Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE MAGANG RISET TERAPAN PEMERINTAHAN

3.1 Desain

Metode magang merupakan suatu instrumen yang diperlukan

proses pelaksanaan penelitian dan sangat berpengaruh terhadap hasil

penelitian yang dilakukan. Motode penelitian digunakan untuk

mendapatkan tujuan yang ingin di capai. Proses ini dilakukan guna

menjawab pertanyaan atas permasalahan yang diteliti. Burhan (2013: 45)

menjelaskan “desain penelitian dibuat sebagai rancangan, pedoman,

aturan main atau acuan penelitian yang akan dikerjakan”. Dengan

demikian dapat kita ketahui bahwa desain penelitian merupakan hal

penting yang akan menentukan arah serta tujuan dalam proses penelitian.

Definisi penelitian menurut Nazir (2014: 4) sebagai berikut:

Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari itu,


ada juga ahli yang menerjemahkan research sebagai riset.
Research itu sendiri berasal dari kata re, yang berarti “kembali” dan
to search yang berarti mencari. Dengan demikian, arti sebenarnya
dari research atau riset adalah “mencari kembali”

Penelitian merupakan suatu proses pelaksanaan kegiatan ilmiah

yang dilakukan secara sistemtis berdasarkan rasa keingintahuan dari

peneliti. Penelitian dilakukan berdasarkan adanya pemasalahan yang

muncul sehingga menyebabkan adanya ketertarikan dari peneliti untuk

34
35

meneliti masalah tersebut. Tahapan yang dilakukan bersifat sistematis

artinya sudah tersusun karena sudah dirancang sebelumnya.

Pemilihan metode magang akan menentukan keberhasilan suatu

penelitian. Metode penelitian yang dipilih diharapkan akan memberikan

cara atau teknik yang efektif dan efisien guna mencapai tujuan dan

sasaran penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan desain

penelitian kualitatif metode deskriptif serta pendekatan induktif dalam

meneliti penempatan pejabat struktural berbasis kompetensi di BKPSDM

Kabuaten Buru Provinsi Maluku. Pengertian penelitian kualitatif juga

dikemukakan oleh David Williams dalam Moleong (2014:5) yakni

“penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar ilmiah,

dengan menggunakan metode ilmiah, dan dilakukan oleh orang atau

peneliti yang tertarik secara alamiah”

Penelitian dengan menggunakan pendekatan deskriptif bertujuan

untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu fenomena

yang ditemui dilapangan sesuai fakta yang ada. Whitney dalam Nazir

(2014:43) mengungkapkan definisi metode deskriptif sebagai berikut:

Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang


tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam
masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam mesyarakat serta
situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-
kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses
yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu
fenomena.

Pendekatan deskriptif memahami serta menggambarkan

fenomena-fenomena sosial yang terjadi di masyarakat serta pengaruh dan


36

akibat dari adanya fenomena tersebut. Penulis menggunakan metode

deskriptif-kualitatif karena hasil dari pengumpulan data yang dilakukan

adalah bukan dalam bentuk angka melainkan kata-kata. Penulis juga

bermaksud memperoleh gambaran, fakta, dan sifat-sifat serta hubungan

fenomena yang diteliti sehingga dapat mencapai tujuan penulis.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan secara induktif. Menurut Moelong (2014:10):

Pendekatan induktif adalah penelitian kualitatif yang digunakan


karena beberapa alasan, yaitu:
1. Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan
jamak sebagai yang terdapat dalam data.
2. Analisis induktif lebih dapat membuat hubungan peneliti-
responden menjadi eksplisit, dapat dikenali, dan akuntabel.
3. Analisis sedemikian rupa lebih dapat mengurangi keputusan-
keputusan tentang dapat tidaknya pengalihan pada suatu latar
lainnya.
4. Analisis induktif lebih cepat menemukan pengaruh bersama
yang mempertajam hubungan-hubungan.
5. Analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara
eksplisit sebagai bagian dari struktur analitik.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang sangat

strategis yang bertujuan memperoleh data dan informasi dalam proses

penelitian. Teknik pengumpulan data merupakan instrumen penting dalam

mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam menjawab

permasalahan-permasalahan penelitian. Oleh karenanya penggunaan

teknik pengumpulan data yang tepat akan memberikan hasil yang baik

sehingga sangat berpengaruh terhadap riset yang dilakukan.


37

Pengumpulan data merupakan suatu proses yang sangat

kompleks. Sumber pengumpulan data dapat berupa sumber primer dan

sumber sekunder, yaitu sumber yang secara langsung memberikan data

dan sumber yang secara tidak langsung juga dapat memberikan data.

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan pengamatan,

wawancara, dokumentasi, dan gabungan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalan riset ini adalah

dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder. Yakni sumber

yang langsung memberikan data kepada peneliti berupa metode

observasi (pengamatan), dan wawancara serta teknik pengumpulan data

menggunakan data sekunder melalui metode dokumentasi.

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu aktivitas yang

dilakukan untuk memperoleh data dan informasi menggunakan panca

indra mata sebagai alat utama dalam proses pelaksanaannya (Burhan

2013:142). Proses pelaksanaan observasi merupakan hal yang sederhana

yang mana merupakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan manusia.

Observasi dilakukan dengan cara mengamati gejala-gejala yang ada pada

lokus penelitian sehingga dapat diolah menjadi suatu data sesuai dengan

permasalahan yang diteliti.

Walaupun pengamatan merupakan aktivitas manusia sehari-hari

seperti mengamati keindahan alam, mengamati indahnya pegunungan


38

dan sebagainya. Akan tetapi dalam artian ilmiah pengamatan memiliki

makna yang berbeda dengan kegiatan pengamatan yang biasa kita

lakukan seperti di atas. Nazir (2014:154) menjelaskan:

Pengamatan baru tergolong sebagai teknik mengumpulkan data


jika pengamatan tersebut mempunyai kriteria sebagai berikut:
 Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan
secara sistematik.
 Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang
direncanakan.
 Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan
dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan
sebagai suatu set yang menarik perhatian saja.
 Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan
reliabilitasnya.

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengamatan dalam metode

penelitian bukanlah merupakan kegiatan pengamatan biasa yang

seringkali dilakukan oleh setiap orang. Akan tetapi merupakan kagiatan

yang sistematis dan terencana sudah tersusun yang berfungsi dalam

pencapaian tujuan penelitian.

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan metode

tanya jawab antar narasumber dengan penanya yang bertujuan untuk

memperoleh data dari narasumber dengan menggunakan panduan

wawancara (Nazir 2014:170).

Menurut Sugiyono (2017:137) “wawancara (interview) digunakan

sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi


39

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti tetapi

juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil”. Jadi, wawancara

dilakukan guna mendapatkan data untuk mengetahui lebih mendalam

jawaban dari permasalahan yang diteliti.

Menurut Sugiyono (2015:194-197) membagi wawancara menjadi

beberapa macam, yakni:

a. Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan
data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui
dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh, oleh
karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul telah
menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-
pertanyaan tertulis yang alternatif jawabanya pun telah
disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden
diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul data
mencatatnya.
b. Wawancara tidak terstruktur
Merupakan wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman
wawancara hanya mengungkapkan secara garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan.

Teknik wawancara yang digunakan dalam pelaksanaan riset ini

adalah teknik wawancara tidak terstruktur, sehingga penulis dapat

memperoleh data secara bebas tanpa menggunakan pedowan

wawancara yang telah tersusun secara sistematis. Adapun informan yang

penulis gunakan sebagai narasumber dalam proses wawancara meliputi:


40

Tabel 3.1
Daftar Informan Penelitian
Jumlah
No Informan Kode
Informan

(1) (2) (3) (4)

1 Kepala BKPSDM Kabupaten Buru 1 1

2 Sekretaris BKPSDM Kabupaten Buru 1 2

3 Kepala Bidang Mutasi BKPSDM Kabupaten Buru 1 3

Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Aparatur


4 1 4
BKPSDM Kabupaten Buru

Kepala Sub Bidang Mutasi dan Pensiun BKPSDM


5 1 5
Kabupaten Buru

Kepala Sub Bidang Diklat Fungsional Teknis BKPSDM


6 1 6
Kabupaten Buru

Kepala Sub Bidang Diklat dan Sertifikasi BKPSDM


7 1 7
Kabupaten Buru

8 Staff 5 8

Jumlah informan 12 orang

Sumber : Diolah oleh Penulis, 2019.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu aktivitas atau kegiatan yang

bertujuan untuk memperoleh data dan informasi dari berbagai sumber

seperti dokumen, buku, arsip dan sebagainya yang berkaitan dengan

permasalahan yang diteliti. Teknik pengumpulan data melalui

dokumentasi tidak melibatkan subjek penelitian secara langsung

melainkan hanya menelusuri berbagai macam dokumen baik resmi atau

pun tidak resmi sehingga memperoleh data yang diinginkan (Soehartono

2011:70).
41

3.3 Teknik Analisis Data

Analisis data diperlukan dalam mengolah data menjadi sebuah

informasi yang dapat dimanfaatkan dalam mengungkapkan suatu masalah

yang diteliti. Data yang diperoleh dari pengumpulan data merupakan data

yang diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan metode

pengumpulan data yang mana masih bersifat mentah dan belum memiliki

arti sehingga harus diproses terlebih dahulu melalui analisis data. Teknik

analisis data merupakan cara atau metode dalam mengkaji berbagai data

yang diperoleh dengan melihat fenomena yang seharusnya dengan

fenomena yang terjadi dilapangan. Sehingga dari hasil dari analisis

tersebut dapat dijabarkan dan ditarik kesimpulan dari permasalahan yang

diteliti.

Data-data yang sudah terkumpul perlu untuk dilakukan analisis

berupa pemecahan, mengkatagorisasikan serta data tersebut

dimanipulasi dan diperas dengan menghasilkan makna terhadap data

guna menjawab permasalahan serta bermanfaat dalam pengujian

hipotesis (Nazir 2014: 304). Analisis yang dilakukan dalam proses

pemberian makna terhadap suatu data merupakan kegiatan yang

kompleks dengan melakukan berbagai macam cara dan tahapan dalam

proses pelaksanaannya.
42

Menurut Miles dan Huberman yang dikutip oleh Sugiyono

(2015:337) “aktivitas analisis data dalam analisis data kualitatif dilakukan

secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,

sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data

reduction, data display, dan conclusion drawing/verification”. Model

analisis data menurut Miles dan Huberman disajikan dalam gambar

berikut:

Gambar 3.1
Komponen dalam Analisis Data (Interactive Model)

Data Collection Data Display

Data
Reduction

Conclusions :
drawing/verfying

Sumber: Miles and Huberman dalam Sugiyono (2015:338)

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Menurut Sugiono (2015: 338) “mereduksi data berarti merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,

dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu”. Reduksi data

ini bertujuan untuk mempermudah dalam menemukan data agar lebih

jelas sehingga berguna dalam proses analisis berikutnya. Rediksi data


43

dilakukan dengan mengkategorikan dan mengambil data-data yang

dianggap penting yang dipelukan dalam proses analisis data.

Data yang diperoleh dari proses pengumpulan data berjumlah

banyak karena proses pengumpulan yang dilakukan terus menerus untuk

mendapatkan data atau informasi yang diingkan. Data yang dianggap

penting kemudian diambil untuk diolah pada tahapan selanjutnya dan data

yang dianggap tidak penting dibuang untuk memperkecil dan

mempermudah dalam pemahaman terhadap data yang peroleh.

2. Data Display (Penyajian Data)

Tahapan berikut seteleh reduksi data adalah penyajian data.

Penyajian data dilakukan dengan menyajikan data yang sudah tersusun

sehingga data yang terkumpul akan semakin mudah untuk dipahami.

Menurut Sugiyono (2015:341) “penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya”. Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2015:341)

menyebutkan “the most frequent from of display data for qualitative

research data in the past has been narrative text”. Penggunaan penyajian

data dalam penelitian kualitatif sering disajikan berupa teks naratif.

3. Conclusion Drawing/ verification


44

Penarikan kesimpulan merupakan tahapan akhir dalam proses

analisis data menurut Miles dan Huberman. Sugiyono (2015:345)

mengemukakan:

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan


akan berubah bila tidak ditemukan dengan bukti-bukti yang kuat
yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung
oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa penarikan

kesimpulan dalam mengungkapkan dan menggambarkan makna data

yang diperoleh sebelumnya harus memiliki bukti yang nyata yang ada

dilapangan. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif, kesimpulan yang

ada belum tentu dapat menggambarkan atau memberikan jawaban atas

rumusan masalah awal. Karena penelitian kualitatif memiliki rumusan

masalah yang masih bersifat sementara sehingga dapat mengalami

perubahan saat dilakukan penelitian di lapangan.

3.4 Jadwal

Jadwal pelaksanaan penelitian dilakuakan berdasarkan kalender

akademik yang ditetapkan Institut Pemerintahan Dalam Negeri tahun

2018/2019. Berdasarkan kalender akademik proses pelaksanaan

penelitian memuat beberapa tahapan di mulai dari tahapan persiapan

hingga ujian akhir serta pengumpulan laporan akhir. Untuk lebih jelas
45

penulis menyajikan tabel kalender akdemik tahun 2018/2019 yang dapat

dilihat berikut ini:

Tabel 3.2
Jadwal Kegiatan Magang dan Penyusunan Laporan Akhir
Praja Utama
Tahun Akademik 2019/2020
No KEGIATAN SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI
2019 2019 2019 2019 2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Bimbingan
1
UP

Pendaftaran
2
UP

3 Seminar UP

4 Pembekalan
Penelitian

5 Pengumpulan
UP
Pelaksanaan
6 cuti dan
penelitian
Bimbingan
7 Laporan
Akhirtt

Pelaksanaan
8 BKP dan
Latsitardauu

Pengumpulan
9 Laporan
Akhiroo

10 Ujian
Komprehensif

Perbaikan dan
Pengumpulan
11
Laporan
Akhirjj

Yudisium dan
12
Wisuda

Sumber : KalendernAkademik IPDN Tahun 2019/2020


Keterangan : PelaksanaanpKegiatan

Anda mungkin juga menyukai