Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Pemerintah Desa se-Kecamatan Pandak

yang terdiri dari 4 Pemerintahan Desa yaitu: Pemerintahan Desa Caturharjo,

Pemerintahan Desa Gilangharjo, Pemerintahan Desa Triharjo, dan

Pemerintahan Desa Wijirejo yang terletak di Kabupaten Bantul, Daerah

Istimewa Yogyakarta. Hal ini dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Pandak

merupakan bagian dari Pemerintahan Kabupaten Bantul yang merupakan salah

satu kecamatan yang menjadi bagian dari sasaran kebijakan adanya Peraturan

Bupati Bantul Nomor 03 Tahun 2012. Waktu Penelitian dilaksanakan pada

bulan Juni sampai dengan Juli 2013.

B. Jenis Penelitian dan Pendekatan

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Fokusnya adalah penggambaran problematika implementasi

peraturan Bupati Bantul No 3 Tahun 2012 dalam meningkatkan disiplin,

kinerja, dan hasil kerja Lurah desa se-Kecamatan Pandak.

Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian yang menyajikan

temuanya dalam bentuk deskripsi kalimat yang rinci, lengkap, dan mendalam

mengenai proses mengapa dan bagaimana sesuatu itu bisa terjadi (Miles dan

Huberman, 1992:43). Dengan demikian, penelitian ini merupakan penelitian

Deskrepsi Kualitatif.

63
64

Sedangkan Sugiyono (2010: 15) menyatakan bahwa metode penelitian

kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang ilmiah,

(sebagai lawanya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen

kunci, pengambilan sampel sumber dilakukan secara purposive, dan snowbaal,

teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari

pada generalisasi.

C. Subjek Penelitian

Menurut Moleong (2000:90) informan/subjek adalah orang yang

dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar

penelitian secara faktual. Oleh karena itu dalam menentukan subjek/informan

dapat dilakukan dengan menentukan ciri-ciri atau karakteristik dari populasi

objek, yang dipilih adalah informan yang mengetahui dengan jelas dan sesuai

dengan tujuan dari permasalahan.

Jadi, subjek penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah subjek penelitian

berpengaruh pada pengambilan informasi yang akan digali secara mendalam.

Teknik pengambilan yang digunakan adalah teknik purposive sampling

merupakan teknik yang dipilih oleh peneliti dalam sample penelitianya, melalui

teknik tersebut diharapkan dapat digali berbagai informasi yang tepat dan fokus

terhadap penelitian ini. Sebagaimana diungkapkan oleh Sugiyono (2012:300)


65

bahwa Teknik purposive sampling merupakan teknik pengambilan data dengan

pertimbangan tertentu. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah:

1. Bapak Suwardi, S.Pd selaku Kepala DesaTriharjo

2. Bapak Kasiran, SE selaku Sekretaris Desa Triharjo

3. Bapak Ir. Aan Sumarna selaku Kepala Desa Gilangharjo

4. Suharsiati Purwati, S.Pd selaku Sekretaris Desa Gilangharjo

5. Bapak Tjipto Widodo selaku Kepala Desa Wijirejo

6. Bapak Fauzi Afnan, SP selaku Sekretaris Desa Wijirejo

7. Bapak Budi Suryanto selaku Kepala Desa Caturharjo

8. Bapak Sunarto selaku Sekretaris Desa

9. Bapak Kusmardiono, S.Sos selaku sub. Bagian pembinaan pemerintah

desa Inspektorat Bantul

10. Ibu Aviv Umohatun, SH selaku sub. Bagian pemerintah desa Pemerintah

Daerah Kabupaten Bantul

11. Bapak Sarwanto Kasi Pemerintahan Kecamatan Pandak

12. Masyarakat umum yang akan diambil setiap desa 2 orang

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Wawancara mendalam

Menururut Esterbers (2002) yang dikutip Sugiyono (2012:316)

menyatakan bahwa interview adalah “a meeting of two persons to exchange


66

information and idea trough question and responses, resulting in

communication and joint construction of meaning abaout a particular

topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan

makna dalam suatu topik tertentu.

Dalam penelitian ini wawancara yang digunakan ialah wawancara

secara mendalam dengan jenis wawancara terstruktur.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

dari seseorang. Dokumen berbentuk gambar, misalnya foto, gambar, hidup,

sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni,

yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen

merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara

dalam penelitian kualitatif. (Sugiyono. 2012: 326).

Dengan demikian metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

prasasti, notulen, agenda, dan sebagainya. Yang dimaksud dokumen dalam

penelitian ini adalah pengumpulan data dokumen mengenai kinerja

Permerintah Desa Se-kecamatan Pandak.

3. Observasi

Pernyataan Nasution yang telah dikutip oleh Sugiyono (2012:309)

menyatakan bahwa observasi merupakan dasar semua ilmu pengetahuan.


67

Para ilmuan hanya bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia

kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan

sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-

benda yang sangat kecil maupun yang sangat jauh dapat diobservasi dengan

jelas.

E. Teknik Uji Validitas Data

Agar dapat dipertanggungjawabkan, data-data yang diperoleh perlu

terlebih dahulu dengan menguji keabsahan data. Teknik pemeriksaan

keabsahan data (validitas data) dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi.

Teknik triangulasi menurut Sugiyono (2012:327) menyatakan bahwa teknik

triangulasi merupakan teknik pengumpulan data data dan sumber yang telah

ada. Bila penelitian melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka

sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas

data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan

data dan berbagai sumber data.

Selanjutnya Sugiyono (2012:327) menyatakan triangulasi teknik, berarti

mengunakan pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data

dari sumber data yang sama. Peneliti menggunakan observasi pastisipasif,

wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara

serempak. Triaungulasi sumber berarti, untuk mendapatlan data dari sumber

yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.


68

Dengan demikian peneliti melakukan pengumpulan berbagai data dengan

sumber yang sama yaitu yang telah diperoleh dari melakukan pengumpulan

data dari Pemerinta Desa se-Kecamatan Pandak selanjutnya melakukan teknik

data triangulasi sebagai langkah uji keabsahan data yang telah diperoleh

peneliti.

Wawancara
mendalam

Observasi Sumber data


Partisipasif yang sama

Dokumentasi

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi

dengan mengorganisasikan data dalam katagori, menjabarkan kedalam unit-

unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting

dan yang mana yang dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. (Sugiyono, 2012: 335).

Adapun langkah-langkah untuk menganalisis data dalam penelitian ini

adalah:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, makin
69

lama penelitian ke lapangan, maka jumlahnya data makin banyak, kompleks

dan rumi. Untuk itu perlu segera dilakukan merangkum, memilih hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang pokok yang penting, dicari

tema dan dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian

data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan

mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan

elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-

aspek tertentu. (Sugiyono.2012:338)

2. Data Display (Penyajian data)

Setelah melakukan reduksi data maka langkah selanjutnya adalah

mendisplay data atau juga disebut penyajian data. Dalam penelitian

kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam katagori uraian singkat,

bagan, hubungan antar katagori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini

Miles dan Huberman (1994) menyatakan “ the most frequent form of display

data for qualitative research data in the past has been narrative tex”. Yang

paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif

adalah dengan teks yang bersifat naratif. (Sugiyono: 341)

3. Conclusion Drawing/verivication (Kesimpulan dan verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data menurut Miles dan Huberman

adalah penarikan kesimpulan dan verfikasi. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan

data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap


70

awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. (Sugiyono. 2012: 345)

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin

dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi

mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan

rumusan masalah dalam penelitian kualitatif bersifat sementara dan akan

berkembang setelah berada di lapangan. (Sugiyono. 2012: 345)

Anda mungkin juga menyukai