METODE PENELITIAN
3.5.1 Wawancara
Wawancara merupakan percakpan dengan maksud tertentu.
Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (yang
mengajukan pertanyaan) dan informan (yang memberikan jawaban atas
pertanyaan). Pada penelitian kualitatif, identitas dan peran informan serta
informasi yang disampaikan menjadi hal yang sangat berharga sehingga
informasi tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan. Identitas dan
informasi dapat dibuka atau tertutup untuk umum. Identitas informan dapat
dibuka selama informan sepakat.
Saat melakukan wawancara, pewawancara harus mempersiapkan
poin – poin pertanyaan kemudian dikembangkan sebelum diajukan
kepada narasumber. Selain itu, sikap, etika, dan penggunaan bahsa saat
wawancara juga harus diperhatikan. Sikap harus menunjukan keseriusan
dan minat untuk menerima jawaban – jawaban dari setiap pertanyaan
yang diajukan dengan memperhatikan serta fokus kepada narasumber.
Saat mengawali wawancara ucapkan terimakasih kepada narasumber
atas kesediannya untuk meluangkan waktunya untuk diwawancarai
kemudian tanyakan hal – hal yang bersifat sapaan ringan seperti kondisi
narasumber, setelah itu ajukan pertanyaan – pertanyaan yang telah
disiapkan. Pertanyaan yang diberikan sebaiknya tidak bersifat pribadi
yang menyebabkan narasumber tidak nyaman untuk mengutarakan
pendapatnya. Terakhir ucapkan terima kasih kepada narasumber bila
perlu disertai dengan pemberian ucapan terima kasih. Teknik wawancara
menggunakan alat bantu seperti pedoman wawancara sebagai panduan
dalam pelaksanaan wawancara dan alat perekam untuk merekam
jawaban – jawaban dari narasumber yang tidak tercatat saat proses
wawancara.
3.5.2 Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dan gejala sosial
untuk kemudian dilakukan pencatatan. Observasi yakni salah satu teknik
pengumpulan data yang tidak hanya mengukur prilaku responden
(wawancara dan angket) namun dapat digunakan juga untuk mencatat
berbagai fenomena yang terjadi. Penelitian ini akan dilakukan dengan
langsung terjun ke lapangan menjadi partisipan pengamat untuk
menemukan dan mendapatkan data yang berkaitan dengan fokus dari
penelitian. Pengamatan dimanfaatkan karena teknik pengamatan ini
didasarkan atas pengalaman secara langsung. Observasi adalah
instrumen penelitian yang bermafaat ketika teknik komunikasi lainnya
tidak mungkin untuk dilakukan pada kasus – kasus tertentu. Fokus dalam
observasi penlitian kualitatif pada dasarnya sudah ditentukan sejak
penelitian di rencanakan dan merupakan satu unsur penelitian yang
penting. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab
permasalahan terkait Optimalisasi oleh Bhabinkamtibmas dalam
melaksanakan Bimbingan dan Penyuluhan di kecamatan Pedurungan
wilayah hukum Polrestabes Semarang. Obeservasi sebagai metode
penelitian berbeda dengan observasi yang dilakukan pada kegiatan
sehari-hari. Observasi sebagai metode penelitian menuntut dipenuhinya
syarat – syarat tertentu yang merupakan jaminan bahwa hasil
pengamatan harus sesuai kenyataan yang menjadi fokus penelitian dan
fokus observasi harus dibatasi agar tidak timbul kendala – kendala dalam
menentukan apa yang menjadi fokus untuk diamati dengan seksama dan
apa yang harus diabaikan.
3.5.3 Studi Dokumen
Penelitian ini juga akan dilakukan dengan menggunakan teknik
pengumpulan data telaah dokumen. Dilihat dari sifat informasi yang
diberikan, bahan pustaka dapat dibagi dalam 2 kelompok, yakni:
1. Sumber primer, bahan pustaka yang berisikan pengetahuan ilmiah baru
atau mutakhir, ataupun pengertian baru tentang fakta yang diketahui
mengenai suatu gagasan. Sumber primer dapat mecakup buku, kertas
kerja komperensi, lokakarya, seminar, symposium, laporan penelitian,
laporan teknis, majalah, disertasi, dan tesis.
2. Sumber sekunder adalah bahan pustaka yang berisikan informasi
tentang bahan primer, antara lain abstrak, indeks, bibliografi, penerbitan
pemerintah, dan bahan acuan lainnya. (Soekanto dan Mamudji, 2011:28).
3.6 Validitas
Validitas memuat uraianan tentang cara untuk memperoleh
keabsahan data. Validitas digunakan untuk mengetahui akurat data yang
menggunakan pendekatan kualitatif. Kofermabilitas, trasformabilitas, dan
trianggulasi adalah cara untuk mengetahui kearutan data. Trianggulasi
adalah teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan data lain.
Diluar itu data untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap
data tersebut. Teknik trianggulasi yang paling banyak digunakan yaitu
pemeriksaan melalui sumber lain (Moleong, 2007;330). Teknik ini akan
digunakan dalam penelitian karena sumber data yang digunakan bersifat
beragam. Moleong (2007:332) mengatakan bahwa dengan kata lain,
trianggulasi digunakan untuk mengoreksi temuannya melalui jalan
memandingkannya dengan banyak sumber, metode, atau teori.
Maka penelitaian dapat ditentukan keabsahan dan vadilitasnya
dengan cara mengajukan berbagai variasi pertanyaan, mengeceknya
dengan berbagai sumber, dan memanfaatkan berbagai metode supaya
pengecekkan dapat dilakukan.
Budi Rizki H, dan Rini Fathonah, 2014, Studi Lembaga Penegak Hukum,
Bandar Lampung: Justice Publisher.R.Terry, George dan Leslie W.Rue.
“Dasar-Dasar Manajemen”. Jakarta: Bumi Aksara, 2010
Sonny Hendra Septian (2017). “Remaja dalam Fenomena Balap Liar”. Jurnal
Ilmiyah
Amalia Rosanti, Fokky Fuad. (2015). “Budaya Balap Liar di Ibukota”. Lex
Jurnalica
Malak Winda Iffahsari, Budi Purwoko. (2016). “Studi Tentang Motivasi Belajar
Pada Siswa Penggemar Balap Motor Liar di Kecematan Krembung”.
Jurnal BK UNESA