Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian

suatu masalah, melalalui serangkaian langka-langka yang dilakukan

secara terencana dan sistematis guna untuk mendapatkan data dan

jawaban atas pertanyanyaa-pertanyaan tertentu (S.Margono, 2009:18).

Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan ( field research)

pendekatan kualitatif, yakni suatu proses penelitian yang menghasilkan

data, baik berupa tulisan atau ungkapan yang diperoleh langsung dari

lapangan atau wilayah penelitian (Komaruddin dan YookeTjuparmah,

2000:55). Dengan kata lain, data berupa hasil penelitian dan keterangan

yang berkaitan dengan penelitian, yaitu dampak kekerasan dalam rumah

tangga terhadap anak di Desa Biangloe Kecamatan Pajukukang

Kabupaten Bantaeng.

Penelitian ini merupakan penetian studi kasus, yakni penelitian

yang diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna,

memperoleh pemahaman dari kasus yang berhubungan dengan tema

penelitian ini (Nana Syaodih Sukmadinata, 2010:64).Adapun kasus

penelitian ini adalah tentang dampak kekerasan dalam rumah tangga

terhadap anak di Desa Biangloe Kecamatan Pajukukang Kabpaten

Bantaeng

36
37

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Desa Biangloe, Kecamatan

Pa’jukukang, Kabupaten Bantaeng. Adapun waktu penelitian berlansung

kurang lebih dua bulan

C. Informan Penelitian

Informan penelitian merupakan subjek yang dapat memberikan

informasi tentang fonemena-fenomena dan situasi sosial yang

berlangsung di lapangan. Pemilihan informan diambil dengan teknik

purposive samling. Purposive samling merupakan metode atau cara

pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan-pertimbangan untuk

tujuan tertentu (Iskandar, 2009:213). yang menjadi informan dalam

penelitian ini adalah orang tua, anak dan tokoh masyarakat di Desa

Biangloe Kecamatan Pajukukang Kabupaten Bantaeng. Anak yang

dijadikan informan penelitian dimintai keterangan adalah anak yang

pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga terhadap anak

(KDRTA) secara fisik dan psikis, yaitu dengan kriteria anak umur dari 8

tahun sampai dengan 15 tahun.

Berdasarkan kriteria dalam pemilihan informan yang disebutkan,

maka penulis melakukan wawancara kepada tokoh masyarakat, 3

orang tua dan 3 anak yang mendapatkan kekerasan dari orang tua di

Desa Biangloe Kecamatan Pajukukang Kabupaten Bantaeng.


38

D. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat dan fasilitas yang dipakai peneliti

dalam proses pengumpulan data untuk memudahkan pekerjaan dan

hasilnya menjadi lebih baik, cermat, lengkap serta konsisten sehingga

penelitian yang dilakukan lebih mudah diolah (Suharsini Arikunto,

2010:203).

Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yakni:

1. Peneliti

2. Pedoman observasi

3. Pedoman wawancara

4. Alat Tulis

5. Alat Rekam

6. Dokumen

E. Sumber Data

Sumber data penelitian ini penulis kategorikan sebagai berikut:

1. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh melalui serangkaian

kegiatan (Iskandar,2009:252). Data primer pada penelitian ini terdiri

dari observasi dan wawancara. Penelitian akan melakukan observasi

kelapangan dan melakukan wawancara kepada informan penelitian.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui


39

pengumpulan atau pengelolahan data yang bersifat studi dokumentasi

(analis dokumentasi) beruba penelaahnya terhadap dokumen pribadi,

resmi kelembagaan, referensi-referensi atau peraturan (literatur

laporan, tulisan dan lain-lain) yang memiliki relevasi dengan objek

ppenelitian (William Chang, 2014:38).

Data sekunder pada penelitian ini adalah data-data

dokumentatif yang dimiliki Desa Biangloe

a. Keadaan geografis Desa Biangloe

b. jumlah penduduk (geografis) Desa Biangloe

c. Mata pencarian pokok Desa Biangloe

d. Tingkat pendidikan di Desa Biangloe

e. keadaan agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat Desa

Biangloe

f. sarana dan prasarana umum Desa Biangloe

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langka yang sangat penting dalam

penelitian. Karena itu seorang peneliti harus terampil dalam

mengumpulkan data agar dapat mendapatkan data yang valid.

Pengumpulan data adalah prosedur yang sitematis dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan.

Untuk mengumpulkan data penelitian ini, teknik pengumpulan data

yang dilakukan adalah dengan cara:

1. Observasi
40

Observasi merupakan suatu teknik untuk mengamati secara

langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung dengan

melakukan penelitian lapangan agar dapat menemukan data-data yang

diperlukan (Sugiyono, 2011:142).

Observasi adalah suatu prosedur yang berencana meliputi melihat

dan mencatat jumlah dan tarif aktivitas tertentu yang ada hubungannya

dengan masalah yang diteliti (Soekidjo Notoadmodjo, 2005:93).

Observasi adalah suatu kegiatan pengumpulan data yang dilakukan

melalui pengamatan dan mencatat fenomena yang muncul dan

mempertimbangkan hungan antara aspek dalam fenomena tersebut.

Data observasi beruba data cermat, terinci dan faktual mengenai

keadaan lapangan, kegiatan seseorang dan keadaan sosial, serta dimana

keadaan terhjadi. Data diperoleh karena adanya penelitian dilapangan

secara langsung.

Jadi data disimpulakan bahwa observasi merupakan suatu teknik

pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung

terhadap objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang

dilakukan. Dalam penelitian tentang Dampak Kekerasan Dalam Rumah

Tangga Terghadap Anak di Desa Biangloe Kecamatan Pajukukang

Kabupaten Bantaeng, peneliti melakukan observasi atau pengamatan

perilaku orang tua atau anggota keluarga dalam hal tindak kekerasan

terhadap anak. Di samping itu juga perilaku anak dijadikan sebagai

objek observasi dalam penelitian ini,


41

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal

dari responden yang lebih mendalam dan jumlah jumlah

respondennya sedikit (Sugiyono, 2011:136).

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak

terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face)

maupun dengan menggunakan telpon(Sugiyono, 2011:137). Jenis

wawancara yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

wawancara terstruktur (Soekidjo Notoadmidjo, 2005:102). Sebelum

melakukan wawancara peneliti membuat daftar pertanyaan

(responden wawancara) terlebih dahulu, yang bersifat dinamis. Hal ini

dilakukan agar pertanyaan yang diajukan tidak keluar dari konteks

penelitian.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian diajukan untuk memperoleh

data dokumentatif langsung dari tempat penelitian, peneliti berusaha

mengumpulkan, membaca, dan mempelajari berbagai bentuk data

tertulis yang ada dilapangan serta data-data lain yang didapat dari

buku, majalah, surat kabar, artikel dan lain-lain.

G.Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah


42

penelitian kualitatif model analisis miles dan Huberman, yang dilakukan

melalui langka- langka sebagai berikut: (Sugiyono, 2011:246)

1. Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian.

2. Penyajian data, data yang diperoleh disajikan dalam bentuk daftar

kategori setiap data yang didapat dengan berbentuk neratif.

3. Mengambil kesimpulan, proses lanjutan dari reduksi data dan

penyajian data. Dapat disimpulkan berpeluang menerima masukan.

Penarikan kesimpulan sementara, masih dapat diuji kembali dengan

dta dilapangan.

Analisis penelitian dilakukan menggunakan model miles dan

huberman, berdasarkan penjelasan diatas, maka analisis data yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah: pertama, peneliti mereduksi data

yang telah di dapat dilapangan yang berkaitan denga tema penelitian.

Kedua, peneliti menyajikan data yang dirangkum berdasarkan fakta

dilapangan. Ketiga, peneliti menyajikan data yang telah diperoleh dalam

bentuk neratif. Keempat, peneliti membuat kesimpulan dari hasil

penelitian yang didapat.

H. Teknik Keabsahan Data

Untuk memperoleh keabsahan data, penulis mempergunakan

teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan suatu yang lain (Lexy J. Meleong,

2001:178).Cara ini untuk menguji kejujuran, subjektifitas, dan

kemampuan merekam data oleh pribadi dilapangan.


43

Triangulasi dilakukan dengan membandingkan dan mengecek

baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu

dan cara yang berbeada dalam metode kualitatif yang dilakukan dengan: (

Lexy J. Meleong, 2001:179)

(1) membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara,

(2) membandingkan apa yang dikatakan didepan umum dan dikatakan

secara pribadi,

(3) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

peneliti dengan apa dikatakan sepanjang waktu,

(4) membandingkan keadaan dan perspektif seorang dengan berbagai

pendapat dan pendapat orang lain seperti rakyat biasa, orang yang

berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada atau

pemerintahan,

(5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan. Hasil dari perbandingan diharapkan adalah berupa

kesamaan atau alasan-alasan terjadinya perbedaan.


44

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008. Undang-Undang RI Nomer 23 Tahun 2002. Tentang Perlindungan


Anak. Jakarta: Asa Mandiri.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Bagong Suyanto. 2010. Masalah Sosial Anak. Jakarta: Kencana.

Chang, Wiliam. 2010. Metode Penulisan Ilmiah (Teknik Penulisan Esai,Tesis,


Skripsi, Disertasi Utuk Mahasiswa). Jakarta: Erlangga.

Chaplin J.P. 2011. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Press.

Fudyartanta Ki. 2011. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Huraerah, Abu.2006.Kekerasan Terhadap Anak.Jakarta: Penerbit Nuansa

Iskandar, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif Dan


Kualitatif), Jakarta: Gaung Persada Press.

Kartono, Kartini. 1996. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju.

Katjasungkana, Nursyahbani & Damanik, Asnifriyanti. 2004. Studi Kasus


Kekerasan Domestik Kejahatan Yang Tak Dihukum. Jakarta: LBH APIK.

Komaruddin dan Yooke Tjuparmah. 2000. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah,
Jakarta:Bumi Aksara

Krahe, Barbara. 2011. Perilaku Agresif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Moleong, J. Leky. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Mahfuzh, Syaikh M. Jamaluddin. 2009. Psikologi Anak dan Remaja Muslim.


Jakarta: Pustaka al-Kausar.

Mustaqim. 2008. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nasution. 1999. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.


45

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta.
Purnianti. 2000. Apa dan Bagaimana Kekerasan dalam Keluarga. Jakarta:
Kongres Wanita Indonesia (KOWANI).

Rafy Sapuri. 2009. Psikologi Islam. Jakarta: Rajawali press.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 1991. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Press.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kunatitatif, Kualitatif dan R & D, Cetakan Ke


13. Bandung: Alfabeta.

Arikunto Suharsini . 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,


Cetakan ke 14. Jakarta: Rineka Cipta.

Sujanto, Agus dkk. 2004. Psikologi Kepribadian. Semarang: Bumi Aksara.

Sumanto. 2014. Psikologi Perkembangan, Fungsi dan Teori. Yogyakarta: Caps.

Sunarto dan Agung Hartono, 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Taylor, Shelley E., Peplau, Letitia Anne & Sears, David O. 2009. Psikologi
Sosial Edisi 12. Jakarta: Kencana

Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan


dalam Rumah Tangga (KDRT), Jakarta: Sinar Grafika

Anda mungkin juga menyukai