Anda di halaman 1dari 29

Pertemuan 4

❑ Saat membuat sebuah laporan penelitian


terdapat bab yang mengharuskan kita
perlu mencatumkan bagaimana proses
pengumpulan data penelitian.
❑ Untuk bisa melakukan proses
pengumpulan data yang baik, kita harus
mengikuti beberapa tata cara serta
prosedur yang dimilikinya.
❑ Namun sebenarnya apa sih fungsi
mencantumkan Teknik pengumpulan
data?
❑ Kemudian apa saja yang harus
diperhatikan dalam Menyusun
pengumpulan data ?
Definisi Pengumpulan Data

❑ Pengumpulan data merupakan kegiatan


mencari data di lapangan yang akan
digunakan untuk menjawab
permasalahan penelitian.
❑ Saat mengumpulkan data, peneliti harus
tekun, sabar, dan tidak putus asa.
❑ Peneliti harus sabar untuk berjalan dari
rumah ke rumah, atau mendatangi instansi
tertentu untuk mengadakan wawancara
atau membagi kuesioner.
❑ Jika seseorang peneliti tidak memiliki
mental yang kuat, ia akan mudah putus asa
dan akhirnya gagal.
Teknik Pengumpulan Data

❑ Menurut Sugiyono (2017) cara atau teknik


pengumpulan data dapat dilakukan dengan
observasi, interview, kuesioner, dan
gabungan ketiganya.

1. Observasi (pengamatan)
❑ Observasi merupakan pengamatan dan
pencatatan secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian.
❑ Observasi ini lebih banyak digunakan pada
statistika survei, misalnya akan meneliti
kelakuan orang-orang suku tertentu.
❑ Observasi ke lokasi yang bersangkutan akan
dapat diputuskan alat ukur mana yang tepat
untuk digunakan.
❑Observasi yang akan dilakukan adalah
observasi terhadap subjek, perilaku
subjek selama wawancara, interaksi
subjek dengan peneliti dan hal-hal
yang dianggap relevan sehingga dapat
memberikan data tambahan terhadap
hasil wawancara.
❑Menurut Patton, tujuan observasi
adalah mendeskripsikan setting
yang dipelajari, aktivitas yang
berlangsung, orang-orang yang
terlibat dalam aktivitas, dan makna
kejadian di lihat dari perpektif
mereka yang terlihat dalam
kejadian yang diamati tersebut.
❑ Salah satu hal yang penting, namun sering dilupakan dalam observasi adalah mengamati hal
yang tidak terjadi.
❑ Dengan demikian hasil observasi menjadi data penting karena :
1. Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam hal yang diteliti akan
atau terjadi.
2. Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan dari
pada pembuktiaan dan mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara induktif.
3. Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh subjek penelitian sendiri kurang
disadari.
4. Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai
sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara.
5. Observasi memungkinkan peneliti merefleksikan dan bersikap introspektif terhadap penelitian
yang dilakukan. Impresi dan perasan pengamatan akan menjadi bagian dari data yang pada
giliranya dapat dimanfaatkan untuk memahami fenomena yang diteliti.
Macam-macam observasi
a. Observasi Partisipatif
❑ Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam
aktivitas yang diteliti

Partisipasi Pasif : Partisipasi Moderat Partisipasi Aktif : Partisipasi


Peneliti mengamati tapi :Peneliti ikut observasi Peneliti ikut melakukan Lengkap : Peneliti
tidak terlibat dalam partisipatif pada beberapa apa yang dilakukan terlibat sepenuhnya
kegiatan tersebut. beberapa kegiatan saja, narasumber, tapi belum dalam kegiatan
tidak semua kegiatan. sepenuhnya lengkap narasumber
b. Observasi Terus Terang atau Tersamar
❑ Peneliti berterus terang kepada
narasumber bahwa ia sedang
melakukan penelitian.
❑ Suatu saat peneliti melakukan tidak
berterus terang agar dapat mengetahui
informasi yang dirahasiakan
narasumber.

c. Observasi tak Berstruktur


❑ Dilakukan dengan tidak Berstruktur
karena fokus penelitian belum jelas
❑ Apabila masalah sudah jelas, maka
dapat dilakukan secara berstruktur
dengan menggunakan pedoman
observasi
Manfaat Observasi
Menurut Nasution (1988) manfaat dari observasi
yaitu :
❑ Peneliti akan mampu memahami konteks data
secara menyeluruh.
❑ Peneliti akan memperoleh pengalaman langsung.
❑ Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang
diamati oleh orang lain.
❑ Peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak
terungkap saat wawancara.
❑ Peneliti dapat mengungkapkan hal-hal yang ada
di luar persepsi responden.
❑ Peneliti dapat memperoleh kesan-kesan pribadi
terhadap obyek yang diteliti.
Tahapan Observasi
❑ Observasi Deskriptif :
1. Peneliti belum menemukan masalah yang
diteliti secara jelas
2. Peneliti melakukan penjelajahan umum
dengan melakukan deskripsi semua yang
dilihat, semua yang didengar, dll.
❑Observasi Terfokus : Observasi dipersempit
pada aspek tertentu
❑Observasi Terseleksi : Peneliti telah
menguraikan fokus yang ditemukan, sehingga
diperoleh data yang lebih rinci, peneliti telah
menemukan karakteristik, perbedaan dan
persamaan antar kategori
2. Kuesioner (Kuesioner/Angket)
❑ Kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan atau
pernyataan kepada orang lain
yang dijadikan responden untuk
dijawabnya.
❑ Meskipun terlihat mudah, teknik
pengumpulan data melalui angket
cukup sulit dilakukan jika
respondennya cukup besar dan
tersebar di berbagai wilayah.
❑ Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan
yaitu prinsip penulisan angket,
prinsip pengukuran dan
penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain:
❑ Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus
ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
❑ Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin
menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak
mengerti bahasa Inggris, dsb.
❑ Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban
yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya
diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
3. Interview (Wawancara)
❑ Wawancara merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan
melalui tatap muka dan tanya jawab
langsung antara pengumpul data
maupun peneliti terhadap narasumber
atau sumber data.
❑ Wawancara pada penelitian sampel besar
biasanya hanya dilakukan sebagai studi
pendahuluan karena tidak mungkin
menggunakan wawancara pada 1000
responden, sedangkan pada sampel kecil
teknik wawancara dapat diterapkan
sebagai teknik pengumpul data.
❑ Teknik wawancara umumnya digunakan
untuk jenis tipe kualitatif.
4. Document (Dokumen)
❑ Teknik pengumpulan data dengan
dokumentasi merupakan Teknik
pengumpulan data yang diambil dari
dokumen atau catatan peristiwa yang
sudah berlalu.
❑ Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar,
atau karya-karya monumental dari
seseorang.
❑ Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya
catatan harian, sejarah kehidupan, cerita,
biografi, peraturam , dan kebijakan.
❑ Sementara dokumen berbentuk gambar
dapat berupa foto, gambar hidup, sketsa,
dan lain-lain.
❑ Teknik pengumpulan data observasi atau
wawancara, nantinya akan lebih kredibel
apabila disertai dengan dokumentasi.
Kelebihan dan Kekurangan
Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Observasi
❑ Pengumpulan data dengan observasi langsung atau
dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan
data dengan menggunakan mata tanpa ada
pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.
❑ Pengamatan baru tergolong sebagai teknik
mengumpulkan data, jika pengamatan tersebut
mempunyai kriteria berikut:
a. Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah
direncanakan secara sistematik.
b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan
penelitian yang telah direncanakan.
c. Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan
dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan
dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian
saja.
Kelebihan Metode Observasi
❑ Metode observasi akan sangat bermanfaat apabila
ingin melakukan pencarian sebuah fakta yang ada
sehingga sebuah metode pembelajaran akan
memiliki kemampuan memahami yang lebih tinggi.
❑ Menciptakan sebuah bentuk dari media dan juga
obyek yang dimana kemudian sangatlah nyata
tanpa adanya sebuah manipulasi.
❑ Sangat mudah untuk dilakukan
❑ Siswa yang melakukan kegiatan observasi akan
merasa tertantang sehingga akan dapat
meningkatkan aktivitas yang dimiliki oleh
mahasiswa itu sendiri
Kekurangan Metode Observasi
❑Persiapan yang dilakukan akan sangatlah
lama
❑Membutuhkan sebuah bentuk dari biaya
dan juga tenaga yang dimana lebih besar di
dalam melakukan pelaksanaannya
❑Objek yang dilakukan penelitian akan dapat
menjadi lebih rumit
2. Metode Wawancara
❑ Yang dimaksud dengan wawancara
adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab, sambil
bertatap muka antara si penanya
atau pewawancara dengan si
penjawab atau responden dengan
menggunakan alat yang dinamakan
interview guide
❑ Wawancara dapat dilakukan dengan
tatap muka maupun melalui
telpon.
a. Wawancara Tatap Muka
Beberapa kelebihan wawancara tatap muka antara lain :
❑ Bisa membangun hubungan dan memotivasi
responden
❑ Bisa mengklarifikasi pertanyaan, menjernihkan
keraguan,
❑ menambah pertanyaan baru
❑ Bisa membaca isyarat non verbal
❑ Bisa memperoleh data yang banyak
Sementara kekurangannya adalah :
❑ Membutuhkan waktu yang lama
❑ Biaya besar jika responden yang akan diwawancara
berada di beberapa daerah terpisah
❑ Responden mungkin meragukan kerahasiaan
informasi yang diberikan
❑ Pewawancara perlu dilatih
❑ Responden bisa menghentikan wawancara kapanpun
b. Wawancara via phone
Kelebihan :
❑Biaya lebih sedikit dan lebih cepat dari
warancara tatap muka
❑Bisa menjangkau daerah geografis yang
luas

Kelemahan :
❑Isyarat non verbal tidak bisa dibaca
❑Wawancara harus diusahakan singkat
❑nomor telpon bisa dihilangkan dari
sampel
3.Metode Kuesioner
❑ Penyebaran kuesioner dapat dilakukan
dengan beberapa cara seperti penyerahan
kuesioner secara pribadi, melalui surat, dan
melalui email.
❑ Kelebihannya adalah dapat membangun
hubungan dan memotivasi responden,
lebih murah jika pemberiannya dilakukan
langsung dalam satu kelompok, dan respon
yang cukup tinggi.
❑ Namun kelemahannya adalah organisasi
kemungkinan menolak memberikan waktu
perusahaan untuk survey dengan kelompok
karyawan yang dikumpulkan untuk tujuan
tersebut.
ETIKA DALAM PENGUMPULAN DATA

Beberapa isu etis yang harus diperhatikan ketika


mengumpulkan data antara lain :
1. Memperlakukan informasi yang diberikan
responden dengan memegang prinsip kerahasiaan
dan menjaga pribadi responden merupakan salah
satu tanggung jawab peneliti.
2. Peneliti tidak boleh mengemukakan hal yang tidak
benar mengenai sifat penelitian kepada subjek.
3. Informasi pribadi atau yang terlihat mencampuri
sebaiknya tidak ditanyakan, dan jika hal tersebut
mutlak diperlukan untuk penelitian, maka
penyampaiannya harus diungkapkan dengan
kepekaan yang tinggi kepada responden, dan
memberikan alasan spesifik mengapa informasi
tersebut dibutuhkan untuk kepentingan penelitian.
4. Apapun sifat metode pengumpulan data,
harga diri dan kehormatan subjek tidak
boleh dilanggar
5. Tidak boleh ada paksaan kepada orang
untuk merespon survei dan responden yang
tidak mau berpartisipasi tetap harus
dihormati.
6. Dalam study lab, subjek harus diberitahukan
sepenuhnya mengenai alasan eksperimen
setelah mereka berpartisipasi dalam studi.
7. Subjek tidak boleh dihadapkan pada situasi
yang mengancam mereka, baik secara fisik
maupun mental.
8. Tidak boleh ada penyampaian yang salah
atau distorsi dalam melaporkan data yang
dikumpulkan selama pengumpulan data.
PEMBULATAN ANGKA

❑ Seperti diketahui bahwa dalam matematika


dikenal beberapa jenis himpunan bilangan yang
sering muncul dalam pengukuran atau
perhitungan di antaranya himpunan bilangan
Asli, himpunan bilangan Cacah, himpunan
bilangan Bulat, himpunan bilangan Rasional.

❑ Dalam penulisan bilangan, kita sering


menggunakan bentuk penulisan desimal,
misalnya 0,5 ; 0,25 ; 0,105 dan sebagainya
❑ Namun kesulitan muncul manakala kita akan
menuliskan pecahan dengan bentuk desimal yang
berulang atau bentuk desimal dari bilangan
irasional.
❑ Misalnya 0,333 ; 0,6666 ; atau nilai dari p =
3,1415926 dan niali e = 2,718281
❑Karena keterbatasan alat perhitungan,
misal kalkulator atau komputer, maka
penulisan desimal berulang atau desimal
dari bilangan irasional sering dibulatkan
sesuai dengan kapasitas dari alat hitung
yang digunakan.
❑Semakin “canggih” alat yang digunakan,
maka penulisan desimal keduanya makin
baik dalam menghampiri nilai eksaknya.
❑Kebutuhan pembulatan bilangan juga
disebabkan sistem penyimpanan bilangan
dalam komputer.
❑Format bilangan riil dalam komputer
berbeda-beda bergantung pada piranti
keras dan bahasa pemrogramannya.
❑ Dalam Statistika terdapat aturan-aturan pembulatan bilangan yang harus dijadikan acuan dalam mengolah data
satistika.
❑ Terdapat tiga aturan pembulatan dalam statistika, yaitu :

1. Aturan 1, Jika angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan kurang dari 5, maka angka terkanan
dari angka yang mendahuluinya tetap (tidak berubah)

Contoh :

50,16482 50,16

62,38391 62,38

44,69411 44,69

72,44304 72,44
2. Aturan 2 , Jika angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan lebih dari 5 atau angka 5
diikuti oleh angka-angka bukan nol semua, maka angka terkanan dari angka yang
mendahuluinya bertambah dengan satu.

Contoh :
50,14652 50,15

61,23741 61,24

42,06911 42,07

11,23706 11,24
3. Aturan 3, Jika angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan sama dengan 5 atau angka 5
diikuti oleh angka-angka nol semua, maka angka terkanan dari angka yang mendahuluinya tetap
jika angka tsb genap, dan bertambah satu jika angka tsb ganjil.

Contoh :

50,14500 50,14 23,625 23,62

12,77500 12,78
50,13500 50,14

61,22500 61,22

44,33500 44,34

Anda mungkin juga menyukai