Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Menurut Sugiyono (2018: 2) yang menjelaskan bahwa
metode penelitian adalah suatu cara ilmiah dalam mendapatkan data
untuk tujuan dan kegunaan tertentu.
Teori lain juga dikemukakan oleh Sukandarrumidi (2012:
111) bahwa metode penelitian merupakan cara utama yang
digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban
atas masalah yang diajukan.
Sedangkan Arikunto (2019: 136) berpendapat bahwa metode
penelitian adalah cara utama yang digunakan peneliti untuk
mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang
diajukan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah
cara atau prosedur sistematis yang dilakukan untuk mendapatkan
tujuan yang dapat dilihat, diamati dan bahkan teralami oleh semua
orang.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah jenis
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Menurut Silaen (2018: 18)
penelitian kuantitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
data berupa angka-angka dan umumnya dianalisis dengan
menggunakan statistik deskriptif atau inferensial. Sedangkan
menurut Sugiyono (2018: 18) metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme
(tepatnya fenomenologi), yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi ilmiah di mana peneliti sendiri adalah instrumennya, teknik
pengumpulan data dan di analisis yang bersifat kualitatif lebih
menekan pada makna.
Alasan penulis menggunakan penelitian kuantitatif dan
kualitatif yaitu karena dapat menghasilkan data yang akurat setelah
dilakukannya perhitungan dengan menggunakan metode kuantitatif,
serta pengalaman para peneliti di mana dengan menggunakan
metode kualitatif dapat digunakan untuk menemukan dan memahami
apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala merupakan
sesuatu yang sulit untuk dipahami secara memuaskan.

3.2 Objek Penelitian


Dalam melakukan sebuah penelitian yang pertama kali
diperhatikan adalah objek penelitian yang akan diteliti. Dimana
objek penelitian tersebut terkandung masalah yang akan dijadikan
bahan penelitian untuk dicari pemecahannya.
Menurut Husein Umar (2013:18) objek penelitian adalah
sebagai berikut : “Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau
siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan
penelitian dilakukan. Bisa juga ditambakan hal-hal lain juga di
anggap perlu.”
Menurut Supriati (2015:44) pengertian objek penelitian
adalah : “Variabel yang diteliti oleh peneliti ditempat penelitian yang
dilakukan.”
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
objek penelitian adalah suatu gambaran sasaran ilmiah yang akan
dijelaskan untuk mendapatkan infomasi dan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Adapun objek penelitian yang penulis akan teliti
adalah siswa kelas XI SMA N 1 Kedungwuni yang aktif dalam
organisasi.
3.3 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.3.1 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Djaman Satori dan Aan Komariah (2011:
103) teknik pengumpulan data merupakan pengumpulan data
dalam penelitian ilmiah adalah prosedur sistematis untuk
memperoleh data yang diperlukan.
Sedangkan menurut Ridwan (2010: 51) menyatakan
pengertian dari teknik pengumpulan data sebagai teknik atau
cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data.
Teori lain juga dikemukakan oleh Sugiyono (2013)
yang menyatakan bahwa teknik pengumpulan data sebagai
langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan
utama dari penelitian tersebut adalah untuk mendapatkan
data.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa teknik
pengumpulan data adalah proses, cara, perbuatan,
pengumpulan atau menghimpun data. Pengumpulan data
dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
Menurut Sugiyono (2017: 194) cara atau teknik
pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview
(wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan),
dan gabungan ketiganya.
Teknik yang digunakan peneliti di antaranya yaitu:
1. Observasi (pengamatan)
Menurut Sugiyono (2017: 203) observasi sebagai
teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri spesifik
bila dibandingkan dengan teknik yang lainnya.
Sedangkan menurut Supriyati (2011: 46) adalah suatu
cara untuk mengumpulkan data penelitian dengan
mempunyai sifat dasar naturalistik yang berlangsung
dalam konteks natural, pelakunya berpartisipasi secara
wajar dalam interaksi.
Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa
observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memelajari dan mengadakan pengamatan
secara langsung untuk mendapatkan bukti-bukti yang
dapat mendukung dan melengkapi hasil penelitian di SMA
N 1 Kedungwuni kelas XI yang aktif dalam organisasi.
Observasi dilakukan dengan melihat langsung di
lapangan misalnya kondisi ruang kerja dan lingkungan
kerja yang dapat digunakan untuk menentukan faktor
layak yang didukung dengan adanya wawancara dan
kuesioner mengenai analisis jabatan.
2. Interview (wawancara)
Wawancara menurut P. Joko Subagyo (2011: 39)
adalah suatu kegiatan dilakukan untuk mendapatkan
informasi secara langsung dengan mengungkapkan
pertanyaan-pertanyaan pada para responden. Wawancara
bermakna berhadapan langsung antara interview dengan
responden, dan kegiatannya dilakukan secara lisan.
Sedangkan wawancara menurut Esterberg yang
diterjemahkan oleh Sugiyono (2009: 72) adalah sebagai
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu.
Teori lain juga dikemukakan oleh Supriyati (2011:
48) bahwa wawancara adalah cara yang umum dan ampuh
untuk memahami suatu keinginan atau kebutuhan.
Wawancara adalah teknik pengambilan data melalui
pertanyaan yang diajukan secara lisan kepada responden.
Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa
wawancara adalah teknik pengumpulan data berupa
sebuah tanya jawab yang dapat dilakukan secara langsung
antar penulis dan pihak yang berhubungan dengan objek
yang sedang diteliti penulis yaitu siswa kelas XI SMA N 1
Kedungwuni yang aktif dalam organisasi, guna untuk
memudahkan penulis dalam pengumpulan data dan
memperkuat hasil yang didapat.
3. Kuisioner (angket)
Menurut Sugiyono (2017: 142) angket atau kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Tipe pertanyaan dalam angket dibagi menjadi dua,
yaitu: terbuka dan tertutup. Pertanyaan terbuka adalah
pertanyaan yang mengharapkan responden untuk
menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang sesuatu
hal. Sebaliknya pertanyaan tertutup adalah pertanyaan
yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan
responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban
dari setiap pertanyaan yang telah tersedia. Setiap
pertanyaan angket yang mengharapkan jawaban berbentuk
data nominal, ordinal, interval, dan ratio, adalah bentuk
pertanyaan tertutup Sugiyono (2017:143).
Kuesioner atau angket yang digunakan dalam
penelitian ini adalah jenis kuesioner atau angket terbuka
dan kuesioner atau angket tertutup, karena responden bisa
menjawab pertanyaan dengan singkat dan hanya tinggal
memberikan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap
benar.
4. Dokumentasi
Menurut Sudaryono (2019: 229) dokumentasi yaitu
ditunjukan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-
peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan
data-data penelitian yang relevan. Peneliti menggunakan
media dokumentasi untuk mendapatkan data langsung dari
tempat penelitian foto kegiatan dan data penelitian yang
relevan.

3.3.2 Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen penelitian merupakan sebuah alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang
bermanfaat untuk menjawab permasalahan penelitian.
Instrumen sebagai alat pada waktu penelitian yang
menggunakan suatu metode.
Sukmadinata (2010: 230) menyatakan bahwa instrumen
penelitian adalah berupa tes yang bersifat mengukur, karena
berisi tentang pertanyaan dan pernyataan yang alternatif
jawabannya memiliki standar jawaban tertentu, benar salah
maupun skala jawaban. Instrumen yang berisi jawaban skala,
berupa pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya berbentuk
skala deskriptif ataupun skala garis.
Sedangkan menurut Sugiono (2009: 76) instrumen
penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara spesifik
fenomena ini disebut variabel penelitian.
Berdasarkan pengertian instrumen penelitian menurut
beberapa pendapat para ahli yang telah dikemukakan, peneliti
menyimpulkan bahwa instrumen penelitian merupakan sebuah
alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi
yang bermanfaat untuk menjawab permasalahan penelitian.
Instrumen sebagai alat pada waktu penelitian yang
menggunakan suatu metode. Menyusun instrumen penelitian
dapat dilakukan peneliti jika peneliti telah memahami benar
penelitiannya.

3.4 Jadwal Penelitian


Jadwal penelitian yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan
pelaporan hasil penelitian. Jadwal maksimal 2 bulan.

Anda mungkin juga menyukai