KEPUASAN
PELANGGAN &
PENCAPAIAN BRAND
TRUST
ii
KEPUASAN PELANGGAN & PENCAPAIAN BRAND TRUST
Penulis:
Iendy Zelviean Adhari, SE., M.M., M.E., MMC
Diterbitkan oleh:
CV. Penerbit Qiara Media - Pasuruan, Jawa Timur
Email: qiaramediapartner@gmail.com
Web: qiaramedia.wordpress.com
Blog: qiaramediapartner.blogspot.com
Instagram: qiara_media
iii
Hak Cipta, Hak Penerbitan, dan Hak Pemasaran pada Penulis
PASAL 72
KETENTUAN PIDANA
SANKSI PELANGGARAN
iv
KATA PENGANTAR
November, 2020
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
BA B I
PENDAHULUAN
1
dan melakukan langkah- langkah strategik untuk dapat
mewujudkan kepuasan dari konsumennya. Dampak dari
terciptanya kepuasan konsumen akan mewujudkan loyalitas
konsumen dan pembelian ulang untuk produk dari perusahaan
terkait.
2
kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan konsumen.
3
Setiap individu atau organisasi memanfaatkan alat komunikasi
tersebut sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan
bisnis pada berbagai fungsi dan level manajerial, menjadi suatu
hal yang sangat penting bagi pengelola bisnis khususnya pada
peningkatan kinerja keuangan suatu perusahaan. Teknologi
informasi yang terkonfigurasi sistem komuterisasi juga
berpotensi untuk mengubah sistem ekonomi dan sosial dengan
mengurangi jumlah bahan baku dan energi yang digunakan oleh
industri, merubah sistem pengolahan data perusahaan,
meningkatkan volume perdagangan elektronik, serta
perubahan lain dalam masyarakat dan ekonomi.
4
antisipatif terhadap perubahan yang terjadi dalam dunia
perbankan. Oleh sebab itu, penting bagi seluruh perusahaan
perbankan untuk memperhatikan competitive advantage
(keunggulan bersaing) perusahaan.
5
Dunia digital mengubah pola bisnis dan ekonomi yang sudah
terjadi selama bertahun-tahun, salah satunya adalah Financial
Technology (Fintech) yang kini mulai digandrungi para
pebisnis. Semakin cepat teknologi maka semakin pendek umur
produktivitas manusia, karena digantikan dengan teknologi dan
ancaman ini datang dari generasi muda yang mulai mengalami
perubahan gaya hidup.
6
kehidupan masyarakat termasuk perkembangan teknologi
perbankan. Ada banyak produk yang ditawarkan para pesaing
mengharuskan perusahaan untuk memberikan sesuatu yang
berbeda untuk masyarakat.
7
Kepercayaan adalah keyakinan bahwa seseorang akan
menemukan apa yang diinginkan pada mitra pertukaran.
Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang untuk
bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya
akan memberikan apa yang ia harapkan dan suatu harapan
yang dimiliki seseorang bahwa kata janji atau pernyataan orang
lain dapat dipercaya (Barnes, 2003).
8
Latihan Soal
9
i. Jelaskan pengertian brand dan peranannya dalam dunia
industri!
10
BAB II
KUALITAS PELAYANAN, NILAI
PELANGGAN, DAN KEPUASAN
KONSUMEN
11
mendapatkan manfaat. Manfaat produk atau layanan diperoleh
dengan mempertimbangkan atribut produk maupun atribut
layanan. Sedangkan, pengorbanan pelanggan terdiri atas biaya
transaksi, biaya siklus hidup dan resiko. (Tandjung, 2004:27).
12
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Nitecki
dkk, (2000) dalam (Wang & Shieh 2005:195) Mendefinisikan
kualitas pelayanan dalam hal memenuhi atau melampaui
harapan konsumen, atau sebagai perbedaan antara persepsi
dan harapan dan persepsi konsumen tentang sebuah
pelayanan.
13
Menurut Crosby kualitas adalah “conformance to to
requirement:, bahwa kualitas itu harus dinilai dengan fokus dan
harus mengerti tentang harapan pelanggan, sehingga
diharapkan organisasi atau perusahaan dapat memenuhi
harapan pelanggan dengan memberikan apa yang konsumen
inginkan. Parasuraman, et al. (dalam sukmawati 2011:3)
mengatakan bahwa kualitas pelayanan merupakan dasar bagi
pemasaran jasa, karena inti produk yang dipasarkan adalah
suatu kinerja (yang berkualitas), dan kinerjalah yang dibeli oleh
pelanggan, oleh karena itu kualitas kinerja pelayanan
merupakan dasar bagi pemasaran jasa.
14
1) Keandalan (Reliability): suatu kemampuan dalam
memenuhi janji (tepat waktu, konsisten, kecepatan dalam
pelayanan) merupakan suatu hal yang penting dalam
pelayanan. Pemenuhan janji dalam pelayanan akan terkait
dan mencerminkan kredibilitas perusahaan dalam
pelayanan.
15
5) Empati (empathy): memberikan perhatian yang bersifat
individual atau pribadi kepada pelanggan dan berupaya
untuk memahami keinginan konsumen.
b. Jenis-Jenis Pelayanan
16
1. Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik
keistimewaan langsung maupun keistimewaan atraktif, yang
memenuhi keinginan pelanggan dan memberikan
kepuasaan atas penggunaan produk itu.
17
Hakekat suatu pelayanan berkualitas yang diartikan oleh
Boediono (2011) berdasarkan pada hakekat yang
memprioritaskan peningkatan mutu pelayanan dan
kemampuan dari penyedia pelayanan kepada penerima layanan
agar pelayanan yang diberikan lebih berdaya dan berhasil guna
di berbagai macam aspek, yaitu :
18
4. Bentuk jasa yang diberikan kepada masyarakat dapat
berupa kemudahan dalam memperoleh informasi,
ketepatan, kecepatan pelayanan, sehingga kualitas
pelayanan yang lebih baik akan dapat diwujudkan.
19
didapatkan. Persepsi penilaian pelanggan yang diberikan
terhadap pelayanan merupakan penilaian menyeluruh,
sehingga dapat dikatakan bahwa suatu pelayanan yang
berkualitas adalah pelayanan yang berdasarkan pada kepuasan
pelanggan.
20
kelengkapan peralatan, sarana komunikasi serta penampilan
karyawan.
2. Kehandalan (Reliability)
21
Kehandalan merupakan konsistensi perusahaan dalam
memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang
ditawarkan. Dengan kata lain reliability menyangkut
kemampuan perusahaan untuk dapat memberikan pelayanan
secara akurat dan meyakinkan.
22
4. Jaminan (Assurance)
5. Perhatian (Empathy)
23
berkomunikasi dengan pelanggan dan usaha perusahaan untuk
memahami keinginan dan kebutuhan pelanggan. Dimana suatu
perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan
tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara
spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi
pelanggan.
24
1. Ketepatan waktu pelayanan, hal yang perlu diperhatikan
disini adalah berkaitan dengan waktu tunggu dan waktu
proses.
25
8. Pelayanan pribadi, berkaitan dengan fleksibilitas,
penanganan permintaan khusus dan lain-lain.
1. Loyality (kesetiaan)
26
B. Nilai Pelanggan (Customer Value)
27
Anderson dkk, dalam Tjiptono (2007:296) menyatakan bahwa
nilai pelanggan merupakan perceived worth dalam unit
moneter atas serangkaian manfaat ekonomis, teknis, layanan
dan social sebagai pertukaran atas harga yang dibayarkan
untuk suatu produk. Di sisi lain Monroe dalam Tjiptono
(2007:296) mengemukakan bahwa nilai pelanggan adalah
tradeoff antara persepsi pelanggan terhadap kualitas atau
manfaat produk dan pengorbanan yang dilakukan lewat harga
yang dibayarkan.
28
mengambil suatu keputusan dalam produk atau jasa, sehingga
dapat menghasilkan kesejahteraan bagi konsumen.
29
3. Analisis kehilangan Konsumen (Lost customer analysis)
b. Derived dissatisfaction
30
c. Problem analysis
d. Impoertance-performance analysis
31
mengkonsumsi produk tersebut dan kemampuan sebuah
produk untuk menciptakan rasa senang atau puas pada
konsumen. Nilai emosional akan mempengaruhi kepuasan
konsumen karena berkaitan dengan kemampuan produk
menciptakan rasa senang bagi penggunanya. Semakin tinggi
nilai emosional yang terbentuk, maka akan semakin tinggi pula
kepuasan konsumen.
32
3) Nilai Kualitas/Performa Jasa (Quality/performance value).
33
lebih yang diperoleh dari sebuah produk maka akan terbentuk
kepuasan konsumen, begitu juga sebaliknya.
34
mendapatkan manfaat dengan mengeluarkan sejumlah biaya
tertentu untuk mendapatkan produk atau jasa dari suatu
perusahaan, sedangkan marketer dapat meningkatkan nilai
tawaran pelanggan dengan kombinasi meningkatkan manfaat
fungsional atau emosional dan atau mengurangi satu atau lebih
berbagai jenis biaya.
35
a. Uang (harga yang ditawarkan).
Harga di sini dapat berupa harga yang tertera atau tidak tertera.
Mungkin ada biaya tambahan kartu kredit (surcharge), beban
bunga untuk pembayaran yang diperpanjang atau biaya
garansi. Mungkin juga ada diskon yang diberikan untuk
pelanggan khusus, pembayaran awal, atau pembelian dalam
jumlah banyak.
b. Biaya pencarian.
c. Biaya fisik.
36
pembelian seluruhnya. Risiko juga menjadi pertimbangan
dalam menghitung biaya fisik. Risiko memiliki berbagai bentuk,
seperti kinerja, fisik, keuangan, sosial, dan psikologis. Ketika
pelanggan mencoba untuk mengurangi risiko, berarti pada saat
ini sedang berusaha mengurangi denominator dari persamaan
nilai, sehingga dapat menambah nilai. Supplier dapat
menciptakan berbagai cara dalam membantu pelanggan
mengurangi tingkat risikonya. Misalnya risiko keuangan dapat
dikurangi dengan harga yang pasti dan rencana pembayaran
bebas bunga.
37
2. Excellence Value (Kualitas), menyangkut respon reaktif
berupa mengagumi objek atau pengalaman tertentu karena
kapasitas ekstrinsiknya untuk berperan sebagai sarana
dalam mewujudkan tujuan berorientasi pribadi.
38
7. Morality Value (Kebajikan) mencerminkan active other-
oriented value.
1. Nilai Kinerja/Kualitas
2. Nilai sosial
3. Nilai emosional
5. Nilai Biaya/Harga.
39
C. Kepuasan Konsumen (Customer Satisfaction)
40
Westbrook & Reilly berpendapat bahwa kepuasan konsumen
merupakan respon emosional terhadap pengalaman-
pengalaman berkaitan dengan produk atau jasa tertentu yang
dibeli, gerai ritel, atau bahkan pola prilaku (seperti perilaku
belanja dan perilaku membeli) Serta pasar secara
keseluruhan.(Tjiptono,2006 :349).
41
Menurut Tjiptono (2005) kepuasan pelanggan adalah
keseluruhan sikap yang ditunjukkan konsumen atas barang dan
jasa setelah mereka memperoleh dan menggunakannya.
Rambat Lupiyoadi (2001) kepuasan pelanggan merupakan
suatu tingkatan dalam kebutuhan, keinginan, dan harapan dari
pelanggan akan dapat terpenuhi atau terlampaui melalui suatu
transaksi yang akan mengakibatkan terjadinya pembelian
ulang.
42
1) Kualitas produk, yaitu mengenai performance (kinerja
produk), reliability (kehandalan produk), conformace
(kesesuaian produk), durability (daya tahan produk), dan
feature (cirri atau keistimewaan tambahan dari suatu
produk).
43
Menurut Kotler & Keller, (2016:174) mempertahankan
pelanggan merupakan hal penting. Oleh karena itu, terdapat
lima dimensi untuk mengukur kepuasan konsumen, yaitu;
1. Membeli lagi.
44
4. Faktor emosional (emotional factor), pelanggan akan merasa
bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain
kagum kepadanya bila mengunakan produk merek tertentu.
45
Kepuasan pelanggan terbagi kedalam tiga tingkat atau level
dimulai dengan pelanggan merasa tidak puas hingga pelanggan
merasa berada pada tingkat sangat puas, menurut Kotler dan
Keller (2016:155) yaitu :
2. At level two to level four, customer are fairly satisfied but still
find it easy to swich when better offer comes along.
1) Product (Produk)
46
2. Price (Harga)
3. Place (Lokasi)
4. Promotion (Promosi)
5. People (Orang)
47
6. Process (Proses)
48
3. Waktu respon Respon terjadi pada waktu tertentu, antara
lain : setelah konsumsi, setelah pemilihan produk atau jasa,
berdasarkan pengalaman akumulatif. Durasi kepuasan
mengarah kepada berapa lama respn kepuasan itu berakhir.
1. Kesesuaian harapan
49
a. Produk yang diperoleh sesuai atau melebihi dengan yang
diharapkan.
3. Kesediaan merekomendasikan
50
a. Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk
yang ditawarkan karena pelayanan yang memuaskan.
51
Latihan Soal
52
k. Sebutkan wujud dari perilaku pengguna jasa yang puas
dengan pelayanan terhadap suatu jasa Menurut
Zeithalm, Parasuraman, dan Berry!
l. Apa yang dimaksud dengan nilai pelanggan?
m. Jelaskan nilai brand sesuatu produk atau jasa menurut
Sweeney & Soutar! Sebutkan pula indikator yang
digunakan dalam pengukuran nilai pelanggan!
n. Jelaskan pengertian nilai pelanggan total dan biaya
pelanggan total dan jelaskan perbedaannya!
o. Sebutkan dan jelaskan cara produsen dapat
meningkatkan persepsi melalui pelanggan menurut
Buttle!
p. Sebutkan tipologi dan tipe nilai pelanggan menurut
Chaudhrui & Holbrook!
q. Apa yang dimaksud dengan kepuasan pelanggan dan
bagaimana mempertahankannya, menurut Kotler &
Keller?
r. Sebutkan faktor yang mempengaruhi kepuasan
konsumen menurut Kotler & Keller!
s. Apa yang perlu dilakukan perusahaan (penyedia jasa)
untuk tetap dapat memuaskan kebutuhan pelanggan?
t. Sebutkan tipe kepuasan konsumen!
u. Kepuasan pelanggan terbagi kedalam tiga level.
Jelaskan!
53
v. Lupiyoadi menyebutkan terdapat lima faktor utama
yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk
menentukan tingkat kepuasan konsumen. Sebutkan dan
jelaskan!
w. Tiga komponen utama kepuasan konsumen menurut
Giese & Cote. Sebutkan dan jelaskan!
x. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
dan harapan konsumen!
54
BAB III
BRAND TRUST DAN
PENGARUHNYA TERHADAP
KUALITAS PELAYANAN, NILAI
PELANGGAN, DAN KEPUASAN
KONSUMEN
55
menciptakan komitmen konsumen mulai dari sekarang sampai
waktu yang akan datang.
Achieving + Acting + =
Demontration Level of Trust
Result With
Gambar 3.1 Mendapatkan dan Mempertahankan Kepercayaan
56
1. Achieving result, harapan konsumen tidak lain adalah janji
konsumen yang harus dipenuhi bila ingin mendapat
kepercayaan konsumen. Dalam rangka memenuhi janjinya
kepada konsumen, maka setiap karyawan dalam perusahaan
harus bekerjasama dengan memenuhi tanggung jawabnya
masing-masing.
57
Lau & Lee (2005;44) mengemukakan terdapat tiga karakteristik
penting sebagai determinan kepercayaan pelanggan terhadap
merek, yaitu :
a. Brand reputation
58
harapan mereka, maka reputasi merek yang baik tersebut akan
memperkuat kepercayaan pelanggan.
b. Brand predictability
c. Brand competence
59
itumampu untuk menyelesaikan permasalahan dalam diri
pelanggan, maka pelanggan tersebut mungkin berkeinginan
untuk meyakini merek tersebut.
a. Trust In Company
60
dikenal adil dan jujur, maka pelanggan akan merasa lebih aman
dalam memperoleh dan menggunakan merek perusahaan.
Dalam kontek saluran perusahaan, ketika perusahaan di nilai
memiliki reputasi yang baik, maka pelanggan kemungkinan
besar akan percaya pada pengecer dan vendor.
c. Company Integrity
61
serta tindakannya sesuai dengan janji-janjinya. Jika perusahaan
dipersepsikan memiliki integritas tersebut, maka kemungkinan
merek perusahaan akan dipercaya oleh pelanggan.
62
b. Liking the Brand.
63
situasi yang sama kepuasan pada suatu merek juga akan
terpenuhi. Ketika suatu merek telah mempertahankan janjinya,
maka pelanggan kemungkinan besar akan mempercayai merek
tersebut.
e. Peer Support
64
kepuasan secara lebih baik kepada konsumennya. Indikator
dari Perilaku Pembelian adalah (Festus et al, 2006):
65
sebuah merek. Konsumen sedikit banyaknya juga
memperhatikan identitas dari produsen merek tersebut,
sehingga akan mempengaruhi penilaiannya terhadap merek
perusahaan.
66
merek. Kepercayaan sangat tergantung dengan pengalaman
konsumen akan suatu merek, kepuasaan tersebut akan
menentukan besarnya kepercayaan merek yang pada akhirnya
akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada
merek tersebut. Ferina (2008;153) menjelaskan alur
kepercayaan konsumen pada merek, yaitu janji kinerja merek
berpengaruh terhadap harapan konsumen sehingga
menghasilkan kepercayaan dan tidak percaya pada merek.
Kepercayaan merek bersandar pada penilaian konsumen yang
subjektif atau didasarkan pada beberapa persepsi, yaitu :
67
harus mengembangkan atribut dan keuntungan dari produk
untuk membentuk kepercayaan terhadap merek ini.
68
memenuhi nilai yang dijanjikan atau dengan kata lain
persepsi bahwa suatu merek tersebut mampu memenuhi
kebutuhan dan memberikan kepuasan. Brand Reliability
merupakan hal yang esensial bagi terciptanya kepercayaan
terhadap merek karena kemampuan merek memenuhi nilai
yang dijanjikannya akan membuat rasa yakin akan
kepuasaan yang sama di masa depan.
69
a. Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepercayaan Merek
2) Akurasi pelayanan,
4) Tanggung jawab,
5) Kelengkapan,
70
6) Kemudahan dalam mendapatkan pelayanan,
8) Pelayanan pribadi,
71
Menurut Kotler& Keller (2016:105) nilai yang dipikirkan
pelanggan (CPV-Customer Perceived Value) adalah selisih
antara evaluasi calon pelanggan atas semua manfaat serta
semua biaya tawaran tertentu dan alternatif lain yang
dipikirkan. Nilai juga dapat ditafsirkan sebagai perspektif yang
berkesinambungan terhadap tindakan konsumen untuk
mengambil suatu keputusan dalam produk atau jasa sehingga
dapat menghasilkan kesejahteraan bagi konsumen.
72
c. Hubungan Antara Kepuasan Konsumen Terhadap
Kepercayaan Merek (brand).
73
kesadaran akan pentingnya kepuasan pelanggan. Karena itu,
nilai yang dipersepsikan konsumen positif ada merek produk
tertentu akan meningkatkan loyalitas konsumen pada suatu
merek (brand). Kepercayaan menjadi landasan utama dalam
membangun dan menjalin hubungan bisnis terutama yang
berkaitan dengan unsur resiko, termasuk adanya interaksi
dengan salah satu bagian pemasar produk.
2. At level two to level four, customer are fairly satisfied but still
find it easy to swich when better offer comes along.
74
Menurut Chaudhuri & Holbrook (2001: 81), Brand trust adalah
perasaan aman konsumen dalam interaksinnya dengan merek
berdasarkan harapan pasti dari kehandalan (reliability) dan
tujuan (intentions) merek.
75
Nilai pelanggan sebagai persepsi pelanggan tentang apa yang ia
inginkan sebagai konsekuensi pemakaian produk, yang terjadi
pada situasi tertentu yang dapat membantu penawaran barang
dan jasa sejalan dengan apa yang menjadi tujuannya. Konsep
nilai pelanggan memberikan gambaran tentang pelanggan
suatu perusahaan, mempertimbangkan apa yang mereka
inginkan, dan percaya bahwa mereka memperoleh manfaat dari
suatu produk.
76
Latihan Soal
merek)?
terhadap brand!
77
g. Kepercayaan merek bersandar pada penilaian
& Yip!
78
n. Jelaskan CPV (Customer Perceived Value) menurut
Kotler& Keller!
konsumen!
konsumen!
79
BAB IV
DEFINISI VARIABEL DAN
KETERKAITAN SATU SAMA
LAIN
1. Nilai Pelanggan
80
b) Emosional, yaitu menunjuk pada kegunaan yang diperoleh
dari keadaan yang mempengaruhi dimana sebuah produk
atau jasa yang dihasilkan.
81
2. Kualitas Layanan
82
b) Daya tanggap, yaitu keinginan para staf untuk membantu
para pelanggan dan memberikan layanan dengan tanggap.
83
e. Memberikan fasilitas fisik seperti penampilan,
perlengkapan, dan sarana komunikasi yang mudah
dipahami.
3. Kepuasan Pelanggan
84
pembeli), serta pasar secara keseluruhan. Indikator dari
kepuasan pelanggan:
a. Barang berkualitas
4. Loyalitas Pelanggan
85
b. Memberikan referensi kepada orang lain
86
Gronroos (dikutip oleh Tjiptono, 2005:260), pada dasarnya
kualitas suatu jasa yang dipersepsikan pelanggan terdiri atas
dua dimensi utama. Dimensi pertama, technical quality
(outcome dimension) berkaitan dengan kualitas output jasa
yang dipersepsikan pelanggan. Dimensi kedua, functional
quality (process-related dimension) berkaitan dengan kualitas
cara penyampaian jasa atau hasil akhir jasa dari penyedia jasa
kepada pelanggan.
87
rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan
perusahaan.
88
Nilai pelanggan dan kualitas layanan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel loyalitas pelanggan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa semakin baik nilai pelanggan dan semakin
baik kualitas layanan dalam memberikan layanan yang bagus,
maka semakin tinggi pula tingkat loyalitas pelanggan.
89
dapat memenuhi harapan, maka yang terjadi adalah
ketidakpuasan.
90
dipahaminya perilaku konsumennya, perusahaan dapat
memberikan kepuasan secara lebih baik kepada konsumennya.
91
faktor-faktor yang paling signifikan dalam keberhasilan baik
bisnis manufaktur dan penyedia jasa.
92
Nilai pelanggan, kualitas layanan, dan kepuasan pelanggan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel loyalitas
pelanggan. Artinya semakin baik nilai pelanggan, semakin baik
kualitas layanan dalam memberikan layanan yang bagus, dan
semakin baik kepuasan pelanggan terhadap produk yang ada,
maka semakin tinggi pula tingkat loyalitas pelanggan.
93
Latihan Soal
pada BAB IV, jelaskan secara singkat dan jelas isi bab IV!
94
BAB V
RESUME
95
Promosi yang dilakukan sebaiknya mengikuti trend saat
ini, seperti memanfaatkan vlogger di youtube untuk mereview
produk-produknya, karena saat ini konsumen produk
perbankkan lebih banyak mencari infromasi tentang produk
perbankkan di youtube ataupun media sosial lainnya, selain itu
sebaiknya perusahaan tetap mempertahankan keberadaan
admin pada layanan online baik website ataupun alikasi yang
bertujuan agar dapat segera merespon segala keluhan dan
saran agar kualitas layanan dan nilai pelanggan secara bersama
kepuasan pelanggan meningkat dan bertumbuh menjadi
kepercayaan konsumen jangka panjang.
96
Latihan Soal
97
DAFTAR PUSTAKA
98
Ferdinand, Augusty. 2014. Metode Penelitian Manajemen,
Semarang, Badan. Penerbit Universitas Diponegoro.
Ferinna, 2008, Merek dan Psikologi Konsumen. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Francis, Buttle 2007. Customer Relationship Management
(Manajemen Hubungan Pelanggan) : Concept and Tools.
Banyu Media. Malang.
Gaspersz, Vincent. (2011). Sistem Manajemen Kinerja
Terintegrasi Balanced Scorecard dengan Malcolm
Baldrige dan Lean Six Sigma Supply Chain Management.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Gaspersz, Vincent. (2012). Three-in-one ISO 9001, ISO 14001,
OHSAS 18001 Sistem Manajemen Kualitas, K3,
Lingkungan (SMK4L) dan Peningkatan Terus-Menerus
Contoh Aplikasi pada Bisnis dan Industri. Bogor:
Vinchristo Publication.
Ghozali, Imam, 2011, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan
Program IBM SPSS. 19, Edisi Ketiga, Semarang, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro
Giese, J.L.and J.A.Cote, 2000, Defining Customer Satisfaction,
Academy of Marketing Science Review. Griffin, Jill. 2013.
Customer Loyalty: How to Learn It, How to Keep It.
Jakarta. Erlangga
99
Goetsch & Davis. 2013, Quality Management, Fourth Edition.
Cram 101 Incorporated. ISO 9001-2015. (2015). Quality
Management System- Requirement, BSI Standards
Limited, Landon.
Griffin, Jill. 2003. Customer Loyalty : Menumbuhkan Dan
Mempertahankan Pelanggan. Jakarta, Airlangga
Kusnendi, 2007, Analisis Jalur Satu dan Multigroup Sampel
dengan Amos. SPS. UPI. Bandung
Kotler, Philip and Gary Amstrong. 2014. Prinsip-prinsip
Pemasaran. Edii13. Jilid 1. Jakarta:Erlangga
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2016. Marketing
Managemen, 15th Edition, Pearson Education,Inc.
Lau, G and Lee, S. 2005. Consumers Trust in a Brand and Link to
Brand Loyalty, Journal of Market Focused Management
Lukman, Sampara. 2012. Manajemen Kualitas Pelayanan.
Jakarta: STIALAN Press.
Lupiyoadi, Rambat. 2014. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 3.
Jakarta:Salemba Empat.
Luk, S. T. K. and Yip, L. S. C. 2008, The Moderator Effect of
Monetary Sales Promotion on The Relationship Between
Brand Trust and Purchase Behaviour, Journal of Brand
Management, Vol. 15, No. 6, pp. 452-464.
Lovelock, Christopher and Wirtz, Jochen. 2011. Service
Marketing 7th Edition. Prentice Hall. USA
100
Mardalis, Ahmad, 2005, Meraih Loyalitas Pelanggan.
Musanto, Trisno, 2004, Faktor-faktor Kepuasan Pelanggan dan
Loyalitas Pelanggan : Studi Kasus pada CV. Sarana Media
Surabaya, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan volume
6 no 1 September 2004,
Ratminto. 2006. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Semuel, Hatane (2006) Ekspektasi Pelanggan Dan Aplikasi
Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Toko Moderen
Dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Intervening, Jurnal
Manajemen Pemasaran, Vol. 1, NO. 2, Oktober 2006
Sweeney, J.C., Soutar, G.N. & Mazzarol, T. (2008). Factors
Influencing Word of Mouth Effectiveness: Receiver
Perspectives. European Journal of Marketing, Vol.42 Nos
3/4, pp.344-64.
Sweeney, J.C., Soutar, G.N. & Mazzarol, T. (2008). Word of
Mouth: Measuring the Power of Individual Messages.
European Journal of Marketing Vol.46 No.1/2, 2012, pp.
237-257
Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta.
, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
, Fandy. 2004. Prinsip-prinsip Total Quality Service (TQS).
Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
101
, Fandy. 2007.Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi.
www.topbrand-award.com
Zeithaml, V. Parasuraman, A. and L. Berry L. 1998 SERVQUAL :
A Multiple Item Scale For Measuring Consumer
Perception Of Service Quality. Journal Of Retailing Vol. 64
No. 1, pp 12-37.
Zeithaml, V. Parasuraman, A. and L. Berry L. 1985. “Problems
and Strategies in Services Marketing”. Jurnal of Marketing
Vol. 49. (Spring).
Zeithaml, et al. 2002. Service Quality Delivery Through Web
Sites: A Critical Review of Extant Knowledge. Journal of
the academy of marketing science
Zulian Yamit. 2013. Manajemen Kualitas Produk & Jasa.
Yogyakarta: Ekonisia
102