magang untuk menyusun

Laporan Akhir ini.

Penggunaan metodologi dalam suatu magang merupakan salah satu

cara yang dianggap penting untuk mendapatkan hasil dan data pada saat

magang agar bisa diketahui jawaban dari permasalahan yang ada, serta

dapat memberikan solusi yang objektif dan valid.

41
42

Menurut Silalahi (2012:2) “Penelitian adalah suatu kegiatan penyidik,

sistematis dan metode, penelitian sebagai solusi atas suatu masalah untuk

menemukan solusi atas suatu masalah dan meningkatkan pengetahuan”.

Dalam magang ini, penulis menggunakan teknik penelitian kualitatif

dengan metode deskriptif. Metode pengumpulan data dalam kegiatan

magang ini adalah aktifitas yang penulis lakukan untuk mengumpulkan data

melalui proses atau cara yaitu menggunakan metode deskriptif dengan

pendekatan induktif.

Penelitian kualitatif menurut Strauss dan Corbin dalam Sujarweni

(2014:6) adalah “Jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan

yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-

prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran)”.

Kemudian Bogdan dan Taylor dalam Sujarweni (2014:6) mengatakan bahwa

“Penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-

orang yang diamati”.

Secara harfiyah, metode deskriptif adalah metode magang untuk

membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini

berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka. Kerja penulis,

bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi juga

menerangkan hubungan, menguji implikasi dari suatu masalah yang ingin

dipecahkan.
43

Menurut Nazir (2013:54) “Metode deskriptif adalah suatu metode

dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,

suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”.

Seiring dengan teknik yang digunakan dalam magang ini adalah

penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, magang ini dilakukan dengan

pendekatan induktif karena cara yang digunakan untuk meneliti berangkat

dari masalah-masalah bersifat empirik untuk pemecahan masalah yang

menyeluruh.

Menurut Moleong (2013:201) menyatakan beberapa alasan

penggunaan pendekatan induktif diantaranya :

1. Proses induktif lebih cepat dapat menemukan kenyataaan-


kenyataan jamak sebagaimana yang terdapat dalam data.
2. Analisis induktif lebih dapat memebuat hubungan peneliti
responden menjadi lebih eksplisit, dapat dikenal. Akuntabel.
3. Analisis induktif lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan
dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat tidaknya
pengalihan pada suatu latar lainnya.
4. Lebih dapat menemukan pengaruh bersama dalam mempertajam
hubungan-hubungan.
5. Lebih dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai
bagian dari struktur analitik.

Metode magang merupakan aktivitas yang dilakukan menyangkut

prosedur, cara, teknik yang digunakan mulai dari penentuan masalah,

analisis data disesuaikan dengan permasalahan yang ditulis.


44

3.2. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013:62) “teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan dari penelitian

adalah mendapat data”.

Pengumpulan data adalah pekerjaan penting dan sangat menentukan

dalam suatu magang. Sebuah magang dapat dikatakan berhasil apabila data

dapat dikumpulkan. Sebaliknya, jika data tidak bisa didapatkan atau tidak

dapat dikumpulkan, maka sebuah magang tidak berhasil atau gagal.

Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan oleh penulis dalam

kegiatan magang ini penulis mampu mengetahui sumber data.

Menurut Arikunto (2010:172) “sumber data dari penelitian ialah subjek

dari aman data diperoleh”. Arikunto mengklasifikasikan sumber data sebagai

berikut :

1. Person, yaitu sumber data langsung memberikan data berupa


jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui
angket.
2. Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa
keadaan diam dan bergerak.
3. Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa
huruf, angka, gambar atau simbol-simbol lain.

Selanjutnya menurut Sugiyono (2012:137) :

1. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Sumber data primer merupakan sumber
data utama yang diperolah langsung dari masyarakat atau informan
45

baik yang dilakukan melalui wawancara maupun observasi terhadap


objek penelitian. Adapun sumber data berupa informan yang terkait
dengan pelaksanaan magang ini adalah Kepala Dinas Pemuda,
Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata, Kepala Dinas PPKD dan
para pegawai serta masyarakat di Kabupaten Sumbawa
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah sumber data yang tidak langsung melalui
memberikan data kepada pengumpul data artinya data tersebut
sudah mengalami pengolahan berupa dokumen resmi arsip-arsip
serta buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian. Data ini
berfungsi sebagai pelengkap kegiatan magang yang dilakukan.

Menurut Silalahi (2012:280) “data merupakan fakta tentang

karakteristik tertentu dari suatu fenomena yang diperoleh melalui

pengamatan dan merupakan bahan penting yang digunakan oleh peneliti

untuk menjawab pertanyaan atau menguji hipotesis mencapai tujuan

penelitian”.

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah :

1. Wawancara

Menurut Nazir (2011:193-194) “wawancara adalah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya

jawab bertatapan muka antara penanya atau pewawancara dengan

penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan

interview guide (panduan wawancara)”.

Teknik wawancara dilaksanakan dengan melakukan tatap muka

dengan pihak-pihak yang berkompeten dalam bidangnya masing-

masing. Wawancara ini peneliti mengajukan beberapa pertanyaan


46

yang dijawab langsung oleh pihak diwawancarai. Dalam penelitian ini

peneliti melakukan wawancara dengan pihak-pihak sebagai berikut :

a. Kepala Dinas PORABUDPAR

b. Kepala Bidang Pariwisata

c. Kepala Dinas PPKD

d. Kepala Bidang Pendapatan-PPKD

e. Wajib Pajak/ Masyarakat

Dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa pihak-pihak di atas

adalah orang-orang yang berkaitan dengan fokus magang yang

diamati oleh penulis.

Menurut Estanberg dalam Sugiyono (2013:73-75)

mengklasifikasikan macam-macam wawancara sebagai berikut :

1. Wawancara terstruktur (structured interview)


Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik
pengumpulan data, bila penulis atau pengumpul data telah
mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan
diperoleh.
2. Wawancara semi terstruktur (semi instructured interview)
Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept-
interview, dimana penulis selain menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap
namun juga membuka pandangan luas penulis untuk
pengumpulan datanya.

Dilihat dari pengertian di atas maka pada magang ini penulis

menggunakan jenis wawancara semi terstruktur dimana penulis selain

menyiapkan pertanyaan penulis juga membuka pandangan penulis


47

mengenai pokok permasalahan yang diamati. Jenis wawancara ini

penulis dapat menyiapkan pertanyaan magang nanti sudah berada

dilapangan agar pertanyaan magang nanti sudah berada dilapangan

agar pertanyaan yang diajukan oleh penulis dapat lebih efisien dan

efektif. Penulis harus mengetahui permasalahan magang ini dengan

baik, maka penulis perlu turun ke lapangan terlebih dahulu dalam

waktu beberapa hari untuk mengetahui permasalahan tersebut dengan

baik. Setelah mengetahui permasalahan dari magang maka penulis

mempersiapkan pedoman wawancara dengan baik.

b. Observasi

Menurut Sugiyono (2012:227) “dalam observasi peneliti terlibat

dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang

digunakan sebagai sumber peneliti”. Dengan demikian kesimpulan

bahwa observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung yang

menjadi tempat penelitian sehingga dapat melihat situasi dan keadaan

sebenarnya dilapangan.

Dalam magang ini penulis menggunakan observasi atau

pengamatan langsung terhadap fokus penelitian yakni retribusi sektor

pariwisata. Pengumpulan data dengan observasi langsung dilakukan

secara pengamatan langsung dengan mata tanpa bantuan alat lain.

Pengamatan langung terbagi dua, yaitu :


48

1. Pengamatan tidak terstruktur

Peneliti tidak mengetahui aspek-aspek apa dari kegiatan yang

ingin diamatinya relevan dengan tujuan penelitiannya.

2. Pengamatan terstruktur

Peneliti telah mengetahui aspek apa dari aktivitas yang

diamatinya yang relevan dengan masalah serta tujuan peneliti, dengan

pengungkapan yang sistematis untuk menguji hipotesisnya.

Observasi langsung dapat dilakukan penulis dengan cara

melakukan pengamatan dalam situasi yang tepat dan memungkinkan,

ikut berpartisipasi dalam rutinitas kegiatan yang dilakukan di wilayah

magang, serta dapat memperoleh data melalui wawancara.

Observasi dapat memberikan dampak langsung terhadap penulis

dimana penulis dapat langsung merasakan kondisi sosial yang ada.

Sehingga dapat memperkuat penulis dalam mengumpulkan fakta-

fakta.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan metode mencari data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, arsip,

peraturan perundang-undangan dan monografi agar dapat tercapainya


49

kesesuaian data yang disajikan oleh penulis nantinya tercapai dan

terjamin.

Teknik dokumentasi menurut Arikunto (2010:274) “mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lenger, agenda, dan

sebagainya”.

3.3. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang sangat penting untuk

memberikan makna yang berguna untuk memecahkan makna

penelitian dan mencapai tujuan akhir penelitian. Pada analisis data

kualitatif dapat membangun hasil wawancara atau pengamatan

terhadap data yang dibutuhkan untuk dideskripsikan dan dirangkum.

Pendekatan kualitatif, kita tidak memulai sebuah teori untuk menguji

atau membuktikan, teori dapat muncul selama pengumpulan data dan

tahap analisis data yang kemudian digunakan dalam proses magang.

Menurut Silalahi (2012:332) “analisis data adalah proses

penyederhanaan data dan penyajian data dengan mengelompokkannya

dalam suatu bentuk yang mudah dibaca dan interpretasi”.

Teknik analisis data merupakan cara menyusun,

mengkategorikan data, mencari pola atau tema dengan maksud untuk

memaknai data tersebut dengan baik agar dalam proses magang


50

penulis tidak mendapati kesulitan yang mendalam sehingga dapat

diketahui data mana yang kurang agar dapat segera diperbaiki bagi

penulis.

Teknik analisis data menurut Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (2011:246) mengemukakan “aktivitas dalam analisis data

kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus

menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”. Aktivitas

dalam analisis data yaitu data reduction, data display dan conclision

drawing/verification, yaitu :

1. Data Reduction (Reduksi Data)


Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang
yang tidak perlu. Reduksi data merupakan proses berfikir
sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan
kedalaman wawasan yang tinggi.

2. Data Dislay (Penyajian Data)


Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan
dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart, dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk
menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks
bersifat naratif.

3. Conclusion Drawing/Verification
Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat dan
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penulis
kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan
yang dikemukakan merupakan kesimpulan kredibel.
51

3.4 Jadwal Magang

3.4.1 Tempat Magang

Pelaksanaan kegiatan magang dilakukan di Dinas Pemuda,

Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (DISPORABUDPAR)

Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat.

3.4.2 Waktu Magang

Penelitian lapangan dilaksanakan mulai tanggal 1 januari

2017 sampai 31 Januari 2017.


52

Tabel 3.1
Jadwal Magang Wasana Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Tahun Akademik 2016/2017
Okt Nov Jan Feb Juni Juli
No Kegiatan 2016 2016 2017 2017 2017 2017
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
1 dan Pengajuan
Usulan LA
Seminar
2
Usulan LA
Pelaksanaan
Magang dan
3
Pengumpulan
Data
Pendaftaran
dan
5
Pengumpulan
LA Gel. I
Ujian dan
6 Perbaikan LA
Gel. I
Pendaftaran
dan
7
Pengumpulan
LA Gel. II
Ujian dan
8 Perbaikan LA
Gel. II

Sumber : Kalender Akademik IPDN Tahun 2016/2017

Keterangan : Pelaksanaan Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai