Laporan Tahunan
2013
2010
2011
2012
berharap
Laporan
Tahunan
ini
dapat
membangun
Satu tahun perjalanan sebagai Strategic Holding Company, Semen Indonesia dan
seluruh entitas anak perusahaan mampu meningkatkan capaian kinerja utama.
Prestasi ini semakin mengokohkan jejak kepemimpinan Perseroan dalam industri
persemenan di tingkat nasional dan regional.
PENJUALAN MELAMPAUI
PERTUMBUHAN INDUSTRI
Volume Penjualan
domestik SEMEN
INDONESIA pada
tahun 2013 tumbuh
13,2% dibanding
industri semen
nasional yang tumbuh
5,5%
PELOPOR
Menjadi BUMN
Multinasional
Pertama di
Indonesia
PEMIMPIN PASAR
Menguasai
pangsa pasar
domestik
sebesar
43,9%
DAFTAR ISI
KILAS KINERJA TAHUN 2013
10
38
10
38
10
Kinerja Lingkungan
11
12
12
41
41
Pengembangan SDM
42
42
43
45
13
16
16
Laporan Direksi
46
16
46
16
49
Penutup 45
IKHTISAR OPERASIONAL 17
Bidang Industri
Transformasi Korporasi
51
Semen 17
52
Industri Kemasan
17
Real Estate
17
Pertambangan 17
Grafik Ikhtisar Operasional
18
20
50
52
53
53
54
56
Fundamental Keuangan
101
57
Struktur Organisasi
102
Penutup 59
106
Profil Direksi
108
110
62
112
62
114
Peta Operasional
116
68
78
120
122
122
123
126
PROFIL PERSEROAN
Sekilas Perseroan
Bidang Usaha
127
86
127
90
127
Jenis Produk
90
128
Fasilitas Pendukung
92
129
Jejak Langkah
96
98
Keunggulan Perseroan
100
Jangkauan Distribusi
100
Bahan Baku
100
Brand Image
100
100
128
TINJAUAN OPERASIONAL
Rasio-Rasio Keuangan
222
134
222
134
Kebijakan Investasi
224
Tim Investasi
226
138
227
Hubungan Industrial
139
227
140
Target-Target
Penghargaan Karyawan
140
230
141
230
Demografi Karyawan
141
235
146
238
Informasi-informasi Material
241
Pengembangan
153
241
Inovasi Perseroan
156
Pinjaman Perbankan
242
161
244
170
245
186
Perseroan 245
186
Tinjauan Industri
189
Pengungkapan
249
Tinjauan Usaha
190
250
191
204
219
219
Dividen 221
Modal Kerja Bersih
221
Arus Kas
221
253
253
Sekretaris Perusahaan
256
346
361
260
262
Dasar Acuan
368
266
Tujuan
368
371
372
Tata Kelola
280
Program Pendidikan
374
283
375
Internal Audit
285
376
Akuntan Perseroan
292
293
294
Budaya Perseroan
297
Kemasyarakatan
379
398
383
Dewan Komisaris
302
384
Direksi
311
323
328
Komite Audit
330
335
377
343
REFERENSI KESESUAIAN LAPORAN DENGAN
PERATURAN BAPEPAM-LK
01
Volume penjualan domestik sebesar 25,5 juta ton atau meningkat 13,2% dibandingkan tahun 2012 sebesar
22,6 juta ton.
Kapasitas Produksi 30 juta ton per tahun atau meningkat 5,3% dibandingkan tahun 2012 sebesar 28,5 juta
ton.
Pendapatan sebesar Rp24,5 triliun atau meningkat 25,0% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp19,6 triliun.
Laba Bersih sebesar Rp5,4 triliun atau meningkat 10,8% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp4,8 triliun.
Pangsa Pasar domestik meningkat menjadi sebesar 43,9% dibandingkan tahun 2012 sebesar 40,9%.
EBITDA sebesar Rp8,1 triliun atau meningkat 17,9% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp6,9 triliun.
EBITDA meningkat menjadi Rp1.536,2 miliar di tahun 2013 dari tahun 2012 sebesar Rp1.439,7 miliar;
Laba usaha meningkat menjadi Rp1.351,2 miliar dari tahun 2012 sebesar Rp1.207,2 miliar;
Semen Tonasa
EBITDA meningkat menjadi Rp1.440,5 miliar di tahun 2013 dari tahun 2012 sebesar Rp1.035,3 miliar;
Laba usaha meningkat menjadi Rp1.201,8 miliar dari tahun 2012 sebesar Rp944,3 miliar;
Marjin EBITDA meningkat menjadi 18,7% di tahun 2013 dari tahun 2012 sebesar 14,1%;
Laba usaha meningkat menjadi VND 104,6 miliar dari tahun 2012 sebesar VND 96,1 miliar;
10
Kilas Kinerja
Volume Penjualan
Domestik
13,2%
Pendapatan
25,0%
Pangsa Pasar
Domestik
3,0%
Kapasitas Terpasang
5,3%
Laba Bersih
10,8%
EBITDA
17,9%
KINERJA LINGKUNGAN
Mempertahankan PROPER EMAS
untuk yang kedua kali dari Kementerian
Lingkungan Hidup
Penghargaan GREEN INDUSTRY Level 5
untuk yang kedua kali dari Kementerian
Perindustrian
11
CSI Saluran
Distribusi
CSI Pelanggan
90,7% 90,5%
12
CSI Produk
CSI Harga
CSI Distribusi
93,3%
91%
90,6%
CSI Promosi
90%
90%
Kilas Kinerja
Skor GCG
(Good Corporate
Governance)
TAHUN PRESTASI
84,58
40
Penghargaan Nasional
dan Internasional
sepanjang tahun 2013
Perseroan dalam memperluas jangkauan pasar dan ketersediaan produk di pasar yang merupakan
implementasi strategi move closer to the customer.
Launching Center of Engineering, fungsi strategic yang bertujuan untuk mengembangkan rancang
bangun dan rekayasa teknologi sehingga mampu menciptakan nilai inovatif guna mengantisipasi tantangan
menjadi perusahaan engineering kelas dunia.
Launching E-Procurement yang merupakan kebutuhan dan salah satu fungsi untuk meningkatkan daya
saing Perseroan melalui transparansi, akuntabilitas dan bargaining power untuk mendapatkan penghematan
dalam pengadaan barang/jasa.
Pelaksanaan Semen Indonesia Center of The CHAMPS yang semakin baik akan memperkuat Perseroan
dalam menyediakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berkompeten untuk mendukung
restruksturisasi organisasi dan ekspansi yang tengah dilaksanakan oleh Perseroan.
13
02
Ikhtisar Keuangan
Rp Juta
2013
2012
2011
9.972.110
127.510
8.231.297
102.828
7.646.145
80.193
18.862.518
16.794.115
11.640.692
1.158.475
1.003.033
4.860
672.271
447.811
289.713
30.792.884
26.579.084
19.661.603
5.297.630
4.825.205
2.889.137
3.691.278
3.589.024
2.157.369
Total Liabilitas
8.988.908
8.414.229
5.046.506
21.803.976
18.164.855
14.615.097
Pengeluaran modal
2.707.065
3.407.904
4.195.379
4.674.480
3.406.092
4.757.008
27,8
24.501.241
22,6
19.598.248
19,7
16.378.794
Laba bruto
10.944.094
9.297.581
7.486.926
Laba usaha
7.062.993
6.181.583
4.892.131
5.354.299
4.926.639
3.955.272
5.852.023
4.924.791
3.960.604
5.370.247
4.847.252
3.925.442
(15.949)
79.388
29.830
Total
5.354.299
4.926.639
3.955.272
Total laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
5.716.494
4.845.403
3.930.773
135.529
79.388
29.830
5.852.023
4.924.791
3.960.604
Total Ekuitas
EBITDA a)
8.099.042
6.869.077
5.401.962
83.931.008
94.014.592
67.915.904
5.931.520
5.931.520
5.931.520
905
817
662
44,7
28,8
47,4
31,5
45,7
29,9
33,1
35,0
33,0
23,8
65,5
195,7
25,7
28,4
27,1
22,9
15,5
20,0
188,2
170,6
264,7
19,6
22,2
12,9
13,3
14,5
9,5
15,8
17,5
11,4
Kapitalisasi Pasar
Rata-rata tertimbang saham beredar (dlm ribu)
Laba per saham dasar
RASIO KEUANGAN KONSOLIDASI
a) Dihitung dengan laba usaha (selain pendapatan dan beban operasi lainnya) ditambah dengan deplesi, depresiasi dan amortisasi
b) Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
c) Total liabilitas yang berefek bunga dan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
d) Total liabilitas yang berefek bunga
16
Kilas Kinerja
Ikhtisar Operasional
BIDANG INDUSTRI
Satuan
2013
2012
2011
SEMEN
Kapasitas Produksi
Ribu ton
30.000
28.500
20.200
Produksi Domestik
Ribu ton
25.559
22.846
19.812
Penjualan Domestik
Ribu ton
23.450
22.477
19.718
INDUSTRI KEMASAN
Produksi Sewn Woven
Kantong
19.233.600
17.277.950
Kantong
199.458.456
187.109.916
26.800.475
Kantong
218.692.056
204.387.866
188.067.150
REAL ESTATE
Penjualan
Penjualan Tanah Industri
M2
109.736
215.693
56.073
Penjualan Ruko
Unit
Sewa Tanah
M2
42.398
41.344
64.915
Sewa BPSP
Unit
14
13
12
Sewa Gudang
Unit
81
70
63
Sewa Kantor
Unit
Sewa Ruko
Unit
17
19
19
Batu Kapur
Ton
13.420.122
11.813.856
10.547.902
Tanah Liat
Ton
3.631.518
3.186.909
2.493.276
Surface Miner
Ton
739.538
Subtotal
Ton
17.791.178
15.000.765
13.041.178
Persewaan
PERTAMBANGAN
Jasa Tambang
BCM
627.779
780.063
608.685
Satuan Ton
Ton
9.047.420
9.642.722
7.037.913
Satuan Jam
Jam
144.158
229.319
108.792
Subtotal
Ton
9.819.357
10.652.104
7.755.390
Total Pertambangan
Ton
26.838.598
24.643.487
20.079.091
Total Pertambangan
BCM
627.779
780.063
608.685
Total Pertambangan
Jam
144.158
229.319
108.792
17
Tingkat Utilisasi
(dalam %)
99,1
30,0
28,5
92,0
95,0
20,2
2013
2012
2011
2012
22,6
19,9
2011
Pendapatan
(dalam Rp miliar)
2013
2012
19,7
2011
EBITDA
(dalam Rp miliar)
24.501
8.099
19.598
18
2011
27,8
22,8
2013
2012
Volume Penjualan
(dalam juta ton)
25,6
2013
2013
2012
6.869
16.379
2011
2013
2012
5.401
2011
Kilas Kinerja
5.370
4.847
2013
2012
55,3
3.925
2011
54,3
52,6
2013
2012
2011
20,0
15,8
2013
15,9
2012
15,8
17,4
2011
2013
2013
2012
2012
2011
35,0
27,9
25,7
18,2
27,1
33,1
2011
2013
32,98
2012
2011
19
1 Januari 2013
Pembangunan Packing Plant Lampung
Seiring dengan meningkatnya produksi pasca pembangunan pabrik
Indarung V, pada tahun 2013 Perseroan melalui entitas anak PT Semen
Padang, kembali memperkuat saluran distribusi (distribution channel)
dengan membangun Packing Plant di Lampung.
7 Januari 2013
Peresmian holding company Semen Indonesia
Peresmian holding company Semen Indonesia dilakukan oleh Menteri
BUMN Dahlan Iskan. Hal ini menandai PT Semen Indonesia sebagai
induk perusahaan atas 4 (empat) entitas anak Perusahaan, yakni
PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa, PT Semen Padang dan
Thang Long Cement Company. Pengukuhan Semen Indonesia sebagai
holding company diharapkan mampu mengoptimalkan sinergi grup
untuk mengakselerasi pencapaian visi Perseroan, sekaligus ikut
membantu mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
15 Januari 2013
Peresmian Batching Plant PT SGG Prima Beton di Serpong
Tangerang
Perseroan, melalui entitas anak perusahaan PT SGG Prima Beton,
meresmikan Batching Plant di Serpong Tangerang dengan design
capacity 75 ribu meter kubik per tahun, guna meningkatkan penetrasi
pasar ke sejumlah daerah. Hal ini sejalan dengan komitmen Perseroan
untuk melakukan penguatan strategi di bidang pemasaran dan
penjualan. SGG Prima Beton merupakan salah satu anak usaha di
bidang beton siap pakai (ready mix) yang didirikan sebagai salah satu
realisasi strategi penguatan saluran distribusi.
25 Januari 2013
Peresmian Packing Plant di Sorong
Direktur Utama Perseroan beserta jajaran Direksi didampingi oleh
Bupati Sorong Stephanus Malak beserta jajaran Forum Komunikasi
Daerah Sorong meresmikan Packing Plant di Sorong, Papua Barat yang
berkapasitas 600 ribu ton per tahun. Pembangunan packing plant ini
merupakan salah satu langkah strategis Perseroan untuk mendekatkan
diri dengan konsumen, khususnya untuk memenuhi kebutuhan semen
di Papua.
20
Kilas Kinerja
16 Februari 2013
Penyiapan lahan pabrik baru di Rembang
Perseroan telah melakukan penyiapan lahan pabrik sebagai tahapan
pembangunan pabrik semen di Rembang dengan kapasitas 3 juta ton per
tahun. Proyek tersebut dijadwalkan selesai pada akhir 2016.
7 Maret 2013
MoU pengelolaan limbah kertas jadi campuran bahan semen
Komitmen Perseroan terhadap pelestarian lingkungan diwujudkan
dengan penandatanganan MoU bersama PT Adiprima Suraprinta,
pabrik kertas milik Jawa Pos Group, untuk mengkonversi limbah
perusahaan pabrik kertas tersebut menjadi campuran bahan baku
semen.
17 Maret 2013
Ground Breaking Packing Plant Balikpapan
Perseroan melakukan ground breaking pembangunan Packing
Plant di Kawasan Industri Karingau (KIK) Balikpapan dengan
total investasi sebesar Rp140 miliar yang ditargetkan mampu
memproduksi 900 ton semen per jam.
20 Maret 2013
Pelatihan Global Leadership Development Program (GLDP)
Direktur Utama Perseroan membuka Pelatihan Global Leadership
Development Program Semen Indonesia yang diperuntukan
bagi karyawan eselon satu. Pelatihan ini bertujuan menyiapkan
pemimpin yang tangguh di Perseroan guna mewujudkan visi
sebagai perusahaan multinasional.
21
2 April 2013
RUPS Thang Long Cement Company (TLCC)
Semen Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas dalam rapat
umum pemegang saham menunjuk Johan Samudra sebagai Chairman
of Chief Executive Officer, Pudjo Suseno sebagai Head of Marketing,
Budi Siswoyo sebagai Chief Financial Officer, Tri Hartono Rianto
sebagai Chief of Procurement dan Mukhamad Saifudin sebagai Head
of Production. Penempatan para Eksekutif tersebut diyakini dapat
mempercepat pertumbuhan bisnis TLCC.
5 April 2013
Implementasi SAP di Thang Long Cement
Sebagai tindak lanjut akuisisi Thang Long Cement, pada
tahun 2013 Perseroan memulai salah satu langkah
strategis dengan melakukan implementasi ERP-SAP.
5 April 2013
MoU BPKP
Perseroan menandatangani nota kesepahaman dengan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Pusat sebagai
upaya memaksimalkan penerapan tata kelola perusahaan yang
baik di lingkungan Perseroan dan entitas anak.
30 April 2013
Rapat Umum Pemegang Saham
RUPS memutuskan antara lain penggantian Dewan Komisaris dan
pembagian dividen sebesar Rp2,18 Triliun atau 45 persen dari laba
bersih Perseroan tahun 2012 yang mencapai Rp4,84 Triliun.
22
Kilas Kinerja
11 Mei 2013
Peresmian STiMSI
Perseroan meresmikan Sekolah Tinggi Manajemen Semen Indonesia
(STiMSI) sebagai cikal bakal Corporate University Perseroan. Acara ini
dihadiri oleh Mendikbud M.Nuh dan jajaran pemerintah Kabupaten
Gresik.
22 Mei 2013
Power-on Power Plant 2 PT Semen Tonasa
Salah satu entitas anak perusahaan, PT Semen Tonasa,
memulai pengoperasian power plant 2 yang memiliki daya 2 X 35
MW. Pembangkit listrik ini adalah terbesar yang pernah dibangun
terintegrasi di dalam industri semen.
04 Juni 2013
Beroperasinya Silo 10 dan Commissioning New Harbour Facility
PT Semen Tonasa mengoperasikan Silo 10 yang memiliki
kapasitas terpasang hingga 10 ribu ton sebagai sarana penunjang
pendistribusian. PT Semen Tonasa telah membangun belt conveyor
dengan kapasitas terpasang seribu ton per jam dan dua unit ship
loader dengan kapasitas masing-masing 500 ton per jam. Dengan
adanya tambahan ship loader ini maka Semen Tonasa mampu
meningkatkan kapasitas muat semen curah yang sebelumnya 800 ton
per jam menjadi 1800 ton per jam.
08 Juni 2013
MoU dengan PTPN X dan PT Pos Indonesia
Perseroan menandatangani MoU dengan PTPN X dan PT Pos
Indonesia. MoU dengan PTPN X berisi tentang penggunaan
lahan non produktif milik Perseroan di Bangkalan, Madura
untuk dimanfaatkan PTPN X mengembangkan sejumlah jenis
tanaman. Sedangkan MoU dengan PT Pos Indonesia dilakukan
untuk memperkuat aliansi Perseroan melalui jasa pengiriman dan
pergudangan.
23
20 Juni 2013
Ground Breaking Proyek Cement Mill Dumai
Proyek Cement Mill Semen Padang di Dumai diproyeksikan selesai di
akhir tahun 2014. Pembangunan ini dilakukan untuk meningkatkan
target pemasaran PT Semen Padang yang saat ini sebesar 6,8 juta ton
ditahun 2013, ditargetkan meningkat menjadi 7,3 juta ton ditahun
2014.
21 Juni 2013
MoU dengan Perhutani
Perseroan menandatangani MoU dengan Kementerian
Kehutanan dan Perum Perhutani tentang upaya peningkatan
kualitas alur jalan hutan, pemanfaatan, dan pemeliharaannya;
khususnya di lahan-lahan hutan di mana Perseroan
menjalankan operasional bisnisnya
27 Juni 2013
Peresmian Mesin Tambang Surface Minner
Pabrik Perseroan di Tuban, Jawa Timur, mengoperasikan
peralatan penambangan ramah lingkungan, Surface Minner.
Alat garuk ramah lingkungan ini mampu menggerus material
batu kapur yang keras dengan kapasitas hingga 400 ton per
jam tanpa harus menimbulkan polusi suara.
28 Juni 2013
Pertemuan Direktur Utama Semen Indonesia dengan
Presiden Vietnam
Pertemuan Direktur Utama Dwi Soetjipto dengan Presiden Vietnam
Truong Tan Sang di Jakarta membahas rencana investasi Perseroan di
Vietnam.
24
Kilas Kinerja
5 Juli 2013
Launching Semen Padang Hospital
Semen Padang meresmikan Semen Padang Hospital (SPH), sebagai
salah satu rumah sakit terkemuka di Sumatera Barat. Rumah sakit ini
berada di lokasi strategis di kota Padang, yang telah menggunakan
pola manajemen modern dengan didukung oleh 60 dokter spesialis
dan sub spesialis yang melakukan praktik di SPH.
13 September 2013
Ground Breaking Packing Plant Mamuju
Perseroan melalui PT Semen Tonasa melakukan ground breaking
Packing Plant Mamuju dengan kapasitas 300.000 ton per
tahun. Pembangunan ini dilakukan untuk memperkuat jaringan
distribusi ke wilayah pemasaran Sulawesi Barat. Packing plant ini
ditargetkan selesai pada September 2014.
1 Oktober 2013
Ground Breaking new coal mill PT Semen Tonasa
Pembangunan unit coal mill dilakukan sebagai upaya untuk
mencapai efisiensi energi di PT Semen Tonasa. Pembangunan ini
merupakan rangkaian unit produksi di Pabrik Tonasa IV dengan
investasi Rp255 miliar. Coal mill baru ini memiliki kapasitas 80
ton per hari.
1 Oktober 2013
Pengoperasian vertical mill di pabrik Tuban
Kapasitas Perseroan meningkat setelah pengoperasian grinding
plant dengan teknologi vertical cement mill berkapasitas 1,5 juta
ton di Pabrik Tuban. Pengoperasian vertical mill dengan investasi
Rp328 miliar itu adalah upaya Perseroan menambah kapasitas
produksi di pabrik yang telah beroperasi (existing plant).
25
14 Oktober 2013
Launching lomba karya tulis dan foto Adicipta Mediatama
tingkat nasional
Perseroan kembali menyelenggarakan lomba karya jurnalistik Anugerah
Adicipta Mediatama yang kedua kali pada tahun 2013. Lomba tahun
ini mengusung tema Indonesias Cement Industry Now and the Future.
Kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan kompetensi Jurnalis.
22 Oktober 2013
Bekerjasama dengan Jepang, Perseroan membangun PLTU
Perseroan melakukan MoU dengan Presiden JFE Engineering
Corporation Jepang dalam proyek pembangunan listrik tenaga
uap (Waste Heat Recovery Power Generator / WHRPG). Proyek ini
direncanakan akan dibangun pada tahun 2014 di Tuban dengan
kapasitas 28,6 MVA, dan ditargetkan selesai akhir 2015.
9 November 2013
Perubahan nama serikat pegawai SPSG menjadi SKSI
Seiring dengan perubahan nama Semen Gresik menjadi Semen
Indonesia, Serikat Pegawai Semen Gresik (SPSG) berubah nama
menjadi Serikat Pegawai Semen Indonesia (SKSI). Keputusan
pergantian nama ini diambil melalui Musyawarah Luar Biasa SKSI
11 November 2013
Penandatanganan MoU untuk proyek Indarung dan Rembang
Perseroan menandatangani Letter of Intent (LoI) terkait tender main
equipment dengan FLSMIDTH A/S dan TARKAF GmbH untuk Proyek
Indarung dan Rembang. Kedua proyek itu adalah upaya Perseroan
meningkatkan kapasitas produksi sekaligus menjawab kebutuhan
pasar yang semakin meningkat.
26
Kilas Kinerja
1 Desember 2013
TLCC Ekspor Semen
Thang Long Cement Company (TLCC) mengekspor 30.000 ton
semen ke Peru melalui pelabuhan Cai Lan, Provinsi Quang Ninh,
Vietnam. Selain Peru, TLCC juga mengekspor semen ke Singapura
sebesar 19.800 ton.
2 Desember 2013
MoU dengan KPK
Untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang salah satu di
antaranya adalah menjauhi praktik korupsi, Perseroan melakukan
MoU dengan KPK mengenai pengendalian gratifikasi. Nota
kesepahaman ini ditandatangani Direktur Utama Dwi Soetjipto dan
Wakil Ketua KPK Zulkarnain di kantor Perseroan di Jakarta.
20 Desember 2013
Penandatanganan Semen Indonesia dan Krakatau Steel untuk
pendirian perusahaan Joint Venture
Perseroan bersepakat dengan PT Krakatau Steel Tbk (Persero) untuk
membentuk perusahaan patungan yang diberi nama PT Krakatau
Semen Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi slag
powder. Nantinya pabrik ini akan mengolah produk granulated blast
furnance slag (GBFS) dari Krakatau Steel menjadi ground granulated
blast furnace slag (GGBFS) untuk bahan baku semen.
27
PENGHARGAAN
Maret
April
Jatim
Kategori
28
Mei
Kilas Kinerja
Juni
29
Juli
Penghargaan
Lingkungan
kategori Ketaatan Pelaporan
Pengelolaan
Lingkungan
dan Rencana Pemantauan
Lingkungan dari Pemerintah
Provinsi Jawa Timur
Penghargaan
Asias Best
Companies Kategori Best
Corporate
Governance,
Best
Corporate
Social
Responsibility,
Most
committed to a Strong
Dividend Policy dari majalah
Finance Asia
Penghargaan Top Brand
kategori produk semen
oleh majalah marketing
dan Frontier consulting
grup
30
Kilas Kinerja
Agustus
Penghargaan
kategori
Special
Branding
dan
Achievement
CEO dari Media
Pekerja
BUMN
bekerjasama
dengan Konsultan
komunikasi
Fortune Indonesia
September
Penghargaan Kategori
ASEAN
Energy
Management Award
dan
ASEAN
Coal
Award dari ASEAN
Center for Energy
31
Oktober
Penghargaan
Forbes
Global 2000 sebagai The
Biggest companies dari
majalah Forbes
32
Kilas Kinerja
November
Penghargaan kategori
BUMN Bidang Industri
semen predikat terbaik
dari majalah Infobank
Penghargaan
Annual
IICD
Corporate
Governance
Award
dalam kategori Best
Non Finance Sector dari
majalah Investor
Penghargaan
SNI
Award 2013 dari Badan
Standarisasi
Nasional
(BSN)
Penghargaan
Best
50 Forbes sebagai
50 perusahaan publik
terbaik di Indonesia
Penghargaan Rintisan
Industri Hijau 2013 dari
Kementerian Perindustrian
33
Desember
PT.Semen Padang
menerima
penghargaan
Efisiensi Energi
Nasional 2013
PT.Semen Tonasa
menerima
penghargaan
Proper Hijau dari
Kementerian
Lingkungan
Hidup.
34
Kilas Kinerja
SERTIFIKASI
ISO 9001 : 2008, Sistem Manajemen Mutu
(sertifikasi oleh SGS-UK, 2009-2012)
ISO 14001 : 2004, Sistem Manajemen
Lingkungan (sertifikasi oleh SGS, 2010-2013)
35
03
Laporan Dewan
Komisaris dan Direksi
38
Skor GCG
(Good Corporate
Governance)
84,58
MAHENDRA SIREGAR
Komisaris Utama
39
Pertama, Perseroan semakin mampu menerapkan strategic holding yang sinergis sehingga memposisikan fungsi
Perseroan terhadap Anak Perusahaan semakin jelas, yakni mengoptimalkan keunggulan masing-masing Anak
Perusahaan sehingga membangun sinergi yang solid.
Kedua, pencapaian kinerja keuangan tahun 2013 yang mengalami pertumbuhan yang baik dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2013 yang melambat turut memberikan imbas pada
pertumbuhan penjualan semen secara nasional, dari 14,5% pada tahun 2012 menjadi 5,5% pada tahun 2013.
Meski demikian, kinerja PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan hasil yang menggembirakan dengan
pertumbuhan kinerja yang signifikan yaitu:
Volume penjualan sebesar 27,8 juta ton atau meningkat 18,7% dibandingkan tahun 2012 sebesar 22,6
juta ton
Pendapatan sebesar Rp24,5 triliun atau meningkat 25,0% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp19,6 triliun
Laba Bersih sebesar Rp5,4 triliun atau meningkat 10,8% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp4,8 triliun
EBITDA sebesar Rp8,1 triliun atau meningkat 17,9% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp6,9 triliun.
Ketiga, Perseroan berhasil menyelesaikan beberapa proyek strategis yang semakin meningkatkan daya saing
di pasar yang semakin kompetitif. Proyek tersebut adalah Vertical Cement Mill Unit IX Tuban, Packing Plant di
Banjarmasin, Center of Engineering, E-procurement, serta Pedoman Pelaksanaan Komunikasi Perseroan.
Keempat, setelah berhasil menyelesaikan akuisisi 70% saham pabrik semen Thang Long (TLCC) di Vietnam,
kinerja TLCC telah menunjukkan peningkatan yang sangat baik, terutama untuk aspek efisiensi.
Seluruh perkembangan dan kinerja Perseroan tersebut dapat dikomunikasikan dengan baik oleh Direksi kepada
seluruh Pemangku Kepentingan, terutama investor di pasar modal yang mendapatkan respon positif. Dari sisi
saham, Perseroan sempat mencatatkan saham yang menguat menyentuh harga sebesar Rp18.450 di kuartal
pertama. Seiring dengan kondisi perekonomian nasional yang terus menurun hingga akhir tahun 2013, kondisi
pasar modal turut menerima dampak, termasuk saham SMGR. Pada kuartal ketiga, disebabkan tekanan inflasi
yang semakin memburuk, saham Perseroan turun hingga posisi Rp13.000. Namun di penghujung tahun 2013,
saham Perseroan kembali menguat ditutup pada level harga Rp14.150, menunjukkan keunggulan Perseroan di
tengah kondisi yang menantang.
40
41
Pengembangan SDM
Guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional, handal dengan integritas yang tinggi, maka
Dewan Komisaris terus mendorong dan mengawasi implementasi tahapan Human Capital Master Plan (HCMP).
Direksi telah meningkatkan kompetensi human capital melalui program pelatihan yang terencana dan terukur,
internalisasi dan sosialisasi budaya korporasi baru, termasuk perbaikan pengelolaan sumber daya manusia
berbasis kompetensi (competency based) serta pemberian remunerasi yang kompetitif, dan didukung dengan
program penguatan infrastruktur human resources information system. Dengan program yang terintegrasi
dengan baik, diharapkan insan Perseroan siap dengan tantangan kedepan yang semakin meningkat.
Dewan Komisaris mendukung upaya meningkatkan daya inovasi setiap insan Perseroan melalui penyelenggaraan
Semen Indonesia Award on Innovation (SIAI) yang kini telah memasuki tahun keempat dalam penyelenggaraannya.
Dewan Komisaris mengamati dengan seksama, bahwa upaya inovasi tersebut membuat Perseroan mendapatkan
Penghargaan Rintisan Teknologi (Rintek) dari Kementrian Perindustrian dan 4 (empat) buah penghargaan dari
Kementrian BUMN.
42
Dewan Komisaris mengapresiasi upaya konsisten yang dijalankan manajemen dalam menjaga kelestarian
lingkungan melalui pelaksanaan berbagai program yang mampu menyatukan pemenuhan kebutuhan bahan
penolong proses produksi dengan program pemanfaatan limbah industri lain. Dewan Komisaris juga mengamati
bahwa Perseroan aktif terlibat dalam berbagai program penghijauan kawasan sekitar daerah operasional
termasuk berpartisipasi dalam upaya menurunkan dampak pemanasan global melalui pengembangan proyek
Clean Development Mechanism (CDM) yang merupakan program upaya pengurangan emisi CO2 berskala global.
43
1. MAHENDRA SIREGAR
3. ACHMAD JAZIDIE
5. DJAWAHIR ADNAN
Komisaris
2. SUMARYANTO WIDAYATIN
6. HADI WALUYO
Komisaris
Komisaris
44
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Penutup
Kami menyampaikan ungkapan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan Perseroan mencapai
kinerja yang membanggakan berkat dukungan dan dedikasi yang tinggi dari Direksi dan segenap karyawan
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Kami juga mengucapkan terima kasih atas sumbang saran serta dukungan
seluruh pemangku kepentingan sehingga Perseroan dapat memberikan yang terbaik kepada pemegang saham,
masyarakat dan Pemerintah Indonesia. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang selalu memberikan
karuniaNya untuk kita semua.
MAHENDRA SIREGAR
Komisaris Utama
45
Laporan Direksi
Selain mencatat kinerja operasional yang
menggembirakan di tahun 2013, Perseroan terus
mempersiapkan dan melanjutkan berbagai inisiatif
strategis antara lain dengan memantapkan fungsi
strategic holding sebagai bagian dari upaya meningkatkan
daya saing Perseroan untuk mewujudkan pertumbuhan
yang berkelanjutan di tahun-tahun selanjutnya.
yang
membanggakan
tersebut
menjadi
tantangan
bagi
46
Pendapatan
Rp24,5 triliun
DWI SOETJIPTO
Direktur Utama
47
Laporan Direksi
Kondisi perekonomian global tersebut mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2013,
yang hanya tumbuh 5,78% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 6,23%. Penurunan
pertumbuhan ekonomi 2013 disebabkan oleh menurunnya kinerja ekspor non migas karena lemahnya
permintaan berbagai komoditas primer andalan ekspor Indonesia seperti CPO, Batubara dan mineral tambang
lainnya. Kondisi ini membuat neraca perdagangan tertekan. Realisasi subsidi BBM yang terus membesar juga
akhirnya berkontribusi pada semakin besarnya angka defisit pada neraca pembayaran Indonesia dan berakibat
pada turunnya nilai tukar rupiah.
Munculnya sentimen negatif akibat rencana tapering off yang hendak dilakukan AS membuat orientasi
penempatan dana investor besar bergerak kembali ke Amerika Serikat, membuat nilai tukar rupiah semakin
tertekan. Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS akhirnya ditutup pada posisi Rp12.170/US$, melemah 20,8%
dari posisi tahun 2012.
Upaya Pemerintah mengurangi besaran subsidi melalui penyesuaian harga BBM, mendorong peningkatan
harga barang di pasar domestik sehingga berpengaruh pada tingginya angka inflasi pada tahun 2013. Data BI
menyebutkan, inflasi pada tahun 2013 meningkat menjadi 8,38% dari 4,30% pada tahun 2012. Dalam rangka
mengendalikan laju inflasi dan menahan laju pelemahan rupiah, selama tahun 2013 Bank Indonesia melakukan
3 kali revisi tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) dari 5,75% di bulan Januari 2013 hingga akhirnya
menjadi sebesar 7,50% diakhir tahun 2013.
Naiknya laju inflasi yang membuat harga barang-barang konsumsi meningkat dan penyesuaian suku bunga
rujukan, membuat pengeluaran rumah tangga terpengaruh. Belanja barang-barang konsumsi diluar kebutuhan
pokok berkurang. Permintaan barang elektronik, perbaikan rumah tinggal, maupun investasi dibidang
perumahan yang umumnya menggunakan dukungan perbankan juga berkurang, akibat semakin tingginya
suku bunga pinjaman disamping adanya ketentuan besaran uang muka yang lebih tinggi.
Disisi lain, perubahan suku bunga rujukan membuat tingkat bunga deposito dan tabungan di sistem perbankan
meningkat, menarik lebih banyak kelebihan dana rumah tangga. Akibatnya, agregat permintaan barangbarang non konsumsi tertekan dan pada gilirannya membuat penjualan produk-produk non konsumsi turut
tertekan. Faktor-faktor tersebut di atas memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap turunnya daya
beli masyarakat.
Properti sebagai salah satu tulang punggung penyerapan konsumsi semen, turut mengalami perlambatan,
terlebih akibat kebijakan Bank Indonesia pada semester II tahun 2013 yang menaikkan uang muka pembelian
rumah (loan to value) dan aturan persyaratan kepemilikan rumah melalui kredit kepemilikan rumah (KPR).
Sementara itu sektor konstruksi juga mengalami perlambatan akibat bahan baku konstruksi yang sebagian
masih impor dan mengalami kenaikan harga akibat melemahnya nilai tukar Rupiah.
13,7%
48
Laporan Direksi
Berdasarkan kondisi di atas, konsumsi semen nasional sepanjang tahun 2013 tercatat sebesar 58,01 juta ton
atau hanya tumbuh sebesar 5,5% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar 14,7%, atau
54,96 juta ton.
49
Laporan Direksi
Mengoptimalkan penggunaan bahan baku alternatif yang merupakan limbah proses produksi pada industri
lain, meliputi fly ash, valley ash, bottom ash, gypsum purified, copper slag, clay alumina, dan paper sludge.
Memperkuat Sinergi diberbagai aktivitas yang meliputi produksi, pengadaan, distribusi dan pemasaran.
Mendorong terus untuk terus mengimplementasikan inovasi yang telah dihasilkan pada ajang Semen
Indonesia Award on Innovation.
Menyelesaikan pembangunan PLTU di PT Semen Tonasa dengan kapasitas 2x35 MW.
Kemampuan Perseroan menerapkan strategi revenue dan cost management berdampak pada kinerja utama,
yang antara lain peningkatan EBITDA dan laba bersih. Hal tersebut juga tidak terlepas dari kontribusi tim Post
Merger Integration (PMI) dalam mengendalikan operasi TLCC di tahun pertama. Secara ringkas, kinerja utama
Perseroan sepanjang tahun 2013 tercermin pada tabel kinerja utama berikut:
Tabel Kinerja Utama
Uraian
2013
2012
Perubahan (%)
26,9
22,8
17,8%
27,9
22,6
23,5%
24.501
19.598
25,01%
7.063
6.182
14,30%
8.099
6.869
17,9%
5.370
4.847
10,8%
Pencapaian kinerja utama di atas membuktikan kekuatan fundamental Perseroan. Walaupun tekanan kondisi
makro domestik dan global mempengaruhi pergerakan harga rata-rata saham industri semen pada akhir 2013
sehingga mengalami penurunan sebesar 16,2% (tidak termasuk emiten industri semen yang baru tercatat di
bursa sejak pertengahan tahun 2013) dibandingkan harga pada akhir 2012, saham SMGR pada akhir 2013
ditutup pada harga Rp14.150 atau hanya mengalami penurunanan sebesar 10,7% dibandingkan pada akhir
tahun sebelumnya yang ditutup pada harga Rp15.850.
50
Laporan Direksi
Melalui RUPS TLCC tanggal 2 April 2013, ditetapkan 5 dari 7 anggota Dewan Direksi TLCC berasal dari tim PMI,
sehingga mampu mempercepat proses pengendalian operasi Perusahaan secara efisien dan mencapai target
kinerja yang ditetapkan, meskipun mengalami kendala budaya dan bahasa.
Integrasi sistem SAP yang go live pada Juli 2013 turut memberikan kontribusi bagi pengelolaan TLCC yang lebih
baik dan terintegrasi dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Perbaikan kinerja TLCC antara lain ditandai
dengan meningkatnya EBITDA margin dari 14,1% di tahun 2012 menjadi 18,7% di tahun 2013. Kemudian
mampu menurunkan beban bunga dari sebelumnya 481 miliar VND di tahun 2012 menjadi 288 miliar VND di
tahun 2013. Kemampuan menurunkan biaya bunga dan kinerja yang terus meningkat mendorong tumbuhnya
laba usaha dari 96 miliar VND di tahun 2012 menjadi 105,0 miliar VND di tahun 2013.
Manajemen Perseroan memberikan apresiasi dan penghargaan atas pencapaian kinerja Tim PMI yang luar biasa,
yang memberikan kebanggaan sekaligus meneguhkan keyakinan Perseroan untuk tetap melanjutkan strategi
ekspansi regional lainnya.
Transformasi Korporasi
Sebagai langkah awal dalam proses transformasi korporasi untuk menjadi strategic holding, pada tanggal 7
Januari 2013 dilakukan perubahan nama PT Semen Gresik (Persero) Tbk menjadi PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk. Perubahan tersebut didahului dengan perubahan anggaran dasar operating company dan disertai dengan
penyusunan blue print yang secara tegas memisahkan fungsi strategic dan operating.
Dengan terbentuknya PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sebagai strategic holding, manajemen berkeyakinan
akan mampu memperkuat dan mengoptimalkan pelaksanaan sinergi, meredam isu-isu kedaerahan, serta
menjalankan sistem dan proses bisnis yang lebih terintegrasi untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan, dan
siap untuk menyambut masa depan yang penuh peluang dan tantangan. Strategic holding akan mengubah cara
bisnis Perseroan dalam meningkatkan nilai-nilai korporasi sebagai perusahaan persemenan terdepan. Sejalan
dengan hal tersebut, pada laporan tahunan 2013 Perseroan menetapkan tema The Future is Here, mampu
menghadirkan lebih awal masa depan yang gemilang.
Tepat setahun setelah perubahan nama menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Perseroan mendirikan PT
Semen Gresik yang menjadi operating company untuk mengoperasikan aset-aset fasilitas produksi dan distribusi.
Dengan telah berdirinya PT Semen Gresik, maka PT Semen Indonesia (Persero) Tbk akan fokus pada fungsinya
sebagai strategic holding. Kebijakan-kebijakan strategis Perseroan akan menentukan arah dan gerak langkah
dimasa yang akan datang sehingga semakin kuat untuk menciptakan sinergi yang lebih optimal dan kinerja
yang lebih baik sesuai harapan seluruh pemangku kepentingan, khususnya para pemegang saham.
51
Laporan Direksi
52
Laporan Direksi
SICC merupakan sebuah institusi yang berkomitmen dan bertanggung jawab dalam menciptakan serta
memperkuat sumber-sumber kumpulan daya saing kelas dunia.SICC harus disiapkan sejak saat ini karena
memerlukan sistem yang sistemik dan terorganisasi.
Peran kunci SICC sebagai pusat keunggulan yaitu dengan menyiapkan SDM yang kompeten atau best people
sekaligus meningkatkan kinerja unggul (excellent performance) dan penguatan struktur industri. Untuk
menyiapkan best people diwujudkan dengan tiga komponen institusi dalam SICC: Center of Dynamic Learning,
Center of Knowledge Management, dan School of Engineering & Management.Sementara peningkatan kinerja
unggul diwujudkan melalui dua kompenen institusi yakni: Center of Engineering and Research serta Training
and Consulting Services.
53
Laporan Direksi
Menunjuk BPKP untuk melakukan assessment tingkat pencapaian penerapan GCG dengan menggunakan
parameter terkini, sebagai upaya untuk melakukan evaluasi dan peningkatan praktik tata kelola dimasa
mendatang.
Konsistensi penerapan dibidang GCG berbuah beberapa penghargaan, antara lain Annual IID Corporate
Governance Award dalam kategori Best Non Financial Sector,sertapredikat Emiten Terbaik dalam Penerapan
GCGberdasarkan penilaian dari Indonesian Institute for Corporate Director (IICD).
54
Laporan Direksi
Selaras dengan tema the Future is Here, Perseroan memberikan pelatihan Information, Communication, and
Technology (ICT) bagi seluruh siswa SD, SMP, dan SMA agar generasi penerus di sekitar Perseroan melek IT, di
samping sumbangsih dalam peningkatan kualitas pendidikan melalui program-program pelatihan peningkatan
kompetensi dan pengembangan karakter bagi guru.
Dalam pilar SI Lestari Perseroan antara lain melaksanakan program Waste to Zero, yaitu pemanfaatan
sampahkota menjadi energi alternatif.Di samping itu juga mengembangkan Mangrove Center Tuban sebagai
pusat pembelajaran dan program perlindungan keanekaragaman hayati, melestarikan habitat bagi berbagai
organisme darat dan air, serta memperbaiki lingkungan sekitar pantai akibat abrasi, sekaligus sebagai ekowisata.
Sebagian lahan pasca tambang dikembangkan menjadi kebun percobaandan laboratorium hidup yang
bermanfaat untuk pembelajaran dan pendidikan serta menanamkan kesadaran hijau bagi generasi penerus.
Melaksanakan kegiatan Green Belt di seluruh area tambang dengan menjadikan area tersebut sebagai area
penghijauan. Komitmen melestarikan lingkungan diwujudkan pula dengan menanam 19.000 pohon Mahoni
di turus jalan dan 1.500 pohon Siwalan di lahan kritisdi wilayah Jawa Timur,serta 1.600 pohon Cemara Laut di
sepanjang Pantai Tuban.
SI Peduli merupakan pilar yang fokusdi bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat dan sosial.Sampai dengan
tahun 2013 Perseroan telah memberdayakan 27.730 mitra binaan yang menyerap tambahan tenaga kerja
45.361 orang dengan omzet mencapai Rp1.4 triliun. Melalui pilar SI Peduli Perseroan memberikan bantuan
untuk kepentingan pendidikan, olahraga, kesenian, kesehatan, sarana dan prasarana umum, serta bantuan
untuk bencana alam yang terjadi di tanah air.
Pilar SI Peduli juga mulai dilaksanakan di TLCC Vietnammelalui program bantuanseragam sekolah, sembako,
dan pengobatan siswa sekolah untuk masyarakat sekitar pabrik.
Implementasi strategi pengelolaan lingkungan, selain community development Perseroan juga melakukan
program pencegahan pencemaran, konservasi sumber daya, dan penurunan gas rumah kaca. Program-program
pencegahan pencemaran antara lain pemasangan fasilitas pencegahan pencemaran di seluruh fasilitas produksi,
pengelolaan serta pemanfaatan limbah B3 dan non B3 sebagai bahan alternatif. Pemanfaatan biomass sebagai
bahan alternatif bukan hanya memberikan manfaat efisiensitetapi juga merupakan usaha penurunan gas rumah
kaca.Inovasi yang telah diimplementasikan dalam program konservasi air antara lain pemanfaatan tampungan
air di bozem untuk pengairan sawah milik masyarakat sekitar.
Usaha-usaha yang telah dilakukan Perseroan dalam pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat
tersebut di atas, Perseroan memperoleh peringkat Proper Emas untuk pabrik Tuban, Proper Hijau untuk pabrik
Tonasa, dan Proper Biru untuk pabrik Indarung.
55
Laporan Direksi
56
Laporan Direksi
Transformasi korporasi yang dilakukan Perseroan merupakan salah satu jawaban tantangan ke depan karena
transformasi tersebut menciptakan peluang bagi Perseroan untuk lebih meningkatkan sinergi grup serta
memberdayakan kekuatan-kekuatan seluruh komponen grup.
Restrukturisasi organisasi dan proses bisnis yang telah dilakukan akan menjadikan Perseroan semakin kompetitif
dan mendorong ekspansi di pasar regional untuk menciptakan multi market dan sinergi yang lebih luas untuk
menjaga daya saing perusahaan guna menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Manajemen
meyakini, dengan sinergi yang semakin kuat dan hasil kinerja yang semakin baik maka kebersamaan seluruh
jajaran di bawah naungan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk akan semakin mengkristal dan mampu mewujudkan
serta menyatukan seluruh potensi dan kompetensi yang dimiliki, untuk menjadi kekuatan bersama guna meraih
kemajuan.
Seperti telah disebutkan di atas bahwa persaingan akan semakin ketat, Perseroan meyakini bahwa inovasi
merupakan salah satu pilar penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan di tengah kompetisi industri
semen yang semakin meningkat. Oleh karena itu, sangat penting menumbuhkan budaya inovasi di lingkungan
Perseroan.Untuk memberikan apresiasi kepada para inovator, Perseroan secara konsisten menyelenggarakan
Semen Indonesia Award on Innovation dan untuk memastikan ide-ide inovasi terimplementasi, Perseroan juga
membentuk Dewan Inovasi.
Untuk memastikan diperolehnya keunggulan bersaing sekaligus memberikan hasil kinerja yang optimal,
Perseroan konsisten menerapkan strategi inisiatif yang bersifat kritikal, yaitu: pertumbuhan kapasitas,
pengamanan energi, penguatan citra korporasi, pemenuhan kebutuhan konsumen, penguatan faktor
penunjang dan pengendalian resiko, dengan pola pengelolaan yang berfokus pada revenue management, cost
management, capacity management, dan improving competitive advantage. Perseroan meyakini dengan sinergi
yang lebih baik dan telah berjalannya fungsi-fungsi strategis akan mampu meningkatkan kinerja yang lebih baik
dan berkesinambungan, sehingga memberikan imbal kinerja yang semakin baik kepada pemegang saham dan
para pemangku kepentingan.
57
Laporan Direksi
1. DWI SOETJIPTO
Direktur Utama
2. AHYANIZZAMAN
Direktur Keuangan
Direktur Komersil
3. ERIZAL BAKAR
7. SUPARNI
4. SUHARTO
58
Laporan Direksi
Penutup
Demikian kami sampaikan laporan hasil kinerja operasional tahun 2013. Selanjutnya dimohon kepada pemegang
saham untuk menyetujui Laporan Tahunan dan jalannya Perseroan selama tahun 2013 serta mengesahkan
Laporan Keuangan sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab atas kepengurusan dan
pengawasan kepada Direksi dan Dewan Komisaris selama tahun buku 2013.
Sebagai penutup, atas nama Direksi Perseroan, kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang
besar kepada para pemegang saham atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan kepada kami,
kepada Dewan Komisaris yang senantiasa memberikan pengarahan dan bimbingan, serta para pelanggan dan
mitra usaha Perseroan atas kerja sama dan dukungannya.
Dan terlebih lagi, kepada seluruh Karyawan atas kerja keras, dedikasi, dan kontribusinya kepada Perseroan
sehingga pada tahun 2013 ini dapat meraih kinerja yang baik. Kami semakin optimis bahwa berbagai usaha
yang telah kita rangkai bersama ini akan dapat meningkatkan kemampuan Perseroan dalam mengantisipasi
tantangan di masa yang akan datang.
DWI SOETJIPTO
Direktur Utama
59
04
Laporan
Pengembangan Usaha
Laporan
Pengembangan
Usaha
STRATEGI BISNIS
62
Keempat, prospek jangka panjang ekonomi Indonesia yang akan terus bertumbuh meski pada tahun 2013
dan 2014 dibayangi pelambatan. Meski hampir semua negara-negara kunci dunia mengalami pelambatan,
pertumbuhan Indonesia masih relatif yang tertinggi di dunia. Kondisi ini menjamin ekonomi tetap bergerak
untuk mendorong permintaan semen.
Kelima, Indonesia masih menjadi tempat favorit untuk berinvestasi, yang menciptakan peluang pembangunan
berbagai pabrik, akses infrastruktur, dan menggerakkan ekonomi daerah, sehingga berpeluang meningkatkan
permintaan semen.
Keenam, sebagai perusahaan multinasional, Perseroan menilai masih banyak potensi pasar baru terutama di
negara-negara ASEAN yang sedang tumbuh dan berbenah seperti Myanmar dan Kamboja.
Untuk menjawab potensi pertumbuhan konsumsi semen yang semakin meningkat tersebut, Perseroan telah
menetapkan enam isu penting yang menjadi landasan strategi pertumbuhan berkelanjutan, sebagai berikut:
1. Pertumbuhan Kapasitas
2. Pengamanan Energi
3. Penguatan Citra Korporasi
4. Pemenuhan Kebutuhan Konsumen
5. Kemampuan Menjaga Pertumbuhan
6. Pengendalian Risiko Utama
1. Peningkatan Kapasitas
Perseroan senantiasa melakukan upaya-upaya peningkatan kapasitas produksi, baik melalui strategi organik
maupun non-organik. Strategi organik dilakukan dengan melakukan penambahan kapasitas pada pabrikpabrik yang telah beroperasi (existing plant). Salah satu implementasinya adalah pengoperasian vertical
cement mill di Pabrik Tuban berkapasitas 1,5 juta ton, yang mampu meningkatkasn kapasitas produksi di
Pabrik Tuban menjadi 14,5 juta ton per tahun.
Strategi organik juga dilakukan dengan penambahan pabrik baru pada anak-anak Perusahaan, seperti yang
sudah terealisasi Pabrik Tonasa V di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, dan akan segera dibangun Pabrik
Indarung VI di Sumatera Barat dan Pabrik Rembang di Jawa Tengah.
Adapun strategi anorganik dilakukan dengan mengakuisisi perusahaan semen lain yaitu Thang Long Cement
Company, Vietnam. Strategi anorganik juga dimungkinkan dengan membangun atau menjalin kemitraan
melalui pembentukan perusahaan patungan (joint venture) antara Perseroan dan perusahaan semen lain.
Secara total di lingkungan grup Perseroan, pada akhir tahun 2014, kapasitas produksi akan menjadi 31,8
juta ton semen per tahun dan diharapkan bisa mencapai 40 juta ton per tahun dalam empat tahun ke
depan.
63
2. Pengamanan Energi
Perseroan telah melaksanakan dan senantiasa melakukan evaluasi pengamanan energi untuk menjamin
keamanan pasokan batubara dan menjaga keseimbangan antara pasokan listrik dari pihak ketiga dengan
pembangkit listrik milik sendiri.
Untuk mengamankan kebutuhan batubara, Perseroan melakukan kontrak pengadaan jangka panjang yang
ditinjau setiap periode tertentu, dan mempertimbangkan dengan seksama pengelolaan lahan tambang yang
akan dilaksanakan oleh anak Perusahaan, yaitu PT SGG Energi Prima.
Untuk mengamankan pasokan energi listrik, Perseroan selalu melengkapi pabrik baru dengan pembangkit
listrik milik sendiri dengan kapasitas yang besar. Di antaranya adalah pembangunan pembangkit listrik
berkapasitas 2 x 35 MW di Pabrik Tonasa V di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan yang merupakan
pembangkit listrik terbesar yang pernah dibangun terintegrasi dengan industri semen.
Perseroan juga meningkatkan porsi bahan bakar alternatif untuk mengurangi biaya belanja energi yang
berbasis fosil sekaligus untuk memastikan terwujudnya keberlanjutan lingkungan
Perseroan menyadari pentingnya penguatan citra korporasi untuk meningkatkan ekuitas merek, kinerja
penjualan, dan kinerja saham. Program penguatan citra korporasi ini dilakukan secara terintegrasi dan
pararel dengan program-program lain yang terdapat pada enam isu penting yang menjadi landasan strategi
Perseroan.
Perseroan telah menyusun Pedoman Pelaksanaan Komunikasi Perusahaan yang akan menjadi panduan dalam
penyampaian informasi kepada stakeholders baik internal maupun eksternal, yang sangat berpengaruh
pada pembentukan citra korporasi.
Perseroan juga terus melaksanakan program Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan secara
berkelanjutan untuk membangun kondisi operasional pabrik yang kondusif serta meningkatkan citra
korporasi di hadapan publik
Pemenuhan kebutuhan konsumen dilakukan dengan dua cara, yaitu inovasi peningkatan kualitas produk
dan perluasan jaringan distribusi semen.
Perseroan telah melaksanakan berbagai inovasi produk semen dan turunanya dengan kualitas tinggi untuk
menjawab kebutuhan konsumen. Salah satu inovasi tersebut adalah pembuatan produk beton dengan
pengeringan kilat (rapid strength concrete) dan beton penyerap air (pervirous concrete). Anak usaha telah
mempunyai produk yang menggunakan campuran rapid strength concrete.
Perseroan juga terus memperluas jaringan distribusi dengan menambah jumlah mitra penjualan yang telah
mencapai 651 di seluruh Indonesia. Di samping itu, Perseroan banyak membangun packing plant dan
batching plant untuk mempermudah pasokan semen ke daerah pemasaran.
64
Untuk menjawab keluhan pelanggan, Perseroan telah menyiapkan nomor layanan dan jika diperlukan akan
menggunakan laboratorium mobile yang akan langsung menuju ke lokasi pelanggan
Untuk mendukung pengembangan usaha, Perseroan telah melakukan penyempurnaan atas seluruh sarana
pendukung aktivitas Perseroan untuk menjadi katalis secara langsung dalam mempercepat pertumbuhan
bisnis yang meliputi penataan organisasi, peningkatan kualitas teknologi informasi dan komunikasi,
pengelolaan sumberdaya manusia (SDM). Penguatan faktor penunjang tersebut dilakukan secara terintegrasi
di seluruh lingkungan grup Perseroan.
Prinsip kehati-hatian senantiasa menjadi dasar dalam operasional bisnis Perseroan meningkatkan kualitas
manajemen risiko melalui pemantauan dan mitigasi atas setiap risiko utama sehingga mampu memaksimalkan
setiap potensi untuk meningkatkan kinerja.
Dari seluruh kerangka strategi yang telah kami susun, Perseroan berkeyakinan dapat menyelaraskan
penerapannya ke dalam kegiatan jangka pendek melalui empat fokus pengelolan strategi revenue
management, cost management, capacity management dan increasing competitive advantage untuk
mendukung percepatan pertumbuhan dalam 10 tahun kedepan dan seterusnya
65
66
Kebijakan moneter ketat, yang tecermin dari suku bunga acuan BI Rate yang mulai naik dan terus dipertahankan
pada level yang relatif tinggi, menjadi penanda bahwa ekspansi kredit akan cenderung direm.
Meski dibayangi situasi ekonomi yang penuh tantangan, Perseroan tetap optimistis bisa melanjutkan kinerja
yang menggembirakan dalam beberapa tahun terakhir.
Pertumbuhan penjualan semen secara nasional memang mungkin akan melambat, namun Perseroan yakin
bisa tetap mengoptimalkan laba dengan cara efisiensi dan inovasi. Secara industri, Perseroan memproyeksikan
pertumbuhan permintaan semen domestik pada kisaran 5-6%.
Untuk bisa tetap meraih kinerja optimal pada 2014, Perseroan telah mempersiapkan rencana, target, dan
strategi operasional. Perseroan tetap konsekuen menjalankan empat elemen fokus pengelolaan strategi, yaitu
Revenue Management, Cost Management, Capacity Management, dan Increasing Competitive Advantage.
Penyelesaian dua unit pabrik baru dan realisasi akuisisi produsen semen di Vietnam membuat Perseroan memiliki
kemampuan lebih baik untuk menjawab kebutuhan pasar. Keberhasilan realisasi program debottlenecking juga
memiliki implikasi positif bagi Perseroan berupa kian optimalmya kinerja operasional pabrik. Dengan dukungan
tambahan kapasitas tersebut, Perseroan bersiap menyambut peluang pertumbuhan usaha pada tahun 2014.
Seiring dengan upaya memperluas jangkauan pasar, Perseroan bertekad menyelesaikan pembangunan beberapa
tambahan packing plant di sejumlah daerah. Perseroan juga berinisiatif untuk mengintensifkan Program Sinergi
dengan dukungan teknologi informasi agar mendapatkan efisiensi distribusi dan operasional pemeliharaan yang
semakin rendah, sehingga semakin meningkatkan kinerja keuangan.
67
Transformasi Korporasi
68
Transformasi Korporasi
Melalui penggabungan beberapa BUMN persemenan tersebut, dominasi perusahaan swasta di industri semen
di Indonesia berakhir. Total kapasitas produksi di tiga BUMN semen yang tergabung bersama-sama mampu
mengungguli kapasitas produksi perusahaan swasta.
Pasca-akuisisi, Perseroan berperan sebagai operating holding dan berupaya meningkatkan kinerja secara
terintegrasi di lingkungan grup. Dalam tahap ini, terdapat sejumlah hambatan dalam implementasi di lapangan,
baik dalam pengaturan area pemasaran maupun sinkronisasi kegiatan operasional. Akibatnya, kinerja Perseroan
sebagai grup usaha kurang maksimal.
Tahap Functional Holding
Mulai tahun 2003-2005 Perseroan memperkenalkan pola functional holding melalui penerapan sinergi di
lingkungan grup serta memaksimalkan keunggulan masing-masing perusahaan, baik di bidang operasional
maupun pemasaran. Perseroan meningkatkan kualitas pengelolaan organisasi dan melakukan komunikasi yang
lebih intensif dengan pemangku kepentingan di masing-masing operating company, sehingga tercipta suasana
saling percaya yang membuat lingkungan kerja semakin kondusif.
Perseroan juga berupaya meningkatkan kinerja operasional dengan memaksimalkan keunggulan geografis dari
tiga lokasi basis produksi yang tersebar di wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan timur. Maksimalisasi
keunggulan geografis diwujudkan dengan memasok daerah pemasaran melalui lokasi pabrik terdekat.
Beberapa fungsi lain mencakup pemeliharaan, suku cadang, pasokan bahan bakar, dan bahan pembantu dalam
proses produksi juga ditingkatkan sinerginya melalui sistem pengadaan bersama.
Pada tahun 2007, Perseroan selesai menyusun cetak biru restrukturisasi korporasi dengan tujuan menyatukan
seluruh potensi dari ketiga perusahaan agar bisa semakin tumbuh dan berkembang. Sebagai langkah awal
pelaksanaan restrukturisasi, Perseroan menyusun struktur organisasi dan rencana implementasinya terhadap
masing-masing perusahaan dalam grup.
Perseroan kemudian meningkatkan penerapan konsep functional holding pada fungsi-fungsi operasional utama
(pemasaran, pengadaan, capital project) untuk meningkatkan sinergi antar-operating company. Tahap ini
kemudian diikuti dengan penerapan inisiatif grup untuk fungsi-fungsi utama tersebut.
Pada tahap selanjutnya, Perseroan mulai membentuk fungsi-fungsi grup, meliputi kegiatan pemasaran,
pengadaan, pengembangan IT, pengelolaan keuangan, pengelolaan sumberdaya manusia, dan pelaksanaan
audit internal. Perseroan merilis SKB untuk pengadaan beberapa bahan pokok dan bahan penolong kebutuhan
produksi secara terintegerasi guna meningkatkan efisiensi. Perseroan juga mengintensifkan sinergi pemasaran
untuk mempertahankan dan meningkatkan penguasaan pangsa pasar.
Pada tahap ini Perseroan melakukan kajian pada 2010-2011 untuk menentukan struktur korporasi yang paling
optimal setelah masa satu tahun implementasi functional holding. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan
functional holding memberikan hasil yang baik pada beberapa inisiatif fungsi operasional tertentu yang dilakukan
secara grup, tetapi masih menjumpai hambatan pada fungsi-fungsi lain. Akibatnya, kinerja Perseroan, meskipun
menunjukan peningkatan yang konsisten, baik dari sisi operasional maupun keuangan, tetap belum optimal.
69
Transformasi Korporasi
Melalui kajian yang lebih mendalam dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kajian yang dilakukan
oleh konsultan independen, Perseroan kemudian menyimpulkan dan menyusun program bagi terbentuknya
strategic holding company yang sesungguhnya.
Thn
1991
Independent Company
1995
2003-5
Post-Acquisition
Consolidated
and Synergy
2012
Business
Expansion
GO PUBLIC
The Process of
Implementation of
consolidation of SP, SG
program consistenly
Operating Holding
Functional Holding
Business
Expansion
Strategic Holding
70
Transformasi Korporasi
Merangkul karakteristik nasional dari perusahaan yang mencakup operating company yang ada di Indonesia
- Melalui nama tersebut sejarah dan tradisi di masing-masing operating company tetap dihormati
- Mencerminkan identitas Perseroan sebagai grup perusahaan terintegrasi yang menjadi kebanggaan Bangsa
Indonesia
Perseroan juga telah mempertimbangkan bahwa nama Semen Indonesia sangat sejalan dengan sasaran
pembentukan strategic holding dari berbagai aspek, mencakup:
Kemampuan untuk Meningkatkan Sinergi
- Sesuai dengan positioning anak-anak perusahaan yang bergerak dalam bidang persemenan
- Merefleksikan holding yang lebih besar dan melambangkan keindonesiaan
- Dapat memayungi anak-anak perusahaan persemenan yang berada di lokasi geografis yang berbeda,
terutama di Indonesia (Semen Padang, Semen Tonasa, dan Semen Padang)
- Dapat diterima dengan mudah di lingkup nasional dan regional, sejalan aksi Perseroan mengakuisisi
perusahaan di luar negeri
Kemudahan Implementasi
- Tidak menimbulkan perubahan berarti yang mungkin memengaruhi tahapan-tahapan pembentukan
strategic holding.
- Mencerminkan gerakan perubahan ke arah strategic holding sebagai gerakan nasional.
Meningkatkan Potensi Pemasaran dan Pertumbuhan
- Masing-masing merek-merek yang telah ada di Indonesia (Semen Padang, Semen Tonasa, dan Semen
Gresik) tetap eksis dan terus bertumbuh
- Kemungkinan lebih bisa diterima oleh perusahaan persemenan BUMN lainnya yang menjadi target akuisisi
oleh Perseroan .
71
Transformasi Korporasi
company.
Sekilas PT Semen Gresik
Nama Perusahaan
PT Semen Gresik
Alamat
Kantor
Jl. Veteran Gresik 61122
Jawa Timur, Indonesia
P. + 62-31-398-1732
F. + 62-31-398-3209
Bidang Usaha
Industri Semen
Kepemilikan
72
Transformasi Korporasi
73
Untuk lokasi pabrik (plant site) menggunakan tapak pabrik di sebelah utara pabrik yang telah ada
dengan luas 24 hektar yang telah tersedia. Sampai akhir tahun 2013, telah dilakukan site development
berupa pekerjaan land clearing yang terintegrasi dengan site levelling (cut and fill) dengan pencapaian
39%
Soil investigation telah dilakukan di plant site dan Teluk Bayur pada 44 titik.
Lahan bahan baku batu kapur telah diperoleh dengan luasan 242,3 hektar melalui pola izin pinjam
pakai. Izin telah selesai dan diperoleh pada Juni 2013
Sumber pasir silika berasal dari quarry yang telah ada (existing)
Sebagaimana pabrik yang telah ada, tanah liat dibeli dari pihak ketiga
Pengadaan lahan akses menuju tambang sepanjang sekitar 4 km (seluas 3 hektar) dilakukan
pembebasan tanah masyarakat secara langsung dan siap untuk memasuki tahap konstruksi. .
Proses kerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk penambahan daya sebesar 50
MVA guna Pabrik Indarung VI sedang berjalan. Pengadaan main substation sedang dilakukan.
Studi perolehan sumber air, baik air permukaan maupun air sungai, yang ada di sekitar pabrik
dinyatakan mencukupi. Perseroan melakukan proses studi dan pola manajemen sumber daya air
permukaan dengan konsep konservasi sumber daya air, sehingga tidak mengganggu ekosistem
sekitar. Studi ini dilakukan bekerja sama dengan pihak ketiga
Project Management System selesai dikembangkan. Untuk ERP menggunakan SAP yang telah
beroperasi pada bulan Maret 2013 dan Primavera yang telah beroperasi pada Januari 2014.
c.
Kontrak telah ditandatangani pada 25 November 2013 dengan pemenang Paket II, yaitu Takraf
Tenova dan Paket III dimenangkan FLSmidth. Uang muka Paket II dan III telah dibayarkan pada 30
Desember 2013.
IV (cement grinding) hingga akhir tahun 2013 dalam proses evaluasi teknis dengan penawar dalam
tender adalah FLSmidth dan Loesche
Long Belt Conveyor Tambang kini dalam tahap evaluasi teknis, diperkirakan selesai tender pada bulan
Maret 2014
74
Untuk menjangkau lahan tapak pabrik, pada Juli 2013 Perseroan dan Perhutani telah menandatangani
nota kesepahaman pemakaian alur jalan sepanjang sekitar 4,5 kilometer (seluas 28.500 meter pesergi).
Hingga bulan Desember 2013, alur jalan tahap pertama sepanjang 0,8 kilometer telah selesai dikerjakan.
Sedangkan tahap kedua sepanjang 3,6 km diharapkan selesai pada Januari 2014.
Lahan untuk lokasi pabrik (plant site), menggunakan area Perhutani dengan pola Tukar Menukar
Kawasan Hutan (TMKH). Izin dispensasi untuk memasuki plant site telah diperoleh pada lahan seluas
57 hektar. Lahan pengganti seluas 120 hektar sudah diperoleh di Kabupaten Kendal. Pada bulan Maret
2014, diperkirakan sudah dapat dilakukan pekerjaan land clearing dengan site leveling (cut and fill)
Pengadaan lahan bahan baku batu kapur ditargetkan seluas 230 hektar, hingga bulan Desember 2013
telah dicapai 192 hektare.
Pengadaan lahan tanah liat dan fasilitas akses menuju tambang dilakukan melalui mekanisme Pinjam
Pakai Kawasan Hutan (PPKH) Perum Perhutani seluas 131 hektar. Pada November 2013, telah diperoleh
persetujuan prinsip PPKH seluas 131 hektar dan lahan pengganti seluas 262 hektar telah diperoleh di
Kabupaten Kendal.
Bekerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah dilakukan pemancangan tiang Jaringan
Tegangan Menengah 20kV yang direncanakan selesai pada Januari 2014, sementara Jaringan Tegangan
Tinggi 150 kV sedang dalam proses desain.
Studi perolehan sumber air tanah dengan konsep konservasi yang tidak mengganggu ekosistem sekitar,
sedang dilakukan bekerja-sama dengan perguruan tinggi di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Pengembangan Project Management System telah selesai dilakukan dan beroperasi pada bulan Juli
2013 dengan menggunakan SAP untuk ERP, untuk project control menggunakan software Primavera
yang telah beroperasi pada Februari 2014.
c.
75
Selama tahun 2013 telah dilakukan proses pengadaan untuk peralatan utama dengan hasil sebagai berikut:
Letter of Intent (LoI) antara Perseroan dan pemenang Paket II dan III telah ditandatangani pada 11
November 2013.
Finalisasi kontrak dan ketentuan tambahan (appendix) untuk paket:
- IA (raw material preparation limestone crusher yang dimenangkan oleh Thysenkruup)
- IB (material preparation clay crusher oleh Hazemaag)
- II (raw material handling (storage) oleh Takraf Tenova)
- III (raw mill and pyroprocessing oleh FLSmidth)
- V (packing plant oleh Claudius Peters).
Untuk Paket IV (cement grinding) hingga akhir tahun 2013 dalam proses evaluasi teknis dengan bidder
FLSmidth dan Loesche
Tahap evaluasi teknis Paket Long Belt Conveyor tambang selesai pada kuartal I 2014.
Proyek Upgrading
Upgrading merupakan upaya modifikasi atau penggantian peralatan produksi yang ada untuk meningkatkan
kapasitasnya. Perseroan melakukan langkah upgrading fasilitas pabrik yang ada secara bertahap sejak tahun
2008 dan akan berlangsung secara terus menerus. Peralatan yang ditingkatkan kapasitasnya meliputi area
pyroprocess, coal, dan cement grinding.
Pada tahun 2013, penyelesaian proyek peningkatan kapasitas pabrik Perseroan meliputi:
Semen Padang
Perseroan sedang menyelesaikan cement mill baru di Dumai berkapasitas 150 ton per jam dengan realisasi
pembangunan telah mencapai 53,2% dan ditargetkan selesai pada tahun 2014.
Untuk mengkonversi konsumsi batubara berkalori lebih rendah, Perseroan telah menyelesaikan konstruksi
pembangunan satu unit coal mill di Pabrik Indarung IV, dengan kapasitas 50 ton per jam dan ditargetkan
beroperasi pada tahun 2014.
Semen Tonasa
Peningkatan kapasitas Semen Tonasa dilakukan di pabrik Tonasa IV dari kapasitas 7.800 ton per hari menjadi
8.500 ton per hari, yang dilakukan secara parsial dengan memasang fix inlet cooler dan high momentum burner
yang ditargetkan selesai pada tahun 2014.
Untuk memenuhi kebutuhan batubara, seiring dengan peningkatan kapasitas Pabrik Semen Tonasa, saat ini
Perseroan sedang membangun satu unit coal mill di Pabrik Tonasa IV, berkapasitas 80 ton per jam dengan
realisasi progres pembangunan mencapai 23,8% dan ditargetkan selesai pada tahun 2014.
76
Semen Gresik
Pada kuartal ke-3 tahun 2013 Perseroan telah menyelesaikan pembangunan 1 unit vertical cement mill di Pabrik
Tuban dengan kapasitas 1,5 juta ton per tahun. Dengan selesainya proyek tersebut total kapasitas desain Pabrik
Tuban meningkat menjadi 14,5 juta ton semen per tahun.
Seiring dengan peningkatan kapasitas tersebut, Perseroan juga telah menyelesaikan pembangunan fasilitasfasilitas pendukung sebagai berikut:
- Centralized Coal Storage, yang dilengkapi dengan reclaimer berkapasitas 500 ton per jam, yang dapat
melayani kebutuhan batubara di Pabrik Tuban I, II, III, dan IV.
- Bulk Cement Loading ke kapal dengan kapasitas sebesar 800 ton per jam, meningkat dari sebelumnya
sebesar 400 ton per jam
Saat ini Perseroan sedang membangun Centralized Trass Storage, yang dilengkapi dengan reclaimer berkapasitas
500 ton per jam, untuk memenuhi kebutuhan trass di cement mill Pabrik Tuban I, Tuban II dan vertical cement
mill baru, dengan realisasi progres pembangunan mencapai 92,1% dan ditargetkan selesai pada tahun 2014.
Perseroan juga telah menyelesaikan kontrak pengadaan peralatan utama untuk modifikasi Clinker Cooler Tuban
II dan Tuban III dengan teknologi terbaru Cross bar Cooler, yang pemasangannya ditargetkan selesai di tahun
2014 untuk Tuban II dan tahun 2015 untuk Tuban III.
77
78
TLCC memiliki pabrik semen di Provinsi Quang Ninh yang terintegrasi dengan Pelabuhan Cai Lan, dan
pabrik penggilingan di pinggiran Kota Ho Chi Minh (Saigon) dengan infrastruktur transportasi jalur air
Sungai Mekong, serta jalan raya antar-daerah dan pelabuhan internasional. Infrastruktur yang terintegrasi
menjadikan TLCC memiliki sistem distribusi yang efektif dan efisien. TLCC juga memiliki cadangan tambang
bahan baku yang besar menjamin keberlanjutan bisnis di masa mendatang.
2. Proses akuisisi
Perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam proses akuisisi TLCC. Tim internal mengamati dan
membuat studi pada beberapa perusahaan potensial di Vietnam, yang kemudian menghasilkan studi
kelayakan awal sebagai dasar bagi Dewan Direksi untuk memutuskan dan mengusulkan kepada Dewan
Komisaris.
Setelah Dewan Komisaris menyetujui proposal tersebut, Perseroan membentuk Tim Uji Tuntas (due
diligence) dengan staf ahli Perseroan dan konsultan independen. Perseroan menunjuk JP Morgan sebagai
konsultan independen untuk melaksanakan uji tuntas aspek keuangan dan Melli Darsa & Co untuk uji tuntas
aspek hukum. Perseroan juga menunjuk konsultan penilai publik, Ruky, Safrudin & Rekan (KJPP RSR) untuk
mempersiapkan pendapat kewajaran atas proyek akuisisi ini.
Dimulai pada Juli 2012, proses due diligence selesai pada September 2012. Setelah itu, proses negosiasi
dilakukan untuk mendapatkan kesepakatan. Pada tanggal 18 Desember 2012, Perseroan secara legal telah
mengakuisisi 70% kepemilikan TLCC sekaligus menjadi pemegang saham pengendali.
3. Kondisi saat dilakukan akuisisi
Saat proses akuisisi terhadap TLCC oleh Perseroan, kondisi ekonomi Vietnam mengalami pelambatan,
sehingga merupakan peluang yang baik bagi Perseroan untuk berinvestasi di Vietnam.
Perekonomian Vietnam saat itu tidak menguntungkan bagi TLCC. Tingkat suku bunga mencapai 23% untuk
pinjaman dalam mata uang Vietnam (VND) dan 8% untuk pinjaman USD. Nilai tukar USD terhadap VND
meningkat sekitar 9%. Tarif listrik naik 15%, harga minyak meningkat 5%, batubara naik 88%, dan biaya
bahan bakar secara umum melambung 32%-43%. Inflasi melonjak menjadi dua digit di level 18,6% pada
79
tahun 2011, menyebabkan pengurangan pada belanja pemerintah, melemahnya pasar real estate, dan
penundaan kegiatan konstruksi.
Pada periode tersebut TLCC mempunyai beban utang yang besar. Target pangsa pasar juga menurun karena
banyak kegiatan konstruksi yang dihentikan, dan juga akibat ketidakselarasan pengelolaan operasi TLCC.
Pada periode 2008-2012, TLCC sebagai pemain baru industri semen di Vietnam masih belum memiliki
cukup tenaga ahli di bidang persemenan. Oleh karena itu, kegiatan operasional dan produksi tidak mampu
mengatasi situasi tersebut. Kecenderungan marjin EBITDA TLCC menurun dari sekitar 19% di 2009 menjadi
4% di 2011.
4. Tim PMI (Post Merger Integration) masuk dan memetakan persoalan
SSsetelah Tim Uji Tuntas menyelesaikan tugasnya, Perseroan membentuk Tim Post Merger Integration (PMI)
untuk menyinergikan bisnis TLCC dan Perseroan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja TLCC.
Tim beranggotakan Dewan Eksekutif, Penasihat Internal, Ketua Tim PMI, Wakil Ketua Tim PMI, Ketua Sub
Tim Human Capital, Ketua Sub Tim ICT, Ketua Sub Tim Keuangan, Akuntansi dan Pajak, Ketua Sub Tim
Produksi, Ketua Sub Tim Perencanaan dan Pengadaan, Ketua Sub Tim Pemasaran, Penjualan, dan Distribusi,
Ketua Sub Tim Komunikasi, dan Ketua Sub Tim Hukum. Tim ditugaskan ke Vietnam bersamaan dengan akhir
dari proses akuisisi, tanggal 18 Desember 2012 dan diperbantukan di TLCC selama satu tahun.
Tim PMI telah melakukan langkah-langkah perbaikan kinerja TLCC dengan cara menerapkan praktik
operasional terbaik (best practices) yang diambil dari Perseroan. Secara rinci perbaikan yang telah dilakukan
oleh Tim PMI pada berbagai aspek adalah sebagai berikut:
a. Produksi
- Mengembalikan kondisi peralatan sesuai standardnya
- Melaksanakan pemeliharaan secara berkala dan terencana untuk memastikan semua peralatan bekerja
dengan baik dan stabil
- Mengoptimalkan penggunaan fasilitas yang tersedia
b. Pemasaran
- Mengoptimalkan pasar domestik untuk menjaga pangsa pasar, seiring peningkatan volume ekspor
untuk mengimbangi rendahnya permintaan di pasar domestik Vietnam
c. Distribusi
-
Mengurangi biaya transportasi dan distribusi melalui seleksi pemasok yang andal dan berpengalaman
80
e. Teknologi Informasi
- Menerapkan ERP SAP yang go live pada 1 Juli 2013 untuk menyatukan sistem teknologi informasi ke
dalam sistem yang telah diterapkan di Semen Indonesia
f. Keuangan
- Memperbaiki modal kerja perusahaan dan siklus konversi keuangan melalui perbaikan dan
pengendalian manajemen keuangan, manajemen piutang, manajemen persediaan, dan manajemen
utang usaha
g. Sumberdaya Manusia
- Mengubah struktur organisasi, melakukan penilaian karyawan, menghentikan pengelolaan yang
tidak sesuai, memperbaiki peraturan perusahaan, gaji dan sistem penggajian, serta menerapkan
indikator penilaian kinerja (key performance indicator/KPI)
- Menugaskan beberapa karyawan TLCC ke lingkungan grup Semen Indonesia, baik di Semen Padang,
Semen Tonasa, maupun Semen Gresik untuk pembelajaran, pemahaman standard kinerja, dan
memahami proses bisnis di SMIG
- Melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan sebagai salah satu kunci keberhasilan
dalam mencapai target perusahaan
81
82
6. Rencana Ke Depan
Untuk mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan, ke depan TLCC berencana meningkatkan kapasitas
produksi. Proyek investasi Pabrik TLCC 2 telah disiapkan dan tercatat dalam Rencana Pengembangan
Industri Persemenan Vietnam periode 2011-2020 dan visi 2030 yang disetujui oleh Pemerintah (Perdana
Menteri) melalui Keputusan No 1488/QD-TTg tertanggal 29 Agustus 2011. Hal ini memberikan gambaran
bahwa Pabrik TLCC 2 dan An Phu Cement JSC (APCC) secara prinsip telah mendapat perizinan untuk
dibangun dalam periode 2016-2020.
Saat ini, proyek TLCC2 dan APCC sedang dalam masa persiapan dengan desain kapasitas produksi masingmasing sebesar 6.000 dan 5.000 ton clinker per hari. Konstruksi kedua proyek ini diharapkan dapat dimulai
pada tahun 2017 dan selesai pada 2020.
Setelah kedua proyek tersebut selesai dibangun, total kapasitas produksi TLCC akan mencapai 6,4 juta
ton semen per tahun dan akan menjadikan TLCC sebagai salah satu pabrik semen berkapasitas terbesar di
Vietnam
83
05
Profil Perusahaan
Sekilas Perseroan
86
Profil Perusahaan
Sekilas Perseroan
Nama Perusahaan
Bidang Usaha
Industri Semen
Kepemilikan
Tanggal Pendirian
25 Maret 1953
Dasar Hukum
Bursa
Modal Dasar
Rp2.000,00 miliar
Modal Ditempatkan
Dan Disetor Penuh
Rp593,15 miliiar
Modal ditempatkan
180.132.000.000
Pencatatan di Bursa
Alamat Kantor
Kantor Gresik
Jl. Veteran Gresik 61122
Jawa Timur, Indonesia
P. + 62-31-398-1732
F. + 62-31-398-3209
Website : www.semenindonesia.com
Kantor Jakarta
Gedung The East Lantai 18
Jl. DR Ide Anak Agung Gde Agung
Kuningan, Jakarta -12950
P. + 62-21-5261174-5
F. + 62-21-5261176
87
Sekilas Perseroan
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, sebelumnya bernama PT Semen Gresik (Persero) Tbk merupakan perusahaan
yang bergerak di bidang industri semen. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI
pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun.
Pada tanggal 8 Juli 1991 saham Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini
menjadi Bursa Efek Indonesia) serta merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar
saham kepada masyarakat. Komposisi pemegang saham pada saat itu: Negara RI 73% dan masyarakat 27%.
Pada bulan September 1995, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (Right Issue I), yang mengubah
komposisi kepemilikan saham menjadi Negara RI 65% dan masyarakat 35%. Pada tanggal 15 September 1995
PT Semen Gresik berkonsolidasi dengan PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa. Total kapasitas terpasang
Perseroan saat itu sebesar 8,5 juta ton semen per tahun.
Pada tanggal 17 September 1998, Negara RI melepas kepemilikan sahamnya di Perseroan sebesar 14% melalui
penawaran terbuka yang dimenangkan oleh Cemex S. A. de C. V., perusahaan semen global yang berpusat di
Meksiko. Komposisi kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51%, masyarakat 35%, dan Cemex 14%.
Kemudian tanggal 30 September 1999 komposisi kepemilikan saham berubah menjadi: Pemerintah Republik
Indonesia 51,01%, masyarakat 23,46% dan Cemex 25,53%.
Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham Cemex Asia Holdings Ltd. kepada Blue Valley
Holdings PTE Ltd. sehingga komposisi kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51,01% Blue Valley
Holdings PTE Ltd. 24,90%, dan masyarakat 24,09%.
Pada akhir Maret 2010, Blue Valley Holdings PTE Ltd, menjual seluruh sahamnya melalui private placement,
sehingga komposisi pemegang saham Perseroan berubah menjadi Pemerintah 51,01% dan publik 48,99%.
88
Profil Perusahaan
Sekilas Perseroan
Pada April tahun 2012, Perseroan berhasil menyelesaikan pembangunan pabrik Tuban IV berkapasitas 3 juta
ton. Setelah menjalani masa commissioning, pada bulan Juli 2012 pabrik baru tersebut diserahterimakan, diikuti
peresmian operasional komersial pada bulan Oktober 2012.
Selanjutnya, pada kuartal ketiga 2012, Perseroan juga berhasil menyelesaikan pembangunan pabrik semen
Tonasa V di Sulawesi. Pabrik baru berkapasitas 3 juta ton tersebut menjalani masa commissioning sejak
September 2012, dan ditargetkan mulai beroperasi komersial pada kuartal pertama 2013.
Pada tanggal 18 Desember 2012 Perseroan resmi mengambil alih 70% kepemilikan saham thang long cement
joint stock company (TLCC) dari Hanoi General Export-Import Joint Stock Company (Geleximco) di Vietnam,
berkapasitas 2,3 juta ton. Aksi korporasi ini menjadikan Perseroan tercatat sebagai BUMN Multinasional yang
pertama di Indonesia.
Pada tanggal 20 Desember 2012 Perseroan resmi berperan sebagai strategic holding company sekaligus
mengubah nama, dari PT Semen Gresik (Persero) Tbk menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Dengan akuisisi Hingga akhir 2012, kapasitas desain Perseroan menjadi sebesar 28,5 juta ton (26,2 juta ton di
Indonesia dan 2,3 juta ton di Vietnam) semen per tahun, dan menguasai 40,9% pangsa pasar semen domestik.
Pada tahun 2013, Perseroan melakukan Transformasi Korporasi dengan melaksanakan fungsi Strategic Holding
dan membentuk anak perusahaan baru PT Semen Gresik.
Pada tangggal 20 Desember 2013 Perseroan menandatangani akta pendirian Perusahaan patungan PT Krakatau
Semen Indonesia (KSI) yang akan membangun pabrik pengolahanlimbah berupa slag powder sebagai bahan
baku pembuatan semen.
89
Bidang Usaha
Berdasarkan anggaran dasar terakhir, Perseroan menjalankan usaha dalam bidang industri persemenan. Melalui
anak perusahaan, Perseroan memproduksi semen berkualitas tinggi dengan lingkup distribusi mencakup
seluruh wilayah Indonesia dan Vietnam. Produk utama Perseroan adalah semen Portland Tipe II-V (Non-OPC).
Di samping itu, Perseroan juga memproduksi berbagai tipe khusus dan semen campur (mixed cement), untuk
penggunaan yang terbatas.
Jenis Produk
Semen Portland Tipe I
Dikenal pula sebagai Ordinary Portland Cement (OPC), merupakan semen hidrolis yang dipergunakan secara
luas untuk konstruksi umum, seperti konstruksi bangunan yang tidak memerlukan persyaratan khusus, antara
lain bangunan perumahan, gedung-gedung bertingkat, landasan pacu, dan jalan raya.
Semen Portland Tipe II
Semen Portland Tipe II adalah semen yang mempunyai ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang.
Misalnya untuk bangunan di pinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran irigasi, beton masa dan bendungan.
Semen Portland Tipe III
Semen jenis ini merupakan semen yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan bangunan yang memerlukan
kekuatan tekan awal yang tinggi setelah proses pengecoran dilakukan dan memerlukan penyelesaian secepat
mungkin, seperti pembuatan jalan raya dan jalan bebas hambatan, bangunan tingkat tinggi dan bandar udara.
Semen Portland Tipe V
Semen Portland Tipe V dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/air yang mengandung sulfat
tinggi dan sangat cocok untuk instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan,
pelabuhan dan pembangkit tenaga nuklir.
Special Blended Cement (SBC)
Adalah semen khusus yang diciptakan untuk pembangunan mega proyek jembatan Surabaya-Madura
(Suramadu) dan sesuai digunakan untuk bangunan di lingkungan air laut, dikemas dalam bentuk curah.
Portland Pozzolan Cement (PPC)
Adalah semen Hidrolis yang dibuat dengan menggiling terak, gypsum dan bahan pozzolan. Digunakan untuk
bangunan umum dan bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang, seperti: jembatan,
jalan raya, perumahan, dermaga, beton massa, bendungan, bangunan irigasi dan fondasi pelat penuh.
Portland Composite Cement (PCC)
Adalah bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak, gypsum, dan satu atau lebih bahan
anorganic. Kegunaan semen jenis ini sesuai untuk konstruksi beton umum, pasangan batu bata, plesteran,
selokan, pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pra-cetak, beton pra-tekan dan paving block.
90
Profil Perusahaan
meningkatkan daya kerja concrete, meningkatkan daya tahan terhadap penyerapan air, erosi lingkungan dan
bertahan lama, dan sangat cocok untuk iklim di Vietnam.
Selain sifat-sifat yang unggul tersebut, semen Thang Long memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Sangat halus.
Berwarna abu-abu sesuai selera pelanggan.
Initial strength yang sangat cepat.
91
Setting time: Initial time: sekitar 120 - 170 menit. Final time: setelah 3 - 4 jam.
Cocok untuk pekerjaan konstruksi.
Mutu yang stabil. Cement strength selalu melampaui standard untuk menghemat jumlah pemakaian semen.
Daya tahan tinggi terhadap sulfat untuk konstruksi bawah tanah dan bawah air. Emisi panas yang rendah
saat setting time, bermanfaat untuk konstruksi yang luas yang menggunakan bata ringan (concrete blocks).
Semen Thang Long memiliki kandungan mineral tinggi (C3S), kandungan C3A moderat, sedikit kandungan free
lime serta mutu dan isi yang stabil.
SEMEN THANG LONG PC50
Semen jenis ini sesuai untuk bangunan berspesifikasi tinggi atau beton khusus yang digunakan untuk proyekproyek besar, sesuai dengan standar negara-negara pengimpor semen di Asia, Eropa dan Amerika. Produk ini
cocok diaplikasikan pada jenis proyek konstruksi dengan persyaratan rumit, misalnya: jembatan, jalan, proyek
pembangkit listrik tenaga air, konstruksi beton bertulang, maupun konstruksi beton dengan kuat tekan tinggi.
Produk ini memiliki toleransi penyimpanan yang lebih panjang, sehingga mendukung proyek yang jauh lokasinya
meski dalam bentuk ready mix concreate. PC50 memiliki tingkat resistensi yang tinggi terhadap sulfat sehingga
tepat jika diaplikasikan dalam bangunan yang ada di bawah tanah atau air. Kadar kapur dan suhu panas rendah
sehingga mampu mengurangi kemungkinan retak atau pecah pada blok beton besar atau konstruksi beton.
Semen Portland Tipe I dan PPC tersedia di pasar retail, sementara jenis lainnya hanya diproduksi berdasarkan
pesanan dalam jumlah tertentu.
Produk-produk tersebut dipasarkan terutama untuk kebutuhan pasar dalam negeri dan sebagian lainnya
diekspor. Sebagian besar produk dipasarkan dalam bentuk kemasan zak, sedangkan selebihnya dalam bentuk
curah.
Fasilitas Pendukung
SEMEN PADANG
Memiliki empat pabrik semen, kapasitas desain 6,4 juta ton semen per tahun, berlokasi di Indarung, Sumatera
Barat. Memiliki 8 pengantongan semen, 14 gudang penyangga dan 1 pelabuhan.
Pengantongan Semen
1. Teluk Bayur
5. Dumai
2. Malahayati
6. Batam
3. Lhokseumawe
7. Ciwandan
4. Belawan
8. Tanjung Priok
: 40.000 DWT
Kedalaman
: 12.5 m
Panjang
: 150 m
Jumlah Dermaga
:3
92
Profil Perusahaan
SEMEN INDONESIA
Mengoperasikan 4 pabrik dengan kapasitas desain 14 juta ton semen per tahun yang berlokasi di Tuban, Jawa
Timur. Semen Indonesia juga mempunyai dua pelabuhan, yaitu: Pelabuhan Khusus Semen Indonesia di Tuban
dan Gresik. Semen Gresik mengoperasikan 11 gudang penyangga yang tersebar di seluruh Jawa dan Bali serta
mengoperasikan 4 (empat) packing plant di Ciwandan, Banyuwangi dan Sorong.
Pengantongan Semen
1. Ciwandan
2. Banyuwangi
3. Sorong
Pelabuhan Khusus Gresik
Tipe
: Line Jetty
Panjang
: 290.8 meter
Lebar
: 15.5 meter
Kapasitas
: 10.000 DWT
Kedalaman
: 9 M LWS
: Line Jetty
Panjang
: 175 meter
Lebar
: 45.5 meter
Kapasitas
: 7.000 DWT
Kedalaman
: 8 M LWS
Dermaga II
Tipe
: Line Jetty
Panjang
: 225 meter
Lebar
: 45.5 meter
Kapasitas
: 40.000 DWT
Kedalaman
: 13 M LWS
93
SEMEN TONASA
Memiliki tiga pabrik semen, kapasitas desain 7,3 juta ton semen per tahun, berlokasi di Pangkep, Sulawesi
Selatan. Semen Tonasa juga mempunyai 9 pengantongan semen yang dilengkapi dengan dermaga dan
mempunyai 5 gudang penyangga.
Pengantongan Semen
1. Biringkassi
6. Palu
2. Makassar
7. Ambon
3. Samarinda
4. Banjarmasin
9. Bitung
5. Pontianak
Pelabuhan Biringkassi
Tipe
: Line Jetty
Panjang
: 445.5 meter
Kapasitas
: 30.000 DWT
Kedalaman
: 13 M LWS
: Line Jetty
Panjang
: 160 meter
Kapasitas
: 30.000 DWT
Kedalaman
: 9 M LWS
: Line Jetty
Panjang
: 826 meter
Kapasitas
: 75.000 DWT
Kedalaman
: 12 M LWS
94
Profil Perusahaan
95
Jejak Langkah
1957
1991
1999
96
1995
Akuisisi perusahaan
semen dalam negeri, PT
Semen Padang (Persero)
dan PT Semen Tonasa
(Persero).
2005
Perseroan melaksanakan
kebijakan untuk
mengoptimalkan sinergi
grup dalam upaya
meningkatkan kinerja
korporasi
1998
Profil Perusahaan
Jejak Langkah
2006
Blue Valley Holdings membeli seluruh
24.9% Cemex kepemilikan saham
SI, nilai kapitalisasi: Rp 21.5 triliun.
Kepemilikan:
Pemerintah Indonesia : 51%
Public
: 24,1%
Blue Valley
: 24,9%
2010
Tanggal 31 Maret, Blue Valley
Holdings, menjual seluruh kepemilikan
saham SI. Market Cap. (April, 2010):
Rp72,31 triliun. Kepemilikan:
Pemerintah Indonesia : 51,01%
Public
: 48,99%
2009
Perseroan Mulai
Menerapkan budaya
inovasi melalui
penyelengaraan Semen
Gresik Award on
Innovation
2012
Nilai kapitalisasi per 31 Desember 2012 Rp94
triliun, kapasitas produksi (installed) sebesar 28,5
ton per tahun.
Menyelesaikan pembangunan 2 unit pabrik
semen.
Akuisisi Thang Long Cement Joint Stock
Company (TLCC), di Vietnam.
persetujuan Pemegang Saham atas perubahan
nama perseroan.
2013
Merubah nama dari PT Semen Gresik (Persero) Tbk menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sebagai
Strategic Holding.
Mulai beroperasinya secara komersial Pabrik Tonasa V pada bulan Februari.
Perseroan menandatangani MoU dengan Krakatau Steel untuk membentuk perusahaan patungan
Krakatau Semen Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi slag powder. Nantinya pabrik ini
akan mengolah produk granulated blast furnance slag (GBFS) dari KS menjadi ground granulated blast
furnace slag (GGBFS) sebagai salah satu dari bahan baku semen.
Pembentukan tim Post Merger Integration (PMI) pasca akuisisi Pabrik Semen Thang Long, Vietnam.
Menyelesaikan pembangunan Vertical Cement Mill di Tuban berkapasitas 1,5 juta ton per tahun pada
bulan Oktober.
Menyelesaikan pembangunan 1 unit packing plant di Banjarmasin dengan kapasitas 300 ribu ton.
97
Visi
Misi
98
Profil Perusahaan
99
KEUNGGULAN PERSEROAN
Selain berbagai keunggulan yang telah disampaikan di bagian awal laporan, Perseroan memiliki berbagai
keunggulan lain, mencakup.
JANGKAUAN DISTRIBUSI
Keunggulan jaringan distribusi Perseroan didukung oleh 30 unit gudang penyangga, pengoperasian 21 packing
plant di lokasi yang strategis serta didukung oleh 361 distributor nasional untuk menjamin kelancaran pasokan
semen ke seluruh penjuru Nusantara. Adapun distributor TLCC di Vietnam berjumlah 78 yang tersebar di Vietnam Utara, Tengah, dan Selatan.
Perseroan saat ini sedang membangun 3packing planttambahan di beberapa lokasi prospek. Hingga tahun
2016 Perseroan merencanakan tambahan 12 unitpacking plant. Tujuan pembangunan packing plant tersebut
adalah:
Perluasan pasar.
BAHAN BAKU
Area-area tambang Perseroan memiliki cadangan bahan baku dengan kualitas terbaik dan dalam jumlah besar,
sehingga menjamin kelangsungan produksi semen di seluruh pabrik Perseroan dalam jangka panjang.
BRAND IMAGE
Perseroan memiliki tiga merk yang lekat di hati konsumen, yaitu Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa,
dan Thang Long Cement. Pangsa pasar domestik (Indonesia) terbesar, mencapai sekitar 43,9%, menunjukkan
keunggulan reputasi yang mencerminkan kekuatan corporate dan brand image Perseroan.
100
Profil Perusahaan
FUNDAMENTAL KEUANGAN
Perseroan berhasil mengelola fundamental keuangan yang tetap kuat, sehingga memberikan kesempatan lebih
luas bagi Perseroan untuk melakukan perluasan kapasitas produksi serta ekspansi usaha terkait lainnya.
ROE
(dalam %)
ROA
27,9
25,7
2013
20,0
27,1
2012
2011
Debt to Equity*)
(dalam %)
17,4
2013
2012
2011
Debt to EBITDA*)
(dalam X)
22,2
19,6
2013
18,2
0,50
12,9
2012
2011
0,56
2013
0,35
2012
2011
101
Struktur Organisasi
Direktur Pemasaran
Direktur Produksi
Suparni
Direktur Pengembangan
Usaha & Strategi Bisnis
Erizal Bakar
Departemen
Pengembangan
Perusahaan
Departeman
Perencanaan Pemasaran
Departeman Produksi
Bahan Baku
Tim Pengembangan
SDM Grup
Bambang Djoko S
Prasetiya Utomo
Guntoro*
Guntoro*
Departeman Penjualan
Departeman Produksi
Terak I
Martanus Sanjaya*
M. Soffan Heri
Departeman Pengelolaan
Capex Grup
Johan Samudra
Departeman Distribusi
& Transportasi
Departeman Produksi
Terak II
Departeman SDM
Bambang Djoko S*
Martanus Sanjaya
Wedo Wiroaji
Departemen Produksi
Semen
Departemen
Sarana Umum
Pudjo Suseno
Teddy B. Setyadi
Departemen Teknik
Tim Pengaduan
Aset Non Produktif
Joko Sulistyanto
Saifuddin Zuhri
Tim Peningkatan
Produktivitas Grup
Pratikno
Catatan :
* Pejabat sementara
Struktur Perseroan Hingga 31 Desember 2013
102
Profil Perusahaan
Struktur Organisasi
Direktur Utama
Dwi Soetjipto
Direktur Keuangan
Suharto
Ahyanizzaman
Departeman Akutansi
dan Keuangan
Tim OOTC
Rudi Hermawan
Lusida Aftiarti
Departeman Rancangan
Bangun
Departeman Pengelolaan
Keuangan Grup
Internal Audit
Budi Siswoyo
Satriyo
Departeman Pengelolaan
Tekominfo Grup
Sekretaris Perusahaan
M. Ludfi Setyadi
Toddy Siburian
Agung Wiharto
Tim Pengembangan
Tekominfo Grup
Toddy Siburian*
Departemen Pengelolaan
Sosial dan Lingkungan
Korporasi (PSLK)
Teddy Siburian*
Tim Proyek
Packing Plant Grup
Aunur Rosyidi
Departemen Kebijakan
Pengadaan Strategis Grup
Djoko Jatmono
103
Struktur Organisasi
Direktur Pengembangan
Usaha & Strategi Bisnis
Erizal Bakar
Suparni
Suharto
Departemen
Capex
Departemen Perluasan
Bahan Baku
Ludfi S/1
Donny Avianto/1
Tri Abdi/1
Departemen Litbang
Aplikasi Produk
Departemen
Rancang Bangun
Departemen
Layanan Proyek
Rudi Hermawan/1
Eko Wirantono/1
Durain Parmanoan/1
Departemen
Pengembangan Usaha
Departemen Litbang
Teknologi & Produk
Departemen Engineering
Knowledge & Inovasi
Manajemen
Proyek
Sumarwanto/1
Teguh Sutrisno/1
Heru Sasono/1
Ahmad Aris/1
Ari Wardhana/1
Heru Indra/1
Internat Audit
Grup
Fardhi SA/1
Satriyo/1
Achmed Vaival/1
L Sulistiyono/1
Sekretaris
Perusahaan
Agung Wiharto/1
SVP Produksi
Prasetyo Utomo
Departemen Produksi
Bahan Baku
Departemen
Produksi Teral I
Departemen
Produksi Teral II
Departemen Produksi
Semen
Internal Audit
Rudhy Rianto/1
Joko Sulistyanto/1
Zaini/1
Martanus S./1
Eko Rudy/1
Satriyo/1
Catatan :
____ : Garis Pelaporan
Tim-tim Proyek terdiri dari Tim Proyek Rembang, Tim Proyek Indarung, Tim Proyek Packing Plant Grup, P2KPT dan tim lainnya
Disamping tim-tim yang ada dalam struktur organisasi diatas, Board of Directors menunjuk tim : ICOFR, Perluasan Bahan Baku Tuban, dan tim lainnya
Struktur Perseroan Sejak 1 Januari 2014
104
Profil Perusahaan
Struktur Organisasi
Direktur Utama
Dwi Soetjipto
Direktur Komersial
Direktur
Keuangan
Ahyanizzaman
Departemen
CSR
Departement
Pemasaran
Departemen Pengadaan
Strategis
Departemen SDM
Grup
Departemen Hukum
& GRC
Departemen Keuangan
Grup
Departemen
Operasi ICT
Wahjudi Heru/1
Tino Darusman/1
Mat Sulkan/1
Wedo Wiroaji/1
Soffan Heri/1
Ginarko I./1
Toddy S./1
Departemen Distribusi
& Logistik
Departemen Center of
Dynamic Learning
Departemen
Aset Grup
Departemen Strategic
Performance Management
Tim Pengembangan
ICT
Rudi Hartono/1
Guntoro/1
Teddy B. Setyadi/1
Fuad Salim/1
Adel R./1
Dewan Inovasi
Indrati/1
EVP
Opeasional
Gatot Kustyadji
SVP Komersial
SVP Keuangan
Aunur Rosyidi
Sunardi
Departemen Komunikasi
& Sarana Umum
Departemen Penjualan
Departemen Pengadaan
Departemen SDM
Teddy B. Setyadi
Bambang Djoko/1
Noto S./1
Nugrahadi/1
Lusida Aftiarti/1
Aris Sunarso/1
105
1. Mahendra Siregar
Komisaris Utama
2. Achmad Jazidie
Komisaris
3. Sumaryanto Widayatin
Komisaris
Diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada 2011. Masa jabatan sekarang sebagai
Komisaris Perseroan akan berakhir pada tahun 2016. Menjabat sebagai Deputi
Bidang Infrastruktur dan Logistik, Kementerian BUMN, setelah sebelumnya
menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian
Pekerjaan Umum (Oktober 2010). Selain itu pernah menjabat sebagai Kepala
Badan Pembinaan Konstruksi & SDM, Departemen Pekerjaan Umum (20082010), Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Ekonomi dan Investasi (20052008), Kepala Pusat Pelatihan Jasa Konstruksi (PUSLAT JAKONS), BPKSDM,
Dept Kimpraswil (2003-2005) dan berbagai jabatan di lingkungan Departemen
Pekerjaan Umum dan Departemen Kimpraswil.
Mendapatkan gelar sarjana (S1) dari Fakultas Teknik Sipil, ITB, Bandung (1979)
dan menyelesaikan pendidikan pasca sarjana (S2) bidang Transportasi di Purdue
University USA (1989) .
106
Profil Perusahaan
5. Hadi Waluyo
Komisaris Independen
6. Djawahir Adnan
Komisaris Independen
Meraih gelar Sarjana Teknik dari Fakultas Teknik Arsitektur Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya tahun 1981.
107
Profil Direksi
Sebagai Direktur Utama Perseroan sejak 2005. Bertugas mengelola keseluruhan
aspek operasional dari Perseroan. Masa jabatan sebagai Direktur Utama akan
berakhir pada tahun 2015. Bergabung dengan Semen Padang pada tahun
1981 dan memiliki pengalaman luas dalam industri semen. Sebelumnya, beliau
menjabat sebagai Kepala Departemen Litbang Semen Padang (1990-1995),
Direktur Litbang Semen Padang (1995-2003), dan Direktur Utama Semen Padang
(2003-2005).
1. Dwi Soetjipto
Direktur Utama
Meraih gelar Doktor dari Universitas Indonesia dan Magister Manajemen dari
Universitas Andalas, Padang, serta Sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
2. Ahyanizzaman
Direktur Keuangan
Sebagai Direktur Litbang dan Operasional pada 2005. Bertanggung jawab atas
kegiatan litbang, rancang bangun, penjaminan kualitas dan pengadaan dari
Perseroan. Masa jabatan sebagai Direktur Perseroan akan berakhir pada tahun
2015. Bergabung dengan Semen Gresik pada tahun 1979. Sebelumnya, beliau
menjabat sebagai Kepala Departemen Produksi III Pabrik Tuban (2000-2002) dan
Kepala Kompartemen Pabrik Tuban (2002-2005). Menjabat Kepala Departemen
Pengembangan Perseroan/ Wakil Manajemen (2000).
3. Suharto
Lulus Magister Manajemen dari Universitas Airlangga. Sarjana Teknik Mesin dari
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.
Diangkat sebagai Direktur SDM sejak bulan Maret 2011. Bertanggung jawab
untuk mengembangkan kompetensi SDM dan mengelola seluruh aspek
ketenagakerjaan Perseroan. Masa jabatan sebagai Direktur Perseroan akan
berakhir pada tahun 2016. Bergabung dengan Perseroan pada tahun 1987
sebagai Trainee. Sebelumnya menjabat Kepala Divisi Hukum dan Manajemen
Risiko (2006-2011), Kepala Divisi Distribusi dan Transportasi (2003-2006) dan
Kepala Divisi Logistik (2002-2003). Beliau bergabung dengan Perseroan pada
tahun 1987 sebagai Trainee.
108
Profil Perusahaan
Profil Direksi
Diangkat sebagai Direktur Produksi pada tahun 2007. Bertanggung jawab untuk
kegiatan pemeliharaan dan produksi Perseroan. Masa jabatan sebagai Direktur
Perseroan akan berakhir pada tahun 2012. Bergabung dengan Perseroan pada
tahun 1986. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Kompartemen Produksi Pabrik
Tuban (2007), Kepala Departemen Pengembangan Perusahaan (2006-2007) dan
Kepala Produksi II Pabrik Tuban (2002-2006).
Lulusan Insinyur Listrik dari ITS Surabaya
5. Suparni
Diangkat sebagai Direktur Pengembangan Usaha dan Bisnis sejak bulan Maret
2011. Bertanggung jawab untuk kegiatan pengembangan usaha Perseroan.
Masa jabatan sebagai Direktur Perseroan akan berakhir pada tahun 2016. Pada
tahun 2005-2011, beliau menjabat sebagai Direktur Pemasaran PT Semen Tonasa.
Beliau memulai karir di PT Semen Padang sejak 1983-2005 dan telah menempati
berbagai posisi manajemen sebelum bergabung dengan PT Semen Tonasa.
6. Erizal Bakar
Direktur Komersil
109
110
PT SWADAYA GRAHA
The Plant Builder Specialist
Kantor : Jl.R.A.Kartini No.25, Gresik 61122
Telp.: (62-31) 39884477 (hunting)
Faks.: (62-31) 3982253
Email : contact@swadayagraha.com
http://www.swadayagraha.com
PT VARIA USAHA
Kantor Pusat :
Jl.Veteran No.129, Gresik 61122
Telp.: (031) 3981463, Faks.: (031) 3982304
Email: kantorpusat@variausaha.com, ptvugs@indosat.net.id
http://www.variausaha.com
PT ETERNIT GRESIK
Kantor Pusat dan Pabrik :
Jl. Indro No.1, Gresik 61124 Jawa Timur
Telp.:(62-31) 3981091 Hotline : (62-31) 3973104
Faks.: (62-31) 3982647
Email : eternitgresik@rad.net.id
http://www.eternitgresik.com
PT SEPATIM BATAMTAMA
Jln Lumba-lumba No.1 Pulau Batam 29432
Telp. 0778-412980, 412978, 412979
Fax. 0778-412978
PT BIMA SEPAJA ABADI
Packing plant
Jln Alas No.1 Depan Gudang 114
Pelabuhan Tj. Priok Jakarta Utara
Telp. 021- 4372337, 4309688, 4372338
Fax. 021-4358223
PT KRAKATAU SEMEN INDONESIA
Kantor Pusat:
Gedung Sucofindo Lantai 3
Jl Jend A. Yani No. 106
Cilegon, Banten
Telp. 0254-378336
Fax. 0254-378337
AFILIASI
Fax 031-3979851
PT VARIA USAHA LINTAS SEGARA
Kantor Pusat
Jl Veteran No.171
Gresik
Telp 031-3978204
Fax 031-3975280
PT WARU ABADI
Jl.Tauchid Kompleks Semen Gresik Tubanan
Kel.Sidomoro, Kec. Kebomas Kab.Gresik 61122
Telp.: (062-31) 3977218, 3977219
Faks.: ( 062-31) 3977219
Email : Opsidi@waruabadi.com
PT SWABINA GATRA
Kantor Pusat :
Jl.R.A Kartini No.21 A, Gresik 61122
Telp.: (031) 3984719 (hunting);
Travel : (031) 3985888;
AMDK : (031) 3985830,3981732 psw.3642-3644
Faks.: (031) 3985794
Kantor Perwakilan :
Desa Sumberarum, Kec.Kerek, Tuban 62356
Telp.: (0356) 71192, 325001-3 psw.7820-7821
Faks.(0356) 711966
http://www.swabinagatra.co.id
LEMBAGA PENUNJANG
111
SEMEN GRESIK
SEMEN PADANG
99,2%
99,9%
SEMEN TONASA
99,9%
70,0%
PT SEPATIM
BATAMTAMA
TLCC 2
97,0%
69,36%
PT BIMA SEPAJA
ABADI
APCC
80,0%
69,93%
VARIA USAHA
DHARMA SEGARA
WARU ABADI
15,97%
15,8%
11,98%
14,97%
24,83%
SWABINA GATRA
1,67%
112
Profil Perusahaan
50,0%
PT UNITED TRACTORS
SEMEN GRESIK (UTSG)
55,0%
PT SGG ENERGI PRIMA
97,0%
PT INDUSTRI KEMASAN
SEMEN GRESIK (IKSG)
60,0%
PT KAWASAN
INDUSTRI GRESIK (KIG)
65,0%
PT SGG PRIMA BETON
99,99%
PT VARIA USAHA
24,95%
PT SWADAYA GRAHA
25,0%
PT ENTERNIT GRESIK
17,6%
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2013
113
Langsung
Direct
Tidak
Langsung
Indirect
Kegiatan
Activities
PT Semen Padang
99,99%
Produsen Semen
PT Semen Gresik
99,2%
Produsen Semen
PT Semen Tonasa
99,99%
Produsen Semen
70,00%
Produsen Semen
69,36%
/
Melalui TLCC
Produsen Semen
69,93%
/
Melalui TLCC
Produsen Semen
97,00%
Pertambangan,
perdagangan
pengangkutan batubara
99,99%
55%
60%
65%
25%
PT Varia Usaha
24,95%
PT Eternit Gresik
17,51%
PT Swadaya Graha
114
16,66%
dan
Profil Perusahaan
Perusahaan
Company
Langsung
Direct
Tidak
Langsung
Indirect
Kegiatan
Activities
PT Waru Abadi
23,45%
15,97%
11,98%
14,97%
PT Swabina Gatra
1,67%
PT Sepatim Batamtama
97% / melalui
SP
80%/
SP
melalui
115
Peta Operasional
Kiln
1 unit
Cement
Mill
1 unit
Grinding
Plant
1 unit Cement
Mill
MP3EI,
CORIDOR #1
MP3EI,
CORIDOR #3
Kiln
4 unit
Cement
Mill
6 unit
MP3EI,
CORIDOR #2
Grinding
Plant
116
3 unit Cement
Mill
Profil Perusahaan
Peta Operasional
4 Lokasi
Kiln
13 Unit
Cement Mill
22 Unit
Grinding Plant
2 Lokasi
Cement Mill
4 Unit
Gudang Penyangga
Tersebar
Packing Plant
22 Lokasi
4 Lokasi
Pelabuhan
11 Lokasi
MP3EI,
CORIDOR #6
MP3EI,
CORIDOR #4
MP3EI,
CORIDOR #5
Kiln
4 unit
Cement
Mill
6 unit
117
06
Informasi Bagi
Investor
Ikhtisar Saham
INFORMASI HARGA SAHAM
Harga Lembar/Saham (Rp)
Periode
Pembukaan
Tertinggi
Terendah
Penutupan
Jumlah
Saham
(Lembar)
Volume
Transaksi
(Lembar)
Kapitalisasi Pasar
(Rupiah)
2013
Triwulan I
15.950
18.450
18.450
17.700
5.931.520.000
426.058.000
104.987.904.000.000
Triwulan II
17.950
19.000
19.000
17.100
5.931.520.000
603.532.000
101.428.992.000.000
Triwulan III
16.900
17.050
17.050
13.000
5.931.520.000
689.679.100
77.109.760.000.000
Triwulan IV
13.300
14.700
14.700
14.150
5.931.520.000
466.588.000
83.931.008.000.000
Triwulan I
11.200
12.550
10.550
12.250
5.931.520.000
548.184.000
72.661.120.000.000
Triwulan II
12.400
12.500
9.950
11.300
5.931.520.000
417.250.000
67.026.176.000.000
Triwulan III
11.800
14.450
11.250
14.450
5.931.520.000
423.750.000
85.710.464.000.000
Triwulan IV
14.050
16.100
14.050
15.850
5.931.520.000
388.802.000
94.014.592.000.000
2012
120
GRAFIK KINERJA SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA 2013 DAN 2012
4
Grafik harga Saham SMGR (share price and trading volume) vs idx (rebased)
Januari-Desember 2013
Price
(Rp/share)
22,000
20,000
Akhir:
Awal:
SMGR :Rp 15,850 SMGR :Rp 14,150
IHSG : 4,316.68 IHSG : 4,274.17
SMGR (LHS)
IHSG (LHS)
45,000
18,000
40,000
-1.0 %
35,000
16,000
14,000
12,000
10,000
-10.7
30,000
%
IDR
14,150
19,000
USD
1.16
1.56
12,000
83,931bn
0.98
6,885mm
25,000
20,000
8,000
15,000
6,000
10,000
4,000
5,000
2,000
/3
0
12
/2
12
/1
11
10
/1
2
9/
1
8/
1
7/
3
6/
1
5/
1
4/
3/
12
2/
0
1
0
/12
/82
50,000
Grafik harga Saham SMGR (share price and trading volume) vs idx (rebased)
Januari-Desember 2012
18,000Price
(Rp/share)
16,000
Awal:
SMGR :Rp11,450
JCI
: 3,821.99
SMGR (LHS)
Akhir:
Key market data
SMGR :Rp 15,850 Current share price
JCI
: 4,316.68
52 week high
52 week low
Market Cap.
14,000
JCI (LHS)
IDR
15,580
16,100
9,950
94,014bn
USD
1.61
1.66
1.03
9,722mm
35,000
38.4 %
30,000
12.9
%
25,000
12,000
10,000
20,000
8,000
15,000
6,000
10,000
4,000
5,000
2,000
/2
8
12
/3
12
/1
11
/1
10
3
9/
1
8/
2
7/
1
6/
1
5/
2
4/
1
3/
2/
30
-D1
/e2c
121
recording date
Tanggal
Pembayaran
Tahun Buku
Dividen
Payout Ratio
Dividen
(miliar)
Dividen per
Saham
(Gross)
25 Maret 2014
25 Maret 2014
*)
2013
*)
*)
*)
30 April 2013
30 April 2013
17 Juni 2013
2012
45%
Rp2.181,2
Rp367,74
26 Juni 2012
26 Juni 2012
3 Agustus 2012
2011
50%
Rp1.962,7
Rp330,89
28 Juni 2011
28 Juni 2011
15 Agustus 2011
2010
50%
Rp1.816,7
Rp306,26***)
25 Juni 2010
25 Juni 2010
5 Agustus 2010
2009
50%
Rp1.829,5
Rp308,45**)
26 Juni 2009
26 Juni 2009
7 Agustus 2009
2008
55%
Rp1.261,7
Rp215,19
7 Mei 2008
7 Mei 2008
17 Juni 2008
2007
50%
Rp887,7
Rp149,66
Satuan
Go Public
Peningkatan
Modal dasar
Right Issue
Peningkatan
Modal Dasar
Stock Split
Share Buyback
Share Sellback
Modal dasar
Saham
500.000.000
741.440.000
741.440.000
2.000.000.000
20.000.000.000
20.000.000.000
20.000.000.000
Modal
ditempatkan
dan disetor
Saham
148.288.000
148.288.000
593.152.000
593.152.000
5.931.520.000
525.120.000
593.152.000
Saham yang
dibeli kembali
Saham
Saham dijual
kembali
Saham
Tanggal
pencatatan
saham di BEI
68.032.000
68.032.000
8 Juli 1991
2 Juni 1995
Agustus 1995
7 Agustus 2007
6-7 Oktober
2009
JUMLAH PEMEGANG SAHAM DENGAN KEPEMILIKAN KURANG DARI 5% SELAMA TAHUN 2013
7.646
6.906
6.584
6.455
6.385
6.338
5.211
4.314
3.991
4.264
4.274
3.303
Jan
122
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Sep
Okt
Nov
Des
Nama
Jumlah Saham
Pemerintah RI
3.025.406.000
51,01
Institusi Asing
2.266.513.650
38,21
Individu Asing
702.500
0,01
Individu Lokal
50.160.277
0,85
Institusi Lokal
588.737.573
9,93
5.931.520.000
100,00
TOTAL
Nama
Jumlah Saham
Pemerintah RI
3.025.406.000
51,01
Institusi Asing
2.471.371.074
41,67
Individu Asing
729.000
0,01
Individu Lokal
15.896.52
0,27
Institusi Lokal
418.117.398
7,05
5.931.520.000
100,00
TOTAL
Pemerintah RI - 51,01%
Pemerintah RI - 51,01%
Pemerintah RI
Pemerintah RI
Institusi Asing
Institusi Asing
Individu Asing
Individu Asing
Individu Lokal
Individu Lokal
Institusi Lokal
Institusi Lokal
123
Nama
Jumlah Saham
Institusi Asing
2.266.513.650
77,99
Individu Asing
702.500
0,02
Individu Lokal
50.160.277
1,73
Institusi Lokal
588.737.573
20.26
2.906.114.000
100,00
TOTAL
Nama
Jumlah Saham
Institusi Asing
2.471.371.074
85,04
Individu Asing
729.000
0,03
Individu Lokal
15.896.528
0,55
Institusi Lokal
418.117.398
14,39
2.906.114.000
100,00
TOTAL
124
Institusi Asing
Institusi Asing
Individu Asing
Individu Asing
Individu Lokal
Individu Lokal
Institusi Lokal
Institusi Lokal
Nama
Alamat
Jumlah Saham
DirJend Pembinaan
Keuangan RI, Jkt
JPMCB-OPPENHEIMER DEVELOPING
MARKETS FUND -2157804215
PT. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Persero)JHT.
SSB 4545 S/A LAZARD EMERGING MARKETS
EQUITY PORTFOLIO - 2144610244
BNYM SA/NV AS CUST OF EMPLOYEES
PROVIDENT FUND-2039844119
JPMCB-SCHRODER INTERNATIONAL
SELECTION FUND -2157804159
JPMCB-EUROPACIFIC GROWTH FUND
-2157804056
BBH BOSTON S/A VANGRD EMG MKTS STK
INFD
PT. Jamsostek (Persero) - Program NON JHT
BUMN,
Dept
3,025,406,000
51.01
101,880,988
1.72
91,923,000
1.55
88,013,000
1.48
81,763,300
1.38
81,383,000
1.37
68,324,000
1.15
62,317,000
1.05
CITIBANK, N. A
56,750,004
0.96
55,568,000
0.94
Total
3,713,328,292
62.61
2,218,191,708
37.39
GRAND TOTAL
5,931,520,000
100.00
Nama
Pemerintah RI, cq. Menteri Keuangan RI
JPMCB-EUROPACIFIC GROWTH FUND
-2157804056
JPMORGAN CHASE BANK NA RE NONTREATY CLIENTS - 2157804006
GIC S/A GOVERNMENT OF SINGAPORE
SSB 4545 S/A LAZARD EMERGING MARKETS
EQUITY PORTFOLIO - 2144610244
JPMCB-SCHRODER INTERNATIONAL
SELECTION FUND -2157804159
BBH BOSTON S/A VANGRD EMG MKTS STK
INFD
BNYM SA/NV AS CUST OF EMPLOYEES
PROVIDENT FUND
JP MORGAN CHASE BANK RE ABU DHABI
INVESTMENT AUTHORITY - 2157804030
PT JAMSOSTEK (PERSERO) - JHT
Alamat
DirJend Pembinaan
Keuangan RI, Jkt
Jumlah Saham
BUMN,
Dept
3,025,406,000
51.01
188,657,000
3.18
96,740,665
1.63
86,875,535
1.46
80,889,800
1.36
61,826,000
1.04
CITIBANK, N. A
58,489,004
0.99
50,905,000
0.86
45,467,956
0.77
42,755,000
0.72
Total
3,738,011,960
63.02
2,193,508,040
36.98
GRAND TOTAL
5,931,520,000
100.00
125
PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA
MASYARAKAT
51,01%
48,99%
PT SEMEN PADANG
PT SEMEN TONASA
INDUSTRI SEMEN
INDUSTRI SEMEN
INDUSTRI SEMEN
99,99%
70,00%
99,99%
2 ENTITAS ANAK
5 ENTITAS ANAK
NON
INDUSTRI SEMEN
NON
INDUSTRI SEMEN
126
PT SEMEN GRESIK**)
INDUSTRI SEMEN
99,23%
Dividen
(Rp miliar)
Dividen per
Saham (Gross)
(Rp)
2013
*)
*)
*)
2012
45%
2.181,3
3 Agustus 2012
2011
50%
1.962,7
15 Agustus 2011
2010
50%
1.816,7
***)
5 Agustus 2010
2009
50%
1.829,5
**)
7 Agustus 2009
2008
55%
1.261,7
215,19
17 Juni 2008
2007
50%
887,7
149,66
Tanggal
Pembayaran
Tahun Buku
25 Maret 2014
*)
30 April 2013
17 Juni 2013
26 Juni 2012
28 Juni 2011
25 Juni 2010
25 Juni 2010
26 Juni 2009
26 Juni 2009
7 Mei 2008
7 Mei 2008
Tanggal RUPS
recording date
25 Maret 2014
30 April 2013
26 Juni 2012
28 Juni 2011
367,74
330,89
306,26
308,45
127
Rata-rata transaksi harian saham pada periode Januari hingga Desember 2013 mencapai Rp6,25 triliun,
meningkat 37,68 persen dibandingkan periode sama tahun 2012, yakni sebesar Rp4,54 triliun. Peningkatan
juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian saham sebesar 26,51 persen dari 121.712 kali transaksi
menjadi 153.975 kali transaksi.
Lebih lanjut BEI mencatat peningkatan pada rata-rata volume transaksi harian selama tahun 2013. Peningkatan
terjadi sebanyak 28,51 persen, yakni mencapai 5,50 miliar saham dibandingkan periode sama tahun 2012 lalu,
yakni 4,28 miliar saham.
Berbagai perkembangan positif di tengah kondisi makro yang menantang di atas merupakan angin segar yang
disambut optimisme tinggi dari banyak kalangan masyarakat Indonesia. Mayoritas pengamat pasar modal
Indonesia memprediksikan kondisi pasar modal Indonesia di tahun 2013 akan semakin membaik.
128
Pada kuartal III, tekanan inflasi semakin memburuk disebabkan oleh kenaikan harga BBM bersubsidi dan
melemahnya nilai tukar rupiah. Puncak inflasi terjadi di bulan Juli dan Agustus 2013 mencapai 8,6% dan
8,8% (YoY). Hal ini pada akhirnya semakin menurunkan harga saham nasional dan harga SMGR yang ditutup
melemah pada posisi Rp13.000.
Tekanan inflasi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi mendorong Bank Indonesia untuk mengetatkan
kebijakan moneter. BI sejak bulan Juni hingga November 2013 telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak
150 bps menjadi 7,5%. Selain untuk meredam pelemahan nilai tukar rupiah, kenaikan bunga acuan juga
dilakukan untuk mengatasi defisit neraca berjalan serta meredam laju pertumbuhan kredit untuk mencegah
overheating perekonomian. Hal ini memberikan angin segar terhadap fundamental ekonomi nasional dan turut
meningkatkan harga saham. Pada akhir kuartal IV, harga saham SMGR kembali rebound dan ditutup menguat
pada level harga Rp14.150.
Sepanjang tahun 2013 harga saham SMGR mengalami penurunanan sebesar 10.7% dibandingkan pada akhir
tahun sebelumnya menjadi Rp14.150. Namun demikian penurunan tersebut lebih kecil dari penurunan rata-rata
saham industri sejenis yang mengalami penurunan sebesar 16,2% (tidak memperhitungkan salah satu emiten
sejenis yang mencatatkan sahamnya di pertengahan tahun).
129
Swati Chopra,
Merrill Lynch
Domestic cement demand is forecast to rise 6% this year and we expect Semen Gresik to grow faster than the industry at
10% volume growth due to timely capacity expansion in end of 2012. With the addition of the new plants in Tuban and
Tonasa, we judge SMGRs previous capacity constraints to have been overcome, as opposed to that of Indocement. Stronger
pick up in cement demand post elections will give cement producers pricing power and lift margins. Newer cement companies
are coming to Indonesia such as Siam Cement, Anhui Conch and Cement Merah Putih. However most of the new capacity
expansion is coming in 2016E-2017E. So as long as demand outlook remains strong double digit, Indonesia cement industry
supply demand balance will be maintained.
With this situation, we judge SMGR to be the most prepared to greet growth in cement demand in the coming years
compared to the two other cement producers listed on the IDX. Therefore, we recommend BUY for SMGR shares with a
target price of Rp17,800 per share in the coming 12 months and forecast PE 16x. (Maret 2014)
Rachman Koeswanto
PT Deutsche Bank Verdhana Indonesia
Securing slag supplies from KRAS
SMGR and PT Krakatau Steel (KRAS) signed a MOU to form a 50:50 JV PT Krakatau Semen Indonesia (KSI). KSI will process
the raw slag from KRAS into fine slag that is used to lower the clinker content in SMGRs cement production. In this venture,
SMGR will be the controlling shareholder. In summary, this facility, which will be built on SMGRs 7 hectares land in Ciwandan
(West Java), is targeted for completion in 4Q15 (19-20 month construction period) with estimated investment cost of Rp450bn
(US$37mn).
Adding 2mn tons p.a. cement mill in Ciwandan (West Java)
In order to facilitate the cement production using this fine slag, SMGR will build new cement mill (adjacent to KSIs facility)
with installed annual capacity of 2mn tons (7% of SMGRs current installed cement capacity). This mill is estimated to cost
around Rp800bn (US$66mn or US$33/ton) and scheduled for completion in early 2016. SMGR expects the clinker ratio for
this mill to reach 80% and plans to source the clinker requirement from the Tuban plant, Padang plant and/or Thang Long
Cement (Vietnam).
Maintain Buy rating with TP of Rp17,200
We rate above developments as positive ones given it could help improving SMGRs cost efficiency and at the same time,
enables SMGR to increase its cement capacity with much lower cost as well as faster than the brownfield/greenfield project.
Overall, we see near term headwinds from slower economy growth, rising rates and regulators measures to slow the mortgage,
however, in the longterm, we remain upbeat on the companys prospect supported by still low cement consumption and
infrastructure realization, and dominant position amid strong brand equity and excellent distribution and marketing networks.
The stock has underperformed the market by 10% YTD and is trading at 13.8x 2014E earnings.
(20 December 2013)
130
Fax
131
07
Tinjauan Operasional
pengembangan
organisasi
untuk
membentuk
Highly
Dalam rangka menuntaskan proses transformasi korporasi dengan membentuk organisasi berkelas internasioanl
Perseroaan telah menyusun kerangka tahapan human capital seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.
Process Aligment
Integrated
System
Standardize
System &
Procedures
HC Development
Comply to
Regulation
2009-2010
Strengthening &
Growth
Accelerate
Profit
HC
Development
Leadership
Development
Innovate
Operational
Socialization
and
Internalization
2011-2012
Excellent
Performance
Strong Business
Acumen
Great Company
Image
Operational
Excellence
Highly
Performance
Achievement
Strong Culture
2013-2014
International
Standard Company
Highly Performing
Organization
GREAT Human
Capital
CONCRETE Leaders
Excellence
Strategic Business
Conglomeration
2015 onward
134
Tinjauan Operasional
Business
Strategy
Workforce
Talent
Strategy
Define
Talent
Needs
Workforce
Performance
Result
Develop
Talent
Potential
Deploy
Talent Right
Place, Right Time
Business
Result
Workforce Innovation
Good Performer
Medium
Performance
Low
Source: The Talent Powered Organization: Strategies for Globalization, Talent Management and High Performance
(2007), Peter Cheese, Robert J. Thomas and Elizabeth Craig: Kogan Page
High
Effective Contributor
Keep in Place
Mentoring
Improve Competency Intensively
Maintain Motivation in Achieve
Performance
Solid Citizen
Accepted Contributor
Keep in Place
Training to Improve Competency
Motivate to Achieve more
Performance
Coaching
Project Assesment-Functions
Keep in Place
Stretched Assesment on
own job
Improve Competency
Improve Performance
Monitoring and Coaching
Accepted Professional
Question Match
Underperformance
Counseling
Define Exit Strategy Options
Low
Great
Keep in Place
Counseling to Improve
Performance Intensively
Monitoring and Coaching
Training/OJT in Focus Function
Key Talent
Plan for Promotion
Intensive / Focused Training
Project AssesmentCompany
Good Performer
Effective Professional
Reposition
Counseling to Improve
Performance Intensively
Focus Assessment on Own Job
Medium
High
Potensi / Readiness
Dalam mengembangkan Human Capital pada tahun 2013 Perseroan telah melakukan program Pelatihan dan
Pengembangan Terpadu. Program ini ditujukan kepada para Pemimpin di setiap unit kerja melalui Program
Leadership Development Program (LDP SI) serta program Akselerasi untuk menyediakan Human Capital terbaik
lewat Program Talent Management. Program Talent Management ialah Program Pemetaan karyawan per tingkat
jabatan dengan menggunakan parameter Performance (Kinerja) dari hasil penilaian KPI individu dan parameter
Potensi dari penilaian kompetensi karyawan. Proses pemetaan dilakukan pada semua karyawan sesuai dengan
kinerja dan potensi. Karyawan yang memiliki kinerja dan potensi terbaik diajukan sebagai kandidat utama untuk
menempati jabatan yang lebih tinggi.
135
Program Pelatihan dan Pengembangan Karyawan secara umum akan dikelompokkan berdasarkan Standar
Kompetensi Perseroan yang sudah ditetapkan Perseroan, yang terdiri atas:
Integrity
Kompetensi
Inti
Eselon
1-5
Team Work
Meet Customer Expectation
Professionalism
Continuous Learning
adaptability
Problem Solving
Kompetensi
Kompetensi
Leadership
Change Leadership
Visionary Leadership
Planning and Organizing
Eselon
1-4
Kompetensi
Teknis
Developing People
Teknis Generik
Teknis Spesifik
Job Family
& Job
1. Kompetensi Inti merupakan kompetensi utama yang harus dikuasai semua karyawan sebagai asal
terbentuknya budaya korporasi.
2. Kompetensi Leadership untuk karyawan yang menjabat struktural sesuai dengan peringkat Jabatannya
yang terdiri atas 4 tahapan yaitu:
136
Tinjauan Operasional
3. Kompetensi Teknis terdiri atas teknis manufaktur dan teknis non-manufaktur. Kompetensi ini akan
dikembangkan melalui Program Kepakaran Perusahaan (Specialist Program), sehingga dihasilkan ahli-ahli di
bidang persemenan yang mampu menjadi keunggulan bersaing perusahaan.
Appraisal System
Dalam hal penilaian kinerja Karyawan, Perseroan akan menggunakan penilaian kinerja unit kerja dan individu
berbasis Balanced Scorecard. Dengan menggunakan Human Resources Information System (HRIS) berbasis SAP
dalam Modul Performance Management atau disebut ePMS (Employee Performance Management System)
maka Bidang Human Capital Perseroan akan memiliki data penilaian kinerja dan kompetensi karyawan yang
dilakukan secara rutin dan dikelola secara terintegrasi di seluruh perusahaan. Data ini akan sangat berguna
untuk menentukan besaran insentif kinerja karyawan, pelaksanaan promosi, mutasi dan berbagai kepentingan
dalam pengelolaan Human Capital lainnya.
Secara korporat, Key Performance Indicator dan target target penilaian kinerja individu karyawan diturunkan
dari KPI dan target-target penilaian kinerja unit kerja. Penilaian kinerja unit kerja yang disebut Corporate
Performance Management System (CPMS) dimulai dari tingkat korporasi hingga unit terkecil di Perseroan
maupun di perusahaan-perusahaan anak lainnya. Dengan penilaian kinerja individu, penempatan karyawan
untuk mengisi posisi dalam organisasi khususnya bila ada ekspansi ke luar negeri, maka karyawan yang terpilih
adalah yang memiliki kinerja dan kompetensi terbaik.
Man Power Planning
Sejalan dengan implementasi Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Perseroan melakukan review terhadap
perencanaan SDM, dengan tujuan mem-validasi alignment kualifkasi, jumlah dan penambahan SDM agar sesuai
dengan perkembangan usaha. Untuk memperkuat validitas review, Perseroan melakukan Workload Analysis.
Melalui upaya tersebut, Perseroan kemudian merumuskan jumlah optimal SDM pendukung operasional
perusahaan di masa depan dalam dokumen Manpower Planning sampai dengan tahun 2030.
Proses umum yang ditempuh manajemen Human Capital dalam setiap aksi korporasi seperti ekspansi bisnis
baik di dalam maupun di luar negeri adalah melakukan perhitungan Man Power Planning. Bila dari internal
perusahaan dinyatakan cukup memadai maka akan digunakan tenaga dari internal Perseroan. Namun bila
dinilai kurang, maka akan ditindaklanjuti dengan Program Rekrutmen, sesuai dengan bidang yang dibutuhkan
dan kompetensi yang dipersyaratkan untuk setiap posisi jabatan.
Sedangkan bila organisasi baru di luar negeri ada kekosongan posisi, maka yang pertama dilakukan bidang
HC adalah melakukan pengisian posisi dengan menggunakan penilaian standar kompetensi dan kinerja yang
dibutuhkan di posisi tersebut dan akan diisi dengan karyawan yang memiliki kinerja dan kompetensi yang tepat.
Hal ini akan dapat diperoleh dari pemetaan Talent dalam Talent Management Program Perseroan.
Reward Management
Perseroan telah menyelesaikan dan mengimplementasikan standardisasi job grading sebagai dasar pelaksanaan
reward management system dengan menggunakan Hay reference level, walau masih memerlukan tahap
sosialisasi yang lebih intensif.
137
Selain meletakkan dasar grading system, Perseroan juga telah mendesain standarisasi struktur remunerasi di
seluruh Operating Company (OpCo). Didukung dengan HRIS maka standarisasi tersebut memudahkan proses
administrasi kepersonaliaan terutama terkait tour of duty bagi karyawan ke seluruh opco.
Sejalan dengan standardisasi struktur remunerasi dilakukan juga upaya pembentukan performance based culture
dengan model insentif berdasarkan kinerja. Dalam sub proyek Employee Performance Management, Perseroan
menetapkan standardisasi penilaian karyawan dengan berdasarkan kriteria KPI dan kriteria Kompetensi. Hasil
penilaian kedua kriteria akan mendasari keputusan penetapan merit increase dan pemberian insentif. Melalui
cara tersebut diharapkan akan terbentuk perilaku karyawan yang selaras dengan KPI perusahaan.
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Perseroan merencanakan pengembangan kompetensi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan potensi karyawan
yang dirumuskan dalam Training Need Analysis (TNA). Sebagai realisasi pelaksanaan program pelatihan dan
pengembangan berdasarkan TNA, pada tahun 2013 Perseroan telah menyelenggarakan berbagai program pelatihan
internal dan eksternal yang diikuti oleh karyawan dari berbagai tingkat jabatan. Jenis pelatihan yang diselenggarakan
juga beragam sesuai dengan kebutuhan dan program pengembangan kompetensi yang telah ditetapkan.
Rincian Jenis Pelatihan dan Jumlah Jabatan 2013
JABATAN
Jenis
Pelatihan
Teknis
Fungsional
Manajemen
Umum
Sertifikasi
Pelaksana
Jumlah
Peserta
Kepala Regu
Jam
Pelatihan
Jumlah
Peserta
Kepala Seksi
Jam
Pelatihan
Jumlah
Peserta
Jam
Pelatihan
Kepala Biro
Jumlah
Peserta
Kepala Departemen
Jam
Pelatihan
Jumlah
Peserta
Jam
Pelatihan
4.577
43.399
2.129
18.392
1.583
19.808
658
21.712
139
8.996
141
3.000
587
5.437
637
11.956
176
9.006
207
4.697
2.869
27.468
1.790
16.685
1.324
16.084
830
19.353
306
10.893
381
8.048
38
200
57
2.217
16
1.685
886
Alokasi dana untuk pelaksanaan pelatihan dan pendidikan adalah sebesar Rp29,5 miliar atau rata-rata sebesar
Rp4,7 juta per karyawan, dengan rincian jenis pelatihan, jumlah peserta dan biaya pelatihan sebagai berikut.:
Jumlah Realisasi Peserta dan Biaya Pelatihan 2013
Jenis Pelatihan
Umum
Biaya (Rp)
11.799.256.666
Manajemen
3.431.534.238
Teknik
14.293.171.137
Total
29.523.962.041
138
4.744.329
Tinjauan Operasional
HUBUNGAN INDUSTRIAL
Untuk membangun Hubungan Industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan antara Manajemen Perseroan
dan Karyawan, maka dibuatlah Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Tujuannya adalah untuk menjamin kepastian
hak dan kewajiban dengan saling mengakui keberadaan masing-masing pihak, untuk meningkatkan motivasi /
produktivitas kerja yang berdaya guna sehingga menjamin terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik dan
benar.
Di dalam PKB diatur tentang hubungan kerja, waktu kerja & cuti, dispensasi, remunerasi, dan fasilitas &
kesejahteraan.
Perseroan memberikan remunerasi berupa gaji pokok, tunjangan tetap (tunjangan jabatan) dan tunjangan tidak
tetap (presensi, uang bantuan makan, tugas, pengawasan, lembur, lokasi), bantuan & sumbangan (perkawinan,
ongkos pindah, duka cita, sewa rumah, bantuan hukum) serta adanya insentif yang didasarkan atau dikaitkan
langsung dengan kinerja perseroan bagi karyawan berupa insentif kinerja 3 bulanan dan jasa produksi tahunan.
No
Status Pegawai
Tetap
Tidak Tetap
P
Gaji
Tunjangan Tetap
Program Pensiun
Di tahun 2013, Perseroan memaksimalkan sistem payroll yang sudah ada, yaitu dengan implementasi ePayslip
yang terintegrasi di dalam portal HRIS. Dengan adanya ePayslip ini sistem HRIS menerapkan konsep paperless
untuk proses payroll, sehingga efisien dalam penggunaan kertas dan tenaga karyawan. Secara otomatis ePayslip
ini akan dikirimkan pada H-1 proses pembayaran gaji, melalui media email dan portal HRIS masing-masing
karyawan, dan seluruh payslip karyawan tetap tersimpan di dalam database Portal HRIS.
Di dalam PKB Perseroan menyatakan dengan tegas bahwa dalam hal melaksanakan hubungan industrial,
Perseroan berkewajiban memberikan kesejahteraan kepada karyawan secara terbuka, demokratis dan
berkeadilan serta memberikan hak-hak karyawan sebagaimana diatur dalam ketentuan perusahaan yang
disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah yang berlaku.
139
Jenis Layanan
Diberikan
Pelayanan KB
Pelayanan Gizi
Pelayanan Pembedahan
10
11
12
13
14
Pelayanan Farmasi
15
Kebugaran fisik karyawan selama tahun 2013 dimonitor diantaranya melalui jumlah hari yang hilang karena
sakit.
Indikator
Severity rate (hari/orang/bulan)
Tahun 2012
Tahun 2013
0,47
2,05
0,07
0,51
10,79
64,00
PENGHARGAAN KARYAWAN
Perseroan terus berupaya meningkatkan motivasi karyawan untuk terus berkontribusi dan berinovasi melalui
permberian penghargaan yang layak bagi karyawan yang berprestasi seperti: juara GKM (Gugus Kendali Mutu),
SIAI (Semen Indonesia Award on Innovation), SS (Sistem Saran), 5R, kesenian, olahraga dll, penghargaan kepada
Karyawan Teladan serta Tanda Ikatan Batin dengan masa kerja 10, 15, 20, 25, 30 dan 35 tahun.
140
Tinjauan Operasional
Jumlah
Pensiun Normal
Pensiun Dini / Dipercepat
Mengundurkan Diri
Meninggal Dunia
Grand Total
Persentase
259
89,62%
0,35%
11
3,81%
18
6,23%
289
100 %
Tingginya tingkat turn over disebabkan karena banyaknya jumlah karyawan yang pensiun pada tahun 2013.
DEMOGRAFI KARYAWAN
Sebagai bagian dari pelaksanaan proses regenerasi, sekaligus reposisi dan reorganisasi seiring dengan
pengembangan Perseroan dan rencana ekspansi di masa mendatang, Perusahaan melakukan penyesuaian
jumlah karyawan seiring dengan perkembangan usaha. Jumlah karyawan Perseroan komparatif perbandingan
2 (dua) tahun terakhir mengalami perubahan. Pada tahun 2012 jumlah karyawan Perseroan tercatat sebesar
6.439 orang sedangkan pada tahun 2013 tercatat sebesar 6.223 orang. Perincian karyawan Perseroan tahun
2013 berdasarkan jenjang manajemen, umur, dan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut:
Tabel & Grafik Jumlah Karyawan Semen Indonesia Berdasarkan Jenjang Manajemen, Tahun 2013
Jenjang Manajemen
Total
2013
2012
123
118
377
321
677
690
1.852
1.748
Pelaksana
3.244
3.562
Jumlah
6.223
6.439
141
2013
Jumlah Karyawan
>= 51 Tahun
1.194
2012
%
Jumlah Karyawan
19.19%
1.336
%
20,75
46-50 Tahun
588
9.45%
625
9,71
41-45 Tahun
1.037
16.66%
926
14,38
36-40 Tahun
1.386
22.27%
1.423
22,10
31-35 Tahun
479
7.70%
561
8,70
26-30 Tahun
746
11.99%
714
11,09
793
12.74%
854
13,27
6,223
100%
6.439
100
<= 25 Tahun
Jumlah
Tabel Jumlah Karyawan Semen Indonesia Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Tahun 2012
Pendidikan
2013
Jumlah Karyawan
Pascasarjana
Sarjana
D3
2012
%
Jumlah Karyawan
141
2,27
135
2,10
1.382
22,21
1.385
21,51
663
10,65
645
10,02
4.037
64,87
4.274
66,3
Jumlah
6.223
100
6.439
100
142
Tinjauan Operasional
SICC merupakan sebuah institusi yang berkomitmen dan bertanggung jawab dalam menciptakan dan
memperkuat sumber-sumber kumpulan daya saing kelas dunia. Pendek kata, ketika 5-10 tahun ke depan
perusahaan ditanya apa keunggulan Perseroan, maka yang paling bertanggung jawab adalah SICC.
Peran SICC diibaratkan sebagai generator yang harus selalu siap menyediakan cukup banyak sumber daya dan
kapabilatas baru bagi Semen Indonesia untuk (kapan saja diperlukan) membongkar-pasang bundling sumber
daya dan kapabilitas tersebut menjadi keunggulan daya saing baru, baik di masa sekarang maupun di masa
depan. Sekali generator SICC dihidupkan, Semen Indonesia tidak perlu terlalu resah terhadap ketersediaan
keunggulan daya saingnnya baik saat ini maupun di masa depan.
Peran kunci SICC sebagai pusat keunggulan yakni dengan menyiapkan SDM yang kompeten atau best people
sekaligus meningkatkan kinerja unggul (excellent performance) dan penguatan struktur industri. Untuk
menyiapkan best people diwujudkan dengan 3 komponen institusi dalam SICC yakni Center of Dynamic Learning,
Center of Knowledge Management, dan School of Engineering & Management. Sementara peningkatan kinerja
unggul diwujudkan melalui 2 komponen institusi yakni Center of Technology Research serta Training and
Consulting Services.
Yang harus digaris bawahi adalah SICC ini bukan hanya sekadar institusi Pendidikan dan Latihan (Diklat). Di
banyak perusahaan, institusi atau unit Diklat biasanya hanya menjalankan tugas sebagai event organizer (EO).
Ketika sebuah unit bisnis memerlukan pelatihan, ia akan menelpon unit Diklat. Selanjutnya unit Diklat akan
menyediakan tempat, instruktur, modul dan segala hal yang terkait. SICC tidak seperti itu. SICC akan bersifat
proaktif, memecahkan masalah-masalah bisnis melalui learning center, serta proaktif untuk mengembangkan
talenta-talenta perusahaan.
Kehadiran SICC juga diharapkan mampu mengembangkan talenta-talenta perusahaan sehingga mereka nantinya
bisa merasa terikat dengan perusahaan. Bayangkan misalnya ada karyawan yang semula hanya lulusan SMA,
kemudian menjalani pengembangan potensi ataupun pendidikan di SICC, sehingga kemampuannya kemudian
bisa sejajar dengan seorang sarjana, tentu yang bersangkutan akan merasa bahwa Perseroan adalah rumah
yang sudah membesarkannya. Jika sudah demikian, maka antara karyawan dan Perseroan akan terjalin sebuah
ikatan batin yang akan sulit terputuskan.
Konsep pendirian dan pengembangan SICC adalah menyiapkan cetak biru strategi, yaitu Grand Strategy SICC
sebagai institusi induk serta 5 cetak biru strategi dari institusi-institusi di bawahnya.
143
s
ta
rsi
e
iv en
Un Sem esia
n
do I)
In (US
f
ter o
Cen
c
ami
Dyn ing
n
Lear L)
(CD
SICC
Internal Focus
Cen
Kno ter of
Ma wledg
nag
e
e
(CK ment
M)
External Focus
Tr
Co ainin
n
g
Se sult &
rv ing
(TC ices
S)
Center of
Engineering &
Research
(CER)
Grand strategy SICC ini adalah model yang menyelaraskan dan mengintegrasikan kelima fungsi institusi yang
menjadi sumber daya strategis perusahan, yaitu:
1. Center of Dynamic Learning (CDL)
Merupakan institusi strategic business growth enabler melalui pemberdayaan human capital yang
mengintegrasikan seluruh aktivitas & sumber daya pembelajaran (organization learning). Basis pembentukan
dan pengembangan CDL adalah memadukan konsep Corporate University (Corpu) dengan konsep/
pendekatan manajemen stratejik (strategic management approaches).
2. Center of Research and Engineering (CER)
Mengembangkan rancang bangun & rekayasa teknologi yang mampu menciptakan nilai inovasi guna
mengantisipasi tantangan menjadi perusahaan engineering kelas dunia.
Menjadikan Semen Indonesia sebagai learning organization yang selalu adaptif dengan mengoptimalkan
penciptaan dan pengelolaan pengetahuan (sosialisasi-internalisasi-kombinasi-eksternalisasi)
144
Tinjauan Operasional
Institusi pendidikan tinggi formal, untuk memenuhi kebutuhan SDM dengan pondasi akademik yang kuat
& kompetensi yang tinggi di bidang industri semen & industri-industri terkait.Saat ini telah berdiri Sekolah
Tinggi Manajemen Semen Indonesia (STiMSI)
Pusat pelatihan & jasa konsultansi di bidang engineering untuk memperkuat cluster industri semen di
Indonesia.
Konsep dasar cetak biru strategi SICC adalah bahwa SICC bukan sekedar institusi Pendidikan & Latihan (DikLat)
tapi Go Beyond TC. SICC menyelaraskan dan mengintegrasikan lima fungsi sumberdaya & kapabilitas
stratejik Perseroan, dan terfokus dalam menciptakan dan mempertahankan keunggulan daya saing perusahaan
GREAT
(2025)
(2018)
GOOD
(2013)
STRATEGIC
LEADERSHIP
SEMEN
INDONESIA
GH
U
The World-Class Center
of Excellence
RO
H
KT
BUILD-UP
THE RIGHT
PEOPLE ON BUS
Disciplined PEOPLE
Modifed from
Good to Great
by Jim Collin (2000)
CONFRONT THE
BRUTAL FACTS
A
RE
THE POWER
OF FOCUS
World-Class
Engineering
Company
CULTURE OF
DICIPLINE
TECHNOLOGY
ACCELERATOR
Strategy as the
FLY WHEEL
145
Perseroan secara terencana dan sistematis melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup di dalam proses
bisnis melalui kegiatan : penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup. Keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup merupakan salah satu pilar untuk
menjamin pertumbuhan berkelanjutan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan
generasi masa depan serta menerapkan berbagai program kegiatan pengelolaan lingkungan.
Komitmen Perseroan dalam melaksanakan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang dituangkan kedalam kebijakan
Perseroan, yaitu :
Mengelola dan mengendalikan seluruh kegiatan yang dapat memberikan manfaat bagi para pemangku
kepentingan (stakeholders) dengan senantiasa menaati peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,
melakukan pengelolaan lingkungan yang lebih baik, termasuk upaya pencegahan pencemaran, kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja dengan selalu memperhatikan dampak penting, risiko dan praktik terbaik
Good Corporate Governance (GCG) dalam mewujudkan visi Menjadi Perusahaan Persemenan Terkemuka
di Indonesia dan Asia Tenggara.
146
Tinjauan Operasional
Tabel hasil pemantauan sesuai parameter BML yang berlaku adalah sebagai berikut.
Emisi Cerobong rata-rata, Tuban, Tahun 2013
Parameter Lingkungan
Baku Mutu
Satuan
Hasil Pengukuran
- Raw Mill :
Nitrogen dioksida, NO2
1,000
mg/m3
120.87
800
mg/m3
4.82
80
mg/m3
7.22
- Clinker cooler
80
mg/m3
19.55
- Coal Mill
80
mg/m3
17.60
- Cement Mill
80
mg/m3
24.47
- Cement Packer
80
mg/m3
38.11
Baku Mutu
Satuan
Hasil Pengukuran
22,600
ppm
680.67
92.5
ppm
20.56
262
ppm
1.51
42
Ppm
0.56
1360
ppm
28.05
200
ppm
7.93
- Partikulat debu
0.23
mg/m3
0.033
- Timah hitam, Pb
0.06
mg/m3
- Hidrokarbon, HC
160
ppm
0
Tidak Terdeteksi
Baku Mutu
Satuan
Hasil Pengukuran
6,0 - 9,0
mg/m3
6.94
- BOD
100
mg/m3
16.72
- TSS
100
mg/m3
12.25
10
mg/m3
0.36
- Minyak/lemak
Program Kelola Lingkungan
Perseroan melaksanakan berbagai kegiatan Program Kelola Lingkungan dalam upaya pencegahan pencemaran
dan polusi, serta membangun Budaya Produksi Hijau dalam pengoperasian pabrik melalui kegiatan:
Pengendalian Pencemaran Air
Untuk mencegah pencemaran air akibat terbawanya zat pencemar oleh air hujan, Perseroan melakukan
upaya pencegahan melalui: pembuatan slabing beton, pembuatan saluran air, dan pengoperasian oil trap,
diikuti pemantauan kualitas air secara periodik baik oleh internal Perseroan maupun oleh laboratorium
independen
147
Dalam upaya pencegahan pencemaran udara, seluruh fasilitas produksi yang dimiliki Perseroan dilengkapi
dengan peralatan penangkap debu seperti Electrostatic Precipitator (EP), cyclone, conditioning tower, dan
bag house filter.
Selain penggunaan peralatan yang memadai, Perseroan menyediakan buffer zone, melakukan penanaman
pohon pada area green belt di sekitar lahan bahan baku dan green barrier di dalam dan sekitar pabrik yang
berfungsi untuk mengurangi pencemaran udara.
Dalam rangka pengamanan energi, Perseroan melakukan program efisiensi energi melalui upaya-upaya:
Pemanfaatan BBMA (Bahan Bakar dan Material Alternatif) dari produk samping industri lain dan limbah
pertanian sebagai pengganti bahan yang berasal dari alam. Energi alternatif sebagai bahan bakar
yang digunakan misalnya oil sludge dan biomassa dari sekam padi, cocopeat, sisa tembakau, serbuk
gergaji dan lain-lain. Sampai dengan tahun 2013 realisasi pemanfaatan BBMA mencapai 5% dari total
pemakaian energi.
148
Tinjauan Operasional
Pengelolaan limbah B3 dan non B3 dilakukan dengan cermat dan hati-hati, dengan selalu mengutamakan
aspek pemenuhan terhadap peraturan perundangan. Upaya co-processing lebih diutamakan untuk
menjamin bahwa limbah yang dihasilkan dapat dimanfaatkan kembali kedalam proses produksi sesuai
dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse dan Recycle), sebagai berikut:
- Memanfaatkan oli bekas untuk pelumasan peralatan pabrik.
- Memanfaatkan majun & kaos tangan yang terkontaminasi dengan oli/minyak untuk bahan bakar
alternatif.
- Melakukan recycle tumpahan material reject untuk dikembalikan ke proses produksi.
Disamping pengelolaan limbah internal, Perseroan juga melakukan pemanfaatan limbah dari industri lain
sebagai bahan baku dan bahan bakar alternatif dengan metode co-processing. Kegiatan ini bertujuan untuk
membantu memberikan solusi bagi upaya penanganan limbah industri dengan aman dan ramah lingkungan.
3. Konservasi Air
Pengelolaan konservasi air dilakukan melalui upaya pemanfaatan air hujan dan air buangan pabrik untuk
digunakan kembali (recycle) sebagai air proses dalam rangka efisiensi penggunaan air. Pengelolaan juga
dilakukan melalui kegiatan pemeliharaan dan inspeksi saluran distribusi air (perpipaan, valve, dll) secara
kontinyu, yang salah satu manfaatnya untuk air bersih dan pengairan area persawahan milik masyarakat
sekitar.
Caption: Konservasi air, pemipaan air sawah penyediaan air bersih MCK di sekitar Pabrik Tuban.
149
4. Keanekaragaman Hayati
Perlindungan keanekaragaman dilakukan melalui upaya reklamasi lahan pasca penambangan dan
penghijauan.
Reklamasi lahan pasca penambangan.
Kegiatan reklamasi lahan pasca penambangan dilakukan sesuai dengan dokumen AMDAL-UKL/UPL.
Beberapa kegiatan reklamasi yang telah dilakukan oleh Perseroan meliputi:
- Pemanfaatan bekas lahan tambang tanah sebagai waduk penampungan air, perikanan dan sarana
hiburan.
- Pemanfaatan bekas tambang untuk kegiatan pertanian, perumahan, perkantoran, industri dan
sebagai tempat usaha.
- Revegetasi sebagian bekas lahan tambang dengan melakukan penanaman tanaman pelindung dan
tanaman produktif.
Pada tahun 2013 Perseroan berhasil melakukan reklamasi lahan tambang batu kapur seluas 20 ha
dengan jumlah tanaman sebanyak 110.730 batang pohon yang proses pelaksanaannya dimulai sejak
2011.
Penghijauan.
Perseroan melakukan upaya penghijauan secara terencana dan kontinyu, dengan serangkaian kegiatan
meliputi :
- Penghijauan Green Belt dan Green Barrier dikelola dengan pola kemitraan bersama warga sekitar
Perseroan.
- Penanaman pohon di tepian jalan raya antara Gresik-Lamongan-Sedayu-Tuban sepanjang sekitar
150 km
- Pengembangan Mangrove Center di pantai Tuban berupa penanaman bibit pohon mangrove.
Caption : Kegiatan penghijauan di Mangrove Center Tuban: penanaman pohon, pembelajaran,
pembibitan dan pemberdayaan masyarakat.
150
Tinjauan Operasional
Selama tahun 2013 melalui pelaksanaan berbagai program penghijaun di berbagai area, Perseroan
telah berhasil menanam berbagai jenis pohon penghijauan dengan jumlah tanaman mencapai 295.815
batang pohon, dengan rincian jenis kegiatan, lokasi dan jumlah penanaman sebagai berikut.
KEGIATAN
LOKASI
JUMLAH POHON
68.730
25.538
42.000
4. Tanaman lindung
59.547
100.000
Implementasi CDM
Perseroan sudah mengembangkan Proyek Clean Development Mechanism (CDM) sejak tahun 2009, sebagai
bentuk partisipasi atas upaya bersama mengatasi efek pemanasan global.
Progress proyek CDM hingga akhir tahun 2013, adalah sebagai berikut:
Proyek CDM Partial substitution of fossil fuels with biomass at Semen Gresik cement plant in Tuban sudah
teregistrasi di UNFCCC pada tanggal 25 Februari 2011. Direncanakan pada akhir 2014 akan dilakukan
verifikasi monitoring CER tahap pertama.
Proyek CDM Partial substitution of fossil fuels with biomass at cement plant in Tonasa sudah teregistrasi
di UNFCCC pada tanggal 22 Mei 2012.
Proyek Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) di Semen Padang saat ini telah operasional dan
memberikan tambahan daya listrik sebesar 8 MVA.
Penghargaan
Berbagai upaya perbaikan terhadap kinerja lingkungan yang terus dilakukan dalam upaya membangun
lingkungan perusahaan yang berwawasan hijau dan sebagai bentuk kepedulian terhadap Perseroan terhadap
kualitas lingkungan, sehingga Perseroan pada tahun 2013 kembali berhasil mempertahankan PROPER EMAS
untuk yang kedua kali dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup .
151
Perseroan juga mendapatkan penghargaan:GREEN INDUSTRY, Level 5 untuk yang kedua kalinya dari
Kementerian Perindustrian.
152
Tinjauan Operasional
Pengelolaan K3 merupakan upaya Perseroan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan
Perseroan dan anak usaha yang bertugas di lingkungan perusahaan, termasuk kesehatan masyarakat sekitar
secara berkesinambungan. Perseroan menerapkan sistem operasional terakreditasi, yakni Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3), OHSAS 18001: 2007 yang keduanya disertifikasi oleh Sucofindo (2011)
dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 2004. Perseroan juga menerapkan program 5R dan Sistem
Saran.
Program yang dilakukan meliputi:
Program Identifikasi & Penilaian Dampak Kegiatan (IPDK) sebagai bagian dari penerapan manajemen resiko
di bidang K3;
Program pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja;
Program pengukuran lingkungan kerja dan lingkungan Perseroan;
Program pelayanan kesehatan kerja;
Program pemantauan 10 besar penyakit di puskesmas sekitar Perseroan dan
Program asuransi tenaga kerja Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Perseroan melaksanakan Program IPDK untuk menetapkan acuan dan skala prioritas dalam mengelola aspek K3
yang dilaksanakan secara rutin untuk merancang dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan K3.
Berdasarkan evaluasi atas data kecelakaan kerja dan rencana pengembangan di tahun-tahun mendatang,
Perseroan menekankan pencegahan kejadian kecelakaan kerja melalui pelaksanaan berbagai kegiatan
mencakup:
Program penilaian 5R setiap bulan.
Program audit internal yang dilakukan olen Internal Audit, setahun sekali.
Program audit eksternal yang di lakukan oleh Sucofindo dan SGS, setahun sekali.
Melakukan kegiatan safety inspection, pengawasan terhadap unsafe action dan unsafe condition serta
pengawasan pekerjaan di dalam proses produksi.
Melakukan kegiatan Safety talk 2 minggu sekali dalam unit kerja.
Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD).
Pembuatan dan perawatan rambu norma K3 (safety promotion).
Pemeriksaan peralatan pemadam kebakaran (fire system alarm, APAR, hydrant dan mobil PMK).
Investigasi menyeluruh pada setiap kejadian kecelakaan kerja disertai penanganan dengan cepat dan tepat.
Melakukan pelatihan mengenai K3 terhadap semua karyawan: yakni training fire ground sebulan sekali,
simulasi kegiatan tanggap darurat dan sertifikasi ahli K3 dan ahli kebakaran.
Membuat papan informasi K3 dimasing-masing unit kerja.
Penegakan aturan kecepatan kendaraan di area pabrik.
153
kecelakaan kerja
Seluruh upaya pencegahan kecelakaan kerja tersebut semakin ditingkatkan, walaupun sudah ada penurunan
angka kecelakaan yang signifikan dan diusahakan mencapai zero accident di tahun 2013.
Adapun grafik frekuensi kecelakaan kerja dan grafik Frequency, Saverity Index (FSI) adalah sebagai berikut.
7.57
1.04
1.36
2009
154
2010
2011
2012
0.51
2013
26.33
2009
2010
71.96
5.71
2.05
2011
2012
2013
Tinjauan Operasional
Selain meningkatkan upaya pencegahan kecelakaan kerja, Perseroan terus berupaya untuk menjaga dan
meningkatkan kualitas lingkungan kerja. Perseroan melakukan pemantauan kondisi lingkungan kerja, terutama
tingkat kebisingan dan kualitas udara (debu), dengan hasil sebagai berikut:
Data pemantauan lingkungan kerja tahun 2013.
Parameter Lingkungan Kerja
NAB
Satuan
10
mg/m3
3.75
85
dB
79.4
Perseroan berkomitmen untuk menjaga kesehatan para pekerjanya. Selain melibatkan tenaga medis profesional
untuk memonitor dampak positif kesehatan kerja terhadap tingkat produktifitas, Perseroan juga melakukan
inisiatif pemeliharaan kesehatan kerja melalui pelaksanaan berbagai program, mencakup:
Program monitoring kesehatan: evaluasi dan konsultasi hasil medical check-up, evaluasi riwayat perawatan
medis maupun surveillance kesehatan kerja.
Promotive dan preventive: penyelenggaraan seminar kesehatan, penyediaan informasi kesehatan melalui
intranet dan pelatihan kegawat daruratan.
Kuratif; pengobatan dan pemeliharaan kesehatan melalui sistem pembiayaan Asuransi Kesehatan.
Rehabilitatif; pengobatan medis di RS dan penyesuaian pekerjaan (okupansi) terhadap kondisi kesehatan
di tempat kerja.
Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat kerja.
Perseroan melaksanakan pemantauan 10 besar penyakit terbanyak di puskesmas sekitar Perusahaan, serta
pengobatan gratis untuk turut meningkatkan aspek kesehatan masyarakat.
Dampak Keuangan dan Penghargaan
Tujuan penerapan K3 dengan baik dan benar oleh Perseroan adalah menciptakan lingkungan kerja yang bersih,
sehat dan nyaman. Untuk mendukung pencapaiannya, pada tahun 2013, Perseroan menginvestasikan dana
senilai Rp10,3 miliar.
Upaya dibidang K3 tersebut membuat Perseroan pada tahun 2013 mendapatkan:
Penghargaan Bendera Emas atas pencapaian 92% audit penerapan SMK3 sesuai Permanaker 05/1996.
155
Inovasi Perseroan
Berkembangnya ide-ide kreatif dan inovatif para karyawan Semen Indonesia Group (Perseroan) dalam kegiatan
inovasi yang dikemas dalam event Manajemen Inovasi Semen Indonesia (MI-SI), semakin mengukuhkan
eksistensi Perseroan sebagai BUMN Inovatif dalam membangun budaya inovasi yang kokoh dan mengakar kuat
kepada seluruh karyawan.
Seiring dengan transformasi korporasi yang dimulai dengan tahapan konsolidasi, sinergi dan pengembangan
bisnis, perseroan telah menerapkan Manajemen Inovasi Semen Indonesia (MI-SI) yang dimulai sejak tahun 2009
sebagai salah satu keunggulan kompetitif di era global.
Perseroan berkeyakinan bahwa inovasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing menuju
pertumbuhan yang berkelanjutan. Dalam rangka menumbuhkan semangat berinovasi, Perseroan secara
berkelanjutan melakukan penggalian ide-ide kreatif yang sejalan dengan strategi Perseroan.
Kategori Inovasi
Inovasi yang diterapkan di Perseroan terdiri atas dua kategori yaitu :
Incremental Innovation
Adalah suatu usaha/kegiatan untuk menemukan dan mengeliminasi penyebab utama suatu permasalahan
serta memastikan tidak terulangnya permasalahan tersebut, melalui kegiatan GKM (Gugus kendali Mutu),
SS (Sistem Saran), Program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), dan TPM (Total Productive Maintenance)
Breakthrough Innovation
Adalah suatu usaha untuk menemukan, merencanakan, dan mengimplementasikan ide baru yang
memberikan dampak positif secara signifikan melalui penerapan manajemen inovasi di lingkungan Perseroan
(MI-SI) dan kegiatan kompetisi inovasi.
Manajemen Inovasi Semen Indonesia (MI-SI) adalah tata kelola yang meliputi promosi, stimulasi, inisiasi,
implementasi, dokumentasi dan apresiasi inovasi di lingkungan Semen Indonesia dalam rangka peningkatan
konsolidasi, daya saing, keberlanjutan dan nilai Perseroan.
Dasar penerapan MI-SI adalah :
156
Tinjauan Operasional
Inovasi Perseroan
1. Inovasi merupakan salah satu faktor kunci untuk meningkatkan daya saing, berkelanjutan dan nilai Perseroan.
2. Pemenuhan kriteria Malcolm Baldrige Criteria untuk mencapai
penilaian KPKU (Kriteria Penilaian Kinerja Unggul) BUMN sebagaimana yang ditetapkan oleh Kementerian
BUMN.
3. Pemenuhan terhadap persyaratan-persyaratan sistem manajemen yang diterapkan oleh masingmasing
anak perusahaan di lingkungan Perseroan.
4. Inovasi merupakan salah satu Pilar Total Productive Maintenance (Focused Improvement).
5. Inovasi adalah salah satu nilai-nilai yang terkandung dalam Budaya Perseroan.
6. Belum adanya tata kelola mengenai inovasi secara efektif dan sistematis di lingkungan Semen Indonesia.
Tujuan penerapan MI-SI adalah :
1. Memberikan stimulus kepada seluruh karyawan untuk berinovasi sesuai dengan nilai-nilai dalam Budaya
Perseroan.
2. Sebagai media untuk menampung ide inovasi dari seluruh karyawan.
3. Mendokumentasikan inovasi dan media knowledge sharing.
4. Sebagai media pembelajaran berkelanjutan (continuous learning).
5. Memberikan apresiasi kepada karyawan yang melakukan inovasi.
6. Merencanakan, menetapkan target dan mengelola pelaksanaan inovasi.
7. Mendukung penerapan Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence untuk mencapai kinerja ekselen
yang telah diadopsi sebagai KPKU (Kriteria Penilaian Kinerja Unggul) BUMN sebagaiman yang ditetapkan
oleh Kementerian BUMN.
8. Meningkatkan daya saing, keberlanjutan dan nilai Perseroan.
Sebagai langkah nyata peningkatan kegiatan Manajemen Inovasi di tahun 2013, telah dikembangkan beberapa
hal dalam upaya memudahkan para inovator untuk berperan aktif dalam berinovasi, yaitu:
1. Mengintegrasikan Incremental Innovation dan Breakhtrough Innovation dalam satu kerangka Manajemen
Inovasi Semen Indonesia (MI-SI).
2. Pengembangan aplikasi Innovation Management System Semen Indonesia, dengan membangun dan
mengintegrasikan aplikasi Semen Indonesia Quality Convention (SIQC) yang mengakomodasi kegiatan
Continuous Improvement Program (Incremental Innovation).
3. Perumusan kriteria penilaian sebagai langkah persiapan dalam mengembangkan kategori inovasi meliputi
kategori rekanan (Supplier, Distributor), kategori akademik, dan kategori umum.
4. Partisipasi dalam kegiatan Semen Indonesia Award on Innovation telah menjadi KPI wajib yang diturunkan/
dijabarkan ke seluruh unit kerja.
157
Inovasi Perseroan
40
58
46
57
20
0
10
20
30
40
50
60
Untuk mendukung efektivitas pengelolaan manajemen inovasi di lingkungan Semen Indonesia, Perseroan
membangun dan mengembangkan aplikasi Manajemen Inovasi Semen Indonesia (MI-SI) sebagai media :
Knowledge Creating
Knowledge Classifying
Knowledge Sharing
Knowledge Using
Knowledge Documenting
KNOWLEDGE
CREATING
KNOWLEDGE
DOCUMENTING
EFECTIVENESS
IMS-SGG
KNOWLEDGE
USING
KNOWLEDGE
CLASSIFYING
KNOWLEDGE
SHARING
Aplikasi tersebut mencakup seluruh kegiatan yang meliputi proses registrasi inovasi, penyusunan dokumen
inovasi, penilaian inovasi, monitoring/pemantauan implementasi ide inovasi, profil inovator, publikasi Inovasi,
sosialisasi-promosi-edukasi inovasi, sharing inovasi, reward system, pemantauan progress pendaftaran paten
produk Inovasi dan pelaporan kinerja pengelolaan inovasi.
Tahun 2013 Perseroan mengembangkan aplikasi Manajemen Inovasi Semen Indonesia (MI-SI) dengan
membangun dan mengintegrasikan aplikasi Semen Indonesia Quality Convention (SIQC) untuk mendukung
kegiatan Incremental Innovation.
158
Tinjauan Operasional
Inovasi Perseroan
Perseroan juga memberikan perlindungan terhadap produk-produk Inovasi melalui pendaftaran hak paten
sebagai upaya menumbuhkan semangat dan sekaligus memberikan apresiasi kepada inovator atas hasil
inovasinya.
Sebagai bentuk komitmen dan keseriusan Perseroan dalam mengelola kegiatan inovasi, seiring dengan proses
transformasi korporasi, Perseroan telah membentuk Innovation Council yang akan mengelola kegiatan inovasi
di seluruh lingkungan Perseroan Grup secara berkelanjutan.
Inovasi-inovasi yang dihasilkan sangat berpengaruh terhadap peningkatan nilai tambah bagi Perseroan secara
dramatis baik dalam perspektif peningkatan kinerja Perseroan melalui efisiensi yang dihasilkan maupun dalam
perspektif peningkatan produktivitas karyawan melalui peningkatan budaya inovasi bagi karyawan. Hasil-hasil
Inovasi juga mendapatkan penghargaan di tingkat nasional maupun internasional, antara lain:
1. BUMN Innovation Award 2013
Topik : Pemanfaatan Biomass Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dengan teknologi Solid Fuel System
Topik : Dust Return sebagai material baru untuk meningkatkan produksi semen PPC Fungsi Ganda
dengan teknologi by pass process yang berwawasan lingkungan di Pabrik Tuban
Topik : Dust Return sebagai material baru untuk meningkatkan produksi semen PPC Fungsi Ganda
dengan teknologi by pass process yang berwawasan lingkungan di Pabrik Tuban
Apresiasi bagi perusahaan yang berhasil mengembangkan dan mengelola budaya inovasi di segala aspek
bisnis secara sistematis dan berkelanjutan.
Salah satu karya inovasi yang mendapatkan penghargaan kategori the most innovation creative pada Semen
Indonesia Award on Innovation 2013 adalah Inovasi yang berjudul Optimalisasi Pemilihan Pelat Wear
Resistant.
159
Inovasi Perseroan
160
Tinjauan Operasional
Direktur
Keuangan
Departemen
Pengelolaan
Telkominfo Grup
/ SG
Departemen
Manajemen
Keuangan Grup
Tim Pengembangan
Telkominfo Grup
Staf
Biro Manajemen
Kinerja & Anggaran
Staf
Biro Operasional
Aplikasi
Biro Pengelolaan
Infrastur Tekom
Info
Seksi Pemeliharaan
Jaringan
Biro pengelolaan
Sistem Informasi
3G
Seksi Administrator
& Efisiensi
Seksi Pemeliharaan
Jaringan
Seksi Pelayanan
Sistem Informasi
Seksi Pemeliharaan
Aplikasi
Seksi Pemeliharaan
Jaringan Server
Seksi Manajemen
Fasilitas Layanan
Telkominfo
Seksi Jaringan
Sistem Informasi
Seksi Pemeliharaan
Fasilitas Telkominfo
Seksi Manajemen
Konfigurasi
Telkominfo
Seksi Pengelolaan
Server
Biro
Pengembangan
& Pemeliharaan
Aplikasi 3G
Staf
Seksi Generisasi
& QA Sistem
Informasi 3G
Seksi Sistem
Informasi Tuban
Sejalan dengan transformasi organisasi Holding company, efektif terhitung 1 Oktober 2013, organisasi IT di
Perseroan secara resmi disatukan kedalam fungsi strategic shared service (layanan bersama strategis) di Holding
company PT Semen Indonesia. Dengan demikian tidak ada lagi unit IT di Operating Company (OpCo) PT Semen
Padang, PT Semen Tonasa, TLCC serta PT Semen Gresik (yang akan dibentuk di tahun 2014). Seluruh kegiatan
penyediaan dan dukungan layanan IT termasuk pengembangan layanan baru akan dilakukan secara terpusat
oleh fungsi IT yang terdapat di Holding company.
161
Direktur
Keuangan
Tim
Pengembangan
ICT
Biro Dukungan
Infrastruktur
Seksi Dukungan
Server &
Database Shared
Service
Seksi Dukungan
Jaringan Shared
Service
Biro Dukungan
Aplikasi
Seksi
Administratur &
Konfigurasi
Staf
Seksi
Pemeliharaan
Fasilitas ICT
Jakarta
Departemen
Operasi ICT
Biro Pengelolaan
Layanan ICT
Seksi
Manajemen
Tingkat Layanan
Biro Operasi
ICT SI
Biro Operasi
ICT SP
Biro Operasi
ICT ST
Seksi Dukungan
Aplikasi SI
Seksi Dukungan
Aplikasi SP
Seksi Dukungan
Aplikasi ST
Seksi Dukungan
Aplikasi TLCC
Seksi
Manajemen Aset
& Konfigurasi
Seksi Dukungan
Jaringan
Gresik SI
Seksi Dukungan
Jaringan SP
Seksi Dukungan
Jaringan ST
Seksi Dukungan
Jaringan TLCC
Seksi Pusat
Layanan ICT
Seksi Dukungan
Infrastruktur
Tuban SI
Seksi Dukungan
User Device ST
Seksi Dukungan
User Device
TLCC
Staf
Seksi Dukungan
User Device SP
Seksi Dukungan
User Device SI
162
Tinjauan Operasional
DIREKTUR
KEUANGAN
DIREKTUR
KEUANGAN
DIREKTUR
KEUANGAN
DIREKTUR
KEUANGAN
PT SEMEN PADANG
PT SEMEN TONASA
SEMEN GRESIK
DEPARTEMEN
TIM
OPERASI ICT
PENGEMBANGAN ICT
Untuk memudahkan koordinasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan layanan di OpCo, Biro Operasional ICT
di masing-masing OpCo berkoordinasi dengan Departemen Akuntansi di masing-masing OpCo yang sekaligus
bertindak sebagai counterpart ICT di masing-masing OpCo.
Garis Koordinasi Biro Operasional ICT dengan Organisasi OpCo
BOD
OpCo
DEPARTEMENT
AKUNTANSI /
KEUANGAN
DEPARTEMENT
....
DEPARTEMENT
....
DEPARTEMENT
....
Biro Operasional
ICT HoldCo yang
berlokasi di OpCo
163
Target
Pencapaian
3. HRIS Phase II
Oktober 2013
Oktober 2013
8. Utilisasi Vicon
100x vicon/bln
95x vicon/bln
9. E-Proc
164
Tinjauan Operasional
Drivers
Skema Target operating model ICT untuk mendukung strategi bisnis digambarkan dalam skema berikut.
Business
Strategy
Business
Requirements
IT Requirements
As Is Analysis
Guiding
Principe
Other Projects
ERP
CRM
Aplication
Security
Architecture
IT Vision &
Organization
Business
Collaboration
Integration
Unified
Communication
Architecture
IT Vision &
Organization
Knowledge
Human
Resource
Network
BCM
Managed
Services
165
Inisiatif Pengembangan
ICT
Risk Reduction
Opportunity to be Captured
Business Analytic
Supplier Relation
Management (SRM)
Reduce uncertainty in
material/spare part supply
- Effective sourcing
Supply Chain
Management (SC)
Reduce inefficiency
Reduce underserve market
Customer Relation
Management (CRM)
Capex Management
Strategy Management
ICT infrastructure
- Build/educate market
- Increase customer loyalty
Reduce misalignment
between strategic and
operational strategy
Leverage resources to
business growth
Leverage IT resources to
value to business and its
strategy
Sejak tahun 2013, telah dimulai implementasi ICTMP Tahap II. Pada tahun tersebut kegiatan implementasi
ICTMP lebih banyak fokus untuk menunjang kegiatan Corporate Action yang meliputi implementasi teknologi
ICT termasuk SAP di pabrik TLCC Vietnam yang baru diakuisisi, perubahan nama dari PT Semen Gresik (Persero)
Tbk, menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Proyek Indarung VI-Rembang-Tonasa V, dan implementasi
Virtual OpCo Semen Gresik.
Strategi implementasi
Untuk menjamin keberhasilan implementasi ICTMP, mendukung Strategic Alignment dan meningkatkan
efisiensi, maka Perseroan melakukan penyatuan organisasi ICT di tingkat Holding. Dengan penyatuan ini maka
perencanaan, standarisasi layanan, strategi eksekusi dan pemantauan proyek-proyek ICT dilakukan secara
terpusat, begitu juga dengan operasional ICT.
Dengan Tata Kelola ICT yang baik diharapkan akan mendukung pencapaian KPI dan peningkatan maturity level
sebagaimana ditargetkan. Untuk itu di tahun 2013 telah dibentuk Unit ICT Governance and Compliance yang
secara khusus mengawal pelaksanaannya.
166
Tinjauan Operasional
Progress ICTMP
Perseroan telah memiliki satu jaringan backbone group sehingga seluruh aplikasi, komunikasi, video conference,
serta konten dapat diakses dari setiap end point cabang Perseroan. Perseroan juga telah menerapkan sentralisasi
server aplikasi, sehingga seluruh aplikasi bisnis berada di satu tempat sentral yang dapat diakses dari semua
tempat baik dari lokasi Packing Plant, Distributor, Ekspeditur, vendor maupun kantor Bank.
Virtual Meeting
Virtual Meeting untuk koordinasi antar unit kerja, bahkan antar perusahaan di lingkungan Semen Indonesia
Group telah membudaya. Hampir semua ruang pertemuan dilengkapi dengan peralatan Video Conference
yang canggih, sehingga memungkinkan pengguna untuk melakukan rapat koordinasi jarak jauh secara efektif
dan efisien. Dengan demikian, proses pengambilan keputusan dapat berlangsung cepat, biaya perjalanan dinas
dapat dihemat dan pengguna tidak perlu banyak kehilangan waktu dan tenaga untuk melakukan koordinasi.
Otomatisasi Sistem Transportasi Dengan RFID
Untuk mengidentifikasi dan memantau angkutan truk yang keluar masuk pabrik dan gudang-gudang
penyangga, Perseroan telah mengimplementasikan teknologi RFID yang secara otomatis akan menginput data
kedalam sistem SAP jika melewati pos-pos tertentu. Hal ini tentu akan memperlancar proses pendistribusian
produk. Di tahun 2013 lebih banyak lagi area distribusi yang sudah menggunakan teknologi RFID ini.
Pada tahun 2013, Perseroan melanjutkan pelaksanaan berbagai program utama dari ICTMP serta melakukan
perbaikan sistem untuk menyempurnakan proses bisnis maupun untuk meningkatkan otomasi proses bisnis,
yakni:
Implementasi Aplikasi ICT, mencakup;
- Business intelligence system, dengan manfaat membantu Middle dan Top Management melakukan
pemantauan kegiatan bisnis Perseroan.
- Sistem Treasury Perseroan, dengan manfaat otomasi pengelolaan dana, investasi dan arus kas
- Sistem Business Planning & Consolidation, dengan manfaat percepatan penyusunan laporan keuangan
Perseroan
- SAP Modul HRIS, dengan manfaat administrasi Master Data Pegawai dan Proses Payroll, CPMS (Corporate
Performance Monitoring System) untuk memantau kinerja korporasi, dan EPMS (Employee Performance
Management System) untuk memantau kinerja individu.
- Knowledge Management System, dengan manfaat mendokumentasikan pengetahuan dan pengalaman
karyawan agar dapat menjadi bahan pembelajaran bagi pegawai lainnya.
- Implementasi SAP di pabrik semen TLCC Vietnam.
- Implementasi SAP di proyek Indarung VI, Rembang, Tonasa V.
- Implementasi SAP terkait perubahan nama PT Semen Gresik (Persero) Tbk menjadi PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk.
- Implementasi SAP terkait pembentukan Virtual OpCo Semen Gresik.
167
Single system SAP ERP juga menumbuhkan persamaan terminologi, sehingga komunikasi antar perusahaan
dalam perseroan semakin lancar. Transparansi informasi semakin meningkat, sehingga antar perusahaan
dalam grup Perseroan dapat saling berbagi strategi dan pengalaman untuk menghadapi peningkatan
persaingan dan memanfaatkan peluang-peluang yang tercipta dari pertumbuhan pasar.
Dengan penyatuan organisasi ICT di tingkat holding, pola perencanaan ICT perseroan tidak lagi dilakukan
secara terpisah, namun dirancang roadmap-nya secara profesional untuk memenuhi kebutuhan semua
OpCo dalam jangka panjang.
168
Tinjauan Operasional
IT Shared service
Sejalan dengan penerapan sistem layanan bisnis (business service) secara tunggal dan tersentralisasi di
holding, maka semua layanan bisnis (business service) yang diminta OpCo disediakan oleh organisasi ICT
yang ada di holding, dan kemudian akan di-charge/dibebankan sesuai dengan layanan yang diterima.
Dengan penerapan shared service ini, maka kebijakan-kebijakan strategis group dan standarisasi proses
bisnis dapat dijaga, kualitas layanan dapat ditingkatkan dan biaya operasional menjadi lebih efisien.
Perseroan berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan program ICT dan mengharapkan kerja keras
seluruh pihak terkait dari level manajemen, pelaksana maupun vendor demi menjamin keberhasilan serta
optimalnya peran ICT dalam meningkatkan kinerja Perseroan secara berkesimbungan di masa mendatang.
169
Dalam menjalankan kegiatan bisnis dan pencapaian tujuan yang selaras dengan penerapan tata kelola
Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), Perseroan dihadapkan pada berbagai risiko yang menjadi
tantangan dalam pencapaian visi dan misi. Untuk mengantisipasi hal tersebut dan agar lebih menjamin
keberlangsungan rencana strategis Perseroan, maka sejak tahun 2005 Perseroan menerapkan Enterprise-wide
Risk Management (EWRM) yang terintegrasi pada seluruh sistem manajemen perusahaan serta secara konsisten
dan berkesinambungan telah diterapkan di seluruh proses bisnis dan pengambilan keputusan strategis.
Manajemen risiko Perseroan dibangun meliputi beberapa tahapan, yaitu :
Tahap Persiapan (2005 2007)
Tahap persiapan dilakukan untuk mempersiapkan infrastruktur yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
manajemen risiko yang dilaksanakan dalam jangka waktu 3 Tahun.
Pembentukan Komite Strategi, Manajemen Risiko, dan Investasi oleh Dewan Komisaris Perseroan;
Audit pelaksanaan manajemen risiko Perseroan oleh Komite Audit Dewan Komisaris Perseroan;
Sistem yang telah dirancang dan dianalisa pada tahap persiapan selanjutnya diterapkan pada tahap
implementasi.
Melakukan kajian risiko terkait isu strategis dan operasional yang dilakukan Perseroan.
170
Tinjauan Operasional
Perseroan melakukan pengembangan terhadap struktur dan sistem yang telah diimplementasikan guna
menguji konsistensi dan berkelanjutan dari sistem yang telah dimiliki Perseroan yang ditargetkan selesai
hingga tahun 2013.
Integrasi manajemen risiko dengan kebijakan dan prosedur yang dimiliki Perseroan;
Penyusunan pedoman evaluasi Risk Maturity Level Perseroan untuk self assessment;
Penerapan Key Risk Indicator (KRI) dan Key Control Indicator (KCI) untuk Key Performance Indicator (KPI);
171
2.
Corporate Governance,
3.
4.
5.
Hubungan dan proses di antara kelima komponen GRC Terpadu terlihat pada Gambar 1 sebagai berikut:
IV. Compliance
Management System
Group & Board Governance - Prinsip, Manual, Piagam, Struktur, Perencanaan Strategi,
dan Assurance (Laporan, Setifikasi & Audit
Penetapan Sasaran,
Pengambilan Keputusan
Strategik dan Formulasi
Strategi Perusahaan
V. Integration
Enabler
Group Portfolio
Invesment Risk
Management
KCI
Group OPRISK
Management
Kepatuhan
terhadap Peraturan
Perundangan
KPI-KRI & SM
Terpadu
Penerapan
Standar HSE
Business
Countinuty
Management
Dokumentasi dan
Register Kewajiban
dan Keputusan
Perusahaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) Single I-GRC Platform Across Group
172
Tinjauan Operasional
BOC
CEO (GRC Champion)
Chief Audit Officer Fungsi
Internal Audit
Berdasarkan gambar 2 di atas, Lini pengawasan dan pengendalian GRC adalah sebagai berikut:
1. Lini terdepan adalah pemilik proses bisnis (business process owner).
2. Lini tengah adalah fungsi-fungsi assurance yakni fungsi governance, manajemen risiko dan kepatuhan.
3. Lini akhir adalah fungsi-fungsi penanggung jawab tertinggi dalam penerapan GRC yang terdiri dari fungsi
Internal Audit; CEO sebagai GRC Champion yang bertindak sebagai penanggung jawab tertinggi dalam
penerapan GRC; dan BOC yang berperan penting bagi efektivitas pengawasan dan pemantauan jalannya
Perseroan dengan memberdayakan Komite-komite Komisaris, Eksternal Auditor, dan fungsi-fungsi GRC
(Internal Audit, Manajemen Risiko, dan Kepatuhan).
Kerangka Kerja Manajemen Risiko
Perseroan telah melakukan transformasi standar manajemen risiko yang sebelumnya menggunakan standar AS/
NZS menjadi standar ISO 31000. Dengan diterapkannya ISO 31000 dan ditopang oleh House of Risk Perseroan,
maka keduanya menjadi infrastruktur inti dalam penerapan manajemen risiko Perseroan. Dengan menerapkan
ISO 31000 sebagai kerangka kerja diharapkan penerapan manajemen risiko Perseroan dilakukan sesuai dengan
standar internasional dan sejalan dengan visi dan misi Perseroan. Selain itu manajemen risiko Perseroan
diharapkan juga dapat mendukung penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) sehingga proses bisnis
yang dibangun Perseroan dapat berjalan sesuai harapan stakeholders.
ISO 31000 adalah standar internasional yang digunakan dalam pedoman penerapan manajemen risiko yang
diterbitkan oleh International Organization for Standardization (ISO) dan tidak dikembangkan untuk tujuan
sertifikasi. ISO 31000 diterbitkan pada 13 November 2009 yang merupakan pengembangan standar AS/NZS
4360:2004 yang dikeluarkan oleh Standard Australia.
Sebagai pedoman pelaksanaan manajemen risiko, Perseroan mengembangkan sistem dan kerangka acuan
internal yang disebut House of Risk Semen Indonesia (HORSI). HORSI mengatur seluruh infrastruktur
manajemen risiko yang dimiliki oleh Perseroan sehingga pelaksanaan manajemen risiko Perseroan berjalan
selaras dan mendukung kinerja Perseroan.
173
Risk Management
Information System (IT)
Risk Based Audit
Organization
Structure
Risk Management
Evaluation
Risk
Assessment
Risk Mitigation
Reporting
Monitoring &
Review
Risk Policy
Risk
Procedure
Risk Evaluation
Guideline
174
Tinjauan Operasional
2. Terintegrasi dengan Proses Bisnis. Komponen-komponen GRC menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari proses bisnis Perseroan; Seluruh proses baik yang bersifat strategis maupun operasional memiliki
elemen-elemen GRC Terpadu di dalamnya.
3. Dipertimbangkan dalam Pengambilan Keputusan. Komponen-komponen GRC harus secara terpadu
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Komponen-komponen tersebut memberikan informasi,
opsi/alternatif, prioritas, dan tindakan yang paling tepat dalam proses pengambilan keputusan, baik di
tingkat strategis maupun operasional.
4. Menjawab Ketidakpastian. Sistem GRC dimaksudkan untuk secara eksplisit dan efektif memampukan
Perseroan menghadapi ketidakpastian, dengan mengidentifikasi dan mengembangkan berbagai langkah
pengendalian dan penanganan yang tepat untuk mengawal keberhasilan dan mencegah kegagalan
Perseroan mencapai sasaran-sasarannya.
5. Sistematis, Terstruktur, dan Tepat Waktu. Proses GRC harus diterapkan secara konsisten di seluruh
Perseroan agar efisiensi, konsistensi, dan keandalan hasilnya dapat diwujudkan.
6. Didasarkan pada Informasi Terbaik. Kualitas rekomendasi dan hasil laporan GRC Terpadu sangat
bergantung kepada keandalan informasi yang diperoleh. Dengan demikian adalah penting untuk
mempertimbangkan semua informasi relevan yang ada dan menyadari adanya kemungkinan keterbatasan
informasi dan bagaimana pengaruhnya terhadap hasil dari proses GRC.
7. Memperhatikan Kondisi Perseroan.
disesuaikan dengan kondisi atau konteks internal dan eksternal Perseroan. Oleh sebab itu implementasi
GRC harus senantiasa ditinjau dan dimodifikasi kembali sesuai dinamika internal dan eksternal Perseroan.
8. Faktor Manusia dan Budaya. Proses penerapan GRC yang efektif akan selalu mengkaji kontribusi dan
pengaruh faktor manusia dan budaya terhadap kualitas hasil, rekomendasi dan laporan GRC Terpadu terkait
pencapaian sasaran-sasaran Perseroan.
9. Transparan dan Inklusif. Penerapan GRC menuntut adanya proses komunikasi dan konsultasi secara
teratur dan transparan dengan para pemangku kepentingan utama Perseroan (key stakeholders) baik
internal maupun eksternal.
10. Dinamis, Iteratif, dan Responsif. Dinamika dan perubahan selalu terjadi. Karena itu, proses GRC Perseroan
perlu bersifat fleksibel, mengidentifikasi dan mengelola ketidakpastian dan risiko-risiko baru yang mungkin
terjadi.
11. Perbaikan Berkelanjutan. GRC yang efektif mendorong pengembangan dan peningkatan kapabilitas
Perseroan melalui proses penilaian (assessment), kajian (review), pemantauan (monitor) dan perbaikan
(improvement) terhadap keandalan tatakelola perusahaan, manajemen risiko dan kepatuhan serta proses
bisnis dan pengendalian internal.
175
Risk Sponsor
Risk
Risk Control/
Corporate Risk
Coordinator
Audit
Manager
Risk
Risk
Officer
Manager
Risk
Owner
176
Tinjauan Operasional
Adapun tugas dan tanggung jawab penerapan manajemen risiko dari Direksi hingga pemilik risiko terendah
adalah sebagai berikut:
a. Risk Sponsor/Chief Risk Officer (CRO) :
mengkomunikasikan dan melaporkan proses penerapan manajemen risiko kepada Dewan Komisaris.
mengkoordinasikan pengelolaan risiko korporat dan risiko operasional yang berdampak Signifkan bagi
Perseroan dengan risk owner;
memverifikasi proses dan hasil penyusunan Key Risk Indicator dan Key Control Indicator;
melakukan evaluasi penerapan Risk Maturity Level (RML) bersama Internal Audit (Risk Control/Audit);
melaporkan dan mengkomunikasikan secara periodik penerapan manajemen risiko kepada Direksi;
memberikan saran kepada Direksi dan Kepala Departemen yang melaksanakan manajemen risiko yang
menjadi tanggung jawabnya;
memelihara dan memastikan manajemen risiko diterapkan secara konsisten dan efektif.
melakukan evaluasi penerapan Risk Maturity Level (RML) bersama Corporate Risk Manager;
memvalidasi proses dan hasil penyusunan Key Risk Indicator dan Key Control Indicator;
melakukan pemantauan pengendalian internal (internal control) dan rencana penanganan risiko pada
tingak unit kerja hingga korporasi;
melakukan Control Risk Self Assessment (CRSA) dan mengevaluasi penerapan pengendalian internal.
177
memfasilitasi proses dan hasil penyusunan Key Risk Indicator dan Key Control Indicator;
Meninjau dan mengusulkan penyempurnaan kerangka kerja dan proses manajemen risiko Perseroan.
178
Tinjauan Operasional
Dengan adanya peningkatan score dari 3,48 menjadi 3,70 menandakan bahwa pengelolaan risiko yang
dilakukan Perseroan lebih optimal dan selalu dilakukan penyempurnaan. Dengan berbagai program kerja yang
akan dilakukan di tahun ini maka diharapkan Perseroan akan memperoleh nilai tingkat kematangan (maturity
level) yang terus meningkat.
No
Komponen Penerapan MR
Nilai Maturity
2009
2011
2013
1.
Penetapan Konteks
3,71
4,01
4,24
2.
Identifikasi Risiko
4,08
3,3
3,75
3.
Analisis Risiko
3,84
3,12
3,75
4.
Evaluasi Risiko
3,84
4,16
3,75
5.
Penanganan Risiko
3,20
3,12
3,21
6.
3,22
3,02
2,86
7.
1,75
3,75
3,54
3,39
3,48
3,70
Perseroan terus berupaya untuk menyempurnakan dan mengembangkan sistem pengelolaan risiko, dengan
berbagai rencana/program kerja yang akan dilakukan di tahun 2013. Sehingga diharapkan pada periode
berikutnya Perseroan memperoleh nilai tingkat kematangan (maturity level) yang terus meningkat.
Peningkatan Kompetensi di Bidang Manajemen Risiko
Unit manajemen risiko secara periodik melakukan sosialisasi/pelatihan manajemen risiko kepada karyawan dan
anak usaha. Adapun di tahun 2013, kegiatan sosialisasi manajemen risiko yang telah dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Pelatihan Governance, Risk & Compliance (GRC Terpadu) untuk karyawan setingkat Kepala Regu dan
Pelaksana.
2. Pelatihan Project Risk Management untuk unit kerja penanggung jawab capex, project, dan rancang bangun.
3. Pelatihan Risk Management Dalam Penyusunan Feasibility Study untuk penanggung jawab capex, proyek
dan rancang bangun. Pelatihan ini juga dihadiri oleh karyawa Anak Perusahaan yang bergerak di bidang
industri persemenan.
4. Pelatihan Key Risk Indicator and Key Control Indicator untuk risk officer.
Peningkatan kompetensi personil di unit manajemen risiko dilakukan dengan mengikuti training/workshop yang
terkait dengan manajemen risiko, yaitu antara lain:
1. Penyusunan RJP dan RKAP Berbasis Risiko
2. Supply Chain Management
3. Business Continuity Management
4. Integrated Governance, Risk & Compliance
5. Project Risk Management
6. Key Risk Indicator and Key Control Indicator Based On ISO 31000:Risk Management.
179
Beberapa risiko kelompok High Level Corporate Risk yang di-identifikasi dan dilakukan mitigasinya selama
tahun 2013 mencakup risiko-risiko pada tabel berikut:
Nama Risiko
Indikator Risiko
- Peningkatan kapasitas produksi
- Kelambatan pembebasan lahan
- Keterbatasan supply dan kualitas
-
-
bahan baku
180
-
-
-
-
Tinjauan Operasional
Risiko Valas
Risiko SDM
Melalui berbagai langkah mitigasi terhadap risiko-risiko utama yang masuk kelompok high risk maupun extreem
risk secara berkesinambungan, maka pada tahun 2013 Perseroan juga berhasil mengelola dan menurunkan
kategori risiko dari risiko dari ekstrem dan tinggi menjadi risiko sedang (medium risk) atau manageable. Hal
tersebut tampak pada pada tabel berikut.
NO
NAMA RISIKO
TINGKAT RISIKO
2012
TINGKAT RISIKO
2013
High
Medium
High
Medium
High
High
High
Medium
Risiko batubara
High
Medium
High
High
Medium
Medium
High
High
181
Medium
Medium
10
Medium
Medium
11
Medium
Medium
12
Risiko likuiditas
Medium
Medium
13
Medium
Medium
14
High
Medium
15
Medium
Medium
Sebagaimana tampak pada tabel Risiko Tinggi Perseroan 2012 dan 2013 tersebut, Perseroan berhasil melakukan
mitigasi atas beberapa risiko kategori tinggi menjadi kategori menengah (medium risk) yang lebih manageable.
Risiko-risiko dimaksud dan program mitigasi yang dilakukan mencakup:
Kapasitas Produksi
Perseroan telah berhasil melakukan langkah-langkah mitigasi untuk mengatasi risiko kapasitas produksi
melalui pertumbuhan organik maupun anorganik. Pertumbuhan anorganik dilakukan dengan melakukan
akusisi perusahaan semen di Vietnam (Thang Long Cement Company). Pertumbuhan organik dilakukan
dengan membangun proyek Tuban IV, Tonasa V dan juga melakukan optimalisasi produksi untuk
meningkatkan utilisasi peralatan produksi dan meningkatkan output produksi, juga melalui Project
Debottlenecking yaitu melakukan modifikasi atau penggantian peralatan produksi agar kecepatan proses
produksi meningkat.
Perseroan berhasil menyelesaikan pembangunan pabrik baru di Jawa dan di Sulawesi dengan kapasitas
total 6 juta ton per tahun. Perseroan juga melakukan program upgrading fasilitas pabrik yang ada untuk
meningkatkan yield dan kapasitas produksi. Perseroan senantiasa melakukan kajian terkait peluang untuk
mengembangkan kapasitas melalui pertumbuhan anorganik baik di dalam maupun di luar negeri.
Risiko Pengembangan Usaha
Mitigasi yang telah berhasil dilakukan Perusahaan adalah dengan melakukan ekspansi dan pengembangan
usaha, baik melalui akusisi Thang Long Cement Company (TLCC), pendirian anak usaha PT SGG Energi
Prima di bidang energi (batubara), dan juga pendirian PT SGG Prima Beton di bidang readymix concrete.
Akuisisi TLCC tersebut adalah ekspansi non-organik pertama yang dilakukan. Perseroan saat ini juga tengah
menjajaki dan melaksanakan program ekspansi organik melalui pembangunan beberapa pabrik baru di
beberapa wilayah di Indonesia, setelah pada akhir tahun 2012 menyelesaikan dua unit pabrik baru di Tuban
dan di Tonasa.
182
Tinjauan Operasional
Risiko Batubara
Perseroan telah berhasil melakukan langkah-langkah mitigasi untuk mengatasi risiko batubara dengan
mendirikan anak usaha di bidang energi (PT SGG Energi Prima), melakukan kontrak pengadaan jangka
panjang yang ditinjau setiap periode tertentu, dan mempertimbangkan dengan seksama pengelolaan lahan
tambang yang akan dilaksanakan oleh anak perusahaan.
Perseroan telah berhasil melakukan langkah-langkah mitigasi untuk mengatasi risiko lingkungan dan sosial
dengan melakukan optimalisasi penerapan Health, Safety, and Environment Management melalui program
pantau lingkungan, program kelola lingkungan, program konservasi sumber daya, dan juga implementasi
Clean Development Mechanism (CDM). Selain itu Perseroan juga telah melakukan perencanaan dan
pelaksanaan program Corporate Social Responsibility dengan efektif dan tepat sasaran sesuai dengan tujuan,
merupakan langkah solutif yang dilakukan oleh Perseroan untuk memitigasi risiko lingkungan dan sosial.
Terbukti di tahun 2013 Perseroan memperoleh penghargaan Proper Emas dari Kementerian Lingkungan
Hidup.
Mengingat pentingnya pengelolaan risiko dalam mencegah Perseroan dari dampak yang ditimbulkan, maka
manajemen dan seluruh elemen terkait akan semakin meningkatkan upayanya untuk menjadikan pengelolaan
risiko sebagai budaya dalam pelaksanaan seluruh kegiatan.
183
08
186
187
Selain ketidakpastian akan rencana pengurangan stimulus The Fed, faktor global lain yang akan memicu
volatilitas Rupiah adalah perlambatan perekonomian emerging markets dan ketidakpastian kondisi fiskal AS
karena efek dari ketidakpastian politik. Sementara itu dari dalam dalam negeri, volatilitas dipicu oleh kondisi
neraca berjalan dan neraca perdagangan (ekspor-impor) yang terus mengalami mengalami defisit. Defisit neraca
berjalan telah mengalami penurunan dari 4,4% pada Q2-2013 menjadi 3,8% pada Q3-2013.
Sementara itu, neraca perdagangan telah mengalami surplus pada bulan Desember 2013 sebesar USD1,5
Miliar. Surplus neraca perdagangan didorong oleh meningkatnya ekspor migas seiring kenaikan harga migas.
Meski demikian total defisit selama periode Januari Desember 2013 mencapai USD4,1 Miliar, jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012 yang sebesar USD853 Juta karena ekspor sepanjang 2013
cenderung melambat.
Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Domestik Tahun 2014
Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2014 kemungkinan akan membaik. IMF memprediksi perekonomian
global akan tumbuh 3,7%, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi global tahun 2013 yang diprediksi sebesar
3,0%. Sementara itu, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2014 akan
meningkat menjadi 3,1% dari 2,3% pada tahun 2013. Membaiknya pertumbuhan ekonomi global akan
ditopang oleh membaiknya kondisi ekonomi negara-negara maju, seperti Amerika Serikat dan negara-negara
kawasan Eropa. Membaiknya perekonomian AS turut didukung oleh terus membaiknya kondisi ketenagakerjaan
dan meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat. Membaiknya kondisi ekonomi Eropa didukung oleh
terus membaiknya kinerja pertumbuhan ekonomi Jerman. Sementara itu, Bank Dunia menaikkan proyeksi
pertumbuhan ekonomi global 2014 menjadi 3,2%.
Proyeksi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi Juni 2013 lalu yang sebesar 3%. Pertumbuhan
negara-negara maju dinaikkan menjadi 2,2% dari 2% seiring mulai melonggarnya kebijakan fiskal untuk
menopang pertumbuhan ekonominya. Melonggarnya kebijakan fiskal tersebut diharapkan berkontribusi
terhadap perekonomian negara-negara maju dan juga berdampak positif terhadap ekspor negara-negara
berkembang. Dengan perkembangan hingga 2013, Bank Indonesia masih memperkirakan pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada kisaran 5,5 - 5,9% di tahun 2014.
Sementara itu Perseroan memprediksi ekonomi nasional pada tahun 2014 akan tumbuh sedikit melambat ke
5,6% di 2014 dipengaruhi oleh prospek ekonomi global yang masih berfluktuasi serta dampak dari kebijakan
moneter yang ketat. Selain itu, ekonomi yang sedikit melambat juga dipengaruhi oleh aliran investasi yang tidak
sebesar tahun sebelumnya. Kondisi ekonomi global pada tahun 2014 masih diwarnai oleh beberapa risiko. Yang
pertama adalah mulai dilakukannya tapering stimulus moneter The Fed akan akan berdampak kepada volatilitas
pasar finansial global. Meski The Fed sudah menyatakan akan mempertahankan bunga rendah sampai dengan
tahun 2015, namun imbal hasil surat berharga Pemerintah AS bertenor 10 tahun telah mengalami kenaikan
hingga ke level tertingginya sejak Juli 2011 di atas 3%. Kenaikan tersebut menyebabkan spread antara imbal
hasil obligasi Pemerintah AS dengan aset-aset emerging market mengecil sehingga mendorong aliran modal
kembali ke AS. Terjadinya capital outflow tersebut turut berimbas kepada volatilitas nilai tukar mata uang
emerging markets, termasuk Indonesia.
188
Risiko kedua adalah melambatnya pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang, terutama China.
Pemerintah China cenderung melakukan kebijakan yang bersifat jangka panjang dan membiarkan pertumbuhan
ekonominya melambat dalam jangka pendek. Melambatnya perekonomian China juga akan berdampak kepada
emerging market lainnya seperti India dan juga Indonesia. Perlambatan pertumbuhan emerging markets
menyebabkan arus modal ke kawasan tersebut terus melambat. Perkembangan ekonomi global akan turut
berdampak kepada kinerja perekonomian Indonesia pada tahun 2014. Membaiknya perekonomian AS akan
berdampak positif kepada kinerja ekspor Indonesia. Meski demikian, mulai dilakukannya tapering stimulus The
Fed masih akan menyebabkan volatilitas nilai tukar Rupiah yang akan mengganggu stabilnya perekonomian
nasional. Tekanan terhadap nilai tukar Rupiah juga masih akan dipengaruhi oleh kondisi neraca transaksi
berjalan yang masih akan mengalami defisit.
Banyak pengamat memprediksi defisit transaksi berjalan (current account deficit atau CAD) akan mencapai
3,3% terhadap PDB di akhir tahun 2013 dan menurun menjadi 2,7% di tahun 2014. Laju inflasi diprediksi akan
melambat pada tahun 2014 menjadi sebesar 5,3% dari 8,4% di tahun 2013 lalu. Prediksi ini didasarkan kepada
perkembangan laju inflasi terkini dan asumsi bahwa tidak ada penyesuaian harga BBM bersubsidi pada tahun
2014 serta rencana peningkatan tarif listrik konsumen industri dengan skala antara 8,6% - 13,3% yang berlaku
setiap dua bulan sekali mulai 1 Mei 2014.
Dengan melihat berbagai perkembangan kondisi ekonomi dan pasar finansial global maupun domestik, Rupiah
diprediksi pada kuartalI dan II tahun 2014 akan berada pada kisaran Rp12.100 dan Rp12.300 per USD. Rupiah
kemungkinan baru akan mengalami apresiasi pada kuartal III dan IV 2014 ke level Rp11.800 dan Rp11.400 per
USD. Hal tersebut berdasarkan asumsi bahwa penyelenggaraan Pemilu 2014 akan berjalan lancar, dan presiden
terpilih sesuai ekspektasi pasar. Perseroan memperkirakan BI rate pada tahun 2014 akan naik menjadi 7,75%.
Hal ini didasarkan kepada masih adanya tekanan terhadap nilai tukar Rupiah seiring dimulainya tapering The Fed
dan meningkatnya risiko politik menjelang Pemilu 2014.
TINJAUAN INDUSTRI
Pergerakan struktur industri semen nasional di tahun 2013 tumbuh dinamis seiring dengan perkembangan
perekonomian Indonesia yang menantang. Pada semester pertama tahun 2013, pertumbuhan konsumsi semen
nasional meningkat hingga 7,5% dengan angka ekspor mencapai 1,8%. Hal ini membuat beberapa pelaku
bisnis semen di Indonesia melakukan rencana investasi berupa penambahan kapasitas produksi yang diharapkan
bisa direalisasikan pada beberapa tahun kedepan.
Dalam kurun waktu tersebut, Perseroan bergerak aktif memanfaatkan peluang, terutama dengan selesainya
pembangunan cement mill berkapasitas 1,5 juta ton di Tuban yang mulai beroperasi secara komersial pada
kuartal kedua tahun 2013. Selain itu, kapasitas produksi Perseroan meningkat dengan mulai beroperasi secara
komersial Pabrik Tonasa V sejak Februari 2013.
Konsumsi semen nasional kemudian mengalami perlambatan di kuartal ketiga tahun 2013 menjadi 5,3%, hal
ini terutama disebabkan oleh melemahnya nilai rupiah terhadap USD, peningkatan suku bunga pinjaman, dan
penurunan harga komoditas, serta dampak dari pengurangan subsidi BBM. Sehingga pertumbuhan permintaan
semen nasional tahun 2013 hanya tumbuh 5,5%.
189
TINJAUAN USAHA
Kegiatan Perseroan dan entitas anak terdiri atas dua segmen usaha, yakni Produksi Semen, dan Produksi Non
Semen. Produksi semen adalah segmen usaha utama dengan kontribusi pendapatan di atas 97% dari total
pendapatan konsolidasi Perseroan. Produksi non semen terdiri dari kegiatan pertambangan, produksi kantong
semen, beton siap pakai dan penyewaan area industri. Kegiatan pertambangan dan kantong semen lebih
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan Perseroan akan bahan baku maupun kebutuhan packing semen produksi
sendiri. Sementara kegiatan penyewaan areal industri merupakan kegiatan ekonomi dalam rangka mengelola
lahan bekas areal penambangan bahan baku menjadi areal yang dapat dimanfaatkan baik untuk fasilitas umum,
penghijauan maupun areal komersial.
Gambaran distribusi pendapatan Perseroan menurut segmen usaha tahun 2012-2013 adalah sebagai berikut.
Dalam Rp juta, kecuali dinyatakan lain.
Segmen Industri
Semen
2013
2012
24.151.908
96,7%
19.194.595
96,0%
819.252
3,3%
791.361
4,0%
24.971.160
100%
19.985.956
100%
Non-Semen
Total Pendapatan
190
2013 (ton)
Pertumbuhan (%)
25.449.714
22.477.444
13,2
328.756
76.946
327,3
58.005.037
54.964.407
5,5
575.352
215.677
166,8
2012 (ton)
Konsumsi Ekspor
Perkembangan volume penjualan dan pangsa pasar Perseroan di area pemasaran domestik yang memberikan
profit margin yang optimal secara geografis, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Area pemasaran semen
2013
Area Pemasaran
Sumatera
Volume
(juta ton)
2012
Porsi
Volume
(juta ton)
Porsi
Pertumbuhan
Porsi
5.501.267
21,6%
5.312.252
23,6%
(2,0%)
12.880.704
50,6%
11.018.489
49,0%
1,6%
Kalimantan
2.290.331
9,0%
1.850.093
8,2%
0,8%
Sulawesi
2.741.727
10,8%
2.455.321
11,0%
(0,2%)
Nusa Tenggara
1.360.585
5,3%
1.113.364
5,0%
0,3%
675.098
2,7%
727.925
3,2%
(2,5%)
25.449.714
100%
22.477.444
100%
Jawa
Indonesia Timur
Total Dalam Negeri
Perseroan secara konsisten fokus pada wilayah pasar utama di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi dengan porsi 83%
dari total volume penjualan domestik. Hal ini terkait dengan strategi revenue management Perseroan untuk
mendapatkan harga dan profit margin yang optimal dengan memasok semen dari unit produksi ke wilayah
pemasaran terdekat.
191
Pertumbuhan konsumsi semen di tahun 2013 tertinggi terjadi di Jawa sebesar 7,7%, diikuti Kalimantan sebesar
7,6%, Sulawesi sebesar 3,9%, Nusa Tenggara sebesar 2,9%, Sumatera sebesar 1,4%. Sedangkan konsumsi
semen di Indonesia Timur turun sebesar 1,9% dikarenakan penurunan harga komoditi primer di wilayah
tersebut ditambah faktor cuaca yang menghambat proses distribusi. Penjualan ekspor di tahun 2013 sebesar
328.754 ton dengan negara tujuan Banglades, Srilanka, Mauritius, dan Timor Leste.
Pangsa Pasar Domestik
Seiring dengan beroperasinya Vertical Cement Mill di Tuban dan pabrik Tonasa V, Perseroan mampu
meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan semen yang selalu meningkat. Pada tahun
2013 Perseroan mengukuhkan sebagai pemimpin pasar domestik dengan raihan pangsa pasar sebesar 43,9%
meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 40,9%.
Tahun
Wilayah
2013
(%)
2012
(%)
Pertumbuhan
Perseroan
(%)
Pertumbuhan Domestik
(%)
Sumatera
45,2
44,2
3,6
1,4
Jawa
39,4
36,3
16,9
7,7
Kalimantan
52,2
45,4
23,8
7,6
Sulawesi
64,2
59,7
11,7
3,9
41,8
35,2
22,2
2,9
Indonesia Timur
56,2
59,5
(7,3)
(1,9)
Total Indonesia
43,9
40,9
13,2
5,5
seluruh Indonesia.
Perseroan menyadari pentingnya melakukan penguatan jaringan distribusi dalam memasarkan produk. Untuk
itu dilakukan berbagai upaya dalam meningkatkan hubungan usaha yang saling menguntungkan baik bagi
Perseroan maupun bagi para distributor dan toko-toko bangunan dalam bentuk:
Pelayanan transaksi secara online dengan distributor
Temu pelanggan secara periodik untuk distributor dan toko bangunan
Program loyalitas pelanggan
Workshop untuk para tenaga pemasar distributor dan pelatihan manajemen pengelolaan perusahaan
(distributorship)
192
Perseroan juga mendorong peran aktif distributor dalam menjaga kecukupan stock di gudang distributor maupun
di gudang toko, didukung sistem informasi persediaan yang terintegrasi dengan sistem informasi Perseroan.
Santoso Trisnadi
Distributor Semen Gresik
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberkati perjalanan kami selama ini di bidang perdagangan bahan
bangunan. Pada tahun 1972 kami mendirikan sebuah toko bahan
bangunan di Jakarta dimana pada saat itu masih sangat sedikit toko
yang menyediakan bahan bangunan secara lengkap. Perlahan tapi
pasti toko kami berkembang cukup baik dan makin banyak orang yang
datang dan menjadi pelanggan setia di toko kami. Pada tahun 1998
terjadi krisis moneter di Indonesia, dimana krisis tersebut memberikan
dampak yang signifikan terhadap usaha kami dan juga pelangan kami.
Berkat dedikasi para karyawan dan juga loyalitas para pelanggan, kami
dapat melewati masa krisis tersebut dengan baik.
Sekitar tahun 2001, kami diberikan kesempatan oleh PT Semen Gresik untuk menjual produk Semen Gresik di
wilayah Jabodetabek. Respon pelanggan saat itu cukup baik karena brand
bimbingan dan
dukungan Manajemen Semen Gresik, kami terus melaju ke
arah yang lebih baik. Bimbingan dan dukungan diberikan dalam bentuk
pelatihan untuk tenaga sales, manajer, dan generasi penerus perusahaan
kami. Berdasarkan bimbingan dan dukungan tersebut, kami sangat yakin di
masa mendatang, PT Sumber Buanajaya dapat dengan baik menghadapi
era globalisasi.
Kami sangat berterima kasih kepada Semen Indonesia yang telah memberikan kepercayaan dengan mengangkat
kami menjadi salah satu distributor. Tentunya, kami akan membalas kepercayaan yang telah diberikan dengan
memelihara dan mengembangkan daerah pemasaran kami. Kami berharap Semen Indonesia dapat terus
memberi bimbingan dan dukungan kepada PT Sumber Buanajaya.
Kami juga berharap Semen Indonesia dapat terus menciptakan program-program promosi yang dapat
meningkatkan kecintaan dan loyalitas para pelanggan terhadap merek Semen Gresik. Peningkatan kecintaan
dan loyalitas atas merek Semen Gresik tersebut akan menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menghadapi
persaingan di pasar bebas dimana banyak bermunculan merek semen yang baru.
Akhir kata, semoga kita semua dapat tumbuh dan berkembang bersama-sama menjadi lebih baik. Semen
Gresik Kokoh Tak Tertandingi.
193
Area Pemasaran
2013 (Rp/ton)
2012 (Rp/ton)
Sumatera
837.046
804.963
Jawa
965.388
915.403
Kalimantan
906.845
894.606
Sulawesi
842.685
857.670
Nusa Tenggara
763.551
800.431
Indonesia Timur
831.272
826.193
Domestik
904.837
871.997
Komunikasi Pemasaran
Perseroan senantiasa melakukan upaya untuk meningkatkan citra merek dan loyalitas pelanggan dalam
mempertahankan posisi dominan di pasar semen domestik. Untuk itu dilakukan strategi komunikasi pemasaran
yang fokus pada pengembangan media yang mengarah pada pembentukan komunitas dan loyalitas pelanggan.
Pelaksanaaan komunikasi pemasaran dengan memanfaatkan media difokuskan pada penggunaan media
elektronik, media cetak, dan media luar ruang (above the line) untuk meningkatkan awareness dan penguatan
citra merek. Sedangkan pelaksanaan program pemasaran melalui kegiatan temu pelanggan, pelayanan
pelanggan, pemberian penghargaan, pelatihan dan sertifikasi bagi komunitas tukang bertujuan untuk
peningkatan loyalitas pelanggan dan untuk menjaring pelanggan potensial.
Untuk mengukur efektifitas program komunikasi yang telah dilaksanakan dan untuk mendapatkan umpan balik
atau harapan pelanggan, Perseroan melakukan survey pasar secara periodik agar diperoleh informasi guna
menyusun program komunikasi pemasaran yang lebih baik.
Perkembangan teknologi dan media sosial mempengaruhi perilaku dan memberi ruang kepada pelanggan untuk
mencari informasi produk secara interaktif, sehingga peran komunitas diyakini menjadi media yang cukup efektif
untuk menggerakkan preferensi pelanggan terhadap produk tertentu. Oleh karenanya, survey juga dilakukan
194
untuk menentukan media yang paling efektif untuk digunakan sebagai sarana meningkatkan loyalitas dan
brand image. Berdasarkan hasil survey tersebut, Perseroan memilih beberapa media untuk melakukan kegiatan
komunikasi pemasaran, yakni: televisi, media promo outdoor (billboard, neonbox, baliho, papan nama toko),
media cetak (koran, majalah, tabloid), poster dan radio.
Selama tahun 2013, Perseroan telah melakukan program komunikasi pemasaran sebagai berikut:
penayangan iklan di berbagai stasiun televisi nasional dan lokal
melakukan edukasi kepada masyarakat melalui media cetak mencakup komunikasi produk ke masyarakat
luas di majalah nasional setiap bulan dan komunikasi tentang aplikasi penggunaan produk dalam program
rumah kokoh di surat kabar dan tabloid setiap dua minggu sekali
pemasangan media luar ruang dan pemasangan papan nama toko untuk toko di wilayah pemasaran
Perseroan
program loyalitas berupa point reward untuk seluruh segmen pelanggan.
SUTIRTA
Pelanggan
Sutirta, pemilik toko bahan bangunan Sliper, mengaku saat
ini tokonya mampu menjual 400 zak semen per harinya.
Pelanggan tokonya berasal dari berbagai daerah di kabupaten
Pasuruan.Penjualan Semen Gresik di toko saya ataupun area
II ini stabil dan cenderung meningkat,ujar pria yang juga
mencalonkan diri sebagai anggota DPRD ini. Brand Semen
Gresik yang telah dikenal masyarakat, serta kualitasnya yang
terjaga menjadi alasan mengapa Semen Gresik laris manis.
Kata pelanggan, tidak mantap kalau tidak menggunakan
Semen Gresik, meskipun harga terpaut hingga 2 ribu, Semen
Gresik tetap dipilih pelanggan,lanjutnya. Dengan penghargaan
sebagai best customer yang diterimanya, Sutirta mengucapkan
terima kasih kepada Semen Indonesia dan berjanji akan menjaga
hubungan baik dengan senantiasa menjaga dan meningkatkan
penjualan Semen Gresik di tokonya.
Program aktivasi merek yang dikemas untuk dapat berinteraksi secara langsung dengan konsumen (end
user), terhadap objek bangunan (rumah tinggal) yang didaftarkan oleh individu atau end user. Penilaian
dilakukan melalui beberapa faktor meliputi umur rumah, kualitas bangunan, lay out, arsitektur visual, green
concept, serta kesesuaian terhadap tata aturan yang ditetapkan Pemerintah seperti tersedianya fasilitas
resapan, lahan penghijauan dsb. Selain untuk tujuan pembentukan komunitas dan loyalitas pelanggan,
program ini mengarah kepada stimulasi pembentukan efek positif word of mouth serta pencitraan &
penguatan merk.
195
Arisan Tukang
Program loyalitas yang dikemas untuk dapat berinteraksi secara langsung dengan komunitas tukang yang
telah terbentuk, dilaksanakan dalam bentuk arisan dan penguatan product knowledge
Pelayanan Pelanggan
Untuk membangun komunikasi dua arah dengan pelanggan dan sekaligus untuk meningkatkan mutu layanan
kepada konsumen, Perseroan melakukan berbagai hal, mencakup:
Membuka layanan pengaduan pelanggan melalui beberapa saluran, yakni melalui telepon bebas pulsa,
surat, email dan SMS baik dari end user, toko maupun Distributor.
Menerbitkan bulletin sebagai media komunikasi dengan jaringan distribusi Semen Gresik.
SP
ST
TOTAL
Warna
Lambat kering
Cepat kering
Kuat tekan
2
2
Gagal Produk
KEMASAN
Pecah
BERAT
Selisih berat
DISTRIBUSI
Semen mengeras
TOTAL
Keterlambatan kirim
196
16
Perseroan juga melakukan evaluasi secara tuntas terhadap setiap keluhan yang disampaikan dan berkoordinasi
dengan pihak terkait untuk mencegah terjadinya keluhan serupa. Selain itu Tim Pelayanan Teknis melaksanakan
program kunjungan secara rutin ke pelanggan Pabrikan, Ready mix dan proyek guna memberikan Presentasi
Product Knowledge, pendampingan dalam proses semen menjadi produk lanjutan.
Untuk menjaga keselamatan dan kesehatan pelanggan, Perseroan senantiasa menjaga mutu kantong semen
yang digunakan dan mempertimbangkan dengan cermat volume dan berat total tiap zak semen untuk pasar
retail.
Kebijakan Perlindungan Konsumen
Perseroan menerapkan kebijakan untuk melindungi keamanan pelanggan dalam menggunakan produknya.
Untuk melindungi keamanan dan keselamatan pelanggan dari risiko cedera, Perseroan menerapkan hal-hal
berikut:
Informasi produk semen disampaikan melalui kemasan zak semen serta melalui brosur khusus yang dibagikan
secara periodik ke semua channel pelanggan meliputi Distributor, Toko, Pabrikan & Ready Mix Concrete,
Tukang dan Rumah Tangga.
Kemasan zak selain memuat informasi mengenai ketentuan penggunaan produk, juga memuat informasi
perlindungan konsumen dengan mencantumkan tata cara penyimpanan semen yang benar di sisi belakang
zak semen.
Informasi secara detail terhadap penjagaan keamanan dan keselamatan (handling dan penyimpanan semen)
telah tersedia di Buku Rumah Kokoh Semen Gresik serta Brosur Semen yang secara periodik dibagikan
kepada semua pelanggan meliputi Distributor, Toko, Pabrikan & Ready Mix Concrete, Tukang dan Rumah
Tangga.
Perseroan juga menerapkan ketentuan informasi produk, disampaikan secara proporsional di dalam brosur yang
memuat informasi sebagai berikut:
Ketentuan takaran penggunaan semen
Informasi standar mutu semen
Informasi kegunaan, kelebihan dan manfaat penggunaan produk semen
Handling dan penyimpanan semen
Logo Produk sebagai ikon produk semen yang berkualitas.
Survey Kepuasan Pelanggan
Untuk mendapatkan umpan balik dari para pelanggan guna meningkatkan kualitas layanan maupun kualitas
produk yang dihasilkan, Perseroan melaksanakan Survey Kepuasan Pelanggan. Survey dilakukan dengan
melibatkan konsultan independen yang kompeten. Metode survey dilaksanakan melalui teknik wawancara
perorangan secara face to face interview oleh interviewer yang terlatih dengan mempergunakan kuesioner
sebagai alat pengumpul data.
Survey ini melibatkan lebih dari 2.000 responden, pelanggan akhir dan channel distribusi, di seluruh Pulau Jawa
dan Bali. Dari hasil survey tersebut diperoleh bahwa kepuasan pelanggan akhir di tahun 2013 adalah 90,5 dan
kepuasan saluran distribusi sebesar 90,7, sedangkan berdasarkan hasil survey di tahun sebelumnya diperoleh
kepuasan pelanggan akhir sebesar 89,5 dan kepuasan saluran distribusi sebesar 89,7. Adapun rincian hasil
197
ASPEK
Pabrikan
Toko
Rumah
Tangga
Distributor
Proyek
RMC
CSI
CDI
CSI
CDI
CSI
CDI
CSI
CDI
CSI
CDI
CSI
CDI
CSI
CDI
Total
90,7
91,3
1,9
90,7
4,1
90,6
4,3
90,6
4,9
89,2
2,1
89
1,4
Produk
93,3
1,2
92,6
0,8
92,6
2,5
91,9
1,5
90,7
90,8
90,4
0,2
Harga
91
90,9
1,6
91,7
91,6
1,8
92,4
89,7
0,8
88,9
Distribusi
90,6
91,4
90,6
4,7
90,7
1,2
91,1
8,9
89,9
3,8
88,5
2,2
Promosi
90
5,2
91,1
2,2
90,1
4,6
90,1
6,1
90,7
9,3
88,7
1,9
88,9
0,9
Hubungan
Dengan
Pelanggan
88,6
8,5
90,5
4,8
88,6
6,7
88,6
10,9
88,3
2,5
87,1
88,3
2,9
Keterangan:
CSI : Customer Satifaction Index
CDI : Customer Disatifaction Index
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan adanya peningkatan kepuasan pelanggan Semen Indonesia di tahun 2013.
Perseroan akan tetap melakukan pengembangan dan meningkatkan kualitas pelayanan dalam rangka menjaga
serta meningkatkan kepuasan pelanggan dan saluran distribusi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Bidang Produksi
Kapasitas Produksi dan Volume Produksi
Total kapasitas semen terpasang domestik Perseroan di tahun 2013 adalah sebesar 27,7 juta ton, atau meningkat
13,8% dibanding tahun 2012 sebesar 24,3 juta ton, terdiri dari Semen Gresik 14 juta ton, Semen Padang 6,4
juta ton, dan Semen Tonasa 7,7 juta ton. Total kapasitas semen terpasang regional Perseroan di tahun 2013
adalah sebesar 2,3 juta ton.
Total volume produksi semen domestik Perseroan sampai akhir tahun 2013 adalah sebesar 25,5 juta ton terdiri
dari Semen Gresik 12,9 juta ton, Semen Padang 6,6 juta ton dan Semen Tonasa 5,9 juta ton. Total kapasitas
terpasang tersebut adalah sekitar 45% dari kapasitas semen terpasang Nasional 61,2 juta ton.
Total volume produksi semen regional Perseroan di tahun 2013 adalah sebesar 1,8 juta ton.
45% dari kapasitas semen terpasang Nasional adalah total kapasitas semen
terpasang domestik Perseroan yang mencapai 27,7 juta ton di tahun 2013
Produksi semen Perseroan pada tahun 2013 naik sebesar 12% dari 22.846.006 ton pada tahun 2012 menjadi
25.558.676 ton di tahun 2013. Peningkatan realisasi produksi ditunjang oleh beroperasinya Pabrik tuban
IV, vertical mill Tuban, dan Pabrik Tonasa V, peningkatan kinerja peralatan produksi yang lebih handal dan
keberhasilan program peningkatan kapasitas terpasang perseroan melalui program upgrading.
198
Perkembangan Produksi, Kapasitas dan Utilisasi, 2012-2013 (dlm ton, kecuali dinyatakan lain)
Aspek
Domestik
Regional 2013
2013
2012
Perubahan
(%)
1.817.122
20.813.258
18.367.492
13%
1.355.131 juta
25.558.676
22.846.006
12%
2.300.000
27.700.000
24.350.000
14%
57%
92%
94%
5%
Penggunaan Energi
Penggunaan energi dalam proses produksi semen terdiri dari 2 jenis energi, yaitu energi panas dan energi
listrik. Energi panas berasal dari pemakaian batubara sebagai bahan bakar utama. Seiring dengan peningkatan
produksi clinker dan substitusi pemakaian batubara dari medium ke low calory, maka total konsumsi regional
domestik batubara Perseroan di tahun 2013 menjadi sebesar 4.450.076 ton, naik 18,2% dari penggunaan
batubara di tahun sebelumnya, sebesar 4.000.546 ton. Kenaikan konsumsi tersebut terjadi karena adanya
peningkatan produksi clinker sebesar 13%, dari 18.367.492 ton di tahun 2012 menjadi sebesar 20.813.258
ton di tahun 2013.
Total konsumsi regional batubara Perseroan ditahun 2013 adalah sebesar 287.855 ton.
Total konsumsi energi listrik domestik Perseroan ditahun 2013, meningkat 13,2% menjadi sebesar 2.516.368
MW-h dari konsumsi sebesar 2.223.911 MW-h di tahun 2012, seiring dengan peningkatan produksi semen
sebesar 12%.
Total konsumsi energi listrik Domestik dan Regional Perseroan ditahun 2013
Tabel Penggunaan Energi Utama, 2012-2013
Jenis Energi
Batubara
Listrik
Satuan
Regional
2013
Domestik
2013
% Perubahan
2012
Ton
287.855
4.737.931
4.000.546
18%
MW-h
149.025
2.665.393
2.163.861
13%
199
Perseroan juga ikut berpartisipasi aktif dalam upaya menurunkan laju pemanasan global (global warming)
Project
WHRPG
: Penghematan
energi
& pelestarian
sebagai
bentuk dukungan
terhadap
Pemerintah dalam upaya
mengurangi
emisi gas CO2lingkungan
sebesar 26 % dari BaU
sampai tahun 2020 (unilateral), sesuai dengan komitmen Presiden di G-20 Pittsburgh dan COP15 Copenhagen.
Perseroan
terusyang
melakukan
terobosan berkelanjutan
terkait dengan
penggunaan
energi
ramah
Beberapa
program
telah diimplementasikan
oleh Perseroan
adalah sebagai
berikut
:
lingkungan. Perseroan telah membangun instalasi WHRPG di areal produksi Semen Padang dan
- Pemanfaatan biomass (sekam padi, serabut kelapa, bonggol jagung, tobacco waste, oil sludge, limbah
mulai beroperasi sejak Oktober tahun 2011. Dari pengoperasian instalasi WHRPG tersebut Perseroan
sepatu dan lain-lain) sebagai bahan bakar alternatif.
mendapatkan pasokan listrik dengan kapasitas sebesar 8 MVA untuk mengurangi kebutuhan suplai
- Implementasi teknologi Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG), yaitu pembangkit listrik yang
tenaga listrik dari PLN.
memanfaatkan gas buang (panas) dari peralatan produksi.
- Penggantian
bahan perusak
bertahap
seperti: bahan
APAR,
freon,dll.
Potensi penghematan
yang ozon
dapatsecara
diperoleh
dari operasional
WHRPG
tersebut
adalah sekitar 10%
- Meningkatkan
produksi
Blended
cement
dari kebutuhan operasional unit listrik di Padang dan mereduksi emisi gas CO2 sebesar 43.000 ton
per tahun.
Pemanfaatan biomass sebagai bahan bakar alternatif diikut sertakan dalam CDM Project dengan judul Partial
substitution
of fossil
fuels with
biomass
at Semen
Gresik
cement
plantacuan
in Tuban
dan telah teregistrasi
di
Keberhasilan
operasional
proyek
WHRPG
di Semen
Padang
menjadi
untuk penerapan
proyek
yangpada
samatanggal
di Pabrik25Tuban
dan2011
Pabrikdan
Tonasa.
UNFCCC
Februari
sampai saat ini sedang dilakukan persiapan untuk verifikasi CER
yang dijadwalkan pada pertengahan tahun 2013.
Direktur
Utama Semen
Indonesia
Soetjipto
(LihatTerbaru,
pembahasan
Pengelolaan
Lingkungan,
ARDwi
- hal
144) bersama Direktur Produksi Suparni
menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan CEO & President JFE Engineering
Corporation Jepang, Sumiyuki Kishimoto. Kedua perusahaan bekerja sama dalam proyek
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (WHRPG). Penandatanganan dilakukan di kantor
Pusat JFE Engineering Corporation di Yokohama, Selasa (22/10/2013). Rencananya, tahun depan
pembangkit listrik tenaga uap ini akan dibangun di Pabrik Tuban dengan kapasitas 26,8 MVA.
Seperti halnya Semen Indonesia, JFE Engineering merupakan salah satu perusahaan terkemuka di
Jepang yang concern dalam penggunaan energi ramah lingkungan. Atas kepeduliannya ini, JFE
Engineering memfasilitasi pertemuan dengan Kementerian Lingkungan Hidup jepang. Tak hanya
itu, Kementerian LH Jepang telah menyiapkan skema bantuan bagi proyek tersebut. Pemerintah
Jepang telah menyiapkan skema khusus yang dinamakan Joint Credit Mechanism (JCM), merupakan
bantuan dari Jepang yang diberikan pada perusahaan perusahaan di Asia Tenggara yang sudah
teruji mengembangkan teknologi ramah lingkungan guna mengurangi efek gas rumah kaca.
MoU : Didampingi Direktur Produksi Suparni, Dirut Semen Indonesia Dwi Soetjipto
menandatangani MoU. Dari pihak JFE Engineering Corporation diwakili CEO & Presiden
JFE Sumiyuki Kishimoto, managing Director JFE Tetsuo Tsuyuguchi dan Jun Ogawa, di
Yokohama.
200
201
202
Telah membentuk anak perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara, PT SGG Energi Prima,
pada tanggal 29 Februari 2012.
Melakukan kontrak kerjasama dengan PLN dalam rangka pengamanan pasokan listrik dan tarif listrik.
Membangun Pembangkit Listrik 2x35 MW di Pabrik Tonasa, yang saat ini masih dalam tahap konstruksi.
Penerapan Sistem Manajemen Energi melalui :
Pembentukan Struktur Manajemen Energi
Menunjuk Manajer Energi
Melaksanakan audit energi secara berkala
Sertifikasi Manajer Energi & Auditor Energi.
Penghargaan Penelitian & Pengembangan, Efisiensi Energi & Pengelolaan Lingkungan
Sebagai bentuk apresiasi atas kinerja inovasi di bidang penelitian dan pengembangan serta pengelolaan
lingkungan, pada tahun 2013 Perseroan mendapatkan penghargaan sebagai berikut :
a. PROPER EMAS 2013 dari Kementerian Lingkungan Hidup
b. GREEN INDUSTRY Level 5 dari Kementerian Perindustrian
c. BUMN AWARDS 2013 dari Kementerian BUMN
Sebagai The best innovative corporate culture and management, The best innovation of green product,
The best product innovation of energy and mining sectors, dan The best technology energy & mining
sector innovation.
Sebagai Winner ASEAN Energy Management Awards 2013 dan Winner Asean Coal Awards 2013
203
204
Secara garis besar, pencapaian kinerja keuangan Perseroan diuraikan sebagai berikut:
Ikhtisar Laporan Laba Rugi Konsolidasian
Tabel Ikhtisar Laba Rugi Konsolidasian Perseroan, 2012-2013
Laba Rugi
2013
2012
% Perubahan
Pendapatan
24.501.241
19.598.248
25,0%
13.557.147
10.300.667
31,6%
Laba Buto
10.944.094
9.297.581
17,7%
Beban Usaha
3.881.101
3.116.058
24,6%
Laba Usaha
7.063.993
6.181.523
14,3%
5.370.247
4.847.252
10,8%
EBITDA
(Laba Usaha diluar pendapatan dan beban
operassional lainnya, ditambah deplesi, depresiasi
dan amortisasi)
8.099.042
6.859.582
17,9%
5.931.520
5.931.520
0,0%
905
817
10,8%
PENDAPATAN
Pada tahun 2013 pertumbuhan pendapatan Perseroan meningkat cukup signifikan sebesar 25,0% dari tahun
lalu dengan total pendapatan mencapai Rp24.501 miliar. Kontribusi pendapatan tersebut terutama diperoleh
dari penjualan semen sebesar 98,5% dan penjualan produk lain sebesar 1,5%. Dengan mulai beroperasinya
pabrik baru di Tuban memberikan keleluasaan bagi Perseroan untuk mampu mengimbangi pertumbuhan
permintaan pasar domestik yang mencapai 5,5%. sehingga dapat mempertahankan pangsa pasarnya pada
kisaran 43,9%. Volume penjualan domestik yang mampu dicapai oleh Perseroan pada tahun 2013 adalah
sebesar 25,4 juta ton atau tumbuh 16,4% dibanding tahun lalu. Hal ini memberikan dampak peningkatan
penjualan segmen semen sebesar 25,7% menjadi sebesar Rp24,1 miliar
Pertumbuhan permintaan pasar yang tinggi diatas asumsi semula dan kebutuhan kecepatan pengiriman semen
kepada pelanggan memberikan dampak beban perniagaan yang meningkat. Untuk mengimbangi peningkatan
beban penjualan ini Perseroan secara bertahap meningkatkan harga jualnya di pasar domestik secara rata-rata
menjadi Rp904 ribu/ton atau naik 3,8% di atas harga rata-rata tahun lalu.
205
Rp juta
Pendapatan
Semen
Non Semen
TOTAL
2013
2012
% Perubahan
24.126.480
98,6
19.194.595
97,9
26%
374.761
1,4
403.653
2,1
4%
24.501.241
100
19.598.248
100
25%
2013
2012
% Perubahan
Dalam Negeri
Jawa
12.938.449
52,8
9.884.780
50,4
30,9%
Luar Jawa
10.431.207
44,6
9.640.262
49,2
8,2%
23.369.656
100
19.525.042
99,6
19,7%
Luar Negeri
Asia
1.131.585
4,6
73.205
0,4
1445,8%
TOTAL
24.501.241
100
19.598.248
100,0
25,0%
Secara geografis, wilayah pemasaran Jawa memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp12.938 miliar atau
52,8% dari total pendapatan Perseroan dan tumbuh 30,9% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp9.884
miliar. Wilayah pemasaran luar Jawa memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp10.431 miliar atau 42,6%
dari total pendapatan domestik dan meningkat 8,2% dari tahun 2012 yang sebesar Rp9.640 miliar. Kontribusi
pendapatan dari luar Jawa ini lebih tinggi dari tahun 2012 karena tingginya permintaan semen terutama di area
pemasaran Kalimantan dan Sulawesi.
206
2013
2012
Pertumbuhan %
Bahan Bakar
3.401.501
25,1
2.650.440
25,7
28,3
Listrik
1.876,500
13,8
1.441.868
14,0
30,1
Distribusi
2.120.327
15,6
1.666.779
16,2
27,2
Kemasan
818.338
6,0
724.540
7,0
12,9
Tenaga Kerja
1.398.625
10,3
1.148.585
11,1
21,8
Pemeliharaan
1.285.212
9,5
939.528
9,1
36,8
Fabrikasi Lainnya
2.656.643
19,7
1.718.926
16,9
54,6
13.557.147
100,0
10.300.667
100,0
31,6
TOTAL
Perseroan telah melakukan usaha-usaha efisiensi untuk mengendalikan peningkatan komponen beban pokok
ini, dapat dijelaskan dengan ringkas pada bagian berikut.
Biaya Energi
- Komponen biaya energi yang utama adalah bahan bakar dan listrik yang mencapai 38,9% dari total
beban pokok penjualan.
- Perseroan melakukan upaya yang serius dalam hal pengendalian biaya energi karena biaya energi
merupakan komponen terbesar dari struktur beban pokok penjualan dengan sumber yang terbatas.
Upaya yang dilakukan Perseroan antara lain:
Mengatur komposisi pemakaian batubara pada tingkat kalori yang tepat untuk memperoleh harga
yang efisien dan menjaga optimasi tingkat Heat Consumption.
Distribusi
Peningkatan volume penjualan domestik sebesar 13,1% dari tahun lalu dan adanya upaya Perseroan untuk
meningkatkan jaminan pasokan semen kepada seluruh konsumennya memberikan dampak meningkatnya
aktifitas pengiriman ke gudang penyangga dan packing plant yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
memberikan dampak meningkatnya beban distribusi. Namun Perseroan berhasil menjaga komposisi beban
perniagaan sebesar 15,6% lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 16,2%.
207
Untuk menekan laju peningkatan beban distribusi dengan tetap menjamin pasokan, Perseroan melakukan
upaya antara lain:
- Penerapan sinergi distribusi dan pemasaran dari ketiga entitas anak untuk memasok semen ke pasar
utama dengan jarak yang terdekat. (lihat kembali uraian Program Sinergi dan Revenue Management)
- Pembangunan packing plant dan pelabuhan bongkar muat di area strategis, untuk meningkatkan
efisiensi transportasi dan distribusi. (lihat kembali uraian Perkembangan Proyek Strategis).
Kemasan
Dalam rangka menekan pengaruh kenaikan harga bahan baku kemasan, Perseroan senantiasa melakukan
kegiatan pengembangan kemasan dalam rangka efisiensi. (Lihat uraian Penelitian dan pengembangan,
Pengembangan kemasan). Upaya-upaya yang dilakukan dalam bidang penelitian dan pengembangan
kemasan ini telah terbukti memberikan dampak yang signifikan, komposisi beban kemasan terhadap total
beban pokok pendapatan tahun 2013 sebesar 6,0% lebih rendah terhadap tahun lalu sebesar 7,0%.
Peningkatan jumlah tenaga kerja pengoperasian pabrik baru (Tuban IV, Tonasa V dan Finish mill baru)
mengakibatkan biaya tenaga kerja naik sebesar 21,7% dibanding tahun 2012. Secara komposisi biaya
tenaga kerja terhadap total beban pokok pendapatan pada tahun 2013 sebesar 10,3% lebih rendah
dibanding tahun lalu 2012 sebesar 11,1%.
Biaya Pemeliharaan
Terjadi peningkatan biaya pemeliharaan di tahun 2013 sebesar 36,8% dibanding tahun lalu, disebabkan
oleh peningkatan harga suku cadang dan peralatan impor yang merupakan dampak melemahnya rupiah
terhadap US dollar. Serta adanya beberapa perbaikan diluar rencana.
Meningkat sebesar 53,7% terutama disebabkan oleh Depresiasi dari kapitalisasi pabrik serta peningkatan
harga beli bahan baku penolong dan ongkos angkut bahan baku.
Rp Juta
2013
2012
% Perubahan
Pendapatan
24.501.241
19.598.248
25,0%
13.557.147
10.300.667
31,6%
487.687
455.781
3,6%
55,3%
52,6%
2,8%
Berbagai upaya tersebut, membuat tingkat kenaikan beban pokok pendapatan per ton produk dapat dijaga
pada kisaran 3,6%, dari Rp 470 ribu/ton di tahun 2012 menjadi sebesar Rp487 ribu/ton ditahun 2013. Namun
demikian jika dilihat dari rasio beban pokok pendapatan terhadap pendapatan (COGS to Sales), maka rasio ini di
tahun 2013 adalah sebesar 55,3% atau naik sebesar 2,7% dari tahun sebelumnya yang sebesar 52,6%. Hal ini
terutama karena kenaikan rata-rata harga jual domestik yang sebesar 4% lebih rendah dari inflasi tahun 2013
sebesar 8,3%.
208
Perseroan akan terus menerapkan hasil-hasil kegiatan Penelitian dan Pengembangan, sehingga besaran beban
pokok pendapatan ini dapat ditekan dan dikendalikan melalui usaha-usaha sinergi, efisiensi dan aplikasi inovasi.
Laba Bruto
Pendapatan Perseroan meningkat cukup siginfikan sebesar 25% dari tahun lalu, namun belum dapat
mengimbangi dengan kenaikan atas beban pokok pendapatan. Hal ini membuat laba bruto Perseroan di tahun
2013 mengalami peningkatan sebesar 17,7% dari angka Rp9.298 miliar di tahun 2012 menjadi sebesar Rp
10.944 miliar di tahun 2013 dan marjin laba kotor Perseroan menjadi 44,7% dibanding 47,4% di tahun 2012.
BEBAN USAHA
Beban usaha Perseroan tahun 2013 sebesar Rp3.881 miliar atau meningkat 24,6% dari tahun sebelumnya
sebesar Rp3.116 miliar. Peningkatan ini terutama dipengaruhi oleh peningkatan beban penjualan sebesar
30,5%, sehingga di tahun 2013 menjadi sebesar Rp2.283 miliar serta beban umum dan administrasi yang naik
sebesar 17,4%, menjadi sebesar Rp1.688 miliar.
Beban Usaha
Beban Penjualan
Beban Umum dan
Administrasi
Pendapatan
Operasioanl Lainnya
Beban Operasi Lainnya
TOTAL
Beban Usaha /
pendapatan
2013
2012
% Perubahan
2.283.452
58,8
1.750.436
56,2
30,5
1.688.257
43,5
1.438.131
46,2
17,4
(52.343)
-1,3
(102.657)
-3,3
-49,0
(38.265)
-1,0
30.148
1,0
-226,9
3.881.101
100
3.116.058
100
24,6
15,8%
15,9%
209
Beban Penjualan
Ongkos Angkut dan
bongkar
Promosi
Gaji,Upah, dan
Remunerasi
Beban Penjualan
Lainnya
TOTAL
2013
2012
% Perubahan
1.749.566
76,6
1.351.738
77,2
29,4
299.335
13,1
221.704
12,7
35,0
164.737
7,2
129.368
7,4
27,3
69.815
3,1
47.626
2,7
46,6
2.283.452
100
1.750.436
100
30,5
Untuk menekan biaya ini, manajemen akan menerapkan cost management dimana penjualan dilakukan dari
entitas dengan biaya yang paling efisien. Upaya lain yang dilakukan adalah membangun packing plant untuk
menekan biaya bongkar dan biaya transportasi per ton produk yang didistribusikan.
Rp Juta
Beban Umum dan
Administrasi
Gaji,Upah, dan
Remunerasi Lainnya
Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan
2013
2012
% Perubahan
791.249
46,9
691.257
48,1
14,5
141.823
8,4
174.461
12,1
(18,7)
Pemeliharaan
124.483
7,4
105.837
7,4
17,6
630.703
37,4
466.577
32,4
35,2
1.688.257
100
1.438.131
100
17,4
TOTAL
Komponen utama beban umum dan adminstrasi di tahun 2013 adalah beban gaji, upah dan remunerasi lainnya
sebesar Rp791.2 miliar (46,9%), beban Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sebesar Rp141,8 miliar
(8,4%), beban pemeliharaan sebesar Rp124,5 miliar (7,4%), dan beban lainnya. Peningkatan beban gaji, upah
dan remunerasi ini seiring dengan meningkatnya jumlah pegawai untuk memenuhi kebutuhan operasional
pabrik baru. Terkait Biaya SDM, Manajemen lebih memandang komponen biaya ini sebagai salah satu tools
untuk memotivasi peningkatan kinerja individual maupun Perseroan secara keseluruhan.
Salah satu jalan yang ditempuh adalah mengaitkan kinerja, yang dinilai dengan tools balanced scorecard dan
ketercapaian key performance indicator (KPI) dengan besaran tantiem/bonus karyawan. (Lihat kembali uraian
Pengelolaan SDM, Penilaian Kinerja).
Pengelolaan komponen beban usaha ini membuat tingkat efisiensi biaya ini yang diukur dengan rasio beban
usaha terhadap total pendapatan (SGA to Revenue) di tahun 2013 adalah sebesar 15,8%, turun tipis dari posisi
2012 yang sebesar 15,9%.
210
2013
2012
10.944.094
9.297.581
% Perubahan
17,7%
44,7%
47,4%
-2,7%
7.062.993
6.181.523
14,3%
28,8%
31,5%
-2,7%
8.099.042
6.859.582
17,9%
33,1%
35,0%
-1,9%
5.370.247
4.847.252
10,8%
21,9%
24,7%
-2,8%
Perseroan mencatat laba bruto tahun 2013 sebesar Rp10.944 miliar atau meningkat 17,7% dibanding tahun
sebelumnya sebesar Rp9.298 miliar, laba usaha tahun 2013 sebesar Rp7.063 miliar atau meningkat 14,3%
dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp6.181 miliar, EBITDA tahun 2013 mencapai Rp8.099 miliar atau
meningkat 17,9% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp6.860 miliar.
Margin profitabilitas secara umum mengalami penurunan, margin laba bruto sebesar 44,7%, margin laba usaha
sebesar 28,8%, margin EBITDA sebesar 37,1% dan margin laba bersih sebesar 21,9%.
211
Dengan pemenuhan seluruh ketentuan perpajakan sebagaimana disinggung diatas, Perseroan membayar pajak
senilai Rp1.566 miliar ke kas negara. Sepanjang tahun pelaporan Perseroan senantiasa memenuhi kewajiban
pembayaran pajak dengan baik, sehingga tidak ada sengketa perpajakan yang harus diselesaikan.
Posisi Keuangan
Konsolidasi
Aset Lancar
2013
2012
% Perubahan
9.972.110
32,4
8.231.297
31,0
21,1
20.820.774
67,6
18.347.787
69,0
13,5
Total Aset
30.792.884
100,0
26.579.084
100,0
15,9
5.297.631
58,9
4.825.205
57,3
9,8
3.691.278
41,1
3.589.025
42,7
2,8
8.988.908
100,0
8.414.229
100,0
6,8
20.882.543
95,8
17.347.313
95,5
20,4
921.433
4,2
817.541
4,5
12,7
21.803.976
100,0
18.164.855
100,0
18,4
Liabilitas Jangka
Pendek
Liabilitas Jangka
Panjang
Total Liabilitas
Ekuitas distribusikan Kepada:
- Pemilik Entitas Induk
- Kepentingan Non
Pengendali
Total Ekiutas
ASET
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan memiliki total aset sebesar Rp30.798 miliar, atau naik 15,9% dari
saldo 31 Desember 2012, sebesar Rp26.579 miliar. Total aset tersebut terdiri dari 32,4% aset lancar dan 67,6%
aset tidak lancar. Komposisi ini berubah dari komposisi aset di tahun 2012 yang terdiri dari 31,0% aset lancar
dan 69,0% aset tidak lancar.
212
30,8
triliun
15,9%
Aset Perseroan
Perubahan komposisi tersebut terjadi karena adanya kenaikan jumlah aset lancar sebesar 21,1% dari sebesar
Rp8.231 miliar di tahun 2012 menjadi sebesar Rp9.972 miliar. Disisi lain terjadi peningkatan saldo aset tidak
lancar sebesar 13,5% dari saldo sebesar Rp18.348 miliar di tahun 2012 menjadi sebesar Rp20.821 miliar di akhir
tahun 2013. Penjelasan atas perubahan pada pos-pos laporan posisi keuangan utama yang mempengaruhi
perubahan komposisi aset lancar maupun tidak lancar tersebut adalah sebagai berikut:
Aset Lancar
(Dalam Rp Juta)
Aset Lancar
Kas dan setara kas
Kas dan setara
kas yang dibatasi
penggunaanya
Investasi jangka pendek
Piutang usaha-net
Piutang lain-lain -Net
Persediaan-Net
2013
2012
% Perubahan
4.070.493
40,8
3.022.125
36,7
34,7
37.599
0,4
58.977
0,7
-36,2
104.835
1,1
236.363
2,9
-55,6
2.825.109
28,3
2.466.060
30,0
14,6
90.953
0,9
56.469
0,7
61,1
2.645.893
26,5
2.284.905
27,8
15,8
Uang muka
90.824
0,9
62.363
0,8
45,6
57.782
0,6
17.769
0,2
225,2
48.622
0,5
26.266
0,3
85,1
9.972.110
100.0
8.231.297
100.0
21.1
Penjelasan atas penyebab perubahan posisi aset lancar tersebut adalah sebagai berikut.
Kas dan setara kas serta kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya.
Pengelolaan kas dan setara kas dilakukan secara prudent melalui manajemen cash cycle yang optimal dan
pembentukan manajemen portfolio yang sehat atas excess cash Perseroan dengan tetap memperhatikan risk
dan return yang menguntungkan.
213
2013
2012
% Perubahan
2.262
0,1
2.576
0,1
-12,2
236.298
5,7
283.883
9,1
-16,8
83.503
2,0
18.519
0,6
350,9
Euro
19.050
0,5
9.759
0,3
95,2
Bank:
Rupiah
Dolar Singapura
Dong Vietnam
Total Bank
197
0,0
0,0
14.014
0,3
4.753
0,2
194,8
353.061
8,6
316.914
10,2
11,4
32,8
Deposito:
Rupiah
3.721.389
90,3
2.801.612
89,8
Amerika serikat
46.379
1,1
0,0
Total Deposito
3.767.768
91,4
2.801.612
89,8
34,5
4.123.092
100,0
3.121.102
100,0
32,1
Saldo kas dan setara kas termasuk investasi jangka pendek pada akhir tahun 2013 yang terdiri dari kas sebesar
Rp2 miliar atau 0,1% dari jumlah kas dan setara kas, ditempatkan di rekening giro sebesar Rp353 miliar atau
8,6 % dari jumlah kas dan setara kas, serta deposito berjangka dan call deposits sebesar Rp3,767 miliar atau
sebesar 91,3% dari jumlah kas dan setara kas.
Rincian Kas dan Setara Kas Per Mata Uang (Dalam Rp Juta)
2013
2012
% Perubahan
3.959.882
96,0
3.088.031
98,9
28,2
129.884
3,2
18.521
0,6
601,3
19.050
0,5
9.759
0,3
95,2
197
0,0
0,0
0,0
Euro
Dollar Singapura
Dong Vietnam
Total Kas dan Setara Kas
14.079
0,3
4.791
0,2
192,5
4.123.092
100,0
3.121.102
100,0
32,1
Dalam tabel tersebut diatas tampak adanya peningkatan kas dan setara kas dalam Dolar Amerika Serikat dan
Euro. Hal ini karena kedua jenis instrumen tersebut adalah komponen dana yang dialokasikan untuk pembelian
mesin dan peralatan unit pabrik baru yang didatangkan dari Eropa maupun Amerika. Perseroan menganggarkan
dana pembelian tersebut dalam mata uang yang relevan agar terhindar dari risiko fluktuasi mata uang dan oleh
karenanya juga terhindar dari risiko penundaan pengiriman karena keterlambatan pembayaran.
(lihat juga uraian Perkembangan Proyek Strategis).
Disamping juga untuk keperluan modal kerja, baik dalam rangka pembelian bahan baku, maupun barang
modal lain yang harus dilakukan dalam mata uang rupiah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan operasi pabrik
sebagai respon atas naiknya permintaan semen di pasar domestik.
214
Kas dan setara kas Perseroan mayoritas ditempatkan dalam bentuk deposito pada bank dengan tingkat
kesehatan yang baik antara lain: di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT. Bank Bukopin Tbk, dan bank lainnya.
Atas penempatan dana tersebut, Perseroan mendapatkan pendapatan bunga dengan tingkat bunga untuk
deposito rupiah sebesar 5,25%-11,5%.
Piutang Usaha / Trade Receivables
Piutang usaha Perseroan tercatat sebesar Rp2.825 miliar atau naik 14,6% dari akhir tahun 2012 sebesar Rp2.466
miliar, diakibatkan oleh naiknya operasional Perseroan untuk merespon peningkatan permintaan pelanggan.
Peningkatan piutang usaha juga diakibatkan oleh penerapan strategi pemasaran.
Rata-rata perputaran piutang relatif sama dengan tahun sebelumnya sebesar 39 hari. Namun demikian dengan
dukungan Teknologi Informasi yang dikembangkan, Perseroan mampu menjaga kualitas piutangnya agar
senantiasa terkelola dengan baik dan memiliki tingkat kolektibilitas yang tinggi. Dengan demikian jumlah
cadangan yang dialokasikan sebagai kompensasi penurunan nilai berada dalam tingkat yang wajar sesuai
kebijakan Perseroan.
Total Umur Piutang Usaha Perseroan (Dalam Rp Juta)
Kolektibilitas
Lancar
2013
2012
% Perubahan
2.538.995
89,9
2.330.898
94,5
8,9
205.169
7,3
91.001
3,7
125,5
46-135 hari
24.458
0,9
25.043
1,0
-2,3
136-365 hari
37.211
1,3
22.493
0,9
65,4
89.419
3,2
55.038
2,2
62,5
(70.143)
-2,5
(58.413)
-2,4
20,1
2.825.109
100,0
2.466.060
100,0
14,6
Cadangan penurunan
nilai
Piutang Usaha-Bersih
Pendapatan
Piutang Usaha-Bersih/
Pendapatan
24.501.241
19.598.248
25,0
11.5%
12,6%
-8,7
215
2013
2012
% Perubahan
84.380
0,4
140.743
0,8
-40,0
127.510
0,6
102.828
0,6
24,0
48.655
0,2
40.675
0,2
19,6
18.862.518
90,6
16.794.115
91,5
12,3
Beban tangguhan
100.627
0,5
93.745
0,5
7,3
214.473
1,0
118.425
0,6
81,1
1.158.475
5,6
1.003.033
5,5
15,5
224.136
1,1
54.223
0,3
313,4
20.820.774
100.0
18.347.787
100,0
13,5
Aset lain-lain
Total Aset Tidak
Lancar
Komposisi aset tidak lancar 2013, terutama terdiri atas aset tetap, 90,6% senilai Rp18.863 miliar dan aset tidak
berwujud 5,6% senilai 1.158 miliar, sehingga peningkatan pos neraca ini akan berpengaruh besar pada total
aset tidak lancar.
Aset tidak lancar pada akhir 2013 adalah sebesar Rp20.821 miliar atau meningkat 13,5% dibanding akhir
2012, sebesar Rp18.348 miliar. Peningkatan terbesar dari aset tidak lancar tersebut berasal dari kenaikan aset
tetap bersih yang meningkat sebesar 12,3% menjadi Rp18.862 miliar. Peningkatan tersebut terutama karena
adanya peningkatan aktifitas proyek pembangunan pabrik semen dan pembangkit listrik baru.
Aset Tetap
Aset tetap Perseroan terdiri atas tanah, bangunan dan peralatan produksi. Aset tetap tersebut dikelompokkan
menjadi dua, aset yang dimiliki langsung oleh Perseroan dan aset sewa pembiayaan. Total nilai buku netto aset
tetap Perseroan tahun 2013 sebesar Rp18.863 miliar. Seiring penyelesaian pembangunan pabrik baru, akuisisi
entitas anak, packing plant, bangunan lainnya dan aset sewa pembiayaan, maka total aset ini meningkat 12,3%
dari tahun sebelumnya sebesar Rp16.794 miliar.
Aset Tidak Berwujud
Aset tidak berwujud neto pada tahun 2013 sebesar Rp1.158 miliar naik 15,5% dibanding tahun 2012 yang
sebesar Rp 1.003 miliar. Peningkatan ini sehubungan dengan selisih kurs lisensi dan merek dagang serta
goodwill atas akuisisi TLCC.
LIABILITAS
Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 tercatat sebesar Rp8.989 miliar atau meningkat
6,8% dibanding tahun sebelumnya Rp8.414 miliar. Liabilitas Perseroan tahun 2013 terdiri atas Liabilitas Jangka
Pendek dengan porsi 58,9%, senilai Rp5.298 miliar atau naik sebesar 9,8% dan Liabilitas jangka panjang
dengan porsi 41,1% senilai Rp3.691 miliar atau naik sebesar 2,8%.
216
Penjelasan berikut memberi gambaran hal-hal yang mempengaruhi perubahan posisi liabilitas Perseroan
tersebut.
Dalam Rp Juta
Liabilitas
2013
2012
% Perubahan
Liabilitas Jangka
Pendek
5.297.630
58,9
Rp4.825.204
57,3
9,8
Liabilitas Jangka
Panjang
3.691.278
41,1
Rp3.589.025
42,7
2,8
Total Liabilitas
8.988.908
100,0
Rp8.414.229
100,0
6,8
Liabilitas Jangka
Pendek
Pinjaman jangka
pendek
2013
2012
% Perubahan
320.926
6,1
350.354
7,3
-8,4
2.501.734
47,2
2.173.253
45,0
15,1
Utang lain-lain
320.384
6,0
517.833
10,7
-38,1
Utang pajak
398.537
7,5
504.405
10,5
-21,0
774.818
14,6
572.486
11,9
35,3
Beban akrual
438.205
8,3
398.253
8,3
10,0
23.752
0,4
30.972
0,6
-23,3
519.274
9,8
277.649
5,8
87,0
5,297,630
100.0
4.825.205
100,0
9,8
Utang usaha
Utang Usaha
Posisi utang usaha pada akhir tahun 2013 naik sebesar 15,1% menjadi Rp2.502 miliar dibandingkan dengan
tahun sebelumnya yang tercatat Rp2.173 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan oleh semakin tingginya aktifitas
operasional dan meningkatnya volume produksi yang membuat Perseroan meningkatkan pembelian kebutuhan
produksi.
217
Dalam Rp Juta
Kolektibilitas
Lancar
2013
2012
% Perubahan
1.899.172
75,9
1.871.657
86,1
1,5
461.761
18,5
257.375
11,8
79,4
46-135 hari
50.284
2,0
30.104
1,4
67,0
136-365 hari
29.262
1,2
7.166
0,3
308,4
61.256
2,4
6.952
0,3
781,2
2.501.734
100,0
2.173.254
100,0
15,1
Piutang Usaha-Bersih
Perseroan memberikan jaminan pembayaran yang on time untuk menjaga hubungan dengan pemasok,
sepanjang seluruh prosedur dan dokumen penagihan lengkap. Perseroan mengandalkan dukungan Teknologi
Informasi yang terus dikembangkan (Lihat juga uraian Teknologi Informasi dan Komunikasi, hal 161-169)
untuk melakukan verifikasi dokumen dan menerapkan e-procurement untuk memperoleh kualitas jasa dan
barang yang baik dengan harga kompetitif serta untuk memonitor dan mendapatkan pemasok yang bonafide.
Liabilitas Manfaat Karyawan Jangka Pendek
Estimasi liabilitas imbalan kerja 2013 sebesar Rp775 miliar atau naik 35% dari tahun 2012 yang sebesar Rp572
miliar. Hal ini terutama diakibatkan oleh adanya penyesuaian atas tunjangan produktifitas dan tunjangan
pegawai lainnya sehubungan dengan meningkatnya kinerja Perseroan.
Beban Akrual
Posisi beban akrual pada akhir tahun 2013 sebesar Rp438,2 miliar atau naik sebesar 10,0% dari tahun 2012 yang
sebesar Rp398 miliar. Hal ini terutama diakibatkan oleh adanya penyesuaian atas program promosi penjualan
terkait dengan permintaan semen domestik yang meningkat .
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Komposisi liabilitas jangka panjang akhir tahun 2013, didominasi oleh pos neraca liabilitas jangka panjang
(setelah dikurangi bagian jangka pendek) 87,8% sebesar Rp3.242 miliar dan liabilitas imbalan kerja, 7,4%
sebesar Rp272 miliar.
Rincian Liabilitas Jangka Panjang (Dalam Rp Juta)
Liabilitas Jangka
Panjang
Liabilitas pajak
Tangguhan
Liabilitas imbalan kerja
jangka panjang
Liabilitas jangka
panjang
Provisi jangka panjang
Liabilitas jangka
panjang lainnya
Total Liabilitas
Jangka Panjang
218
2013
2012
% Perubahan
7.220
0,2
1.357
0,0
432,0
271.600
7,4
271.413
7,6
0,1
3.242.382
87,8
3.222.429
89,8
0,6
157.622
4,3
80.594
2,2
95,6
12.454
0,3
13.231
0,4
-5,9
3.691.278
100,0
3.589.025
100,0
2,8
Secara total posisi liabilitas jangka panjang akhir tahun 2013 mengalami kenaikan 2,8% menjadi sebesar
Rp3.691 miliar terutama disebabkan oleh:
Fasilitas kredit sindikasi untuk pembangunan pabrik semen Tonasa V dan pembangkit listrik 2x35 megawatt
dimana sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 total pinjaman sebesar Rp2.860 miliar (31 Desember
2012: Rp2.622 miliar)
Pinjaman bank jangka panjang oleh TLCC, posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp693 miliar (31 Desember
2012: Rp640 miliar)
2013
Total Modal
%
2012
Total Modal
%
liabilitas
8.989
29%
8.414
32%
5.298
17%
4.825
18%
3.691
12%
3.589
14%
Ekuitas
21.804
71%
18.165
68%
30.793
100%
26.579
100%
Jumlah modal/ekuitas yang dapat diatribusiakan kepada pemilik entitas induk per 31 Desember 2013 adalah
sebesar Rp 20.882 miliar atau meningkat 20,4% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp17.347 miliar. Ekuitas
terdiri atas modal ditempatkan dan telah disetor sebesar Rp593 miliar, tambahan modal disetor Rp1.458 miliar,
saldo laba yang dicadangkan sebesar Rp253 miliar, dan saldo laba yang belum dicadangkan sebesar Rp18.228
miliar. Peningkatan ekuitas di 2013 terutama dipengaruhi oleh laba tahun berjalan.
Kebijakan Struktur Modal
Perseroan menetapkan kebijakan struktur modal yang mampu mencerminkan perimbangan antara penggunaan
komposisi modal sendiri dengan pinjaman/hutang yang terdiri dari hutang jangka pendek dan hutang jangka
panjang agar dapat memaksimalkan nilai perusahaan. Seiring dengan kebutuhan dana untuk pembangunan
pabrik semen, Perseroan senantiasa menjaga struktur modal agar sesuai atau tidak melebihi financial covenant
yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman dengan pihak kreditor.
219
Adapun secara umum kebijakan struktur permodalan Perseroan yang diijalankan adalah:
Struktur modal senantiasa mempertimbangkan keseimbangan antara risiko keuangan dan harus relevan
dengan tingkat pengembalian dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan.
- Dilakukan dengan memperhitungkan penggunaan besaran dan struktur hutang yang menimbulkan
kewajiban keuangan (tingkat bunga) dan mempengaruhi kondisi likuiditas perusahaan.
- Mengoptimalkan rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri yang menghasilkan peningkatan
laba per saham.
Struktur modal ditinjau dengan melakukan evaluasi hubungan antara financial leverage, nilai perusahaan
dan biaya modal sehingga dicapai financial trade off yang reasonable.
Struktur modal diupayakan optimal dengan mengatur kombinasi hutang dan modal sendiri (ekuitas) yang
dapat memaksimalkan nilai Perseroan.
Kombinasi struktur modal ditetapkan setelah melakukan analisa sensitivitas dengan berbagai variasi asumsi
inti yang paling mungkin dihadapi oleh Perseroan.
2012
Pinjaman bank
Liabilitas sew a pembiayaan
3.599.262.643
162.393.915
3.349.145.342
150.933.453
Bank loans
Finance lease liabilities
3.761.656.558
3.500.078.795
20.882.543.328
17.347.313.214
0,18
0,20
220
Melalui pelaksanaan kebijakan struktur modal yang konsisten, posisi total kewajiban berefek bunga akhir tahun
2013 adalah sebesar Rp4.083miliar, rasio kewajiban terhadap ekuitas Perseroan adalah sebesar 19,6%. Hal
ini menunjukkan kemampuan membayar hutang yang kuat sekaligus masih besarnya potensi Perseroan untuk
mendapatkan dana pinjaman bagi pembiayaan ekspansi di masa mendatang. (lihat juga Rasio-rasio Keuangan,
Solvency).
DIVIDEN
Selama 5 tahun buku terakhir rata-rata dividen payout ratio adalah 50%.
Sesuai hasil RUPST pada tanggal 30 april 2013, Perseroan membagikan dividen per lembar saham sebesar
Rp 367,74 (angka penuh), yang telah dibagikan pada tanggal 17 Juni 2013.
(Selengkapnya lihat Informasi Investor, Kebijakan Dividen)
kerja bersih Perseroan tahun 2013 meningkat sebesar 37,2% dari Rp 3.406 miliar pada tahun 2012 menjadi
Rp4.674 miliar pada tahun 2013.
ARUS KAS
Tabel berikut merupakan ringkasan arus kas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31
Desember 2013 dan 2012:
(Dalam Rp juta)
Arus Kas
Arus kas bersih dari aktivitas operasi
2013
2012
% Perubahan
6.047.147
5.591.865
8,1
(2.675.189)
(4.774.274)
-44,0
(2.323.591)
(1.171.112)
98,4
1.048.368
(353.521)
-396,6
3.022.125
3.375.645
-10,5
4.070.493
3.022.125
34,7
221
RASIO-RASIO KEUANGAN
Arus Kas
2013
2012
% Perubahan
44,7%
47,4%
-2,8%
28,8%
31,5%
-2,7%
21,9%
24,7%
-2,8%
33,1%
35,1%
-2,0%
0,2381
0,6555
-41,7%
25,7%
27,9%
-2,2%
17,4%
18,2%
-0,8%
188,2%
170,6%
17,6%
0,13
0,14
-1,0%
Likuiditas
Rasio ini menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka pendeknya yang akan jatuh
tempo, dihitung dengan membagi aset lancar dengan liabilitas jangka pendek. Tahun 2013 rasio likuiditas
Perseroan adalah sebesar 188,2%, turun 17,6% dari tahun 2012 sebesar 170,6%.
Kemampuan membayar hutang (Solvency)
Menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban, baik jangka pendek maupun jangka panjang
yang ditunjukkan dengan melakukan pengukuran liabilitas terhadap ekuitas maupun terhadap total aktiva.
Pada tahun 2013, kemampuan membayar utang Perseroan relatif stabil dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Tambahan penarikan pinjaman baru pada tahun 2013 menyebabkan solvabilitas terhadap aset Perseroan
mencapai 0,13x atau naik 1,0% dari tahun 2012. Hal ini menunjukkan Perseroan mulai meningkatkan porsi
pendanaan ekspansi dari pinjaman, dalam batas yang aman. Angka tersebut masih berada pada level yang
sangat aman untuk memperoleh pinjaman baru.
222
Rincian dari seluruh kewajiban Perseroan yang berefek bunga adalah sebagai berikut:
Pinjaman Berefek Bunga
2013
.2012
% Perubahan
320.926
350.354
-8,4
Pinjaman Bank
469.974
241.657
94,5
49.301
35.992
37,0
840.200
628.003
33,8
Liabilitas Jangka Panjang setelah dikurangi bagian yang Jatuh Tempo dalam 1 Tahun:
Pinjaman Bank
Liabilitas Sewa Pembiayaan
Total Pinjaman Berefek Bunga
3.129.289
3.107.488
0,7
113.093
114.941
-1,6
3.242.382
3.222.429
0,6
4.082.583
3.850.432
6,0
Manajemen Hutang
Untuk mengantisipasi kebutuhan pendanaan bagi pelaksanaan program ekspansi di masa mendatang, Perseroan
menerapkan manajemen hutang, yang menegaskan bahwa penarikan pinjaman baru hanya dilaksanakan setelah
mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan dalam mendanai investasi strategis dengan mengupayakan
tingkat biaya pinjaman yang kompetitif.
Kolektibilitas Piutang
Tingkat kolektibilitas piutang (average collection period/ACP) dihitung dengan membandingkan rata-rata piutang
dengan pendapatan dikalikan jumlah hari dalam setahun (365 hari). Pada tahun 2013 tingkat kolektibilitas
piutang sebesar 39 hari relatif sama dengan tahun sebelumnya. (Lihat juga bahasan mengenai Piutang Usaha,
hal 215)
Profitabilitas
Rasio profitabilitas tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2012 sebagaimana tampak pada tabel
rasio keuangan di atas, dengan rasio net profit margin 2013, adalah sebesar 21,9%, naik dari posisi 24,7% di
tahun 2012 . Marjin laba kotor Perseroan di tahun 2013 adalah 44,7%, marjin laba usaha 28,8%, sementara
marjin EBITDA mencapai 33,1%. (lihat juga uraian Beban Pokok dan Beban Usaha)
Rentabilitas
Menunjukkan ukuran kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan sumber
daya yang tersedia. Penerapan strategi revenue management dan cost management membuat Perseroan
mencatat pertumbuhan pendapatan sekaligus pertumbuhan laba yang signifikan.
Rentabilitas terhadap ekuitas (Return On Equity) mencapai 27,6%, mengalami penurunan dari tahun 2012 yang
sebesar 29,2%. Rentabilitas terhadap aset (Return on Asset) juga menjadi 20,5% yang pada tahun 2012 yang
sebesar 20,3%. Lebih rendahnya rentabilitas terhadap aset karena sebagian aset tersebut masih dalam masa
penyelesaian dan percobaan.
223
Kebijakan Investasi
Guna meningkatkan efektivitas investasi, Perseroan telah menyusun sistem dan prosedur investasi sesuai dengan
Surat Keputusan Bersama Direksi Nomor 025/KPTS/DIR/2010. Adapun kebijakan investasi Perseroan adalah
sebagai berikut:
I. Persayaratan Investasi
Investasi merupakan segala pengeluaran untuk memperoleh suatu aset yang memenuhi semua unsur
sebagai berikut:
a. Aset berwujud atau tidak berwujud, dalam bentuk barang atau jasa
b. diadakan dengan cara membeli dalam bentuk siap pakai, membangun terlebih dahulu atau memodifikasi
aset yang ada
c. Digunakan dalam operasi Persreoan termasuk untuk tujuan administratif atau tujuan lainnya yang
mempunyai kemungkinan besar memberikan manfaat ekonomis di masa depan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
d. Mempunyai umur manfaat lebih dari 1 tahun
e. Memenuhi persyaratan ketentuan dan perundangan yang berlaku
f. Dana yang dikeluarkan cukup material
Kelompok Investasi
1.
Tanah
Tidak dibatasi
2.
Bangunan
Rp250.000.000
3.
Rp500.000.000
4.
Kendaraan
Rp10.000.000
5.
Rp10.000.000
6.
Teknologi informasi
7.
Rp250.000.000
Tidak dibatasi
224
ST
Strategis:
Investasi yang dilakukan dalam rangka pengembangan Perseroan untuk jangka
panjang ,seperti lahan bahan baku, peningkatan kapasitas, pengembangan
produk-produk baru, dan program pengembangan strategis Perseroan lainnya
PO
Peningkatan Operasional:
Investasi yang berorientasi pada optimalisasi operasi/peningkatan kinerja
peralatan, pengurangan biaya-biaya (efisiensi) melalui penggantian,
penambahan, modifikasi peralatan dan atau modifikasi proses produksi
PKO
4.
5.
Mandatori:
Investasi yang dilakukan untuk memenuhi perundang-undangan dan peraturan
yang beralaku
KO
Kelangsungan Operasi:
Investasi yang dilakukan untuk menjaga kelangsungan operasi peralatan utama
pabrik dan selama dapat diatribusikan ke aset tetap atau peralatan utama pabrik
tersebut. Misalnya penggantian atas komponen mesin-mesin pabrik seuasai
levelisasi aset tetap
Kewenangan pemberian persetujuan pengajuan investasi diatur sesuai batas kewenangan yang berlaku
di Perseroan
b. Wewenang pengesahan
Wewenang pengesahan
RUPS
Secara umum, dokumen pendukung yang wajib disertakan dalam permintaan persetujuan dan pengesahan
adalah sebagai berikut:
Jenis Investasi
Dokumen pendukung
Strategis (ST)
Mandatory (M)
Seluruh studi kelayakan (FS) untuk pengajuan investasi harus diriview. Riview meliputi aspek tenis, ekonomis,
dan risiko, serta ditandatangani oleh para pejabat terkait yang diatur lebih rinci di dalam prosedur Perseroan.
225
Penambahan item investasi setelah pengesahan RKAP harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. jika tidak ditambahkan berpotensi mengganggu kelangsungan operasi Perseroan
b. Dapat meingkatkan efisiensi, keuntungan, dan market share
c. pemenuhan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
Penambahan item investasi setelah pengesahan RKAP yang telah memenuhi kriteria di atas dapat diajukan
sebagai investasi dengan mengikuti prosedur 2 dan dilengkapi dengan proyeksi cash flow Perseroan jika nilai
penambahan item investasi secara kumulatif leibih dari RKAP tahun berjalan Perseroan.
Setiap tambahan ajuan investasi setelah pengesahan RKAP dipresentasikan dihadapan Tim Investasi dan
Direksi Persreoan.
Bila pelampauan anggaran per item lebih dari 10% dari ajuan anggaran awal, maka harus dilakukan riviu
terhadap dokumen pendukung investai. Khusus jenis investasi strategis dan PO dimintakan persetujuan
sesuai prosedur penambahan item investasi
TIM INVESTASI
Guna memastikan Pedoaman Investasi dijalankan secara optimal, perseroan telah menunjuk Tim Investasi. Tim
Investasi dibentuk oleh Perseroan berdasarkan fungsinya.adapun tugas Tim Investasi adalah sebagai berikut:
1. Merencanakan pengajuan investasi sesuai jadwal yang diatur dalam prosedur invesasi
2. melakukan riviu atas ajuan anggaran investasi dengan mendasarkan pada skala prioritas investasi sesuai
kebijakan Perseroan
3. Mempersiapkan proses pengajuan persetujuan investasi sesuai dengan prosedur investasi di Perseroan
4. mengajukan persetujuan investasi kepada Dewan Komisaris Perseroan
5. Melakukan monitoring, evaluasi, dan menyusun laporan hasil evaluasi investasi dari Direksi Perseroan dan
disampaikan kepada Dewan Komisaris secara berkala atas realisasi investasi, serta pencapaian sasaran yang
telah ditetapkan berdasarkan laporan realisasi investasi
6. mengajukan persetujuan pelampauan dan atau penambahan investasi sesuai prosedur
7. Khusus untuk investasi pabrik, pendirian perusahaan baru, penggabungan, peleburan dan pengambilan
perusahaan diatur tersendiri.
226
2013
2012
% Perubahan
2.548.758
3.362.687
101.597
1.419.274
-92,8
129.124
45.217
185,6
2.779.479
4.827.178
-42,4
Total
-24,2
Realisasi belanja modal Perseroan pada tahun 2013 sebesar Rp2.780 miliar atau lebih rendah 42,4% dari tahun
lalu sebesar Rp4.827 miliar. Belanja modal Perseroan terdiri atas investasi strategis dan investasi non strategis.
Investasi strategis ditujukan untuk menambah kapasitas produksi, menjamin kelangsungan pasokan bahan
baku dan penolong, meningkatkan efisiensi biaya dan meningkatkan daya saing Perseroan. Investasi non
strategis ditujukan untuk mempertahankan tingkat produksi dan efisiensi operasi, termasuk antara lain menjaga
kelangsungan operasi, memenuhi regulasi dan menunjang kelangsungan operasi.
Investasi non strategis antara lain: perawatan rutin, perbaikan maupun pengembalian standar operasi peralatan
produksi.
227
Satuan
Target 2013
Realisasi
2013
Rp Triliun
23,5
24,5
Rp ribu/ton
479
481
Ebitda
Rp Triliun
7,65
8,10
Rp Triliun
4,85
5,37
Retensi Pelanggan
90%
100%
Volume Penjualan
Juta Ton
27,50
27,8
65%
72,3%
Volume Produksi
Juta Ton
27,30
25,6
Rp Triliun
85%
80%
3,0%
3,8%
7,7%
7,7%
100%
100%
3,34
ICT
HCMP
Organisasi
IT Maturity level
Skor
Talent Readiness
90%
96%
100%
100%
GCG Index
92%
85%
Satuan
Target
Realisasi
Volume Produksi
Ribu Ton
21.548
22.846
Volume Penjualan
Ribu Ton
21.970
22.615
486
470
Nilai Penjualan
Rp ribu/ton
Rp Triliun
18,76
19,600
EBITDA
Rp Triliun
5,76
6,86
Rp Triliun
3,90
4,85
228
Pertambahan produksi semen Perseroan dari Pabrik Tuban IV yang pada tahun 2013 diperkirakan sudah dapat
meningkatkan kapasitasnya sebesar 3 juta ton dan dari Tonasa V sebesar 2,7 juta ton memberikan kesempatan
bagi Perseroan untuk mampu mengimbangi pertumbuhan permintaan semen. Sehingga pada rencana anggaran
tahun 2013 volume penjualan meningkat, lebih tinggi dari prakiraan pertumbuhan pasar semen (Lihat juga
uraian Prospek dan Strategi Bisnis 2014 pada bagian Laporan Pengembangan Usaha)
Dari sisi operasional produksi, dengan program kerja yang berkelanjutan diharapkan tingkat efisiensi dapat
tercapai sehingga beban pokok pendapatan per ton diperkirakan hanya naik 3,5%, lebih rendah dari asumsi
tingkat inflasi sebesar 5,5%.
Perseroan diproyeksikan mulai memiliki kewajiban pembayaran bunga pinjaman bank untuk pembangunan
pabrik baru dan fasilitas pendukung distribusi, sehingga tingkat laba Perseroan diproyeksikan naik sebesar
10,7%.
Perseroan akan tetap konsisten menerapkan empat fokus pengelolaan dan telah menetakan beberapa target
indikator untuk tahun 2014, seperti ditunjukan dalam tabel berikut, mencakup:
Target Rencana Kerja Tahun 2014
NO
PERSPEKTIF KPKU
BOBOT
(%)
TARGET TAHUN
2014
SATUAN
PENANGGUNG JAWAB
UTAMA
24
I-1
EBITDA
Rp (Triliun)
8.72
Direktur Keuangan
I-2
Rp (Triliun)
25.08
Direktur Pemasaran
I-3
Laba Bersih
Rp (Triliun)
5.74
Direktur Keuangan
I-4
Juta Ton
29.95
Direktur Pemasaran
II
22
II-1
Kepuasan pelanggan
eksternal
85
Direktur Pemasaran
II-2
75
Direktur Pemasaran
II-3
Retensi Pelanggan
90
Direktur Pemasaran
III
20
III-1
Juta Ton
29.07
Direktur Produksi
III-2
Juta Ton
24.10
Direktur Produksi
III-3
% Program Capex
100
III-4
75
III-5
Alternative Fuel
Direktur Produksi
IV
IV-1
Jam / Orang
40
IV-2
FR
IV-3
0.5
Direktur PUSB
17
Direktur SDM
Direktur Produksi
Direktur SDM
229
Kepemimpinan, Tatakelola,
dan Tanggung Jawab
Kemasyarakatan (7.4)
17
V-1
% Potensi jumlah
nominator SI AI yang tdapat
diimplementasi
V-2
Index GCG
Score
V-3
84
73
71
5
Peringkat
V-3-1. Tuban
Emas
V-3-2. Indarung
Hijau
V-3-3. Tonasa
Hijau
Proper Lingkungan
V-4
50
85
Direktur Utama
100
Nama Pabrik
2013
2012
% Perubahan
Indarung I
58
21
272
Indarung II
780
699
112
Indarung III
879
854
103
Indarung IV
2.054
1.923
107
Indarung V
2.841
3.025
94
Jumlah
6.613
6.522
101
Total Kapasitas
6.400
6.350
101
103
103
0,3
230
2013
2012
% Perubahan
6.200.414
5.579.090
11,1
(4.327.089)
(3.878.837)
11,6
1.873.325
1.700.253
10,2
Beban Usaha
(522.145)
(493.064)
5,9
Laba Usaha
1.351.180
1.207.189
11,9
EBITDA
1.536.016
1.439.727
6,7
1.041.436
925.250
12,6
Aset
5.083.673
4.547.506
11,8
Ekuitas
3.778.313
3.153.253
19,8
ROA
20,5%
29,2%
1,6
ROE
27,6%
20,3%
0,2
16,8%
16,6%
1,3
1,4%
Di pasar domestik SP mencatat volume penjualan sebesar 6,9 juta ton atau naik 5,5% dari 6,6 juta ton pada
tahun lalu, sedangkan pada tahun 2013 realisasi ekspor sebesar 78 ribu ton.
Profitabilitas
Total pendapatan SP mencapai Rp 6.200 miliar atau naik sebesar 11,1 % dari tahun 2012 sebesar Rp 5.579
miliar, hal ini dikarenakan adanya kenaikan volume penjualan total sebesar 6,7% harga jual rata-rata sebesar
4,1%.
Setelah memperhitungkan beban pokok pendapatan sebesar Rp 4.327 miliar dan beban usaha sebesar Rp 522
miliar, maka diperoleh laba usaha sebesar Rp1.351 miliar atau meningkat 11,9 % dari Rp 1.207 miliar di tahun
sebelumnya. Marjin operasi menjadi sebesar 21,8 % atau naik 0,2% dari 21,6 % pada tahun 2012.
231
EBITDA naik 6,7 % menjadi Rp1.536 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp1.439 miliar sehingga marjin
EBITDA menjadi 24,8% atau turun 1,0%.
Penghasilan lain-lain (bersih) adalah sebesar Rp35,9 miliar dan beban pajak sebesar Rp 342,6 miliar, sehingga
laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp1.041 miliar atau meningkat 12,6% dari Rp 925
miliar pada tahun sebelumnya. Kenaikan laba bersih terutama karena keberhasilan SP meningkatkan penjualan.
Dengan demikian Net Margin sebesar 16,8% atau meningkat 1,3% di atas tahun 2012 yang sebesar 16,6%.
Pencapaian ini menghasilkan Return on Equity pada tahun 2013 sebesar 27,6% meningkat dan tahun 2012,
sebesar 29,3%.
Lain-lain
Kantor Akuntan Publik telah memberikan opini wajar dalam semua hal yang material atas laporan keuangan
konsolidasian SP dan entitas anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
SP telah mendapatkan akreditasi manajemen mutu ISO 9001 : 2000 berupa sertifikat No. QSC 00517 dari
Sucofindo ICS, pengakuan terhadap mutu jenis semen OWC dari American Petroleum Institute (API) berupa
sertifikat No. 10A-0044 pada tahun 1995, dan akreditasi sistem manajemen lingkungan ISO 14001: 2004,
sertifikat No. EMS 00013 dari Sucofindo ICS serta SMK3, OHSAS 18001 dan ISO 17025.
SP memiliki entitas anak:
- PT Sepatim Batamtama (SB)
SB berlokasi di Batam, Riau, yang bergerak di bidang perdagangan umum, pengantongan semen, kontraktor,
jasa dan pengangkutan umum. Penyertaan SP sebesar 85% dan Dana Pensiun Semen Padang sebesar 15%.
Dalam tahun 2013, PT. Bima Sepaja Abadi membeli 15% saham Sepatim dari dana Pensiun Semen Padang.
Sehingga kepemilikan efektif SP pada Sepatim meningkat menjadi 97%. Nilai aset SB pada akhir tahun 2013
sebesar Rp25,5 miliar
BSA berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta. Bidang usaha BSA meliputi perdagangan umum dan peragenan
(perwakilan) perusahaan lain, pengantongan semen, dan kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan
semen. SP memiliki saham sebesar 80% dan PT. Bima Intan Kencana sebesar 20%. Nilai aset BSA pada akhir
tahun 2013 sebesar Rp155,4 miliar.
232
Tabel ikhtisar kinerja keuangan ST selama 2013 dibandingkan 2012 disajikan dalam tabel berikut:
(dalam Rp Miliar)
Nama Pabrik
2013
2012
% Perubahan
Pendapatan
4.965,4
3.753,3
32,3
3.349,6
2.336,8
43,3
Laba Bruto
1.615,7
1.416,4
14,1
Beban Usaha
421,1
172,1
-10,8
Laba Usaha
1.194,6
944,3
26,5
EBITDA
1440,5
1035,3
39,1
Laba Bersih
676,1
642,2
5,3
Aset
8.125
7.331,6
10,8
Ekuitas
3.062
2.645,9
15,7
ROA
8,3%
8,8%
-0,5
ROE
22,1%
24,3%
-2,2
13,6%
17,1%
-3,5
20,6%
Seiring dengan peningkatan permintaan kebutuhan semen di pasar domestik, penjualan ST mencapai volume
5,2 juta ton, atau naik 17,1% dari penjualan sebesar 4,5 juta ton di tahun 2012 dan penjualan ekspor ke Timor
Leste dan Bangladesh.
Khusus untuk pasar Sulawesi, ST mampu memasok semen sebesar 2,7 juta ton atau meningkat 11,7%
dibanding tahun 2012 sebesar 2,4 juta ton. Hal ini seiring dengan peningkatan kebutuhan semen di Sulawesi
yang mencapai 4,3 juta ton atau meningkat 3,9% dari tahun 2012 yang sebesar 4,1 juta ton.
Keberhasilan ST dalam meningkatkan volume penjualan di pasar domestik ini membuat pangsa pasar ST menjadi
9,1% dari demand nasional.
Profitabilitas
Pada tahun 2013, ST berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp4.965 miliar atau naik 32,3% dari tahun
2012 yang sebesar Rp3.753 miliar. Peningkatan dicapai berkat kontribusi naiknya volume penjualan total
sebesar 39,7%.
233
Setelah memperhitungkan beban pokok pendapatan sebesar Rp3.346 miliar dan beban usaha sebesar Rp421,1
miliar, diperoleh laba usaha sebesar Rp1194,6 miliar atau naik 26,5% dari tahun 2012, sebesar Rp944 miliar
dengan marjin operasi sebesar 24,1% lebih rendah dari nilai 25,2% di tahun 2012.
Pencapaian ini menghasilkan EBITDA sebesar Rp1.441 miliar naik 34,1% dari tahun 2012 dan Marjin EBITDA
sebesar 29,0% atau turun 1,4% dari tahun sebelumnya, sebesar 27,6%.
Setelah memperhitungkan beban lain-lain (bersih) sebesar Rp250,7 miliar dan beban pajak sebesar Rp268 miliar,
maka diperoleh laba bersih sebesar Rp676 miliar atau meningkat 5,3% dari laba tahun 2012, sebesar Rp642
miliar. Peningkatan profitabilitas tersebut merupakan hasil dari semakin baiknya sinergi dalam grup.
Lain-lain
Kantor Akuntan Publik telah memberikan opini wajar dalam semua hal yang material atas laporan keuangan ST
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
ST telah mendapatkan akreditasi manajemen mutu ISO 9001: 2000, sistem manajemen lingkungan ISO
14001:2004 dari SGS Yarsley International Sertification Services Limited, sertifikasi keselamatan kerja di areal
pelabuhan dan kapal laut dengan telah diraih ISPS Code dan telah menerapkan SMK3.
Thang Long Cement Joint STOCK Company (TLCC)
Pada tanggal 18 Desember 2013, Perseroan mengakuisisi 70,00% saham TLCC yang berkantor pusat di Hanoi,
Vietnam, TLCC bergerak dalam sektor industri semen dengan kapasitas produksi sebesar 2,3 juta ton semen
per tahun.
Ikhtisar Kinerja Keuangan
Tabel ikhtisar keuangan TLCC tahun 2013 dibandingkan dengan 2012 disajikan dengan tabel berikut: (dalam
VND Miliar)
Nama Pabrik
2013
2012
% Perubahan
Pendapatan
2.157.0
2.487.8
-13,3
1.734.9
2.039.2
-14,9
Laba Bruto
422.1
448.6
-5,9
Laba Usaha
104.6
96.1
8,8
(183.3)
(384.3)
-52,3
Aset
5.424.0
5.525.5
-1,8
Ekuitas
2.305.1
2.488.4
-5,8
ROA
-3,4%
-7,0%
3,6
ROE
-8,0%
-15,4%
7,4
Profitabilitas
Pada tahun 2013, TLCC mencapai pendapatan sebesar VND2.157,0 miliar atau turun 13,3% dari tahun 2012
yang sebesar VND2.487,8 miliar. beban pokok pendapatan sebesar VND1.734,9 miliar, laba usaha sebesar
VND104,6 miliar atau naik 8,8% dari tahun 2012, sebesar VND96,1 miliar.
234
Pada tahun 2013, TLCC mampu mengoptimalkan aset yang dimiliki menjadi lebih baik sebagaimana yang
tercermin pada rasio Return on Asset yang mampu naik sebesar 3,6% dari tahun sebelumnya dan Return on
Equity juga naik 74%.
TLCC mempunyai dua entitas anak, yaitu:
Lain-lain
Kantor Akuntan Publik telah memberikan opini wajar dalam semua hal yang material atas posisi
keuangan konsolidasian TLCC tanggal 31 Desember 2013 serta hasil usaha konsolidasian dan arus kas
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan International Financial Reporting.
235
Penyelidikan umum
Studi kelayakan.
Konstruksi.
Aktivitas perdagangan umum yang meliputi perdagangan, pemasaran dan distribusi hasil produksi dan
produk hasil pertambangan batubara baik didalam negeri maupun diluar negeri.
Aktivitas usaha pengangkutan yang meliputi kegiatan transportasi untuk memindahkan hasil produksi
pertambangan batubara dari daerah tambang sampai dengan ke tempat penyerahan, termasuk
kegiatan Hauling, operasi dermaga dan pelabuhan bongkar muat.
Saham SGGEP dimiliki oleh Perseroan sebesar 97% dan Koperasi Warga Semen Gresik sebesar 3%. Kegiatan
utama SGG Energi Prima diprioritaskan untuk menunjang kegiatan produksi Perseroan, khususnya dalam hal
pengamanan pasokan batubara.
Profitabilitas
Pada tahun 2013 SGGEP memulai kegiatan komersial pada Bulan Mei 2013. Total pendapatan trading tahun
2013 tercatat sebesar Rp 21 miliar. Dari pendapatan yang diperoleh tersebut, SGGEP dapat membukukan laba
bersih sebesar Rp 85,65 Juta pada tahun 2013.
Lain-lain
Kantor Akuntan Publik Basri Hardjosumarto telah memberikan opini wajar dalam semua hal yang material atas
laporan keuangan SGGEP untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
Industrial Estate
PT Kawasan Industri Gresik (KIG)
KIG berlokasi di Gresik, Jawa Timur yang bergerak di bidang industrial estate yang meliputi perolehan,
pengembangan, penjualan dan persewaan tanah industri, gudang, ruko maupun bangunan pabrik siap pakai
(BPSP) di dalam dan luar kawasan, termasuk konstruksi untuk pengembangan fasilitas umum seperti jalan,
penyediaan air, listrik dan lain-lain. Kepemilikan saham Perseroan sebesar 65% dan PT Petrokimia Gresik
(Persero) sebesar 35%.
Profitabilitas
Total pendapatan pada tahun 2013 sebesar Rp 57 miliar dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp. 220,33 miliar.
Laba usaha sebesar Rp.25,7 miliar, menurun 86,2% dari tahun sebelumnya, sebesar Rp 186,4 miliar. Operating
Margin sebesar 45% di bawah periode tahun 2012 sebesar 85%. EBITDA mencapai sebesar Rp31,8 miliar
sehingga EBITDA Margin 55,8% atau di bawah tahun 2012 sebesar 86,8%.
236
Dengan memperhitungkan penghasilan lain-lain (bersih) sebesar Rp 15,81 miliar dan beban pajak sebesar Rp
8,2 miliar, maka diperoleh laba bersih sebesar Rp 33,4. miliar atau menurun 31% dari tahun sebelumnya yang
menghasilkan Net Margin sebesar 59%, mengalami penurunan dari tahun 2012 sebesar 86%. Pencapaian ini
juga meghasilkan Return on Equity pada tahun 2013 sebesar 12,8% atau turun 64,7% dari tahun 2012.
Lain-lain
Kantor Akuntan Publik Supoyo, Sutjahjo, Subyantara & Rekan telah memberikan opini wajar dalam semua hal
yang material atas laporan keuangan KIG untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
Kantong Kemasan
PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG)
IKSG bergerak di bidang pembuatan kemasan atau industri kemasan, perdagangan dan jasa, yang berlokasi di
Tuban Jawa Timur. Komposisi pemegang saham adalah Perseroan sebesar 60%, PT Fajar Mas Murni sebesar
30%, dan PT Newlong Indonesia sebesar 10%.
Dalam menjalankan kegiatan usaha. IKSG memiliki : 5 line pasted kraft, 1 line pasted woven dan 2 line jahit
woven dengan total kapasitas terpasang per tahun sebanyak : 241 juta kantong pasted kraft, 20 juta kantong
pasted woven dan 59 juta kantong jahit woven. Hasil produksi IKSG diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan
kantong pasar SMI
Produksi dan Penjualan
Volume produksi kantong tahun 2013 mencapai 219 juta kantong atau meningkat 8 % dari produksi tahun
2012 sebesar 204 juta kantong. Dengan volume sebesar itu berarti IKSG telah beroperasi pada tingkat utilitas
70 %. Untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan kantong semen, IKSG masih mampu mengoptimalkan
kapasitas yang ada untuk memenuhi porsi pasar SMI sebesar 90 % dan sisanya untuk memasok kebuthan pasar
industri semen maupun industri non semen
Profitabilitas
Total pendapatan pada tahun 2013 sebesar Rp 166 miliar atau naik 5,77% dari tahun 2012, sebesar Rp157 miliar.
Laba usaha sebesar Rp 31,1 miliar atau naik 4,43% dari tahun sebelumnya, sebesar Rp 29,72 miliar. Operating
Margin sebesar 18,8% atau 0,1% di bawah tahun 2012, sebesar 18,9%.
Perseroan memperoleh laba bersih sebesar Rp 24,6 miliar atau turun 10,5% dibanding tahun sebelumnya,
sebesar Rp 27,5 miliar. Dengan demikian Net Margin yang diperoleh sebesar 14,8% atau turun 2,7% dari tahun
2012, sebesar 17,5%.
Lain-lain
Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny telah memberikan opini wajar dalam semua hal yang materialitas
dalam laporan keuangan IKSG untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
Dalam bidang pengelolaan perusahaan, IKSG telah memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 dari LIoyds Register
Quality Assurance dan Sertifikat SMK3 dari PT Sucofindo, Jakarta.
237
238
Profitabilitas
Pada tahun 2013 SWG membukukan pendapatan sebesar Rp 672,2 miliar atau turun 0,2% dari tahun 2012,
sebesar Rp 673,3 miliar. Setelah memperhitungkan beban pokok pendapatan sebesar Rp 605,7 miliar dan
beban usaha sebesar Rp 28,57 miliar maka laba usaha yang dihasilkan pada tahun 2013 adalah Rp 37,98 miliar
atau naik 40,2% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 27,1 miliar. Pencapaian ini menghasilkan Operating
Margin sebesar 5,7%, naik 0,7% dari tahun sebelumnya sebesar 4,0%.
SWG mempunyai anak perusahaan:
- PT Swabina Gatra:
Lokasi di Gresik, Jawa Timur, yang mempunyai bidang usaha industri air minum dalam kemasan; jasa tenaga
kerja, pembersihan, pengantongan; pergudangan, perdagangan, pemeliharaan peralatan; travel, taman
wisata Giri Wana Tirta dan persewaan. Komposisi kepemilikan saham terdiri dari SWG sebesar 6,7%, PT
Varia Usaha sebesar 6,7%, Koperasi Wredatama 13,3%, dan Dana Pensiun Semen Gresik 73,3%.
Lain-lain
Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny telah memberikan opini wajar dalam semua hal yang material
atas laporan keuangan SWG untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
PT Varia Usaha (VU)
VU merupakan anak perusahaan Perseroan yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur, bergerak dalam bidang
jasa pengangkutan umum dan ekspedisi dengan menggunakan/memakai truk dan/atau dengan kereta api,
perdagangan termasuk ekspor impor antar pulau dalam negeri, keagenan, distributor, usaha perdagangan
lainnya, perindustrian dan pembangunan, pertambangan (meliputi kegiatan: penyelidikan umum, eksplorasi,
eksploitasi, pemurnian, pengangkutan dan penjualan hasil pertambangan). Komposisi kepemilikan saham di VU
dimiliki oleh Perseroan sebesar 24,9%, Dana Pensiun Semen Gresik 48,7%, dan Koperasi Warga Semen Gresik
26,4%.
Anak Perusahaan
Untuk meraih semua peluang usaha yang muncul dengan berbagai aspek dan prasyaratnya telah diantisipasi PT
Varia Usaha melalui beberapa anak usaha, yaitu :
PT Varia Usaha Beton
Bergerak di bidang industry hilir produk semen dengan beberapa produknya antara lain Beton Siap Pakai, Beton
Masonry, Beton Pracetak, dan Batu Pecah.
Realisasi pendapatan pada tahun 2013 mencapai Rp 657,07 milyar atau 128% bila dibandingkan realisasi tahun
2012 yang sebesar Rp513,22 milyar. Kontribusi laba setelah pajak tercapai Rp21,73 milyar atau 129% dari
realisasi tahun 2012 yang sebesar Rp16,89 milyar.
Dalam menunjang operasionalnya, PT Varia Usaha Beton mempunyai area pertambangan batu adhesit seluas
14,5 hektar yang terletak di Desa Sumber Suko, Pasuruan JawaTimur dan akan terus dikembangkan. Dan
langkah efisiensi juga telah ditempuh antara lain dengan diraihnya innovation award Semen Indonesia dengan
tema pemakaian steel slag untuk efisiensi bahan baku paving block.
239
PT Waru Abadi
Bergerak di bidang perdagangan bahan bangunan, khususnya sebagai distributor Semen Gresik, besidan fiber
semen.
Tahun ini PT Waru Abadi menunjukkan kinerja yang sangat baik. Secara rupiah, total pendapatan tercapai
Rp905,08 milyar atau 121% dari realisasi tahun 2012 (Rp750,62milyar). Laba setelah pajak tahun 2013
mencapai Rp36,47 milyar atau 155% dari realisasi tahun 2012 yang sebesar Rp23,55 milyar. Sedangkan EBITDA
tercapai sebesar Rp45,40 milyar atau 154% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp29,54 milyar. Tercapainya
laba & EBITDA jauh di atas target yang ditetapkan terjadi karena meningkatnya volume penjualan dan realisasi
margin penjualan semen di atas rencana.
Sebagai salah satu upaya optimalisasi dan efisiensi pasar, di tahun ini dibuka beberapa gudang posko, antara
lain Posko banjar, Posko Ciranjang, Posko Trenggalek, Posko Probolinggo dan Posko Sidoarjo.
PT Varia Usaha Bahari
PT Varia Usaha Bahari adalah salah satu anak perusahaan PT Varia Usaha yang berdiri sejak tahun 1992, bergerak
di bidang bongkar muat barang di pelabuhan baik barang curah, bag maupun general cargo.
Pendapatan tahun 2013 tercapai sebesar Rp 45,93 milyar atau 104% dari realisasi tahun 2012 (Rp44,24milyar).
Kontribusi laba setelah pajak mencapai Rp 8,67 milyar atau 101% dari realisasi 2012 Rp8,57 milyar.
PT Varia Usaha Dharma Segara
PT Varia Usaha Dharma Segara adalah salah satu anak perusahaan yang bergerak dalam Jasa Pengurusan
Transportasi (International Freight Forwarder).
Realisasi pendapatan tahun 2013 adalah sebesar Rp77,40 milyar atau 142% dari tahun 2012 (Rp 54,50 milyar).
Kontribusi laba setelah pajak mencapai Rp5,30 milyar atau 125% dari realisasi tahun 2012 sebesar Rp 4,24milyar.
PT Varia Usaha Lintas Segara
PT Varia Usaha Lintas Segara berdiri pada tahun 1997 di Gresik dan bergerak di Bidang Usaha Pelayaran
Interinsulair Nasional, Keagenan kapal Interinsulair, Keagenan Ekspor/Impor, Logistik Perkapalan, Pemilik/
Operator Tongkang.
Realisasi pendapatan dalam tahun 2013 mencapai Rp 132,67 milyar atau 93% dari tahun 2012 (Rp143,30
milyar). Pencapaian laba setelah pajak adalah Rp2,98 milyar atau 89% dari realisasi tahun 2012 (Rp3,35 milyar).
Penurunan ini disebabkan adanya beberapa kapal yang harus docking diluar rencana.
Profitabilitas
Pada tahun 2013 VU Group mencatat total pendapatan konsolidasi sebesar Rp4,12 triliun atau meningkat
21,2% dari tahun sebelumnya Rp 3,40 triliun. Dari pendapatan yang diperoleh tersebut, VU dapat membukukan
laba sebelum pajak sebesar Rp 182,73 miliar, naik 21% dari tahun 2012 sebesar Rp 150,75 miliyar.
240
Dari usaha dan langkah-langkah strategik yang diambil manajemen dan dengan memperhitungkan beban pajak
sebesar Rp 47,35 miliar, maka diperoleh laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemiliki entitas induk
sebesar Rp 127,2 miliar atau lebih tinggi 17% dari tahun 2012 sebesar Rp 108,8 miliar dengan Margin Laba
Bersih sebesar 3,1% atau turun 0,1% dari tahun 2012 yang sebesar 3,2%. EBITDA yang dicapai tahun 2013
sebesar Rp 265,3 miliar atau naik sebesar 25,8% dari tahun 2012.
Lain-lain
Kantor Akuntan Publik telah memberikan opini wajar dalam semua hal yang material atas laporan keuangan Varia
Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Dalam bidang pengelolaan perusahaan, VU
telah memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 dari SGS Indonesia.
PT Eternit Gresik (EG)
EG merupakan anak perusahaan Perseroan yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Ruang lingkup kegiatan
perusahaan meliputi industri bahan bangunan non asbestos dan cetakan. Saham EG dimiliki oleh Perseroan
sebesar 17,6% dan Team S.A. 82,4%.
Dalam bidang pengelolaan perusahaan, EG telah memperoleh Sertifikat ISO 9001 : 2000 dan ISO 14001:2004
dari Benchmark Australia, serta OHSAS 18001:2007 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja juga dari
Benchmark Australia.
241
PINJAMAN PERBANKAN
Dalam rangka penyelesaian pembangunan proyek strategis, Perseroan melakukan perjanjian pinjaman dengan
perbankan baik berupa fasilitas pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang.
Pinjaman Jangka Pendek
Untuk pinjaman jangka pendek, fasilitas pinjaman berupa, fasilitas Non-Cash dalam bentuk Letter of Credit (L/C),
penerbitan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan Trust Receipt , Standby loan yang dilaksanakan
langsung oleh Perseroan maupun melalui anak usaha dengan bank berelasi dan pihak ketiga.
(dalam Rp juta)
Saldo Pinjaman Jangka Pendek
2013
2012
PERUBAHAN
Rupiah:
- Pihak berelasi
2.011
2.272
-11,5
- Pihak Ketiga
15.302
0,0
Dong Vietnam:
- Pihak berelasi
14.243
14.106
1,0
- Pihak Ketiga
289.371
333.975
-13,4
320.926
350.354
-8,4
Fasilitas pinjaman An Binh Commercial Joint Stock Bank (An Binh Bank)
Fasilitas pinjaman dari Bank for Investment and Development of Vietnam (BIDV) - Cabang Quang Trung
Fasilitas Pinjaman dari Vietnam Bank for Agriculture and Rural Development (Agribank) - Quang Ninh
Branch.
Fasilitas diskonto TLCC dengan Vietnam Prosperity Joint Stock Commercial Bank
242
(dalam Rp juta)
Saldo Pinjaman Jangka Panjang
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu
tahun
- Pihak Ketiga
2013
2012
PERUBAHAN
716,262
689,984
3.8
2,883,001
2,659,161
8.4
3,599,263
3,349,145
7.5
(469,974)
(241,657)
94.5
3,129,289
3,107,488
0.7
289.371
333.975
-13,4
Pinjaman Sindikasi
Pinjaman Sindikasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dilakukan oleh anak usaha, PT Semen Tonasa (ST)
dalam rangka pembangunan satu unit pabrik semen baru Tonasa V dan pembangkit listrik 2x35 MW. Perjanjian
kredit sindikasi ditanda tangani oleh ST dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (selaku Pimpinan Sindikasi), PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Jatim, dan PT Bank Sulawesi Selatan (selanjutnya disebut sebagai
Bank Sindikasi) dengan fasilitas kredit maksimum sebesar Rp3.547 miliar atau 68% dari jumlah nilai investasi
untuk Tonasa V dan Pembangkit Listrik.
Fasilitas kredit tersebut terdiri dari:
Fasilitas kredit investasi dengan jumlah maksimum Rp3.166 miliar. Fasilitas ini termasuk fasilitas NCL dalam
bentuk fasilitas LC dan/atau SKBDN
Fasilitas kredit investasi bunga masa konstruksi sebesar maksimum Rp381 miliar. Fasilitas ini hanya dapat
digunakan untuk melunasi 68% dari beban bunga selama masa tenggang sebagaimana didefinisikan dalam
perjanjian kredit sindikasi tersebut.
Fasilitas kredit sindikasi tersebut dijamin dengan aset tetap berupa tanah, bangunan, mesin-mesin, dan peralatan
milik ST. Fasilitas tersebut juga mendapat jaminan berupa corporate guarantee, cash deficit guarantee, dan
cost overrun guarantee dari Perseroan. Tingkat bunga yang dikenakan adalah sebesar prime lending rate dari
masing-masing Bank Sindikasi yang pada tanggal 31 Desember 2013 berkisar antara 9,33% sampai dengan
9,73% (31 Desember 2012: berkisar antara 9,59% sampai dengan 10,27%) per tahun. Pembayaran pokok
kredit sindikasi akan dilakukan secara cicilan triwulanan mulai September 2013 sampai dengan Juni 2019.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, ST telah melakukan penarikan pinjaman sebesar Rp2.660 miliar
(2012:Rp2.435miliar) dan mengakui utang bunga atas pinjaman sindikasi pada tanggal 31 Desember 2013
sebesar Rp321 miliar (2012: Rp243 miliar).
Pinjaman Jangka Panjang Perseroan (melalui anak usaha TLCC)
Perseroan (melalui anak usaha, TLCC) memperoleh pinjaman jangka panjang dari lembaga berikut dibawah ini:
Bank for Investment and Development of Vietnam (BIDV) Cabang quang Trung
Tingkat suku bunga berkisar antara 11,8% sampai 14,6%. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
jumlah pinjaman masing-masing sebesar VND790.967 juta atau Rp458.919 juta dan VND909.628 juta atau
Rp420.703 juta.
243
Tingkat suku bunga berkisar antara 6,6% sampai 9,6%. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 jumlah
pinjaman masing-masing sebesar VND404.171 juta atau Rp234.500 juta dan VND465.103 juta atau
Rp215.110 juta.
Tingkat suku bunga berkisar antara 15% sampai 16%. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 jumlah
pinjaman masing-masing sebesar VND286 juta atau Rp166 juta dan VND478 juta atau Rp221 juta.
An Binh Bank
Tingkat suku bunga berkisar antara 15% sampai 21%. Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2013.
244
NO
NOMOR PERATURAN
Peraturan Presiden
RI Nomor 71 Tahun
2012 tentang Tentang
Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum
ISI
Peraturan Menteri
BUMN ini mengatur tata
cara penunjukan dan
pengangkatan Anggota
Direksi dan Dewan Komisaris
di anak perusahaan BUMN.
245
246
10
Keputusan Ketua
Bapepam LK Nomor KEP431/BL/2012 tentang
Penyampaian Laporan
Tahunan Emiten Atau
Perusahaan Publik
11
247
12
Undang-Undang No. 24
Tahun 2011 Tentang
Badan Penyelenggaraan
Jaminan Sosial Tenaga
Kerja
13
15
16
Surat Edaran
Menakertrans No. SE.40/
MEN/VIII/2013 tentang
Pedoman Pelaksanaan
Permenakertrans No.
19 tahun 2012 tentang
Syarat-Syarat Penyerahan
Sebagaian Pelaksanaan
Pekerjaan Kepada
Perusahaan Lain
14
248
g.
17
18
Akuntansi berikut.
249
Standar revisi mempersempit ruang lingkup transaksi kombinasi bisnis antara entitas sepengendali yang
berada di bawah pengendalian yang sama, dan merubah perlakuan akuntansi untuk selisih antara harga
pengalihan dan aset neto yang diperoleh (yaitu disajikan dalam ekuitas dan tidak diakui ke laba rugi). Oleh
karena Grup tidak memiliki transaksi bisnis kombinasi antara entitas sepengendali, penerapan awal atas
standar revisi ini tidak memiliki pengaruh material terhadap pengungkapan atau jumlah yang diakui di
dalam laporan keuangan konsolidasian.
Penyesuaian PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan Penyajian dan Pengungkapan.
Standar ini mensyaratkan pengungkapan deskripsi agunan yang dimiliki entitas sebagai jaminan, dan
peningkatan kualitas kredit lainnya, dan dampak keuangannya (misalnya kuantifikasi sejauh mana agunan
dan peningkatan kualitas kredit lainnya dalam memitigasi risiko kredit) dengan mengacu pada jumlah terbaik
yang mencerminkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit.
Perseroan juga menerapkan beberapa SAK dan ISAK baru namun tidak mengakibatkan perubahaan yang
substansial atas kebijakan akuntansi Perseroan dan entitas anak dan tidak memiliki pengaruh yang material
terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tahun berjalan maupun tahun lalu.
Informasi selengkapnya mengenai pengaruh perubahan SAK berbasis IFRS yang berlaku efektif 1 Januari 2012
dapat dilihat pada Catatan 2b, Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan entitas anak.
250
Adapun hubungan dan jenis transaksi dengan pihak berelasi yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun 2013
diringkas dalam tabel berikut.
Nama Pihak
Hubungan
Pemegang saham
251
Nama Pihak
- PT Swadaya Graha
- PT Varia Usaha
- PT Igasar
Hubungan
Entitas Asosiasi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
PT Waru Abadi
PT Swabina Gatra
PT Varia Usaha Beton
PT Varia Usaha Bahari
PT Varia Usaha Dharma Segara
PT Varia Usaha Lintas Segara
Dana Pensiun Semen Gresik
Koperasi Warga Semen Gresik
PT Konsulta
PT Cipta Nirmala
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
252
253
09
256
PERTANGGUNGJAWABAN
Merupakan kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip
prinsip korporasi yang sehat.
KEMANDIRIAN
Merupakan keadaan dimana Perseroan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/
tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat.
KEWAJARAN
Merupakan keadilan dan kesetaraan didalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan (stakeholders) yang
timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang undangan.
Perseroan senantiasa berkomitmen penuh melaksanakan GCG di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi
dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan persyaratan yang diwujudkan diantaranya dalam:
Pelaksanaan peran dan tanggung jawab yang jelas dan terpisah antara Dewan Komisaris dan Direksi.
Fokus pada Rencana strategis jangka panjang Perseroan dan Kepatutan kegiatan usaha.
Terbuka dan adil terhadap pemangku kepentingan serta perlindungan hak-hak pemegang saham minoritas.
Penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan auditor eksternal
Sistem pengambilan keputusan yang efektif.
Tanggung jawab terhadap isuisu sosial, lingkungan dan pembangunan.
Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian
internal.
Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian internal.
Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Perseroan.
Sedangkan untuk mengoptimalkan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Perseroan senantiasa
melakukan penguatan infrastructure dan soft structure GCG, restrukturisasi internal, perbaikan fungsi dan
proses pengendalian internal yang mengarah kepada praktik terbaik GCG, penyesuaian dan pembaharuan
sistem dan prosedur yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan GCG secara efektif dan optimal. Sebagai
bentuk penguatan tata kelola dan komitmen manajemen, Perseroan telah melakukan proses transformasi
korporasi untuk memisahkan fungsi strategis dan operasional.
257
Proses transformasi korporasi merupakan proses penguatan kepatuhan dan responsibilitas dalam tata kelola
Perseroan. Pada tahun 2013 seluruh Dewan Komisaris dan Direksi telah menandatangani komitmen penerapan
GCG dan menjadikan penerapan GCG sebagai KPI bagi seluruh Unit Kerja dan Karyawan. Selain itu Perseroan
juga selalu konsisten melakukan assessment penerapan GCG yang dilakukan oleh pihak independen (BPKP
Provinsi Jawa Timur) dan hasil rekomendasinya selalu menjadi bagian dari proses peningkatan penerapan GCG.
258
Komitmen Manajemen atas kepatuhan terhadap GCG terdiri dari beberapa kebijakan dan ketentuan terkait,
diantaranya dengan penetapan tugas dan tanggung jawab dari setiap fungsi yang berhubungan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan pengendalian internal perusahaan, menentukan tingkat yang
tepat atas pengelolaan pengendalian internal perusahaan, pencapaian target, merancang kebijakan prosedur
dan pengendalian pengungkapan, dokumentasi, pelaporan, dan menyediakan pernyataan tertulis mengenai
hasil efektivitas ICOFR dan hasil self assessment yang dilakukan secara periodik.
259
SOFT STRUCTURE
RUPS
Budaya Perusahaan
Dewan Komisaris
Pedoman GCG
Direksi
Charter
Komite Audit
Kebijakan Perusahaan
SMSI
Manual (level 1)
Prosedur (level 2)
Sekretaris Perusahaan
Work Instruction
Manajemen Risiko
Record
Internal Audit
Eksternal Audit
Pedoman dan kebijakan tersebut secara jelas mengatur segala aspek pengelolaan Perseroan, termasuk
diantaranya memberikan definisi visi, misi dan nilai-nilai Perseroan; menjelaskan kebijakan penyusunan
strategi, penyusunan organisasi, kesekretariatan korporasi, manajemen risiko, sistem pengendalian intern dan
pengawasan, standar etika, keuangan, akuntansi, pengelolaan SDM dan sebagainya. Dengan kelengkapan
kompetensi pemrakarsa praktik GCG dan kelengkapan soft structure penunjangnya, Perseroan yakin tata kelola
perusahaan sebagaimana tergambar dalam struktur dibawah dapat berjalan dengan baik.
Keseluruhan pedoman dan aturan tersebut telah memperhatikan butir-butir yang terkandung dalam Pedoman
Umum Good Corporate Governance Indonesia, UU no 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan praktikpraktik GCG yang lazim digunakan.
Struktur
Sesuai dengan Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas, Organ perusahaan terdiri dari
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Kepengurusan Perseroan menganut
sistem dua badan (two boards system), yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang memiliki wewenang dan
tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanatkan dalam Anggaran Dasar
dan Peraturan Perundang-Undangan.
260
Perseroan telah memiliki infrastruktur yang diperlukan dalam rangka implementasi GCG. Di jajaran Dewan
Komisaris telah dibentuk komite-komite fungsional untuk memberdayakan fungsi kepengawasan. Demikian
pula di jajaran Direksi telah dibentuk unit kerja yang mengendalikan, mengawal dan bertanggung jawab atas
implementasi GCG dan juga bertugas sebagai mitra kerja dari komite-komite di bawah Dewan Komisaris,
sebagaimana bagan dibawah ini.
Struktur tata kelola Perseroan adalah sebagai berikut.
DEWAN KOMISARIS
Komite
SMRI
Komite
Audit
Komite
Nominasi &
Remunerasi
DIREKSI
Depart.
SDM
Sekretaris
Perusahaan
Internal
Audit
Hukum &
Manajemen
Risiko
Tim
Pengembangan
Kapasitas
Pengelolaan
Lingkungan
& Sosial
Korporasi
261
262
b. Risiko Teknis, seperti risiko terhadap aset fisik perusahaan, kerusakan peralatan dan/atau infrastruktur.
c. Risiko Operasional, seperti risiko pada human factor diantaranya human error, keselamatan dan kesehatan
pegawai, proses seleksi dan skill.
d. Risiko pasar, seperti perubahan yang terjadi terhadap pasar produk dan jasa perusahaan.
Perseroan menindak lanjuti penetapan kebijakan manajemen risiko dengan membentuk satuan Pengendalian
Risiko. Satuan ini dibentuk sebagai upaya meningkatkan pengelolaan risiko secara terus menerus, tepat dan
komprehensif. Pengelolaan risiko disertai upaya mitigasi risiko yang telah diidentifikasi, sehingga Perseroan
mampu meningkatkan kepastian dalam mencapai tujuannya, mampu merealisasikan peluang bisnis yang ada
dengan meminimalisir potensi risiko dan kerugian yang mungkin terjadi. (Selengkapnya lihat uraian Risiko dan
Manajemen Risiko, hal 170-183).
Standar Akuntansi
Kebijakan akuntansi Perseroan merefleksikan setiap transaksi keuangan dan perubahan aset serta menjamin
bahwa semua transaksi keuangan tercatat secara akurat sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.
Oleh karena itu :
a) Perseroan akan selalu memperbaiki kebijakan akuntansi yang dimiliki agar selalu sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan Indonesia.
b) Setiap Jajaran Perseroan yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi keuangan harus memahami dan
menjalankan kebijakan perusahaan bidang keuangan secara konsisten.
c) Setiap Jajaran Perseroan yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi keuangan harus memperlakukan
informasi keuangan sesuai dengan kewenangannya.
Transaksi Benturan Kepentingan
Perseroan telah menetapkan peraturan Transaksi Benturan Kepentingan, dimana ditegaskan bahwa pihakpihak internal maupun eksternal Perseroan yang memiliki peluang tersangkut dalam transaksi dimaksud
dilarang terlibat dalam proses pembuatan keputusan menyangkut transaksi tersebut. Dengan demikian, seluruh
bagian organ Perseroan dapat terhindar dari dominasi oleh satu pihak terhadap pihak lainnya, bebas dari segala
pengaruh dan tekanan sehingga pengambilan keputusan mengenai transaksi yang mengandung benturan
kepentingan dapat dilakukan secara obyektif. Untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan, seluruh jajaran
Direksi tidak memiliki saham Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Seluruh Direksi juga tidak
diperkenankan memiliki saham pada perusahaan terafiliasi dengan Perseroan maupun saham pada entitas anak.
Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi
Perseroan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, yaitu PerusahaanPerusahaan di bawah Grup Semen Indonesia dan perusahaan-perusahaan lain yang memiliki pengurus yang
sama dengan dan/atau berasal dari Semen Indonesia. Transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan
istimewa tersebut dilakukan secara transparan dan wajar sehingga kepentingan Pemegang Saham dan Semen
Indonesia tidak dirugikan.
263
tidak memberikan sesuatu dan atau menerima sesuatu yang dapat menyebabkan
benturan kepentingan dan atau turunnya kepercayaan publik terhadap integritas
Perseroan termasuk dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
Pengadaan Barang/Jasa
Perseroan menerapkan kebijakan pengadaan yang transaparan dan akuntabel, memenuhi prinsip-prinsip efektif
dan efisien, terbuka dan bersaing adil dan tidak diskriminatif. Proses pengadaan barang dan jasa diupayakan
melalui persaingan yang sehat sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan menghindari
terjadinya transaksi benturan kepentingan.
Pengendalian Kualitas Produk
Sebagai bagian dari implementasi tanggung jawab Perseroan terhadap para pelanggan dan konsumen
produknya, Perseroan menerapkan sistem manajemen mutu terpadu tentang pengendalian kualitas produk
dan jasa yang dihasilkan oleh Perseroan. Jaminan kualitas produk dan jasa merupakan hasil dari serangkaian
kegiatan proses produksi yang sesuai dengan standar internasional yang dilakukan pada setiap kegiatan produksi
maupun distribusi Perseroan.
264
Remunerasi
Sistem remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan atas asas kewajaran dan kinerja Perseroan.
Remunerasi untuk Dewan Komisaris ditentukan berdasarkan tingkat remunerasi Perseroan yang ditetapkan
oleh RUPS. Remunerasi untuk Direksi ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan usulan Dewan Komisaris.
Untuk kepentingan Perseroan, honorarium, tantiem dan fasilitas.
Keterbukaan Informasi
Pelaksanaan keterbukaan informasi didasarkan pada kebijakan klasifikasi informasi yang dikembangkan
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Informasi yang
tidak bersifat rahasia dapat dipublikasikan dan diakses oleh masyarakat melalui sarana dan fasilitas yang ada.
Perseroan menyediakan dan memberitahukan informasi-informasi yang harus segera disampaikan kepada Para
Pemangku Kepentingan dalam rangka proses pengambilan keputusan yang cepat.
Informasi penting diungkapkan secara tepat waktu, akurat, jelas, dan obyektif dalam Laporan Tahunan dan
Laporan Keuangan Perusahaan kepada Pemegang Saham dan Instansi Pemerintah yang terkait sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan lengkap mengenai
kebijakan ini, misalnya prosedur komunikasi dengan pihak eksternal, merupakan pijakan bagi Sekretaris
Perusahaan menjalankan kegiatannya.
Manajemen Kinerja
Perseroan menetapkan Key Performance Indicator (KPI) sebagai ukuran kinerja yang harus dicapai oleh
manajemen sebagai tolok ukur pencapaian target dalam operasionalisasi strategi. Hingga kini, Perseroan telah
mengimplementasikan pengukuran kinerja pada level holding dan di-cascade ke Operating Company pada level
fungsional. Untuk memastikan bahwa KPI yang ditetapkan selaras dengan pencapain visi dan misi Perseroan
senantiasa dilakukan alignment secara vertical dan horizontal.
Dalam upaya tercapainya sasaran strategi, Perseroan melakukan inisiatif strategi yang diantaranya: Pembangunan
Pabrik Baru dan Pembangkit Tenaga Listrik, Implementasi ICTMP, Program Peningkatan Kapasitas (Upgrating),
Pengembangan Usaha/Bisnis Perseroan, Pembangunan Packing Plant, Implementasi HCMP, Inovasi dan
Continuous Improvement.
Pelaksanaan kebijakan manajemen kinerja ini secara keseluruhan menggunakan tool Balanced Scorecard yang
meliputi pengukuran berdasarkan perspektif financial, customer, internal business proces, dan learning and
growth. Salah satu bentuk implementasinya, progres pencapaian KPI dan program optimalisasi kinerja korporasi
dibahas secara rutin, dengan periode setiap bulan dalam rapat Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris.
Dengan mengadopsi model Balance Score Card (BSC) diharapkan seluruh strategi Perseroan dapat dilaksanakan
secara sistematis dan tersusun menurut hirarki organisasi yang berjenjang untuk mendukung pencapaian tujuan
perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
265
Aspek penilaian
Tahun 2009
Skor (%)
Capaian
Skor (%)
Capaian
Skor (%)
6,48
6,48
6,42
71,33
6,86
76,13
7,88
7,88
7,88
98,50
7,46
93,30
a. Komisaris
27
25,86
25,86
25,28
93,63
24,41
90,40
b. Komite Komisaris
5,46
5,46
5,71
95,17
5,66
94,33
c. Direksi
27
24,67
24,67
24,52
90,83
24,41
90,40
d. Internal Audit
2,46
2,46
2,18
72,76
2,51
83,77
266
Tahun 2010
Capaian
II
Tahun 2011-2012
(%)
III
IV
Bobot
e. Sekretaris perusahaan
2,87
2,87
2,87
95,50
2,72
90,50
Jumlah III
66
61,32
61,32
60,56
91,76
59,71
90,46
6,86
6,86
6,72
95,94
6,13
87,55
Komitmen
10
9,17
9,17
7,33
73,33
8,17
81,67
Jumlah
100
91,71
91,71
88,91
88,91
91,71
Pengungkapan informasi
(disclosure)
Aspek Governance
Bobot
Capaian Perusahaan
Skor (%)
5,644
8-,63%
II
7,537
83,74%
III
Dewan Komisaris
35
31,474
89,93%
IV
Direksi
35
31,474
89,93
91,27
Sub Total
VI
Aspek Lainnya
TOTAL
8,214
95
84,577
0,000
100
84,577
267
2. Dewan Komisaris
268
3. Direksi
269
270
INFRASTRUKTUR &
SOFT STRUCTURE
PENYEMPURNAAN
BERKELANJUTAN
SASARAN
Organ Perusahaan
Penerapan
Organ Pendukung
Review
Dewan Komisaris
Assessment
Perseroan
Pedoman GCG
Audit
Charter
IT Governance
Pedoman Pelaporan
Pelanggaran (Whistle
Blowing Policy)
271
Hingga laporan ini disusun, Perseroan telah mempersiapkan tahapan survei BUMN Bersih yang akan
dilakukan pada tahun 2014 sebagai berikut:
Menyiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung kelancaran proses survey BUMN Bersih
yang akan dilakukan bekerja sama dengan BPKP
Melakukan pengumpulan data yang diperlukan dalam pelaksanaan survey tahap I yang akan dilakukan
pada Februari 2014
Melakukan sosialisasi mengenai program BUMN Bersih kepada anak-anak perusahaan, yaitu PT Semen
Padang dan PT Semen Tonasa
Mengisi dokumen aplikasi yang dikirimkan oleh BPKP
Sebagai bentuk persiapan tahap II dan III, Perseroan akan melakukan sosialisasi program BUMN Bersih
kepada karyawan 1 (satu) dan 2 (dua) tingkat di bawah Direksi, serta tingkat pelaksana. Melengkapi
seluruh soft structure disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan praktik terbaik penerapan GCG dan
melakukan kajian bagi penyempurnaan yang sudah ada demi meningkatkan kualitas penerapan GCG.
Perseroan akan melakukan monitoring, pelaporan secara reguler dan review atas penerapan GCG
serta memfasilitasi assessment oleh pihak independen terhadap implementasi GCG di Perseroan untuk
mendapatkan feed-back penerapan GCG.
2) Melengkapi seluruh soft structure disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan praktik terbaik penerapan
GCG serta melakukan kajian bagi penyempurnaan yang sudah ada demi meningkatkan kualitas penerapan
GCG.
3) Perseroan akan melakukan monitoring, pelaporan sercara reguler, dan review atas penerapan GCG
serta memfasilitasi assessment oleh pihak independen terhadap implementasi GCG di Perseroan untuk
mendapatkan feed back penerapan GCG.
Tahun <2006
Menjadi perusahaan
yang berwarga
masyarakat yang baik
melalui implementasi
tanggung jawab sosial
272
IMPLEMENTASI GCG
Perseroan memastikan bahwa prinsip-prinsip dasar GCG diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di semua
jajaran. Prinsip dasar GCG meliputi keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), responsibilitas
(responsibility), independensi (independency) serta kewajaran dan kesetaraan (fairness).
Sejalan dengan program transformasi korporasi dan inovasi yang terus berkembang, Perseroan senantiasa
melengkapi berbagai pranata organisasi dan membangun mekanisme pengelolaan bisnis yang andal. Hal ini
diwujudkan melalui penerapan praktik-praktik GCG pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi secara
konsisten sehingga akan memastikan terciptanya keseimbangan bisnis secara paripurna dan menyeluruh (360
derajat) bagi seluruh stakeholders dan seluruh kepentingan, baik ekonomi maupun sosial, individu dengan
kelompok, internal juga eksternal, jangka pendek dan jangka panjang serta kepentingan pemegang saham
(shareholders) dan pemangku kepentingan (stakeholders) akan menuju pada titik keseimbangan.
Penerapan asas transparansi dilakukan melalui pelaksanaan berbagai kegiatan dan media komunikasi yang
intensif dan dikelola secara profesional, sehingga para investor, pemegang saham, kreditur, masyarakat serta
seluruh pemangku kepentingan dapat mengetahui kinerja dan kegiatan pengelolaan perusahaan secara merata.
Perseroan melaksanakan prinsip akuntabilitas dengan menitikberatkan pada peningkatan fungsi dan peran
setiap Organ Perseroan dan Manajemen sehingga pengelolaan usaha Perseroan dapat berjalan dengan baik.
Perseroan menerapkan sistem pengendalian internal dengan sebagian tugasnya adalah melakukan pengawasan
internal.
Perseroan menerapkan asas tanggung-jawab dengan senantiasa berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian
dan memastikan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penerapan prinsip kemandirian atau independency Perseroan dilaksanakan dengan proses pengambilan
keputusan yang bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) serta pengaruh/tekanan dari pihak
manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi
yang sehat.
273
Perseroan menerapkan asas kesetaraan dengan memperlakukan seluruh stakeholders secara berimbang (equal
treatment) antara hak dan kewajiban yang diberikan kepada dan oleh Perseroan. Perseroan membuka akses
informasi kepada seluruh pemangku kepentingan untuk memberikan sumbang-saran bagi kemajuan Perseroan,
namun Perseroan juga menetapkan aturan kerahasiaan informasi yang membatasi akses informasi oleh pihakpihak yang tidak berkepentingan.
Beberapa program yang Perseroan laksanakan di tahun 2013 sebagai bukti komitmen manajemen Perseroan
dalam penerapan GCG diantaranya adalah :
Penerapan secara optimal Pedoman Sistem pelaporan pelanggaran (Whistle bolwing policy)
Penerapan secara optimal Board Manual dan Pedoman Kode Etik.
Penerapan secara optimal Pedoman IT Governance
Pengkomunikasian dan Sosialisasi penerapan GCG secara bertahap kepada seluruh pemangku kepentingan.
Pemenuhan fungsi liaison officer sesuai dengan perencanaannya.
Pemenuhan ketentuan Pasar Modal.
Penyelesaian tindaklanjut rekomendasi BPKP atas assessment tahun buku 2012.
Excecutive Briefing GCG kepada Direksi Perseroan dan Group oleh BPKP terkait dengan perubahan peraturan
dan kriteria assessment GCG.
Memasukkan implementasi GCG sebagai laporan yang harus disampaikan dalam Rapat Kerja Perusahaan
Group 2014.
Pelaksanaan assessment GCG oleh BPKP Perwakilan Jawa Timur tahun buku 2013.
Serangkaian hasil nyata usaha penerapan seluruh prinsip GCG secara konsisten di lingkungan Perseroan berhasil
membuahkan berbagai apresiasi. Hal ini semakin mengukuhkan kepercayaan dan keterbukaan PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk. di mata publik. Keseriusan dan konsistensi Perseroan dalam menjalankan GCG, pada
akhirnya mendapatkan pengakuan diantaranya melalui beragam penghargaan GCG yang berhasil diterima di
sepanjang tahun 2013 sebagai berikut:
Penghargaan Asias Best Companies Kategori Best Corporate Governance, Best Corporate Social
Responsibility, Most committed to a Strong Dividend Policy oleh majalah Finance Asia, Juli 2013.
PT.Semen Padang meraih peringkat IV Penghargaan Annual Report Award 2012 untuk kategori Private Non
Keuangan Non Listed, Oktober 2013.
Penghargaan Annual IICD Corporate Governance Award dalam kategori Best Non Finance Sector dari
majalah Investor, November 2013.
Penghargaan Kategori Indonesia Best public Companies 2013, ASEAN Best Public Companies 2013 dan The
1 st Rank of Indonesia Best public Companies 2013 dari Majalah SWA, Juni 2013.
Penghargaan Best 50 Forbes sebagai 50 perusahaan publik terbaik di Indonesia.November 2013.
PT.Semen Padang menerima penghargaan Good Performance Indonesia Quality Award (IQA) dari yayasan
Anugerah Mutu Indonesia,November 2013.
274
Penghargaan Social Responsibility Award oleh La Tofi School of CSR, Desember 2013.
PT.Semen Padang menjadi Runner up 1 Best Sustainable Reporting 2012 Category Infrastructure Sustainable
Reporting Award 2013.
Penghargaan reporting terbaik dalam kategori Infrastructure dari national center for sustainability reporting
(NCSR), Desember 2013.
Assessment implementasi GCG oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Jawa
Timur dengan predikat Baik dan skor capaian 84,58.
Implementasi prinsip-prinsip dasar GCG tersebut dalam operasional Perseroan Perseroan jelaskan dalam uraian
fungsi-fungsi utama dalam pengelolaan Perseroan sebagai berikut:
Penerapan Board Manual
Perseroan menjadikan Board Manual sebagai pedoman kerja Dewan Komisaris, Direksi dan Perangkatnya yang
bertujuan untuk:
mempermudah Dewan Komisaris dan Direksi dalam memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan
tata kerja Dewan Komisaris dan Direksi.
menjadi rujukan tentang tugas pokok, fungsi kerja dan meningkatkan kualitas serta efektivitas hubungan
kerja antar kedua organ.
menerapkan asas-asas GCG yakni transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness
(kewajaran).
Board Manual ini berlaku bagi Organ Perusahaan yaitu RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi di lingkungan
Perseroan dengan mengacu pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran
Dasar, dan arahan Pemegang Saham yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang
mengatur tata kerja Dewan Komisaris dan Direksi.
Board Manual merupakan sistem yang menjamin pengelolaan yang baik dalam penentuan dan pencapaian
tujuan Perseroan sehingga dapat bersaing secara efisien, efektif dan sehat serta selalu dapat meraih dan
mempertahankan posisi terdepan dalam iklim persaingan yang semakin ketat.
Sebagai pedoman kerja, Board Manual mengatur tentang penetapan kebijakan Perseroan oleh Direksi yaitu:
Kebijakan yang diambil oleh Direksi di dalam menjalankan, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kerja
tertentu atau menyelesaikan suatu permasalahan tertentu, di mana substansi permasalahan atau kegiatan
kerja dimaksud belum diatur dalam suatu aturan yang baku.
Kebijakan yang diambil oleh Direksi dapat berupa suatu kebijakan yang diambil melalui Rapat Direksi, atau
dapat pula merupakan kebijakan yang diambil secara individual tanpa adanya rapat dimaksud.
275
Prinsip-prinsip yang harus dipatuhi oleh Direksi dalam membuat kebijakaan meliputi:
Dalam hal suatu kebijakan yang diambil oleh Direksi merupakan sesuatu yang substansinya menyangkut
citra Perseroan, risiko, atau konsekuensi material maka kebijakan tersebut harus mendapat persetujuan
Rapat Direksi;
Dalam hal kebijakan di atas dilakukan oleh Direktur Perseroan sesuai dengan sektor/bidang tugasnya, maka
Direktur yang bersangkutan bertanggung jawab atas kebijakan tersebut sampai dengan kebijakan tersebut
dapat disetujui Rapat Direksi;
Dalam hal kebijakan yang diambil oleh Direksi mempunyai substansi yang sama dan dilakukan secara terus
menerus sehingga menjadi suatu kebutuhan Perusahaan sehari-hari maka Direktur yang bersangkutan perlu
mengusulkan kepada Direksi untuk menjadikan kebijakan yang dilakukannya sebagai suatu peraturan yang
mengikat;
Dalam mengambil kebijakan atau keputusan atas suatu permasalahan yang timbul, setiap Direktur wajib
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
- Itikad baik;
- Pertimbangan rasional dan informasi yang cukup;
- Investigasi memadai terhadap permasalahan yang ada serta berbagai kemungkinan pemecahannya
beserta dampak positif dan negatifnya bagi Perseroan;
- Dibuat berdasarkan pertimbangan semata-mata untuk kepentingan Perseroan;
- Koordinasi dengan Direktur lainnya khususnya untuk suatu kebijakan yang akan berdampak langsung
maupun tidak langsung kepada tugas dan kewenangan serta kebijakan Direktur lainnya.
Dalam menjalankan kewajiban sehari-hari, Direksi senantiasa mempertimbangkan kesesuaian tindakan
dengan rencana dan tujuan Perseroan;
Pendelegasian wewenang Direksi kepada Karyawan atau pihak lain untuk melakukan perbuatan hukum
atas nama Perseroan wajib dinyatakan dalam bentuk dokumen tertulis dan disetujui oleh Direktur Utama;
Bentuk-bentuk kebijakan pengurusan Perseroan seperti Surat Keputusan dan lain-lain, diatur dalam
dokumen Perseroan tersendiri.
oard Manual merupakan sistem yang menjamin pengelolaan yang baik dalam
penentuan dan pencapaian tujuan Perseroan sehingga dapat bersaing secara
efisien, efektif dan sehat serta selalu dapat meraih dan mempertahankan posisi
terdepan dalam iklim persaingan yang semakin ketat
Tata Laksana Hubungan Kerja Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan telah menetapkan tata laksana hubungan kerja yang baik antara Dewan Komisaris dengan Direksi
sebagai salah satu hal yang sangat penting agar masing-masing organ tersebut dapat bekerja sesuai fungsi
masing-masing dengan efektif dan efisien. Prinsip-prinsip dalam menjaga hubungan kerja yang baik antara
Dewan Komisaris dengan Direksi adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris menghormati fungsi dan peran Direksi dalam mengurus Perseroan sebagaimana telah
diatur dalam peraturan perundang-undangan maupun Anggaran Dasar;
Direksi menghormati fungsi dan peran Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dan pemberian
nasihat terhadap kebijakan pengurusan Perseroan`;
276
Setiap hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan Direksi merupakan hubungan yang bersifat
formal, yaitu senantiasa dilandasi oleh suatu mekanisme baku atau korespondensi yang dapat
dipertanggungjawabkan;
Setiap hubungan kerja yang bersifat informal dapat saja dilakukan oleh masing-masing Anggota Dewan
Komisaris dan Direksi, namun tidak dapat dipakai sebagai kebijakan formal sebelum melalui mekanisme
atau korespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan;
Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam kerja kantor, berhak
memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan
dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan
keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh
Direksi;
Dewan Komisaris harus mendapatkan akses informasi Perseroan secara tepat waktu dan lengkap;
Direksi dan setiap Direktur wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan
Komisaris;
Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi mengenai Perseroan diberikan kepada
Dewan Komisaris secara tepat waktu dan lengkap dan bertanggung jawab untuk menyampaikan laporanlaporan yang diperlukan oleh Dewan Komisaris secara berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
Dewan Komisaris mempunyai wewenang meminta Direksi dan/atau pejabat lain di bawah Direksi dengan
sepengetahuan Direksi untuk menghadiri Rapat Dewan Komisaris
Dewan Komisaris mempunyai wewenang menghadiri Rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan
terhadap hal-hal yang dibicarakan.
277
karyawan agar lebih berani bertindak mencegah terjadinya kecurangan dan korupsi
dengan melaporkannya ke pihak yang dapat menanganinya.
Perseroan menjamin kerahasiaan identitas pelapor, kecuali apabila pengungkapan tersebut diperlukan dalam
kaitan dengan laporan atau penyidikan yang dilakukan oleh pihak berwajib. Perseroan juga memberikan
penghargaan yang sesuai untuk laporan yang terbukti benar dan manakala pelapor tidak terlibat didalamnya.
278
Perlindungan Pelapor
Perseroan berkomitmen untuk melindungi pelapor pelanggaran (whistleblower protection) yang beritikad
baik dan Perseroan akan patuh terhadap segala peraturan perundangan yang terkait serta best practices yang
berlaku dalam penyelenggaraan sistem pelaporan pelanggaran.
Karyawan yang menjadi pelapor yang beritikad baik akan dilindungi dari tindakan pemecatan, penurunan
jabatan atau pangkat pelecehan atau diskriminasi dalam segala bentuk dan catatan yang merugikan dalam file
data pribadinya.
Penyampaian laporan secara anonim tetap akan diterima oleh petugas yang diberi kewenangan untuk menerima
laporan tersebut, tetapi harus disadari bahwa terdapat kesulitan untuk melakukan klarifikasi, namun laporan
tersebut tetap akan ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur yang ada. Komunikasi dengan Pelapor akan dilakukan
melalui Sekretariat. Dalam komunikasi ini pelapor akan memperoleh informasi mengenai penanganan kasus
yang dilaporkannya.
SEMEN INDONESIA BERSIH DILUNCURKAN SEBAGAI UPAYA
PERUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA GCG
BERITAHU KAMI JIKA ANDA MENGAMATI ADANYA PRAKTIK-PRATIK BISNIS YANG TIDAK ETIS DAN ILEGAL
: semengresikbersih@sg.sggrp.com*)
Fax
Website
: www.semengresik.com/semen-
Kotak Surat
: Kotak SG - 5000
Alamat Surat
gresikbersih/contact*)
SEKRETARIAT
SPP/WBS
AMANKAN
DOKUMEN
& SALURAN
KEPADA
TIM YANG
DITUNJUK
KAMI AKAN
MENVERIFIKASI
DATA /
FAKTA DAN
MEMBERIKAN
KONSEKUENSI
garan,
Jl. Veteran Gresik - Jawa Timur,
PELAPOR
61122
Bersih:
Isu-isu sumber daya manusia: Kami merekomendasikan agar Anda melakukan diskusi terbuka
Konflik kepentingan
Pelanggaran hukum peraturan
daklanjuti:
fungsi K3L
279
Dalam mewujudkan efektivitas dan efisiensi tata kelola tersebut, Perseroan telah menerapkan manajemen
terintegrasi dengan mengacu pada prinsip-prinsip GCG, yaitu Sistem Manajemen Semen Indonesia (SMSI), yang
meliputi:
Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001),
Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001),
Sistem Manajemen K3 (SMK3-OHSAS 18001),
Sistem Manajemen Laboratorium Pengujian (ISO/IEC 17025),
Sistem Manajemen Risiko (ISO 31000), dan
Sistem Manajemen lainnya, serta
Program-program peningkatan melalui penerapan Manajemen Inovasi
Penerapan Sistem Manajemen Semen Indonesia (SMSI), diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah bagi
pemegang saham pada khususnya dan Pemangku Kepentingan (Stakeholders) yang lain pada umumnya.
Pengelolaan SMSI
Sistem Manajemen Semen Indonesia (SMSI) dibangun berlandaskan pada proses bisnis Perseroan dengan basis
integrasi pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 yang diharapkan mampu membangun Sistem Manajemen
yang komprehensif dan fleksibel dalam merespon dinamika perubahan strategi dan organisasi Perseroan dengan
tetap berorientasi pada stakeholders expectation.
Dalam pengelolaannya, Perseroan telah membentuk Tim P2M-SMSI (Peningkatan dan Penyempurnaan MutuSMSI) yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
Melakukan kajian ulang, penyempurnaan dan peningkatan Sistem Manajemen sesuai pedoman Sistem
Manajemen Mutu ISO 9004;
280
Melakukan integrasi sistem-sistem yang ada, meliputi Integrasi Proses, Dokumentasi, dan Implementasi;
Melakukan Penyempurnaan dan Peningkatan Sistem Otomasi Dokumen melalui software pengendalian
dokumen;
Melakukan evaluasi efektivitas penerapan Sistem manajemen dan closing out findings atas Hasil Internal
Audit dan Hasil Eksternal Audit.
Dalam pengelolaan Sistem Manajemen Semen Indonesia (SMSI), juga dilaksanakan kegiatan Audit secara
terintegrasi (Integrated Audit) untuk menjamin penerapan sistem manajemen dilakukan secara konsisten dan
konsekuen.
Untuk menjamin peningkatan secara berkesinambungan, Perseroan juga menetapkan kebijakan untuk
menerapkan Innovation Management System (IMS) yang terdiri dari kegiatan Inovasi, kegiatan Gugus Kendali
Mutu, Program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin), Sistem Saran, Total Productive Maintenance. Total
Productive Maintenance kini telah ditingkatkan dengan penerapan Realibility Centered Maintenance (RCM)
dan Proyek Kendali Mutu untuk mencapai pengelolaan operasional berkelas internasional sesuai dengan visi
Perseroan.
Peran Sistem Manajemen Semen Indonesia (SMSI) dalam mendukung fungsi Holding Company, yaitu :
Telah melakukan penyesuaian terhadap seluruh sertifikasi Sistem Manajemen.
Telah melakukan penyesuaian atas sistem dokumentasi SMSI.
Telah melakukan mapping dan penyusunan proses bisnis Perseroan di Holding Company dan Operating
Company.
Telah melakukan standardisasi Sistem Manajemen di Semen Indonesia.
Adapun kinerja Sistem Manajemen Semen Indonesia (SMSI) di tahun 2013, menghasilkan hal-hal sebagai
berikut:
Memperoleh anugerah Nominee SNI Award 2013 dalam kategori perusahaan besar barang yang
diselenggarakan oleh BSN.
Mendapat peningkatan score di level Emerging Industry Leader dalam acara Penilaian Kinerja Unggul
berbasis Malcolm Baldrige Critera oleh Kementrian BUMN.
Mendapat penghargaan PROPER peringkat EMAS dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Memperoleh Anugerah Industri Hijau level V yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian R.I.
Selain hal di atas, Implementasi SMSI merupakan refleksi dari prinsip-prinsip GCG yang meliputi keterbukaan
(transparency), akuntabilitas (accountability), responsibilitas (responsibility), independensi (independency) serta
kewajaran dan kesetaraan (fairness)
Keterbukaan (transparency)
- Ditetapkannya prosedur standar untuk menetapkan Misi, Visi, Strategi, Kebijakan dan sasaran yang telah
di-cascading sampai dengan unit kerja terkecil serta dikelola menggunakan aplikasi software yang baik,
memberikan arahan yang jelas dalam mewujudkan Visi dan Misi Perseroan serta memudahkan para
pemangku kepentingan untuk melakukan monitoring dan pengawasan melalui dashboard management
secara online.
281
- Ditetapkannya prosedur standar yang mencakup semua kegiatan dalam pengelolaan Perseroan dan
penerapan ERP & sistem automasi (online) menjamin keterbukaan dan kemudahan akses bagi para
pemangku kepentingan serta kemudahan melaksanakan pengawasan dan pengendalian internal dan
eksternal.
- Ditetapkannya prosedur standar untuk melakukan evaluasi kinerja Perseroan yang dilakukan secara
periodik (harian, mingguan, bulanan, tahunan) dengan tujuan memacu seluruh organ Perseroan untuk
melakukan continual improvement dan create innovation dalam meningkatkan kinerja Perseroan dan
meningkatkan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.
Akuntabilitas (accountability)
- Ditetapkannya Struktur Organisasi yang selaras dengan Visi, Misi, Strategi, dan sasaran; uraian tugas dan
tanggung jawab; dan persyaratan kompetensi masing-masing organ Perseroan yang menduduki jabatan
maupun manajemen untuk menjamin pengelolaan Perseroan berjalan secara efektif dan efisien.
- Ditetapkannya prosedur standar berdasarkan siklus Plan, Do, Check, Action dan senantiasa dilakukan
review dan penyempurnaan melalui Tim Penyempurnaan & Peningkatan Mutu SMSI (Tim P2M-SMSI)
secara periodik untuk menjamin efektifitas pengelolaan bisnis dan peningkatan akeselerasi pencapaian
Visi Perseroan.
- Ditetapakannya Prosedur Standar mengenai Internal Audit untuk menjamin terselenggaranya mekanisme
check and balance dalam penerapan sistem pengendalian internal Perseroan.
- Ditetapkannya Key Performance Indicators (KPI) masing-masing organ Perseroan dengan mekanisme
cascading dari KPI Korporat sampai dengan Unit kerja terkecil untuk menjamin konsistensi dan
keselarasan dengan sasaran, strategy, visi dan misi Perseroan.
- Ditetapkannya pedoman kode etik (code of conduct) Perseroan yang merupakan pedoman tertulis
tentang kesadaran etik (ethical sensibility), berpikir etik (ethical reasoning), dan perilaku etik (ethical
conduct), dalam rangka keberhasilan pelaksanaan GCG.
Responsibilitas (responsibility)
- Telah dilakukan pengelolaan terhadap potensi risiko Perseroan agar dapat memberikan arahan dalam
pengambilan keputusan sebagai bentuk kehati-hatian Perseroan dalam pengelolaan bisnisnya.
- Ditetapkannya prosedur standar mengenai identifikasi, pengacuan, dan evaluasi ketaatan Peraturan
Perundangan & Persyaratan Lain untuk menjamin kepatuhan Perseroan dalam pengelolaan bisnis.
- Ditetapkannya prosedur standar mengenai kemitraan dan bina lingkungan dalam upaya meningkatkan
pemberdayaan masyarakat, sosial, dan lingkungan untuk menjamin kesinambungan bisnis Perseroan
dengan berpedoman pada :
UU Nomor 19/2003 Pasal 88 tentang Pembinaan Usaha Kecil/Koperasi dan Pembinaan Masyarakat
sekitar BUMN.
UU Nomor 40/2007 Pasal 74 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), dan
Permen 005/MBU/2007 Pasal 5 tentang Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL).
Independensi (independency)
Ditetapkannya falsafah, tata nilai, dan kode etik Perseroan sebagai landasan pembentukan karakter Perseroan
dan mengacu pada prosedur standar yang telah ditetapakan akan merefleksikan budaya Perseroan yang
baik, bersih dan mandiri dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab bagi seluruh organ Perseroan.
282
menjaga dan
mengamankan seluruh aset yang dimiliki, menjamin tersedianya laporan yang akurat, meningkatkan kepatuhan
terhadap ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak kerugian keuangan, mencegah penyimpangan termasuk
kejadian kecurangan (fraud) dan pelanggaran aspek kehati-hatian, serta meningkatkan efektivitas organisasi dan
meningkatkan efisiensi biaya. Tujuan Perseroan menerapkan pengawasan dan pengendalian intern mencakup:
Mendapatkan kepastian dipatuhinya seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dalam
seluruh kegiatan operasional. Termasuk dalam hal ini adalah ketentuan dan peraturan perundang-undangan
yang dikeluarkan pemerintah, otoritas pengawas pasar modal maupun kebijakan, ketentuan, dan peraturan
intern yang ditetapkan.
Memastikan tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang benar, lengkap dan tepat waktu,
terutama informasi-informasi relevan yang diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan.
Mendapatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan Perseroan, meliputi peningkatan efektivitas dan efisiensi
dalam penggunaan aset dan sumber daya lainnya serta dalam rangka melindungi Perseroan dari risiko
kerugian.
Mengurangi dampak kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud dan pelanggaran aspek kehatihatian.
Pengendalian Keuangan dan Operasional
Perseroan menerapkan pengendalian keuangan dan operasional secara berjenjang meliputi seluruh elemen
yang terdapat di Perseroan. Lingkungan pengendalian intern dalam Perseroan dijalankan dengan disiplin dan
terstruktur, integritas yang tinggi, sejalan dengan nilai etika serta kompetensi karyawan.
283
Dewan Komisaris menerapkan sistem Pengendalian Keuangan dan Operasional dengan melakukan pengawasan
dan penasehatan terkait proses kecukupan dan kewajaran dalam penyusunan laporan keuangan serta
pengelolaan risiko dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian. Dalam hal ini, Dewan Komisaris Perseroan
dibantu oleh Komite Audit.
Direksi menerapkan sistem pengendalian internal melalui penerapan kebijakan dan prosedur Perseroan secara
konsisten serta memenuhi kepatuhan terhadap pertauran perundangan yang berlaku, baik yang terkait dengan
kegiatan usaha Perseroan, manajemen risiko, rencana strategis, pembagian tugas, maupun pendelegasian
wewenang serta kebijakan akuntansi yang memadai. Dalam hal ini, Direksi menetapkan suatu sistem
pengendalian intern yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset Perseroan.
Evaluasi Efektivitas Pengawasan Dan Pengendalian Intern
Perseroan melakukan evaluasi efektivitas penerapan pengawasan dan pengendalian intern secara
berkesinambungan. Dalam rangka meningkatkan kehandalan laporan keuangan, Perseroan menerapkan
program penerapan ICoFR. Selain itu Perseroan senantiasa melaksanakan pemantauan dan mitigasi risiko utama
sebagai bagian dari kegiatan aktifitas pengawasan dan pengendalian intern, yang dilakukan oleh satuan-satuan
kerja operasional maupun oleh satuan kerja Internal Audit.
Perseroan telah melakukan penilaian efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perseroan
pada tanggal 31 Desember 2013 menggunakan kriteria yang telah ditetapkan oleh Internal Control-Integrated
Framework yang dikeluarkan oleh Committee of Sponsoring Organizations of the Tradeway Commissions
(COSO). Berdasarkan penilaian ini, manajemen Perseroan menyimpulkan bahwa hingga 31 Desember 2013,
pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perseroan telah efektif.
284
INTERNAL AUDIT
Internal Audit merupakan satuan pengawasan internal Perseroan, yang bertugas melakukan assurance dan
consulting yang independen dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan
kegiatan operasi perseroan. Audit Internal membantu perseroan untuk mencapai tujuannya, melalui suatu
pendekatan yang sistematis dan teratur mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko,
pengendalian, dan progres governance atas pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan beserta entitas anak.
Pedoman Kerja Internal Audit
1. Internal Audit Charter
Dalam melakukan tugasnya, Internal Audit mengacu pada Piagam Internal Audit (Audit Charter) yang telah
disahkan oleh Direktur Utama dan disetujui oleh Komisaris Independen selaku Ketua Komite Audit pada
tanggal 27 Desember 2010 yang disempurnakan tanggal 17 Februari 2012. Selain sebagai pedoman kerja,
Internal Audit Charter juga berperan dalam penguatan peran dan tanggung jawab serta dasar keberadaan
dan pelaksanaan tugas-tugas Internal Audit. oleh karena itu, Internal Audit Charter disebarluaskan agar
diketahui oleh seluruh karyawan dan pihak lain yang terkait sehingga terjalin saling pengertian dan kerja
sama yang baik dalam mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan Perseroan.
Isi
Bab I
Pendahuluan
mengulas latar belakang, visi dan misi serta maksud tujuan Piagam
Bab II
Internal Audit
Bab III
Bab IV
Bab V
Uraian
Kode Etik
Penutup
Perihal
Aktivitas Internal Audit merupakan bagian dari proses Tata Kelola Perusahaan yang memberikan jaminan
atas sistem pengendalian internal, efektivitas dan efisiensi operasi, ketaatan terhadap aturan dan perundangundangan serta ketepatan dan keandalan pelaporan keuangan. Sehingga dapat memberikan nilai tambah
bagi Perseroan dan memperbaiki operasional organisasi. Dalam pelaksanaannya aktivitas Internal Audit ini
diselaraskan dengan standar International Professional Practices Framework (IPPF) yang diterbitkan oleh The
Institute of Internal Auditors. Keselarasan aktivitas Internal Audit dengan IPPF diuji secara periodik oleh
lembaga independen maupun oleh internal perseroan. Uji keselarasan atas aktivitas internal audit dengan
IPPF meliputi kegiatan usaha perseroan dan entitas anak melalui Quality Assurance Review.
285
Dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, selain mematuhi Code of Conduct Perseroan yang berlaku secara
umum, Internal juga memiliki Kode Etik Auditor yang tercantum di dalam Internal Audit Charter:
1. Auditor Internal harus berperilaku dan bersikap jujur, obyektif, dan cermat dalam melaksanakan tugas.
2. Auditor Internal harus memiliki integritas dan loyalitas tinggi terhadap profesi, Perseroan, dan Internal
Audit.
3. Auditor Inerntal harus menghindari kegiatan atau perbuatan yang merugikan atau patut diduga dapat
merugikan profesi Internal Audit atau Perseroan.
4. Auditor Inernal harus menghindari aktifitas yang bertentangan dengan kepentingan Perseroan atau
yang mengakibatkan tidak dapat dilakukannya tugas kewajiban secara obyektif.
5. Auditor Internal harus selalu bekerja berdasarkan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang
dimilikinya serta Standar Profesional yang ada dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
senantiasa mengembangkan keahlian,keefektifan, dan mutu hasil kerja.
6. Auditor Internal tidak boleh menerima pemberian dalam bentuk apapun dan dari siapapun, baik,
langsung maupun tidak langsung, termasuk dari auditee, klien, pelanggan, pemasok, rekanan, dan atau
pihak yang berkepentingan dengan Perseroan yang mengganggu atau patut diduga dapat mengganggu
pertimbangan professional auditor.
7. Memelihara dan mempertahankan moral, dan martabat auditor internal.
8. Menjaga teguh rahasia jabatan dan rahasia Perseroan yang dipercayakan kepadanya dan tidak
memanfaatkan informasi yang diperoleh untuk kepentingan atau keuntungan pribadi.
9. Melaporkan semua hasil internal audit dengan mengungkapkan kebenaran sesuai fakta yang ada dan
tidak menyembunyikan hal yang dapat merugikan Perseroan dan atau dapat melanggar hukum.
KOMISARIS
INDEPENDEN
KOMITE
AUDIT
286
DIREKTUR
UTAMA
KEPALA
DEPARTEMEN
INTERNAL
AUDIT
DEPARTEMEN
HUKUM & MR
BIRO AUDIT
KOMERSIAL
& SISTEM
MANAJEMEN
BIRO AUDIT
AKUNTANSI
&
KEUANGAN
BIRO
AUDIT
TEKNIK
Satriyo
Kepala Audit Internal
Menjabat sebagai Kepala Audit Internal Perusahaan sejak tahun 1984.
Hingga tahun 2010 pernah memegang berbagai jabatan di Perseroan maupun Anak Perusahaan, yaitu sebagai Kepala Departemen
Keuangan & Administrasi, Kepala Departemen Pemasaran, Sekretaris
Perusahaan, Direktur Keuangan, Direktur Utama, Administratur Dana
Pensiun Semen Gresik, Ketua Pengawas Dana Pensiun Semen Gresik,
Pengurus Koperasi Warga Semen Gresik, Komisaris Utama PT Varia
Usaha dan Ketua Pengawas Yayasan Semen Gresik. Disamping itu
menjabat pada beberapa jabatan koordinator/ketua tim di dalam
Perseroan antara lain restrukturisasi korporasi, maupun organisasi diluar Perseroan antara lain Ketua Presidium Asosiasi Semen Indonesia.
Dilahirkan pada tanggal 27 November 1958 di Surabaya, dengan
dasar pendidikan sarjana ekonomi jurusan akuntansi, selain mendapatkan pendidikan lain di dalam maupun di luar negeri. Saat ini memiliki tanggung jawab sebagai Kepala Internal Audit Perseroan.
287
Satuan
Periode
Target
Real
Capaian
Persen
Bulanan
100
57
143 %
Customer
C01. Meningkatkan kepuasaan eksternal dan internal
% Realisasi audit terhadap Rencana Kerja audit
Persen
Bulanan
100
100
100 %
Persen
Triwulan
100
100
100 %
Internal Process
P01. Meningkatkan kualitas penyusunan program audit
internal
% Mitigasi resiko yg terlaksana
% Rasio Internal Control yang direview (rencana vs
realisasi)
Persen
Persen
Triwulan
Bulanan
100
100
100
148
100 %
148 %
Persen
Bulanan
100
100
100 %
Persen
Bulanan
100
100
100 %
Satuan
Periode
Target
Real
Capaian
Persen
Point
Bulanan
Triwulan
0
75
0
76,8
102,3 %
Persen
Bulanan
100
100
100 %
Persen
Jam
Tahunan
Triwulan
30
82
273,3 %
Unit
Tahunan
100 %
Persen
Triwulan
100
100
100 %
Persen
Tahunan
100
100
100%
Persen
Bulanan
100
100
100 %
Financial
F01. Pengelolaan biaya yang efisien
% Realisasi biaya umum administrasi vs anggaran
288
Perseroan senantiasa meningkatkan kualitas pelaksanaan internal audit dengan meningkatkan kompetensi
dan kualifikasi internal audit dengan sertifikat profesional yang meliputi Profesional Internal Auditor (PIA),
Qualified Internal Auditor (QIA), Certified Risk Management (CRM), Certified Internal Auditor (CIA), Certified
Information System Auditor (CISA), Certified Control Self Assessment (CCSA), Certified Fraud Examiner
(CFE),
Pada tahun 2013, sebanyak 17 orang staf Internal Audit sedang menjalankan pendidikan proses sertifikasi
secara bertahap dengan rincian sebagai berikut:
No
Sertifikasi
Peserta
Jumlah Peserta
Budi, Soleh
Bany, Rendra,
Teguh, Rudy
Satriyo, Mulyono,
Erfanti, Nenet A.D
4 orang
2 orang
Budi,
Soleh,
Hera
M,
6 orang
5 orang
Untuk memenuhi kompetensi Auditor Internal, sehubungan dengan standar, tuntutan perkembangan
bisnis, dan perubahan sistem yang mempengaruhi jalannya operasi Perseroan, dilakukan peningkatan secara
berkelanjutan terhadap seluruh Auditor Internal.
Adapun sertifikasi berkaitan dengan pelaksanaan tugas audit yang dimiliki hingga tahun 2013 adalah
sebagai berikut:
Sertifikasi
Jumlah
Peserta
Jumlah Peserta
Implementasi ICoFR
Ainur, Andi
2 orang
Ainur
1 orang
3 orang
Risk-Based IT Audit
Budi, Soleh
2 orang
Erfanti
1 orang
289
Erfanti
1 orang
Hera, Nenet
2 orang
Hera, Mulyono
2 orang
10
Mulyono
1 orang
11
Rahayu, Shinta
2 orang
12
Sonny
1 orang
13
Sonny
1 orang
14
Mulyono, Rahayu
2 orang
Fungsi yang dimaksud adalah preventive control, yakni memastikan kepatuhan dan pemenuhan persyaratan
yang telah ditetapkan sebelum suatu kegiatan operasional dilaksanakan.
Penerapan standar akuntansi yang harus merefleksikan setiap transaksi keuangan dan perubahan aset
serta menjamin bahwa semua transaksi keuangan tercatat secara akurat sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan Indonesia.
Pelaksanaan Kegiatan Internal Audit
Sepanjang tahun 2013 aktivitas audit dilakukan berdasarkan Advanced Risk Based Audit yang meliputi Audit
Operasional, dan Audit Khusus, sebagai berikut:
Audit Operasional, dilakukan pembahasan atas beberapa isu dan telah dilakukan tindak lanjut, yang meliputi
proses bisnis Penjualan dan Distribusi, Pengadaan dan Pergudangan, Produksi dan Capex, Akuntansi &
Keuangan (Analytical Review dan ICoFR), serta Sistem Informasi.
290
Untuk Audit Sistem Manajemen Semen Indonesia, yang meliputi beberapa Sistem Manajemen ISO 9001,
ISO 14000, ISO 18000, ISO 17025, SMK3, Proper, Industri Hijau, dan Pengelolaan Sosial & Lingkungan
Korporasi, audit dilakukan di bawah kendali wakil manajemen. Dalam hal ini internal audit diperbantukan
untuk bidang pengendalian audit.
Kegiatan internal audit tersebut juga dilakukan di Semen Padang dan Semen Tonasa. Seluruh tindak lanjut atas
temuan dan rekomendasi Internal Auditor yang dilakukan oleh Auditee, akan dimonitor secara periodik dengan
memanfaatkan aplikasi Monitoring tindak lanjut yang dikembangkan sendiri oleh Perseroan.
Hasil Temuan Audit di Tahun 2013 dan Tindak Lanjut Hasil Audit
Sepanjang tahuan 2013, Internal Audit telah melaksanakan pemeriksaan operasional dengan jumlah temuan
sebanyak 124 temuan, 31 diantaranya telah ditindak lanjuti, 39 sedang dalam proses pemeriksaan, dan 54 akan
dilakukan pemeriksaan di tahun 2014 dengan rincian sebagai berikut:
Unit Kerja
Jumlah Temuan
Open Closed
In Progres
14
12
10
10
Department of Sales
13
13
10
11
14
12
10
Jumlah temuan
Open Closed
In progres
Corporate Secretary
Department of Technical
291
124
54
31
39
Total
AKUNTAN PERSEROAN
Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Perseroan dilakukan dengan melaksanakan
pemeriksaan Audit Eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik. Perseroan senantiasa menunjuk
Eksternal Auditor yang independen terhadap Perseroan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat
atas kesesuaian laporan keuangan Perseroan terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Tabel Kantor Akuntan Publik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Tahun Buku
Kantor Akuntan
Publik
Akuntan
Surat Penunjukan
Fee Audit
Pendapat
2013
Deloitte
0974/HK06/50000733/07.2013
Rp3.825.000.000
wajar tanpa
pengecualian
2012
Purwantono,
Suherman & Surja
00314/
HK.06/4073/08.2012
Rp3.600.000.000
wajar tanpa
pengecualian
2011
Purwantono,
Suherman & Surja
000228/
HK.06/4073/09.2011
Rp3.600.000.000
wajar tanpa
pengecualian
2010
Purwantono,
Suherman & Surja
6297/PPS-AS/2010
Rp4.256.210.000
wajar tanpa
pengecualian
2009
Purwantono,
Sarwoko & Sandjaja
PPS-38005/02
Rp3.850.000.000
wajar tanpa
pengecualian
292
untuk melakukan audit umum atas laporan keuangan Perseroan. Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Dewan Komisaris telah menetapkan jumlah biaya jasa audit sebesar
Rp4,11 miliar termasuk biaya Out of Pocket Expenses (OPE).
KAP Osman Bing Satrio & Eny ditunjuk berdasarkan Surat Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk. Nomor
0974/HK-06/50000733/07.2013 tanggal 15-07-2013 untuk memeriksa dan menyatakan pendapatnya atas
laporan keuangan Perseroan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
Total biaya audit KAP Osman Bing Satrio & Eny adalah sebesar Rp3.825.000.000. Selain itu, KAP Osman Bing
Satrio & Eny juga melakukan pekerjaan jasa general audit atas program kemitraan bina lingkungan PT Semen
Indonesia (persero) Tbk. tahun buku 2013 no 0971/HK-06/50000733/07.2013 dengan biaya pekerjaan sebesar
Rp282.000.000, dan OPE Rp18.000.000.
Proses Penunjukan Auditor Eksternal Tahun 2013
Waktu
Uraian
27 Februari 2013
15 Maret 2013
20 Maret 2013
Dewan Komisaris mengeluarkan Surat Penetapan ToR, KAP peserta tender terbatas, dan Owner
Estimates (OE)
20 Maret 2013
Panita / Pengadaan KAP mengeluarkan Undangan Pengambilan TOR ditujukan kepada KAP
22 Maret 2013
29 Maret 2013
KAP menyampaikan audit proposal meliputi dokumen administrasi dan dokumen teknis kepada
Panitia / Pengadaan KAP
3 April 2013
Panita / Pengadaan KAP melakukan evaluasi atas dokumen administrasi dan dokumen teknis KAP
5 April 2013
12 April 2013
293
Proses pengelolaan risiko Perseroan lakukan dengan menggunakan pola pengelolaan risiko di seluruh Unit kerja
(bussines process owner), serta pengelolaan risiko terkait dengan isu-isu strategis dan operasional. Evaluasi dan
monitoring atas penerapan manajemen risiko tersebut secara periodik Perseroan lakukan untuk memastikan
kecukupan rancangan dan efektivitas pelaksanaan menajemen risiko.
Unit Kerja Manajemen Risiko
Sebagai wujud komitmen dalam penerapan GCG yang efektif, Perseroan telah membentuk unit kerja Manajemen
Risiko yang bertanggung jawab mengkoordinir, mengevaluasi dan memfasilitasi kegiatan pengelolaan risiko di
Perseroan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa penerapan manajemen risiko tercapai secara komprehensif,
efektif dan efisien sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan Perseroan. Selain itu Unit Manajemen Risiko
juga berfungsi sebagai :
- Koordinator pengelolaan risiko korporat dan risiko operasional yang berdampak signifikan bagi Perusahaan.
- Memfasilitasi kegiatan-kegiatan penerapan manajemen risiko di Perusahaan.
- Mengintegrasikan penerapan manajemen risiko lintas fungsi.
- Memberikan saran kepada Kepala Unit Kerja pemilik risiko dalam penerapan manajemen risiko di unit kerja
yang menjadi tanggungjawabnya.
- Melaporkan dan mengkomunikasikan secara periodik penerapan manajemen risiko kepada Direksi.
- Memastikan manajemen risiko diterapkan secara konsisten dan efektif.
(Selengkapnya lihat uraian Risiko dan Manajemen Risiko hal 170-183).
Sebagai perusahaan publik, Perseroan bertanggung jawab untuk memenuhi harapan Pemegang Saham dan
Pemangku Kepentingan (stakeholders). Perseroan dikelola secara profesional dengan senantiasa menjaga dan
membina hubungan dengan semua Pemangku Kepentingan (stakeholders) sesuai standar etika bisnis. Dalam
mengemban tanggung jawab tersebut, Perseroan menerapkan Pedoman GCG secara konsisten, yang ditunjang
dengan standar etika perilaku bisnis dan individu yang dituangkan dalam Pedoman Kode Etik Semen Indonesia.
Pedoman tersebut memberikan petunjuk praktis dan pedoman perilaku bagi seluruh Organ Perseroan, karyawan,
Anak Perusahaan dan Afiliasi serta Pemangku Kepentingan (stakeholders) lainnya yang harus dipatuh dalam
berinteraksi dengan semua pihak, dan harus dijadikan landasan dalam proses pengambilan keputusan, serta
sebagai sarana untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dalam mendukung terlaksananya kegiatan
Perseroan dengan baik dan benar, dalam batas-batas norma dan etika berusaha sesuai dengan Pedoman GCG.
Selain hal tersebut, Pedoman Kode Etik ini sebagai sarana untuk terciptanya hubungan yang harmonis, sinergis
dan saling menguntungkan antara Pemangku Kepentingan (stakeholders) dengan Perseroan.
294
Perseroan telah melakukan penyusunan ulang atas butir-butir ketentuan dalam Pedoman Kode Etik Perseroan
yang telah ada, menyesuaikan kembali aturan di dalamnya dengan Pedoman GCG dan praktik-praktik lazim
terkini. Langkah tersebut diikuti dengan sosialisasi dan pemberlakuan Pedoman Kode Etik Perseroan.
Pedoman Kode Etik Perseroan ini digunakan sebagai landasan untuk membentuk dan mengatur tingkah laku
yang konsisten berdasarkan prinsip-prinsip berkesadaran etis (ethical sensibility), berpikir etis (ethical reasoning),
dan berperilaku etis (ethical conduct) sebagai bagian upaya menumbuhkan integritas yang tinggi. Pada akhirnya
integritas tinggi yang menyertai penerapan GCG akan menjamin perwujudan visi, misi, falsafah, nilai-nilai dan
Budaya Perseroan.
Pokok-Pokok Kode Etik
Pedoman Kode Etik Perseroan menjelaskan kebijakan perilaku Perseroan, jenis-jenis pelanggaran, mekanisme
pengaduan pelanggaran maupun sanksi bagi pelanggaran yang terjadi. Kebijakan perilaku mengatur hal-hal
yang menjadi tanggung jawab Perseroan, individu jajaran Perseroan maupun pihak lain yang melakukan bisnis
dengan Perseroan, meliputi:
Etika Bisnis Perseroan.
Merupakan penjelasan tentang bagaimana sikap dan perilaku Perseroan sebagai suatu entitas bisnis bersikap,
beretika dan bertindak dalam upaya menyeimbangkan kepentingan Perseroan dengan kepentingan
stakeholder sesuai dengan prinsip-prinsip GCG dan nilai-nilai korporasi yang sehat.
Aturan pokok yang tercakup pada Etika Bisnis Perseroan dengan aspek yang kritis terhadap jalannya
operasional Perseroan diantaranya lain: (i) Etika dalam berhubungan dengan pemangku kepentingan; (ii).
Kepedulian terhadap Lingkungan, kesehatan dan Keselamatan Kerja; (iii) Kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan; iv) Kesempatan kerja yang adil; (v) Pemberian dan penerimaan hadiah dan donasi;
(vi) Hak kekayaan intelektual; (vii) Etika berkompetisi; (viii) Etika hubungan dengan Stakeholders; (ix) Etika
hubungan kerja.
Sedangkan Etika Kerja yang harus dipenuhi oleh individu jajaran Perseroan, meliputi: (i) Integritas dan
komitmen; (ii) Penyalahgunaan jabatan; iii) Etika berhubungan dengan Manajemen dan sesama karyawan;
(iv). Kerahasiaan informasi; (v) Insider Trading; (vi) Perlindungan dan penggunaan aset secara efisien; (vii)
Citra Perseroan; (viii) Keterlibatan dalam penyalahgunaan alkohol dan napza.
295
Perseroan.
Pernyataan Kepatuhan
Untuk membangun budaya kepatuhan di seluruh lini organisasi, Perseroan telah menyebarkan Pernyataan
Kepatuhan untuk semua karyawan agar melaksanakan standar etika yang harus ditanda-tangani. Penerapan
nilai etika ini menjadi bagian dari kepatuhan atas pelaksanaan GCG. Perseroan mewajibkan Organ Perseroan dan
karyawan, Anak Perusahaan dan Afiliasi serta Pemangku Kepentingan (stakeholders) lainnya untuk memahami
dan mematuhi Pedoman Kode Etik, Pedoman GCG, Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangundangan yang berlaku, khususnya yang mengatur mengenai tugas dan kewajiban masing-masing pihak
Pengaturan Bisnis Entitas Anak
Dalam melakukan pengelolaan terhadap bisnis Anak Perusahaan, Perseroan mendasarkan pada prinsip-prinsip
GCG dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk namun tidak terbatas pada penetapan
kriteria, pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan dan Afiliasi.
Penyalahgunaan Jabatan
Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang terkait dengan jabatannya, anggota Dewan Komisaris, Direksi
dan pegawai dilarang :
1. Menyalahgunakan jabatan, baik langsung maupun tidak langsung, untuk mendapatkan keuntungan pribadi,
keluarga, kelompok tertentu, maupun pihak-pihak lainnya.
2. Memanfaatkan potongan harga (diskon) untuk kepentingan pribadi. Potongan harga (diskon) meliputi
tetapi tidak terbatas pada pengadaan perlengkapan dan peralatan kantor, transportasi, potongan premi
asuransi, penutupan asuransi, pemberian uang, dan atau potongan harga (diskon) sejenis lainnya.
3. Memanfaatkan fasilitas Perseroan untuk kepentingan pribadi.
Kepedulian terhadap Lingkungan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja
Perseroan senantiasa menjaga dan peduli terhadap lingkungan sekitar serta kesehatan dan keselamatan kerja
karyawan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini merupakan tanggung jawab
bersama dari seluruh Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Perseroan.
Pemberian dan Penerimaan Hadiah dan Donasi
pihak ketiga
Penerimaan dan pemberian hadiah atau bantuan dalam pekerjaan dan donasi, dapat menyebabkan benturan
kepentingan dan atau turunnya kepercayaan publik terhadap integritas Perseroan. Perseroan menetapkan
standar etika yang mengatur secara khusus mengenai pemberian dan penerimaan hadiah serta donasi dari dan
kepada pihak ketiga di luar Perseroan.
296
1. Dilarang menerima, meminta hadiah dan atau memberikan donasi yang dapat menimbulkan dampak
dan atau akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan atau
menimbulkan pandangan
ketidakwajaran. Pengecualian untuk ini adalah menerima barang promosi yang diyakini tidak menimbulkan
dampak serta mempengaruhi proses pengambilan keputusan;
2. Dilarang mengizinkan atau menyetujui untuk menerima hadiah atau imbalan dan atau bingkisan dari pihak
lain yang terkait dengan maksud untuk memperoleh kemudahan atau fasilitas dari Perseroan yang berkaitan
dengan kegiatan di Perseroan;
3. Dilarang memberikan atau menawarkan sesuatu, baik langsung ataupun tidak langsung, kepada pejabat
negara dan atau individu yang mewakili mitra bisnis, yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan;
4. Dilarang memberikan donasi kepada partai politik atau seorang atau lebih calon anggota badan legislatif
maupun eksekutif sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku;
5. Dalam hal pihak lain memberikan hadiah atau imbalan yang diyakini dapat menimbulkan dampak dan atau
akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan atau nilai hadiah atau imbalan yang nilainya sama
dengan atau lebih besar dari Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau setara, maka penerima diwajibkan
untuk:
1. mengembalikan dengan baik dan sesuai etiket yang berlaku.
2. melaporkan kepada atasan langsung atau atasan tidak langsung, apabila karena sesuatu hal hadiah
atau imbalan tersebut tidak dapat dikembalikan. Untuk itu, hadiah atau imbalan tersebut disimpan
oleh Sekretaris Perseroan selaku Compliance Officer penerapan GCG, kemudian akan dijadikan hadiah
(doorprize) pada acara khusus Perseroan, dan disumbangkan untuk kepentingan umum.
6. Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan setiap tahunnya diwajibkan menandatangani Pernyataan Kepatuhan.
Sosialiasi Kode Etik
Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan sosialisasi secara efektif dan menyeluruh dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
Melakukan sosialiasi code of conduct kepada seluruh Jajaran Perseroan, Pelanggan dan Mitra Kerja secara
berkala
Melakukan evaluasi atas pencapaian atau pemahaman kepada Jajaran Perseroan, baik pada masa orientasi
maupun masa bekerja.
Pengkajian secara berkala butir-butir aturan code of conduct dalam rangka pengembangan code of conduct
lebih lanjut.
Penyelenggaraan sosialisasi ini dilakukan oleh Bagian Sekretaris Perseroan, selaku penanggung jawab
implementasi GCG dan code of conduct berkoordinasi dengan unit kerja terkait.
BUDAYA PERSEROAN
Sebagai bagian dari pengembangan usaha dan mewujudkan visi, sejak tahun 2011 Perseroan telah mengintrodusir
rumusan budaya baru yang diformulasikan dari nilai-nilai budaya yang berkembang dan diyakini akan memberi
kekuatan seluruh jajaran untuk senantiasa berkarya dan berkembang bersama-sama. Proses pembentukan budaya
korporasi berawal dari kesadaran bahwa Perseroan memerlukan perekat untuk mempersatukan perusahaanperusahaan yang berada di dalam grup Perseroan yaitu Semen Padang, Semen Tonasa, Semen Gresik, dan
TLCC dengan memformulasi budaya korporasi yang bersifat universal dan mengakomodasi aspirasi karyawan.
Dengan terbentuknya budaya korporasi yang bersifat universal dan mengakomodasi aspirasi karyawan, budaya
297
ini telah meresap dan dipraktikkan dalam aktivitas sehari-hari karyawan dan menjadi akselerator pertumbuhan
kinerja Perseroan demi mencapai visi untuk menjadi perusahaan persemenan terkemuka di Asia Tenggara.
Budaya Perseroan merupakan sumber dari seluruh pranata organisasi (software) pengaturan pengelolaan
Perseroan, yang dikembangkan dari falsafah dan nilai-nilai yang menjadi pedoman dan keyakinan insan
Perseroan dalam melaksanakan tugasnya.
Budaya korporasi Perseroan susun dalam akronim CHAMPS yang mengandung nilai-nilai budaya sebagai
berikut:
S trengthening Teamwork
Kata CHAMPS merupakan penggalan dari kata bahasa Inggris CHAMPION yang memiliki arti pemenang
atau juara. Huruf S pada akhir kata CHAMPS menunjukkan bahwa pemenang berjumlah jamak/lebih dari
satu orang, yaitu para karyawan yang ada dalam semua perusahaan yang tergabung dalam grup di Perseroan.
Selanjutnya nilai-nilai budaya tersebut diaktualisasikan ke dalam perilaku kunci (key behaviour). Redefinisi
Budaya Perseroan ini adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kesiapan seluruh jajaran Perseroan dalam
merealisasikan rencana jangka panjang dan meraih peluang pertumbuhan usaha.
298
Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Purwantono, Suherman & Surja, member firm dari Ernst & Young sesuai dengan Laporannya dalam
surat nomor RPC- 3212/PSS/2013 tanggal 15 Februari 2013 dengan pendapat Wajar dalam semua hal
yang material posisi keuangan konsolidasian PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (dahulu PT Semen Gresik
(Persero) Tbk) dan entitas anak tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, serta hasil usaha konsolidasian dan
arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan
dan pengawasan yang telah dilakukan selama Tahun Buku 2012, sepanjang tindakan tersebut tercatat pada
buku-buku Perseroan dan tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundangan.
2. Mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2012 yang disusun berdasarkan Laporan Keuangan PKBL yang diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, member firm dari Ernst & Young sesuai dengan
Laporannya dalam surat nomor RPC-165/PSS-Sby/2013 tanggal 25 Februari 2013, dengan pendapat Wajar
dalam semua hal yang material, posisi keuangan Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tanggal 31
Desember 2012 dan 31 Desember 2011, serta laporan aktivitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik,
299
serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et decharge) kepada Direksi dan
Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
yang telah dilakukan selama Tahun Buku 2012, sepanjang tindakan tersebut tercatat pada buku Laporan
Tahunan PKBL dan tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundangan. Untuk laporan
tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2012 PT Semen Padang dan PT Semen
Tonasa disahkan oleh Pemegang Saham PT Semen Padang dan PT semen Tonasa.
3. Menyetujui penetapan penggunaan Laba Bersih PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Tahun Buku 2012 sebesar
Rp 4.847.251.843.000,- sebagai berikut:
a. Dividen Tunai sebesar 45% dari laba bersih atau Rp 2.181.263.329.350,- dengan porsi Pemerintah RI
sebesar 51,01% atau Rp 1.112.662.424.301,- dan Publik sebesar 48,99% atau Rp 1.068.600.905.049,b. Cadangan sebesar 55% dari laba bersih atau Rp 2.665.988.513.650,- yang akan dipergunakan untuk
pengembangan usaha Perseroan.
Menetapkan untuk tidak mengalokasikan Laba Bersih Tahun Buku 2012 untuk dana Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan. Perseroan akan membiayakan kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Tahun
Buku 2013 sesuai kebutuhan dan kemampuan Perseroan.
Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan dan
mengatur lebih lanjut mengenai pelaksanaan pembagian dividen sesuai ketentuan dan peraturan perundangundangan.
4. Menyetujui pemberian total tantiem untuk Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas kinerja Tahun Buku
2012 sebesar Rp 37.000.000.000,- (gross) atau 0,76% dari laba bersih Perseroan Tahun Buku 2012, dengan
ketentuan:
a. Komposisi tantiem untuk Direktur Utama, Direktur, Komisaris Utama dan Komisaris masing-masing
sebesar 100%, 90%, 40% dan 36% dari tantiem Direktur Utama.
b. Pemberian tantiem kepada masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris disesuaikan dengan
masa kerja yang bersangkutan.
c. Pajak atas tantiem ditanggung pihak penerima.
Gaji Direktur Utama untuk tahun buku 2013 ditetapkan sama dengan tahun sebelumnya. Selanjutnya
gaji Direktur lainnya, honorarium Komisaris Utama dan honorarium anggota Dewan Komisaris ditetapkan
masing-masing sebesar 90%, 40% dan 36% dari gaji Direktur Utama. Sedangkan besaran tunjangan dan
fasilitas bagi Direksi dan Dewan Komisaris disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Menteri Negara BUMN
Nomor: PER-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010.
5. Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny, member firm of Deloitte Touche
Tohmatsu Limited, untuk melaksanakan Audit Umum Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Tahun
Buku 2013 atau periode lainnya pada tahun buku 2013 serta Audit Laporan Keuangan Penggunaan Dana
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2013.
300
Melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan penambahan ruang lingkup dan
besaran imbalan jasa pekerjaan audit bagi Kantor Akuntan Publik yang telah ditunjuk, sepanjang diperlukan
untuk tindakan khusus Perseroan.
6. Menyetujui Pengukuhan Peraturan Menteri BUMN No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang
Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara, sebagai pedoman dalam
pengaturan organ pendukung Dewan Komisaris Perseroan.
Melimpahkan kewenangan kepada Pemegang Saham Negara Republik Indonesia untuk menetapkan
pengecualian yang dibutuhkan terhadap Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-12/
MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan
Usaha Milik Negara, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, termasuk
namun tidak terbatas, peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan ketenagakerjaan.
7. Memberhentikan dengan hormat Sdr. Setia Purwaka sebagai Komisaris Independen Perseroan dengan
ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk.
Mengangkat Sdr. Imam Apriyanto Putro sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini,
sehingga akan berakhir pada penutupan RUPS Tahun 2018, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk
memberhentikan yang bersangkutan sewaktu-waktu.
Dengan dilakukannya pemberhentian dan pengangkatan Dewan Komisaris tersebut, maka susunan
keanggotaan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
Nama
Mahendra Siregar
Jabatan
Berakhir pada
Komisaris Utama
Hadi Waluyo
Komisaris Independen
Djawahir Adnan
Komisaris Independen
Sumaryanto Widayatin
Komisaris
Achmad Jazidie
Komisaris
Komisaris
301
DEWAN KOMISARIS
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) mewajibkan semua Perseroan
yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia mempunyai Dewan Komisaris yang bertugas untuk melakukan
pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan
maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi. Pengawasan dan pemberian nasihat dilakukan
untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Dewan Komisaris yang terdiri
lebih dari 1 orang anggota merupakan majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak
sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun
1998 tentang Perseroan (PERSERO) mengatur bahwa Dewan Komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
berhak untuk mengangkat seorang Sekretaris Dewan Komisaris.
Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik, kehati-hatian dan bertanggung jawab dalam
menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan. Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi
atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya.
Dalam hal terjadi kepailitan karena kesalahan atau kelalaian Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan
terhadap pengurusan yang dilaksanakan oleh Direksi dan kekayaan Perseroan tidak cukup untuk membayar
seluruh kewajiban Perseroan akibat kepailitan tersebut, setiap anggota Dewan Komisaris secara tanggung
renteng ikut bertanggung jawab dengan anggota Direksi atas kewajiban yang belum dilunasi.
Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan rekomendasi dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP), termasuk dari sisi manajemen risiko. Peranan Dewan Komisaris dalam Manajemen Risiko lebih
dititikberatkan pada proses persetujuan (baik yang diajukan Direksi dalam RKAP maupun yang diajukan secara
terpisah di tengah tahun buku) dan melakukan evaluasi atas kebijakan Manajemen Risiko. Artinya, Dewan
Komisaris tidak mencampuri wewenang Direksi untuk melakukan pengurusan, tapi lebih pada evaluasi
pelaksanaan pengurusan Perseroan serta melakukan analisa atas transaksi yang membutuhkan persetujuan
Dewan Komisaris.
Dalam melaksanakan tugas pengawasan, Dewan Komisaris berhak untuk meminta segala keterangan yang
diperlukan dari Direksi dan wajib untuk memberikannya. Dewan Komisaris juga diberi kewenangan untuk
memberhentikan sementara anggota Direksi yang melanggar anggaran dasar Perseroan, ketentuan dan
peraturan perundangan yang berlaku.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap Direksi, atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan
pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, serta memberi nasehat kepada Direksi.
Pengawasan dan pemberian nasihat dilakukan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan. (Pasal 108 UUPT).
Dewan Komisaris wajib dengan iktikad baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas
pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perseroan. Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian
302
Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya. Dalam hal Dewan
Komisaris terdiri dari atas 2 (dua) anggota Dewan Komisaris atau lebih, tanggung jawab tersebut berlaku secara
tanggung renteng bagi setiap anggota Dewan Komisaris (Pasal 114 UUPT).
Anggota Komisaris tidak dapat dipertanggung jawabkan atas kerugian tersebut apabila dapat membuktikan
bahwa (a) telah melakukan tugas pengawasan dengan iktikad baik dan dengan prinsip kehati-hatian untuk
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; (b) tidak mempunyai kepentingan
pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian
Perseroan; dan (c) telah memberi nasehat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian
tersebut (Pasal 114 UUPT).
Dalam melaksanakan tugas pengawasan, Dewan Komisaris berhak untuk meminta segala keterangan yang
diperlukan dari Direksi dan wajib untuk memberikannya. Dewan Komisaris juga diberi kewenangan untuk
memberhentikan sementara anggota Direksi yang melanggar anggaran dasar Perseroan, ketentuan dan
peraturan perundangan yang berlaku.
Mekanisme Kerja Dewan Komisaris
Untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan tersebut diatas, Dewan Komisaris
dibantu oleh Komite-Komite, dan seorang Sekretaris Dewan Komisaris.
Dalam melakukan tugas pengawasan yang efektif, Dewan Komisaris membentuk 3 (tiga) Komite yang saling
berhubungan, yaitu Komite Audit; dan Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi (KSMRI), serta Komite
Nominasi dan Remunerasi (KNR). Keanggotaan Komite dibagi menjadi dua jenis, yaitu Ketua dan Anggota yang
merupakan anggota Dewan Komisaris dan anggota non Dewan Komisaris (profesional). Anggota komite non
Komisaris terdiri dari 2 orang untuk masing-masing Komite, yang berasal dari professional yang berpengalaman.
Sekretaris Dewan Komisaris bekerja secara full time, dan berasal dari professional yang berpengalaman.
Dengan posisi Komite sebagai pembantu Dewan Komisaris, maka dapat dipahami bahwa Program Kerja Dewan
Komisaris merupakan payung bagi Program Kerja Komite-komite dimana tugas dan tanggung jawab yang
bersifat strategis tetap menjadi Program Kerja Dewan Komisaris, dan yang bersifat teknis operasional diturunkan
menjadi Program Kerja Komite, namun tetap merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Program Kerja
Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris dalam memberikan nasihat dan rekomendasi kepada Direksi dan perlakuan kepada para
stakeholders adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, baik mengenai Perseroan maupun
usaha Perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan pengurusan Perseroan.
Kebijakan dilandasi oleh itikad baik, kehati-hatian dan rasa tanggung jawab dan ditujukan pada kepentingan
Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
Kebijakan diambil secara terbuka (transparent) kepada Direksi maupun para stakeholders.
Kebijakan dilandasi oleh obyektivitas (objectivity) serta perlakuan yang adil dan konsisten (fair and consistent
treatment) pada data dan informasi yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris.
303
Jabatan
Mahendra Siregar
Komisaris Utama
26 Juni 2012
Sumaryanto Widayatin
Komisaris
11 Maret 2011
Achmad Jazidie
Komisaris
10 Desember 2007
Setia Purwaka
Komisaris Independen
28 Juni 2005
Hadi Waluyo
Komisaris Independen
11 Maret 2011
Djawahir Adnan
Komisaris Independen
26 Juni 2012
304
Perubahan susunan Dewan Komisaris Perseroan saat ini sesuai keputusan RUPST tanggal 30 April 2013 adalah
sebagai berikut:
Nama
Dasar Pengangkatan
Pertama Kali
Jabatan
Mahendra Siregar
Komisaris Utama
26 Juni 2012
25 Juni 2017
Sumaryanto Widayatin
Komisaris
11 Maret 2011
10 Maret 2016
Achmad Jazidie
Komisaris
10 Desember 2007
25 Juni 2017
Komisaris
30 April 2013
30 April 2018
Hadi Waluyo
Komisaris Independen
11 Maret 2011
25 Juni 2016
Djawahir Adnan
Komisaris Independen
26 Juni 2012
25 juni 2017
305
Durasi
Disampaikan Oleh
5 Menit
Komisaris
Utama
30 Menit
Direksi
1-2 Jam
Direksi,
PIC,
Dewan
Komisaris
30 Menit
Komisaris
Utama &
Direktur
Utama
10 Menit
Komisaris
Utama
2. Rapat Ad-Hoc
Rapat Ad-Hoc/khusus Dewan Komisaris-Direksi, untuk membahas hal-hal khusus atau spesifik, dilakukan
sesuai kebutuhan.
Rapat Internal Dewan Komisaris, diselenggarakan satu kali dalam sebulan. Salah satunya dilakukan
sebelum RaGab. Dewan Komisaris dapat juga mengundang Komite-komite, dll.
Rapat atau Kunjungan Kerja ke Anak Perusahaan (SP, ST, SG), 1 kali dalam 3 bulan sebagai sarana
komunikasi /pertemuan, diadakan bergantian di setiap lokasi Anak Perusahaan. Bisa dibarengi dengan
kegiatan lain bersifat edukatif, misalnya outbound, team building dan seminar dari pembicara luar dan
dalam.
306
Q1
1. KPI
Perseroan
KPI
2. Tindak lanjut TLCC
Post Acquisition
Integration (PAI)
3. Implementasi Holding Semen Indonesia
4. Perubahan RJP
Holding
PESERTA
TIMELINE BOC
OVERVIEW
FOCUS
PESERTA
Q2
RJP
Sasaran 5 tahun
Faktor Pemicu
Agenda Manajemen
Strategis
Organisasi
Revisi-revisi
Q3
Kuantifikasi RJP
menjadi rencana
keuangan
Kuantifikasi RJP
menjadi rencana
operasional
Q4
RKAP
Kuantifikasi sasaran
menjadi rencana
keuangan (RKAP)
Q1
1. Evaluasi
KPI Perseroan
KPI BoD
Q2
Q3
Q4
Persetujuan RJP:
Review target vs
actual
Review rolling/
update RJP, jika ada
Review/Persetujuan
Organisasi
Strategis
Anorganik
Akuisisi
Investasi
Diversifikasi
Review/
Persetujuan
RKAP 2014
BOD, BOC
APRIL: BOC-BOD SP
BOD, BOC
JULI: BOC-BOD ST
BOD, BOC
DESEMBER: BOC-BOD SG
2. Review
Tindak lanjut
TLCC post
Acquisition
Integration (PAI)
3. Review Implementasi Holding (SI)
4. Review Perubahan
RJP
BOD, BOC
JANUARI: BOC-BOD SI
307
Berdasarkan sinkronisasi siklus manajemen dengan timeline Dewan Komisaris di atas, maka agenda
rapat-rapat dapat direncanakan secara tepat waktu dan tepat sasaran dengan persiapan yang matang baik bagi
Direksi maupun Komisaris.
Sepanjang tahun 2013, rincian rapat-rapat serta kehadiran Dewan Komisaris sebagai berikut:
PERSONIL DEWAN
KOMISARIS
JABATAN
BOC
INTERNAL
%
HADIR
RAPAT
GABUNGAN
BOC-BOD
%
HADIR
15
100%
11
92%
Mahendra Siregar
Komisaris Utama
Sumaryanto Widayatin3)
Komisaris
0%
0%
Achmad Jazidie
Komisaris
12
80%
11
92%
Komisaris
56%
75%
Hadi Waluyo
Komisaris Independen
15
100%
12
100%
Djawahir Adnan
Komisaris Independen
13
87%
11
92%
Setia Purwaka2)
Komisaris Independen
83%
75%
1)
Keterangan:
1)
Imam Apriyanto Putro - diangkat dalam RUPS 30 April th 2013
2)
Setia Purwaka - selesai tugas sebagai Komisaris pada RUPS 30 April th 2013
3)
Sumaryanto Widayatin - sakit
KETERANGAN
10 Surat
10 Surat
4 Surat
6 Surat
2 Surat
2 Surat
4 Surat
5 Surat
308
5 Surat Keputusan
8 Surat Keputusan
9 Surat Keputusan
1 Surat Keputusan
6 Memo
12 Memo
Topik
Tanggal
Tempat
4-5
September
Bali
27
September
Surabaya
16 Januari
Jakarta
20-21
September
Bandung
Penyelenggara
RMI (Risk
Management
International)
Kementerian BUMN
Ikatan Akuntan
Indonesia Wilayah
Jawa Barat
309
Nama
JABATAN
HONORARIUM
TUNJANGAN
TANTIEM
Total
MAHENDRA SIREGAR
Komisaris
Utama
683.654.400
214.320.000
907.975.460
1.805.949.860
ACHMAD JAZIDIE
Komisaris
615.288.960
172.824.000
1.634.355.828
2.422.468.788
SUMARYANTO
Komisaris
615.288.960
172.824.000
1.634.355.828
2.422.468.788
Komisaris
410.192.640
115.216.000
HADI WALUYO
Komisaris
Independen
615.288.960
172.824.000
1.634.355.828
2.422.468.788
DJAWAHIR ADNAN
Komisaris
Independen
615.288.960
172.824.000
817.177.914
1.605.290.874
SETIA PURWAKA
Komisaris
Independen
205.096.320
57.608.000
1.634.355.828
1.897.060.148
525.408.640
Gambaran singkat prosedur penetapan Remunerasi Dewan Komisaris disampaikan pada bagan berikut.
KNR
DK
RUPS
310
DIREKSI
Dengan itikad baik penuh tanggung jawab, Direksi sebagai Organ Perseroan melaksanakan tugasnya mengurus
Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan
baik di dalam maupun di luar pengadilan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.
Dalam menjalankan Perseroan, Direksi mempunyai visi untuk menjadi Organ Perseroan
yang memiliki
kompetensi tinggi dan bekerja secara profesional serta independen dalam melaksanakan tugasnya. Sedangkan
untuk penerapannya Direksi memiliki misi yang dijalankan untuk mendukung pencapaian visi tersebut yaitu
melaksanakan fungsi pengelolaan Perseroan berstandar internasional sesuai dengan kaidah good corporate
governance dalam rangka mencapai visi korporasi, dan selalu mematuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan .
: Dwi Soetjipto
Direktur Keuangan
: Ahyanizzaman
: Suharto
: Erizal Bakar
: Bambang Sugeng SI
Direktur Komersil
: Suparni
311
Nama
Jabatan
Dwi Soetjipto
Direktur Utama
Ahyanizzaman
Direktur Keuangan
Suharto
Bambang Sugeng SI
Direktur Pemasaran
Suparni
Direktur Produksi
Erizal Bakar
Dasar Pengangkatan
Pertama Kali
Masa Akhir
Menjabat
28 Juni 2005
25 Juni 2015
11 Maret 2011
10 Maret 2016
28 Juni 2005
25 Juni 2015
11 Maret 2011
10 Maret 2016
11 Maret 2011
10 Maret 2016
26 Juni 2012
25 Juni 2017
10 Desember 2007
25 Juni 2017
Melakukan pengurusan dengan itikad baik dan prinsip kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan;
Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan
yang mengakibatkan kerugian;
Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut;
Tidak boleh mewakili Perseroan jika mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan;
Pada dasarnya Direksi bekerja secara kolegial, putusan tiap anggota Direksi merupakan putusan organ
Direksi.
312
Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Perseroan agar value driver berfungsi
maksimal sehingga mampu meningkatkan profitabilitas operasional dengan hasil akhir meningkatnya nilai
Perseroan. Masing-masing anggota Direksi dapat melaksanakan dan mengambil keputusan sesuai dengan
pembagian tugas dan wewenangnya, namun demikian tanggung jawab kolegial tetap berlaku.
Fungsi pengelolaan Perseroan oleh Direksi mencakup 5 (lima) tugas utama, yakni:
Kepengurusan
Direksi menyusun visi, misi, dan nilai-nilai Perseroan, program jangka pendek maupun panjang,
mengendalikan sumber daya secara efektif dan efisien, memperhatikan kepentingan minority shareholder
secara wajar dan memiliki tata kerja dan pedoman kerja (charter) yang jelas.
Manajemen risiko
Direksi menyusun dan melaksanakan manajemen risiko yang mencakup seluruh aspek operasional Perseroan.
Pengendalian internal
Direksi menyusun Satuan Pengendalian Internal untuk mengawasi dan mencegah terjadinya fraud maupun
kegagalan penerapan strategi Perseroan.
Komunikasi
Direksi memastikan kelancaran komunikasi internal atau antar bagian dan eksternal dengan pemangku
kepentingan.
Direksi juga menyusun dan memastikan melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, sesuai
dengan peraturan perundangan yang belaku.
Disamping fungsi di atas, Direksi juga bertugas memastikan informasi yang terkait dengan tanggung jawab
Direktorat dari masing-masing bidang selalu tersedia untuk Dewan Komisaris.
Direksi wajib menyusun Laporan Tahunan yang memuat antara lain Laporan Keuangan, laporan Kinerja
Perseroan, laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, rincian masalah yang timbul selama
tahun buku yang bersangkutan. Laporan Tahunan dimintakan persetujuan dari RUPS dan Laporan Keuangan
dimintakan pengesahan dari RUPS.
Dengan diberikannya persetujuan atas Laporan Tahunan dan pengesahan atas Laporan Keuangan, berarti RUPS
telah memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab atas tindakan pengurusan dan pengawasan
yang telah dilakukan Perseroan selama tahun buku yang bersangkutan sepanjang tindakan tersebut tercatat
pada buku Perseroan dan tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Tanggung Jawab Direksi Secara Tanggung Renteng
Direksi wajib melaksanakan tugas pokoknya dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab. Kebijakan yang
diambil oleh Direksi dapat berupa suatu kebijakan yang diambil melalui rapat direksi, atau dapat pula merupakan
kebijakan yang diambil secara individual tanpa adanya rapat dimaksud.
313
etiap anggota Direksi bertanggung jawab secara penuh, secara pribadi dan
secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan, apabila yang bersangkutan
Tindakan yang dilakukan oleh anggota Direksi di luar yang diputuskan oleh Rapat Direksi menjadi tanggung
jawab pribadi yang bersangkutan sampai dengan tindakan dimaksud disetujui oleh rapat Direksi. Setiap anggota
Direksi bertanggung jawab secara penuh, secara pribadi dan secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan,
apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan perundanganundangan.
Kebijakan umum terkait pembagian tugas Direksi yaitu bertugas secara kolektif, namun agar lebih efisien dan
efektif, dalam melaksanakan tugas dilakukan pembagian tugas di antara Direktur. Oleh karena itu, sekalipun
telah dilakukan pembagian tugas, Direksi sebagai organ Perseroan (seluruh Direktur secara kolektif) mempunyai
wewenang pengurusan atas tugas yang secara khusus dipercayakan kepada seorang Direktur.
Job description maupun uraian tugas merupakan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap
Direktur. Kewenangan menetapkan Job Description ada pada RUPS, namun pembagian tugas dan wewenang
tersebut ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi.
Salah seorang anggota Direksi ditunjuk oleh Rapat Direksi sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan
pemantauan GCG di Perseroan.
Rincian tugas masing-masing anggota Direksi diantaranya adalah sebagai berikut:
Direktur Utama bertugas untuk mengkoordinir anggota Direksi lainnya, agar seluruh kegiatan berjalan sesuai
visi, misi, sasaran usaha, strategi, kebijakan dan program kerja yang ditetapkan. Secara spesifik, Direktur
Utama bertanggung jawab untuk menyelaraskan seluruh inisiatif strategi Perseroan, mengkoordinasikan
tugas operasional di bidang audit internal, sumber daya manusia, komunikasi, memastikan kepatuhan
terhadap hukum dan regulasi serta mengkoordinir manajemen risiko dan pengembangan Perseroan. Di
samping itu juga mengendalikan dan mengevaluasi penerapan prinsip-prinsip GCG dan standar etika secara
konsisten dalam Perseroan.
Direktur Keuangan bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi
tugas operasional di bidang keuangan, anggaran, akuntansi, memastikan penyediaan pendanaan bagi
pengembangan Perseroan dan sistem teknologi informasi.
Direktur Pemasaran bertanggung jawab atas bidang penjualan, distribusi dan transportasi serta
pengembangan pemasaran.
Direktur Produksi bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas operasional bidang produksi bahan baku, produksi terak, produksi semen serta bidang
teknik, keselamatan kerja, lingkungan serta mengembangkan program efisiensi proses produksi.
Direktur Litbang & Operasional bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan
mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional atas bidang pengadaan dan pengelolaan persediaan, rancang
bangun, serta penelitian & pengembangan dan menjaga jaminan mutu produk.
314
Direktur Sumber Daya Manusia bertanggung jawab untuk mengkoordinasikaan, mengendalikan dan
mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional atas bidang
Perusahaan dan kepatuhan perusahaan terhadap Peraturan & Perundangan-undangan yang berlaku serta
penerapan manajemen risiko di Perseroan.
Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan,
mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional atas bidang strategi dan pengembangan
bisnis Perseroan, pengelolaan strategi investasi capex, pengembangan energi group dan pengamanan
bahan baku.
Rapat Direksi
Untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan, mengawasi dan mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu
operasional Perseroan, Direksi secara rutin mengadakan Rapat Direksi. Rapat Direksi dapat dilakukan setiap
waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan Direktur Utama atau usulan oleh sepertiga dari seluruh
anggota Direksi dan atas permintaan tertulis dari rapat Dewan Komisaris. Rapat Direksi dianggap sah dan
berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat hanya apabila lebih dari tiga perempat anggota Direksi
hadir atau diwakili secara sah dalam rapat.
Pada setiap rapat Direksi, masing-masing Direktur berhak atas satu suara dan memberikan satu suara atas
Direktur lain yang diwakili. Keputusan Direksi harus diambil secara musyawarah untuk mufakat. Apabila hal
ini tidak tercapai, maka keputusan harus diambil berdasarkan suara terbanyak dan apabila suara setuju dan
tidak setuju berimbang, maka Direktur Utama yang menentukan. Direksi dapat mengambil keputusan yang
sah dan mengikat tanpa mengadakan rapat Direksi apabila seluruh anggota Direksi menyetujui hal yang akan
diputuskan dan menandatangani berkas keputusan secara tertulis.
Selama tahun 2013, Perseroan telah menyelenggarakan rapat Direksi sebanyak 36 kali yang terdiri dari 24
kali adalah Rapat Internal Direksi dan 12 kali Rapat Korporasi Direksi Group, membahas berbagai agenda
pengelolaan perusahaan, yang mencakup aspek-aspek diantaranya:
Bidang Kepengurusan, menyangkut diantaranya:
- Umum, membahas pencapaian atas target 2013, Laporan Kinerja Bulanan dibandingkan dengan target
2014, Optimalisasi Kinerja Korporasi, Perkembangan Proyek Strategis serta Aset-aset Non Produktif dan
Non Core.
- Bidang Pemasaran: Implementasi Marketing Masterplan, Integrasi program pemasaran dan produksi.
- Bidang HRD: Pembahasan implementasi program Human Capital Master Plan (HCMP), Kesejahteraan
karyawan, progres mekanisme penetapan KPI, implementasi Balanced Scorecard, Corporate Restructuring
- Bidang Operasional: Optimalisasi penggunaan Software ERP Perseroan, evaluasi kinerja oleh Tim Office
of the CEO (OOTC), evaluasi progress project dan capital expenditure, dan program pengembangan
Perseroan.
Bidang Manajemen Risiko, menyangkut rencana kerja Unit Manajemen Risiko, Evaluasi mitigasi risiko, dan
Pengendalian Risiko.
Bidang Pengendalian Internal, menyangkut rencana kerja Internal Audit dan Standarisasi Akuntansi.Bidang
GCG: Perubahan AD/ART anak usaha konsolidasi, Pembahasan implementasi Pedoman GCG, Kode
Etik, Manual Board, Whistle Blowing System, ICT Governance, Konsultasi dengan Kementerian BUMN,
optimalisasi Harga Saham dan Program GCG BUMN.
315
Bidang Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan / CSR: Pelaksanaan CSR dan PKBL, dan Pengelolaan Lingkungan
(Green Industry & Business )
Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam Rapat Direksi adalah sebagai berikut:
Internal
JABATAN
Korporasi
Total Rapat
%
HADIR
%
HADIR
%
HADIR
Dwi Soetjipto
24
24
100
12
12
100
36
36
100
Suharto
24
24
100
12
12
100
36
36
100
Suparni
24
24
100
12
12
100
36
36
100
Ahyanizzaman
24
24
100
12
12
100
36
36
100
Bambang Sugeng SI
24
24
100
12
12
100
36
36
100
Erizal Bakar
24
24
100
12
12
100
36
36
100
24
100
12
100
36
14
100
ebijakan yang diambil oleh Direksi mempunyai substansi yang sama dan
dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi suatu kebutuhan Perseroan
316
Dalam hal kebijakan yang diambil oleh Direksi mempunyai substansi yang sama dan dilakukan secara terus
menerus sehingga menjadi suatu kebutuhan Perseroan sehari-hari maka Direktur yang bersangkutan perlu
mengusulkan kepada Direksi untuk menjadikan kebijakan yang dilakukannya sebagai suatu peraturan yang
mengikat;
Dalam mengambil kebijakan atau keputusan atas suatu permasalahan yang timbul, setiap Direktur wajib
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
- Itikad baik;
- Pertimbangan rasional dan informasi yang cukup;
- Investigasi memadai terhadap permasalahan yang ada serta berbagai kemungkinan pemecahannya
beserta dampak positif dan negatifnya bagi Perseroan;
- Dibuat berdasarkan pertimbangan semata-mata untuk kepentingan Perseroan;
- Koordinasi dengan Direktur lainnya khususnya untuk suatu kebijakan yang akan berdampak langsung
maupun tidak langsung kepada tugas dan kewenangan serta kebijakan Direktur lainnya.
Dalam menjalankan kewajiban sehari-hari, Direksi senantiasa mempertimbangkan kesesuaian tindakan
dengan rencana dan tujuan Perseroan;
Pendelegasian wewenang Direksi kepada karyawan atau pihak lain untuk melakukan perbuatan hukum atas
nama Perseroan wajib dinyatakan dalam bentuk dokumen tertulis dan disetujui oleh Direktur Utama;
Bentuk-bentuk kebijakan pengurusan Perseroan seperti Surat Keputusan dan lain-lain, diatur dalam
dokumen Perseroan tersendiri.
Program Orientasi dan Peningkatan Kapabilitas
Program Orientasi
Dengan latar belakang Anggota Direksi yang berasal dari berbagai pihak yang mewakili pemegang saham
dan stakeholders dan diantara Anggota Direksi dimungkinkan belum saling mengenal dan/atau belum pernah
bekerja dalam satu tim sebelumnya, maka keberadaan Program Orientasi sangat penting untuk dilaksanakan.
Hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan Program Orientasi meliputi antara lain:
Program Orientasi mengenai Perseroan wajib diberikan kepada Anggota Direksi yang baru pertama kali
menjabat di Perseroan;
Program Orientasi dilaksanakan dalam rangka meningkatkan fungsi dan efektivitas kerja Direksi;
Biaya Program Orientasi dianggarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Direksi;
Tanggung jawab untuk mengadakan program orientasi tersebut berada pada Direktur Utama atau jika
Direktur Utama berhalangan, maka tanggung jawab pelaksanaan program pengenalan berada pada
Komisaris Utama atau anggota Direksi yang ada;
Materi yang diberikan pada Program Orientasi meliputi hal-hal sebagai berikut:
- pelaksanaan prinsip-prinsip GCG oleh Perseroan;
- gambaran mengenai Perseroan berkaitan dengan tujuan, sifat, lingkup kegiatan, produk yang dihasilkan,
kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi
kompetitif, risiko dan berbagai masalah strategis lainnya;
- penjelasan yang berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit internal, audit eksternal,
sistem dan kebijakan pengendalian internal serta tugas dan peran Tim, Komite-komite lain yang dibentuk
oleh Perseroan;
- tanggung jawab hukum Anggota Direksi;
317
Nama Direksi
Nama Pelatihan
Dwi Soetjipto
Ahyanizzaman
Erizal Bakar,
Suharto,
Suparni,
Bambang Sugeng SI.
Dwi Soetjipto
Ahyanizzaman
Erizal Bakar,
Suharto,
Suparni,
Bambang Sugeng SI.
Dwi Soetjipto,
Erizal Bakar
Indonesian Quality
Award 2011 tema:
Bertahan dan
Tumbuh Ditengah
Turbulensi Ekonomi
Dunia Melalui Kinerja
Ekselen
318
Becoming An
Excellence Person
With Character
Mulai
14-122011
16-072011
23-112011
Selesai
Peyelenggara
Tempat
14-122011
PT Semen
Gresik (Persero)
Tbk
Jl. Veteran,
Gresik - Jawa
Timur
Gresik
16-072011
KUPAS
(Komunitas
Pengusaha
Anti Suap) ,
Menara KADIN
Indonesia Lt.29,
Jl.H.R
Rasuna Said
Kav.2-3, Jakarta
Gresik
23-112011
IQA Foundation
- (Yayasan
Anugrah Mutu
Indonesia)
Jl. Jend.
Sudirman No.
44-46, Jakarta
Jakarta
No
Nama Direksi
Dwi Soetjipto
Nama Pelatihan
Creating Awareness
& Synergy for
Human Capital
Transformation
Mulai
25-022011
Selesai
Peyelenggara
Tempat
25-022011
Human Capital
Jl. Marganda
Raya 45, Ruka
Pesona Khayangan No. 7.
depak 16411
Jakarta
Gresik
Ahyanizamman,
Bambang Sugeng SI.
30-052011
19-122011
Professional
English
Language
Service
PELS, Jl Raya
Manukan Kulon
112 Surabaya
Ahyanizamman,
Bambang Sugeng SI.
22-022012
22-022012
PT Semen
Gresik (Persero)
Tbk
Jl. Veteran,
Gresik - Jawa
Timur
Jakarta
08-072011
CLDI
ANTAM
Building 3rd
Floor, JL TB
Simatupang
No 1 Tj. Barat,
Jakarta 12530
Bali
09-022012
Professional
English
Language
Service
PELS, Jl Raya
Manukan Kulon
112 Surabaya
Gresik
Bambang Sugeng SI
Suharto
Expand Leadership
Program for BoC/BoD
07-072011
06-122011
319
Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan suatu persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha
dan operasional Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi sebagai dua organ Perseroan terpenting senantiasa
mengagendakan pertemuan berkala. Koordinasi antara Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui Rapat
Dewan Komisaris dengan mengundang Direksi. Rapat ini diselenggarakan oleh Dewan Komisaris secara berkala
setiap bulan, antara lain untuk membahas kinerja Perseroan bulan sebelumnya, rencana Direksi bulan mendatang
untuk meraih peluang yang ada, serta isu-isu strategis yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
Selain itu ada juga rapat BOC-BOD di luar rapat bulanan yang telah terjadwal, yang dilaksanakan jika ada
persoalan yang mendesak untuk segera diselesaikan. Hal ini dilakukan sejalan dengan penerapan asas
akuntabilitas dan pertanggungjawaban dalam pelaksanaan GCG.
Agar tanggung jawab bersama antara Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjaga kesinambungan berusaha
jangka panjang terpenuhi, kedua badan tertinggi Perseroan bersepakat menjadikan empat sasaran pokok
sebagai tolok ukur kinerja bersama, yakni:
Terlaksananya dengan baik kontrol internal dan manajemen risiko.
Tercapainya imbal hasil (return) yang optimal bagi pemegang saham.
Terlindunginya kepentingan pemangku kepentingan secara wajar.
Terlaksananya suksesi kepemimpinan yang wajar demi kesinambungan manajemen di semua lini organisasi.
320
Pemenuhan tanggung jawab bersama untuk mencapai kinerja seperti tersebut di atas bukanlah tugas yang
mudah. Untuk mencapainya kedua badan tertinggi pada Perseroan mengagendakan komunikasi intensif dalam
bentuk rapat rutin bulanan, pertemuan tambahan maupun media komunikasi interaktif lain sesuai dengan
urgensinya.
Beberapa agenda kerja kegiatan Perseroan terpenting yang menjadi bahan pokok utama pada pertemuan
Dewan Komisaris dan Direksi di Perseroan, antara lain adalah:
Penetapan rencana jangka panjang, strategi maupun rencana kerja dan anggaran tahunan.
Pembahasan kebijakan dalam memastikan pemenuhan dan ketaatan atas peraturan perundang-undangan
dan Anggaran Dasar Perseroan serta dalam menghindari segala bentuk benturan kepentingan.
Penetapan kebijakan metode penilaian Perseroan, unit usaha dan personalia pendukungnya.
Pembahasan dan penetapan struktur organisasi sampai satu tingkat di bawah Direksi yang dapat mendukung
tercapainya visi, misi dan nilai Perseroan melalui strategi yang telah ditetapkan bersama.
Rapat Dewan Komisaris yang mengundang Direksi dan pihak lain
Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat sekurangnya sekali tiap 3 (tiga) bulan dalam rapat tersebut Dewan
Komisaris dapat mengundang Direksi atau pihak lainnya jika dianggap perlu. Kehadiran Direksi atau pihak
lainnya dalam Rapat Dewan Komisaris dimungkinkan apabila salah satu anggota Direksi atau pihak tertentu
lainnya diundang oleh Dewan Komisaris.
Rapat Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi atau pihak lain. Khusus untuk mengundang Dewan
Komisaris maupun Direksi Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi harus memberitahukan terlebih dahulu kepada
Pemegang Saham Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi tersebut.
Rapat Direksi yang mengundang Dewan Komisaris
Direksi dapat mengundang Dewan Komisaris atau salah satu anggota Dewan Komisaris untuk menjelaskan
memberikan masukan atau melakukan diskusi terhadap suatu permasalahan sebagai bahan bagi Direksi untuk
menjalankan fungsinya.
Anggota Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu berhak menghadiri rapat
Direksi.
Rapat Direksi dapat mengundang pihak lain. Khusus untuk mengundang Dewan Komisaris maupun Direksi
Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi harus memberitahukan terlebih dahulu kepada Pemegang Saham lainnya.
Rapat Direksi yang mengundang Komite (Organ) Pendukung Dewan Komisaris
Direksi dapat mengundang Komite (Organ) Pendukung Dewan Komisaris dengan diketahui oleh Dewan
Komisaris.
Kehadiran Komite (Organ) Pendukung Dewan Komisaris dalam Rapat Direksi juga dimungkinkan atas
permintaan Dewan Komisaris atau salah satu anggota Dewan Komisaris untuk hadir dalam rapat Direksi dengan
memberitahukan terlebih dahulu kepada Direksi.
321
322
Adapun hasil evaluasi dan penilaian Kinerja Direksi tahun 2013 sebagai berikut:
PERSPEKTIF
TARGET
2013
KPI
Revenue
21,90
Financial
Customer Focus
478.535
22,5
Rp/ton
481.076
Rp Triliun
7,98
Laba Bersih
4,83
Rp Triliun
5,34
Retensi Pelanggan
90%
Persen
Volume Penjualan
27,50
Juta Ton
65%
Persen
27,30
Juta Ton
26,8
85%
Persen
80%
3,0%
Persen
3,8%
7,7%
Persen
7,7%
100%
Persen
100%
ICT
&
Rp Triliun
7,65
Volume Produksi
Learning
Growth
PENCAPAIAN
EBITDA
Internal Process
SATUAN
HCMP
Organisasi
IT Maturity level
Talent Readiness
Penyelesaian Proyek
HCMP
GCG Index
100%
27,8
72,3%
Skor
3,34
90%
Persen
96%
100%
Persen
100%
92%
Persen
85%
Assessment Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi secara struktural dilakukan oleh Pemegang Saham melalui
mekanisme RUPS. Namun demikian, secara periodik Perseroan juga melakukan assessment yang dilaksanakan
oleh eksternal asesor yaitu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Jawa Timur
dalam rangka assessment GCG. Dalam melakukan assessment terhadap kinerja Dewan Komisaris dan
Direksi mengacu pada indikator yang telah ditetapkan dalam Permen 01/MBU/2011 Tentang Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik pada BUMN dengan metode kaji ulang (review) dokumen, kuesioner, wawancara,
analisis, presentasi dan pelaporan.
Parameter dan kriteria yang digunakan dalam assessment Dewan Komisaris dan Direksi terdiri dari 20
Parameter dan 79 kriteria yang mencerminkan compliance dan best practice dalam tugas dan tanggung
jawab yang meliputi:
Dewan Komisaris:
Kesempatan pembelajaran bagi Dewan Komisaris;
Kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas;
Persetujuan Dewan Komisaris atas asumsi dan rencana pencapaian dalam RJPP dan RKAP;
Arahan Dewan Komisaris terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perseroan;
Kontrol Dewan Komisaris terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perseroan;
323
Dewan Komisaris dan Direksi mempertanggungjawabkan hasil assessment atas pengawasan dan penasihatan
serta pengurusan pengelolaan perseroan dalam RUPS sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan
yang berlaku.
Hasil assessment atas tingkat pemenuhan masing-masing parameter dan kriteria, untuk Dewan Komisaris
dapat disimpulkan bahwa penerapan parameter pada kategori sangat baik atau nilai 89,93% sedangkan
untuk Direksi pada kategori sangat baik atau nilai 90,59%.
Beberapa hasil assessment yang telah mencapai dan mendekati best practice tersebut di antaranya Dewan
Komisaris telah menetapkan mekanisme pengambilan keputusan dalam Rapat Dewan Komisaris, Pembagian
tugas diantara anggota Dewan Komisaris, telah menandatangani dokumen rencana kerja, memberikan
masukan dan menyetujui RJPP, mengkaji kelayakan visi dan misi perseroan, melakukan otorisasi atas
transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris dan lain-lain.
Sedangkan untuk Direksi diantaranya penetapan struktur organisasi yang sesuai dengan perseroan,
penetapan uraian tugas dan tanggung jawab Direksi, penyerahan RJPP dan RKAP kepada Dewan Komisaris
tepat waktu, penetapan kebijakan operasional dan standar operasional untuk menjalankan rencana-rencana
aksi guna menerapkan strategi perseroan, memiliki rencana suksesi bagi pejabat kunci, menetapkan sistem
pengukuran kinerja dan lain-lain.
324
Remunerasi Direksi
Prosedur Penetapan Remunerasi
Besaran remunerasi Direksi ditetapkan setiap tahun dalam RUPS. (lihat juga Penetapan Remunerasi Komisaris).
Besaran remunerasi Direksi ditetapkan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
Perseroan menetapkan remunerasi Direksi dikaitkan dengan target pencapaian profit, kemampuan menjaga
keberlangsungan dan pengembangkan usaha Perseroan.
emunerasi Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan atas lima faktor utama dan
terjaganya mekanisme check and balances
Perseroan, melalui Dewan Komisaris, mempertimbangkan lima faktor utama dalam menetapkan usulan
remunerasi Direksi, yakni:
Imbalan jasa untuk menutupi biaya-biaya yang diperlukan dalam menjalankan usaha,
Menghargai kompetensi dan pengalaman yang dimiliki dan dibutuhkan oleh Perseroan
Ketersediaan waktu secara penuh dalam mencurahkan tenaga dan pikiran guna menjalankan tugas
Perseroan.
Kemampuan memitigasi risiko bagi Perseroan dan memberi imbalan terhadap tindakan kedinasan yang
berisiko bagi pribadinya.
Menghargai pencapaian target sesuai dengan ukuran kinerja utama (key performance indicator) yang
ditetapkan.
Prosedur ringkas penetapan remunerasi Direksi tahun 2013 adalah sebagai berikut:
a. Dewan Komisaris membahas usulan Komite Nominasi dan Remunerasi, dan menetapkan usulan remunerasi
Direksi tahun 2013 yang akan disampaikan kepada Pemegang Saham.
b. RUPS menetapkan remunerasi Direksi tahun 2013 dan tantiem tahun buku 2013 dan, selanjutnya,
Dewan Komisaris menindaklanjuti dengan menetapkan petunjuk pelaksanaan remunerasi Direksi tahun
2013.
325
KNR
DK
RUPS
Direksi
Keterangan:
*) Konsultan independen:Menyusun dasar dan pertimbangan remunerasi dengan memperhatikan:
Permen BUMN No Per-07/MBU/2010 tgl 27 Desember 2010 Pasal 5,
Hasil survei remunerasi,
Ketersediaan waktu,
Kemampuan memitigasi risiko,
Pencapaian target KPI.
Struktur Remunerasi
Direksi menerima remunerasi tetap dan tidak tetap yang mencakup gaji, tunjangan, tantiem dan fasilitas serta
tunjangan lainnya yang jumlahnya direkomendasikan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dan Komisaris
serta diputuskan dalam RUPS. Besaran nilai tantieme yang diberikan, disesuaikan dengan kinerja Perseroan dan
ketercapaian KPI Direksi. Ada pun rincian dari remunerasi yang diterima oleh seluruh anggota Direksi dilaporkan
dalam RUPS. (Lihat juga uraian penetapan remunerasi / honorarium Komisaris, hal 310).
Penetapan remunerasi Direksi mengacu pada ketentuan sebagaimana diatur dalam SK Dewan Komisaris
014/SI/Kep.DK/05.2013 tanggal 17 Mei 2013 yang dibuat berdasarkan keputusan RUPS Tahunan 2013 dengan
memperhatikan peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-07/MBU/2010 tentang Pedoman
Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.
326
Berdasarkan Peraturan Menteri tersebut, prinsip penetapan penghasilan Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS). Komponen penghasilan Direksi terdiri dari :
Proporsi gaji Direktur ditetapkan 90% dari Direktur Utama
Tunjangan Direksi
- Anggota Direksi diberikan Tunjangan Hari Raya Keagamaan diberikan kepada anggota Direksi
sebesar 1 (satu) bulan gaji.
- Anggota Direksi diberikan tunjangan cuti tahunan sebesar 1 (satu) kali gaji. Tunjangan cuti tahunan
tetap diberikan walaupun hak cuti tidak diambil atau ijin cuti tidak diberikan karena kepentingan
Perusahaan.
- Anggota Direksi diberikan tunjangan cuti besar sebesar 2 (dua) kali gaji. Tunjangan cuti besar
tetap diberikan walaupun hak cuti tidak diambil atau ijin cuti tidak diberikan karena kepentingan
Perusahaan.
- Anggota Direksi diberikan tunjangan komunikasi sebesar biaya pemakaian (at cost).
- Santunan purna jabatan diberikan kepada anggota Direksi dalam bentuk asuransi purnajabatan, asuransi
dana pensiun, atau bentuk lainnya terhitung mulai diangkat sampai dengan berhenti dari jabatan
kedireksian. Premi atau iuran yang ditanggung Perseroan paling banyak 25% (dua puluh lima persen)
dari gaji dalam satu tahun yang dianggarkan dalam RKAP setiap tahun anggaran.
- Perseroan menyediakan bagi anggota Direksi masing-masing 1 (satu) rumah dinas beserta
perlengkapan, pemeliharaan dan pengamanannya.
Fasilitas Direksi
- Perusahaan menyediakan fasilitas berupa 1 (satu) kendaraan jabatan beserta biaya pemeliharaan dan
operasional bagi masing-masing anggota Direksi, yang jenisnya dan besarannya ditetapkan dengan
memperhatikan aspek kepantasan dan kemampuan keuangan Perseroan
- Perseroan menyediakan fasilitas kesehatan kepada masing-masing anggota Direksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di Perseroan
- Perseroan memberikan fasilitas bantuan hukum kepada anggota Direksi dalam hal terjadi tindakan/
perbuatan untuk dan atas nama jabatannya yang berkaitan dengan maksud dan tujuan serta kegiatan
usaha Perusahaan
- Perseroan memberikan fasilitas Club Membership/Corporate Member kepada anggota Direksi paling
banyak 2 (dua) keanggotaan dengan memperhatikan kemampuan Perseroan. Fasilitas Club Membership
yang diberikan hanya berupa uang pangkal (uang pendaftaran) dan iuran tahunan
Tantiem/Insentif Kinerja
Penetapan tantiem/insentif kinerja bagi Direksi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri tersebut antara
lain :
- Pemberian tantiem kepada anggota Direksi diberikan dalam hal BUMN memperoleh keuntungan dalam
tahun buku yang bersangkutan.
- Tantiem bagi Direksi diberikan sebagai imbalan kerja tahunan berdasarkan kinerja Perseroan yang
besarnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang saham.
327
Rincian dari remunerasi yang diterima oleh Direksi untuk tahun buku 2013 adalah sebagai berikut.
(dalam Rp)
Nama
JABATAN
HONORARIUM
TUNJANGAN
TANTIEM
Total
Direktur Utama
1.709.136.000
456.000.000
4.539.877.301
6.705.013.301
SUHARTO
Direktur
1.538.222.400
410.400.000
4.085.889.571
6.034.511.971
SUPARNI
Direktur
1.538.222.400
410.400.000
4.085.889.571
6.034.511.971
AHYANIZZAMAN
Direktur
1.538.222.400
410.400.000
4.085.889.571
6.034.511.971
BAMBANG SUGENG SI
Direktur
1.538.222.400
410.400.000
4.085.889.571
6.034.511.971
ERIZAL BAKAR
Direktur
1.538.222.400
410.400.000
4.085.889.571
6.034.511.971
Direktur
1.538.222.400
410.400.000
2.042.944.785
3.991.567.185
DWI SOETJIPTO
328
Sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN no PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas BUMN, Perseroan mengurangi jumlah Komite di tingkat Komisaris. Terhitung sejak awal
tahun 2013, 2 (dua) Komite Komisaris, yakni: Komite Good Corporate Governance dan Oversight Committee
telah mengakhiri masa tugasnya. Tugas-tugas yang sebelumnya dilaksanakan oleh komite yang telah berakhir
masa tugasnya, kemudian dialihkan ke komite Komisaris yang masih bertugas dan/atau kepada Satuan Kerja
yang relevan.
Sehingga sejak awal tahun 2013, Komite pada Dewan Komisaris Perseroan terdiri atas tiga komite dengan tugastugas yang dijelaskan pada masing-masing piagam (charter) yang menyertainya, dengan susunan personalia
sebagaimana tercantum pada bagan berikut.
KOMITE-KOMITE
DEWAN KOMISARIS
KOMITE STRATEGI,
KOMITE AUDIT
MANAJEMEN RISIKO
DAN INVESTASI
KOMITE NOMINASI
DAN REMUNERASI
KETUA
KETUA
KETUA
HADI WALUYO1)
MAHENDRA SIREGAR
DJAWAHIR ADNAN7)
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ACHMAD JAZIDIE
IMAM APRIYANTO P.
SAHAT PARDEDE
PATDONO SUWIGNJO4)
3)
ELOK TRESNANINGSIH
2)
SUMARYANTO WIDAYATIN
JEMANI H. IKHSAN
FRANCISCA EKAWATI
5)
SYAFRIZAL
YUKI INDRAYADI6)
Hadi Waluyo diangkat menjadi Ketua Komite Audit berdasarkan SK no. 009/SI/Kep.DK/05.2013
tgl 1 Mei 2013
2)
Elok Tresnaningsih bergabung sebagai anggota KA 1 Oktober 2013, sesuai SK 021/SI/Kep.DK/09.2013
3)
Imam Apriyanto Putro - diangkat dalam RUPS 30 April 2013 menggantikan Setia Purwaka
4)
Patdono Suwignjo selesai tugas sebagai anggota KSMRI 31 Desember 2014
5)
Francisca Ekawati selesai tugas sebagai anggota KSMRI 6 Juli 2013
6)
Yuki Indrayadi bergabung sebagai anggota KSMRI 1 November 2013, sesuai SK 024/SI/Kep.DK/10.2013
7)
Djawahir Adnan bergabung sebagai anggota KSMRI 17 Mei 2013, sesuai SK 011/SI/Kep.DK/05.2013
1)
329
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap komite mempunyai mitra kerjanya masing-masing yang berada di
jajaran manajemen baik sebagai departemen tersendiri maupun sebagai unit kerja manajemen yang terdiri
dari beberapa buah departemen.
Keanggotaan Komite dibagi menjadi dua jenis, yaitu Ketua dan Anggota yang merupakan anggota Dewan
Komisaris dan anggota non-Dewan Komisaris (profesional) yang independen dan memiliki pengalaman luas.
Dengan posisi Komite sebagai pembantu Dewan Komisaris, maka dapat dipahami jika keputusan final tetap
menjadi tanggung jawab organ Dewan Komisaris.
Penjelasan atas fungsi, personalia dan dan laporan kegiatan komite-komite tersebut adalah sebagai berikut:
KOMITE AUDIT
Komite Audit dibentuk guna memenuhi ketentuan hukum dan perundang-undangan di Indonesia untuk
perusahaan terbuka dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mendukung penerapan praktik GCG,
terutama prinsip akuntabilitas. Komite Audit bertugas untuk memastikan tercapainya empat sasaran yaitu: (i)
informasi keuangan Perseroan disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia,
(ii) memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan
atas jasa yang diberikannya; (iii) struktur pengendalian internal Perseroan dilaksanakan dengan efektif termasuk
menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan, (iv) pelaksanaan
audit internal dan eksternal dilakukan sesuai standar audit yang berlaku, dan (v) ketaatan Perseroan terhadap
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang
berhubungan dengan kegiatan Perseroan.
Susunan Anggota Komite Audit
Ketua
Anggota
Catatan:
1. Mengakhiri masa tugas sebagai Ketua Komite Audit Perseroan pada 30 April 2013
2. Menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak 30 April 2013
3. Mengakhiri masa tugas sebagai anggota Komite Audit pada 30 April 2013
4. Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak 01 Oktober 2013
330
Setia Purwaka
Ketua
Setia Purwaka mengakhiri masa tugasnya sebagai Komite Audit sampai dengan 30 April 2013. Beliau
berpengalaman memimpin berbagai jabatan struktural di pemerintahan diantaranya sebagai Deputi Politik
Dalam Negeri Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan dengan pangkat Mayor Jenderal TNI
pada tanggal 17 Maret 2005 s/d Juli 2007. Kemudian pada tanggal 5 Juli 2007 beliau ditarik sebagai
Inspektur Jendral Kementerian Komunikasi dan Informasi s/d Maret 2009, dengan pangkat golongan IV E,
Eselon IA, alih status dari TNI menjadi Pegawai Negeri Sipil. Dalam masa jabatan tersebut ditugasi
sebagai Pejabat Gubernur Jawa Timur, untuk mengawal dan menyukseskan Pilkada Gubernur Jatim yang
sempat berlarut-larut. Jabatan tersebut diemban mulai tanggal 15 Agustus 2008 sampai dengan Februari 2009.
Menyelesaikan tugas sebagai pejabat Gubernur, tidak lagi kembali sebagai Inspektur Jendral di Kementerian
Kominfo, tetapi langsung mengemban tugas baru yang lebih menantang dan berisiko tinggi, yaitu sebagai
Kepala Rumah Tangga Kepresidenan. Tugas ini diemban mulai 24 Maret 2009 hingga pensiun sebagai Pegawai
Negeri Sipil pada 1 Maret 2010.
Pendidikan yang sempat diraih yaitu Akabri lulus tahun 1974, berbagai kursus spesialisasi militer didalam dan
diluar negeri, S-2 Magister Manajemen dan Lemhanas.
Hadi Waluyo
Ketua
Hadi Waluyo, menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak 30 April 2013. selain menjabat sebagai Ketua Komite
Audit juga merupakan Komisaris Independen Perseroan. Profil beliau telah disajikan dalam bab Profil Dewan
Komisaris halaman 107
Achmad Jazidie
Anggota
Achmad Jazidie, selain menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan juga merupakan anggota Dewan
Komisaris Perseroan. Profil beliau telah disajikan dalam bab Profil Dewan Komisaris halaman 106.
Sahat Pardede
Anggota
Anggota Komite Audit Perseroan sejak Juli 2008. Saat ini juga menjabat
sebagai anggota Komite Audit PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, sebagai
ahli keuangan sesuai definisi dalam Item 16A dari laporan tahunan
(Form 20-F) dan anggota yang independen sesuai definisi dalam Rule
10A-3 undang-undang pasar modal di Amerika Serikat, staf Ahli Komisi
Pengawas Satuan Kerja Khusus Pelaksana kegiatan usaha hulu minyak
dan gas bumi (SKK Migas), anggota dari Ikatan Akuntan Publik Indonesia
dan berpraktik sebagai Akuntan Publik di Indonesia.
Memperoleh diploma akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara,
Jakarta dan mendapatkan gelar master dalam bidang business
administration dari Saint Marys University, Canada.
331
Vita Silvira
Anggota
Anggota Komite Audit Perseroan sejak 7 Maret 2012. Saat ini juga
menjabat sebagai anggota Komite Audit pada Bank Chinatrust
Indonesia, Komisaris Independen pada Daya Dimensi Indonesia dan
Dosen Senior pada Magister dan Sarjana di FEUI.
Meraih gelar MBA pada bidang Akuntansi dari Drexel University
Philadelphia, USA tahun 1993 dan Sarjana Akuntansi dari Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1987.
Elok Tresnaningsih
Anggota
Anggota Komite
ini
Audit
Saat
332
Diskusi dengan Manajemen Perseroan. Untuk laporan keuangan konsolidasian tahun buku 2013,
Komite Audit telah menelaah dan mendiskusikan laporan keuangan konsolidasian yang sudah diaudit
dengan Manajemen Perseroan termasuk diskusi kualitas dari prinsip akuntansi yang diterapkan, dasar
penggunaan pertimbangan (judgement) yang signifikan, dan kecukupan pengungkapan dalam laporan
keuangan konsolidasian. Manajemen Perseroan telah mengkonfirmasikan kepada Komite Audit bahwa
laporan keuangan merupakan tanggung jawabnya yang telah disiapkan dengan integritas dan objektif serta
telah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia.
333
Evaluasi dan saran penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) kepada Dewan Komisaris. Pada
Semester I 2013, Komite Audit telah mengusulkan kepada Dewan Komisaris agar dilakukan penunjukan
Auditor Independen, KAP Osman Bing Satrio & Eny (KAP OBS&E), anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu
Limited, untuk melakukan audit umum atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Tahunan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) masing-masing untuk tahun buku 2013. Dewan Komisaris
menyetujui usulan tersebut dan mengusulkan ke RUPS, melalui Direksi. Hasil keputusan RUPS Tahunan
Perseroan, tanggal 30 April 2013, menyetujui penunjukan KAP OBSE sebagai Auditor Independen Perseroan
untuk melakukan audit umum atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Tahunan PKBL
tahun buku 2013. Pergantian terhadap Auditor Independen lama, KAP Purwantono, Suherman dan Surja
(KAP PSS), yang berafiliasi dengan Ernst & Young International, dilakukan untuk memenuhi peraturan OJK
terkait Pembatasan Penugasan Audit.
Penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal. Komite Audit berupaya lebih
memberdayakan dan bekerjasama dengan Internal Audit melalui penekanan arah pemeriksaan Internal
Audit, bukan hanya terfokus pada audit operasional, tetapi juga memfokuskan pada proses pengawasan
penyajian laporan keuangan dan evaluasi kontrol internal Perseroan. Untuk itu, Komite Audit juga
menyarankan perbaikan struktur organisasi program kerja dan peningkatan kemampuan individual anggota
Internal Audit.
Diskusi dengan auditor independen. Komite Audit mendiskusikan dan menelaah dengan auditor
independen kualitas laporan keuangan Perseroan. Auditor independen bertanggung jawab untuk
memberikan pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan konsolidasian yang sudah diaudit sesuai
standar akuntansi keuangan di Indonesia. Telaahan ini juga meliputi kualitas pertimbangan (judgement)
yang digunakan Manajemen dalam penyusunan laporan keuangan dan hal lainnya yang diharuskan oleh
standar auditing untuk didiskusikan dan dikomunikasikan dengan Komite Audit.
334
Independensi Aditor Independen. Komite Audit mendiskusikan dengan auditor indipenden mengenai
independensi dari KAP dan auditor-auditornya terhadap Manajemen dan Perseroan termasuk hal-hal yang
ada dalam surat independensi dari KAP yang diharuskan oleh standar auditing.
Laporan tahunan Perseroan. Komite Audit merekomendasikan kepada Dewan Komisaris, berdasarkan
penelaahan dan diskusi tersebut diatas, dan Dewan Komisaris telah menyetujui bahwa, laporan keuangan
konsolidasian Perseroan dimasukkan dalam laporan tahunan Perseroan tahun 2013 yang kemudian akan
dilaporkan ke OJK.
Nama
Komite Audit
Jml
% Hadir
Jml
% Hadir
Setia Purwaka 1)
60%
12
100%
Hadi Waluyo 2)
88%
10
100%
Achmad Jazidie
46%
10
71%
Sahat Pardede
11
85%
14
88%
Vita Silvira
80%
75%
83%
100%
3)
Elok Tresnaningsih 4)
335
Hadi Waluyo
Ketua
Hadi Waluyo, selain menjabat sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi, beliau merupakan Komisaris
Independen Perseroan. Profil beliau telah disajikan dalam bab Profil Dewan Komisaris halaman 107.
Djawahir Adnan
Ketua
Djawahir Adnan, selain menjabat sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi, beliau merupakan
Komisaris Perseroan. Profil beliau telah disajikan dalam bab Profil Dewan Komisaris halaman 107.
Sumaryanto Widayatin
Anggota
Sumaryanto Widayatin, selain menjabat sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi juga merupakan
Komisaris Perseroan. Profil beliau telah disajikan dalam bab Profil Dewan Komisaris halaman 106.
Jemani H. Ikhsan
Angota
Menjadi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sejak Oktober 2010.
Berpengalaman selama 21 tahun dalam lingkungan manajemen SDM PT Antam
(Persero) Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Senior Manager, Human Resources
pada Kantor Pusat (2003-2007). Ditugasi di anak perusahaan PT Antam (Persero)
Tbk sebagai Director of Human Resources and General Affairs, PT Indonesia
Chemical Alumina (2007-2010).
Sarjana administrasi niaga ini mengikuti Human Resources Management Course
di Hawtorn Institute of Education, Victoria, Australia (12 minggu, 1996)
dan lulus magister manajemen (konsentrasi manajemen SDM) pada Sekolah
Tinggi Manajemen PPM, Jakarta (1998). Untuk pengembangan wawasan terkait
dengan tugasnya, pada tahun 2013 ia mengikuti sosialisasi Keputusan Sekretaris
Kementerian BUMN No. K-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang indikator/
Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance) pada Bahan Usaha Milik Negara, 27 September
2013 di Bandung, serta mengikuti tiga kali forum diskusi yang diselenggarakan
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia terkait dengan rencana
pengaturan bidang SDM pada emiten atau perusahaan publik, di Jakarta.
336
Komite Audit
Rapat Internal
dengan KNR
Rapat
dengan Komisaris
Jml
% Hadir
Jml
% Hadir
Hadi Waluyo 1)
Ketua Komite NR
100%
100%
Djawahir Adnan 2)
Ketua Komite NR
100%
80%
Sumaryanto Widayatin
Anggota Komite NR
0%
0%
Jemani H. Ikhsan
Anggota Komite NR
100%
14
100%
1)
2)
Djawahir Adnan 2) menjabat Ketua NR sejak tanggal 17 Mei 2013, sesuai SK 011/SI/Kep.DK/05.2013 tgl 17 Mei 2013
Tugas-tugas KNR yang diselesaikan pada tahun 2013 antara lain adalah:
1. Memantau dan mengevaluasi talent management program beserta aktivitas yang terkait tahun 2013 untuk
memastikan pengembangan pegawai, terutama pegawai satu level di bawah Direksi, khususnya nominasi
pegawai satu tingkat di bawah Direksi yang berkompetensi memadai berkaitan dengan penyiapan calon
direksi perseroan dan direksi anak perusahaan;
2. Menyusun dan memformulasikan perhitungan usulan remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk
tahun buku 2013 dan tantiem tahun buku 2012, yang diajukan ke dalam RUPS Tahun 2013, rekomendasi
mengenai remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi mulai 1 Januari 2013, rekomendasi mengenai remunerasi
Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2013 berdasarkan keputusan RUPS tahun 2013;
3. Memantau capaian kinerja (KPI) Dewan Komisaris dan Direksi secara kolegial tahun 2013 sebagai dasar
pelaksanaan fungsi nominasi dan fungsi remunerasi sesuai dengan kebutuhan;
4. Memantau perkembangan mutakhir dari Human Capital Master Plan (HCMP) untuk mengetahui hasil akhir
dan implementasinya dalam kebijakan SDM Perseroan sebagai sarana untuk menghasilkan modal insani
yang berkompeten dan berkinerja unggul dalam rangka menjawab tantangan bisnis melalui penasihatan
dan saran;
5. Membantu Sekretaris Dekom dalam perumusan kebijakan SDM bagi organ pendukung Dewan Komisaris:
rekomendasi peningkatan kesejahteraan perangkat Sekretariat Dewan Komisaris, rekomendasi pembayaran
bonus tahun 2012 bagi perangkat Sekretariat Dewan Komisaris, dan rekomendasi fasilitas perjalanan dinas
luar negeri bagi personalia organ pendukung Dewan Komisaris;
337
6. Turut serta melakukan pembenahan dokumentasi atas hal-hal yang diperlukan dalam rangka implementasi
tata kelola perusahaan yang baik di lingkungan Dewan Komisaris berupa penyiapan dokumen untuk
assessment GCG tahun 2013.
Tantangan perseroan pada tahun 2014 adalah mempertahankan dan bahkan meningkatkan kinerja di lingkungan
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. sebagai perusahaan induk strategis (strategic holding company). Untuk itu
diperlukan kebijakan strategis bidang SDM yang menyelaraskan peran SDM pada semua anak perusahaan guna
mencapai kinerja perseroan yang maksimal pada tahun 2014 berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan
yang baik (good corporate governance). Dewan Komisaris, melalui KNR, akan berupaya memberi masukan
dalam rangka pengawasan dan pemberian nasihat.
Ketua
(Komisaris);
Anggota (Komisaris);
5. Syafrizal,
6. Yuki Indrayadi ,
a)
d)
Catatan:
a) Menjadi anggota Komite SMRI terhitung mulai tanggal 17 Mei 2013.
b) Mengakhiri masa tugas sebagai anggota Komite SMRI pada tanggal 31 Desember 2013.
c) Mengakhiri masa tugas sebagai anggota Komite SMRI pada tanggal 6 Juli 2013.
d) Menjadi anggota Komite SMRI terhitung mulai tanggal 1 November 2013.
Kualifikasi Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi
Mahendra Siregar
Ketua
Mahendra Siregar, selain menjabat sebagai Ketua Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi, merupakan
Komisaris Utama Perseroan. Profil beliau telah disajikan dalam bab Profil Dewan Komisaris halaman 106.
338
Patdono Suwignjo
Anggota
Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi Perseroan
sejak tahun 2005. Dosen jurusan Teknik Industri ITS sejak tahun 1983.
Berpengalaman sebagai Ketua Jurusan Teknik Industri ITS tahun 1995,
Kordinator Program Pasca Sarjana Teknik Industri ITS tahun 2000, dan
Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ITS tahun
2003. Aktif sebagai konsultan pengelolaan kinerja dan manajemen
risiko pada berbagai instansi pemerintah dan swasta, termasuk di
Inland Revenue Cumbernauld (kantor pajak) UK.
Meraih gelar Doktor di bidang pengelolaan kinerja perusahan dari
University of Strathclyde, Glasgow, UK, tahun 2000.
Fransisca Ekawati
Anggota
Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi Perseroan
sejak Juli 2008. Berpengalaman pada sektor keuangan dan perbankan,
restrukturisasi serta pengelolaan aset (asset management). Saat ini
menjabat sebagai Kepala Grup Aset Management di PT Perusahaan
Pengelola Aset (Persero) dan komisaris di PT Maybank Syariah
Indonesia, sebelumnya berkarya pada Badan Penyehatan Perbankan
Nasional/BPPN dan PT Bank Pesona Kriyadana/PT Bank Utama pada
Bagian Operasional serta Hubungan Internasional.
Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari Universitas Kristen Indonesia
tahun 1988.
Syafrizal
Anggota
Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi Perseroan
sejak Oktober 2010. Berpengalaman dalam melakukan penelitian dan
memberikan jasa konsultasi pada bidang eksplorasi dan pertambangan
sejak tahun 1998. Saat ini aktif sebagai Staf Pengajar di Program
Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan dan
Perminyakan (FTTM), Institut Teknologi Bandung (ITB).
Menempuh pendidikan sarjana di Jurusan Teknik Pertambangan
ITB dan lulus sebagai sarjana Teknik pada tahun 1996. Menempuh
pendidikan magister di Program Studi Rekayasa Pertambangan,
Fakultas Pascasarjana ITB dan lulus sebagai Magister Teknik pada
tahun 2000. Menempuh pendidikan doktoral di Department of Earth
Resources Engineering, Graduate School of Engineering, Kyushu
University, Japan, dan lulus sebagai Doctor of Engineering pada tahun
2006.
339
Yuki Indrayadi
Anggota
Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi Perseroan
sejak November 2013. Berpengalaman di bidang perencanaan
korporasi, pasar modal, dan administrasi pengawasan Dewan
Komisaris. Selain memiliki pengalaman sebagai kepala riset di
perusahaan sekuritas, yang bersangkutan pernah menjabat sebagai
anggota Komite Pengkajian Perencanaan dan Risiko, dan Sekretaris
Dewan Komisaris di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Saat ini juga
aktif sebagai Staf Pengajar di Fakultas Teknik Swiss German University,
BSD-Serpong.
Menempuh pendidikan Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Industri ITB
(lulus tahun 1996) yang dilanjutkan dengan pendidikan Master of
Engineering, bidang simulasi sistem manufaktur (lulus tahun 1998),
dan pendidikan Doctor of Applied Sciences, bidang pengendalian
sistem manufaktur (lulus tahun 2002) dari Katholieke Universiteit
Leuven, Belgia.
Independensi Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi
Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi (KSMRI) adalah para profesional yang memiliki
kompetensi cukup pada bidangnya masing-masing dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun. Para
profesional ini tidak pernah memiliki hubungan dengan Perseroan ataupun hubungan kekeluargaan dengan
anggota Komisaris dan Direksi lainnya. Latar belakang para anggota KSMRI beragam, yakni manajemen
strategis, pengelolaan kinerja, manajemen risiko, teknik pertambangan, perbankan/keuangan dan akuntansi.
Keberagaman latar belakang ini ditujukan untuk dapat memenuhi kompetensi yang dibutuhkan dan indepedensi
pendapat maupun rekomendasi yang diajukan.
Tugas dan TanggungJawab
KSMRI menjalankan tugas dan tanggung jawab secara profesional dan independen. Adapun tugas dan tanggung
jawab utama dari KSMRI adalah memantau dan mengevaluasi penyusunan dan implementasi: rencana strategis,
RKAP, sistem manajemen risiko, dan rencana investasi dengan rincian sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian secara komprehensif atas usulan Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP) serta
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang diajukan oleh Direksi.
2. Melakukan penelaahan pelaksanaan RJPP dan RKAP agar sesuai dengan sasaran RJPP dan RKAP yang
disahkan oleh Komisaris.
3. Melakukan evaluasi terhadap pengembangan dan implementasi sistem risiko yang dilakukan Perseroan dan
memberikan saran penyempurnaan lebih lanjut.
4. Melakukan evaluasi dan memberikan saran perbaikan terhadap identifikasi dan mitigasi risiko yang dapat
mengancam pencapaian target-target RKAP.
5. Melakukan evaluasi dan memberikan saran perbaikan terhadap identifikasi dan mitigasi risiko pada proyekproyek pengembangan Perseroan seperti pembangunan power plant, pembangunan pabrik semen baru,
dan investasi atau pembelian pabrik semen di luar negeri.
340
6. Melakukan penelaahan terhadap usulan investasi/divestasi serta capital expenditure Perseroan dalam batas
nilai tertentu yang diajukan oleh Direksi serta melakukan pemantauan proses pelaksanaannya.
7. Melakukan penelaahan terhadap usulan strategic actions perusahaan serta melakukan pemantauan proses
pelaksanaannya.
Tugas, tanggung jawab, dan wewenang KSMRI secara lengkap diatur dalam Surat Keputusan Komite Strategi,
Manajemen Risiko dan Investasi serta Piagam (charter) yang direview secara berkala.
Laporan Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi Tahun 2013
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi
Pelaksanaan fungsi dan peranan Kegiatan Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi sesuai dengan tugas
dan tanggungjawabnya di sepanjang tahun 2013 secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Memberikan masukan-masukan kepada Dewan Komisaris untuk fokus pengawasan sepanjang tahun 2013.
2. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap laporan kinerja bulanan Perseroan dan mengadakan rapat dan
diskusi dengan unit-unit Manajemen yang terkait untuk memantau pencapaian kinerja bulanan terhadap
RKAP 2013 serta menyampaikan usulan-usulan dan rekomendasi terhadap langkah-langkah perbaikan yang
dirasakan perlu.
3. Melakukan monitoring dan memberikan masukan-masukan sehubungan dengan strategi pemasaran dan
pola distribusi serta dampaknya terhadap pengamanan pasokan semen dan mempertahankan pangsa pasar
(market share).
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi, serta memberikan masukan-masukan terhadap strategi perusahaan
dalam hal pengamanan pasokan bahan baku, pengamanan terhadap kontinuitas pasokan bahan bakar
terutama batubara, serta inovasi-inovasi pemasaran serta pola distribusi semen yang dilakukan untuk
menuju target pangsa pasar (market share) sebesar 44%.
5. Melakukan pemantauan setiap bulan terhadap pelaksanaan Capex 2013 dan secara periodik setiap triwulan
melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Capex 2013.
6. Melakukan kajian, evaluasi, serta memberikan masukan-masukan terutama dari sisi pengelolaan risikorisiko yang dapat muncul dalam proses akuisisi perusahaan semen Thang Long Cement Company (TLCC) di
Vietnam serta melakukan pemantauan secara berkala terhadap kinerja TLCC baik dari sisi jalannya proses
produksi maupun dalam strategi pendanaannya.
7. Melakukan kajian, evaluasi, serta memberikan masukan-masukan terutama dari sisi pengelolaan risiko-risiko
yang dapat muncul dalam proses pembentukan virtual holding Semen Gresik.
8. Melakukan pemantauan atas penyelesaian proses commisioning pabrik Tonasa V serta penyelesaian
pembangunan power plant unit C dan D di Tonasa.
9. Melakukan pemantaun terhadap implimentasi awal dalam pelaksanaan pendirian pabrik SGG 3 di Padang
Sumatera Barat dan SGG 4 di Rembang Jawa Tengah.
10. Melakukan review dan memberikan masukan kepada Perseroan dalam proses perencanaan dan inisiasi
pelaksanaan Joint Venture Pembangunan Slag Grinding Plant dan Pembangunan Finish Mill di Cigading,
Banten.
11. Melakukan kajian terhadap usulan RKAP 2014 serta sinkronisasinya terhadap RJP Perseroan, serta mengkaji
kesiapan unit-unit produksi serta kesiapan pabrik baru untuk mendukung RKAP 2014.
341
Secara berkala (minimal 1 kali dalam sebulan), Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi (KSMRI)
melaporkan aktivitas dan rekomendasinya kepada Dewan Komisaris.
Beberapa catatan dari KSMRI selama tahun 2013 adalah sebagai berikut:
BIDANG STRATEGI
1. Perlu dilakukannya monitoring pasca penyelesaian pembangunan pabrik baru Tuban IV, dan pabrik Tonasa
V yang menambah kapasitas pasokan PT. Semen Indonesia, Tbk. sebanyak 5 juta ton pada tahun 2013.
Penambahan kapasitas ini akan memperkuat kemampuan pasokan semen PT. Semen Indonesia (Persero),
Tbk. pada pasar domestik dengan target pangsa pasar (market share) minimal 44%.
2. Monitoring terhadap pelaksanaan program Post Acquisition Thang Long Cement Company (TLCC) di
Vietnam.
3. Memberikan masukan dalam penyusunan strategi pemasaran yang komprehensif dengan memanfaatkan
sepenuhnya potensi sinergi yang dimiliki dan memperhatikan penambahan kapasitas produksi oleh pesaing
sehubungan dengan selama tahun 2013 telah terjadi dinamika yang cukup tinggi dalam perebutan pangsa
pasar semen domestik oleh produsen semen domestik.
4. Memberikan masukan dalam optimalisasi holding PT Semen Indonesia, sesuai dengan prinsip GCG atau
tata kelola yang baik dengan penguatan sinergi antar operating company dan terus melanjutkan programprogram efisiensi dan inovasi dengan fokus pada bidang produksi, pemasaran, dan distribusi seiring dengan
penambahan kapasitas dari pabrik-pabrik baru termasuk Thang Long Cement Company.
5. Memberikan masukan dan monitoring dalam keberlanjutan program cost efficiency dengan penekanan
pada biaya antara lain biaya pemasaran (distribusi dan logistik), biaya bahan bakar, biaya produksi, dan
biaya-biaya umum lainnya.
6. Melakukan pemantauan terhadap penyelesaian pembangkit tenaga listrik di Tonasa guna mengamankan
pasokan listrik.
7. Melakukan evaluasi lebih lanjut untuk mengamankan pasokan batubara dan energi listrik.
8. Monitoring terhadap penyusunan dan implementasi sistem governance yang baru sehubungan dengan
terbentuknya holding PT. Semen Indonesia, Tbk.
BIDANG MANAJEMEN RISIKO
1. Perlunya terus meningkatkan efektivitas implementasi sistem manajemen risiko yang telah dikembangkan
Perseroan sehingga bisa mencapai tingkat maturity level yang lebih tinggi pada semua operating company.
2. Perlu kewaspadaan yang lebih tinggi terhadap risiko kegagalan pelaksanaan program pasca akuisisi TLCC
terutama terkait transformasi sistem manajemen, sumber daya manusia, dan budaya.
3. Perlunya pengawasan yang lebih intensif terhadap penyelesaian proyek pembangunan power plant di
Tonasa untuk memperkecil risiko penyelesaian proyek yang terlambat.
BIDANG INVESTASI
1. Perlunya melakukan penyesuaian terhadap prosedur pengajuan dan persetujuan investasi sehubungan
dengan terbentuknya holding PT. Semen Indonesia, Tbk.
2. Perlunya melakukan evaluasi paska proyek terhadap proyek-proyek Capex Strategis yang telah selesai
dilakukan meliputi Pabrik Tuban IV dan Tonasa V, Packing Plant, PLTU, serta proyek-proyek Capex Strategis
lainnya guna mendapatkan Lesson-Learnt untuk penyempurnaan pelaksanaan Proyek-Proyek Investasi
Strategis lainnya di kemudian hari.
342
3. Terus melakukan usaha-usaha untuk menjaga rencana pembangunan pabrik semen baru di Sumatera Barat
dan Jawa Tengah sesuai dengan jadwal dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip tatakelola yang baik.
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat
Komposisi dan Kehadiran Rapat Komite Strategi, Manajemen Risiko, dan Investasi sepanjang tahun 2013 dapat
dilihat pada Tabel berikut.
Nama
Komite Audit
Jml
% Hadir
Jml
% Hadir
Mahendra Siregar
Ketua KSMRI
16
100%
11
92%
Anggota KSMRI
78%
33%
Patdono Suwignjo 2)
Anggota KSMRI
14
78%
33%
Fransisca Ekawati 3)
Anggota KSMRI
82%
83%
Syafrizal
Anggota KSMRI
15
83%
11
92%
Yuki Indrayadi 4)
Anggota KSMRI
67%
100%
343
Ninda E. Djohaeri
Sekretaris Dewan Komisaris
Sebagai Kepala Sekretariat Dewan Komisaris (Sekdekom) PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk., sejak 15 Nopember 2010 sampai sekarang.
Sebelumnya bekerja untuk PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., sebagai
Sekretaris Dewan Komisaris (tahun 2004 sd 2008), dan sebagai
Country Rep. dari Drive Robotic Inc., IT company berbasis di Palo Alto,
SFO, USA (2009 sd 2010).
Awal karir bermula di ARCO Indonesia Oil & Gas Comp., (tahun 1986
sd 1999) antara lain di Human Capital dan Training, Project Support
& Control, Contracts Administration., Production Engineering. Setelah
itu bekerja sebagai Team Leader Hubungan Institusi Internasional
dengan BPPN (IBRA) pada periode tahun 2000 sd 2004, bertanggung
jawab atas LOI Reporting dengan IMF/WB.
Berpendidikan BSc dari Richland College, Dallas, USA, serta berbagai
pelatihan dalam bidang Petroleum Engineering, Petroleum Contracts,
Leadership, Directorship and Oversight Management, Regulatory/
Compliances.
Tugas Dan Tanggung Jawab:
(1) Sekretaris Dewan Komisaris /Dewan Pengawas bertugas melakukan kegiatan untuk membantu Dewan
Komisaris / Dewan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya berupa :
a. Mempersiapkan rapat, termasuk bahan rapat (briefing sheet) Dewan Komisaris / Dewan Pengawas;
b. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris / Dewan Pengawas sesuai ketentuan anggaran dasar perusahaan;
c. Mengadministrasikan dokumen Dewan Komisaris / Dewan Pengawas, baik surat masuk, surat keluar,
risalah rapat maupun dokumen lainnya;
d. Menyusun Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris / Dewan Pengawas;
e. Menyusun Rancangan Laporan-laporan Dewan Komisaris / Dewan Pengawas;
f. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris / Dewan Pengawas.
(2) Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris Dewan Komisaris / Dewan
Pengawas selaku pimpinan Sekretariat, melaksanakan tugas lain berupa :
a. Memastikan bahwa Dewan Komisaris / Dewan Pengawas mematuhi peraturan perundang-undangan
serta menerapkan prinsip-prinsip GCG;
b. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Dewan Komisaris / Dewan Pengawas secara berkala dan/
atau sewaktu-waktu apabila diminta;
c. Mengkoordinasikan anggota Komite, jika diperlukan dalam rangka memperlancar tugas Dewan
Komisaris / Dewan Pengawas;
d. Sebagai penghubung (liaison officer) Dewan Komisaris / Dewan Pengawas dengan pihak lain.
344
(3) Dalam rangka tertib administrasi dan pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang baik Sekretariat Dewan
Komisaris / Dewan Pengawas wajib memastikan dokumen penyelenggaraan kegiatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tersimpan dengan baik di Perusahaan.
(4) Dalam melaksakanan tugasnya, Sekretaris Dewan Komisaris mempunyai kewenangan untuk melakukan
koordinasi dan meminta informasi dan atau keterangan dari pejabat, pegawai dan atau pihak-pihak terkait
pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Komisaris di dalam Perseroan.
(5) Sekretaris Dewan Komisaris wajib menjaga kerahasiaan informasi, data dan dokumen yang diperoleh dalam
rangka menjalankan tugas dan fungsinya.
PIC
KEGIATAN
L
OUTPUT
S
BOC/NED
BOC/ NED
Laporan tahunan
NED
NED
Laporan
NED
NED
BOC
NED
BOC
NED
Laporan
BOC
NED
NED
NED
BOC
NED
Laporan
10
BOC/
Komite
NED
Laporan
345
Topik
Tanggal
Tempat
Penyelenggara
16 Januari
Jakarta
BBUMN Executive
Club
4 September
Jakarta
Otoritas Jasa
Keuangan (OJK)
19
September
Jakarta
PT Jasatama Sinergi
Manajemen
7 November
Jakarta
JSM Management
Consultant
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan membantu Direksi dalam menyelenggarakan hubungan yang baik antara Perseroan
sebagai Emiten dengan Regulator dan lembaga-lembaga penunjang pasar modal, kalangan investor, masyarakat
luas dan pemangku kepentingan pada umumnya, dan pengelola informasi yang terkait dengan lingkungan
bisnis Perseroan. Sesuai dengan peraturan Bapepam IX.I.4 tentang pembentukan Sekretaris Perusahaan serta
Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Praktik Good Corporate
Governance pada Badan Usaha Milik Negara.
Sekretaris Perusahaan mempunyai fungsi serta tanggungjawab dalam penyusunan kebijakan, perencanaan
dan pengendalian komunikasi Perseroan, dan hubungan investors. Fungsi Sekretaris Perusahaan antara lain
(i) memastikan kelancaran komunikasi antara perusahaan dengan para pemangku kepentingan, (ii) menjamin
tersedianya informasi yang boleh diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan kebutuhan wajar para
pemangku kepentingan dan (iii) memenuhi kewajiban Perseroan terkait dengan pasar modal dan pemegang
saham sesuai dengan ketentuan yang berlaku, (iv) membina identitas dan citra Perseroan untuk menunjang
peningkatan nilai Perseroan, (v) mengelola media komunikasi internal dan eksternal Perseroan dan mengarahkan
anak perusahaan dalam aktivitas komunikasi korporat yang dilaksanakan.
346
Selain mempunyai fungsi sebagaimana disebutkan, Sekretaris Perusahaan memiliki tugas diantaranya (i)
mengendalikan pengelolaan strategi komunikasi untuk membangun citra Perseroan, (ii) bertindak selaku wakil
Perseroan dan pejabat penghubung antara Perseroan dengans eluruh stakeholders dalam mengkomunikasikan
kegiatan Perseroan secra akurat dan tepat waktu, (iii) mengendalikan penyampaian informasi kinerja Perseroan
dan corporate action kepada otoritas pasar modal, otoritas bursa, investor, analis dan para pelaku pasar lainya,
(iv) menyampaikan Laporan tahunan Perseroan dan Laporan Keuangan berkala kepada otoritas pasar modal dan
otoritas bursa, (v) mengkoordinasikan penyelenggaraan rapat Direksi, rapat Direksi dengan Dewan Komisaris
dan Rapat Umum Pemegang Saham.
Tanggung jawab Sekretaris Perusahaan diantaranya menjamin kesiapan penyajian informasi Perseroan, interrelasi antara Perseroan dengan shareholders dan komunitas pasar modal, memenuhi kebutuhan shareholders
sesuai dengan aturan tata hubungan yang ditentukan, terpeliharanya mekanisme umpan balik yang sistematis
kepada manajemen agar mampu merespon dinamika shareholders dan pasar modal secara tepat dan efektif.
Fungsi dan tugas Sekretaris Perusahaan tersebut wajib diimplementasikan dalam beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Compliance officer, mengikuti dan memberikan masukan kepada Direksi atas perkembangan ketentuan
perundang-undangan dan peraturan-peraturan yang berlaku serta memastikan bahwa Perseroan memenuhi
ketentuan/peraturan tersebut.
Stakeholders relation, memberikan pelayanan kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi dan
stakeholders lainnya termasuk namun tidak terbatas pada investor atas informasi yang berkaitan dengan
kondisi sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelayanan ini
menunjukkan penerapan asas transparansi dan disclosure oleh Perseroan terhadap Pemangku Kepentingan.
Liaison officer/contact person, bertindak sebagai pejabat penghubung antara Perseroan dengan
Bapepam-LK yang sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek, dan masyarakat.
Business information, memberikan informasi segera atas kejadian aktual yang sebenarnya terjadi sebagai
respon atas adanya rumor-rumor atau isu-isu, baik yang bersifat positif maupun negatif kepada para
Pemangku Kepentingan.
347
Agung Wiharto
Menjabat
sebagai
Sekretaris
Perusahaan
sejak
tahun
2012.
348
Sebagai penghubung Perseroan dengan komunitas pasar modal dan pihak eksternal lain yang berkepentingan,
Perseroan telah membentuk Bagian Hubungan Investor Relations dibawah Corporate Secretary yang memiliki
tanggung jawab untuk memastikan dipenuhinya aspek keterbukaan sebagai salah satu prinsip GCG kepada
komunitas pasar modal, membina hubungan dengan para investor saham dan obligasi maupun surat berharga
lainnya, para analis, jurnalis, wali amanat, lembaga pemeringkat, Self Regulatory Organization (SRO), serta
komunitas keuangan terkait lainnya.
Untuk memastikan bahwa pengungkapan informasi sudah akurat serta dicatat, diolah, dirangkum dan
dilaporkan dalam jangka waktu tertentu, sesuai dengan ketentuan keterbukaan informasi yang berlaku dan
sebagai pegangan Sekretaris Perusahaan dalam menjalankan tugasnya, Perseroan mengeluarkan kebijakan
komunikasi yang dituangkan dalam Pedoman GCG dan Prosedur Komunikasi Eksternal.
Dalam rangka memenuhi peraturan dan meningkatkan komunikasi yang efektif, Perseroan mengadakan acara
public expose, conference call, investor gathering, analyst meeting, non-deal roadshow, investor forum serta
distribusi siaran pers untuk mengkomunikasikan perkembangan operasional dan kondisi keuangan Perseroan
terkini. Di samping itu, Perseroan juga menyampaikan informasi untuk seluruh pegawai melalui Program
Komunikasi Internal. Hal ini dilaksanakan untuk menjamin kesetaraan dalam penyebaran informasi kepada
seluruh pemangku kepentingan.
Sepanjang tahun 2013, beberapa kegiatan terkait dengan pemangku kepentingan yang telah dilakukan Sekretaris
Perusahaan diantaranya adalah menyelenggarakan RUPST sebanyak satu kali; Menghadiri setiap pelaksanaan
Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi dan membuat Notulen hasil Rapat Dewan Komisaris dan Rapat
Direksi; Menjalin komunikasi dengan Kementerian BUMN, Departemen Keuangan, Sekretaris Negara, OJK, Self
Regulatory Organisation (BEI, KSEI, KPEI), BAE, dan lembaga-lembaga terkait lainnya; memfasilitasi rapat dengar
pendapat dan kunjungan kerja dengan DPR-RI; menyelenggarakan/partisipasi Public Expose,Media Site Visit,
analyst meeting, House Conference, Exhibition dan menyelenggarakan press conference dan teleconference.
Sepanjang tahun 2013, Perseroan telah melaporkan dan mengumumkan 110 kali informasi yang terdiri atas 19
kali informasi material yang dilaporkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta 24 kali informasi korporasi
lainnya, 67 kali di antaranya berupa press release. Selain itu Perseroan mengadakan sejumlah acara dengan
rincian sebagaimana tercantum pada tabel-tabel berikut.
349
Kegiatan
Jumlah (Kali)
Analysts Visit
252
Investors Visit
167
Analyst Meeting
11
Public Expose
10
Quarterly Reports
11
Perseroan juga menyampaikan berbagai informasi terkait operasional Perseroan dalam rangka keterbukaan
informasi kepada OJK, KSEI, BEI maupun melalui surat kabar dan Siaran Pers, diantaranya:
Tabel Keterbukaan Informasi
NO
350
BULAN
Januari
Februari
Maret
NO SURAT
TANGGAL
SURAT
PERIHAL
KEPADA
000234/
HM.00/3032/01.2013
4-Jan-13
BEI
000292/
HM.00/3032/01.2013
7-Jan-13
OJK-BEI-KSEI
000335/
HM.00/3032/01.2013
8-Jan-13
OJK-BEI-KSEI
00817/HM00/3032/01.2013
21-Jan-13
OJK-BEI
001493/
HM.00/3032/02.2013
26-Feb-13
OJK-BEI-KSEI
013814/
KU.02.01/3032/02.2013
26-Feb-13
OJK-BEI-KSEI
001495/
HM.00/3032/02.2013
27-Feb-13
OJK-BEI-KSEI
001739/
HM.00/3032/03.2013
14-Mar-13
BEI
2042/HK02/50000031/03.2013
25-Mar-13
OJK-BEI-KSEI
2369/HK02/50000034/03.2013
1-Apr-13
OJK-BEI-KSEI
2450/
HM.00/50000034/04.2013
2-Apr-13
BEI
0409/
HK.02/50000034/04.2013
9-Apr-13
BEI
2861/HM00/50000034/04.2013
15-Apr-13
OJK-BEI-KSEI
2901/KU02.01/50000034/04.2013
15-Apr-13
OJK-BEI-KSEI
3196/HK02/50000031/04.2013
25-Apr-13
OJK-BEI
3646/HM00/50000043/04.2013
26-Apr-13
BEI
3647/hm00/50000034/04.2013
26-Apr-13
BEI
3649/KU02.01/50000043/04.2013
29-Apr-13
OJK-BEI-KSEI
3747/HM00/50000043/05.2013
2-May-13
OJK-BEI-KSEI
3790/hm00/50000043/05.2013
2-May-13
OJK-BEI-KSEI
3980/HK02/50000043/05.2013
2-May-13
BEI
3934/HM00/50000043/05.2013
3-May-13
BEI
04916/PW00/50000031/05.2013
27-May-13
OJK-BEI
5099/HM00/50000043/05.2013
30-May-13
OJK-BEI
5257/HM00/50000043/06.2013
4-Jun-13
OJK-BEI
5618/HK02/50000043/06.2013
12-Jun-13
BEI
6879/HK02/50000043/07.2013
10-Jul-13
BEI
7391/HM00/50000043/07.2013
19-Jul-13
OJK-BEI
0430/KU02/50000043/07.2013
29-Jul-13
OJK-BEI-KSEI
0431/KU02/50000043/07.2013
30-Jul-13
OJK-BEI-KSEI
8262/HM00/50000043/08.2013
15-Aug-13
BEI
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
351
10
11
12
September
Oktober
Nopember
Desember
9341/HM00/50000043/09.2013
10-Sep-13
BEI
10538/HM00/50000043/10.2013
8-Oct-13
BEI
11259/HM00/50000043/10.2013
25-Oct-13
BEI
11257/HM00/50000043/10.2013
25-Oct-13
BEI
11406/PW00/50000031/10.2013
29-Oct-13
OJK-BEI
11196/HM00/50000043/10.2013
29-Oct-13
OJK-BEI-KSEI
11630/HM00/50000043/11.2013
4 Nov 2013
BEI
11853/HM00/50000043/11.2013
6 Nov 2013
BEI
13294/HM00/50000043/12.2013
6-Dec-13
BEI
14032/HM00/50000043/12.2013
24-Dec-13
OJK-BEI
14140/HM00/50000031/12.2013
26-Dec-13
OJK-BEI
27-Dec-13
OJK-BEI
27-Dec-13
OJK-BEI
14226/HM00/50000043/12.2013
14219/HK02/50000082/12.2013
352
NO
NO RELEASE
TANGGAL
RELEASE
KEGIATAN
JUDUL RELEASE
TEMPAT
Media
Surabaya
Jakarta,
Semarang,
Jawa
Tengah,
Surabaya,
Gresik dan
Tuban
Tangerang
Selatan
Jakarta,
Semarang,
Jawa
Tengah,
Surabaya,
Gresik dan
Tuban
JANUARI
01/
HM.00/5151/01.13
7 januari 2013
02/
HM.00/5151/01.13
15 januari 2013
03/
HM.00/5151/01.13
16 januari 2013
Tuban
Gresik dan
Tuban
04/
HM.00/5151/01.13
23 januari 2013
PT Semen Indonesia
Serahkan 3000 Paket
Sembako Untuk Korban Banjir di Kabupaten Lamongan
Lamongan
Gresik dan
Tuban
Kab.
Sorong,Papua
Barat
Jakarta,
Semarang,
Jawa
Tengah,
Surabaya,
Gresik dan
Tuban
Gresik
Jakarta,
Semarang,
Jawa
Tengah,
Surabaya,
Gresik dan
Tuban
Surabaya
Jakarta,
Semarang,
Jawa
Tengah,
Surabaya,
Gresik dan
Tuban
Rembang
Jakarta,
Semarang,
Jawa
Tengah,
Surabaya,
Gresik dan
Tuban
Gresik
Jakarta,
Semarang,
Jawa
Tengah,
Surabaya,
Gresik dan
Tuban
05/
HM.00/5151/01.13
06/
HM.00/5151/01.13
25 janurai 2013
30 januari 2013
FEBRUARI
07/
HM.00/5151/02.13
08/
HM.00/5151/02.13
09/
HM.00/5151/02.13
7 februari 2013
16 februari
2013
26 februari
2013
kembangkan potensi
anak negeri, semen
indonesia gelar lomba
menyanyi dan cipta
lagu berhadiah Rp 479
juta
353
MARET
1
10/
HM.00/5151/03.13
11/
HM.00/5151/03.13
12/
HM.00/5151/03.13
13/
HM.00/5151/03.13
14/
HM.00/5151/03.13
15/
HM.00/5151/03.13
3 maret 2013
5 maret 2013
Inovasi di Lingkungan
Semen Indonesia Ciptakan Efisiensi Rp 639
Miliar
Malang
Malang,
Gresik
Gresik
Jakarta,
Semarang,
Jawa
Tengah,
Surabaya,
Gresik dan
Tuban
Balikpapan,
Jakarta,
Semarang,
Jawa
Tengah,
Surabaya,
Gresik dan
Tuban
Balikpapan,
Kaltim
18 maret 2013
jaga
Penguasaan
pasar, semen indonesia paerkuat sinergi
dengan mitra penjualan
Surabaya
21 maret 2013
Tuban
Yogyakarta
Rembang
Wartawan
Rembang
16 maret 2013
30 maret 2013
Surabaya
Tuban
Jawa tengah
APRIL
16/
HM.00/5151/04.13
3 april 2013
Semen
indonesia
perkuat sinergi dengan
mitra penjualan area
kudus, gelar coustemer gathering
17/
HM.00/5151/04.13
13 april 2013
Rembang
Wartawan
Rembang
18/
HM.00/5151/04.13
27 april 2013
Jaga
penguasaan
pasar, semen indonesia perkuat sinergi dengan mitra penjualan
Denpasar
Bali
19/
HM.00/5151/04.13
30 april 2013
RUPST
Jakarta
Wartawan
Jakarta
Gresik
Surabaya
dan Gresik
Sorong papua
MEI
20/
HM.00/5151/05.13
11 mei 2013
Peresmian STiMSI
21/
HM.00/5151/05.13
28 mei 2013
Seminar Infrastruktur
dorong pembangunan
infrastruktur di tanah
papua
354
JUNI
Surabaya, Jakarta, Gresik,
Tuban, Jawa
Tengah
22/
HM.00/5151/06.13
07 Juni 2013
Denpasar Bali
23/
HM.00/5151/06.13
09 Juni 2013
Gresik
Gresik
24/
HM.00/5151/06.13
10 Juni 2013
Banten
25/
HM.00/5151/06.13
11 Juni 2013
Semen
Indonesia
Perkuat bidang kemitraan dengan SDM Bidang konstruksi
Banjarmasin
26/
HM.00/5151/06.13
11 Juni 2013
Bali
Wartawan
Bali
27/
HM.00/5151/06.13
26 Juni 2013
Jember
Wartawan
Jogjakarta
dan Jawa
tengah
28/
HM.00/5151/06.13
26 Juni 2013
Jakarta
Surabaya,
Jakarta,
Gresik, Jawa
Tengah
29/
HM.00/5151/06.13
27 Juni 2013
Tuban
Tuban dan
Surabaya
30/
HM.00/5151/06.13
27 Juni 2013
Lakukan
Innovasi
Teknologi Semen Indonesia Borong BUMN
Innovation Award
Jakarta
JULI
1
31/
HM.00/5151/07.13
2 Juli 2013
Gresik
Gresik
32/
HM.00/5151/07.13
5 Juli 2013
Gresik
Gresik
33/
HM.00/5151/07.13
7 Juli 2013
Gresik
Gresik dan
Tuban
34/
HM.00/5151/07.13
Jakarta
Jakarta,
Surabaya,
Gresik, Semarang dan
Rembang
29 Juli 2013
AGUSTUS
35/
HM.00/5151/08.13
7 Agustus 2013
Gresik
Gresik dan
Surabaya
36/
HM.00/5151/08.13
16 Agustus
2013
Gresik
Gresik
355
37/
HM.00/5151/08.13
38/
HM.00/5151/08.13
19 Agustus
2013
21 Agustus
2013
Gresik
Surabaya,
jakarta,
gresik, Rembang dan
semarang
Jakarta
Surabaya,
jakarta,
gresik, Rembang dan
semarang
Kediri
kediri
penjualan
produk
merk Semen Gresik
meningkat,
Semen
Indonesia gelar jalan
sehat bersama pelanggan
Ponorogo
Banjarmasin
SEPTEMBER
39/
HM.00/5151/09.13
40/
HM.00/5151/09.13
4 September
2013
15 September
2013
Ponorogo
41/
HM.00/5151/09.13
16 Septemeber
2013
42/
HM.00/5151/09.13
17 September
2013
Gresik
Gresik
43/
HM.00/5151/09.13
18 September
2013
Tuban
Tuban
44/
HM.00/5151/09.13
21 September
2013
Gresik
Gresik
45/
HM.00/5151/09.13
24 September
2013
46/
HM.00/5151/09.13
29 September
2013
jakarta, jawa
timur, jawa
tengah,
gresik dan
tuban
bali
jakarta, jawa
timur, jawa
tengah,
gresik dan
tuban
Tuban
jakarta, jawa
timur, jawa
tengah,
gresik dan
tuban
Blora
jakarta, jawa
timur, jawa
tengah,
gresik dan
tuban
Madiun
jakarta, jawa
timur, jawa
tengah,
gresik dan
tuban
OKTOBER
356
47/
HM.00/5151/10.13
48/
HM.00/5151/10.13
02 Oktober
2013
49/
HM.00/5151/10.13
Semen
Indonesia
Kembali Masuk Daftar
Forbes Global 2000
Jakarta
jakarta, jawa
timur, jawa
tengah,
gresik dan
tuban
50/
HM.00/5151/10.13
Semen
Indonesia
Perkuat Sinergi dengan Pelanggan wilayah
Tuban
Tuban
Tuban
51/
HM.00/5151/10.13
11 oktober
2013
Gresik
jakarta, jawa
timur, jawa
tengah,
gresik dan
tuban
kinerja
membanggakan, KWSG masuk
daftar koperasi terbesar dunia dalam ajang
ICA Global 300 pada 5
November 2013 mendatang
Gresik
jakarta, jawa
timur, jawa
tengah,
gresik dan
tuban
Pontianak
Kalimantan
Barat
52/
HM.00/5151/10.13
11 oktober
2013
53/
HM.00/5151/10.13
17 Oktober
2013
Semen
Indonesia
Perkuat Sinergi dengan Pelanggan,Gelar
Customer Gathering
untuk Wilayah Kalimantan Barat berikan
hadiah rumah idaman
bagi pembeli semen
54/
HM.00/5151/10.13
24 Oktober
2013
Jombang
Jombang
55/
HM.00/5151/10.13
27 Oktober
2013
peringati HUT ke 56
pabrik semen indonesia, perusahaan gelar
jalan sehat di Kec.
Gunem Rembang
Rembang
Rembang
Banjarmasin
10
56/
HM.00/5151/10.13
30 Oktober
2013
semen
indonesia
perkuat sinergi pelanggan, gelar coustemer gathering untuk
wilayah kalimantan Selatan tampilkan group
band ungu
11
57/
HM.00/5151/10.13
30 Oktober
2013
Surabaya
Tuban
Surabaya
Tuban
Banjarmasin
Surabaya
NOVEMBER
58/
HM.00/5151/11.13
18 November
2013
59/
HM.00/5151/11.13
21 November
2013
Pemberian Penghargaan 10
Pahlawan pada Hari Pahlawan
60/
HM.00/5151/11.13
27 November
2013
Tuban
jakarta, jawa
timur, jawa
tengah,
gresik dan
tuban
Tuban
357
DESEMBER
61/
HM.00/5151/12.13
62/
HM.00/5151/12.13
63/
HM.00/5151/12.13
64/
HM.00/5151/12.13
65/
HM.00/5151/12.13
3 Desember
2013
Semen Indonesia ganPenandatanagan Nota kesepaha- deng KPK dalam penman pengendalian gratifikasi
gendalian
gratifikasi
KPK dengan SMI
di lingkungan perusahaan
6 Desember
2013
Bali
jakarta, jawa
timur, jawa
tengah,
gresik dan
tuban dan
bali
Jakarta
jakarta, jawa
timur, jawa
tengah,
gresik dan
tuban dan
bali
10 Desember
2013
11 Desember
2013
Program
Wirausaha
muda kokoh Semen
Indonesia raih penghargaan indonesia social responsibilty 2013
dari the la tofi of CSR
Jakarta
jakarta, jawa
timur, jawa
tengah,
gresik dan
tuban dan
bali
17 desember
2013
Jakarta
Surabaya,
Gresik,
Tuban, Jawa
tengah
Jakarta
jakarta, jawa
timur, jawa
tengah,
gresik dan
tuban dan
bali
Gresik
jakarta, jawa
timur, jawa
tengah,
gresik dan
tuban
66/
HM.00/5151/12.13
19 Desember
2013
67/
HM.00/5151/12.13
31 Desember
2013
358
jakarta
jakarta, jawa
timur, jawa
tengah,
gresik dan
tuban
Selain itu, setiap tahun Perseroan menerbitkan laporan tahunan dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia
dan Bahasa Inggris, yang menyediakan informasi mengenai kinerja Perseroan. Laporan Tahunan Perseroan dan
informasi lainnya dapat diperoleh di Sekretariat Perusahaan di Kantor PT Semen Indonesia (Persero)Tbk .
Pemegang saham dan masyarakat umum juga dapat memperoleh informasi mengenai perkembangan Perseroan
melalui situs http://www.semenindonesia.com.
Membantu Direktur Utama dalam menetapkan visi dan misi Perseroan serta menyusun strategi dan
pengembangan usaha secara menyeluruh. Pada bidang ini, tim bertugas:
Memberi masukan dalam mengkaji ulang dan menetapkan kembali Visi dan Misi Perseroan.
Bersama Kepala Departemen mengidentifikasi isu dan permasalahan strategis bagi Perseroan,
pengembangan strategis dan peluang-peluang bisnis dengan pendekatan bottom up.
Mengembangkan ide-ide dan agenda strategis, meliputi:
Mempertimbangkan data dan fakta pendukung dalam menganalisa dan menjawab isu-isu strategis
Mengkaji dan menetapkan prioritas pelaksanaan rencana strategis seusai alokasi sumber daya (modal,
kompetensi), manfaat dan keuntungan strategis
Mengkaji dan mengembangkan rencana jangka panjang dan Rencana Strategis lima tahunan selaras
dengan perubahan lingkungan bisnis.
Melakukan analisa dan rekomendasi atas peluang usaha secara berkala dengan melibatkan pimpinan
fungsional.
Evaluasi isu-isu strategis Perseroan.
359
Membantu Direktur Utama dalam menetapkan ukuran pencapaian kinerja sesuai dengan target Perseroan,
serta memantau dan merekomendasikan peningkatan kinerja operasional. Aktifitas-aktifitas dalam bidang
ini meliputi:
Mengawasi mekanisme pengelolaan untuk menjamin transparansi dan memonitor kegiatan operasional
melalui perbandingan pencapaian target strategis.
Penyusunan ukuran pencapaian kinerja Perseroan agar diperoleh kinerja yang optimal.
Mengembangkan kemampuan Perseroan dalam mencapai transparansi kinerja lintas perusahaan dalam
grup usaha.
Monitoring kemajuan operasional terhadap target kinerja.
Mengkaji dan memberikan masukan atas pengelolaan dan mitigasi risiko-risiko utama Perseroan.
Mengelola dan mengembangkan knowledge management untuk kemajuan bersama.
OOTC senantiasa memastikan arah pengembangan, KPI dan pelaksanaan proyek strategis Perseroan sesuai
program-program yang telah dituangkan di Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.
360
Sejak tahun 2008, SP telah mencadangkan di dalam laporan keuangan konsolidasian potensi kerugian
(Catatan 24) yang mungkin timbul dari akseptasi SKBDN oleh Bank Mandiri sejumlah Rp23.760.000.
Pada tanggal 17 April 2009, PN Padang mengeluarkan Putusan yang mengabulkan permohonan provisi dan
gugatan SP sebagai berikut:
- Menyatakan PT BI dan PT Eksplorasi Mantap Indonesia telah melakukan perbuatan wanprestasi kepada SP
- Membatalkan Perjanjian Jual Beli batubara antara SP dengan PT BI, berikut segala akibat hukumnya
- Menyatakan batal SKBDN yang diterbitkan dalam rangka Perjanjian Jual Beli batubara antara SP dengan
PT BI, berikut segala akibat hukumnya.
Selanjutnya atas putusan PN Padang tersebut, Bank Mandiri dan Maybank mengajukan banding ke
Pengadilan Tinggi Sumatera Barat sehubungan dengan keputusan PN Padang tanggal 17 April 2009. Pada
tanggal 27 Januari 2010 telah dikeluarkan Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Barat yang menguatkan
putusan PN Padang.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2013
361
Pada tahun 2009 SP dengan niat baik sudah menempatkan dana pada Bank Mandiri senilai Rp30.000.000
(Catatan 5) yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kepada Bank Mandiri, jika ada, tergantung
pada penyelesaian akhir atas permasalahan tersebut.
Pada tanggal 24 Juni 2010 SP telah menerima pemberitahuan dari PN Padang bahwa Bank Mandiri
melakukan kasasi ke Mahkamah Agung. Pada tanggal 8 Juli 2010 SP mengajukan kontra memori kasasi.
Pada tanggal 20 Mei 2011 Mahkamah Agung mengeluarkan putusan menguatkan putusan PN Padang.
Terhadap putusan kasasi Mahkamah Agung tersebut, Bank Mandiri telah mengajukan memori Peninjauan
Kembali (PK) kepada Mahkamah Agung dan SP telah mengajukan Kontra Memori PK tersebut pada
tanggal 20 Juni 2012.
Pada tanggal 14 Maret 2013 Mahkamah Agung mengeluarkan putusan terhadap permohonan PK tersebut
melalui website resmi Kepaniteraan Mahkamah Agung dengan amar putusan kabul.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, SP belum mendapat salinan
keputusan PK tersebut.
b. Pada tanggal 23 Januari 2009, Yayasan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengajukan gugatan
ke Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang (PTUN Semarang). Pihak-pihak yang digugat adalah Kepala
Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KP2T) Kabupaten Pati sebagai Tergugat dan Perseroan sebagai
Tergugat II Intervensi.
Inti dari gugatan tersebut adalah keberatan atas keluarnya Keputusan Kepala KP2T No.540/052/2008
tanggal 5 Nopember 2008 tentang Izin Pertambangan Daerah Eksplorasi Bahan Galian Golongan C Batu
Kapur Atas Nama Perseroan.
Mahkamah Agung telah menerbitkan putusan kasasi atas gugatan hukum tersebut pada tanggal 27 Mei
2010 yang memenangkan WALHI. Pada tanggal
26 Mei 2011, Perseroan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan kasasi tersebut. Pada tanggal 4
Januari 2013 permohonan PK tersebut ditolak oleh Mahkamah Agung. Dengan adanya Putusan PK tersebut,
maka Putusan Kasasi telah berkekuatan hukum tetap (in kracht).
c. Pada tahun 1954, Perseroan membeli tanah seluas 2.876 ha di Desa Sidorukun Kecamatan Gresik Kab.
Gresik kepada H.Mardjuki. Pada tahun 1977, H. Yusuf sebagai ahli waris H Mardjuki menjual tanah tersebut
seluas 2.500 m2 kepada H. Ashari. Pada tahun 1978 H. Yusuf menggugat Perseroan sampai ditingkat
Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung (PK) yang dimenangkan oleh Perseroan, namun tanah
tersebut masih dikuasai oleh H.Yusuf.
Berdasarkan Surat dari Mahkamah Agung No. KMA/738/VIII/1994 tanggal 6 Agustus 1994 pada tanggal 24
April 1995 dilaksanakan eksekusi atas tanah sengketa tetapi gagal karena H. Ashari akan mengosongkan
secara sukarela sampai dengan tanggal 18 Agustus 1995.
362
Pada tanggal 22 Pebruari 2006 Perseroan mengajukan eksekusi lanjutan kepada PNGresik atas tanah 2.500
m2 yang ditempati oleh ahli waris H. Ashari dan eksekusinya dilakukan oleh PNGresik pada tanggal 28
Pebruari 2008. Atas eksekusi tersebut, H. Slamet (anak H. Ashari) telah mengajukan Peninjauan Kembali
kepada Mahkamah Agung. Perkara tersebut tetap dimenangkan oleh Perseroan.
Pada tahun 2008, H. Slamet juga mengajukan gugatan kembali di PN Gresik, kemudian mengajukan banding
ke Pengadilan Tinggi Surabaya (PT). Pada 2 Maret 2009 PT menerbitkan keputusan yang memenangkan
Perseroan dan kemudian H. Slamet mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Pada tanggal 20 Oktober
2010, Mahkamah Agung menerbitkan keputusan yang memenangkan H.Slamet.
Pada tanggal 12 April 2011, Perseroan mengajukan Memori Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah
Agung dan pada tanggal 30 April 2013 dalam websitenya Mahkamah Agung dalam keterangannya telah
mengabulkan PK dari Perseroan, tetapi sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian
ini, Perseroan secara resmi belum mendapatkan salinan lengkap atas putusan PK tersebut.
d. Pada tanggal 23 April 2012, PT Gunung Mas Mineral (GMM) mengajukan gugatan hukum terhadap
Bupati Rembang dan Perseroan (sebagai Tergugat II Intervensi) di Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang
(PTUN Semarang).
Inti dari gugatan tersebut adalah keberatan dari GMM atas keluarnya Keputusan Bupati Rembang Nomor:
591/040/Tahun 2011 tertanggal 18 Nopember 2011 tentang pemberian Ijin Lokasi seluas 900 ha yang
terletak di Kabupaten Rembang kepada Perseroan untuk pabrik semen, lahan tambang bahan baku dan
sarana pendukung lainnya. Dalam gugatannya GMM mengemukakan bahwa Ijin Lokasi yang diberikan
oleh Bupati Rembang kepada Perseroan tumpang tindih dengan lahan yang telah diberikan Ijin Usaha
Pertambangan (IUP) milik GMM.
Berkenaan dengan gugatan yang telah diajukan oleh GMM tersebut, Perseroan berpendapat bahwa Ijin
Lokasi yang dimiliki Perseroan adalah seluas 860 ha dan Ijin Lokasi tidak dapat dibandingkan dengan IUP,
sehingga pada dasarnya tidak terjadi tumpang tindih antara Ijin Lokasi milik Perseroan dengan IUP milik
GMM. Dengan demikian gugatan hukum GMM tidak tepat
Pada tanggal 31 Agustus 2012, PTUN Semarang telah mengeluarkan putusan yang pada intinya menyatakan
gugatan GMM tidak dapat diterima. GMM tidak mengajukan banding atas putusan tersebut. Dengan
demikian, keputusan PTUN Semarang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht).
e. Pada tanggal 24 Mei 2012, Sunarto, Sunoto, Sudi (Sunarto dkk) mengajukan gugatan hukum terhadap
Perseroan sebagai Tergugat dan Balai Lelang PT Tri Agung Lumintu sebagai Turut Tergugat di Pengadilan
Negeri Tuban (PN Tuban).
363
Inti dari gugatan tersebut adalah gugatan material sebesar Rp 5.000.000.000 (angka penuh) dan gugatan
immaterial sebesar Rp 10.000.000.000 (angka penuh) karena Sunarto dkk menganggap Perseroan telah
ingkar janji dalam memprioritaskan Sunarto dkk untuk mengikuti lelang barang bekas (afval) di Pabrik
Tuban.
Berkenaan dengan gugatan yang diajukan oleh Sunarto dkk tersebut, Perseroan berpendapat bahwa
Perseroan tidak memiliki hubungan hukum apapun dengan Sunarto dkk. Dengan demikian gugatan Sunarto
dkk adalah tidak beralasan.
Pada tanggal 29 Januari 2013, PN Tuban telah mengeluarkan putusan yang pada intinya menolak gugatan
Sunarto dkk. Pada tanggal 13 Februari 2013, Perseroan telah menerima pernyataan banding dari Sunarto
dkk.
Pada tanggal 5 Juli 2013 Sunarto dkk. telah mengajukan berkas perkara banding Nomor W.14.U29/1271/
Pdt.01.01/VII/2013 ke PT Surabaya. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian
ini,
pengajuan banding oleh Sunarto dkk. masih dalam proses dan PT Surabaya belum menerbitkan
Perseroan menggugat Trimarta telah mendirikan bangunan berupa gedung futsal (indoor futsal) di atas tanah
milik Perseroan seluas 3.167 m2. Tanah tersebut merupakan bagian dari Sertifikat Hak Guna Bangunan No.
2249.
Pada tanggal 4 Maret 2013, PN Bekasi telah mengeluarkan putusan No. 329/PDT.G/2012/PN.Bks, yang
pada intinya memenangkan Perseroan. Terhadap putusan tersebut PT Trimarta tidak mengajukan banding,
dengan demikian, keputusan PN Bekasi telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht). Selanjutnya
Perseroan telah mengajukan eksekusi ke PN Bekasi dan akan dikoordinasikan dengan PN Gresik dan PT
Surabaya.
364
g. Pada tanggal 11 November 2013, Suhartini mengajukan gugatan hukum terhadap Koperasi Warga Semen
Gresik (KWSG) sebagai Tergugat dan Perseroan (sebagai Turut Tergugat) di Pengadilan Negeri Yogyakarta
(PN YK ).
Inti dari gugatan tersebut adalah gugatan material sebesar Rp 674.230.980,00 dari Suhartini kepada KWSG
karena Suhartini menganggap bahwa KWSG telah ingkar janji dengan tidak membayarkan ongkos kirim
semen yang telah dibeli oleh Suhartini dari KWSG.
Berkenaan dengan gugatan yang diajukan oleh Suhartini tersebut, Perseroan berpendapat bahwa Perseroan
tidak memiliki hubungan hukum apapun dengan Suhartini. Dengan demikian gugatan Suhartini adalah
tidak beralasan.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, kasus tersebut masih dalam
proses persidangan di PN YK.
Dampak Keuangan
Perseroan meyakini seluruh kasus hukum tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap kegiatan
operasional maupun kondisi keuangan Perseroan. Selain kasus tersebut, pada tahun pelaporan Perseroan
tidak menghadapi kasus lain, juga tidak pernah mengalami sanksi administratif dari otoritas yang
berwenang, baik terhadap Perseroan maupun terhadap anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
365
10
kepentingan.
DASAR ACUAN
Undang-undang RI No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang ditunjang oleh Peraturan
Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Peraturan Menteri BUMN No Per-05/MBU/2007 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Permen
No Per-08/MBU/2013 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan
Program Bina Lingkungan.
Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 13 Tahun 2012 tentang Forum tanggungjawab dunia usaha dalam
penyelenggaraan Kesejehteraan Sosial pada level Provinsi.
TUJUAN
Komitmen untuk turut serta mensejahterakan kehidupan masyarakat dan memelihara lingkungan menjadi salah
satu bagian dari fokus dan strategi Perseroan. Sejalan dengan visi menjadi perusahaan persemenan terkemuka
di Indonesia dan Asia Tenggara, Perseroan senantiasa mengupayakan keselarasan antara kinerja operasional
dan pertumbuhan profit dengan tanggung jawab sosial, pengembangan lingkungan yang bersih dan sehat,
serta kesejahteraan masyarakat.
368
Semakin berkembangan kinerja Perseroan memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar sebagai
baggian integral yang tidak terpisahkan.
Kebijakan
Bagi Perseroan, suksesnya penerapan kebijakan triple bottom line, yang menyelaraskan pengembangan ketiga
aspek, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan merupakan ukuran keberhasilan pengembangan Perseroan secara
berkelanjutan. Sebagai salah satu implementasi di bidang lingkungan, Perseroan mengembangkan konsep
Green Productivity yang berorientasi pada kesejahteraan keluarga dan lingkungan sebagai dasar dari upaya
penyelamatan lingkungan.
369
Pertumbuhan
Berkelanjutan
TIGA PILAR UTAMA
EKONOMI
(Profit)
LINGKUNGAN
(Planet)
SOSIAL
(People)
Menghasilkan kinerja
keuangan yang selalu
tumbuh
Mengendalikan
dampak negatif
lingkungan
Mengembangkan
dampak positif sosial
masyarakat
370
Sasaran Strategis
Perseroan menetapkan sasaran strategis pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang
mencakup:
Mewujudkan hubungan yang harmonis antara Perseroan dengan masyarakat.
Membantu tumbuh dan berkembangnya usaha kecil dan koperasi yang mandiri, tangguh dan berdaya
saing, mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja melalui pengelolaan yang profesional.
Mengembangkan pola pembinaan usaha kecil dan koperasi, baik terkait atau tidak terkait dengan bisnis
Perseroan melalui penyaluran dana dan pembinaan berkesinambungan, dengan mengedepankan aspek
pemerataan, kemandirian, profesional, dan etika.
Memelihara kelestarian lingkungan hidup, serta membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang
meliputi bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan.
Perseroan telah menetapkan parameter efektivitas pelaksanaan keempat langkah strategis tersebut, yakni: selaras
dengan visi dan misi Perseroan, meningkatnya kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kualitas lingkungan,
memperbaiki dan meningkatkan Corporate Image dan memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan.
Perseroan melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang mencakup pelaksanaan tanggung
jawab terhadap komunitas sekitar, konsumen, mitra kerja, karyawan dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
2011
2012
2013
40.425.557.426
124.189.538.948
162.057.657.000
125.946.945.509
150.091.062.526
107.962.941.476
55.416.510.666
32.080.002.419
38.727.770.000
221.789.013.601
287.739.915.741
308.748.368.476
untuk menunjukan komitmen yang kuat dalam melaksanakan program tangggung jawab sosial dan lingkungan
(TJSL), pada tahun 2013 telah disusun blue print CSR yang mencerminkan suatu konsep TJSL yang tidak hanya
merupakan kewajiban bagi perusahaan yang operasinya berkaitan dengan sumber daya alam, namun lebih
dari itu CSR diyakini merupakan medium bagi peningkatan reputasi Perseroan serta terbentuknya sustainability
perusahaan.
371
372
BERSINERGI
SI CERDAS
PENDIDIKAN
Pelatihan &
sertifikasi
pekerja
bangunan
Pelatihan dan
pendampingan
sosial ekonomi
masyarakat
Pelatihan dan
peningkatan
kompetensi
calon tenaga
kerja lokal
Pendidikan
keterampilan
dan kejuruan
sesuai
kebutuhan
perusahaan
Employee
volunteering
SI PRIMA
PRODUK &
LAYANAN
Perumahan
yang
terjangkau dan
berkelanjutan
Inovasi produk
turunan
semen yang
berkelanjutan
SI LESTARI
LINGKUNGAN
Pemanfaatan
energi alternatif
terbarukan
Pemanfaatan
lahan bekas
tambang untuk
pemberdayaan
masyarakat
Penggunaan
teknologi ramah
lingkungan
Pengendalian
dampak
lingkungan yang
berkelanjutan
Pengelolaan dan
pemanfaatan
sampah
domestik
sebagai energi
alternatif
SI PEDULI
SOSIAL
EKONOMI
Bantuan
tanggap
bencana alam
Pemberdayaan
sosial dan
ekonomi
masyarakat
Pemberdayaan
mitra bisnis dan
UMK
373
Program Pendidikan
Pendidikan merupakan prioritas SI dalam upaya meningkatkan kualitas SDM internal dan eksternal yang
menunjang proses bisnis.
Program unggulan dalam pilar ini adalah SI Cerdas yang mengutamakan pendidikan, pelatihan dan
pendampingan kepada:
1. Pekerja bangunan
2. Mitra bisnis lokal
3. Calon tenaga kerja lokal melalui pendidikan kejuruan dan keterampilan
Pelibatan karyawan di berbagai bidang terkait untuk menjadi sukarelawan program CSR melalui kegiatan
employee volunteering/social hour
SI CERDAS
Operasi Bisnis
Aktivitas CSR
Manfaat
Perusahaan
(Profit)
Manfaat
Lingkungan
Manfaat
Sosial
Pemasaran
Sertifikasi pekerja
konstruksi /
tukang
Sertifikasi
Ketrampilan
ahli bangunan
(Surveyor,
Quality Control,
Rencana
Anggaran
Bangunan &
Pelaksanaan, dll)
Pengadaan barang
dan jasa
Pendidikan dan
pendampingan
untuk
peningkatan
kompetensi
vendor lokal
Penurunan biaya
pembelian
Corporate image
Keamanan aset
Pelibatan
masyarakat
Peningkatan
kualitas
ekonomi
masyarakat
Pengadaan barang
dan jasa
Pendidikan dan
pendampingan
untuk
peningkatan
kompetensi
vendor lokal
Penurunan biaya
pembelian
Corporate image
Keamanan aset
Pelibatan
masyarakat
Peningkatan
kualitas
ekonomi
masyarakat
374
Peningkatan
penjualan
Perluasan pasar
Corporate &
brand image
Brand awareness
Emotional
attachment
Peningkatan
kualitas
ekonomi
masyarakat
SI PRIMA
Operasi
Bisnis
Aktivitas CSR
Pemasaran
Temu pelanggan
Sertifikasi pekerja
konstruksi /
tukang
Layanan keluhan
pelanggan, agen
dan distributor
Perumahan yang
terjangkau dan
berkelanjutan
Produk dan
pelayanan yang
berkelanjutan
Litbang
Inovasi produk
turunan semen
untuk konstruksi
berkelanjutan
Manfaat
Perusahaan
(Profit)
Peningkatan
penjualan
Perluasan
pasar
Manfaat
Lingkungan
Manfaat Sosial
Program Lingkungan
Lingkungan. Aktivitas operasional bisnis SI bersandar pada upaya pelestarian SDA yang berkelanjutan. SI melalui
program SI Lestari senantiasa melakukan inovasi, menggunakan teknologi terkini yang ramah lingkungan serta
berkontribusi dalam penggunaan energi alternatif terbarukan.
SI LESTARI
375
Operasi
Bisnis
Aktivitas CSR
Penambangan
Penanaman pohon
Reklamasi
Pemanfaatan bekas
tambang
Pengangkutan
Memakai energi
terbarukan untuk
menurunkan emisi
karbon
Produksi
Pengendali debu
sepertielectrostatic
precipitator(EP),cyclone,
conditioning tower, bag
house filter
Penggunaan energi
terbarukan dan ramah
lingkungan
Penggunaan teknologi
ramah lingkungan dan
menurunkan konsumsi
energi
Manfaat
Perusahaan
(Profit)
Manfaat
Lingkungan
Pemanfaatan
kayu untuk
biomass
Corporate
image
Mengurangi
debu
Menambah
O2
Mengurangi
risiko
bencana
longsor &
kekeringan
Pelibatan
masyarakat
Masyarakat
mendapat
manfaat dari
pohon yang
ditanam
Mengurangi
emisi CO2
Corporate
image
Pelibatan
masyarakat
Brand image
Mengurangi
hawa panas
Mengurangi
debu
Kesehatan
karyawan
Pelibatan
masyarakat
Peningkatan
kualitas
ekonomi
masyarakat
Efisiens
Efisiensi
Manfaat Sosial
SI PEDULI
376
Operasi Bisnis
Aktivitas CSR
Manfaat
Perusahaan
(Profit)
Manfaat
Lingkungan
Manfaat Sosial
Program
Kemitraan
Pemberdayaan
usaha mikro dan
kecil (mitra bisnis)
Peningkatan
kualitas ekonomi
masyarakat
Pelibatan
masyarakat
Program Bina
Lingkungan
Pemberian bantuan
langsung
Bantuan tanggap
bencana
Olahraga dan
kesenian
Kebudayaan
Kesehatan
Peningkatan
kualitas ekonomi
masyarakat
Pelibatan
masyarakat
Meringankan
beban korban
bencana
Penambangan
Kerjasama dengan
vendor lokal
Pemanfaatan bekas
tambang
Produksi
Pemanfaatan
biofuel
Pemanfaatan
sampah sebagai
energi alternatif
License to
operate
Corporate
image
Pemanfaatan
kayu untuk
biomass
Corporate
image
Efisiensi
Mengurangi
debu
Menambah
O2
Mengurangi
risiko
bencana
longsor &
kekeringan
Pelibatan
masyarakat
Masyarakat
mendapat
manfaat dari
pohon yang
ditanam
Mengurangi
hawa panas
Mengurangi
debu
Kesehatan
karyawan
Pelibatan
masyarakat
Peningkatan
kualitas ekonomi
masyarakat
Uraian lengkap mengenai pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pegawai dalam hal
ketenagakerjaan, tersaji dalam bahasan Tinjauan Operasional: Human Capial Berstandar Dunia.
377
Kegiatan
Perseroan secara bersungguh-sungguh menerapkan dan melaksanakan segala ketentuan K3. Secara
berkesinambungan Perseroan dan entitas anak usaha menyelenggarakan Bulan K3, yang melibatkan semua unit
kerja maupun segenap pegawai. Perseroan juga meningkatkan koordinasi antarunit kerja terkait dan melakukan
berbagai pelatihan, di antaranya:
1. Penggunaan safety device peralatan coal mill.
2. Training safety awareness untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menerapkan K3 dengan baik. Latihan
pemadaman kebakaran gedung bertingkat.
3. Latihan pemadaman fireground.
4. Latihan pemadaman bersama perusahaan lain.
5. Lomba firefighting antar departemen.
6. Benchmark dan studi banding K3 ke perusahaan lain.
Untuk menjaga kesehatan para pegawai, Perseroan secara berkelanjutan melakukan pemantauan kesehatan
kerja terhadap tingkat produktivitas. Selain itu juga dilaksanakan berbagai inisiatif yang ditujukan untuk
pemeliharaan kesehatan kerja, melalui pelaksanaan berbagai program, mencakup:
1. Promotif dan preventif melalui penyelenggaraan seminar kesehatan, penyediaan informasi kesehatan
intranet dan pelatihan.
2. Program pemeriksaan kesehatan prakerja, berkala maupun khusus
3. Program pemantauan kesehatan: evaluasi dan konsultasi hasil medical check-up, evaluasi riwayat perawatan
medis maupun surveillance kesehatan kerja.
4. Kuratif dan rehabilitatif dengan pengobatan serta pemeliharaan kesehatan.
5. Pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja dan sanitasi.
6. Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat tenaga kerja.
7. Pembinaan dan pengawasan gizi serta penyelenggara makanan Melakukan rehabilitasi medis dan
okupasional.
Adapun bagi masyarakat di sekitar lokasi Perseroan berkegiatan, secara berkala dilaksanakan berbagai kegiatan,
meliputi:
1. Pemantauan 10 penyakit utama yang ada di puskesmas-puskesmas.
2. Penyuluhan kesehatan, termasuk pola hidup bersih dan sehat.
3. Pengobatan gratis.
Untuk menunjang pengelolaan K3, Perseroan dan entitas anak usaha juga telah mengembangkan rumah sakit
yang menjadi bagian dari tata laksana kesehatan. Pada tahun 2013 PT Semen Padang meresmikan Semen
Padang Hospital, sebagai satu-satunya rumah sakit terbaik di Sumatra Barat dan didukung 60 dokter spesialis
dan sub-spesialis.
Berbagai upaya yang telah dilaksanakan, menjadikan Perseroan dapat menekan terjadinya angka kecelakaan
kerja. Selama tahun 2013 tidak ada peristiwa kecelakaan kerja yang bersifat fatal. Peristiwa kecelakaan kerja
yang terjadi hanya bersifat ringan dan sedang. Selanjutnya untuk masa mendatang Perseroan senantiasa
berusaha untuk mencapai kondisi nihil kecelakaan kerja (zero accident)
378
2012
2011
27.730
23.452
17.782
Perseroan juga terus melanjutkan pelaksanaan program Wirausaha Muda Kokoh (WMK). Program ini dimulai
tahun 2011, dengan sasaran generasi muda di sekitar pabrik semen di Tuban dan juga Gresik.
Melalui program ini Perseroan berkeinginan untuk melahirkan pemuda yang berdaya saing tinggi dalam
berwirausaha (entrepreneurship). Kami juga berusaha mengubah paradigma generasi muda untuk tidak menjadi
pegawai/karyawan akan tetapi menjadi wirausaha yang dapat menciptakan lapangan kerja.
379
TAHUN
JUMLAH PESERTA
2013
40
12.740.000.000
2012
40
7.430.000.000
2011
40
5.010.000.000
BINA LINGKUNGAN
Sementara Bina Lingkungan, adalah progam bantuan peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui
pembangunan sarana/prasarana publik dan infrastruktur lainnya di sekitar tempat tinggal mereka, serta
pemberian bantuan sosial kepada korban bencana alam maupun bantuan sosial kemasyarakatan lainnya. Total
penyaluran dana bina lingkungan Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp38,727 miliar.
Sejalan aturan Peraturan Menteri BUMN No PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 yang terakhir telah direvisi
dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013 yang menjadi landasan
pelaksanaan PKBL, penyaluran Program Bina Lingkungan Perseroan terbagi ke dalam 7 (tujuh) jenis kegiatan
sesuai obyek bantuan, yakni bantuan bencana alam, pendidikan dan/atau pelatihan, peningkatan kesehatan,
pengembangan prasarana dan/atau sarana umum, bantuan sarana ibadah, bantuan pelestarian alam, dan
BUMN Peduli.
1. Bantuan Bencana Alam
Selama tahun 2013, Perseroan memberikan bantuan sebesar Rp2,316 miliar yang ditujukan kepada korban
bencana alam, antara lain:
Korban erupsi Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang, termasuk pendirian Posko Semen
Indonesia Peduli di Wates (Kediri), Ngeglok (Blitar) dan Pujon (Malang), untuk membantu para pengungsi.
Korban banjir di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo yang berada di wilayah Kabupaten Tuban,
Bojonegoro, dan Lamongan.
Melalui entitas anak usaha: PT Semen Padang, telah disalurkan bantuan kepada korban bencana erupsi
Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatra Utara.
2. Bantuan Pendidikan/Pelatihan
Perseroan bersama entitas anak usaha memberikan perhatian khusus pada bidang pendidikan, dengan
menempatkan alokasi dana sebesar Rp15,188 miliar sebagai bantuan di bidang pendidikan, termasuk pemberian
beasiswa dan bantuan sarana pendidikan. Tidak hanya pendidikan formal tetapi juga informal, termasuk
pelatihan ketrampilan bagi warga setempat di antaranya pelatihan operator forklift untuk para pemuda desa di
sekitar lingkungan pabrik di Tuban, Jawa Timur. Pelatihan lainnya adalah pelatihan agrobisnis, otomotif, kuliner,
teknologi informasi, hingga industri kreatif.
380
381
382
di bagian terluar (batas pertambangan) yang tidak akan ditambang yang berfungsi sebagai penahan debu.
Selain itu, greenbelt juga dilaksanakan di lahan idle yang belum ditambang, yang bisa dimanfaatkan masyarakat
sekitar untuk lahan pertanian. Total penyaluran dana bantuan pelestarian alam pada tahun 2013 adalah sebesar
Rp1,547 miliar.
Komitmen pelestarian alam juga Perseroan wujudkan dengan menanam pohon mahoni sepanjang 240 km dari
Gresik sampai Bancar Tuban di jalur pantura dan 50 km sepanjang jalan Babat-Jombang.
383
terpasang 26,8 MVA. Nantinya keberadaan pembangkit listrik ini, diharapkan akan mengurangi konsumsi listrik
yang bersumber dari PT PLN (Persero) maupun pembangkit listrik konvensional berbahan bakar minyak diesel.
Sebagai bentuk komitmen pada pelestarian lingkungan, secara berkesinambungan Perseroan bersama entitas
anak melakukan upaya pemulihan habitat pada lahan pascatambang. Upaya yang telah dilakukan hingga akhir
tahun 2013 adalah penanaman kembali atau revegetasi.
Pengendalian emisi GRK dilakukan dengan pemantauan dan pengukuran pada sumber-sumber tertentu yang
berpotensi menghasilkan emisi GRK, yakni CO2 yang bersumber dari proses pembakaran batubara adalah
pembakaran batubara dan pemakaian bahan baku yaitu batu kapur. Hasil pengukuran memperlihatkan emisi
CO2 dari penggunaan batubara dalam proses produksi clinker di entitas anak, masih di bawah nilai yang
ditetapkan oleh Indonesia Climate Change Sectoral Roadmap (ICCSR) sebesar 344 kgCO2/ton clinker produced.
Komitmen Perseroan untuk menjaga kelestarian lingkungan, juga diwujudkan dalam bentuk investasi lingkungan.
Selama tahun 2013 Perseroan telah melakukan pembelian peralatan khusus, yakni satu unit Wirtgen dan satu
unit Vermeer, sebagai penunjang dalam proses penambangan batu kapur tanpa menimbulkan kebisingan
seperti cara sebelumnya melalui metode peledakan.
Dampak Keuangan dan Penghargaan
Selama tahun 2013, Perseroan telah merealisasikan penyaluran dana lingkungan sebesar Rp181.365,00, lebih
besar dari tahun 2012 sebesar Rp264.289,32 Kesungguhan dan komitmen Perseroan dalam melaksanakan
tanggung jawab sosial pada aspek lingkungan, telah berhasil mempertahankan Proper Emas. Sementara untuk
entitas anak usaha: PT Semen Tonasa memperoleh Proper Hijau dan PT Semen Padang mendapatkan Proper
Biru.
384
385
Dewan Komisaris
MAHENDRA SIREGAR
Komisaris Utama
SUMARYANTO WIDAYATIN
ACHMAD JAZIDIE
Komisaris
Komisaris
HADI WALUYO
DJAWAHIR ADNAN
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Direksi
DWI SOETJIPTO
Direktur Utama
AHYANIZZAMAN
SUHARTO
Direktur Keuangan
BAMBANG SUGENG SI
SUPARNI
ERIZAL BAKAR
Direktur Pengembangan
Usaha & Strategi Bisnis
Direktur Komersil
386
387
11
Laporan Keuangan
INFORMASI TAMBAHAN
Daftar I : Informasi
Anak
Investasi
SUPPLEMENTARY INFORMATION
dalam
Entitas
156
2013
Catatan/
Notes
2012
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Kas dan setara kas yang
dibatasi penggunaannya
Investasi jangka pendek
Piutang usaha
- Pihak ketiga, setelah dikurangi
cadangan penurunan nilai
sebesar Rp 45.911.409
pada 31 Desember 2013
dan Rp 57.359.293
pada 31 Desember 2012
- Pihak-pihak berelasi,
setelah dikurangi
cadangan penurunan nilai
sebesar Rp 24.231.524
pada 31 Desember 2013
dan Rp 1.053.724
pada 31 Desember 2012
Piutang lain-lain
- Pihak ketiga, setelah dikurangi
cadangan penurunan nilai
sebesar Rp 4.671.914
pada 31 Desember 2013
dan Rp 4.693.471
pada 31 Desember 2012
- Pihak-pihak berelasi,
setelah dikurangi
cadangan penurunan nilai
sebesar Rp 660.330
pada 31 Desember 2013
dan Rp 450.841
pada 31 Desember 2012
Persediaan
Uang muka
Beban dibayar di muka
Pajak dibayar di muka
Jumlah Aset Lancar
ASSETS
4.070.492.871
37.599.156
104.835.223
6
6,21
7
2.238.452.900
3.022.124.696
58.977.336
236.362.922
2.001.493.708
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Restricted cash and cash
equivalents
Short-term investments
Trade receivables
- Third parties, net of allowance
for impairment losses of
Rp 45,911,409 at
December 31, 2013 and
Rp 57,359,293 at
December 31, 2012
586.655.740
8, 44
464.566.367
73.674.404
44.081.787
12.387.066
2.284.905.292
62.362.882
26.266.094
17.768.955
8.231.297.105
17.278.860
2.645.892.517
90.824.054
48.622.460
57.782.185
9, 44
10
11
12
13
9.972.110.370
84.380.078
127.509.500
48.654.931
26
14
15
140.742.720
102.827.948
40.674.520
18.862.518.157
214.473.111
100.627.005
1.158.474.986
224.135.954
16
19
17
18
20
16.794.115.433
118.424.926
93.745.371
1.003.033.110
54.222.653
NON-CURRENT ASSETS
Deferred tax assets
Investments in associates
Investment properties - net
Fixed assets, net of accumulated
depreciation and depletion of
Rp 8,880,960,386
at December 31, 2013 and
Rp 7,804,952,676
at December 31, 2012
Advances for investment
Deferred charges - net
Intangible assets - net
Other assets - net
20.820.773.722
18.347.786.681
JUMLAH ASET
30.792.884.092
26.579.083.786
TOTAL ASSETS
-3-
2013
Catatan/
Notes
2012
320.926.026
21
350.353.537
1.672.272.211
829.461.699
23
23, 44
1.602.800.764
570.452.908
295.622.862
24.761.055
438.205.233
398.536.742
24
24, 44
25
26
435.230.730
82.602.209
398.252.792
504.405.242
774.818.374
23.752.035
43
27
572.485.640
30.971.506
469.973.512
49.300.788
21
22
241.656.997
35.992.312
5.297.630.537
3.129.289.131
113.093.127
157.622.095
12.453.908
4.825.204.637
CURRENT LIABILITIES
Short-term borrowings
Trade payables
- Third parties
- Related parties
Other payables
- Third parties
- Related parties
Accrued expenses
Taxes payable
Short-term employee benefits
liabilities
Sales advances
Current maturities of
long-term liabilities
- Bank loans
- Finance lease liabilities
Total Current Liabilities
3.107.488.345
114.941.141
80.593.563
13.231.432
NON-CURRENT LIABILITIES
Deferred tax liabilities
Long-term employee benefits
liabilities
Long-term liabilities
- Bank loans
- Finance lease liabilities
Long-term provision
Other non-current liabilities
3.691.277.680
3.589.024.501
8.988.908.217
8.414.229.138
Total Liabilities
7.219.730
26
1.356.931
271.599.689
43
271.413.089
21
22
28
24b
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk:
Modal saham - nilai nominal
Rp 100 (angka penuh) per saham
Modal dasar - 20.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 5.931.520.000 saham
Tambahan modal disetor
Pendapatan komprehensif lainnya
Saldo laba
- ditentukan penggunaannya
- belum ditentukan penggunaannya
253.338.000
18.227.572.979
253.338.000
15.038.589.191
EQUITY
Equity attributable to equity
holders of the parent entity:
Share capital - par value of
Rp 100 (full amount) per share
Authorized - 20,000,000,000 shares
Issued and fully paid
5,931,520,000 shares
Additional paid-in capital
Other comprehensive income
Retained earnings
- appropriated
- unappropriated
20.882.543.328
921.432.547
17.347.313.214
817.541.434
Jumlah Ekuitas
21.803.975.875
18.164.854.648
Total Equity
30.792.884.092
26.579.083.786
593.152.000
1.458.257.900
350.222.449
29
30
40
32
593.152.000
1.458.257.900
3.976.123
-4-
2013
PENDAPATAN
BEBAN POKOK PENDAPATAN
24.501.240.780
33
19.598.247.884
(13.557.146.834)
34
(10.300.666.718)
LABA BRUTO
10.944.093.946
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Pendapatan operasi lainnya
Beban operasi lainnya
Pendapatan keuangan
Beban keuangan
Bagian laba entitas asosiasi
(2.283.452.142)
(1.688.256.993)
52.343.406
38.264.630
163.033.492
(340.168.567)
34.541.962
(1.566.101.213)
5.354.298.521
Jumlah pendapatan/(beban)
komprehensif lain tahun berjalan
Pajak penghasilan terkait
Jumlah pendapatan/(beban)
komprehensif lain tahun berjalan
setelah pajak
9.297.581.166
35
36
37
38
39
39
13
6.920.399.734
2012
(1.750.436.172)
(1.438.130.719)
102.657.499
(30.148.266)
182.768.691
(104.793.091)
27.954.901
6.287.454.009
41
(1.360.814.162)
4.926.639.847
(7.064.701)
2.789
40
40
(1.285.750)
(2.603)
504.926.062
40
(700.028)
497.864.150
40
(1.988.381)
(140.006)
140.006
497.724.144
(1.848.375)
REVENUE
COST OF REVENUE
GROSS PROFIT
Selling expenses
General and administration expenses
Other operating income
Other operating expenses
Finance income
Finance costs
Equity in income of associates
PROFIT BEFORE INCOME TAX
Income tax expense
PROFIT FOR THE YEAR
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Net changes in fair value of
available-for-sale investments in securities
Net movement on cash flow hedges
Exchange difference from translation
of financial statements
Total other comprehensive income/
(expense) for the year
Related income tax
5.852.022.665
4.924.791.472
5.370.247.117
(15.948.596)
4.847.251.843
79.388.004
32
5.354.298.521
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
4.926.639.847
5.716.493.441
135.529.224
32
5.852.022.665
Laba per saham dasar dan dilusi
(dinyatakan dalam angka penuh
Rupiah per saham)
4.845.403.468
79.388.004
4.924.791.472
905
42
817
-5-
Revaluasi investasi
efek tersedia
untuk dijual/
AFS investments
revaluation
Catatan/
Notes
Modal saham/
Capital stock
Tambahan
modal disetor/
Additional
paid-in capital
40
31
593.152.000
-
1.458.257.900
1.458.257.900
-
40
593.152.000
-
31
593.152.000
1.458.257.900
5.820.801
(1.285.750)
4.535.051
(7.064.701)
Selisih kurs
Cadangan
dari penjabaran
lindung nilai
laporan keuangan/
arus kas/
Exchange difference
Ditentukan
Cash flow hedge from translation
penggunaannya/
reserve
of financial statements
Appropriated
3.697
(2.603)
1.094
2.789
-
(2.529.650)
Saldo laba/
Retained earnings
3.883
Belum
ditentukan
penggunaannya/
Unappropriated
Ekuitas yang
dapat diatribusikan
kepada pemilik
entitas induk/
Equity attributable
to equity holders of
the parent entity
Kepentingan
nonpengendali/
non-controlling
interest
Jumlah ekuitas/
Total equity
(560.022)
253.338.000
-
12.154.058.233
4.847.251.843
(1.962.720.885)
14.464.630.631
4.847.251.843
(1.848.375)
(1.962.720.885)
150.466.348
79.388.004
601.009.043
(13.321.961)
14.615.096.979
4.926.639.847
(1.848.375)
601.009.043
(1.976.042.846)
(560.022)
353.308.238
253.338.000
-
15.038.589.191
5.370.247.117
-
17.347.313.214
5.370.247.117
346.246.326
817.541.434
(15.948.596)
151.477.819
18.164.854.648
5.354.298.521
497.724.145
(2.181.263.329)
(2.181.263.329)
(1.536.381)
(30.101.729)
(1.536.381)
(2.211.365.058)
18.227.572.979
20.882.543.328
921.432.547
21.803.975.875
352.748.216
253.338.000
-6-
2013
2012
24.123.242.829
(14.170.478.186)
(2.152.092.057)
163.033.492
18.951.328.951
(10.332.470.592)
(1.830.393.745)
182.768.691
21.378.180
(1.611.031.641)
(5.616.493)
(1.250.293.208)
(340.168.567)
13.263.445
(175.074.581)
51.615.793
6.047.147.495
5.591.864.816
(2.548.758.346)
4.595.550
(101.596.576)
(18.750.000)
(129.123.976)
(10.432.868)
(6.834.879)
(3.362.686.906)
30.271.818
(1.419.273.850)
(45.216.534)
-
124.462.998
11.249.448
15.435.302
7.196.225
(2.675.188.649)
(4.774.273.945)
(1.096.799.383)
1.027.546.366
(89.080.652)
920.091.231
(42.972.596)
(1.790.930)
(24.288.402)
(2.181.263.329)
(30.101.729)
(1.962.720.885)
(13.321.961)
(2.323.590.671)
(1.171.111.599)
Kenaikan/(penurunan) neto
kas dan setara kas
1.048.368.175
3.022.124.696
3.375.645.424
Net increase/(decrease) in
cash and cash equivalents
Cash and cash equivalents
at the beginning of the year
4.070.492.871
3.022.124.696
2.262.283
315.462.125
3.752.768.463
2.575.563
257.937.057
2.761.612.076
4.070.492.871
3.022.124.696
(353.520.728)
-7-
1.
UMUM
a.
1.
GENERAL
a.
PT
Semen
Indonesia
(Persero)
Tbk
(Perseroan) didirikan dengan nama NV Pabrik
Semen Gresik pada tanggal 25 Maret 1953
dengan Akta Notaris Raden Mr. Soewandi
No. 41. Pada tanggal 17 April 1961, NV Pabrik
Semen Gresik dijadikan Perusahaan Negara
(Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 132 tahun 1961, kemudian berubah
menjadi
PT
Semen
Gresik
(Persero)
berdasarkan Akta Notaris J.N. Siregar, S.H.
No. 81 tanggal 24 Oktober 1969.
PT
Semen
Indonesia
(Persero)
Tbk
(the Company) was established on March 25,
1953 as NV Pabrik Semen Gresik based on
Notarial Deed No. 41 of Raden Mr. Soewandi.
On April 17, 1961, NV Pabrik Semen Gresik
was transformed into a state enterprise
(Persero) by Government Regulation No. 132
year 1961, and subsequently became
PT Semen Gresik (Persero) by virtue of
Notarial Deed No. 81 dated October 24, 1969
of J.N. Siregar, S.H.
-8-
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
31 Desember/
December 31, 2012
Board of Commissioners
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Mahendra Siregar
Achmad Jazidie
Sumaryanto Widayatin
Imam Apriyanto Putra
Hadi Waluyo
Djawahir Adnan
-
Mahendra Siregar
Achmad Jazidie
Sumaryanto Widayatin
Hadi Waluyo
Djawahir Adnan
Setia Purwaka
Dwi Soetjipto
Ahyanizzaman
Suparni
Amat Pria Darma
Suharto
Bambang Sugeng SI
Dwi Soetjipto
Ahyanizzaman
Suparni
Amat Pria Darma
Suharto
Bambang Sugeng SI
Erizal Bakar
Erizal Bakar
Directors
President Director
Finance Director
Production Director
Marketing Director
R&D and Operation Director
Human Resource Director
Strategy and Business
Development Director
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Hadi Waluyo
Achmad Jazidie
Sahat Pardede
Elok Tresnaningsih
Setia Purwaka
Achmad Jazidie
Sahat Pardede
Vita Silvira
Audit Committee
Chairman
Member
Member
Member
Satriyo
Satriyo
Sekretaris Perusahaan
Agung Wiharto
Agung Wiharto
Corporate Secretary
Direksi
Direktur Utama
Direktur Keuangan
Direktur Produksi
Direktur Pemasaran
Direktur Litbang dan Operasional
Direktur Sumber Daya Manusia
Direktur Pengembangan Usaha
dan Strategi Bisnis
- 9-
b.
Entitas Anak
b.
Entitas anak/
Subsidiaries
Persentase kepemilikan/
Ow nership percentage
31 Desember/
31 Desember/
December 31,
December 31,
2013
2012
Jenis usaha/
Nature of
business
Domisili/
Domicile
Consolidated Subsidiaries
Dimulainya
kegiatan
komersial/
Start of
commercial
operations
in
Indarung,
Sumatera Barat/
West Sumatera
Produsen semen/
Cement manufacturing
99,99%
99,99%
1913
5.083.672.567
4.547.506.475
PT Sepatim Batamtama
(SB) 85% saham
dimiliki SP/85% shares
ow ned by SP
Batam, Riau
Pengantongan semen
dan distribusi/Cement
packing and distribution
97,00%
97,00%
1994
25.493.409
24.401.756
Tanjung Priok,
Jakarta
Pengantongan semen
dan distribusi/Cement
packing and distribution
80,00%
80,00%
1996
155.399.972
125.770.628
Pangkep,
Sulaw esi Selatan/
South Sulaw esi
Produsen semen/
Cement manufacturing
99,99%
99,99%
1968
8.125.325.232
7.331.627.206
Tuban,
Jaw a Timur/
East Java
Penambangan
batu kapur dan tanah liat/
Limestone and clay mining
55,00%
55,00%
1992
309.361.580
321.557.058
PT Industri Kemasan
Semen Gresik (IKSG)
Tuban,
Jaw a Timur/
East Java
60,00%
60,00%
1994
197.376.541
191.924.546
Gresik,
Jaw a Timur/
East Java
65,00%
65,00%
1991
344.616.767
342.922.773
Gresik,
Jaw a Timur/
East Java
Pertambangan, perdagangan
dan pengangkutan Batubara/
Mining, trade and coal
transportations
97,00%
97,00%
2012
25.697.769
24.995.551
Gresik,
Jaw a Timur/
East Java
99,99%
99,99%
2012
200.964.584
75.841.926
Hanoi,
Vietnam
Produksi semen/
Cement manufacturing
70,00%
70,00%
2008
3.146.984.474
2.560.968.547 *)
Hanoi,
Vietnam
Produksi semen/
Cement manufacturing
69,36%
69,36%
35.035.512
19.348.601 *)
Hanoi,
Vietnam
Produksi semen/
Cement manufacturing
69,93%
69,93%
52.016.267
45.413.390 *)
c.
c.
- 11 -
2.
PENERAPAN
STANDAR
AKUNTANSI
KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN
INTERPRETASI
STNDAR
AKUNTANSI
KEUANGAN (ISAK)
a.
a.
ADOPTION
OF
NEW
AND
REVISED
STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING
STANDARDS (PSAK) AND INTERPRETATION
OF PSAK (ISAK)
Entitas Sepengendali
- 12 -
b.
a.
ii.
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY
POLICIES
a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Statement of Compliance
The consolidated financial statements have
been prepared and presented in accordance
with
Indonesian
Financial
Accounting
Standards, which comprise the statements
and interpretation issued by the Financial
Accounting Standard Board of the Indonesian
Institute of Accountants and the regulations
and the guidelines on financial statements and
disclosures issued by BAPEPAM-LK.
- 13 -
b.
c.
Dasar Penyusunan
b.
Basis of Preparation
Dasar Konsolidasian
c.
Basis of Consolidation
The
consolidated
financial
statements
incorporate the financial statements of the
Company and entities controlled by the
Company (its subsidiaries). Control is achieved
where the Company has the power to govern
the financial and operating policies of an entity
so as to obtain benefits from its activities.
- 14 -
- 15 -
d.
Kombinasi Bisnis
d.
Business Combination
- 16 -
e.
Transaksi
dan
Penjabaran
Laporan
Keuangan Dalam Mata Uang Asing
- 17 -
f.
f.
a.
a.
b.
i. memiliki
pengendalian
atau
pengendalian bersama atas entitas
pelapor;
i.
atas
signifikan
b.
i.
i.
ii.
ii.
iii.
iii.
iv.
iv.
v.
Entitas
yang
dikendalikan
atau
dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam huruf (a).
vi.
vi.
- 18 -
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihakpihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi
dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun
tidak, diungkapkan pada laporan keuangan
konsolidasian.
g.
Aset Keuangan
g.
Financial Assets
Available-for-Sale (AFS)
Loans and Receivable
Available-for-sale (AFS)
- 19 -
- 20 -
- 21 -
- 22 -
h.
Penghentian
pengakuan
aset
keuangan
terhadap satu bagian saja (misalnya ketika
Grup masih memiliki hak untuk membeli
kembali bagian aset yang ditransfer), Grup
mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya
dari aset keuangan tersebut pada bagian yang
tetap
diakui
berdasarkan
keterlibatan
berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui
berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian
tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara
jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian
yang tidak lagi diakui dan jumlah dari
pembayaran yang diterima untuk bagian yang
yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan
atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada
bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang
sebelumnya telah diakui dalam pendapatan
komprehensif lain diakui pada laba rugi.
Keuntungan dan kerugian kumulatif yang
sebelumnya
diakui
dalam
pendapatan
komprehensif lain dialokasikan pada bagian
yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan
pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif
kedua bagian tersebut.
h.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Pembelian
kembali
instrumen
ekuitas
Perseroan (saham treasuri) diakui dan
dikurangkan secara langsung dari ekuitas.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari
pembelian,
penjualan,
penerbitan
atau
pembatalan instrumen ekuitas Perseroan
tersebut tidak diakui dalam laba rugi.
- 23 -
i.
j.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan
diamortisasi
pada
biaya
perolehan
i.
j.
k.
Restricted Cash
Cash and cash equivalents which are placed
as margin deposits for letters of credit, and
collateralized for bank loan facilities are
classified as Restricted cash and cash
equivalents.
- 24 -
l.
l.
Short-term Investment
Time deposits with maturities of more than
three months are classified as Short-term
investment.
m. Investments in Associates
- 25 -
- 26 -
n.
o.
Persediaan
n.
o.
Inventories
Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over their
beneficial periods using the straight-line
method.
Properti Investasi
p.
Investment Property
- 27 -
q.
Aset Tetap
q. Fixed Assets
Tahun/
Years
Bangunan, jalan, jembatan dan
pelabuhan
Mesin-mesin
Alat-alat berat dan kendaraan
Perlengkapan dan peralatan kantor
15 40
2 30
5 10
28
- 28 -
Tanah
pertambangan
dideplesi
dengan
menggunakan metode unit produksi berdasarkan
estimasi cadangan.
Jumlah
tercatat
aset
tetap
dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau
saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan
yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai
perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan
dan jumlah tercatat dari aset) diakui dalam
laporan laba rugi pada tahun aset tersebut
dihentikan pengakuannya.
- 29 -
r.
Aset takberwujud
i.
r.
Goodwill
Intangible assets
i. Goodwill
- 30 -
ii.
ii.
iv.
iii.
Computer Software
iv.
Biaya
pembaruan
atau
pengurusan
perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai
aset takberwujud dan diamortisasi selama
periode hak atas tanah sebagaimana
tercantum dalam kontrak atau umur
ekonomis aset, mana yang lebih pendek.
- 31 -
s.
Suatu
aset
takberwujud
dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau
ketika tidak ada lagi manfaat masa depan
yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya.
s.
- 32 -
t.
Sewa
t.
Leases
Sewa
diklasifikasikan
sebagai
sewa
pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa
lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut,
diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Sebagai Lessor
As lessor
Sebagai Lessee
As lessee
u.
Untuk
sewa
operasi,
Grup
mengakui
pembayaran sewa sebagai beban dengan
dasar garis lurus (straight-line basis) selama
masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis
lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu
dari manfaat aset yang dinikmati pengguna.
Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam
periode terjadinya.
Beban Tangguhan
u.
Deferred Charges
Certain expenditures which have benefits of
more than one year are deferred and
amortized using the straight-line method over
the period of the expected benefit.
Provisi
v.
Provision
- 34 -
w. Biaya Pinjaman
x.
w. Borrowing Cost
x.
Penjualan Barang
Sale of Goods
Pendapatan Jasa
Rendering of Services
- 35 -
y.
Penjualan Properti
Sale of Properties
Pendapatan Dividen
Dividend Revenue
Pendapatan Bunga
Interest Revenue
Beban
Expenses
y.
- 36 -
Imbalan
lainnya
pensiun
dan
imbalan
1.
1.
Liabilitas pascakerja
a)
Post-employment obligations
a)
i) Program Pensiun Imbalan Pasti Perseroan dan entitas anak (SP dan
ST) menyelenggarakan program
pensiun imbalan pasti yang dikelola
oleh Dana Pensiun untuk seluruh
karyawan tetapnya sebagaimana
ditetapkan
dalam
Peraturan
Perseroan dan entitas anak (SP dan
ST). Jumlah kontribusi terdiri dari
kontribusi karyawan yang dihitung
sebesar 5% dari penghasilan dasar
pensiun dan kontribusi Perseroan
dan entitas anak yang dihitung
secara aktuaria.
- 37 -
b)
b)
- 38 -
Perpajakan
z. Taxation
bb. Dividen
bb. Dividends
- 40 -
- 41 -
regular
oleh
pengambil
keputusan
operasional untuk membuat keputusan
tentang sumber daya yang dialokasikan
pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya; dan
dapat dipisahkan.
available.
- 42 -
4.
4.
Sewa
Lease
- 43 -
- 44 -
of
fixed
assets
and
Imbalan pascakerja
Post-employment benefit
- 45 -
Provisi pajak
Pertimbangan
signifikan
dilakukan
dalam
menentukan provisi atas pajak penghasilan badan
maupun pajak lainnya atas transaksi tertentu.
Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari
peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah
dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa
depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui
terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Grup
menerapkan pertimbangan yang sama yang akan
digunakan dalam menentukan jumlah cadangan
yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57,
Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi.
Grup membuat analisa terhadap semua posisi pajak
yang terkait dengan pajak penghasilan untuk
menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak
yang belum diakui harus diakui.
Allowance for
Inventories
- 46 -
Obsolete
and
Slow
Moving
Impairment of Goodwill
- 47 -
5.
KOMBINASI BISNIS
5.
BUSINESS COMBINATION
3.622.754
131.373.945
101.730.283
2.377.036.576
51.228.902
122.993
722.835.493
Assets
Cash and cash equivalents
Trade receivables and others receivables
Inventories
Fixed assets (Note 16)
Long-term prepayments
Computer softw are
Trademark and licences (Note 18)
3.387.950.946
Liabilitas
Pinjaman
Utang usaha dan lainnya
996.924.714
394.467.076
Liabilities
Borrow ings
Trade and other payables
1.391.391.790
Jumlah aset neto teridentifikasi pada nilai w ajar
1.996.559.156
Kepentingan nonpengendali
Goodw ill yang timbul pada saat
akuisisi (Catatan 18)
(600.462.031)
Non-controlling interests
Goodw ill arising on
acquisition (Note 18)
1.518.552.577
122.455.452
- 48 -
- 49 -
6.
6.
2013
Kas
Bank
Deposito berjangka dan call deposits
Dikurangi :
Investasi jangka pendek :
Deposito dengan jatuh tempo lebih dari
tiga bulan
Rupiah :
Pihak ketiga:
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
2012
2.262.283
353.061.281
3.767.768.463
2.575.563
316.914.393
2.801.612.076
4.123.092.027
3.121.102.032
15.000.000
-
38.788.056
4.382.469
20.100.551
37.569.161
58.888.607
22.485
Euro :
Pihak berelasi :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Cash on hand
Cash in banks
Time and call deposits
Less:
Short-term investments :
Time deposits w ith maturities
of more than three months
Rupiah :
Third parties :
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
40.000.000
33.186.692
Dong Vietnam :
Pihak ketiga:
UOB Ho Chi Minh
20.000.000
20.000.000
15.000.000
Kas dan setara kas yang dibatasi
penggunaannya (Catatan 21b)
Rupiah :
Pihak berelasi :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
7.510
27.424
4.294
Euro :
Related party:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
57.011
37.599.156
58.977.336
4.070.492.871
3.022.124.696
Vietnamese Dong:
Third party:
UOB Ho Chi Minh
a.
a.
b.
b.
- 50 -
a.
Kas
a. Cash on hand
2013
b.
2012
Rupiah
Dong Vietnam
Dolar Amerika Serikat
2.194.691
65.776
1.816
2.536.375
37.748
1.440
Rupiah
Vietnamese Dong
United States Dollars
Jumlah
2.262.283
2.575.563
Total
Bank
b. Cash in banks
2013
Rupiah :
Pihak ketiga :
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Nagari
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Sulselbar
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk
Deutsche Bank, Surabaya
PT BPD Jatim Tbk
PT Bank Muamalat Tbk
PT Bank Pundi Indonesia, Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
Citibank, Surabaya
PT Bank ICB Bumiputera Tbk
2012
19.348.634
16.104.083
9.406.726
2.401.234
1.834.844
1.385.393
886.943
366.290
11.012.593
59.373
18.670.234
1.378.455
43.236.913
10.619.387
541.227
-
Rupiah :
Third parties :
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Nagari
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Sulselbar
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk
Deutsche Bank, Surabaya
PT BPD Jatim Tbk
PT Bank Muamalat Tbk
PT Bank Pundi Indonesia, Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
Citibank, Surabaya
PT Bank ICB Bumiputera Tbk
197.724
124.602
84.461
63.559
25.571
15.586
7.559
344
7.369.728
124.833
657.203
7.837
740
52.253.553
93.678.523
113.262.597
137.617.191
56.832.017
38.326.843
8.944.230
3.375.316
1.620.860
11.794.119
2.378.274
85.460
9.277
2.296
Jumlah
184.044.297
190.204.183
Total
Jumlah
236.297.850
283.882.706
Total
Jumlah
Pihak berelasi :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk
(Dilanjutkan)
Total
Related parties :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk
(Forward)
- 51 -
Pihak berelasi :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Euro :
Pihak ketiga :
PT Bank CIMB Niaga Tbk
BIDV
An Binh Bank
Vietnam Technological and
Commercial Bank
Pihak berelasi :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
2012
9.610.354
841.291
223.283
131.500
688.846
666.758
578.327
11.495.274
1.245.085
66.777.581
17.051.754
5.229.745
219.119
3.469
72.007.326
17.274.342
83.502.600
18.519.427
143.818
3.977
3.461
720.990
89
151.345
720.990
15.136.521
8.862.713
3.664.462
175.151
97.825
18.898.808
9.037.864
19.050.153
9.758.854
(Dilanjutkan)
Related parties :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Euro :
Third parties :
PT Bank CIMB Niaga Tbk
BIDV
An Binh Bank
Vietnam Technological and
Commercial Bank
Related parties :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
(Forward)
- 52 -
Dolar Singapura :
Pihak berelasi :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dong Vietnam :
Pihak ketiga :
Vietnam Bank for Agriculture
and Rural Development
Bank for Investment and
Development of Vietnam
Vietnam Prosperity Joint Stock
Commercial Bank
An Binh Bank
Asia Commercial Bank
Saigon Thuong Tin Commercial
Joint Stock Bank
Vietnam Joint Stock Commercial
Bank for Industry and Trade
Tien Phong Bank
HSBC
Bank for Foreign Trade of
Vietnam Joint Stock Bank
Vietnam Maritime Commercial
Joint Stock Bank
Lain-lain
Jumlah
2012
196.531
Singapore Dollars :
Related party :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
3.843.498
218.459
2.811.131
79.915
1.873.816
1.165.843
873.747
365.668
210.106
865.056
838.473
600.266
415.014
351.671
1.037.754
1.424
-
349.561
1.254.228
270.134
594.410
24.717
722.662
14.014.147
4.753.406
353.061.281
316.914.393
- 53 -
Vietnamese Dong :
Third parties :
Vietnam Bank for Agriculture
and Rural Development
Bank for Investment and
Development of Vietnam
Vietnam Prosperity Joint Stock
Commercial Bank
An Binh Bank
Asia Commercial Bank
Saigon Thuong Tin Commercial
Joint Stock Bank
Vietnam Joint Stock Commercial
Bank for Industry and Trade
Tien Phong Bank
HSBC
Bank for Foreign Trade of
Vietnam Joint Stock Bank
Vietnam Maritime Commercial
Joint Stock Bank
Others
Total
c.
c.
2013
Rupiah :
Pihak ketiga :
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Nagari
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Muamalat Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Himpunan Saudara
1906 Tbk
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank Sulselbar
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Syariah Mega Indonesia
PT Bank Panin Syariah
PT BPD Jatim Tbk
Jumlah
Pihak berelasi :
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk
PT Bank Syariah BRI
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Syariah Bukopin
261.000.000
222.550.000
173.000.000
145.000.000
141.000.000
129.000.000
115.402.168
74.500.000
19.000.000
82.050.000
61.000.000
240.000.000
81.700.000
65.000.000
27.000.000
39.500.000
43.000.000
20.000.000
7.000.000
3.000.000
1.000.000
1.000.000
-
20.000.000
7.000.000
41.300.000
21.000.000
6.000.000
31.000.000
1.336.452.168
741.550.000
Rupiah :
Third parties :
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Nagari
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Muamalat Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Himpunan Saudara
1906 Tbk
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank Sulselbar
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Syariah Mega Indonesia
PT Bank Panin Syariah
PT BPD Jatim Tbk
Total
Related parties :
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk
PT Bank Syariah BRI
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Syariah Bukopin
634.500.000
532.900.000
577.986.964
491.650.000
373.800.000
637.932.076
484.030.000
264.500.000
178.000.000
67.000.000
62.000.000
-
80.000.000
59.700.000
1.000.000
Jumlah
2.384.936.964
2.060.062.076
Total
Jumlah
3.721.389.132
2.801.612.076
Total
46.379.331
3.767.768.463
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
2.801.612.076
2013
2012
5,25% - 11,5%
0,40% - 3,75%
4,75% - 7,75%
1,00% - 1,50%
- 54 -
Rupiah
United States Dollars
7.
7.
2013
Reksadana
Deposito dengan jatuh tempo
lebih dari tiga bulan (Catatan 6)
Obligasi
Investasi Saham kurang dari 20%
PT Eternit Gresik
PT Sumatera Utara Perkasa Semen
Jumlah
SHORT-TERM INVESTMENTS
2012
87.572.050
102.252.544
15.000.000
-
40.000.000
91.847.205
1.861.173
402.000
1.861.173
402.000
104.835.223
236.362.922
Mutual Fund
Time deposits w ith maturities
of more than three months (Note 6)
Bonds
Share ow nership less than 20% PT Eternit Gresik
PT Sumatera Utara Perkasa Semen
Total
2013
2012
87.125.641
-
92.250.000
51.995.990
50.654.062
Jumlah
87.125.641
194.900.052
- 55 -
Total
8. PIUTANG USAHA
8.
2013
Pihak ketiga:
Rupiah
Dong Vietnam
Dolar Amerika Serikat
Dikurangi:
Cadangan penurunan nilai
Pihak berelasi:
Rupiah
Dong Vietnam
Dikurangi:
Cadangan penurunan nilai
Jumlah
TRADE RECEIVABLES
2012
2.238.139.182
39.623.979
6.601.148
2.003.625.801
49.637.456
5.589.744
2.284.364.309
2.058.853.001
(45.911.409)
(57.359.293)
2.238.452.900
2.001.493.708
564.706.436
46.180.828
455.722.227
9.897.864
610.887.264
465.620.091
(24.231.524)
(1.053.724)
586.655.740
464.566.367
2.825.108.640
2.466.060.075
Third parties:
Rupiah
Vietnamese Dong
United States Dollars
Less:
Allow ance for impairment
Related parties:
Rupiah
Vietnamese Dong
Less:
Allow ance for impairment
Total
- 56 -
2013
Lancar
Lew at jatuh tempo:
1 - 45 hari
46 - 135 hari
136 - 365 hari
Lebih dari 365 hari
Dikurangi:
Cadangan penurunan nilai
Jumlah
2012
2.538.994.456
2.330.898.108
205.168.665
24.458.047
37.211.266
89.419.139
91.000.927
25.043.410
22.492.596
55.038.051
2.895.251.573
2.524.473.092
(70.142.933)
(58.413.017)
2.825.108.640
2.466.060.075
Current
Overdue:
1 - 45 days
46 - 135 days
136 - 365 days
Over 365 days
Less:
Allow ance for impairment
Total
2013
2012
Saldo aw al
Penambahan
58.413.017
11.729.916
57.664.709
748.308
Beginning balance
Additional
Saldo akhir
70.142.933
58.413.017
Ending balance
2013
2012
1.205.978
5.440.466
63.496.489
181.915
3.361.775
54.869.327
Overdue:
1 - 45 days
46 - 135 days
136 - 365 days
Over 365 days
Jumlah
70.142.933
58.413.017
Total
- 57 -
2013
2012
203.962.687
24.458.047
31.770.800
25.922.650
91.000.927
24.861.495
19.130.821
168.724
Jumlah
286.114.184
135.161.967
Overdue:
1 - 45 days
46 - 135 days
136 - 365 days
Over 365 days
Total
9. PIUTANG LAIN-LAIN
Pihak ketiga
Dikurangi:
Cadangan penurunan nilai
Pihak berelasi
Dikurangi:
Cadangan penurunan nilai
9.
OTHER RECEIVABLES
2013
2012
78.346.318
48.775.258
(4.671.914)
(4.693.471)
73.674.404
44.081.787
17.939.190
12.837.907
(660.330)
(450.841)
17.278.860
12.387.066
90.953.264
56.468.853
Third parties
Less:
Allow ance for impairment
Related parties
Less:
Allow ance for impairment
- 58 -
2013
2012
Saldo aw al
Penambahan/(pengurangan)
5.144.312
187.932
5.492.515
(348.203)
Beginning balance
Additional/(deduction)
Saldo akhir
5.332.244
5.144.312
Ending balance
10. PERSEDIAAN
10. INVENTORIES
2013
Suku cadang
Bahan baku dan penolong
Barang dalam proses
Barang jadi
Barang dalam perjalanan
Tanah
Dikurangi:
Cadangan persediaan usang
dan bergerak lambat
2012
1.046.703.655
969.886.176
401.604.818
249.772.840
59.765.639
1.893.338
737.330.103
880.415.899
504.020.109
206.252.905
25.246.718
1.893.131
2.729.626.466
2.355.158.865
(83.733.949)
2.645.892.517
(70.253.573)
Spare parts
Raw and indirect materials
Work in process
Finished goods
Goods in transit
Land
Less:
Allow ance for obsolete
and slow moving inventories
2.284.905.292
2013
2012
Saldo aw al
Penambahan
70.253.573
13.480.376
51.865.413
18.388.160
Beginning balance
Additions
Saldo akhir
83.733.949
70.253.573
Ending balance
- 59 -
11. ADVANCES
2013
2012
Pembelian impor
Pembelian lokal
Lainnya
33.814.123
43.725.734
13.284.197
16.677.207
37.602.885
8.082.790
Imports
Domestic purchases
Others
Jumlah
90.824.054
62.362.882
Ending balance
2012
Asuransi
Sew a
Lainnya
15.141.412
14.230.804
19.250.244
15.164.847
8.406.502
2.694.745
Insurance
Rent
Others
Jumlah
48.622.460
26.266.094
Ending balance
Entitas anak
Pajak penghasilan badan
Pajak Pertambahan Nilai
2012
564.420
57.217.765
1.640.650
16.128.305
57.782.185
17.768.955
- 60 -
Subsidiaries
Corporate income tax
Value Added Tax
3.901.083
31.744.285
1.887.545
(1.103.406)
Saldo
1 Januari
2012/
Balance at
January 1,
2012
Perseroan
PT Sw adaya Graha
PT Varia Usaha
Entitas anak (SP)
PT Igasar
Bagian laba/
Equity in net
income
19.099.332
81.841.071
102.827.948
19.079.366
59.175.216
1.938.545
80.193.127
Saldo
31 Desember
2013/
Balance at
December 31,
2013
Dividen/
Dividends
34.541.962
Bagian laba/
Equity in net
income
(324.155)
(9.500.255)
22.676.260
104.085.101
25,00%
24,95%
(36.000)
748.139
12,00%
(9.860.410)
127.509.500
Saldo
31 Desember
2012/
Balance at
December 31,
2012
Dividen/
Dividends
810.387
27.144.514
27.954.901
Persentase
kepemilikan/
Percentage of
ow nership
Persentase
kepemilikan/
Percentage of
ow nership
(790.421)
(4.478.659)
19.099.332
81.841.071
25,00%
24,95%
(51.000)
1.887.545
12,00%
(5.320.080)
102.827.948
Name of associate
The Company
PT Sw adaya Graha
PT Varia Usaha
Subsidiary (SP)
PT Igasar
Name of associate
The Company
PT Sw adaya Graha
PT Varia Usaha
Subsidiary (SP)
PT Igasar
Entitas asosiasi/Associates
PT Swadaya Graha
PT Varia Usaha
PT Igasar
2013
Total aset/
Total assets
Total liabilitas/
Total liabilities
berat/
Pendapatan/
Revenue
465.354.947
1.327.817.578
374.700.703
886.458.417
671.828.713
4.122.690.875
110.049.026
107.291.780
336.325.754
1.903.221.551
1.368.450.900
5.130.845.342
- 61 -
15.604.334
127.235.330
(2.356.398)
140.483.266
Name of associate
The Company
PT Sw adaya Graha
PT Varia Usaha
Subsidiary (SP)
PT Igasar
Total aset/
Total assets
Perseroan
PT Sw adaya Graha
PT Varia Usaha
Entitas anak (SP)
PT Igasar
Total liabilitas/
Total liabilities
Laba tahun
berjalan/
Income for
the year
Pendapatan/
Revenue
Name of associate
309.060.300
1.144.097.015
232.662.974
798.140.319
673.288.787
3.399.111.074
3.241.547
108.791.916
110.332.280
101.060.407
351.666.099
6.578.637
1.563.489.595
1.131.863.700
4.424.065.960
118.612.100
The Company
PT Sw adaya Graha
PT Varia Usaha
Subsidiary (SP)
PT Igasar
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassification
31 Desember/
December 31,
2013
Harga perolehan
Tanah
Bangunan dan prasarana
3.335.667
66.374.715
626.250
(381.742)
13.312.073
3.335.667
79.931.296
Acquisition cost
Land
Buildings and infrastructure
Jumlah
69.710.382
626.250
(381.742)
13.312.073
83.266.963
Accumulated depreciation
Buildings and infrastructure
Akumulasi penyusutan
Bangunan dan prasarana
29.035.862
5.614.344
(38.174)
34.612.032
Jumlah
29.035.862
5.614.344
(38.174)
34.612.032
Total
40.674.520
48.654.931
1 Januari/
January 1,
2012
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
31 Desember/
December 31,
2012
Harga perolehan
Tanah
Bangunan dan prasarana
3.335.667
47.072.092
19.302.623
3.335.667
66.374.715
Acquisition cost
Land
Buildings and infrastructure
Jumlah
50.407.759
19.302.623
69.710.382
Accumulated depreciation
Buildings and infrastructure
Akumulasi penyusutan
Bangunan dan prasarana
24.825.685
4.210.177
29.035.862
Jumlah
24.825.685
4.210.177
29.035.862
Total
25.582.074
40.674.520
- 62 -
Harga perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Tanah pertambangan
Bangunan, jalan, jembatan
dan pelabuhan
Mesin-mesin
Alat-alat berat dan
kendaraan
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Aset dalam penyelesaian:
Tanah
Bangunan, jalan, jembatan
dan pelabuhan
Mesin-mesin
Alat-alat berat dan
kendaraan
Perlengkapan
Pabrik semen
Pembangkit tenaga
listrik
Akumulasi penyusutan
dan deplesi:
Pemilikan langsung
Tanah pertambangan
Bangunan, jalan, jembatan
dan pelabuhan
Mesin-mesin
Alat-alat berat dan
kendaraan
Perlengkapan dan peralatan
kantor
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
2.291.215
(1.729.885)
Selisih kurs/
Foreign
exchange
187.381.977
114.780.254
12.455.577
5.903.341
4.242.064.275
12.017.813.376
48.600.099
222.703.443
(1.579.477)
(65.124.523)
1.160.337.344
3.090.607.455
272.573.294
478.738.458
5.721.995.535
15.744.738.209
858.196.064
70.441.248
(26.846.408)
42.743.518
1.558.975
946.093.397
480.501.337
35.131.101
(18.948.359)
4.564.837
300.186
501.549.102
104.800.325
364.817.938
(561.330)
469.056.933
499.488.260
1.272.408.719
640.560.543
768.880.379
(402.501.781)
(597.941.139)
21.737.030
26.422.210
3.400.277.807
24.964.448
38.401.594
64.426.348
(42.041.382)
(5.260.778)
(3.376.970.067)
1.168.792.278
300.473.304
24.394.663.912
2.597.759.363
(112.498.767)
120.623.955
81.898.456
12.223.819
(1.252.860)
1.881.786
42.209.239
204.404.197
54.433.058
(1.252.860)
24.599.068.109
2.652.192.421
(113.751.627)
89.252.250
3.186.139
1.572.627.903
5.078.961.244
154.414.662
729.303.890
(47.039)
(59.335.545)
640.111.989
73.153.742
(26.416.277)
(126.461.993)
31 Desember/
December 31,
2013
9.300.234
(30.039.514)
732.431.633
202.128.769
118.953.710
746.847.256
1.413.308.445
4.660.096
59.563.026
87.734.088
1.469.265.582
44.091.025
257.584.395
(15.120.863)
566.502
122.021
732.431.633
120.623.955
92.869.415
92.438.389
54.115.350
97.417.539
1.765.990.013
5.846.913.630
1.232.408
688.203.883
352.654.399
40.217.228
(18.392.079)
(241.159)
424.379
374.662.768
1.000.275.661
(104.190.940)
(14.673.499)
153.189.676
8.768.208.683
32.285.783
36.727.824
16.480.785
9.997.144
(1.252.860)
2.331.284
16.181.743
42.659.672
(1.252.860)
7.804.952.676
1.042.935.333
(105.443.800)
16.794.115.433
18.513.027
112.751.703
(14.673.499)
153.189.676
48.766.568
45.472.108
Accumulated depreciation
and depletion
Direct Ow nership
Mining properties
Buildings, roads, bridges
and harbors
Machinery
Heavy equipment and
vehicles
Furniture and office
equipment
Leased Assets
Buildings
Vessels and vehicles
Furniture and office
equipment
8.880.960.386
18.862.518.157
- 63 -
Leased Assets
Buildings
Vessels and vehicles
Furniture and office
equipment
27.743.478.543
7.733.607.785
71.344.891
Pow er plants
27.485.894.148
(126.461.993)
Acquisition cost
Direct Ow nership
Land
Mining properties
Buildings, roads, bridges
and harbors
Machinery
Heavy equipment and
vehicles
Furniture and office
equipment
Construction in progress:
Land
Buildings, roads, bridges
and harbors
Machinery
Heavy equipment and
vehicles
Equipment
Cement plant
1 Januari/
January 1,
2012
Harga perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Tanah pertambangan
Bangunan, jalan, jembatan
dan pelabuhan
Mesin-mesin
Alat-alat berat dan
kendaraan
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Aset dalam penyelesaian:
Tanah
Bangunan, jalan, jembatan
dan pelabuhan
Mesin-mesin
Alat-alat berat dan
kendaraan
Perlengkapan
Pabrik semen
Pembangkit tenaga
listrik
151.483.834
113.050.369
Reklasifikasi/
Reclassifications *)
Pengurangan/
Deductions
3.332.700
-
(47.250)
32.612.693
1.729.885
31 Desember/
December 31,
2012
(27.390)
499.488.260
1.272.408.719
21.737.030
26.422.210
3.400.277.807
Acquisition cost
Direct Ow nership
Land
Mining properties
Buildings, roads, bridges
and harbors
Machinery
Heavy equipment and
vehicles
Furniture and office
equipment
Construction in progress:
Land
Buildings, roads, bridges
and harbors
Machinery
Heavy equipment and
vehicles
Equipment
Cement plant
1.168.792.278
Pow er plants
187.381.977
114.780.254
(7.700.401)
(71.996.082)
881.051.301
3.114.899.069
(404.244)
(775.616)
4.242.064.275
12.017.813.376
763.802.954
10.597.921
52.235.425
(11.793.571)
43.357.916
(4.581)
858.196.064
398.437.224
4.448.494
23.141.481
54.476.061
(1.923)
480.501.337
81.238.156
(45.299.327)
353.576.147
1.118.262.843
(153.348.999)
(559.037.784)
82.709.084
46.378.970
1.078.617.533
(67.611.714)
(215.389.933)
(3.275.677.241)
68.861.496
299.261.112
650.259.950
6.639.660
195.433.173
5.597.337.515
628.938.872
62.951.100
2.807.286.326
66.450.334
108.673.096
4.082.773
179.206.203
78.679.072
2.807.286.326
539.853.406
(91.537.304)
(188.238.073)
58.214.415
22.236.219
(4.040.794)
(48.420.859)
(590.000)
104.800.325
3.628.985.699
(1.213.754)
24.394.663.912
120.623.955
81.898.456
(1.999.031)
(201.956)
1.881.786
80.450.634
(54.460.684)
(791.956)
204.404.197
3.709.436.333
(145.997.988)
(189.030.029)
10.573.178
(1.213.754)
1.384.860.141
4.351.196.345
122.057.702
301.382.945
73.428.241
498.460.393
(7.665.142)
(71.947.499)
551.257.007
4.241.896
94.126.713
(11.603.834)
-
89.252.250
1.572.627.903
5.078.961.244
(1.847)
640.111.989
2.092.054
316.522.425
2.567.207
32.986.676
430.249.750
709.575.201
(91.216.475)
12.113.859
17.216.603
(4.040.795)
(48.420.859)
(531.000)
579.202
(1.111)
352.654.399
2.671.256
(186.937)
7.733.607.785
24.212.719
68.463.080
2.704.315
1.628.516
(1.817.891)
(183.656)
2.331.284
95.380.114
30.958.978
(54.279.545)
(714.656)
71.344.891
740.534.179
(145.496.020)
430.249.750
1.956.600
(186.937)
11.640.692.117
32.285.783
36.727.824
Accumulated depreciation
and depletion
Direct Ow nership
Mining properties
Buildings, roads, bridges
and harbors
Machinery
Heavy equipment and
vehicles
Furniture and office
equipment
Leased Assets
Buildings
Vessels and vehicles
Furniture and office
equipment
7.804.952.676
16.794.115.433
2013
Beban pabrikasi
Beban usaha
Aset dalam penyelesaian-pabrik semen
Leased Assets
Buildings
Vessels and vehicles
Furniture and office
equipment
24.599.068.109
(53.039)
(130.940)
6.682.514.990
Jumlah
Selisih kurs/
Foreign
exchange
25.045.345
224.594.609
6.777.895.104
Nilai buku bersih
Penambahan/
Additions
935.217.926
1.794.070.885
18.418.587.221
Akumulasi penyusutan
dan deplesi:
Pemilikan langsung
Tanah pertambangan
Bangunan, jalan, jembatan
dan pelabuhan
Mesin-mesin
Alat-alat berat dan
kendaraan
Perlengkapan dan peralatan
kantor
2.408.854.348
6.957.020.511
18.239.381.018
Aset sew a pembiayaan
Bangunan
Kapal dan kendaraan
Perlengkapan dan
peralatan kantor
akuisisi
entitas anak/
Acquisition of
subsidiary
2012
985.066.959
63.482.718
-
695.243.338
49.501.018
1.948.601
Manufacturing cost
Operating expenses
Construction in progress-cement plant
1.048.549.677
746.692.957
Total
Persentase
penyelesaian/
Completion
percentage
Tanah pertambangan
Bangunan, jalan, jembatan
dan pelabuhan
Mesin-mesin
Perlengkapan
Pembangkit tenaga listrik
Estimasi tahun
penyelesaian/Es
timated
completion year
7% - 98%
2015
25% - 98%
20% - 90%
91% - 98%
96%
2014 - 2015
2015
2015
2014
Mining land
Buildings, roads, bridges,
and harbors
Machinery
Equipment
Power plants
sebesar
- 65 -
Certain fixed assets are used as collateral for noncash loan facilities and credit investment facilities
(Note 21).
2013
Hasil penjualan neto
Nilai perolehan
Bangunan
Alat berat
Mesin
2012
4.595.550
30.271.818
272.403
10.360.829
12.483.580
3.802.929
420.991
65.551.256
23.116.812
69.775.176
Akumulasi penyusutan
Bangunan
Alat berat
Mesin
(21.827)
(10.303.776)
(12.176.448)
(3.802.929)
(420.991)
(65.551.256)
Accumulated depreciation
Building
Heavy equipment
Machinery
(22.502.051)
614.761
(69.775.176)
-
3.980.789
30.271.818
- 66 -
2012
77.548.618
25.340.595
15.375.074
60.261.086
33.631.102
10.159.306
Jumlah
Akumulasi amortisasi
118.264.287
(17.637.282)
104.051.494
(10.306.123)
Jumlah
100.627.005
93.745.371
- 67 -
31 Desember/
December 31,
2012
Harga perolehan
Lisensi
Merek dagang
Piranti perangkat lunak
Pengurusan perpanjangan
hak atas tanah
Goodw ill
Akumulasi amortisasi
dan penurunan nilai:
Lisensi
Merek dagang
Piranti perangkat lunak
Pengurusan perpanjangan
hak atas tanah
Akumulasi amortisasi
dan penurunan nilai:
Piranti perangkat lunak
Pengurusan perpanjangan
hak atas tanah
1.940.705
(1.348.816)
9.485.906
122.402.521
4.894.174
-
(8.785.066)
-
1.026.902.373
6.834.879
(10.133.882)
Selisih kurs/
Foreign
exchange
31 Desember/
December 31,
2013
149.748.298
34.124.055
75.831
738.181.498
168.213.905
173.158.616
Acquisition cost
Licenses
Trademark
Computer softw are
4.575.091
-
31.149.788
10.170.105
153.552.309
4.575.091
215.097.972
1.243.276.433
15.014.113
15.358.769
13.999.584
34.270.571
(1.348.816)
8.855.150
935.154
(8.785.066)
514.426
3.095.768
2.821.806
69.988
23.869.263
64.564.078
(10.133.882)
514.426
18.454.537
16.821.390
48.005.856
1.519.664
5.987.562
1.003.033.110
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Selisih kurs/
Foreign
exchange
84.801.447
1.158.474.986
akuisisi
entitas anak/
Acquisition of
subsidiary
Accumulated amortization
and impairment
Licenses
Trademark
Computer softw are
31 Desember/
December 31,
2012
9.177.904
588.687.658
134.147.835
377.932
162.935.223
(254.458)
(57.985)
(163)
588.433.200
134.089.850
172.490.896
Acquisition cost
Licenses
Trademark
Computer softw are
8.785.066
-
122.455.452
700.840
-
(52.931)
9.485.906
122.402.521
17.962.970
845.668.877
163.636.063
(365.537)
1.026.902.373
5.023.394
256.947
8.079.867
13.103.261
Nilai buku bersih
Reklasifikasi/
Reclassifications
Pengurangan/
Deductions
588.433.200
134.089.850
172.490.896
31 Desember/
December 31,
2011
Harga perolehan
Lisensi
Merek dagang
Piranti perangkat lunak
Pengurusan perpanjangan
hak atas tanah
Goodw ill
Penambahan/
Additions
256.947
9.733.772
775.283
8.855.150
10.509.055
23.869.263
4.859.709
15.014.113
1.003.033.110
Accumulated amortization
and impairment
Computer softw are
Land rights renew al
Piranti
perangkat
lunak
merupakan
biaya
pengembangan sistem informasi akuntansi dan
manajemen yang diamortisasi selama lima tahun.
- 68 -
2012
142.901.140
46.797.219
65.976.753
18.750.000
6.024.752
-
44.799.163
7.649.010
Jumlah
214.473.111
118.424.926
20.
Total
ASET LAIN-LAIN
2012
132.120.443
24.187.170
65.526.305
2.302.036
47.878.536
2.029.948
830.679
3.483.490
Jumlah
224.135.954
54.222.653
Total
PINJAMAN
a.
21. BORROWINGS
Jangka pendek
a.
2013
Rupiah
Pihak berelasi:
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Pihak ketiga:
PT Bank Pundi Indonesia Tbk
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
Short-term
2012
2.010.600
2.272.000
10.000.000
5.301.565
15.301.565
17.312.165
(Dilanjutkan)
Rupiah
Related party:
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Third parties:
PT Bank Pundi Indonesia Tbk
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
2.272.000
(Forw ard)
- 69 -
Dong Vietnam
Pihak ketiga:
An Binh Bank
Vietnam Bank for Agriculture
and Rural Development
Military Commercial Joint
Stock Bank
Vietnam Prosperity Joint Stock
Comrercial Bank
Bui Thi The
Lien Viet Joint Stock
Commercial Bank
Bank for Investment and
Development of Vietnam (BIDV)
Pihak berelasi:
Sapa Geleximco
Geleximco Trading and
Investment JSC
Southern General Import &
Export JSC
Jumlah
2012
188.379.988
198.235.566
57.745.727
43.614.158
28.255.529
14.118.585
870.300
761
-
10.637.500
81.488.063
289.370.890
333.975.287
13.427.818
9.712.500
815.153
508.750
3.885.000
14.242.971
14.106.250
320.926.026
350.353.537
Vietnamese Dong
Third parties:
An Binh Bank
Vietnam Bank for Agriculture
and Rural Development
Mlitary Commercial Joint
Stock Bank
Vietnam Prosperity Joint Stock
Comrercial Bank
Bui Thi The
Lien Viet Joint Stock
Commercial Bank
Bank for Investment and
Development of Vietnam (BIDV)
Related parties:
Sapa Geleximco
Geleximco Trading and
Investment JSC
Southern General Import &
Export JSC
Total
Perseroan
1. The Company
1)
1)
- 70 -
- 71 -
- 72 -
- 73 -
1. Perseroan
1.
The Company
Pada
17
April
2012,
Perseroan
menandatangani perjanjian pemberian
fasilitas pembukaan Letter of Credit (LC)
dengan PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk dengan maksimum fasilitas
sebesar USD 25.000.000. Berdasarkan
surat persetujuan perubahan perjanjian
tanggal 17 April 2013, fasilitas ini
diperpanjang sampai dengan tanggal 16
April 2014. Perseroan dikenakan bunga
sebagaimana yang diatur di dalam
perjanjian.
- 74 -
2.
2.
Pada
tanggal
28
Agustus
2012,
PT Sepatim Batamtama, entitas anak SP,
memperoleh kredit modal kerja dari
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
dengan maksimum fasilitas sebesar
Rp 4.600.000 dengan tingkat suku bunga
13,25% per tahun.
Fasilitas tersebut
diberikan selama jangka waktu 12 bulan
dan jatuh tempo 27 Agustus 2013. Pada
tanggal 1 Oktober 2013 fasilitas tersebut
telah diperpanjang selama 12 bulan dan
akan berakhir pada 26 Agustus 2014.
Fasilitas tersebut dijamin dengan tanah dan
bangunan, mesin, kendaraan, kas dan
setara kas yang dibatasi penggunaannya
pada
BNI
senilai
Rp
2.386.964
(Catatan 6).
- 75 -
Perseroan
The Company
Pada
tanggal
9
April
2013,
SPB
menandatangani perjanjian fasilitas kredit
modal
kerja
(Demand
Loan)
dengan
PT Bank OCBC NISP Tbk, maksimum sebesar
Rp 25.000.000 dengan tingkat suku bunga
mengambang 8,75%. Fasilitas ini jatuh tempo
maksimal 12 bulan setelah penandatanganan
perjanjian dan dijamin dengan kendaraan.
On
a) April 9, 2013, SPB entered into working
capital credit facility agreement (Demand
Loan) with PT Bank OCBC NISP Tbk, for
maximum amounts of Rp 25,000,000 with a
floating interest rate of 8.75%. The maximum
maturity of this facility is 12 months after the
signing of the agreement and secured with
vehicles.
- 76 -
On
a) November 13, 2013, SPB entered into
working capital credit facility agreement (Demand
Loan) with PT Bank Pundi Indonesia Tbk, for
maximum amount of Rp 10,000,000. The
maximum maturity of this facility is 6 months after
the signing of the agreement and secured with
vechicles. Interest rate is 4% per annum. As of
December 31, 2013, the outstanding short term
borrowing from this facility is Rp 10,000,000.
Pada tanggal 17
April 2011, TLCC
menandatangani perjanjian pinjaman dengan
An Binh Bank yang diperbaharui pada tanggal
17 April 2012, untuk pokok awal pinjaman
sebesar VND 150 miliar. Pinjaman ini dibayar
setiap enam bulan setelah pencairan dan
dikenakan pembayaran bunga bulanan yang
besarnya berubah setiap tiga bulan. Tingkat
suku bunga berkisar masing-masing antara
12% dan 18% per tahun pada tahun 2013 dan
15% sampai 19,5% per tahun pada tahun 2012.
Pinjaman ini dijamin dengan persediaan TLCC
sebesar 143% dari saldo pinjaman yang belum
dibayar. Jatuh tempo pinjaman ini telah
diperpanjang hingga Juni 2014.
- 77 -
- 78 -
Geleximco
Geleximco
- 79 -
b.
Jangka panjang
b.
2013
Pinjaman bank :
Pihak ketiga:
Bank f or Investment and
Development of Vietnam
Vietnam Development Bank
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Lien Viet Joint Stock
Commercial Bank
An Binh Bank
Pihak berelasi
Bank Sindikasi
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Jumlah
Dikurangi bagian yang akan
jatuh tempo dalam satu tahun
Long-term
2012
458.919.043
234.500.066
22.677.080
420.702.746
215.110.116
49.621.560
165.937
-
221.075
4.328.587
716.262.126
689.984.084
2.860.528.813
2.622.528.079
21.598.215
32.189.215
873.489
4.443.964
2.883.000.517
2.659.161.258
3.599.262.643
3.349.145.342
(469.973.512)
3.129.289.131
- 80 -
(241.656.997)
3.107.488.345
Bank loans:
Third parties:
Bank f or Investment and
Development of Vietnam
Vietnam Development Bank
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Lien Viet Joint Stock
Commercial Bank
An Binh Bank
Related parties:
Syndicated Bank
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Total
Less current portion
Pada
tanggal
8
Juni
2005,
TLCC
menandatangani perjanjian dengan Vietnam
Development Bank (VDB) - Cabang Quang
Ninh selama 10 tahun senilai VND 1.021 miliar.
Pokok pinjaman dibayar secara bulanan.
Angsuran pertama akan dibayar pada Juli 2007.
Angsuran terakhir akan dibayarkan pada Maret
2016. Pembayaran angsuran pokok adalah
VND13 miliar dari bulan Januari 2013 dengan
tingkat suku bunga 6,6% sampai 9,6% per
tahun. Agunan berupa tanah dan aset yang
melekat pada pabrik utama TLCC di Quang
Ninh, dengan total nilai VND 1.198 miliar.
1.
1.
a)
a)
- 81 -
b)
The
first
drawdown
was
on
December 11, 2009 amounting to
Rp 10,639,426. The loan is repayable
in three years and has been settled in
2012. The loan is secured by 3 unit
Excavators and 3 unit Bulldozers that
were acquired using this facility.
b)
- 82 -
c)
c)
- 83 -
d)
d)
Pencairan
kedua
dari
kredit
investasi keempat pada tanggal
11
Agustus
2011
sebesar
Rp 5.341.991. Pembayaran pinjaman
ini dilakukan secara bulanan selama
tiga tahun, ditambah masa tenggang
selama tiga bulan, dengan cicilan
terakhir pada tanggal 11 Nopember
2014. Pinjaman ini dijamin dengan 2
unit Excavator dan 1 unit Bulldozer
yang dibeli menggunakan dana yang
diperoleh dari fasilitas kredit tersebut.
- 84 -
- 85 -
Pada
tanggal
2
Juli
2012,
TLCC
menandatangani perjanjian dengan Lien Viet
Bank selama 3 tahun sebesar VND 574 juta.
Pokok diangsur setiap 3 bulan dari tanggal
pencairan
pertama.
Pembayaran
bunga
dilakukan setiap bulan dengan tingkat bunga
15% sampai 16%. Agunan adalah mobil dengan
29 kursi senilai VND 820 juta.
An Binh Bank
An Binh Bank
Pada
tanggal
26
Mei
2009,
TLCC
menandatangani perjanjian 2 tahun dengan An
Binh Bank senilai EUR 4 juta. Bunga dibayar
secara bulanan. Pokok pinjaman akan
dikembalikan dalam waktu 2 tahun sejak 15 Juli
2011 (tanggal pencairan). Tingkat suku bunga
berkisar antara 15% sampai 21% per tahun.
Pinjaman ini dijamin dengan aset yang dibeli
menggunakan pinjaman dengan nilai total
sebesar EUR 235.678 dan persediaan yang
harus lebih besar dari 100% dari saldo
pinjaman. Pinjaman ini telah dilunasi pada
tahun 2013.
Bank Sindikasi
Syndicated Banks
1.
1.
- 86 -
2.
2.
Bank
Sindikasi
mengenakan
bunga
mengambang berdasarkan prime lending rate
dari masing-masing Bank Sindikasi yang pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berkisar
masing-masing antara 9,33% sampai dengan
9,73% dan 9,59% sampai dengan 10,27% per
tahun. Pembayaran pokok kredit sindikasi akan
dilakukan secara cicilan triwulanan mulai
September 2013 sampai dengan Juni 2019.
- 87 -
UTSG
1.
UTSG
a)
a)
b)
Realisasi
penarikan
kedua
pada
tanggal 27 Desember 2012 sebesar
Rp 12.838.935. Tingkat bunga pinjaman
per tahun adalah 9,50% dengan jangka
waktu pinjaman 5 tahun dan akan jatuh
tempo pada tanggal 27 Desember 2017.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan
2012, saldo utang bank atas fasilitas ini
masing-masing sebesar Rp 10.813.935
dan Rp 12.838.935.
b)
- 88 -
2.
IKSG
2.
IKSG
Perjanjian
pinjaman
tersebut
mencakup
persyaratan tertentu antara lain membatasi hak
IKSG untuk mengubah susunan dewan direksi
dan
komisaris,
menambah
utang
selain utang yang sudah ada dan melakukan
pembayaran
dividen
kepada
pemegang
saham serta mengharuskan Perusahaan
mempertahankan rasio keuangan tertentu yang
dihitung berdasarkan laporan keuangan. Pada
tanggal 31 Desember 2013, IKSG telah
memenuhi semua persyaratan pinjaman. Pada
tanggal 31 Desember 2013, saldo utang bank
sebesar Rp 5.115.000.
UTSG
UTSG
- 89 -
Pada tahun 2008, UTSG memperoleh fasilitasfasilitas pinjaman dari PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. dengan jumlah
maksimum pinjaman sebesar Rp 2.450.000
yang digunakan untuk pembelian 1 unit Rock
Drill. Pinjaman dijamin dengan mesin bor yang
dibeli tersebut. Jangka waktu pinjaman adalah 5
tahun dan telah dilunasi pada tanggal
24 Desember 2013. Pada tanggal 31 Desember
2012, saldo utang bank untuk fasilitas ini adalah
Rp 530.000.
2013
Bangunan
Dana Pensiun Semen Gresik
PT PBM Biringkasi Raya
Kendaraan
Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa
PT Jepari Mega Adidaya
Koperasi Karyaw an Semen Tonasa
PT Serasi Auto Raya
PT Intercom Mobilindo
Kapal
PT Indobaruna Bulk Transport
PT Pelayaran Andalas
Bahtera Baruna
PT Pelayaran Tonasa Lines
Peralatan kantor
PT Projectindo Teknow indata
Alat berat
PT. JA Mitsui Leasing Indonesia
2012
Buildings
Dana Pensiun Semen Gresik
PT PBM Biringkasi Raya
Motor vehicles
Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa
PT Jepari Mega Adidaya
Koperasi Karyaw an Semen Tonasa
PT Serasi Auto Raya
PT Intercom Mobilindo
Vessels
PT Indobaruna Bulk Transport
PT Pelayaran Andalas
Bahtera Baruna
PT Pelayaran Tonasa Lines
Office equipment
PT Projectindo Teknow indata
Heavy equipment
PT. JA Mitsui Leasing Indonesia
29.247.632
11.804.077
33.771.721
12.085.573
6.393.829
4.537.535
3.759.422
1.922.576
-
7.797.255
2.872.731
-
46.941.643
21.345.782
4.482.708
4.357.226
7.788.295
7.908.515
5.733.388
1.307.172
43.213.879
56.056.409
162.393.915
150.933.453
(49.300.788)
(35.992.312)
113.093.127
114.941.141
Long-term liabilities
- 90 -
2013
2012
63.428.001
47.262.745
117.840.767
24.632.250
139.840.405
8.169.103
205.901.018
195.272.253
(43.507.103)
(44.338.800)
162.393.915
150.933.453
(49.300.788)
(35.992.312)
Current portion
113.093.127
114.941.141
Long-term liabilities
Pihak ketiga:
Rupiah
Dong Vietnam
Dolar Amerika Serikat
Euro
Mata uang asing lainnya
Pihak berelasi
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Dong Vietnam
Mata uang asing lainnya
2012
1.354.860.898
270.652.098
35.070.495
8.549.812
3.138.908
1.027.078.555
331.810.218
94.422.239
119.872.062
29.617.690
1.672.272.211
1.602.800.764
785.553.716
30.831.610
12.716.887
359.486
529.302.663
41.150.245
-
829.461.699
570.452.908
2.501.733.910
2.173.253.672
- 91 -
Third parties:
Rupiah
Vietnamese Dong
United States Dollars
Euro
Other foreign currencies
Related parties:
Rupiah
United States Dollars
Vietnamese Dong
Other foreign currencies
Lancar
Lew at jatuh tempo:
1 - 45 hari
46 - 135 hari
136 - 365 hari
Lebih dari 365 hari
2012
1.899.171.794
1.871.656.607
461.760.571
50.283.859
29.261.630
61.256.056
257.375.456
30.104.421
7.165.666
6.951.522
2.501.733.910
2.173.253.672
2012
Pihak ketiga:
Utang pembelian aset tetap
Uang titipan
Lainnya
223.759.267
25.244.382
46.619.213
362.807.763
31.380.319
41.042.648
Third parties:
Purchase of fixed assets payables
Deposits received
Others
Pihak berelasi
295.622.862
24.761.055
435.230.730
82.602.209
Related parties
320.383.917
517.832.939
Current
Overdue:
1 - 45 days
46 - 135 days
136 - 365 days
Over 365 days
b.
2013
2012
12.331.479
89.681
32.748
9.122.698
2.437.162
1.671.572
Jumlah
12.453.908
13.231.432
- 92 -
2012
181.703.776
82.253.192
55.695.629
123.002.286
73.894.397
10.153.721
23.760.000
23.199.096
13.573.784
11.998.516
6.516.846
4.242.154
349.602
34.912.638
23.760.000
28.823.019
4.035.240
69.259.225
5.992.351
347.048
17.456.175
41.529.330
438.205.233
398.252.792
Perseroan
PPh badan (Catatan 41)
Utang pajak lain
PPh Pasal 21
PPh Pasal 22
PPh Pasal 23 dan 26
Pajak penghasilan final
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pertambahan Nilai WAPU
Jumlah
Entitas anak
PPh badan
Utang pajak lain
PPh Pasal 21
PPh Pasal 22
PPh Pasal 23 dan 26
Pajak penghasilan final
Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak Pertambahan Nilai
Lainnya
Jumlah
Jumlah
Sales promotion
Transportation
Insurance, rent and expedition
Provision for purchase
contract loss (Note 50)
Professional fees
Maintenance
Partnership program
Mining rights fees
Packer fees
Interest
Others (below Rp1,000,000)
2012
96.053.982
146.982.904
9.344.111
3.040.310
2.531.097
1.902.824
54.479.167
7.502.899
2.390.125
2.897.847
61.271.885
40.166.670
29.930.349
207.518.161
250.976.009
70.714.371
127.686.799
17.446.125
2.433.168
1.610.630
4.135.883
4.722.867
88.947.430
1.008.107
29.155.681
2.275.231
5.994.512
3.995.497
3.202.719
81.103.593
15.201
191.018.581
253.429.233
398.536.742
504.405.242
The Company
Corporate Income tax (Note 41)
Other taxes payable
Income tax Article 21
Income tax Article 22
Income tax Articles 23 and 26
Final income tax
Value Added Tax
Value Added Tax - Tax Collector
Total
Subsidiaries
Corporate Income tax
Other taxes payable
Income tax Article 21
Income tax Article 22
Income tax Articles 23 and 26
Final income tax
Land and Building Tax
Value Added Tax
Others
Total
Total
- 93 -
Sales
advances
represent
receipts
from
subsidiaries (SP, ST, KIG, UTSG and SPB)
customers for sales of cement, industrial real estate
land and readymix concrete.
Nilai
tercatat
aw al/
Provisi
tambahan/
Beginning
balance
Additional
provision
23.776.426
69.399.593
56.817.137
7.926.059
80.593.563
77.325.652
Jumlah
yang terjadi
dan dibebankan/
Amount realized
and expense
(3.745.591)
Peningkatan
selama
tahun jalan/
Nilai
tercatat
akhir/
Increase during
the year
Ending
balance
89.430.428
3.448.471
68.191.667
3.448.471
157.622.095
Peningkatan
selama
tahun jalan/
Nilai
tercatat
akhir/
Increase during
the year
Ending
balance
Quarry restoration
Estimated cost of dismantling
(3.745.591)
of fixed assets
Total
2012
Nilai
tercatat
aw al/
Provisi
tambahan/
Beginning
balance
Additional
provision
23.599.131
2.151.690
44.105.437
9.405.000
67.704.568
11.556.690
Jumlah
yang terjadi
dan dibebankan/
Amount realized
and expense
(1.974.395)
23.776.426
3.306.700
56.817.137
3.306.700
80.593.563
Quarry restoration
Estimated cost of dismantling
(1.974.395)
of fixed assets
Total
- 94 -
Nilai Nominal
Saham/
Par value of
shares
% Kepemilikan/
Ow nership
3.025.406
302.540.600
51,01
2.906.114
290.611.400
48,99
Jumlah
5.931.520
593.152.000
100,00
Total
2013
2012
Agio saham
Biaya emisi efek ekuitas
Selisih nilai perolehan dengan hasil
penjualan saham yang diperoleh
kembali
1.252.065.600
(4.710.160)
1.252.065.600
(4.710.160)
210.902.460
210.902.460
Jumlah
1.458.257.900
1.458.257.900
Share premium
Share issuance costs
Difference betw een the cost and the
proceeds from the sale of treasury
stock
Total
Pada
tahun
1995,
Perseroan
melakukan
penjualan 444.864.000 saham bernilai nominal
Rp 444.864.000 melalui penawaran umum terbatas
kepada masyarakat dengan hak memesan efek
terlebih dahulu. Hasil penjualan adalah sebesar
Rp 1.456.929.600. Perseroan mencatat modal
disetor Rp 444.864.000 dan Rp 1.012.065.600
sebagai agio saham.
- 95 -
31. DIVIDEN
31. DIVIDENDS
a.
2013
Non-controlling
subsidiaries
interests
in
equity
2012
67.864.740
36.835.278
90.931.389
11.269.104
740.639
11.490
713.549.490
63.504.960
41.305.883
102.448.526
1.543.581
9.170.658
738.070
5.395
598.590.072
230.417
234.289
Jumlah
921.432.547
817.541.434
- 96 -
of
b.
b.
2013
2012
9.855.160
(4.017.167)
11.676.043
3.058.177
2.569
(1.105)
(36.518.401)
Jumlah
(15.948.596)
10.990.760
1.133.595
66.258.223
(78.964)
2.525.608
(11.930)
(5)
(1.429.283)
(3.872)
33. PENDAPATAN
79.388.004
Pihak ketiga
Penjualan semen
Terak
Jasa penambangan
Beton siap pakai
Penjualan tanah kaw asan industri
Persew aan tanah kaw asan industri
Jasa peledakan
Penjualan kantong semen
Lain-lain
Jumlah
33. REVENUE
2013
Pihak berelasi
Penjualan semen
2012
4.529.914.079
3.524.476.395
19.217.498.819
379.067.187
128.903.652
89.638.441
42.591.739
17.796.974
15.132.814
9.620.247
71.076.828
15.670.118.827
120.936.991
203.057.738
13.939.801
25.562.140
10.523.571
29.632.421
19.971.326.701
16.073.771.489
24.501.240.780
19.598.247.884
Related parties
Sales of cement
Third parties
Sales of cement
Clinker
Mining services
Ready mix concrete
Sales of industrial real estate
Industrial estate land rental
Blasting services
Sales of cement bags
Others
Total
- 97 -
2012
Beban pabrikasi
Pemakaian bahan baku
Tenaga kerja
10.913.475.198
1.047.595.098
1.398.625.380
8.552.324.550
568.358.826
1.148.585.238
Manufacturing overhead
Raw materials used
Labor
13.359.695.676
10.269.268.614
504.020.109
(401.604.818)
13.462.110.967
206.252.905
127.349.400
(249.772.840)
356.170.337
194.697.920
(504.020.109)
10.316.116.762
86.410.878
96.491.057
(206.252.905)
13.545.940.432
10.292.765.792
11.206.402
7.900.926
13.557.146.834
10.300.666.718
Work-in-progress inventory
At the beginning of the year
Purchases
At the end of the year
Cost of goods manufactured
Finished goods inventory
At the beginning of the year
Purchases
At the end of the year
Cost of goods sold - cement
Cost of sales - industrial land
and others
Cost of revenue
2012
1.749.566.020
299.334.512
1.351.738.260
221.704.212
164.737.051
16.305.213
8.616.309
5.255.898
129.367.991
14.609.258
6.914.498
5.319.930
1.860.416
37.776.723
396.931
20.385.092
2.283.452.142
1.750.436.172
- 98 -
2012
791.248.961
691.256.639
141.822.567
124.482.817
122.667.340
96.680.545
92.189.346
75.011.891
69.080.074
62.854.398
174.460.801
105.836.683
54.636.524
69.364.643
52.411.556
72.235.930
64.602.820
55.363.094
37.532.367
35.246.013
30.865.960
28.854.572
11.729.916
32.090.811
748.308
33.113.136
1.688.256.993
1.438.130.719
2012
27.825.130
11.818.542
3.980.789
2.731.153
5.987.792
17.041.101
16.847.834
30.271.818
11.084.144
27.412.602
Jumlah
52.343.406
102.657.499
2012
45.447.410
(9.758)
(7.173.022)
(17.860.403)
(181.073)
(12.106.790)
Jumlah
38.264.630
(30.148.266)
Total
- 99 -
39. PENDAPATAN
KEUANGAN
a.
KEUANGAN
DAN
Pendapatan keuangan
a. Finance income
2013
b.
2012
Deposito berjangka
Rekening giro
Reksadana
Obligasi syariah
Lainnya
143.211.951
10.086.437
6.380.041
2.028.301
1.326.762
166.381.271
5.890.521
8.526.980
1.969.919
Time deposits
Current accounts
Mutual fund
Syariah bonds
Others
Jumlah
163.033.492
182.768.691
Total
Biaya keuangan
b. Finance costs
2013
2012
Kredit investasi
Sew a pembiayaan
Biaya pembongkaran aset tetap
Kredit modal kerja
Pinjaman dari Pemerintah
Republik Indonesia
Lain-lain
314.693.433
17.165.958
3.448.471
1.867.463
83.299.717
12.076.715
3.306.700
-
2.993.242
1.362.590
4.747.369
Jumlah
340.168.567
104.793.091
2012
1.343.641
7.651.100
8.408.342
8.936.850
(7.064.701)
(1.285.750)
85.813
(95.092)
83.024
(92.489)
2.789
(2.603)
Total
Investment loans
Financial lease
Dismantling costs of fixed assets
Working capital loans
Loans from the Government of
the Republic of Indonesia
Others
504.926.062
(700.028)
140.006
(140.006)
504.786.056
(560.022)
497.724.144
(1.848.375)
- 100 -
Perseroan
Kini
Tangguhan
Entitas anak
Kini
Tangguhan
Konsolidasian
Kini
Tangguhan
2012
906.878.910
36.281.871
830.188.523
(30.728.397)
943.160.781
799.460.126
597.136.868
25.803.564
564.853.538
(3.499.502)
622.940.432
561.354.036
1.504.015.778
62.085.435
1.395.042.061
(34.227.899)
1.566.101.213
1.360.814.162
The Company
Current
Deferred
Subsidiaries
Current
Deferred
Consolidated
Current
Deferred
Perseroan
telah
memenuhi
persyaratan
memperoleh penurunan tarif PPh Badan sebesar
5% masing-masing untuk tahun fiskal 2013 dan
2012 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 81
Tahun 2007.
2013
Laba konsolidasian sebelum
beban pajak penghasilan
Laba entitas anak sebelum
beban pajak penghasilan
Bagian atas laba bersih entitas
asosiasi
Disesuaikan dengan jurnal
eliminasi konsolidasi
Laba sebelum pajak penghasilan
Perseroan
2012
6.920.399.734
6.287.454.009
(2.261.028.071)
(2.345.295.005)
(34.541.962)
(27.954.901)
(24.924.020)
52.393.745
4.599.905.681
3.966.597.848
Perbedaan permanen:
Perbedaan nilai buku fiskal dan
komersial atas aset tetap
Kesejahteraan karyaw an
Penyisihan promosi
peningkatan penjualan
Denda pajak
Pendapatan yang telah dikenakan
pajak penghasilan final
Lain-lain
5.366.856
50.415.873
5.616.037
14.931.507
2.787.328
9.758
4.620.386
181.073
(78.365.400)
131.084.009
(123.981.910)
161.004.482
111.298.424
62.371.575
(Dilanjutan)
(Forward)
- 101 -
2012
Perbedaan temporer:
Perbedaan nilai buku fiskal dan
komersial atas aset tetap
dan beban tangguhan
Aset sew a pembiayaan
Liabilitas imbalan kerja
Cadangan persediaan usang
dan bergerak lambat
(320.436.343)
(1.598.758)
(13.530.706)
5.473.206
14.156.534
(82.425)
(419.508)
89.326.100
64.458.859
(175.345)
452.493
(13.743.155)
43.212.933
63.684.512
(176.809.575)
Laba kena pajak - Perseroan
6.411.723
(197.104)
8.170.593
121.973.184
4.534.394.530
4.150.942.607
906.878.910
830.188.523
597.136.868
564.853.538
1.504.015.778
1.395.042.061
Temporary differences:
Differences betw een
fiscal and commercial
net book value of fixed
assets and deferred charges
Leased assets
Employee benefits liabilities
Allow ance for obsolete and
slow moving inventories
Allow ance for impairment of
receivable
Provision for restoration expenses
Capitalized salary expenses
Productivity allow ances and incentive
Other provisions
Taxable income - the Company
Income tax expense
the Company - current
Income tax expense
subsidiaries - current
2013
2012
906.878.910
830.188.523
810.824.928
683.205.619
96.053.982
146.982.904
Income
tax
recognized
comprehensive income
dalam
2013
in
other
2012
(140.006)
140.006
Benefit/(expense) recognized
in other comprehensive income:
Exchange different from translation of
financial statements
(140.006)
140.006
- 102 -
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
1 Januari/
January 1,
2013
Dikreditkan/
(dibebankan)
ke laporan
laba rugi
komprehensif
konsolidasian/
Credited/
(charged) to
consolidated
statement of
comprehensive
income
31 Desember/
December 31,
2013
Entitas anak
Aset tetap
Aset sew a pembiayaan
Cadangan penurunan nilai piutang
Liabilitas imbalan kerja
Cadangan persediaan usang dan
bergerak lambat
Tunjangan produktivitas
dan uang jasa
Cadangan biaya bongkar
Akumulasi rugi fiskal
Penyisihan lain-lain
(19.571.451)
2.073.816
(56.314.279)
(319.752)
(75.885.730)
1.754.064
(7.103.139)
18.266.789
(7.772.989)
(2.706.141)
(14.876.128)
15.560.648
11.328.149
1.575.505
4.530.604
1.094.641
(16.485)
(83.901)
12.422.790
1.559.020
4.446.703
46.954.574
15.580.214
17.865.218
11.971.817
64.819.792
27.552.031
73.635.061
(36.281.871)
37.353.190
(82.662.572)
2.298.597
11.375.069
44.111.834
24.760.802
(822.322)
(8.059.776)
(31.429.105)
(57.901.770)
1.476.275
3.315.293
12.682.729
5.889.942
(1.669.973)
4.219.969
68.275.984
17.678.799
(9.966.835)
4.869.305
7.035.684
(4.658.545)
58.309.149
4.869.305
7.035.684
13.020.254
66.967.653
(19.940.765)
47.026.888
140.602.714
(56.222.636)
84.380.078
(Dilanjutkan)
Liabilitas pajak tangguhan - neto
The Company
Fixed assets
Leased assets
Deferred charges and intangible
assets
Employee benefits liabilities
Allow ance for obsolete and slow
moving inventories
Allow ance for impairment of receivables
Provision for restoration expense
Productivity allow ances and
and incentive compensation
Other provisions
Subsidiaries
Fixed assets
Leased assets
Allow ance for impairment of receivables
Employee benefits liabilities
Allow ance for obsolete and slow
moving inventories
Productivity allow ances and
incentive compensation
Asset retirement obligation
Accumulated fiscal loss
Other provisions
- 103 -
1 Januari/
January 1,
2013
31 Desember/
December 31,
2013
(91.239.453)
887.630
33.016.502
(94.998.145)
887.630
33.130.758
617.710
3.834.595
9.169.541
3.834.595
9.787.251
1.669.795
38.468.386
40.138.181
Subsidiaries
Fixed assets
Leased assets
Employee benefits liabilities
Allow ance for obsolete and slow
moving inventories
Allow ance for impairment of receivables
Productivity allow ances and
incentive compensation
(5.862.799)
(7.219.730)
(3.758.692)
114.256
(1.356.931)
(62.085.435)
Perseroan
Selisih kurs penjabaran laporan
keuangan
The Company
Exchange difference from translation
of financial statements
140.006
1 Januari/
January 1,
2012
(140.006)
Dikreditkan/
(dibebankan)
ke laporan
laba rugi
konmprehensif
konsolidasian/
Credited/
(charged) to
consolidated
statement of
comprehensive
income
31 Desember/
December 31,
2012
(23.420.349)
2.113.237
3.848.898
(39.421)
(19.571.451)
2.073.816
(1.787.954)
16.632.670
(5.315.185)
1.634.119
(7.103.139)
18.266.789
8.496.842
1.610.574
4.440.106
2.831.307
(35.069)
90.498
11.328.149
1.575.505
4.530.604
38.311.987
(3.490.449)
8.642.587
19.070.663
46.954.574
15.580.214
42.906.664
30.728.397
73.635.061
(Dilanjutkan)
The Company
Fixed assets
Leased assets
Deferred charges and intangible
assets
Employee benefits liabilities
Allow ance for obsolete and slow
moving inventories
Allow ance for impairment of receivables
Provision for restoration expense
Productivity allow ances and
and incentive compensation
Other provisions
(Forw ard)
- 104 -
1 Januari/
January 1,
2012
Entitas anak
Aset tetap
Aset sew a pembiayaan
Cadangan penurunan nilai piutang
Liabilitas imbalan kerja
Cadangan persediaan usang dan
bergerak lambat
Tunjangan produktivitas
dan uang jasa
Penyisihan lain-lain
Total aset pajak tangguhan - neto
31 Desember/
December 31,
2012
5.147.358
742.584
5.889.942
55.164.629
14.136.223
13.111.355
3.542.576
68.275.984
17.678.799
Subsidiaries
Fixed assets
Leased assets
Allow ance for impairment of receivables
Employee benefits liabilities
Allow ance for obsolete and slow
moving inventories
Productivity allow ances and
and incentive compensation
Other provisions
Total deferred tax assets - net
(69.440.339)
472.444
12.265.993
45.835.483
(13.222.233)
1.826.153
(890.924)
(1.723.649)
(82.662.572)
2.298.597
11.375.069
44.111.834
63.581.791
3.385.862
66.967.653
106.488.455
34.114.259
140.602.714
(3.358.746)
95.375
609.135
(399.946)
18.881
8.575
1.183.665
486.130
1.669.795
(1.470.571)
113.640
(1.356.931)
(3.758.692)
114.256
617.710
34.227.899
Subsidiaries
Fixed assets
Employee benefits liabilities
Allow ance for impairment of receivables
Productivity allow ances and
and incentive compensation
Total deferred tax liabilities, net
Deferred tax expense - net
Perseroan
Selisih kurs penjabaran laporan
keuangan
The Company
Exchange difference from translation
of financial statements
140.006
- 105 -
140.006
2013
Laba konsolidasian sebelum
beban pajak penghasilan
penyesuaian terkait dengan konslidasi :
Bagian atas laba bersih perusahaan
asosiasi
Disesuaikan dengan jurnal
eliminasi konsolidasi
Beban pajak penghasilan sesuai
tarif pajak
Perbedaan tarif Perseroan dengan
entitas anak
Pengaruh pajak atas perbedaan tetap:
Perbedaan nilai buku fiskal dan
komersial atas aktiva tetap
Kesejahteraan karyaw an
Promosi peningkatan penjualan
Denda pajak
Pendapatan yang telah dikenakan
pajak penghasilan final
Lain-lain
Jumlah beban pajak
2012
6.920.399.734
6.287.454.009
(34.541.962)
(27.954.901)
(24.924.020)
52.393.745
6.860.933.752
6.311.892.853
1.715.233.438
1.577.973.213
(185.420.913)
(191.710.038)
1.073.371
10.135.148
557.466
1.952
1.404.009
4.638.374
1.155.097
45.268
(27.005.649)
51.526.400
(90.378.739)
57.686.978
36.288.688
(25.449.013)
1.566.101.213
1.360.814.162
Tax Assessments
Perseroan
The Company
- 106 -
UTSG
UTSG
- 107 -
2013
2012
5.370.247.117
4.847.251.843
5.931.520.000
5.931.520.000
905
817
2012
692.964.913
81.853.461
530.554.049
41.931.591
Jumlah
774.818.374
572.485.640
Total
2012
41.650.929
216.652.656
13.296.104
74.783.377
196.629.712
-
Jumlah
271.599.689
271.413.089
Total
a. Dana Pensiun
a. Pensiun Fund
- 108 -
Tingkat mortalita
Usia pensiun normal
Tingkat cacat
Tingkat kenaikan gaji:
Program pensiun
Imbalan kerja lainnya
Tingkat diskonto tahunan
Tingkat pengembalian
investasi
Mortality rate
Normal retirement age
Disability rate
Rate of salary increase:
Pension plan
Other employee benefits
Annual discount rate
Expected return on plan
assets
- 109 -
Imbalan Pensiun
Pension Benefits
2013
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Hasil yang diharapkan dari aset
dana pensiun
Kerugian aktuaria
Amortisasi dari kerugian aktuarial
dan biaya jasa lalu yang belum diakui
Jumlah
2012
29.845.694
98.804.329
37.603.944
104.863.574
(123.323.159)
15.825.859
(110.755.737)
3.950.636
27.352
27.354
21.180.075
35.689.771
2013
2012
1.622.721.187
(1.627.186.566)
1.670.034.700
(1.376.813.999)
(4.465.379)
293.220.701
46.289.210
(218.437.324)
(172.902)
41.650.929
cost - unvested
Net liability
2013
Nilai kini liabilitas imbalan pada 1 Januari
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Imbalan dana pensiun yang dibayarkan
Iuran peserta
Perubahan program
(Keuntungan)/ kerugian aktuaria
pada liabilitas
Unrecognized actuarial
gain/ (losses)
Unrecognized past service
74.783.377
value
of
benefit
2012
1.670.034.700
29.845.694
98.804.329
(98.224.630)
4.127.307
(22.856.403)
(59.009.810)
1.622.721.187
- 110 -
1.504.118.573
37.603.944
104.863.574
(72.098.933)
5.201.577
90.345.965
1.670.034.700
2013
Nilai w ajar aset program pada 1 Januari
Imbal hasil ekspektasian aset program
Iuran oleh pemberi kerja
Iuran oleh peserta program
Imbalan yang dibayarkan
Penyesuaian program manfaat
Keuntungan/(kerugian) aktuaria
pada aset program
Nilai w ajar aset program
pada 31 Desember
2012
1.376.813.999
123.258.005
50.289.249
3.130.911
(98.089.283)
(6.556.671)
1.235.416.127
110.705.389
56.644.969
5.160.185
(70.337.330)
-
178.340.356
39.224.659
1.627.186.566
1.376.813.999
Actuarial gain/(loss)
Fair value of plan assets
December 31,
2013
Surat Berharga Negara
Kas dan deposito
Saham
Obligasi
Reksadana
Tanah dan bangunan
2012
7%
16%
6%
25%
35%
12%
8%
22%
21%
30%
9%
10%
Government Bonds
Cash and time deposit
Stocks
Bonds
Mutual funds
Land and buildings
2013
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Amortisasi dari:
Kerugian aktuarial yang belum diakui
Biaya jasa lalu yang belum diakui
(Keuntungan)/ kerugian aktuaria
Beban
2012
34.770.316
15.348.300
33.691.058
15.905.831
(1.464.953)
348.176
(14.777.636)
10.220.982
388.873
-
34.224.203
60.206.744
- 111 -
2013
2012
233.127.991
(419.534)
(16.055.801)
240.134.500
(42.013.477)
(1.491.311)
Liabilitas neto
216.652.656
196.629.712
Net liability
2013
value
240.134.500
34.770.316
15.348.300
(20.181.087)
(48.322.627)
22.856.403
(11.477.814)
225.075.615
33.691.057
15.905.831
(36.569.838)
2.031.835
-
233.127.991
240.134.500
Kenaikan/
Increase
Penurunan/
Decrease
19.235.745
23.658.202
1.142.538.260
1.226.012.781
Dana Pensiun
Nilai kini kew ajiban imbalan
Aset program
Surplus / (Defisit)
Penyesuaian liabilitas
program
Penyesuaian aset
program
Manfaat Lainnya
Nilai kini kew ajiban imbalan
Penyesuaian liabilitas
benefit
2012
Pengaruh keseluruhan
biaya jasa
Pengaruh kew ajiban imbalan
kerja
of
2013
2012
2011
2010
2009
(1.622.721.187)
1.627.186.566
4.465.379
(1.670.034.700)
1.376.813.999
(293.220.701)
(1.504.118.573)
1.235.416.127
(268.702.446)
(1.359.155.529)
1.154.484.841
(204.670.688)
(1.069.615.018)
960.468.221
(109.146.797)
(11.426.610)
(45.706.441)
(2.624.237)
(2.354.074)
94.165.370
(5.232.377)
(20.929.509)
(74.753)
(41.330.125)
(19.860.818)
Pension benefits
Present value of the obligation
Fair value of plan assets
Surplus / (Deficit)
Experience adjustments
on liabilities
Experience adjustments
on plan asset
(220.446.363)
-
(240.134.500)
(9.124.821)
(225.075.615)
(5.347.514)
(171.460.300)
6.958.398
(136.919.952)
(6.222.803)
- 112 -
Utang
premi
asuransi
pada
tanggal
31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing
sebesar Rp 1.914.794 dan Rp 201.113.
- 113 -
- 114 -
- 115 -
- 116 -
44. NATURE
OF
RELATIONSHIP
AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan
Relationship
Pemegang saham
Shareholder
- 117 -
Relationship
Entitas asosiasi
- PT Swadaya Graha
- PT Varia Usaha
- PT Igasar
Associates
Perusahaan
yang
dikendalikan oleh suatu
entitas
yang
memiliki
pengaruh signifikan pada
entitas anak
Companies controlled
by an entity which has
significant influence
over subsidiary
Mempunyai anggota
manajemen kunci yang
sama dengan Perseroan
dan memiliki pengaruh
signifikan terhadap entitas
- PT Waru Abadi
- PT Swabina Gatra
- PT Varia Usaha Beton
- PT Varia Usaha Bahari
- PT Varia Usaha Dharma Segara
- PT Varia Usaha Lintas Segara
- Dana Pensiun Semen Gresik
- Koperasi Warga Semen Gresik
- PT Konsulta
- PT Cipta Nirmala
Mempunyai anggota
manajemen kunci yang
sama dengan entitas anak
dan memiliki pengaruh
signifikan terhadap entitas
- 118 -
2013
Penjualan produk
Entitas sepengendali - BUMN :
PT Perusahaan Perdagangan
Indonesia (Persero)
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
Entitas asosiasi :
PT Varia Usaha
PT Igasar
Pihak berelasi lainnya :
Koperasi Warga Semen Gresik
PT Waru Abadi
PT Prima Karya Manunggal
Pamapersada Nusantara
Hanoi General Export-Import JSC
Koperasi Karyaw an
Semen Tonasa
2012
112.041.133
27.045.926
109.791.885
27.495.753
139.087.059
137.287.638
1.768.578.025
213.412.037
1.390.375.705
236.749.645
1.981.990.062
1.627.125.350
1.407.658.720
677.565.340
130.519.076
100.492.124
87.587.495
1.064.982.348
574.508.778
137.511.582
108.645.044
-
5.014.203
10.556.452
2.408.836.958
1.896.204.204
4.529.914.079
3.660.617.192
18,49%
18,68%
958.835
194.411
7.209.409
66.382
67.500
70.000
57.500
98.028
25.290
8.075
2.008
1.728
773
6.454
1.319.772
7.446.621
11.042.079
4.955.307
517.875
8.685.077
4.752.257
7.209.409
16.515.261
20.646.743
1.836.690
1.751.802
878.772
1.516.477
1.989.821
5.831.070
5.578.313
8.226.319
23.413.346
36.319.683
44,73%
- 119 -
35,38%
Sales of goods
Under common control - SOE :
PT Perusahaan Perdagangan
Indonesia (Persero)
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
Associates :
PT Varia Usaha
PT Igasar
Other related parties :
Koperasi Warga Semen Gresik
PT Waru Abadi
PT Prima Karya Manunggal
Pamapersada Nusantara
Hanoi General Export-Import JSC
Koperasi Karyaw an
Semen Tonasa
As a percentage of
total revenue
Sales of other goods/services
Under common control - SOE :
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
PT Jamsostek (Persero)
PT Perusahaan Perdagangan
Indonesia (Persero)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Kereta Api Indonesia
(Persero)
PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk
PT Waskita Karya (Persero)
Associates :
PT Varia Usaha
PT Sw adaya Graha
PT Igasar
Other related parties :
Koperasi Warga Semen Gresik
PT Varia Usaha Beton
Others
(below Rp1,000,000)
As a percentage of
other operating income
2012
1.754.435.963
190.061.811
145.817.530
54.077.148
44.627.709
1.313.324.759
201.347.729
114.517.983
66.098.629
17.210.622
39.906.447
14.348.379
28.583.113
26.791.831
24.930.317
28.186.438
19.580.400
20.465.131
11.820.202
10.871.299
13.838.708
9.708.241
3.673.778
6.533.999
3.220.497
8.307.464
2.176.145
3.226.094
7.867.344
73.110.100
2.114.275
2.481.002
2.236.696
5.213.927
59.309.116
1.872.680
4.564.907
9.913.973
3.363.854
1.031.209
958.175
771.400
600.005
561.860
431.475
1.918
2.960.261
7.618.590
2.060.064
874.907
17.881.854
449.226
-
87.500
20.995
1.098.282
21.866.797
45.789.878
14.585.208
5.038.451
4.112.640
2.431.264
1.608.175
2.389.751.596
2.092.824.778
501.268.006
138.742.375
27.888.536
423.203.641
339.708.000
28.083.389
667.898.917
790.995.030
(Dilanjutkan)
- 120 -
2012
258.836.601
229.890.683
173.402.335
103.177.431
102.961.162
93.132.150
71.177.944
214.308.186
227.300.556
144.449.008
77.166.922
61.154.166
75.242.507
44.853.049
58.480.016
56.938.795
56.592.918
27.896.529
78.871.350
68.744.124
51.056.874
38.286.006
46.043.834
35.972.091
28.799.046
28.300.094
28.063.378
25.580.000
25.199.728
49.920.349
57.951.705
12.862.285
12.400.000
22.204.379
24.523.589
22.084.926
20.420.669
17.379.517
11.637.365
11.539.566
20.991.961
23.397.809
15.763.489
18.673.298
13.953.520
10.712.793
3.357.608
1.496.783
294.768
46.537.358
5.077.688
4.865.735
1.730.979
53.486.290
45.148.539
1.089.275
287.157
1.644.679.297
1.416.987.586
4.689.051.983
4.297.845.215
13.557.146.834
2.283.452.142
1.688.256.993
10.300.666.718
1.750.436.172
1.438.130.719
Cost of revenue
Selling expenses
General and administration expenses
Total beban
17.528.855.969
13.489.233.609
Total expenses
26,75%
67.399.810
1,70%
- 121 -
31,86%
56.798.740
1,78%
As a percentage of total
expenses
Compensation of key
management (Note 1)
As a percentage of total
selling, general and
administration expenses
Pendapatan bunga
Entitas induk
Pinjaman dari Pemerintah
Republik Indonesia
Entitas sepengendali - BUMN :
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
Entitas asosiasi :
PT Igasar
2012
6.380.041
8.526.980
22.469.301
18.814.798
18.573.533
30.807.517
25.441.195
10.462.642
14.880.470
28.668.796
4.594.606
2.383.238
18.444.124
1.185.524
81.715.946
115.009.798
642.649
88.738.636
123.536.778
163.033.492
182.768.691
67,59%
1.362.590
4.097.925
1.884.509
4.524.469
1.928.387
858.558
757.911
1.157.611
496.873
-
26.555
8.095.777
7.637.022
8.095.777
8.999.612
340.168.567
104.793.091
2,38%
54,43%
Finance income
Parent entity
Loans from the Government of
the Republic of Indonesia
8,59%
Koperasi karyawan
Semen Tonasa
Dana Pensiun Semen Tonasa
- 122 -
Aset
Kas dan setara kas
Entitas sepengendali - BUMN :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk
PT Bank Syariah BRI
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Syariah Bukopin
2012
653.806.543
608.741.885
643.542.055
544.697.588
649.330.719
377.175.316
656.552.637
266.878.274
178.009.277
67.000.000
63.620.860
-
80.002.296
59.785.460
1.000.000
2.632.484.770
2.217.658.140
8,52%
8,34%
33.216.687
38.819.773
4.382.469
37.599.156
Sebagai persentase terhadap
total aset
Investasi jangka pendek
Entitas induk
Pemerintah Republik Indonesia
Pihak berelasi lainnya
PT Eternit Gresik
PT Sumatera Utara
Perkasa Semen
Assets
Cash and cash equivalents
Under common control - SOE :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk
PT Bank Syariah BRI
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Syariah Bukopin
38.819.773
0,12%
0,15%
87.572.050
194.099.749
1.861.173
1.861.173
402.000
402.000
2.263.173
2.263.173
89.835.223
196.362.922
0,29%
0,74%
- 123 -
Entitas asosiasi :
PT Varia Usaha
PT Igasar
Entitas asosiasi :
PT Sw adaya Graha
PT Varia Usaha
PT Igasar
2012
14.940.532
10.957.968
2.010.492
1.416.410
60.662
6.457.593
-
29.386.064
6.457.593
209.349.621
54.666.866
181.556.128
31.208.689
264.016.487
212.764.817
169.417.879
73.738.104
16.662.983
121.135.545
72.171.666
19.315.700
10.487.997
22.482.585
2.411
9.363.638
20.860.599
1.345.786
461.230
1.151.023
293.253.189
245.343.957
586.655.740
464.566.367
1,91%
1,75%
14.014.843
9.056.251
806.249
459.608
14.821.092
9.515.859
1.390.537
128.928
89.887
482.732
615.448
13.384
1.609.352
1.111.564
46.704
173.339
801.712
1.586.304
848.416
1.759.643
17.278.860
12.387.066
0,06%
0,05%
- 124 -
Associates :
PT Varia Usaha
PT Igasar
Associates :
PT Sw adaya Graha
PT Varia Usaha
PT Igasar
Liabilitas
Utang usaha
Entitas sepengendali - BUMN :
PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero)
PT Petrokimia Gresik (Persero)
PT Pertamina (Persero)
PT Dahana (Persero)
PT Waskita Karya (Persero)
PT Varuna Tirta Prakasya
PT Pindad (Persero)
PT Sucofindo (Persero)
PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero)
PT Kereta Api Indonesia
(Persero)
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
PT Hutama Karya (Persero)
PT Pelabuhan Indonesia III
(Persero)
Entitas asosiasi :
PT Varia Usaha
PT Sw adaya Graha
PT Igasar
2012
206.845.065
35.840.029
29.047.052
24.216.573
23.430.709
13.274.207
4.513.359
3.904.856
124.289.918
37.967.241
9.057.392
5.565.034
3.530.980
17.495.885
3.068.448
3.140.742
4.554.668
2.853.316
1.700.436
1.060.129
27.048
940.177
-
9.625
5.775
348.162.710
208.175.954
92.740.811
14.618.133
7.090.851
85.006.996
15.922.275
4.383.224
114.449.795
105.312.495
1.018.993
26.782.104
- 125 -
Liabilities
Trade payables
Under common control - SOE :
PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero)
PT Petrokimia Gresik (Persero)
PT Pertamina (Persero)
PT Dahana (Persero)
PT Waskita Karya (Persero)
PT Varuna Tirta Prakasya
PT Pindad (Persero)
PT Sucofindo (Persero)
PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero)
PT Kereta Api Indonesia
(Persero)
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
PT Hutama Karya (Persero)
PT Pelabuhan Indonesia III
(Persero)
Associates :
PT Varia Usaha
PT Sw adaya Graha
PT Igasar
2012
92.216.400
72.313.471
41.467.969
41.215.648
21.634.652
16.262.830
45.206.693
15.826.530
29.223.898
14.114.975
6.181.555
14.511.899
11.171.121
8.002.158
7.545.180
6.607.391
5.478.579
4.659.734
3.991.090
3.555.808
7.476.115
2.991.673
17.400.539
7.526.260
13.333.352
7.065.555
6.366.187
4.397.611
3.300.468
3.269.397
1.520.495
1.375.706
628.360
4.210.109
9.786.612
1.962.441
2.796.656
5.177.775
151.838
11.005.127
99.025
-
88.970
12.200.000
2.652.425
4.850.982
3.191.297
365.830.201
230.182.355
829.461.699
570.452.908
- 126 -
Utang lain-lain
Entitas sepengendali - BUMN :
PT Petrokima Gresik (Persero)
PT Rekayasa Industri (Persero)
PT Nindya Karya (Persero)
PT Hutama Karya (Persero)
PT Boma Bisma Indra (Persero)
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
Entitas asosiasi :
PT Sw adaya Graha
PT Varia Usaha
2012
12.419.617
-
190.456
5.292.366
2.130.131
2.070.000
432.134
132.278
12.419.617
10.247.365
5.443.197
-
47.893.975
7.582.346
5.443.197
55.476.321
1.971.453
3.379.011
55.815
6.554
1.985.072
9.972.496
248.366
468.828
1.807
1.862
927.799
165.250
147.494
125.544
1.483.601
2.835.812
6.898.241
16.878.523
24.761.055
82.602.209
854.222.754
653.055.117
9,50%
7,76%
- 127 -
Hutang lain-lain
Under common control - SOE :
PT Petrokima Gresik (Persero)
PT Rekayasa Industri (Persero)
PT Nindya Karya (Persero)
PT Hutama Karya (Persero)
PT Boma Bisma Indra (Persero)
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
Associates :
PT Sw adaya Graha
PT Varia Usaha
2012
Short-term liabilities
Borrow ings
2.010.600
2.272.000
3.885.000
13.427.818
9.712.500
815.153
508.750
16.253.571
16.378.250
1.396.796.219
1.308.393.870
806.383.072
754.441.231
161.333.825
150.889.462
21.598.215
32.189.215
873.489
4.443.964
29.247.632
11.804.077
33.771.721
12.085.573
6.393.829
4.357.226
7.908.515
3.759.422
2.442.547.006
2.304.123.551
27,17%
27,38%
Dalam
kegiatan
normal
usaha,
Perseroan
melakukan transaksi dengan pihak berelasi karena
hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan.
Semua transaksi dengan pihak berelasi telah
dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah
disepakati bersama.
Long-term liabilities
Bank loans
Syndicated Bank :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Finance lease liabilities
Dana Pensiun Semen Gresik
PT PBM Biringkasi Raya
Yayasan Kesejahteraan Semen
Tonasa
PT Pelayaran Tonasa Lines
Koperasi Karyaw an Semen
Tonasa
Total long-term liabilities
As a percentage of total liabilities
- 128 -
Segmen Usaha
Business Segments
1.
2.
Manufaktur
semen
dan
pendukungnya
(Produksi semen)
Produksi non semen yang terdiri dari
penambangan batu kapur dan tanah liat,
pembuatan kantong kemasan, pengembangan
kawasan industri dan beton siap pakai.
1.
2.
Produksi
semen/
Cement
production
Produksi
non semen/
Non-Cement
production
Jumlah
sebelum
eliminasi/
Total before
eliminations
Eliminasi/
Eliminations
Konsolidasian/
Consolidated
PENDAPATAN
Penjualan pada pihak ketiga
dan pihak-pihak berelasi
Penjualan antar segmen
24.151.908.048
-
370.331.411
448.920.067
24.522.239.459
448.920.067
(20.998.679)
(448.920.067)
24.501.240.780
-
REVENUE
Sales to third parties
and related parties
Inter-segment sales
24.151.908.048
819.251.478
24.971.159.526
(469.918.746)
24.501.240.780
6.998.339.406
153.832.562
(326.791.170)
54.865.318
9.200.930
(13.377.397)
7.053.204.724
163.033.492
(340.168.567)
9.788.123
-
7.062.992.847
163.033.492
(340.168.567)
55.130.001
(20.588.039)
34.541.962
LABA USAHA
Hasil segmen
Penghasilan bunga
Beban bunga
Bagian atas laba bersih
entitas asosiasi
Laba sebelum pajak
penghasilan
Beban pajak penghasilan
6.880.510.799
(1.553.515.902)
50.688.851
(12.585.311)
6.931.199.650
(1.566.101.213)
(10.799.916)
-
6.920.399.734
(1.566.101.213)
5.326.994.897
38.103.540
5.365.098.437
(10.799.916)
5.354.298.521
5.360.458.994
(33.464.097)
38.103.540
-
5.398.562.534
(33.464.097)
(28.315.417)
17.515.501
5.370.247.117
(15.948.596)
Profit attributable to :
Equity holders of parent entity
Non-controlling interest
5.326.994.897
38.103.540
5.365.098.437
(10.799.916)
5.354.298.521
55.130.001
29.665.225.191
582.028.744
1.078.017.241
-
30.743.242.432
(77.867.840)
30.665.374.592
582.028.744
(454.519.244)
127.509.500
Total aset
Liabilitas segmen
INFORMASI LAINNYA
Pengeluaran modal
Penyusutan, deplesi
dan amortisasi
30.792.884.092
8.639.661.597
427.114.461
9.066.776.058
(77.867.841)
8.988.908.217
2.555.967.851
148.163.584
2.704.131.435
2.933.754
2.707.065.189
1.048.717.876
77.939.399
1.126.657.275
- 129 -
1.126.657.275
OPERATING INCOME
Segment result
Interest income
Interest expense
Equity in net income of
associates
STATEMENTS OF FINANCIAL
POSITION
Segment assets
Investments in associates
Total assets
Segment liabilities
OTHER INFORMATION
Capital expenditures
Depreciation, depletion
and amortization expense
Produksi
semen/
Cement
production
Produksi
non semen/
Non-Cement
production
Jumlah
sebelum
eliminasi/
Total before
eliminations
Eliminasi/
Eliminations
Konsolidasian/
Consolidated
PENDAPATAN
Penjualan pada pihak ketiga
dan pihak-pihak berelasi
Penjualan antar segmen
19.194.595.222
-
403.652.662
387.707.688
19.598.247.884
387.707.688
(387.707.688)
19.598.247.884
-
REVENUE
Sales to third parties
and related parties
Inter-segment sales
19.194.595.222
791.360.350
19.985.955.572
(387.707.688)
19.598.247.884
5.947.366.010
171.908.263
(94.167.824)
234.157.498
10.860.428
(10.625.267)
6.181.523.508
182.768.691
(104.793.091)
LABA USAHA
Hasil segmen
Penghasilan bunga
Beban bunga
Bagian atas laba bersih
entitas asosiasi
Laba sebelum pajak
penghasilan
Beban pajak penghasilan
168.438.483
6.181.523.508
182.768.691
(104.793.091)
168.438.483
(140.483.582)
27.954.901
OPERATING INCOME
Segment result
Interest income
Interest expense
Equity in net income of
associates
6.193.544.932
(1.345.275.729)
234.392.659
(15.538.433)
6.427.937.591
(1.360.814.162)
(140.483.582)
-
6.287.454.009
(1.360.814.162)
4.848.269.203
218.854.226
5.067.123.429
(140.483.582)
4.926.639.847
4.847.251.842
1.017.361
218.854.226
-
5.066.106.068
1.017.361
(218.854.225)
78.370.643
4.847.251.843
79.388.004
Profit attributable to :
Equity holders of parent entity
Non-controlling interest
4.848.269.203
218.854.226
5.067.123.429
(140.483.582)
4.926.639.847
25.583.183.445
516.636.671
957.241.854
-
26.540.425.299
(64.169.461)
26.476.255.838
516.636.671
(413.808.723)
102.827.948
Total aset
Liabilitas segmen
INFORMASI LAINNYA
Pengeluaran modal
Penyusutan, deplesi
dan amortisasi
26.579.083.786
8.133.320.186
335.430.296
8.468.750.482
(54.521.344)
8.414.229.138
3.195.647.208
210.937.663
3.406.584.871
1.318.569
3.407.903.440
692.319.525
67.743.331
760.062.856
760.062.856
- 130 -
STATEMENTS OF FINANCIAL
POSITION
Segment assets
Investments in associates
Total assets
Segment liabilities
OTHER INFORMATION
Capital expenditures
Depreciation, depletion
and amortization expense
Segmen Geografis
Geographical Segments
Aset
Jaw a
Luar Jaw a
Luar Negeri
Pengeluaran modal
Jaw a
Luar Jaw a
Luar Negeri
Pendapatan
Dalam Negeri
Jaw a
Luar Jaw a
Luar Negeri
Asia
2013
2012
14.309.392.319
13.208.997.799
3.146.984.473
12.036.153.610
11.879.133.681
2.560.968.547
30.665.374.591
26.476.255.838
127.509.501
102.827.948
30.792.884.092
26.579.083.786
1.496.229.770
1.191.394.746
19.440.673
1.322.612.123
2.083.972.745
1.318.572
2.707.065.189
3.407.903.440
12.938.448.568
10.431.207.267
9.884.780.059
9.640.262.371
23.369.655.835
19.525.042.430
1.131.584.945
73.205.454
24.501.240.780
19.598.247.884
Assets
Java
Outside Java
Foreign
Investments in associates
Capital expenditures
Java
Outside Java
Foreign
Revenue
Domestic
Java
Outside Java
International
Asia
a.
- 131 -
b.
b.
c.
c.
d.
d.
- 132 -
e.
31 Desember 2013/
December 31, 2013
VND' 000
Ekuivalen
Rp 000/
Equivalent in
Rp 000/
6.714.539
20.590.204
34.065.609
3.895.776
11.946.436
19.764.866
61.370.352
35.607.078
No.
i.
ii.
Pemasok/
Suppliers
Quang Ninhs
People
Committee
Tanggal
perjanjian/
Date of
Agreements
27 Pebruari
2002/
February 27,
2002
30 September
2006/
September 30,
2006
Diskripsi/Description
- 134 -
No.
iii.
iv.
v.
Pemasok/
Suppliers
Quang Ninhs
People
Committee
Quang Ninhs
People
Committee
'Geleximco Hanoi
Tanggal
perjanjian/
Date of
Agreements
14 Mei 2010/
May 14, 2010
6 Januari 2011/
January 6, 2011
12 Mei 2011/
May 12, 2011
Diskripsi/Description
- 135 -
f.
f.
g.
g.
h.
h.
i.
i.
- 136 -
j.
j.
k.
k.
l.
l.
- 137 -
47. MONETARY
ASSETS
AND
LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
2013
Mata Uang Asing
(jumlah penuh)/
Ekuivalen
Foreign
Rupiah/
Currencies
Equivalent in
(Full amounts)
Rupiah
Aset:
Kas dan setara kas
Piutang usaha
2012
Mata Uang Asing
(jumlah penuh)/
Ekuivalen
Foreign
Rupiah/
Currencies
Equivalent in
(Full amounts)
Rupiah
USD
EUR
SGD
10.583.640
1.128.908
20.327
129.861.262
19.042.643
196.531
1.911.590
762.142
-
18.485.074
9.762.932
-
USD
EUR
1.832
445
22.485
7.510
2.836
335
27.423
4.294
USD
537.991
6.601.148
578.050
5.589.744
Jumlah aset
155.731.579
33.869.467
Liabilitas:
Utang usaha
Utang lain-lain
Assets:
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Total assets
Liabilities:
USD
EUR
SGD
JPY
AUD
GBP
SEK
CHF
USD
EUR
5.406.687
529.653
10.448
741.659
2.183
5.994
941.561
17.874
269.780
2.480.937
65.902.106
8.909.298
100.594
861.585
23.744
120.460
1.787.083
245.446
3.310.203
41.848.920
9.764.451
9.357.796
144.058
229.466.185
36.840
1.078.714
76.612
2.738.595
9.066.500
94.422.239
119.872.062
1.139.083
256.926
369.335
1.604.851
811.838
26.482.214
116.140.596
Trade payables
Others liabilities
Jumlah liabilitas
123.109.439
361.099.144
Total liabilities
Liabilitas neto
(32.622.140)
327.229.677
Net liabilities
- 138 -
14 Pebruari/
February 14,
2014
Mata Uang
1 USD
1 SGD
100 JPY
1 EUR
GBP
AUD
SEK
CHF
48. KATEGORI
KEUANGAN
31 Desember/
December 31
2013
11.886
9.395
11.647
16.257
19.795
10.703
1.841
13.305
DAN
KELAS
12.189
9.628
11.617
16.821
20.097
10.876
1.898
13.732
INSTRUMEN
Pinjaman y ang
diberikan dan
piutang/
Loans and
receiv ables
31 Desember/
December 31
2012
9.670
7.907
11.197
12.810
15.579
10.025
1.488
10.597
Foreign currency
1 USD
1 SGD
100 JPY
1 EUR
GBP
AUD
SEK
CHF
Tersedia
untuk dijual/
Av ailable-f orsale
Liabilitas pada
biay a perolehan
diamortisasi/
Liabilities at
amortized
cost
Jumlah/
Total
31 Desember 2013
Aset Keuangan Lancar
Kas dan setara kas
Kas dan setara kas y ang
dibatasi penggunaanny a
Inv estasi jangka pendek
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
Pinjaman jangka pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Beban akrual
Bagian lancar atas liabilitas
jangka panjang
Pinjaman bank
Liabilitas sewa pembiay aan
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang
Liabilitas janka panjang
Pinjaman bank
Liabilitas sewa pembiay aan
Jumlah
104.835.223
4.070.492.871
37.599.156
104.835.223
2.238.452.900
586.655.740
2.238.452.900
586.655.740
96.269.770
17.278.860
96.269.770
17.278.860
-
(320.926.026)
(320.926.026)
(1.672.272.211)
(829.461.699)
(1.672.272.211)
(829.461.699)
(295.622.862)
(24.761.055)
(438.205.233)
(295.622.862)
(24.761.055)
(438.205.233)
(469.973.512)
(49.300.788)
(469.973.512)
(49.300.788)
-
7.046.749.297
104.835.223
- 139 -
(3.129.289.131)
(113.093.127)
(3.129.289.131)
(113.093.127)
-
(7.342.905.644)
(191.321.124)
Pinjaman y ang
diberikan dan
piutang/
Loans and
receiv ables
Tersedia
untuk dijual/
Av ailable-f orsale
Jumlah/
Total
31 Desember 2012
Aset Keuangan Lancar
Kas dan setara kas
Kas dan setara kas y ang
dibatasi penggunaanny a
Inv estasi jangka pendek
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
Pinjaman jangka pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Beban akrual
Bagian lancar atas liabilitas
jangka panjang
Pinjaman bank
Liabilitas sewa pembiay aan
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang
Liabilitas janka panjang
Pinjaman bank
Liabilitas sewa pembiay aan
Jumlah
236.362.922
2.001.493.708
464.566.367
44.081.787
12.387.066
(3.107.488.345)
(114.941.141)
(3.107.488.345)
(114.941.141)
(6.939.771.735)
(1.099.777.853)
Total
(350.353.537)
(1.602.800.764)
(570.452.908)
(435.230.730)
(82.602.209)
(398.252.792)
(241.656.997)
(35.992.312)
5.603.630.960
236.362.922
(350.353.537)
(1.602.800.764)
(570.452.908)
(435.230.730)
(82.602.209)
(398.252.792)
(241.656.997)
(35.992.312)
-
3.022.124.696
58.977.336
236.362.922
2.001.493.708
464.566.367
44.081.787
12.387.066
-
Pengelolaan modal
Capital management
- 140 -
2013
2012
Pinjaman bank
Liabilitas sewa pembiayaan
3.599.262.643
162.393.915
3.349.145.342
150.933.453
Bank loans
Finance lease liabilities
3.761.656.558
3.500.078.795
20.882.543.328
17.347.313.214
0,18
0,20
Risiko pasar
Market risk
Dampak USD/
USD impact
Laba rugi
5.931.190
Profit or loss
Risiko harga
Price risk
- 142 -
2013
Pinjaman dengan suku bunga tetap
Pinjaman dengan suku bunga
mengambang
2012
24.482.306
42.141.179
3.895.706.361
3.647.667.232
3.920.188.667
3.689.808.411
2013
Naik 100 bps
Turun 100 bps
2012
(23.472.193)
23.472.193
(30.590.773)
30.590.773
Risiko kredit
Credit risk
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss
from defaulted third parties. Third parties refer to
the distributors and counter parties that fail to
discharge their contractual obligations.
- 143 -
1.
1.
2.
2.
3.
3.
4.
4.
5.
5.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
- 144 -
2013
Kurang dari
rata-rata tertimbang/
satu tahun/
Weighted average
Less than
1 - 5 tahun/
5 tahun/
Jumlah/
interest rate
one year
1 - 5 years
5 + years
Total
Diatas
Tanpa bunga
Non-interest bearing
Utang usaha
2.501.733.910
2.501.733.910
Beban akrual
438.205.233
438.205.233
Utang lain-lain
320.383.917
320.383.917
2013
Trade payables
Accrued expenses
Other payables
Variable interest rate instruments
10% - 10,5%
1.304.019.212
3.281.728.202
4.585.747.414
Bank loans
Fixed interest rate instrument
8,94% - 15,76%
63.428.001
117.840.767
24.632.250
205.901.018
Pinjaman Bank
9,5% - 13,25%
38.947.009
23.629.924
62.576.933
4.666.717.282
3.423.198.893
24.632.250
8.114.548.425
- 145 -
31 Desember 2013/
31 Desember 2012/
Nilai Tercatat/
Nilai Wajar/
Nilai Tercatat/
Nilai Wajar/
Carrying Value
Fair Value
Carrying Value
Fair Value
Aset Keuangan
Financial Assets
4.070.492.871
3.022.124.696
3.022.124.696
37.599.156
37.599.156
58.977.336
58.977.336
2.825.108.640
2.825.108.640
2.466.060.075
2.466.060.075
90.953.264
90.953.264
56.468.853
56.468.853
104.835.223
104.835.223
236.362.922
236.362.922
7.128.989.154
7.128.989.154
5.839.993.882
5.839.993.882
Utang usaha
2.501.733.910
2.501.733.910
2.173.253.672
2.173.253.672
Beban akrual
438.205.233
438.205.233
398.252.792
398.252.792
Accrued expenses
Utang lain-lain
320.473.598
320.473.598
520.270.101
520.270.101
Other payables
519.274.300
519.274.300
277.649.309
277.649.309
3.242.382.258
3.221.065.894
3.222.429.486
3.222.429.486
7.022.069.299
7.000.752.935
6.591.855.360
6.591.855.360
Short-term investments
Total Financial Assets
Financial Liabilities
Trade payables
Current maturities of
long-term liabilities
Long-term liabilities
Total Financial Liabilities
- 146 -
1)
Pada
tanggal
24
Desember
2013,
berdasarkan Akta Notaris No. 63, Notaris
Dr. Slamet Wahjudi SH, M.Kn Perseroan
mendirikan PT Semen Gresik (SG). Akta ini
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia dalam surat keputusan No. AHU01530.AH.01.01.
tahun
2014,
tanggal
10 Januari 2014.
1)
2)
Pada
tanggal
20
Desember
2013,
berdasarkan Akta Notaris No. 40, Notaris Jose
Dima Satria S.H., M.Kn Perseroan dan
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, mendirikan
PT Krakatau Semen Indonesia (KSI). Akta ini
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia dalam surat keputusan No. AHU04359.AH.01.01.
tahun
2014,
tanggal
3 Pebruari 2014.
2)
3)
1. to honorably dismiss:
Setia
Purwaka
as
Independent
Commisioner.
2. to appoint:
Imam Apriyanto Putro as Commisioner.
1. to honorably dismiss:
a. Dedi Aditya Sumanegara as Chief of
Board Commisioner,
b. Chatib
Basri
as
Independent
Commisioner,
c. Achmad Jazidie as Independent
Commmisioner;
2. to appoint:
a. Mahendra Siregar as Chief of Board
Commisioner,
b. Achmad Jazidie as Commisioner,
c. Djawahir Adnan as Independent
Commisioner;
3. to switch the function of Board
Commisioner as follow:
a. Setia Purwaka, as Commisioner
become Independent Commmisioner,
- 147 -
b.
5)
b.
Suparni
Direktur
sebagai
4)
Proyek WHRPG
5)
- 148 -
6)
To
conduct
dissemination
and
demonstration of the WHRPG technology
that will be facilitated by the Ministry of
Industry of the Republic of Indonesia.
Operate and perform maintenance of the
WHRPG equipment at its own expense.
Responsible for the damage and loss of
the WHRPG equipment.
Reporting the performance of the WHRPG
equipment every April and October in
each year to NEDO. In accordance with
the cooperation agreement, the WHRPG
equipment is expected to generate
electrical energy up to 8.5MW.
Grup menghadapi
sebagai berikut:
tuntutan-tuntutan
hukum
6)
Berkenaan
dengan
Surat
Kredit
Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) yang
telah diterbitkan dan diakseptasi oleh Bank
Mandiri
(Bank Penerbit) sehubungan
dengan perjanjian jual beli, SP telah
mengajukan
permohonan
kepada
PN Padang untuk melarang Bank Mandiri,
PT BI, PT Eksplorasi Mantap Indonesia
(selaku beneficiary), PT Maybank Indocorp
(selaku bank koresponden) (Maybank) untuk
mencairkan/ mengklaim/ mengakseptasi/
mendebit rekening milik SP pada Bank
Mandiri hingga keputusan dalam perkara ini
mempunyai kekuatan hukum tetap.
- 149 -
Menyatakan
batal
SKBDN
yang
diterbitkan dalam rangka Perjanjian Jual
Beli batubara antara SP dengan PT BI,
berikut segala akibat hukumnya.
- 150 -
- 151 -
c.
c.
Berdasarkan
penetapan
perkara
No. 17/Pdt.G/1984/PN.Gs.
tanggal
1 Pebruari
1996 telah dilaksanakan
eksekusi secara sukarela untuk tanah yang
dikuasai H. Yusuf dan Husen serta
menunda pelaksanaan eksekusi terhadap
tanah yang dikuasai H. Ashari.
d.
e.
d.
e.
- 153 -
f.
Pada
tanggal
13
Februari
2013,
Perseroantelah
menerima
pernyataan
banding dari Sunarto dkk.
f.
- 154 -
54.433.058
129.127.868
80.450.634
227.706.044
7.805.128
9.405.000
51.825.791
86.234.804
243.191.845
403.796.482
52. TANGGUNG
JAWAB
MANAJEMEN
DAN
PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
52. MANAGEMENT
RESPONSIBILITY
AND
APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
********
- 155 -
Entitas anak/
Subsidiaries
Domisili/
Domicile
Jenis usaha/
Nature of
business
Persentase kepemilikan/
Ownership percentage
31 Desember/
31 Desember/
December 31,
December 31,
2013
2012
Dimulainya
kegiatan
komersial/
Start of
commercial
operations
Indarung,
Sumatera Barat/
West Sumatera
Produsen semen/
Cement manufacturing
99,99%
99,99%
1913
5.083.672.567
4.547.506.475
PT Sepatim Batamtama
(SB) 85% saham
dimiliki SP/85% shares
owned by SP
Batam, Riau
Pengantongan semen
dan distribusi/Cement
packing and distribution
85,00%
97,00%
1994
25.493.409
24.401.756
Tanjung Priok,
Jakarta
Pengantongan semen
dan distribusi/Cement
packing and distribution
80,00%
80,00%
1996
155.399.972
125.770.628
Pangkep,
Sulawesi Selatan/
South Sulawesi
Produsen semen/
Cement manufacturing
99,99%
99,99%
1968
8.125.325.232
7.331.627.206
Tuban,
Jawa Timur/
East Java
Penambangan
batu kapur dan tanah liat/
Limestone and clay mining
55,00%
55,00%
1992
309.361.580
321.557.058
PT Industri Kemasan
Semen Gresik (IKSG)
Tuban,
Jawa Timur/
East Java
60,00%
60,00%
1994
197.376.541
191.924.546
PT Kawasan Industri
Gresik (KIG)
Gresik,
Jawa Timur/
East Java
Pengembangan kawasan
industri/Industrial real
estate
65,00%
65,00%
1991
344.616.767
342.922.773
Gresik,
Jawa Timur/
East Java
Pertambangan, perdagangan
dan pengangkutan Batubara/
Mining, trade and coal
transportations
97,00%
97,00%
2012
25.697.769
24.995.551
Gresik,
Jawa Timur/
East Java
99,99%
99,99%
2012
200.964.584
75.841.926
Hanoi,
Vietnam
Produksi semen/
Cement manufacturing
70,00%
70,00%
2008
3.146.984.474
2.560.968.547 *)
Produksi semen/
Cement manufacturing
69,36%
69,36%
35.035.512
19.348.601 *)
Produksi semen/
Cement manufacturing
69,93%
69,93%
52.016.267
45.413.390 *)
- 156 -
Sekretaris Perusahaan
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
Kantor Gresik
Gedung Utama Semen Gresik
Jl. Veteran Gresik 61122
Tel. (62-31) 3981732
Fax. (62-31) 3983209
Atau
Kantor Jakarta
Gedung The East Tower Lt. 18
Jl. DR Ide Anak Agung Gde Agung
Kav.E.3.2 No.1 Jakarta -12950
Tel. (62-21) 5261174-5
Fax. (62-21) 5261176
390
391
PENJELASAN
HALAMAN
I. Umum
Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan
benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris.
16
16
16
Informasi memuat:
1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar
(outstanding)
2. Tingkat bunga/imbalan
3. Tanggal jatuh tempo
4. Peringkat obligasi/sukuk
118
N.A.
Laporan Direksi
392
38-45
46-57
PENJELASAN
HALAMAN
386
Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp,
no. Fax, email, dan website
Bidang usaha
Struktur organisasi
85
86-87
88
88-90
100-103
96
104-105
106-107
143
143
139
139
120
393
PENJELASAN
Informasi memuat antara lain :
1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi
2. Persentase kepemilikan saham
3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas
asosiasi
4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi
(telah beroperasi atau belum beroperasi)
HALAMAN
Nama dan alamat entitas anak dan/atau kantor cabang atau kantor
perwakilan (jika ada)
112
110
119
N.A.
128
28
108
V. Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan / Managament Discussion and Analysis
Tinjauan operasi per segmen usaha
394
193
209
222
PENJELASAN
Penjelasan atas:
1. Struktur modal (capital structure), dan
2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure
policies)
Penjelasan tentang:
1. Tujuan dari ikatan tersebut
2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan
tersebut
3. Mata uang yang menjadi denominasi
4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk
melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait
Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait
investasi barang modal, agar diungkapkan
Penjelasan mengenai:
1. Besaran peningkatan/penurunan penjualan atau pendapatan
bersih
2. Faktor penyebab peningkatan/penurunan material dari
penjualan atau pendapatan bersih yang dikaitkan dengan
jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk
atau jasa baru.
HALAMAN
224
250
N.A.
233
259
43, 192
194-201
124
N.A.
250
395
PENJELASAN
Memuat uraian mengenai:
1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi;
2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;
3. Alasan dilakukannya transaksi;
4. Realisasi transaksi pada periode berjalan;
5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas
transaksi;
6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait
HALAMAN
248
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundangundangan dan dampaknya terhadap perusahaan
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan
251
256
308
396
317
329
331
PENJELASAN
HALAMAN
120
310
336
341
344
Akuntan Perseroan
352
291
298
397
PENJELASAN
Mencakup antara lain:
1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko
2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas
sistem manajemen risiko
3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan
4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut
Mencakup antara lain:
1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern,
antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional
2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan
kerangka yang diakui secara internasional/COSO (control
environment, risk assessment, control activities, information and
communication, and monitoring activities)
3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas
sistem pengendalian intern
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan,
2. Kegiatan yang dilakukan, dan
3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait program lingkungan
hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional
perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang
ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan
limbah perusahaan, dan lain-lain
4. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan,
2. Kegiatan yang dilakukan, dan
3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait praktik
ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti
kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan
keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat
kecelakaan kerja, dan lain-lain
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan,
2. Kegiatan yang dilakukan, dan
3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait pengembangan sosial
dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal,
pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana
dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain.
Mencakup antara lain:
1. Kebijakan,
2. Kegiatan yang dilakukan, dan
3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait tanggung jawab
produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen,
informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas
pengaduan konsumen, dan lain-lain
HALAMAN
172
289
383
376
378
384
367
398
390
PENJELASAN
HALAMAN
300
284
386
Laporan
Keuangan
Konsolidasi
Laporan
Keuangan
Konsolidasi
Laporan
Keuangan
Konsolidasi
Laporan
Keuangan
Konsolidasi
Laporan
Keuangan
Konsolidasi
Laporan
Keuangan
Konsolidasi
Meliputi sekurang-kurangnya:
1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK
2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan
3. Pengakuan pendapatan dan beban
4. Aset Tetap
5. Instrumen Keuangan
Laporan
Keuangan
Konsolidasi
399
PENJELASAN
HALAMAN
Laporan
Keuangan
Konsolidasi
Laporan
Keuangan
Konsolidasi
Laporan
Keuangan
Konsolidasi
Laporan
Keuangan
Konsolidasi
Laporan
Keuangan
Konsolidasi
Laporan
Keuangan
Konsolidasi
400
2013
www.semenindonesia.com
Kantor Jakarta
The East Tower lantai 18
Jl. DR Ide Anak Agung Gde Agung
Kav.E.3.2 No.1, Jakarta-12950
P. + 62-21-5261175-5
F. + 62-21-5261176
laporan tahunan
Kantor Gresik
Gedung Utama SG
Jl. Veteran, Gresik 61122
Jawa Timur, Indonesia
P. + 62-31-398-1732
F. + 62-31-398-3209
E. info@semenindonesia.com