Anda di halaman 1dari 30

BAB III

METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode ini berasal dari kata Yunani "Yunani". Jadi 'meta' berarti parsial, dan 'hods'

berarti sarana, metode, alat atau gaya. Dengan kata lain metode berarti jalan atau

jalan yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode penelitian

adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data penelitian. Melalui

penggunaan metodologi penelitian, ditarik kesimpulan yang memberikan informasi

deskriptif tentang topik penelitian, karena diketahui adanya hubungan yang signifikan

antara variabel yang diteliti. Menurut Sugiyono (2023:2) bahwa metode penelitian

pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu. Dalam kaitan ini ada beberapa kata kunci yang perlu diperhatikan

yaitu metode ilmiah, data, tujuan dan aplikasi. Oleh karena itu, perlu menggunakan

metodologi penelitian yang tepat untuk mendapatkan data yang akan diteliti dalam

penelitian. Menurut Mukhtar (2023:10) menjelaskan bahwa metode penelitian

deskriptif kualitatif adalah sebuah metode yang digunakan peneliti untuk menemukan

pengetahuan atau teori terhadap penelitian pada satu waktu tertentu. Pendekatan

yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan

langkah penelitian sosial untuk memperoleh data deskriptif berupa kata-kata dan

gambar bukan angka-angka, tetapi dengan cara memberikan penjelasan atau

gambaran tentang situasi atau kondisi berdasarkan narasi belajar. . menggambarkan

Metode penelitian kualitatif deskriptif berfokus pada pertanyaan berbasis fakta, yang

dilakukan melalui observasi, wawancara, dan penelitian kepustakaan. Dengan

metode penelitian ini disadari adanya hubungan yang signifikan antara variabel yang
diteliti, namun demikian sumber data digali dari pertimbangan-pertimbangan tertentu

untuk menarik kesimpulan, sehingga memperjelas gambaran subjek objek penelitian.

Menurut Mukhtar (2013) bahwa metode penelitian deskriptif kualitatif adalah metode

yang dilakukan untuk sebuah penelitian atau observasi guna menciptakan sebuah

pengetahuan dan teori untuk suatu penelitian. Metode deskriptif kualitatif ini, data yang

direkap dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen. Metode deskriptif kualitatif

dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat post

positivisme yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah.

Sementara itu Sugiyono menjelaskan (2023:21) metode analisis deskriptif adalah

statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Artinya, metode

kualitatif menyajikan secara langsung sifat hubungan antara peneliti dengan pemberi

informasi, objek penelitian dan obyek penelitian. Penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri

yang harus menjadi pedoman bagi peneliti, dan seperti yang ditunjukkan oleh Bogdan

dan Bicklin (1982:27-29), ciri-ciri penelitian kualitatif antara lain:

1. Researchers themselves as the main tool for direct access to data sources

2. The implementation of the data collected in this study is more textual rather than

numerical

3. Interpretation of research results confirms the process and not just the results

4. Through inductive analysis, the author's research uncovers the meaning of the

situation at hand

5. Detect the meaning of significant things by using qualitative methods.


Berangkat dari karakteristik sebuah penelitian kualitatif yang telah dibentangkan di

atas, maka dapat dikemukakan bahwa dalam penelitian ini, peneliti langsung berlaku

sebagai alat peneliti utama (key instrument) yang mana melakukan proses penelitian

secara langsung dan aktif mewawancarai, mengumpulkan berbagai materi atau

bahan yang berkaitan dengan Pelaksanaan Pelayanan Prima terutama di lingkungan

di Terminal Tipe A Guntur Melati Garut untuk dijadikan sebagai sumber belajar guna

memperkuat kohesi sosial antar generasi muda. Guna menemukan hasil penelitian

ini, maka peneliti menempuh beberapa langkah yaitu pengumpulan data, pengolahan

data atau analisis data, penyusunan laporan serta penarikan kesimpulan. Proses ini

dilakukan guna mendapatkan hasil penelitian secara objektif. Proses pengumpulan

data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan cara observasi, wawancara dan studi

dokumentasi. Observasi hanya dilakukan di Terminal Tipe A Guntur Melati Garut

melihat aktivitas kehidupan masyarakat, penumpang dan staff. sementara wawancara

dilakukan kepada semua subjek yang terkait dalam penelitian ini yaitu tokoh

masyarakat, penumpang, koordinasi pelayanan, staff pelayanan dan Korsatpel

terminal guntur.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah Sebagai

berikut :

3.2.1 Pengamatan/Observasi

Observasi adalah kegiatan merekam gejala atau kejadian dengan menggunakan

alat/instrumen untuk merekam atau merekam untuk kepentingan ilmiah atau lainnya.

Metode observasi digunakan ketika peneliti ingin menghindari kesalahan yang dapat

menimbulkan bias selama proses evaluasi dan interpretasi. Penggunaan teknik


observasi ini biasanya membantu menunjang penelitian tentang pengamatan

terhadap fenomena yang terjadi di lokasi penelitian. Observasi Kualitatif adalah proses

penelitian yang menggunakan metodologi subjektif untuk mengumpulkan informasi

atau data. Metode deskriptif kualitatif ialah menitikberatkan pada observasi dan

suasana alamiah (natural setting). Peneliti terjun langsung ke lapangan, bertindak.

Observasi merupakan “pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek

penelitian”(Widoyoko,2014:46)

Dalam mengumpulkan metode observasi ini, peneliti menggunakan bentuk observasi

partisipatif. Observasi partisipatif merupakan metode yang bertujuan untuk

memperoleh data yang lengkap. Cara ini dilakukan dengan cara mendekatkan objek

dengan lingkungan perusahaan atau alam. Peneliti memposisikan dirinya sebagai

bagian dari obyek penyelidikan. Ada beberapa kategori peserta peran penuh. Artinya,

pengamat bertindak sebagai anggota penuh dari objek yang diamati. Peran observer,

yaitu peneliti hanya berperan sebagai pengamat dan observer berperan sebagai

pelaku yang berpartisipasi. Dengan kata lain apa yang dilakukan peneliti, yaitu

melakukan observasi secara terpisah sehingga subjek tidak merasa sedang diamati.

Pengamat partisipatif adalah peneliti yang terlibat dalam kegiatan sehari-hari

pengamat atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Pengamatan partisipatif

ini membuat data yang Anda dapatkan lebih lengkap dan akurat, memberi Anda

gambaran tentang tingkat makna dari setiap tindakan yang terlihat. Oleh karena itu,

dalam penelitian ini peneliti mengamati implementasi pelayanan yang baik pada

terminal tipe A Guntur Melati Garut.

3.2.2 Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih, antara perwakilan

narasumber dan pewawancara. Wawancara ini memiliki tiga elemen utama. Itu

adalah: Narasumber, pertanyaan. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk

mengartikulasikan sesuatu atau situasi atau kondisi tertentu. Tujuan wawancara

bukan hanya untuk mencari informasi, tetapi untuk mendapatkan data yang

mempengaruhi situasi atau orang tertentu. Sementara Steward & Cash (1982)

mengemukakan Wawancara sebagai proses komunikasi dyadic (interpersonal)

dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, bersifat serius dan dirancang untuk

menciptakan interaksi yang melibatkan tanya jawab. Dalam sebuah wawancara,

penting untuk mencoba mendapatkan kepercayaan dari responden. Untuk

memperoleh data kualitatif, pewawancara harus berusaha mendapatkan kepercayaan

dari responden (Harvey, 2011). Kepercayaan berkembang dari waktu ke waktu, dan

peneliti harus berusaha untuk membangun hubungan dengan elit ketika peneliti

pertama kali menghubungi narasumber dalam wawancara dan non-wawancara

(Ostrander, 1993). Salah satu cara untuk mendapatkan kepercayaan adalah dengan

berusaha setransparan mungkin dan memberikan informasi berikut kepada

responden. Wawancara adalah pertemuan antara dua orang di mana informasi dan

ide dipertukarkan melalui tanya jawab untuk menciptakan makna tentang topik

tertentu.

Wawancara dengan masyarakat, penumpang, Pengelola Unit Pelayanan dan

Koordinator Unit Pelayanan Terminal di Terminal Tipe A Guntur Melati Garut.

Informasi yang lebih tepat dan lebih dalam terdengar dalam wawancara. Dalam

penelitian ini, wawancara dilakukan secara tidak terstruktur. Peneliti menggunakan

jenis wawancara semi-terstruktur, yaitu jenis wawancara di mana serangkaian

pertanyaan terstruktur diajukan, yang kemudian diperdalam satu per satu untuk
pertanyaan lebih lanjut. Dalam penelitian ini, orang-orang dari komunitas terdekat,

yaitu. orang tua dan siswa, diwawancarai. Wawancara dilakukan dengan bantuan

peneliti yang berkunjung ke rumah informan. Melalui wawancara dapat diketahui

interaksi antara masyarakat, penumpang dan unit pelayanan terkait peran unit

pelayanan dan pelayanan utama, serta kesulitan yang timbul dari kondisi lapangan.

3.2.3 Dokumentasi

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dokumentasi adalah

pengumpulan, pemilihan, pengolahan dan penyimpanan informasi dalam bidang

informasi. Selain itu, dokumentasi juga diartikan sebagai penyajian atau kumpulan

bukti dan informasi seperti gambar, kutipan, kliping surat kabar dan bahan referensi

lainnya. Tujuan dokumentasi adalah untuk memberikan informasi kepada pengguna

terkait dengan konten dokumen. Informasi terkait informasi dokumen untuk

pembuktian dan pembetulan Melindungi dan menjaga secara fisik isi dokumen dan

mencegah kerusakan dokumen. Bahan apa pun jenis, bentuk dan sifat di mana

informasi disimpan dan catatan tertulis atau ukiran menyampaikan informasi dalam

bentuk fakta (Nurhadi Magetsari et al., 1992) Dokumentasi adalah metode

pengumpulan informasi melalui studi dan analisis dokumen. untuk meneliti subjek itu

sendiri atau orang lain. Dalam penelitian ini didokumentasikan baik foto peneliti

dengan narasumber maupun foto pelaksanaan pelayanan prima, sebagai bukti telah

melakukan wawancara dan dengan tujuan mendukung penelitian.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di Terminal Tipe A Guntur Melati Garut yang terletak di

Haurpanggung, Kec. Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44151.Sesuai


dengan permasalahan dan tujuan dari penelitian ini, Maka penggunaan metode

kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif Analitik untuk menganalisis,

mendeskripsikan pendapat para partisipan Penelitian atau informan penelitian yaitu

peserta didik, guru dan pihak sekolah Maupun masyarakat.

Gambar 3.1 Terminal Tipe A Guntur Melati Garut

3.3.2 Waktu Penelitian.

Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan dari Bulan Juni 2022 –

Januari 2023.

Waktu Pelaksanaan
No Nama Kegiatan
Jun Jul Aug Sep Oct Nov Des Jan Feb Mar

Persiapan

Observasi

Dokumentasi

Wawancara

Konsultasi

Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
3.4 Gambaran Umum Objek Penelitian
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Terminal Tipe A Guntur

Melati Garut yang terletak di Haurpanggung, Kec. Tarogong Kidul, Kabupaten Garut,

Jawa Barat 44158. Selain itu, penulis juga menghadirkan gambaran singkat mengenai

kondisi serta pelayanan di Terminal Tipe A Guntur Melati Garut.

Sugiyono yang dikutip Michela Marisha:

“Objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, Objek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Michela

Marisha,2013:81)

Sementara itu Menurut Husein Umar Menjelaskan:

“perusahaan, kelompok perusahaan, produk perusahaan, SDM perusahaan, atau

lainnya yang menghadapi satu atau beberapa masalah (Husein Umar,2019:46)

3.4.1 Sejarah Terminal Tipe A Guntur Melati Garut


Terminal Tipe A Guntur Melati Garut merupakan Terminal Tipe A yang berlokasi di

Jl. Guntur Sari No.02 RT. 003 RW. 015, Desa Haurpanggung Kecamatan Tarogong

Kidul Kabupaten Garut. Kabupaten Garut salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat

Kabupaten Garut memiliki letak yang strategis sebagai penyangga Ibu Kota Provinsi

Jawa Barat yaitu Bandung di sebelah utara dengan jarak 61,5 km dari Pusat

Pemerintahan Provinsi Jawa Barat di Bandung dan sekitar 216 km dari Pusat

Pemerintahan Republik Indonesia di Jakarta. Selain itu, Kabupaten Garut memiliki

luas wilayah administratif sebesar 3.074,07 km² batas utara Garut adalah Bandung

ibukota provinsi Jawa barat. Menurut Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Garut Tahun 2020 mencatat bahwa jumlah penduduk Garut sekitar

2.514.515 jiwa pendidikan di kabupaten garut bisa dikatakan cukup rendah Sekitar

32,% penduduk yang telah menyelesaikan Sekolah dasar, 17,4% menyelesaikan

Sekolah Menengah Atas dan sekitar 2,4% penduduk menyelesaikan pendidikan

Diploma atau sarjana. Hal ini dikarenakan kurang aman kesadaran tentang

pendidikan.. Secara umum Kabupaten Garut merupakan wilayah yang dinamis,

berbagai dinamika pembangunan terus berlangsung baik di bidang politik, ekonomi,

sosial maupun budaya, sehingga berbagai perkembangan terjadi pada hampir semua

sektor. Menurut informasi data garut Kabupaten Garut telah dikunjungi oleh 1.907.007

wisatawan domestik dan mancanegara. Garut adalah kabupaten yang memiliki

potensi tinggi dalam Bidang kepariwisataan. Dikenal sebagai kota intan dengan

julukan Swiss Van Java pariwisata garut mencakup Alam, Seni Budaya, dan Minat

Khusus. Terminal Tipe A Guntur Melati memiliki luas sebesar 20.119 m2 yang

didirikan pada tahun 1984 Sekitar 39 tahun yang lalu yang telah mengalami

perubahan dari tahun 2016 – 2023 tujuannya agar masyarakat mudah mengakses

kendaraan umum baik untuk menuju kabupaten Garut maupun keluar kabupaten

Garut. Terminal telah terbentuk sejak puluhan tahun menimbulkan ingatan tentang

tiket atau calo, pencopetan, keramaian, panas, asap, pedagang asongan,

Pemungutan liar, dan preman. Pertengahan tahun 2017 terminal telah resmi

dihibahkan kepada pemerintah pusat dengan berdasarkan Undang-undang nomor 23

Tahun 2014 tentang penyerahan pengelolaan pemerintah daerah kepada pemerintah

pusat sehingga, pengelolaan Terminal Tipe A Guntur Melati telah dilakukan oleh

Kementerian Perhubungan. Pengelolaan terminal mengacu pada Peraturan Menteri

Perhubungan Republik Indonesia No.24 Tahun 2021 dimana dalam standar tersebut

mencakup ketentuan fasilitas-fasilitas yang wajib dipenuhi untuk memperlancar


kegiatan operasional terminal. Pengelolaan tersebut dialokasikan dana sebesar 62

Miliar untuk membangun Terminal Tipe A bertaraf nasional di Kabupaten Garut. Saat

ini. kendaraan panjang ini menjadi moda transportasi favorit warga dengan tarif yang

terbilang cukup murah. Terminal Guntur terletak di dekat Pasar Ciawitali. Dengan

demikian, terminal ini sangat penting bagi warga Garut baik dulu maupun sekarang,

dan Di terminal Guntur armada berjajar rapi akan tetapi tidak sesuai dengan jalur

prosedur yang telah diberikan dikarenakan banyak armada bus parkir dimana saja

tidak sesuai prosedur jalur. Terlihat pedagang para asongan,calo, dan pungli ketika

bus akan berangkat untuk menjemput penumpang, dan memang ada berbagai rute

dari dalam kota hingga antar kota dan antar daerah. Dimana status terminal saat ini

dibagi tiga kewenangan yakni Terminal Tipe A oleh pemerintah pusat atau

kementerian perhubungan, kemudian Tipe B oleh pemerintah provinsi atau gubernur,

dan Tipe C oleh pemerintah kabupaten atau bupati, Selepas dari proses P3D dari

Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan langsung

merenovasi dan mempercantik Setiap Terminal Tipe A yang berada di seluruh

Indonesia termasuk salah satunya Terminal Tipe A Guntur Melati yang berada di

Kabupaten Garut. Dahulu terminal ini masih menggunakan terminal Guntur garut

menggunakan nama daerah, sekarang setelah diambil Oleh Kementerian

Perhubungan namanya diganti menjadi “Terminal Tipe A Guntur Melati Garut”.

Berbagai Rute pasti tersedia dalam kota maupun antar kota. Fasilitas tambahan

seperti toilet dan tempat parkir juga cukup besar, dan terminal telah diperluas hampir

dua kali lipat. Terminal selalu berubah dan lebih dari sekadar tempat penumpang naik

dan turun. Terminal bisa menjadi ruang publik baru. Ada food court, spot foto, pojok

baca, dan papan petunjuk belajar anak. Area Food court dapat digunakan untuk

berbagai kegiatan pengembangan industri transportasi darat, sangat meningkatkan


lingkungan bisnis terminal yang dikelolanya dengan membangkitkan minat

masyarakat untuk menggunakan transportasi darat. Terminal ini dekat dengan

perkotaan. Terminal bukan lagi tempat penumpang menemukan bus, melainkan pusat

kegiatan masyarakat seperti pendidikan, bisnis, pariwisata, dan olahraga. Di balik itu

semua adalah kenyataan bahwa keamanan terminal masih kurang baik, banyak

penumpang yang kehilangan barangnya, ada pungli, pedagang kaki lima, dan supir

bus yang ugal-ugalan dalam mengemudikan busnya. Keamanan bus buruk karena

banyak hal. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, penulis mengkaji

bagaimana pelayanan yang baik diterapkan di terminal dan bagaimana unit pelayanan

memberikan solusi atas permasalahan tersebut.

Gambar 3.2 Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik Terminal Guntur


Sumber : Satuan Pelayanan Terminal Guntur Melati Garut,2023

Visi dan Misi Terminal Tipe A Guntur Melati Garut

Berikut visi dari Terminal Tipe A Guntur Melati Garut :


1. Menjadi terminal Tipe A yang profesional, dapat memfasilitasi dan mendukung

mobilitas masyarakat melalui layanan transportasi darat yang aman. nyaman,

sehat, selamat, mudah terjangkau berkualitas dan terintegritas dengan moda

transfortasi lainnya dan dapat dipertanggungjawabkan.

Berikut Misi dari Terminal Tipe A Guntur Melati Garut :

1. Menciptakan sistem pelayanan transportasi darat yang aman, nyaman,

selamat dan mudah dijangkau masyarakat serta bebas dari pungli;

2. Mengembangkan transportasi darat yang berdaya saing dan akuntabel menjadi

salah satu bagian penunjang sektor perekonomian;

3. Pelayanan yang modem, ramah, sehat, bersih dengan selalu memperhatikan

lingkungan, ruang pelayanan yang nyaman;

4. Memelihara, menjaga dan merawat sarana prasarana;

5. Menciptakan terminal menjadi salah satu tempat yang diminati oleh berbagai

kalangan dengan ditunjang kegiatan pentas seni budaya dan kearipan lokal.

3.4.2 Aspek Kegiatan Terminal


Terminal dapat dilihat sebagai fasilitas yang menangani barang penumpang,

kendaraan, dan lainnya. proses yang berlangsung di terminal memuat penumpang

dan barang ke dalam kendaraan, mengatur pekerjaan, dan melaksanakan semua

pekerjaan sesuai dengan prosedur dan urutan yang benar. Pengoperasian terminal

Kondisi ini merupakan gambaran proses kerja terminal secara umum dan harus

dikembangkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lokasi terminal. Waktu

pemrosesan bagi penumpang dan barang yang berangkat jalur keberangkatan

terminal kemudian berhenti di Jalur kedatangan terminal yaitu selisih antara waktu
kedatangan dan waktu keberangkatan. proses dan fungsi terminal untuk terminal jarak

jauh konvensional. Transportasi sangat kompleks dan membutuhkan fasilitas untuk

mendukung transportasi kendaraan, orang dan barang.

Gambar 3.3 Bagan Alir Terminal Sederhana dan Umum


(a)Standar arus kendaraan, barang, dan orang.
(b) Masukan dan keluaran lebih banyak.
Sumber: Morlok (1998)
Gambar 3.4 Bagan Alir Proses Sirkulasi dalam Terminal Penumpang.
Sumber : Morlok (1998)

Pengendalian yang dilakukan di terminal penumpang meliputi perencanaa operasi

terminal penataan pekarangan terminal berdasarkan rute atau arah, pelaksanaan

operasional terminal dan pengawasan operasional terminal. Kegiatan terminal bus

tipe A meliputi kegiatan yang dilakukan di area kedatangan, area keberangkatan,

ruang tunggu keberangkatan, concourse, platform keberangkatan, platform

kedatangan, biro perjalanan/tiket. loket, ruang informasi, ruang kesehatan, ruang

penyimpanan, anjungan, toilet dan mushola. Selain itu ada kelompok manajemen

dimana Mencakup fungsi-fungsi yang dilakukan di ruang pengelola ruang terminal,

asisten manajer di ruang terminal, ruang manajer departemen pendapatan, manajer

ruang regulasi dan kontrol, manajer ruang administrasi, manajer ruang perawatan,

direktur keamanan departemen kamar, ruang staf, ruang pertemuan, ruang tamu,

kamar kecil, gudang, titik keamanan, pengumpulan balas dendam, toilet,

penyimpanan, musala, menara lalu lintas udara dan ruang komunikasi. Kelompok
kegiatan awak bus/kru meliputi kegiatan yang dilakukan di rest room, akomodasi awak

bus, kantin dan toilet. Penumpang lainnya berupa Mencakup kegiatan di pusat ATM,

telepon umum, toko retail dan kantin.

3.6 Struktur Organisasi

KORSATPEL

ADM RUMAH MEDIA &


TATA USAHA OPERASIONAL REGU 1 REGU 2 REGU 3
TANGGA PUBLIKASI

PETUGAS
RAMPCHECK
TERNIKSI

PETUGAS SATUAN
KEAMANAN PELAYANAN

PETUGAS
KEBERSIHAN

Gambar 3.5
Struktur Organisasi Unit Pengelola Terminal

3.7 Kepegawaian
Berikut adalah penjelasan mengenai rangkaian tugas dari bagian-bagian terkait :
1. Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Guntur Melati Garut

Berikut tanggung jawab seorang koordinator satuan pelayanan terminal :

a. Mengembangkan stasiun sesuai dengan rute atau instruksi;

b. Perencanaan fasilitas stasiun induk dan pembantu;

c. Pengaturan dan Persetujuan Arus Orang dan Kendaraan di Wilayah Kerja

Stasiun Pengaturan, Pengendalian dan Pengawasan Sirkulasi Bangunan

Stasiun di Kawasan;

d. Mengatur kedatangan dan keberangkatan kendaraan sesuai dengan jadwal

yang telah ditentukan;

e. Pemeriksaan surat jalan kendaraan umum;


f. Memantau keselamatan jalan kendaraan yang beroperasi;

g. Pengawasan kapasitas muat dan tarif angkut resmi;

h. Pemantauan fisik pengemudi/tenaga angkutan dan kondisi fisik;

i. mencatat dan melaporkan pelanggaran;

j. Pemungutan biaya jasa akhir;

k. Penjadwalan Personil Pelayanan Terminal, dan

l. Pengoperasian dan Pemeliharaan Terminal Peruntukan dan Fasilitas

Penunjang.

2. Petugas Tata Usaha

Berikut tanggung jawab seorang petugas Tata usaha terminal :

a. Melakukan pemungutan tol dan pendapatan sah lainnya di Terminal sesuai

ketentuan yang berlaku;

b. Menyelesaikan pengelolaan pajak dan pendapatan lainnya serta

menyetorkannya ke bagian keuangan setempat dalam waktu 24 jam paling

lambat;

c. Melakukan pengendalian pemakaian kupon atau retribusi biaya terminal;

d. Memeriksa secara teratur jumlah kendaraan yang masuk terminal dan

besarnya denda;

e. Menyusun laporan pelaksanaan pajak dan penghasilan lainnya secara berkala;

f. Memungut tagihan dari biaya dan tagihan dari penghasilan lain;

g. pengumpulan pendapatan terminal dan pendapatan lain;

h. Penyelesaian tugas lain yang diberikan oleh Korsatpel.

3. Petugas Administrasi
Berikut tanggung jawab seorang petugas Administrasi terminal :

a. Menyusun rencana dan program kerja Unit Pengelola Terminal;

b. Melaksanakan pengendalian manajemen keuangan, termasuk penganggaran,

pembukuan dan laporan pertanggungjawaban keuangan berpedoman pada

sistem informasi manajemen pelaporan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

c. Melaksanakan administrasi Pendataan, pembuatan dokumen administrasi,

pelaksanaan manajemen kepegawaian, termasuk tunjangan karyawan;

d. Penyiapan naskah dan peraturan administrasi di bidang pengelolaan terminal

dan penyiapan bahan penyusunan peraturan;

e. Melakukan inventarisasi dan pemeliharaan inventaris.

f. Melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan;

g. Penyelesaian tugas lain yang diberikan oleh Korsatpel.

4. Petugas Operasional

Berikut tanggung jawab seorang petugas Petugas Operasional terminal :

a. Pelaksanaan trayek atau deskripsi trayek, fasilitas penunjang penumpang dan

terminal, serta penempatan pangkalan pengiriman sesuai arus lalu lintas di

dalam kawasan yang dikuasai Terminal l;

b. Pelaksanaan penyajian trayek dan tarif angkutan;

c. Pengawasan; Pembuatan jadwal berdasarkan diagram;

d. Melakukan perencanaan perjalanan berdasarkan peta pengawasan;

e. Melakukan peta pengawasan, jadwal, pemeriksaan;

f. Kemampuan berkendara, dan investigasi pelanggaran.


g. Mengatur kedatangan dan keberangkatan kendaraan menurut jadwal yang

ditentukan;

h. Memberitahu penumpang tentang kedatangan dan keberangkatan kendaraan

umum. Pemantauan dan kontrol tarif angkutan jam;

i. Mencatat dan melaporkan pelanggaran;

j. Pendaftaran jumlah kendaraan dan penumpang yang tiba dan berangkat di

terminal;

k. Mengawasi layanan operator dan penggunaan fasilitas terminal Liter.

Melakukan tugas lain yang diberikan kepadanya oleh pemimpin.

5. Petugas Media dan Publikasi

Berikut tanggung jawab seorang petugas Media dan Publikasi terminal :

a. Pengelolaan media sosial seperti Instagram dan Facebook untuk penyebaran

informasi dengan cara desain poster, dll;

b. Menjaga komunikasi dengan pemangku kepentingan seperti pemerintah dan

masyarakat lainnya;

c. Dokumentasi kegiatan yang sedang berlangsung.

6. Pemimpin Regu

Berikut tanggung jawab seorang Pemimpin Regu terminal :

a. Mengawasi tugas-tugas anggota Regu dan wadanru;

b. Membuat Laporan harian pelaksanaan tugas;

c. Lakukan Daftar Periksa Tingkat Transportasi Bulanan untuk Rekomendasi

Pelebaran Jalan;

d. Pengaturan waktu keberangkatan kendaraan;


e. Membuat dan melaporkan tugas ke kepala terminal;

f. Membantu kepala terminal untuk menyelesaikan tugas;

g. mencatat arus kendaraan yang datang dan berangkat selama shift Pengaturan

jalur masuk dan keluar, tempat parkir, bongkar muat terlebih dahulu;

h. Melaksanakan kegiatan K3 dengan anggota;

i. pemeliharaan sarana, prasarana dan fasilitas lainnya;

j. Penyelesaian tugas konferensi dan penugasan yang diberikan oleh atasan.

7. Wakil Pemimpin Regu

Berikut tanggung jawab seorang wakil pemimpin regu terminal :

a. mengawasi tugas anggota tim;

b. membantu pelaksanaan tugas Dan Konfirmasi Kehadiran Anggota;

c. Transfer tugas ke anggota;

d. Melakukan tindakan perbaikan atas kesalahan anggota;

e. laporan pemantauan dan kegiatan lainnya;

f. Membantu anggota dalam menjalankan tugasnya;

g. Pantau lingkungan terminal dan periksa status terminal.

8. Pengawas dan Pengendali

Berikut tanggung jawab seorang Anggota regu terminal :

a. Mencatat nomor kendaraan yang membayar TPR dan Mencatat Nomor

Kendaraan yang membayar TPR 2;

b. Mengamati dan mengecek terhadap bukti pembelian TPR dari Pos Pintu

Masuk 3;
c. Melaporkan jumlah karcis yang terjual berdasarkan Nomor Seri yang keluar p

ada terminal online sistem atau administrasi untuk di komputerisasi;

d. Membuat rekapitulasi Karcis TPR yang keluar beserta keuangannya.

9. Pencatatan TPR

Berikut tanggung jawab seorang Anggota regu terminal :

a. Pendaftaran TPR dengan membayar kendaraan nomor;

b. pengecekan surat keterangan pembelian TPR;

c. Melaporkan jumlah tiket yang dijual kepada staf administrasi berdasarkan

nomor urut yang terkomputerisasi.

10. Pos pintu keberangkatan

Berikut tanggung jawab seorang Anggota regu terminal :

a. Membuat Ringkasan tiket TPR yang diterbitkan dan status keuangannya;

b. Membuat Pengaturan boarding penumpang;

c. Pencatatan jumlah penumpang pada keberangkatan bus;

d. Perintah pengawalan untuk turun jika waktu yang diberikan atau jumlah

penumpang melebihi kapasitas Setelah memeriksa waktu;

e. Melakukan tindakan keamanan agar para pengamen, pengemis, pedagang

asongan, dan percurian atau kehilangan tidak memasuki area terminal.

11. Pos pintu masuk

Berikut tanggung jawab seorang Anggota regu terminal :

a. Catatan kedatangan kendaraan: nomor kendaraan, KP, KIR dan kontrol

lainnya;
b. Catatan jumlah penumpang turun/tiba, catatan turun dan naik (untuk rute)

seperti: KP, KIR, dll ke Kantor Pengawas;

c. Pekerjaan administrasi lainnya;

d. petugas melaporkan hal tersebut melalui perangkat komunikasi.

12. Pos Pintu Keluar

Berikut tanggung jawab seorang Anggota regu terminal :

a. Mengontrol kendaraan keluar area terminal;

b. Menertibkan kendaraan yang diparkir (memperpanjang waktu untuk teman di

pintu keluar terminal);

c. Mencatat atau melaporkan kendaraan yang meninggalkan terminal ke ruang

kontrol dan kendaraan dengan penumpang saat bus meninggalkan terminal

mencatat nomor.

13. Anggota SUB Terminal dan Petugas TPR

Berikut tanggung jawab seorang Anggota regu terminal :

a. Melakukan pemungutan dan menyetorkan Retribusi pada Terminal dan pos

pembantu pemungutan yang telah ditentukan;

b. Mengatur lalu lintas kendaraan di sekitar terminal pengumpulan dan posko

bantuan TPR;

c. Pencatatan dan pelaporan kegiatan dan kejadian dalam pelaksanaan tugas

kepada pengawas Terminal Peruntukan K3 dan Pelaksanaan Area Sekitarnya.

14. Petugas Pelayanan

Berikut tanggung jawab dari seorang petugas pelayanan:


a. Bertanggung jawab penuh sebagai media yang membangun dan memperkuat

hubungan dengan pihak eksternal mulai dari media, membangun hubungan

baik dengan penumpang, komunikator dan lainnya;

b. melayani penumpang, memberikan solusi kepada penumpang, memberikan

informasi terkait armada bis, fasilitas dan tempat;

c. Melakukan pengumuman fasilitas dan armada dan jadwal bus di terminal.

15. Petugas Keamanan dan Ketertiban

Petugas Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas :

a. Pengamanan, pengawasan dan pembinaan untuk menjamin keamanan dan

ketertiban terminal;

b. Berkoordinasi dan bekerja sama dengan instansi terkait untuk menjaga

keamanan dan ketertiban terminal;

c. Penyelesaian tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

15. Petugas Kebersihan

Berikut tanggung jawab seorang petugas kebersihan:

a. menjaga kebersihan lingkungan tempatnya bekerja, dimulai dengan

membersihkan pekarangan, membersihkan pekarangan, membersihkan

seluruh ruangan yang ada, membersihkan toilet; dan

b. Menjaga kebersihan tempat kerja di gedung, taman, dan lain-lain

3.8 Fasilitas Yang Dimiliki


Menurut Peraturan Menteri perhubungan republik Indonesia No.PM 132 Tahun 2015

Pembangunan Terminal Penumpang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 wajib

menyediakan fasilitas Terminal yang memenuhi persyaratan keselamatan dan


keamanan. Penyediaan fasilitas Terminal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi:

1. Fasilitas utama

Fasilitas utama sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 ayat (2) huruf a terdiri atas:

a. jalur keberangkatan kendaraan;

b. jalur kedatangan kendaraan;

c. ruang tunggu penumpang, pengantar, dan/atau penjemput;

d. tempat parkir kendaraan;

e. fasilitas pengelolaan lingkungan hidup (waste management);

f. perlengkapan jalan;

g. fasilitas penggunaan teknologi;

h. Media informasi;

i. penanganan pengemudi;

j. pelayanan pengguna terminal dari perusahaan bus (customer service);

k. fasilitas pengawasan keselamatan;

l. ruang pembelian tiket;

m. Jalur kedatangan penumpang

n. Ruang tunggu keberangkatan (boarding)

o. ruang pembelian tiket untuk bersama;

p. outlet pembelian tiket secara online (single outlet ticketing online)

q. Pusat informasi (Information Center);

r. papan perambuan dalam terminal (Signage);

s. papan pengumuman;

t. layanan bagasi (Lost and Found);


u. ruang penitipan barang (lockers);

v. tempat berkumpul darurat (Assembly Point); dan

w. jalur evakuasi bencana dalam terminal.

2. Fasilitas Penunjang

Fasilitas penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berupa:

a. Fasilitas penyandang cacat dan ibu hamil atau menyusui;

b. fasilitas keamanan (checking point/metal detector/CCTV);

c. fasilitas pelayanan keamanan;

d. fasilitas istirahat awak kendaraan;

e. fasilitas ramp check;

f. fasilitas pengendapan kendaraan;

g. fasilitas bengkel yang diperuntukkan bagi operasional bus;

h. fasilitas kesehatan;

i. fasilitas peribadatan;

j. tempat transit penumpang (hall);

k. alat pemadam kebakaran;

l. toilet;

m. fasilitas park and ride,

n. tempat istirahat awak kendaraan;

o. fasilitas pereduksi pencemaran udara dan kebisingan;

p. fasilitas pemantau kualitas udara dan gas dibuang

q. fasilitas kebersihan, perawatan terminal, dan janitor,

r. fasilitas perbaikan ringan kendaraan umum;

s. fasilitas perdagangan, pertokoan, kantin pengemudi;

t. fasilitas restoran;
u. fasilitas Anjungan Tunai BNI (ATM);

v. fasilitas pengantar barang (trolley dan tenaga angkut);

w. fasilitas telekomunikasi dan area dengan jaringan internet;

x. fasilitas penginapan;

y. fasilitas keamanan;

z. ruang anak-anak;

aa. media pengaduan layanan; dan

bb. fasilitas umum lainnya sesuai kebutuhan.

Tabel 3.2 Fasilitas Terminal Tipe A Guntur Melati Garut

No Nama Ketersediaan Keterangan

Fasilitas Utama,
1 jalur keberangkatan kendaraan; Tersedia
Sesuai

Fasilitas Utama,
2 jalur kedatangan kendaraan; Tersedia
Sesuai

ruang tunggu penumpang, pengantar, Fasilitas Utama,


3 Tersedia
dan/atau penjemput; Sesuai

Fasilitas Utama,
4 tempat parkir kendaraan; Tersedia
Sesuai

fasilitas pengelolaan lingkungan hidup (waste Fasilitas Utama,


5 Tersedia
management); Sesuai

Fasilitas Utama,
6 perlengkapan jalan; Tersedia
Sesuai

Fasilitas Utama,
7 fasilitas penggunaan teknologi; Tersedia
Sesuai

Fasilitas Utama,
8 Media informasi; Tersedia
Sesuai

9 penanganan pengemudi; Tersedia Fasilitas Utama,


Sesuai

pelayanan pengguna terminal dari perusahaan Tersedia, Fasilitas Utama ,


10
bus (customer service); namun belum optimal Belum Sesuai

Tersedia, namun belum Fasilitas Utama ,


11 fasilitas pengawasan keselamatan;
optimal Belum sesuai

Tersedia, Fasilitas Utama ,


12 ruang pembelian tiket;
namun belum optimal Belum sesuai

Fasilitas Utama ,
13 Jalur kedatangan penumpang Tersedia
Sesuai

14 Ruang tunggu keberangkatan (boarding) Tersedia Fasilitas Utama

Tersedia, Fasilitas Utama,


15 ruang pembelian tiket untuk bersama;
namun belum optimal Belum sesuai

outlet pembelian tiket secara online (single Fasilitas Utama ,


16 Tidak Tersedia
outlet ticketing online) Belum Sesuai

Fasilitas Utama ,
17 Pusat informasi (Information Center); Tersedia
Sesuai

Fasilitas Utama ,
18 papan perambuan dalam terminal (Signage); Tersedia
Sesuai

Tersedia, namun belum Fasilitas Utama ,


19 papan pengumuman;
optimal Belum Sesuai

Fasilitas Utama ,
20 layanan bagasi (Lost and Found); Tersedia
Sesuai

Tersedia, namun belum Fasilitas Utama,


21 ruang penitipan barang (lockers);
optimal Belum sesuai

tempat berkumpul darurat (Assembly Point); Fasilitas Utama ,


22 Tersedia
dan Sesuai

Fasilitas Utama ,
23 jalur evakuasi bencana dalam terminal. Tidak Tersedia
Belum sesuai
Fasilitas penyandang cacat dan ibu hamil atau Tersedia, namun belum Fasilitas Penunjang,
24
menyusui; optimal Belum sesuai

fasilitas keamanan (checking point/metal Tersedia, namun belum Fasilitas Penunjang,


25
detector/CCTV); optimal Belum sesuai

Tersedia, namun belum Fasilitas Penunjang,


26 fasilitas pelayanan keamanan;
optimal Belum sesuai

Fasilitas Penunjang,
27 fasilitas istirahat awak kendaraan; Tersedia
Sesuai

Fasilitas Penunjang ,
28 fasilitas ramp check; Tersedia
sesuai

Fasilitas Penunjang,
29 fasilitas pengendapan kendaraan; Tersedia
Sesuai

fasilitas bengkel yang diperuntukkan bagi Fasilitas Penunjang,


30 Tidak Tersedia
operasional bus; Belum Sesuai i

Tersedia, namun belum Fasilitas Penunjang,


31 fasilitas kesehatan;
optimal Belum Sesuai

Fasilitas Penunjang,
32 fasilitas peribadatan; Tersedia
Sesuai

Fasilitas Penunjang,
33 tempat transit penumpang (hall); Tersedia
Sesuai

Fasilitas Penunjang ,
34 alat pemadam kebakaran; Tersedia
Sesuai

Fasilitas Penunjang,
35 toilet; Tersedia
Sesuai

Fasilitas Penunjang ,
36 fasilitas park and ride, Tersedia
Sesuai

Fasilitas Penunjang,
37 tempat istirahat awak kendaraan; Tersedia
Sesuai

fasilitas pereduksi pencemaran udara dan Fasilitas Penunjang,


38 Tidak tersedia
kebisingan; Belum sesuai
fasilitas pemantau kualitas udara dan gas Fasilitas Penunjang ,
39 Tidak Tersedia
dibuang Belum sesuai

fasilitas kebersihan, perawatan terminal, dan Fasilitas Penunjang ,


40 Tersedia
janitor, sesuai

Fasilitas Penunjang ,
41 fasilitas perbaikan ringan kendaraan umum; Tidak Tersedia
Belum sesuai

fasilitas perdagangan, pertokoan, kantin Tersedia, namun belum Fasilitas Penunjang ,


42
pengemudi; optimal Belum sesuai

Fasilitas Penunjang,
43 fasilitas restoran; Tidak Tersedia
Belum sesuai

Fasilitas Penunjang ,
44 fasilitas Anjungan Tunai BNI (ATM); Tersedia
Sesuai

fasilitas pengantar barang (trolley dan tenaga Fasilitas Penunjang ,


45 Tersedia
angkut); Sesuai

fasilitas telekomunikasi dan area dengan Fasilitas Penunjang ,


46 Tersedia
jaringan internet; Sesuai

Fasilitas Penunjang ,
47 fasilitas penginapan; Tersedia
Sesuai

Tersedia, namun belum Fasilitas Penunjang ,


48 fasilitas keamanan;
optimal Belum sesuai

Fasilitas Penunjang ,
49 ruang bermain anak-anak; Tersedia
Sesuai

Tersedia, namun belum Fasilitas Penunjang ,


50 media pengaduan layanan; dan
optimal Belum sesuai

Fasilitas terminal Guntur cukup baik dibandingkan tahun 2016 dan tahun sebelumnya,

mulai dari gedung kantor stasiun yang biasanya berada di kawasan terminal sering

dipadukan dengan menara kontrol yang berfungsi sebagai lokasi pengawas,

memantau pergerakan kendaraan dan penumpang, Bangunannya sekarang terlihat


cukup bagus dibandingkan sebelumnya. Jalur kedatangan penumpang untuk

kendaraan umum untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Sementara, jalur

keberangkatan penumpang untuk kendaraan umum untuk menjemput dan

menurunkan penumpang. Namun bangunan pertama dan terakhir sering mengalami

rembesan saat hujan. ruang tunggu angkutan umum untuk kendaraan angkutan

penumpang umum beristirahat dan bersiap berangkat. Ruang tunggu penumpang

atau pengantar disediakan bagi mereka yang akan bepergian dengan angkutan umum

atau mereka yang bepergian dengan mereka. Tempat istirahat sementara atau lajur

adalah tempat istirahat dan perawatan kendaraan sebelum melanjutkan perjalanan,

meskipun setiap lajur telah mendapat informasi di setiap jalur terkait armada dan

keberangkatan akan tetapi masih banyak armada yang parkir tidak sesuai prosedur.

Terminal Guntur sudah memiliki terminal online sistem ticketing yang sudah setahun

lebih digunakan dan belum dimanfaatkan secara optimal. Keamanan di stasiun Guntur

masih belum optimal karena banyak penumpang yang sering kehilangan barang

bawaannya. Hampir semua pertokoan belum beroperasi secara normal, hanya

beberapa toko yang buka, ramai pengunjung pada hari tertentu misalnya dikarenakan

banyaknya wisatawan yang berlibur dan menyambut hari besar. Selain itu, keluhan

masalah di terminal belum tertangani secara tuntas. Belum ada fasilitas pemantauan

udara atau mitigasi atau fasilitas bengkel untuk terminal bus. Fasilitas restoran atau

food court Terminal tetap tidak aktif karena hanya ada segelintir pengunjung pada

hari-hari tertentu, menyebabkan para pengusaha berpikir ribuan kali untuk menyewa

ruang yang tersedia di terminal. Rambu lalu lintas dan papan informasi memuat

petunjuk, tarif dan waktu keberangkatan. Rambu rambu tersebut di buat untuk para

pendidikan anak di luar ruangan.


Dokumentasi Fasilitas Utama Terminal

Gambar 3.6 Ruang Tunggu Terminal Guntur Melati Garut Gambar 3.7 Ruang Keberangkatan Terminal Guntur Melati

Gambar 3.8 Area Kedatangan Gambar 3.9 food court terminal guntur

Anda mungkin juga menyukai