Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PERAN ULAMA TERHADAP

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT PEDESAAN

DI KECAMATAN BANGKALAN KABUPATEN BANGKALAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu: Hefi Rusnita Dewi, S.P.,M.Pd

Oleh :

MUHYI
NIM : 1823311007

STKIP PGRI BANGKALAN

PRODI PENDIDIKAN PANCASILA KEWARGANEGARAAN

2021
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

1.1 Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang didukung oleh data-data yang
bersifat kuantitatif dengan format deskriptif dengan tujuan untuk menjelaskan,
meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena yang timbul di
masyarakat yang menjadi objek penelitian berdasarkan apa yang terjadi.

Jadi Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi yang berusaha memahami makna peristiwa dan
kaitan-kaitannya terhadap orang-orang tertentu dalam situasi tertentu secara
holistik (Muhadjir, 1998; Lincoln,2005) dalam realitas sosial empirik. Dengan
menggunakan logika fenomenologi, penelitian ini berusaha untuk melihat tingkat
partisipasi politik masyarakat pedesaan dan pengaruh kepemimpinan ulama terhadap
partisipasi politik masyarakat Bangkalan dalam Pilkada Kabupaten Bangkalan tahun
2019.

2. Design Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan peranan
ulama dalam membangun partisipasi masyarakat pedesaan di Kecamatan Bangkalan
pada Pemilihan Umum Tahun 2019. Sebagaimana diungkapkan Moleong (2007:6)
penelitian kualitatif berusaha memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian Misalnya menyangkut perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik.
Studi kasus pada umumnya merupakan suatu penelitian intensif mengenai seseorang (bisa
merujuk langsung pada orang, tempat, maupun peristiwa). Studi kasus berusaha untuk
menyelidiki satuan sosial terkecil seperti keluarga, suatu perkumpulan, suatu sekolah,
atau suatu kelomok remaja secara mendalam (Dantes, 2012:51).
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumen.
data yang diperoleh melalui wawancara merupakan data primer sedangkan data yang
diperoleh dari observasi dan dokumen meupakan data sekunder.

3. Tempat dan waktu penelitian


Penelitian ini adalah penelitian lapangan dilakukan di Kecamatan Bangkalan Kabupaten
Bangkalan tepatnya di 7 Kelurahan yaitu Mlajah, kemayoran, Pangeranan, Pejagan,
Bancaran, Kraton, Demangan dan 6 Desa yaitu Martajasah, Kramat, Sembilangan,
Ujung Piring, Gebang dan Sabiyan dengan jumlah penduduk 92,146 jiwa. Karena
antuisme warga Bangkalan pada Pilkada 2019 kemarin sangat tinggi.

4. Subjek dan Objek penelitian


Untuk menambah kedalaman data yang diperoleh, peneliti mewawancarai beberapa
pelaku sentral yang menjadi subjek penelitian, yaitu ulama (kiai) tokoh agama islam
dalam Penentuan subjek ini peneliti menggunakan teknik purposive dengan Ulama di
Kecamatan Bangkalan.
Objek dari penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Bangkalan yang ikut
berpartisipasi pada Pilkada yang diselenggarakan pemerintah tahun 2019

5. Prosedur penelitian
Penelitian adalah aktivitas ilmiah yang sistematis, terarah dan bertujuan. Dalam setiap
melakukan penelitian ada beberapa prosedur yang ditempuh, dan dilakukan melalui
beberapa tahapan diantaranya: Tahapan penelitian kualitatif menyajikan 3 tahapan yaitu
Tahap pralapangan, Tahap pekerjaan lapangan, dan tahapan analisis data’’ Moleong
(2007:126).
1. Tahap Pra-lapangan
Tahap Pra-lapangan merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti sebelum
pengumpulan data. Tahapan ini diawali dengan penjajakan lapangan untuk
menentukan permasalahan atau fokus penelitian. Tahapan ini secara rinci meliputi:
meyusun rancangan lapangan, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan,
menjajaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan informasi, menyiapkan
perlengkapan penelitian, persoalan etika penelitian.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan


Tahap pekerjaan lapangan merupakan kegiatan peneliti yang dilakukan ditempat
penelitian. Pada tahapan pelaksanaan ini, peneliti mengumpulkan data sesuai dengan
fokus masalah dan tujuan penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi,
wawancara, dan studi dokumentasi. Terkait dengan pengumpulan data ini, peneliti
menyiapkan hal-hal yang diperlukan yaitu lembar wawancara, kamera foto, dan alat
perekam suara. Peneliti melakukan wawancara langsung kepada informan dalam
penelitian ini, yaitu KH. Imam Bukhori Kholil selaku pengasuh pondok pesantren
Ibnu Kholil Bangkalan Setelah data-data yang dibutuhkan telah peneliti kumpulkan,
maka selanjutnya adalah kegiatan pengolahan data hasil penelitian, seperti yang kita
ketahui bahwa analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan selama dan setelah
dari lapangan.
Kegiatan yang dilakukan adalah menyusun data-data serta informasi yang terkumpul
lalu disesuaikan dengan kajian penelitian ini yaitu mendeskripsikan proses partisipasi
masyarakat pedesaan kecamatan bangkalan, yaitu Peran Ulama terhadap partisipasi
masyarakat pedesaan terhadap pilihan politik pada Pilkada tahun 2019. Selanjutnya
data-data yang sudah terkumpul dari lapangan selanjutnya dikaji secara mendalam
menggunakan teori-teori dan dari beberapa ahli politik yang dikemukakan pada
kajian teori untuk kemudian disimpulkan dan diberikan rekomendasi pada pihak-
pihak yang terkait agar bisa dipakai sebagai bahan masukan dalam melaksanakan
kegiatan organisasi mereka untuk lebih produktif, efektif, dan efisien.
3. Tahap Analisa Data
Pada tahap ini dibahas prinsip pokok dalam analisis data, prinsip tersebut meliputi
dasar, menemukan tema dan merumuskan permasalah. Semua data-data yang telah
diperoleh dari lapangan dan dikumpulkan selama penelitian berlangsung, sebelum
melakukan analisis peneliti akan menguji kredibilitas datanya terlebih dahulu,
adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk menguji kredibilitas
data tersebut meliputi:
a. Member Check
Kegiatan ini merupakan tahap seleksi dan penafsiran sebuah data. Setiap data yang
diperoleh selalu dilakukan cek ulang dan diteliti kembali kepada sumber aslinya,
yaitu informan penelitian. Selanjutnya data yang sudah dicek, akan diolah dan
ditafsirkan. Kegiatan ini dilakukan selama penelitian berlangsung sampai penelitian
ini dianggap selesai.
b. Triangulasi Data
Triangulasi dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah
ada. Triangulasi digunakan untuk menguji kredibilitas data, yaitu mengecek
kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data
(Sugiyono, 2010, hlm. 330). Sugiyono (2010, hlm 330) menambahkan bahwa
triangulasi data berarti peneliti menggunakan banyak sumber data yang berbeda-beda.
Peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk sumber
data yang berbeda. Peneliti menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen,
arsip, hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan wawancara lebih dari satu
subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbada.
c. Kerahasiaan
Kegiatan ini dilakukan untuk menjamin kerahasiaan semua informasi yang diberikan
oleh informan penelitian, diupayakan hanya diketahui oleh peneliti. Data atau
informasi yang diberikan oleh seorang informan tidak diperlihatkan
kepada responden lainnya. Kerahasiaan yang dimaksud dalam penelitian ini lebih
bersifat pribadi, artinya hal-hal yang menyangkut masalah-masalah pribadi
responden yang terungkap dalam penelitian ini hanya akan diketahui oleh peneliti
saja.
4. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data
(Sugiyono, 2013: 308). Dan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini menggunakan
teknik pengumpulan yang disesuaikan dengan kebutuhan, adapun teknik yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu; pengamatan/observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi. Berikut uraian dari ketiga teknik tersebut:
a. Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian melalui pengamatan. Pengamatan memungkinkan
peneliti mencatat peristiwa atau fenomena yang terjadi yang berkaitan dengan
pengetahuan yang proposisional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh
dari data;
b. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu cara yang penting untuk memeriksa keakuratan
data hasil observasi. Wawancara juga dapat digunakan untuk mengumpulkan
sebuah informasi yang tidak mungkin diperoleh lewat observasi. Menurut Yunus
(2010: 31) agar wawancara efektif, maka terdapat beberapa tahapan yang harus
dilalui, yaitu:
a. Mengenalkan diri sekaligus bersilaturrahmi dengan objek dan subjek dari
peneliti
b. Mejelaskan maksud kedatangan
c. Menjelakan materi wawancara
d. Mengajukan pertanyaan
c. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2010, hlm. 329) menjelaskan bahwa dokumen merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan,
gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen merupakan
pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian
kualitatif.

Anda mungkin juga menyukai