Anda di halaman 1dari 23

B.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
1. DS: Agen injuri fisik oleh karena luka post Nyeri akut
P : luka post operasi sesar sectio cesarea
R : di bagian luka post operasi
S : skala nyeri 7
Q : seperti disayat-sayat
T : nyeri bertambah saat bergerak dan berkurang saat istirahat
Klien mengatakan masih kesulitan untuk banyal bergerak karena nyeri
DO:
 Terdapat luka post SC di abdomen kurang lebih 10 cm
2. DS: Kurangnya pengetahuan mengenai Ketidakefektifan menyusui
 Ibu merasa kesulitan menyusui bayinya karena belum bisa miring ke kiri dan cara menyusui yang benar dan
ke kanan stimulasi pengeluaran ASI
 Ibu tidak tahu cara menyusui yang benar.
 Ibu tidak tahu apa yang dapat menstimulasi pengeluaran ASI
 Ibu mengatakan bahwa ASI-nya sudah keluar, namun masih sedikit
DO:
 Suplai ASI belum adekuat
 Cara menyusui bayi belum tepat
3. DS: Nyeri pada luka post SC Defisit perawatan diri

37
(bathing, dressing,
 Ibu mengatakan belum dapat banyak beraktifitas. toileting)
 Ibu mengatakan aktivitas makan dapat dilakukan sendiri, namun aktivitas
mandi, berganti pakaian, dan toileting masih dibantu.
 Ibu juga membatasi aktifitas miring kanan dan kiri masih sangat terbatas
karena masih nyeri pada luka operasi.

DO:
 Aktifitas mandi, berganti pakaian, dan toileting dibantu perawat dan
keluarga.
4. DS: Kesiapan meningkatkan
 Ibu ingin segera dapat beraktifitas secara mandiri agar dapat merawat proses pengasuhan
bayinya
 Ibu antusias untuk merawat bayinya secara mandiri bila sudah pulang dari
rumah sakit. ibu ingin belajar merawat bayinya secara mandiri.
 Ibu mengatakan percaya diri dalam merawat bayinya karena akan dibantu
oleh ibu kandungnya.
 Ibu juga sudah mendapat informasi mengenai cara merawat bayi dari ibu
kandungnya dan petugas kesehatan selama memeriksakan kehamilannya.

DO:

38
 Ibu tampak antusias bertanya tentang perawatan bayi
 Ibu tampak senang berinteraksi dengan anaknya
5. DS : - Peningkatan paparan dengan Risiko Infeksi
DO : Terdapat luka post SC pada daerah abdomen ± 10 cm lingkungan sekitar dari luka post SC

DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS:


1) Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik (luka post sc) dibuktikan dengan:
DS:
P : luka post operasi sesar
R : di bagian luka post operasi
S : skala nyeri 7
Q : seperti disayat-sayat
T : nyeri bertambah saat bergerak dan berkurang saat istirahat
Klien mengatakan masih kesulitan untuk banyal bergerak karena nyeri
DO:
Terdapat luka post SC di abdomen kurang lebih 10 cm
2) Defisit perawatan diri (bathing, dressing, toileting) berhubungan dengan nyeri pada luka post SC dibuktikan dengan:
DS:
 Ibu mengatakan belum dapat banyak beraktifitas.
 Ibu mengatakan aktivitas makan dapat dilakukan sendiri, namun aktivitas mandi, berganti pakaian, dan toileting masih dibantu.
 Ibu juga membatasi aktifitas miring kanan dan kiri masih sangat terbatas karena masih nyeri pada luka operasi.
DO:

39
Aktifitas mandi, berganti pakaian, dan toileting dibantu perawat dan keluarga.
3) Ketidakefektifan menyusui berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai cara menyusui yang benar dan stimulasi
pengeluaran ASI dibuktikan dengan:
DS:
 Ibu merasa kesulitan menyusui bayinya karena belum bisa miring ke kiri dan ke kanan
 Ibu tidak tahu cara menyusui yang benar.
 Ibu tidak tahu apa yang dapat menstimulasi pengeluaran ASI
 Ibu mengatakan bahwa ASI-nya sudah keluar, namun masih sedikit
DO:
 Suplai ASI belum adekuat
 Cara menyusui bayi belum tepat
4) Kesiapan meningkatkan Pengasuhan dibuktikan dengan:
DS:
 Ibu ingin segera dapat beraktifitas secara mandiri agar dapat merawat bayinya
 Ibu antusias untuk merawat bayinya secara mandiri bila sudah pulang dari rumah sakit. ibu ingin belajar merawat bayinya secara mandiri.
 Ibu mengatakan percaya diri dalam merawat bayinya karena akan dibantu oleh ibu kandungnya.
 Ibu juga sudah mendapat informasi mengenai cara merawat bayi dari ibu kandungnya dan petugas kesehatan selama memeriksakan
kehamilannya.
DO:
 Ibu tampak antusias bertanya tentang perawatan bayi
Ibu tampak senang berinteraksi dengan anaknya

40
5) Risiko Infeksi berhubungan kerusakan jaringan dan peningkatan paparan dengan lingkungan sekitar dari luka post SC
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA NOC RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN (NIC)
Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan 1. Pemberian Analgetik:
berhubungan dengan keperawatan 3 X 24 jam di a. Kaji lokasi, karakteristik, kualitas dan beratnya nyeri sebelum memberikan pengobatan
agen injuri fisik (luka harapkan nyeri akut teratasi b. Pemeriksaan obat, dosis dan frekuensi pemberian analgetik
post sc) dengan kriteria hasil : c. Periksa riwayat alergi obat
1. Kontrol nyeri d. Evaluasi keefektifan analgetik secara berkala, khususnya dosis awal serta observasi tanda & gejala
Indikator Awal Target efek samping (mis. mual, muntah, mulut kering, konstipasi, depresi pernafasan)
Melaporkan 2 4 e. Dokumentasi respon terhadap analgetik dan efek yang tidak diinginkan
nyeri yang 2. Manajemen Nyeri:
terkontrol a. Ajarkan teknik nonfarmakologi seperti hipnosis, relaksasi, terapi musik, distraksi, imajinasi
terpimpin, massage.

2. Tingkat nyeri b. Evaluasi efektifitas dari pengukuran nyeri menggunakan pengkajian pengalaman nyeri

Indikator Awal Target c. Modifikasi pengukuran kontrol nyeri berdasarkan respon klien
d. Informasikan pada tenaga kesehatan lain atau keluarga tentang strategi non farmakologi yang
Nyeri yang 2 3
diberikan pada klien
dilaporkan
e. Monitor kepuasan klien dengan manajemen nyeri yang diberikan
Tidak bisa 2 4
istirahat

3. Kepuasan klien:

41
manajemen nyeri
Indikator Awal Target
Memberikan 1 3
pilihan
manajemen
nyeri
Defisit perawatan diri Setelah dilakukan asuhan 1. Self CareAssistance
(bathing, dressing, keperawatan selama 3 x 24 jam a. Monitor kemampuan klien untuk
toileting) berhubungan diharapkan dapat melakukan perawatan diri secara mandiri
dengan nyeri perawatan diri (mandi, b. Monitor kebutuhan klien
berpakaian, dan eliminasi) c. Berikan bantuan sampai paien mampu
dengan kriteria: sepenuhnya untuk perawatan diri
1. Perawa d. Dorong klien untuk melakukan aktivitas
tan diri: mandi normal harian sesuai dengan kemampuannya.
Indikator Awal Target e. Dorong kemandirian tapi dorong klien
Mencuci wajah 2 5 saat klien butuh pertolongan.
Mencuci badan 2 5 f. Ajarkan keluarga untuk mendorong
bagian atas kemandirian, dan bantu klien bila memerlukan pertolongan.
Mencuci badan 2 5
bagian bawah 2. Self care assistance: mandi
a. Fasilitasi klien untuk menggosok gigi
2. Perawa sesuai kebutuhan

42
tan diri: berpakaian b. Fasilitasi klien untuk mandi sesuai
Indikator Awal Target kebutuhan
Memakai 2 5 c. Monitor kebersihan kuku
pakaian bagian d. Monitor integritas kulit klien
atas e. Berikan bantuan sampai klien mampu
Memakai 2 5 melakukan secara mandiri
pakaian bagian
bawah
3. Self assistenace: berpakaian.
a. Sedikan pakaian klien ditempat yang
3. Perawa
mudah dijangkau klien.
tan diri:eliminasi
b. Pastikan perawat mampu memberikan
Indikator Awal Target
bantuan untuk klien berpakaian sesuai dengan kebutuhan.
Masuk dan 2 5
c. Memfasilitasi klien untuk menyisir
keluar kamar
rambut
mandi
d. Pertahankann privasi klien saaat
berpakaian

4. Self care assistance; toileting


a. Pertahankan privasi klien selama eliminasi
b. Bantu klien untuk membersihkan diri setelah eliminasi

43
Ketidakefektifan Setelah dilakukan asuhan 1. Konseling laktasi
menyusui keperawatan 3 X 24 jam a. Berikan informasi fisiologi & psikologi manfaat menyusui
berhubungan dengan diharapkan dapat menyusui b. Tentukan motivasi dan keinginan ibu untuk menyusui sesuai persepsi menyusui.
Kurangnya efektif dengan kriteria hasil : c. Dorong keluarga, teman atau suami untuk memberikan dukungan (dorongan, penghargaan, dan
pengetahuan 1. Keberhasilan menyusui: memastikan ibu dapat beristirahat & menerima nutrisi adekuat).
mengenai cara bayi d. Berikan peluang ibu untuk menyusui setelah melahirkan
menyusui yang benar Indikator Awal Target e. Pantau kemampuan bayi untuk menghisap (mis. Rooting, menghisap dan quit alertness (siap siaga).
dan stimulasi f. Sampaikan pada ibu untuk menyusui bayi dengan cara mengosongkan salah satu payudara terlebih
Kesejajaran 1 4
pengeluaran ASI dahulu baru berpindah pada payudara yang lain.
tubuh yang
g. Ajarkan variasi posisi menyusui (mis. Cross-cradle, foot ball hold, side-lying)
sesuai dan
h. Demonstrasikan latihan menghisap (gunakan satu jari bersih untuk menstimulasireflek hisap dan
(bayi)
latch on)
menempel
i. Ajarkan ibu cara melepas isapan bayi
dengan baik
j. Ajarkan ibu perawatan putting susu
Kompresi 2 4
k. Pantau nyeri putting susu dan kerusakan integritas kulit putting susu dari ketidaknyamanan (frekuensi
pada areola
menyusui, pijat payudara, kompres hangat, obat antiinflamasi)
dengan tepat
l. Anjurkan untuk menggunakan bra menyusui
m. Ajarkan pola BAB & BAK bayi
2. Keberhasilan menyusui:
n. Diskusikan alat kontrasepsi yang sesuai
ibu

44
Indikator Awal Target 2. Edukasi orangtua : bayi
Posisi 1 3 a. Kaji pengetahuan, kesiapan dan kemampuan orangtua untuk belajar merawat bayi
nyaman b. Pantau kebutuhan belajar keluarga
selama c. Ajarkan orangtua ketrampilan perawatan bayi baru lahir
menyusui d. Ajarkan bagaimana mengurus popok kotor
Pengeluaran 2 4 e. Demonstrasikan pada orangtua cara menstimulasi perkembangan bayi
ASI f. Dorong orangtua untuk menggendong, memeluk, memijat dan menyentuh bayi
g. Dorong orangtua untuk berbicara dan bercerita kepada bayi
h. Dorong orangtua untuk memberikan stimulasi audio dan visual yang menyenangkan
i. Dorong orangtua untuk bermain dengan bayi
j. berikan informasi pada orangtua tentang lingkungan rumah yang aman bagi bayi
k. pantau kemampuan orangtua dalam mengenali kebutuhan fisiologis bayi
l. bantu orangtua menginterpretasikan isyarat bayi, isyarat nonverbal, tangisan dan vocal
m. berikan anticipatory guidance tentang perubahan pola tidur pada satu tahun pertama
Kesiapan Setelah dilakukan asuhan 1. Attachment promotion
meningkatkan proses keperawatan Selama 3 x 24 a. Fasilitasi eye contact ibu dan bayi segera setelah lahir
pengasuhan jam diharapkan ibu mampu b. Beritahu orang tua tentang perawatan bayi
meningkatkan kemampuan c. Dorong ibu untuk menyusui bayi
pengasuhan yang lebih baik d. Ajarkan orangtua tanda bayi ingin menyusu
dengan kriteria: e. Bantu orangtua mengidentifikasi kebutuhan bayi saat menangis (mis. Lapar, nyeri, lelah, rewel)
1. Pengetahuan: f. Demonstrasikan teknik menenangkan bayi pada orangtua
Perawatan bayi g. Dorong kedekatan fisik ibu dan bayi (mis. kontak skin to skin, menyusui, menggendong bayi,

45
Indikator Awal Target tidur di dekat bayi.
Memandi 3 5 h. Ajarkan orangtua perawatan bayi (mis. mengganti popok, memberi makan, menggendong,
kan bayi memijat)
Perawatan 3 5 i. Berikan kesempatan pada orangtua berdiskusi pada topic tertentu (mis. ketakutan, pertanyaan
tali pusat terkait perawatan bayi, perasaan letih berlebihan, manajemen nyeri, dan cara berinteraksi dan
Memakai 3 5 berespon dengan bayi)
kan popok j. Pantau factor yang mungkin mengganggu keterikatan optimal (mis. gangguan kesehatan mental
bayi orangtua, keterbatasan financial, orangtua & anak terpisah karena intervensi medis, kesulitan
Memegang 3 5 menyusui)
bayi dengan
tepat
Tanda dan 2 4
gejala
dehidrasi
Tanda dan 2 4
gejala
jaundice
Risiko Infeksi Setelah dilakukan asuhan 1. Cesarean Birth Care
berhubungan dengan keperawatan Selama 3 x 24 a. Memonitor luka sayatan SC
kerusakan jaringan jam diharapkan tidak ada b. Membantu pasien dan melakukan gerakan kaki, memutar badan, batuk dan napas dalam
dan peningkatan tanda-tanda infeksi dengan c. Lakukan perawatan luka dengan prinsip aseptic
paparan dengan kriteria: d. Observasi TTV

46
lingkungan sekitar 1. Tidak terjadi infeksi e. Observasi tanda-tanda infeksi (Redness/kemerahan, Echymosis/perdarahan dibawah kulit,
dari luka post C. Indikator Awal Target Edema/bengkak, Discharge/perubahan lokhea, Approximation/pertautan jaringan)
Mengontrol 3 5 f. Tingkatkan intake nutrisi
risiko g. Anjurkan klien agar tetap menjaga luka tetap kering
Monitor 3 5 h. Berikan terapi antibiotic.
faktor risiko
lingkungan
Meningkatka 3 5
n status
kesehatan
Monitor 3 5
tanda-tanda
infeksi
(REEDA)

D. CATATAN PERKEMBANGAN
No Diagnosa
Hari/ Tanggal Implementasi keperawatan Evaluasi Ttd
. keperawatan
1 Selasa, Asri
22/11/2016

Diagnosa 1 08.00 1. Mengkaji lokasi, S: pasien mengatakan terasa nyeri pada lokasi
karakteristik, kualitas dan beratnya nyeri sebelum operasi dengan skala nyeri 7, nyeri dirasakan
memberikan pengobatan seperti tertusuk-tusuk.

47
O: Klien tampak meringis kesakitan

Diagnosa 1 08.10 S: klien mengatakan tidak punya riwayat alergi


2. Memeriksa catatan obat maupun makanan
Diagnosa 1,5 08.20 medis terkait obat, dosis dan frekuensi pemberian O: skin test cefotaxim hasil negative
analgetik
Diagnosa 1,5 09.00 3. Memeriksa riwayat
alergi obat

Diagnosa 1,5 09.20 4. Melayani injeksi IV S: klien mengatakan kepala sedikit pusing dan
Cefotaxim 1 gr dan Ketorolac 30 mg nyeri yang dirasakan sedikit berkurang
menjadi skala nyeri 6 setelah diberikan obat
5. Mengevaluasi anti nyeri.
keefektifan analgetik. khususnya dosis awal serta O: TD 160/100 mmHg, RR 22 X/menit, nadi 88
Diagnosa 1 09.22 mengobservasi tanda & gejala efek samping (mis. x/menit, klien masih tampak meringis kesakitan
mual, muntah, mulut kering, konstipasi, depresi
pernafasan)

Diagnosa 1 09.40 6. Mendokumentasi S: klien mengatakan nyeri yang dirasakan


respon terhadap analgetik dan efek yang tidak sedikit berkurang menjadi skala nyeri 5
diinginkan yaitu klien merasa sedikit pusing. setelah mengikuti anjuran perawat.
O: pasien tampak lebih tenang.
7. Mengajarkan teknik
non farmakologi yaitu tehnik relaksasi dengan cara
Diagnosa 1 09.50 menarik napas secara perlahan dari hidung dan
mengeluarkannya secara perlahan melalui mulut,
dan menganjurkan klien untuk mendengarkan
musik.

8. Menginformasikan
pada keluarga tentang strategi non farmakologi
Diagnosa 1 10.20 yang diberikan pada klien yaitu tekhnik relaksasi S: klien mengatakan puas dengan pelayanan
dengan cara menarik napas secara perlahan dari yang diberikan dan tidak terlalu merasakan

48
hidung dan mengeluarkannya secara perlahan nyeri pada daerah operasi.
melalui mulut, dan menganjurkan klien untuk O: pasien tampak lebih tenang.
mendengarkan musik.
Diagnosa 2 10.30 S: klien mengatakan tidak dapat melakukan
9. Memonitor kepuasan perawatan diri secara mandiri
klien dengan manajemen nyeri yang diberikan O: -
Diagnosa 2 10.40

Diagnosa 2 11.00 S: klien mengatakan belum bisa melakukan apa-


10. Memonitor apa
Diagnosa 2 11.20 kemampuan klien untuk melakukan perawatan diri O: klien tampak berbaring.
secara mandiri
Diagnosa 2 11.30
11. Memonitor kebutuhan
klien
Diagnosa 3,4 12.30
12. Mendorong klien
Diagnosa 3,4 12.40 untuk melakukan aktivitas normal harian sesuai
dengan kemampuannya.
Diagnosa 3,4 12.45 13. Mendorong
kemandirian tetapi membantu klien saat klien butuh
pertolongan.
14. Mengajarkan keluarga
untuk mendorong kemandirian, dan bantu klien bila
Diagnosa 3,4 13.00 memerlukan pertolongan. S: klien mengatakan tetap menyusui bayinya
15. Memberikan informasi walaupun ASI-nya baru sedikit yang keluar
Diagnosa 3 13.05 fisiologi & psikologi manfaat menyusui dan bayi mengisap dengan kuat.
16. Memotivasi ibu untuk O:bayi tampak mengisap dengan kuat walaupun
Diagnosa 3 13.10 tetap menyusui bayinya walaupun ASI-nya masih ASInya belum keluar.
Diagnosa 3 13.13 sedikit yang keluar.
17. Mendorong keluarga
Diagnosa 1,5 13.20 dan suami untuk memberikan dukungan (dorongan, S: klien mengatakan sedikit pusing
penghargaan, dan memastikan ibu dapat beristirahat O: TD 110/70 mmHg, RR 22 X/menit, nadi 80

49
& menerima nutrisi adekuat). x/menit, S : 36,50C.

Diagnosa 4 13.40 18. Memantau S: Pasien mengatakan akan sering mengajak


kemampuan bayi untuk menghisap (mis. Rooting, bicara dan bermain bayinya
Diagnosa 4 13.45 menghisap dan quit alertness (siap siaga). O: pasien terlihat mampu melakukan bonding
Diagnosa 4 13.47 19. Mengajarkan variasi attachment (menggendong, menyusui,
posisi menyusui (mis. Cross-cradle, foot ball hold, menenangkan bayi, mengajak bicara) dengan
Diagnosa 4 13.50 side-lying) benar.
20. Mengajarkan ibu
untuk merawat putting susu
Diagnosa 4 13.53 21. Menganjurkan untuk
menggunakan bra menyusui

Diagnosa 4 13.55 22. Mengukur TTV

23. Menjelaskan kepada


Diagnosa 4 13.57 orang tua tentang perawatan bayi
24. Mengajarkan orangtua
tanda bayi ingin menyusu
25. Membantu orangtua
mengidentifikasi kebutuhan bayi saat menangis
(mis. Lapar, nyeri, lelah, rewel)
Diagnosa 5 14.00 26. Mendorong kedekatan S: -
Diagnosa 5 14.05 fisik ibu dan bayi (mis. kontak skin to skin, O: Ada luka sayatan pada daerah abdomen
menyusui, menggendong bayi, tidur di dekat bayi. kurang lebih 10cm, klien mengikuti apa yang
Diagnosa 5 14.08 27. Mengajarkan orangtua diajarkan perawat.
tentang perawatan bayi (mis. mengganti popok,
memberi makan, menggendong, memijat)
28. Memberikan
Diagnosa 2 14.30 kesempatan pada orangtua berdiskusi pada topic
tertentu (mis. ketakutan, pertanyaan terkait

50
perawatan bayi, perasaan letih berlebihan,
manajemen nyeri, dan cara berinteraksi dan
berespon dengan bayi)
29. Memantau faktor yang
mungkin mengganggu keterikatan optimal (mis.
gangguan kesehatan mental orangtua, keterbatasan
financial, orangtua & anak terpisah karena
intervensi medis, kesulitan menyusui)

30. Memonitor luka


sayatan SC
31. Membantu pasien dan
melakukan gerakan kaki, memutar badan, batuk dan
napas dalam
32. Membantu pasien
untuk makan dan menganjurkan pasien untuk
meningkatkan konsumsi makanan bergizi.

33. Memberikan bantuan


pada pasien dalam hal perawatan diri seperti :
i. Membantu menggosok gigi pasien, memandikan
pasien,
ii. Membantu pasien untuk toileting (BAB dan BAK)
iii. Membantu pasien untuk memakai pakaiannya.
iv. Membersihkan kuku pasien dan memonitor
integritas kulit pasien.
v. Membantu pasien untuk menyisir rambut

2 Rabu, Asri
23/11/2016
Diagnosa 1 08.00 1. Mengkaji lokasi, karakteristik, kualitas dan S: pasien mengatakan nyeri dirasakan sedikit-
beratnya nyeri sebelum memberikan pengobatan sedikit apabila bergerak, skala nyeri 3
Diagnosa 1 08.20 2. Memeriksa obat, dosis dan frekuensi pemberian O: Klien tampak relaks.

51
analgetik

Diagnosa 2 08.25 3. Memonitor kemampuan klien untuk perawatan diri S: Klien mengatakan sudah bisa melakukan
secara mandiri sebagian perawatan diri misalnya: menyisir
Diagnosa 2 08.30 4. Mendorong kemandirian dan membantu klien rambut, memakai baju dan menggosok gigi.
apabila memerlukan pertolongan. O: -

Diagnosa 1,5 09.00 5. Melayani injeksi IV


Cefotaxim 1 gr dan Ketorolac 30 mg.

Diagnosa 1,5 10.00 6. Mengukur TTV S: -


O: TD 110/70 mmHg, RR 22 X/menit, nadi 80
x/menit, S : 36,50C.

Diagnosa 1 10.10 7. Mengevaluasi penggunaan teknik nonfarmakologi S: Pasien mengatakan sudah mempraktekkan
seperti relaksasi, terapi musik. tekhnik relaksasi yang diajarkan setiap kali
Diagnosa 1 10.20 8. Memonitor kepuasan klien dengan manajemen merasa nyeri.
nyeri yang diberikan O : Pasien tampak rileks.

Diagnosa 5 10.30 9. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga luka agar S: -


tetap kering. O: di sekitar Luka tampak kering

Diagnosa 3,4,5 10.33 10. Mendorong keluarga, teman atau suami untuk
memberikan dukungan bagi ibu untuk menyusui
(dorongan, penghargaan, dan memastikan ibu dapat
beristirahat & menerima nutrisi adekuat).
Diagnosa 3,4 10.50 11. Memberikan peluang ibu untuk menyusui

Diagnosa 3,4 11.00 12. Memantau kemampuan bayi untuk menghisap (mis. S: Ibu mengatakan ASInya sudah keluar dan
Rooting, menghisap dan quit alertness (siap siaga). bayi mengisap dengan kuat.
Diagnosa 3,4 11.05 13. Menyampaikan pada ibu untuk menyusui bayi O : tampak bayi mengisap dengan kuat dan ASI
dengan cara mengosongkan salah satu payudara sudah keluar lebih banyak daripada hari
terlebih dahulu baru berpindah pada payudara yang sebelumnya

52
lain.

Diagnosa 3,4 11.07 14. Mengajarkan ibu cara melepas isapan bayi dan
perawatan putting susu.
Diagnosa 3,4 11.10 15. Memantau adanya nyeri putting susu dan kerusakan S: Ibu mengatakan terasa sedikit nyeri pada
integritas kulit putting susu dari ketidaknyamanan putting susunya dan sedikit lecet.
(frekuensi menyusui, pijat payudara, kompres O:-
hangat, obat antiinflamasi)

Diagnosa 3,4 11.13 16. Mengkaji pengetahuan, kesiapan dan kemampuan S: Orang tua bayi mengatakan sudah siap
orangtua untuk belajar merawat bayi mengurus bayinya sendiri.
Diagnosa 3,4 11.17 17. Mengajarkan orangtua ketrampilan perawatan bayi O:-
baru lahir, bagaimana mengurus popok kotor

Diagnosa 4 11.30 18. Mendemonstrasikan pada orangtua cara S: Ibu mengatakan ASI-nya sudah keluar
menstimulasi perkembangan bayi, menggendong, dengan lancar dan bayinya mengisap dengan
memeluk, memijat dan menyentuh bayi, berbicara kuat.
dan bercerita kepada bayi, memberikan stimulasi O : Orang tua bayi tampak berbicara dan
audio dan visual yang menyenangkan, bermain bermain-main dengan bayinya.
dengan bayi

Diganosa 5 11.35 19. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi nutrisi


tinggi
3. Kamis, Asri
24/11/2016
Diagnosa 1 08.00 1. Mengkaji lokasi, karakteristik, kualitas dan S: pasien mengatakan nyeri dirasakan sedikit-
beratnya nyeri sebelum memberikan pengobatan sedikit apabila bergerak, skala nyeri 2
O: Klien tampak relaks.

Diagnosa 1,5 08.10 2. Memeriksa obat, dosis dan frekuensi pemberian S: Klien mengatakan sudah bisa melakukan
analgetik sebagian perawatan diri misalnya: menyisir
Diagnosa 2 09.00 3. Memonitor kemampuan klien untuk perawatan diri rambut, memakai baju dan menggosok gigi.
secara mandiri O: -

53
Diagnosa 2 09.10 4. Mendorong kemandirian dan membantu klien
apabila memerlukan pertolongan.

Diagnosa 1,5 09.20 5. Melayani injeksi IV


Cefotaxim 1 gr dan Ketorolac 30 mg.
Diagnosa 1,5 09.30 6. Mengukur TTV S: -
O: TD 110/70 mmHg, RR 22 X/menit, nadi 80
x/menit, S : 36,50C.

Diagnosa 1 09.35 7. Mengevaluasi penggunaan teknik nonfarmakologi S: Pasien mengatakan sudah mempraktekkan
seperti relaksasi, terapi musik, distraksi. tekhnik relaksasi yang diajarkan setiap kali
Diagnosa 1 09.40 8. Memonitor kepuasan klien dengan manajemen merasa nyeri.
nyeri yang diberikan O : Pasien tampak rileks.

Diagnosa 5 10.00 9. Melakukan perawatan luka Post Operasi dengan S: -


prinsip aseptik O : Luka tampak kering dan tidak ada tanda-
Diagnosa 5 10.05 10. Mengobservasi tanda-tanda infeksi tanda infeksi, Lokhea rubra, warna merah
(Redness/kemerahan, Echymosis / perdarahan dan bau khas darah.
dibawah kulit, Edema / bengkak,
Discharge/perubahan lokhea,
Approximation/pertautan jaringan)
Diagnosa 5 10.15 11. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga luka agar
tetap kering.
Diganosa 5 10.17 12. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi nutrisi
tinggi

54
E. EVALUASI

Diagnosa
Hari/Tanggal, Jam Evaluasi Paraf
Keperawatan
Nyeri Akut Selasa, 22 S : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk dengan skala nyeri Asri
November 2016 5.
14.30 WIB O: - Klien tampak meringis kesakitan
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 22 x/mnt
A: Nyeri akut masih berlanjut belum teratasi
P : Rencana tindakan 1c dihentikan
Rencana tindakan 1a,b,d,e,2a,b dilanjutkan

Rabu, 23 S : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah berkurang dengan skala nyeri 3,
November 2016 nyeri dirasakan hanya saat gerak
14.00 WIB O: - Klien tampak lebih tenang dan rileks
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 22 x/mnt
A: Nyeri akut masih berlanjut, teratasi sebagian
P : Rencana tindakan 1c dihentikan
Rencana tindakan 1a,b,d,e,2a,b dilanjutkan

Kamis, 24 S : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah berkurang dengan skala nyeri 1,
November 2016 nyeri dirasakan hanya saat gerak
14.00 WIB O: - Klien tampak lebih tenang dan rileks

55
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 22 x/mnt
A: Masalah teratasi
P : Rencana tindakan dihentikan
Defisit Selasa, 22 S : Klien mengatakan belum bisa melakukan apa-apa untuk merawat dirinya. Asri
Perawatan Diri November 2016 O: - Klien tampak berbaring telentang saja di tempat tidur
14.30 WIB Kebutuhan dan perawatan dirinya dibantu oleh perawat dan keluarga
A: Defisit perawatan diri masih berlanjut, belum teratasi
P : Rencana tindakan 1,2,3,4 dilanjutkan

Rabu, 23 S : Klien mengatakan sudah dapat melakukan sebagian aktifitas perawatan diri secara
November 2016 mandiri, misalnya meggosok gigi, menyisir rambut dan berpakaian.
14.00 WIB O: - Klien tampak lebih tenang dan rileks, menyisir rambut, menggosok gigi dan
berpakaian secara mandiri
A: Defisit perawatan diri masih berlanjut, teratasi sebagian.
P : Rencana tindakan 2 dan 3 dihentikan
Rencana tindakan 1 dan 4 dilanjutkan

Kamis, 24 S : Klien mengatakan sudah dapat melakukan aktifitas perawatan diri secara mandiri,
November 2016 misalnya menggosok gigi, menyisir rambut, berpakaian dan toileting.
14.00 WIB O: - Klien tampak lebih tenang dan rileks
- Menyisir rambut, menggosok gigi, menyisir rambut, berpakaian dan toileting
secara mandiri.
A: Masalah teratasi
P : Rencana tindakan dihentikan.
Ketidakefektifa Selasa, 22 S : Klien mengatakan ASInya belum keluar tetapi tetap menyusui bayinya walaupun Asri
n Menyusui November 2016 ASInya belum keluar.
14.30 WIB O: -
A: Ketidakefektifan menyusui masih berlanjut

56
P : Rencana tindakan 1,2,3,4 dilanjutkan

Rabu, 23 S : Klien mengatakan ASInya sudah keluar dengan lancar dan bayinya mengisap
November 2016 dengan kuat
14.00 WIB O: - tampak ibu sedang menyusui bayinya.
A: Ketidakefektifan menyusui teratasi
P : Rencana tindakan dihentikan
Kesiapan Rabu, 23 S : Ibu mengatakan belum bisa mengurus bayinya secara mandiri. Asri
Peningkatan November 2016 O: Klien tampak berbaring ditempat tidur
Pengasuhan 14.00 WIB A: Kesiapan peningkatan pengasuhan masih berlanjut, belum teratasi
P : Rencana tindakan 1,2,3,4 dilanjutkan

Kamis, 24 S : Orang tua mengatakan sudah siap mengurus dan mengasuh anaknya secara
November 2016 mandiri.
14.00 WIB O: - tampak ibu sedang menyusui bayinya, merawat dan bermain-main dengan
bayinya.
A: Kesiapan pengasuhan teratasi
P : Rencana tindakan dihentikan

Risiko Infeksi Selasa, 22 S : Klien mengatakan terasa sakit pada luka operasi. Asri
November 2016 O: - tampak ada luka operasi pada abdomen ± 10cm
14.30 WIB S : 36,50C
Lokhea Rubra, luka tampak masih basah, tidak ada kemerahan dan edema.
A: Masih ada risiko infeksi.
P : Rencana tindakan 1a-h dilanjutkan.

Rabu, 23 S : Klien mengatakan masih terasa sakit pada luka operasi.


November 2016 O: - tampak ada luka operasi pada abdomen ± 10cm
14.00 WIB S : 36,50C
Lokhea Rubra, luka tampak masih basah, tidak ada kemerahan dan edema.

57
A: Masih ada risiko infeksi.
P : Rencana tindakan 1a-h dilanjutkan.

Kamis, 24 S:-
November 2016 O: - tampak ada luka operasi pada abdomen ± 10cm
14.00 WIB S : 36,50C
Lokhea Rubra, luka tampak masih kering, tidak ada kemerahan dan edema, tidak
ada tanda-tanda infeksi
A: Masalah risiko infeksi teratasi
P : Rencana tindakan dihentikan.

58
59

Anda mungkin juga menyukai