Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, pendekatan yang dipilih oleh peneliti adalah

pendekatan penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan

metodologi ini sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2011:4).

Sependapat dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller

mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam

ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada

pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan

dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya

(Basrowi & Surwandi, 2008:21).

Sedangkan jenis penelitian ini menggunakan paradigma

kualitatif-fenomenologis, artinya penelitian ini menggunakan data

informasi dari berbagai teori yang diperoleh dari kepustakaan dan

kemudian dilakukan uji ketermaknaan empiris di lokasi penelitian.

Peneliti dalam pandangan fenomenologisnya berusaha memahami arti

peristiwa dan kaitannya dengan orang-orang biasa dalam situasi tertentu

(Moleong, 2011:17).

39
B. Kehadiran Peneliti

Penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang menekankan

pada hasil pengamatan peneliti. Sehingga peran manusia sebagai

instrumen penelitian menjadi suatu keharusan. Bahkan dalam penelitian

kualitatif, posisi peneliti menjadi instrumen kunci (the key instrument).

Peneliti sebagai instrumen penelitian harus memenuhi ciri-ciri sebagai

berikut: (a) Responsif, (b) Dapat menyesuaikan diri, (c) Menekankan

keutuhan, (d) Mendasarkaan diri atas perluasan pengetahuan, (e)

Memproses data secepatnya, (f) Memanfaatkan kesempatan untuk

mengklarifikasikan dan mengikhtisarkan, (g) Memanfaatkan kesempatan

untuk mencari respons yang tidak lazim (Tohirin, 2012:62).

Kehadiran peneliti dalam penelitian ini sebagai pengamat

partisipan artinya dalam proses pengumpulan data, peneliti mengadakan

pengamatan dan mendengarkan secermat mungkin sampai pada yang

sedetailnya sekalipun (Moleong, 2002:117).

C. Subjek Penelitian

Dalam penentuan subjek (informan) penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik purposive sampling, yaitu menentukan sampel

dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data

secara maksimal (Sugiyono, 2013:2). Moleong (2010:132)

mendeskripsikan subjek penelitian sebagai informan, yang artinya orang

pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi

tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Sejalan dengan definisi

40
tersebut, Moeliono (1993:862) mendeskripsikan subjek penelitian

sebagai orang yang diamati sebagai sasaran penelitian. Berdasarkan

pengertian tersebut peneliti mendeskripsikan subjek penelitian sebagai

pelaku yang merupakan sasaran pengamatan atau informan pada suatu

penelitian yang diadakan oleh peneliti. Subjek pada penelitian ini adalah

staf Disbudpar bidang pemasaran.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, lokasi merupakan salah satu

instrumen yang sangat penting. Adapun lokasi penelitian ini akan

dilaksanakan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi. Lokasi

penelitian ini terletak di Jl. Jenderal Ahmad Yani no.78, Taman Baru,

Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Karena

terdapat beberapa alasan, salah satunya yaitu penelitian ini bertujuan

mengetahui perkembangan pariwisata Banyuwangi dilihat dari

pemasarannya (promosi).

.Waktu penelitian yang dilakukan tersusun jauh sebelum

penelitian itu sendiri. Mulai tahap prsiapan seperti mengajukan judul dan

kerangka penelitian, bimbingan, meninjau lokasi, menentukan informan.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini.

41
Tabel. 3.1
Tahapan Penelitian Kualitatif

Tahun 2020
No Uraian
Ag Ok De
Jul Sep Nov
u t s

1 Pembuatan dan pengajuan proposal     √      


2 Seleksi dan pengumuman proposal       √    
3 Pencarian data         √  
4 Pengolahan data         √ √
5 Pembuatan laporan penelitian           √
6 Pengumpulan laporan penelitian           √

Sumber: Olahan penulis

E. Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif menurut lofland

dan lofland adalah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Moleong, 2010:157).

Sebagaimana pendapat tersebut, maka sumber data yang akan diperlukan

dibagi menjadi dua macam yaitu:

a.       Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari lokasi

penelitian yang berupa jawaban-jawaban dari wawancara informan

langsung yaitu staf Disbudpar Banyuwangi bidang Pemasaran.

b.      Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-

buku, artikel, jurnal, foto, atau dokumen-dokumen yang berkaitan

42
dengan permasalahan yang dibahas. Dengan kata lain, peneliti

memperoleh sumber data secara tidak langsung melalui media

perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain).

F. Prosedur Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk

mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung

melalui percakapan atau tanya jawab (Satori & Komariah,

2013:130). Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan

komunikasi atau hubungan dengan responden (Sangadji & Sopiah,

2010:171). Percakapan dalam wawancara dilakukan dengan maksud

tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai

pengaju/pemberi pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee)

sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu (Basrowi & Suwandi,

2008:127)

Dalam teknik pengumpulan data ini penyusun bertanya

langsung kepada responden yang terlibat dalam penelitian yang

meliputi kepala bidang pemasaran dan karyawan. Sedangkan teknik

wawancara menggunakan semi instruktur, yakni pertanyaan yang

diajukan sesuai daftar yang fleksibel atau sebuah pedoman dan tidak

dari sebuah angket formal (Mikelsen, 2001:7).

b. Observasi

43
Observasi adalah cara-cara menganalisis dan mengadakan

pencatatan secara sistematis mengetahui tingkah laku dengan melihat

atau mengamati individu atau kelompok secara langsung (Basrowi &

Suwandi, 2008:94). Dalam hal ini peneliti melakukan observasi

untuk mengumpulkan data tentang kondisi umum dari obyek dan

kondisi fasilitas yang ada serta untuk kegiatan apa saja yang

dilaksanakan oleh pihak produsen dalam menyikapi fenomena yang

terjadi khususnya mengenai masalah strategi pemasaran.

Dengan metode observasi, peneliti dapat langsung mencatat

setiap kejadian yang berlangsung di lapangan, dan peneliti dapat

langsung memperoleh data dari informan yang dibutuhkan. Selain itu

peneliti juga dapat mengetahui meknisme strategi pemasaran yang

dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang

diperoleh dari buku, internet, atau dokumen lain yang menunjang

penelitian yang dilakukan. Dokumen merupakan catatan mengenai

peristiwa yang sudah berlalu. Peneliti mengumpulkan dokumen yang

dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang (Sugiyono, 2009:240).

Metode dokumentasi dalam penelitian kualitatif merupakan

pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara (Satori

& Komariah, 2013:149). Metode ini digunakan untuk mencari data

44
mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa catatan yang

berbentuk tulisan, gambar, foto, dan sebagainya.

Dengan mengumpulkan dokumen dan data-data yang

diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens

sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan

pembuktian suatu kejadian.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan

data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang

disarankan oleh data (Moleong, 2011:280). Menurut Miles dan

Huberman, analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

jenuh (Sugiyono, 2010:337).

Tahapan-tahapan analisis data yang digunakan peneliti adalah

sebagaimana tahapan-tahapan analisis data yang digunakan peneliti

adalah sebagaimana tahapan-tahapan yang dikemukakan Miles dan

Huberman yaitu sebagai berikut:

a. Reduksi Data (data reduction)

Data yang diperoleh di lapangan semakin lama akan semakin

banyak sehingga data semakin kompleks dan rumit, oleh karena itu

peneliti harus mereduksi data yang berarti merangkum, memilih hal-

hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari

45
tema dan polanya. Data yang sudah direduksi akan lebih

memudahkan peneliti untuk memperoleh gambaran di lapangan dan

memudahkan peneliti mengumpulkan data berikutnya.

b. Penyajian Data (data display)

Setelah mereduksi data, kemudian peneliti dapat menyajikan

data dengan lebih mudah. Penyajian data kualitatif bisa dengan

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Penyajian data yang paling sering digunakan dalam

penelitian kualitatif adalah dengan teks naratif. Memahami data akan

lebih mudah setelah adanya display data, sehingga merencanakan

kerja selanjutnya bisa lebih cepat.

c. Conclusion Drawing/Verivication

Dalam tahap ini adalah tahap terakhir, yaitu tahap

pengambilan keputusan dan verifikasi. Kesimpulan yang sudah

diperoleh akan diverifikasikan dengan bukti-bukti yang valid dan

konsisten, dan apabila terbukti maka kesimpulan adalah kesimpulan

kredibel (Sugiyono, 2010:338-345).

H. Pengecekan Keabsahan Data

Tahap pengujian keabsahan data adalah tahap untuk menguji

validitas data yang dilaporkan dengan obyek data di lapangan. Uji

keabsahan data meliputi uji kredibilitas data (validitas internal), uji

dependabilitas (realibilitas), transverabilitas (validitas eksternal), dan

46
konfirmabilitas (obyektivitas) (Sugiyono, 2011:336). Akan tetapi yang

lebih utama adalah dengan uji kredibilitas data.

Dalam penelitian ini, uji keabsahan data yang digunakan adalah

uji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang

telah diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi sumber berguna

untuk menguji kreadibilitas data dari tiga sumber berbeda. Dari tiga

sumber tersebut, tidak bisa dirata-ratakan seperti dalam penelitian

kuantitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorikan, mana pandangan yang

sama, yang berbeda, dan spesifik dari tiga sumber tersebut. Data yang

telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan

selanjutnya dimintakan kesepakatan (member chcek) dengan tiga sumber

data tersebut (Sugiyono, 2010:373).

I. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan suatu yang lain, di luar itu untuk keperluan pengecekan

atau suatu pembanding terhadap data itu (Moleong, 2003:330). Peneliti

berusaha mengkaji data dengan mengkaji beberapa sumber dan

mengadakan pengecekan hasil penelitian dengan para ahli ekonomi

melalui buku-buku ekonomi Islam. Secara garis besar triangulasi ada 3

yaitu triangulasi sumber, teknik, dan waktu (Moleong, 2003:330).

47
Triangulasi sumber adalah teknik untuk menguji kredibilitas data,

teknik ini dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh dari

berbagai sumber (Sugiyono, 2009:274).

Triangulasi teknik adalah teknik untuk menguji kredibilitas data

yang dilakukan dengan cara mengecek pada sumber yang sama tetapi

dengan teknik yang berbeda (Sugiyono, 2009:274).

Triangulasi waktu adalah teknik untuk menguji kredibilitas data

yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data pada waktu yang

berbeda (Satori & Komariah, 2013:171).

Tabel 3.2

J. Tahap-Tahap Penelitian

Banyak ahli mengemukakan tahapan penelitian secara berbeda-

beda. Namun, setidaknya dapat terbagi kedalam dua jenis yaitu langkah

fisik (operasional lapangan/pragmatis) yang ditempuh dan berdasarkan

langkah kerja pikir (kerangka pikir/pradigma) penelitian kualitatif (Satori

& Komariah, 2013:79).

Menurut Sugiyono (2011:127) terdapat tiga tahap dalam

penelitian, yaitu:

a. Tahap Pra-lapangan

1) Memilih lapangan penelitian dan menyusun rancangan

penelitian

48
2) Mengurus perijinan lokasi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Banyuwangi

3) Menjajaki dan menilai lapangan

4) Memilih informan

5) Menyiapkan perlengkapan penelitian

b. Tahap Pelaksanaan Penelitian

1) Memahami latar penelitian dan persiapan diri

2) Memasuki lapangan: melakukan wawancara kepada informan

yang sudah ditentukan sebelumnya serta melakukan pengamatan

terkait tentang judul penelitian

3) Berperan serta dalam penelitian sekaligus mengumpulkan data

c. Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian merupakan tahap yang paling akhir dari

sebuah penelitian. Pada tahap ini, peneliti menyusun data yang telah

dianalisis dan disimpulkan dalam bentuk karya ilmiah yang berlaku

di IAI Ibrahimy Genteng.

49
50

Anda mungkin juga menyukai