DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
M.ASYARI
MEGA YESI M.P
MISDAWATI
NENING
NUR AMIRAH
NUR MAULI
LD. ANGGRA MUHAMAD
M.GUNAWAN AKBAR
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawatan keluarga yang komprehensip merupakan suatu proses yang rumit, sehingga
memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis untuk bekerja dengan keluarga dan
anggota keluarga . Pendekatan ini disebut proses keperawatan. Menurut Yura dan Walsh
(1978), “proses keperawatan merupakan inti dan sari dari keperawatan”. Proses adalah suatu
aksi gerak yang dilakukan dengan sengaja dan sadar dari satu titik ke titik yang lain menuju
pencapaian tujuan. Pada dasarnya, proses keperawatan merupakan suatu proses pemecahan
masalah yang sistematis, yang digunakan ketika bekerja dengan individu, keluarga, kelompok
atau komunitas
Salah satu aspek terpenting dari keperawatan adalah penekanannya pada keluarga.
Keluarga bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah klien
atau resipien keperawatan. Secara empiris, disadari bahwa kesehatan para anggota
keluarga dan kualitas kesehatan keluarga mempunyai hubungan yang erat. Akan tetapi,
hingga saat ini sangat sedikit yang diberikan perhatian pada keluarga sebagai objek dari studi
yang sistematis dalam bidang keperawatan. Beberapa alasan penting meyakinkan mengapa
unit keluarga harus menjadi focus sentral dari keperawatan keluarga, yaitu : Dalam sebuah
unit keluarga, disfungsi apa saja (penyakit, cedera, perpisahan) yang mempengaruhi satu atau
lebih anggota keluarga, dan dalam hal tertentu, sering akan mempengaruhi anggota keluarga
yang lain dan unit ini secara keseluruhan.
Ada semacam hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan anggotanya.
Melalui perawatan kesehatan keluarga yang berfokus pada peningkatan, perwatan diri
(self care), pendidikan kesehatan, dan konseling keluarga serta upaya-upaya yang berarti
dapat mengurangi resiko yang diciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari lingkungan.
Upaya menemukan kasus merupakan suatu alasan bagus lainnya untuk memberikan
perawatan kesehatan keluarga.
B. Rumusan Masalah
· Pengertian Keperawatan Keluarga
· Tingkatan Keperawatan Keluarga
· Proses Keperawatan Keluarga
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang asuhan keperawatan keluarga.
2. Mahasiswa dapat memahami tingkatan – tingkatan perawatan keluarga.
3. Mahasiswa dapat memahami proses keperawatan keluarga.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1988).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan. (Effendy, 1998).
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan
atau adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran
sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
B. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut (Friedman, 1998)
a. Fungsi Afektif
Keluarga yang saling menyayangi dan peduli terhadap anggota keluarga yang sakit
TBC akan mempercepat proses penyembuhan. Karena adanya partisipasi dari
anggota keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
b. Fungsi Sosialisasi dan Tempat Bersosialisasi
Fungsi keluarga mengembangkan dan melatih untuk berkehidupan sosial sebelum
meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain.
Tidak ada batasan dalam bersosialisasi bagi penderita dengan lingkungan akan
mempengaruhi kesembuhan penderita asalkan penderita tetap memperhatikan
kondisinya .Sosialisasi sangat diperlukan karena dapat mengurangi stress bagi
penderita.
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan
keluarga.Dan juga tempat mengembangkan fungsi reproduksi secara universal,
diantaranya : seks yang sehat dan berkualitas, pendidikan seks pada anak sangat
penting.
d. Fungsi Ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti kebutuhan makan,
pakaian dan tempat untuk berlindung (rumah).Dan tempat untuk mengembangkan
kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
e. Fungsi Perawatan / Pemeliharaan Kesehatan
Berfungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap
memiliki produktivitas tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di
bidang kesehatan.
C. Tugas-Tugas Keluarga
Ada 8 (delapan) tugas pokok keluarga, yaitu :
- Pemeliharaan fisik keluarga dan anggota-anggotanya.
- Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
- Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannnya masing-
masing.
- Sosialisasi antar anggota keluarga
- Pengaturan jumlah anggota keluarga
- Pemeliharaan ketertiban anggota-anggota keluarga
- Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
- Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarganya.(Padila : 2012).
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang langsung diberikan kepada klien diberbagai tatanan nyata pelayanan
kesehatan dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan menggunakan
metodologi proses keperawatan, berpedoman pada standar praktik keperawatan,
dilandasi etik dan etika keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab
keperawatan.
Sedangkan yang termasuk pada pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga,
adalah pengkajian :
a. Fisik
b. Mental
c. Emosi
d. Sosial
e. Spiritual
Data Subjektif :
- Mengekpresikan lingkungan untuk meningkatkan peran menjadi orang tua
Data Objektif
- Tampak adanya dukungan emosi dan pengertian pada anak atau anggota
keluarga
Data Objektif
Gejala Mayor
Data Subjektif :
- Tidak Tersedia
Data Objektif :
- Bounding attachment optimal
- Perilaku positif menjadi orang tua
- Saling berinteraksi dalam merawat bayi
Gejala Minor
Data Subjektif :
- Mengungkapkan kepuasan dengan bayi
Data Objektif :
- Melakuka stimulasi visual, taktil atau pendengaran terhadap bayi
Penyebab
Gejala Mayor
Data Subjektif :
- Konflik peran
- Adaptasi tidak adekuat
- Strategi koping tidak efektif
Gejala Minor
Data Subjektif
- Merasa cemas
Data Objektif
- Depresi
- Dukungan sosial kurang
- Kurang bertanggung jawab menjalankan peran
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi
1. Promosi Antisipasi Keluarga
Observasi :
- Identifikasi kemungkinan krisis situasi atau masalah perkembangan serta
dampaknya pada kehidupan pasien dan keluarga
- Identifikasi metode pemecahan masalah yang sering digunakan keluarga
Terapeutik :
- Fasilitasi dalam meutuskan strategi pemecahan masalah yang dihadapi keluarga
- Libatkan seluruh anggota keluarga dalam upaya antisipasi masalah kesehatan, jika
memungkinkan
- Lakukan kunjungan kepada keluarga secara berkala, jika perlu
- Buat jadwal aktivitas bersama keluarga terkait masalah kesehtan yang dihadapi
Edukasi
- Jelaskan perkembangan dan perilaku yang normal kepada keluarga
Kolaborasi
- Kerjasama dengan tenaga kesehatan terkait lainnya, jika perlu
2. Promosi pengasuhan
Observasi :
- Identifikasi kelurga risiko tinggi dalam program tindak lanjut
- Monitor status kesehatan anak dan status imunisasi anak
Terapeutik
- Dukung ibu menerima dan melakukan perawatan pre natal secara teratur dan
sedini mungkin
- Lakukan kunjungan rumah sesuai dengan tingkat risiko
- Fasilitasi orang tua dalam memiliki hrapan yang realistis sesuai tingkat
kemampuan dan perkembangan anak
- Fasilitasi orang tua dala menerima transisi peran
- Berikan bimbingan antisipasi yang diperlukan sesuai dengan tahapan usia
perkembangan anak
- Fasilitasi orang tua dalam mengidentifikasi temperamen unik bayi
- Tingkatkan interaksi orang tua – anak dan berikan contoh
- Fasilitasi orang tua dalam mendapatkan dukungan , dan berpartisipasi dalam
parent group programs
- Fasilitasi orang tua dalam mengembangkan dan memlihara system dukungan
social
- Sediakan media untuk mengembangkan keterampilan pengasuhan
- Fasilitasi orang tua mengembangkan keterampilan social dan koping
- Fasilitasi mengatur penitipan anak, jika perlu
- Fasilitasi penggunaan kontrasepsi
Edukasi :
Ajarkan orantua untuk menanggapi isyarat bayi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4x24 jam maka peran menjadi orang tua
membaik dengan kriteria hasil:
Observasi:
Terapeutik:
Edukasi:
Kolaborasi:
5. Evaluasi
Pada tahapan evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1988).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan. (Effendy, 1998).
Ada 8 (delapan) tugas pokok keluarga, yaitu :
- Pemeliharaan fisik keluarga dan anggota-anggotanya.
- Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
- Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannnya masing-
masing.
- Sosialisasi antar anggota keluarga
- Pengaturan jumlah anggota keluarga
- Pemeliharaan ketertiban anggota-anggota keluarga
- Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
- Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarganya.(Padila : 2012).
Diagnosis Keperawatan yang mungkin akan muncul pada kasus keperawatan keluarga :
1. Kesiapan peningkatan menjadi orang tua di tandai dengan :
2. Pencapaian peran menjadi orang tua di tandai dengan
3. Penampilan Peran Tidak Efektif
DAFTAR PUSTAKA
SDKI
SLKI
SIKI
https://www.academia.edu/40374757/PROSES_KEPERAWATAN_KELUARGA (diakses
pada 13Januari 2021 pukul 17.00 WITA)