Click to edit Master subtitle style By : DIANA PUSPITA SARI 2008 133 089
5/6/12
5/6/12
BAB I HAKIKAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Kata Penelitian, yang merupakan terjemahan dari bahasa Inggris : research. Penelitian Tindakan Kelas merupakan yang harus satu penelitian pula, yang Tindakan dengan Kelas sendirinya mempunyai berbagai aturan dan langkah diikuti. Penelitian merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu satu action research yang dilakukan di kelas.
5/6/12
Menurut Mills ( 2000 ), Penelitian tindakan sebagai systematic inquiry yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai ini serta praktek digunakan yang untuk dilakukannya. meningkatkan Informasi persepsi
mengembangkan
reflective practice yang berdampak positif dalam berbagai praktik persekolahan, termasuk memperbaiki hasil belajar siswa. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melelui refleksi 5/6/12 diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
B. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
1. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu di selesaikan. Dengan kata lain, guru merasa bahwa ada yang perlu diperbaiki dalam praktik pembelajaran yang dilakukannya selama ini, dan perbaikan tersebut diprakasai dari dalam diri guru sendiri ( an inquiry of practice from within ). 2. Self-reflective inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri, merupakan cirri PTK yang paling esensial. 5/6/12
3. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga focus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi. 4. Penelitian tindakan kelas bertujuan
untuk
memperbaiki
pembelajaran.
Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus-menerus, selama kegiatan penelitian dilakukan.
5/6/12
1 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Peneliti Guru Rencana penelitian Oleh guru Munculnya masalah Cirri utama Peran guru
(mungkin
dibantu
luar) Dirasakan oleh guru mungkin denganDiraskan oleh orang luar dorongan orang luar ) Ada tindakan untuk berulang sebagaiBelum tentu ada guru dan peneliti Sebagai guru dan peneliti Sebagai guru ( objek penelitian)
Tempat penelitian Kelas Kelas Proses Oleh guru sendiri atau bantuan orangOleh peneliti pengumpulan data lain
8.
Hasil penelitian
Langsung dimanfaatkan oleh guru, dan Menjadi milik peneliti, belum dirasakan oleh kelas tentu dimanfaatkan guru
5/6/12
PTK dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya karena memang sasaran akhir PTK adalah perbaikan pembelajaran. Perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas bagi guru karena ia sudah melakukan sesuatu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelolanya.
b.
Dengan melakukan PTK guru dapat berkembang secara professional karena tidak dapat menunjukkan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
5/6/12
c.
membuat guru berkembang sebgai pekerja professional, maka sebgai konsekuensinya, PTK juga mampu membuat guru lebih percaya diri. d. Melalui PTK, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri. Guru tidak hanya menerima hasil perbaikan yang ditemukan orang lain, namun ia sendiri adalah pernacang dan pelaku perbaikan tersebut, yang menghasilkan dalam perbaikan pembelajaran. teori
5/6/12
2. Manfaat PTK bagi Pembelajaran / Siswa Dengan adanya PTK kesalahan dalam proses
pembelajaran akan cepat dianalisis dan diperbaiki, hasil belajar siswa diharapkan akan meningkat. Maka guru akan mengajar dengan cara yang sama sehingga hasil belajar siswa pun tetap sama . bahkan munkin menurun. Dengan demikian ada timbal balik antara pembelajaran dan perbaikan hasil belajar siswa. 3. Manfaat PTK bagi Sekolah PTK memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah, yang tercermin dari peningkatan kemampuan professional guru, perbaikan proses dan hasil 5/6/12belajar siswa, serta kondusifnya iklim pendidikan sekolah
E. Keterbatasan dalam Perbatasan yang Diperlukan dalam Penelitian Tindakan Kelas 1. Validitas PTK Validitas atau kesahihan PTK sebagai penelitian ilmiah masih sering dipertanyakan. Metodologi yang agak longgar yang bersifat lebih informal meskipun dijaga keojektifannya masih menimbulkan keraguan. Apakah kaidah-kaidah penelitian ilmiah dapat dijaga selama pengumpulan data. Apakah tidak ada manipulasi yang dilakukan oleh guru maupun oleh siswa karena perintah guru? Tetapi, jika kita mau jujur, guru tentu tidak mungkin memanipulasi karena tidak ada pamrih apaapa. Guru hanya ingin melakukan sesuatu untuk memperbaiki hasil belajar siswa. 5/6/12
2. Generalisasi Sejalan dengan masalah validitas, hasil PTK tidak dapat digeneralisasikan karena memang hasil tersebut hanya terkait dengan siswa dalam kelas tertentu. Kita dapat menyimpulkan bahwa satu teknik efektif untuk meningkatkan motivasi siswa karena sampel penelitian hanya satu kelas, yang merupakan kasus khusus. PTK memang merupakan penelitian yang dilakukan guru dikelasnya sendiri untuk memperbaiki aspek pembelajaran tertentu yang terjadi di kelas tersebut. Meskipun demikian, hasil penelitian tersebut tentu dapat dicobakan oleh guru lain dengan mempertimbangkan berbagai modifikasi sesuai dengan kondisi kelasnya. 5/6/12
5/6/12
Apa saja yang sedang terjadi di kelas saya ? Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu? Apa pengaruh masalah tersebut bagi kelas saya? Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut saya
v.
v.
v.
biarkan?
v.Apa 5/6/12
yang
dapat
saya
lakukan
untuk
mengatasi
Jika masalah sudah teridentifikasi, mungkin muncul pertanyaan, masalah mana yang dimunculkan melalui PTK? Apakah semua masalah layak dipecahkan melalui PTK? Untuk menjawab pertanyaan ini, rambu-rambu berikut dapat dijadikan pegangan.
v
Bidang yang layak dijadikan focus PTK adalah yang: Melibatkan kegiatan belajar mengajar, Mungkin ditangani oleh guru, Sangat menarik minat guru,serta Ingin diubah atau diperbaiki oleh guru.
5/6/12
Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang terbaik untuk mengatasi masalah.
Setelah menetapkan alternative hipotesis yang terbaik, hipotesis ini masih perlu dikaji kembali kelayakannya dikaitkan dengan kemungkinan pelaksanaannya. Dengan perkataan lain, guru harus bertanya, mungkinkah rencana
Membuat rencana pembelajaran beserta scenario tindakan akan dilaksanakan. Scenario mencakup langkah-
yang
langkah yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam kegiatan tindakan atau perbaikan.
5/6/12
Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yang misalnya gambar-gambar, meja tempat
diperlukan,
Jika perlu, untuk menetpakan keyakinan diri, guru perlu bekerja sama dengan teman sejawat atau
mensimulasikan pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini, guru dapat berkolaborasi dengan dosen LPTK.
5/6/12
2. Melaksanakan Tindakan Setelah persiapan selesai, kini tiba saatnya guru melaksanakan tindakan dalam kelas yang sebenarnya. Agar pelaksanaan ini dapat berlangsung secara terarah, guru perlu memperhatikan beberapa prinsip, yang oleh Hopkins (1993) disebut sebagai criteria PTK yang dilakukan oleh guru.
v
metodologi penelitian yang sedang dilaksanakan tidak boleh mengganggu komitmen guru dalam mengajar. Ini berarti, guru tidak boleh mengorbankan siswa demi penelitian yang sedang dilaksanakannya. 5/6/12
Cara pengumpulan atau perekaman data jangan sampai terlalu menyita waktu guru sampai kehabisan napas. Esensi pelaksanaan PTK memang harus disertai dengan observasi dan interpretasi , dan pengumpul data yang paling baik adalah guru.
Metodologi yang diterapkan haruslah reliable atau handal, sehingga memungkinkan guru mengembangkan strategi kelasnya. pembelajaran yang sesuai dengan situasi
Masalah
yang
ditangani
haruslah
sesuai
dengan
kemampuan dan komitmen guru sebagaiman yang sudah pernah diulasdi depan. 5/6/12
Sebagai peneliti, guru harus memperhatikan berbagai aturan atau etika yang terkait dengan tugas-tugasnya. Misalnya menyampaikan kepada kepala sekolah tentang rencana tindakan yang akan dilakukan, atau menginformasikan kepada orang tua siswa jika selama pelaksanaan PTK, siswa diwajibkan melakukan sesuatu di luar kebiasaan rutin.
Akhirnya, seperti yang sudah pernah disinggung pada Modul 1, PTK harus mendapat dukungan dari seluruh personil sekolah. Artinya, semua personil sekolah harus punya persepsi yang benar tentang PTK, dan apa yang ingin dicapai melalui PTK.
5/6/12
d. KAIDAH DAN TEKNIK UNTUK MENGUMPULKAN DAN MENGANALISI DATA DATA 1. Pengumpulan Data a. Observasi dan Interpretasi DalaM KB I sudah ditekankan bahwa pelaksanaan
tindakan disertai dengan observasi atau pengamatan dan sekaligus interpretasi terhadap data tentang proses dan hasil tindakan, sehingga dapat dikatakan pelaksanaan tindakan dan observasi/interpretasi berlangsung simultan. Artinya, data yang diamati tersebut langsung diinterpretasikan, tidak sekadar direkam. Misalnya, jika guru memberi pujian kepada siswa, yang direkam bukan hanya jenis pujian yang diberikan, 5/6/12 tetapi juga dampaknya bagi siswa yang mendapat pujian.
b.
Catatan
Harian,
Rekaman,
Angket,
dan
Wawancara Di samping data yang dikumpulkan dengan observasi, masih banyak data pembelajaran yang dapat dikumpulkan dengan berbagai teknik lain, seperti catatan harian guru, catatan harian siswa, rekaman dengan tape-recorder, angket, wawancara, dan berbagai dokumen yang terkait dengan siswa. Catatan harian guru atau yang disebut field note, dibuat Oleh guru segera setelah pembelajaran selesai. Guru dapat mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam pembelajaran, istimewa, seperti reaksi partisipasi yang siswa yang dianggap 5/6/12 guru menimbulkan
berbagai respons dari siswa, atau kesalahan yang dibuat siswa karena guru membuat kekeliruan.
Di samping itu. catatan harian guru dapat merupakan rekaman perkembangan guru dalam melaksanakan tugas sebagai guru. 1. Analisis Data Dan Refleksi a. Analisis Data Analisis data pada tahap ini agak berbeda dengan interpretasi yang dilakukan pada tahap observasi. Jika interpretasi dilakukan pada setup saat observasi dan pada pertemuan/diskusi balikan, maka analisis data dilakukan setelah satu paket perbaikan selesai diimplementasikan secara keseluruhan. Misalnya, jika perbaikan ini direncanakan untuk enam kali pembelajaran, maka analisis data dilakukan setelah keenam pembelajaran tuntas 5/6/12 dilaksanakan. Dengan demikian, pada setiap pembelajaran akan
b. Refleksi Melakukan refleksi tidak ubahnya seperti berdiri di depan cermin untuk melihat kembali bayangan kita atau memantulkan kembali kejadian yang perlu kita kaji. Dengan dibantu oleh hasil analisis data, guru mencoba merenungkan mengapa satu kejadian berlangsung dan mengapa seperti itu jadinya. la juga mencoba merenungkan mengapa satu usaha perbaikan hasil dan mengapa yang lain gagal. Melalui refleksi, guru akan dapat menetapkan apa yang telah dicapai, apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya. 5/6/12
E. LANGKAH-LANGKAH DALAM MERANCANG TINDAK LANJUT setelah melakukan refleksi digunakan untuk membuat rencana tindak lanjut. Jika ternyata tindakan perbaikan belum berhasil menjawab masalah yang menjadi kerisauan guru, maka hasil analisis data dan refleksi cligunakan untuk merencanakan kembali tindakan perbaikan, bahkan bila perlu dibuat rencana baru. Jika ini terjadi maka akan terdapat siklus 2 PTK yang langkah-langkahnva tetap sama, yaitu perumusan masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, Berta analisis data dan refleksi. Siklus ini akan berulang kembali jika pada siklus 2, tindakan perbaikan masih belum berhasil menjawab masalah yang menjadi kerisauan guru, atau dengan perkataan lain 5/6/12 perbaikan belum terjadi sesuai dengan yang ditargetkan.
5/6/12
Beberapa contoh masalah yang mungkin Anda hadapi sehari-hari antara lain seperti berikut. 1. Dalam Interaksi Pembelajaran
v.
Siswa kurang aktif dalam diskusi kelas. Bila diberikan pertanyaan, siswa malas mengangkat tangan untuk
v.
menjawab.
v.
5/6/12 menyimpang.
Nilai EHB rata-rata kurang dari 50. Siswa pintar sering mendapat nilai rendah bila diberikan
ujian objektif.
v
Siswa kurang mampu menerapkan rumus matematika. Jika diberikan pertanyaan yang menuntut siswa berpikir,
5/6/12
3. Disiplin Belajar
v
Beberapa siswa tidak mengerjakan tugas atau PR. Siswa tidak memperhatikan pelajaran. Selama pelajaran berlangsung, banyak siswa yang
mengantuk.
v
tugas di kelas.
v
"Anda tidak puas dengan diskusi hari ini karena diskusinya kurang hidup", kemudian "Anda merasa apakah siswa Anda dapat memahami penjelasan Anda 5/6/12
Gunakan kriteria berikut untuk menguji apakah masalah yang Anda temukan layak untuk diatasi melalui PTK.
v
Jangan memilih masalah yang tidak Anda kuasai Ambillah topik yang skalanya kecil dan relatif terbatas Pilih masalah yang dirasakan paling penting bagi Anda dan
siswa Anda
v
Usahakan dapat dikerjakan secara kolaboratif Kaitkan masalah PTK dengan prioritas rencana
menemukan masalah yang memenuhi persyaratan untuk 5/6/12 ditangani melalui PTK.
B. Menganalisis Penyebab Munculnya Masalah Untuk melakukan analisis, ada berbagai cara yang dapat Anda lakukan. Pertama, merenungkan kembali masalah tersebut, dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan yang harus Anda jawab sendiri. Renungan dengan tujuan untuk melihat kepada diri kita sendiri disebut instrospeksi. Dalam melakukan introspeksi ajukanlah pertanyaan seperti berikut pada diri Anda sendiri.
v
sulit
yang terjadi sehingga nilai Ulangan/Ujian mereka selalu rendah, atau menyapa mereka
v
bertanya langsung kepada siswa, baik dengan wawancara maupun dengan menggunakan kusioner. Beberapa contoh pertanyaan yang dapat Anda ajukan adalah seperti berikut.
v
Mengapa nilai ulangannya kurang bagus? Apakah kamu mengerti apa yang dijelaskan oleh guru? Apa yang sukar ditangkap dari penjelasan guru?
5/6/12
yang berkaitan dengan hasil belajar siswa. Misalnya, Anda dapat menelaah tugas/pekerjaan rumah yang dikerjakan oleh siswa, menelaah hasil mereka atau melihat ulang tugas/soal yang Anda berikan.
5/6/12
C. Merumuskan Masalah Setelah melakukan analisis masalah dan menemukan penyebab atau akar masalah, tiba saatnya kita merumuskan masalah pembelajaran yang kita hadapi, dalam bentuk masalah penelitian. Masalah yang akan dirumuskan tersebut merupakan masalah yang akan dicari jawabannya melalui penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu, rumusan masalah haruslah memandu guru untuk melakukan tindakan perbaikan.
5/6/12
masukan/saran perbaikan.
v
yang relevan.
v
masalah serupa.
v
mengembangkan alternatif tindakan yang akan diterapkan 5/6/12 untuk mengatasi masalah yang kita hadapi.
E. Menyusun Rencana Perbaikan Menuangkan alternatif perbaikan menjadi sebuah rencana yang perlu siap kita untuk tuangkan kita dilaksanakan dalam membuat menuntut format, guru yang secara mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat. Rencana sebuah memungkinkan perencanaan
sistematis. Format Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) pada dasarnya sama dengan format rencana pembelajaran sehari-hari dengan tambahan komponen-komponen yang terkait dengan perbaikan
5/6/12
Anda dapat mengundang beberapa teman guru Yang ikut sebagai siswa, simulasi akan menjadi lebih
tutorial berperan sebagai siswa. Dengan meminta kolega tutorial bermanfaat karena para guru ini akan dapat memberikan masukan setelah selesai simulasi. G. Menentukan dan Mempersiapkan Prosedur dan Instrumen Pengumpul Data
v
jika guru merasa terlalu sibuk untuk mengumpulkan data meminta teman sejawat untuk berperan menggunakan alat perekam
sendiri,dapat
seperti tape-recorder atau video-camera. PTK ini Anda lakukan dalam bentuk kolaborasi, yaitu bersama rekan atau 5/6/12
H. Menyusun Proposal PTK 1. Hakikat Proposal PTK Proposal ini diajukan oleh guru atau satu tim (yang terdiri dari doses LPTK yang berkolaborasi dengan guru) untuk memenuhi satu persyaratan yang dikeluarkan oleh sponsor. Misalnya, jika dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Dinas pendidikan di wilayah Anda menyelenggarakan perlombaan melakukan PTK bagi Para guru SD, SMP, dan SMA
5/6/12
Format Proposal PTK SISTEMATIKA USULAN PTK JUDUL PENELITIAN BIDANG KAJIAN PENDAHULUAN PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN MANFAAT HASIL PENELITIAN KAJIAN PUSTAKA
5/6/12
RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN JADWAL PENELITIAN BIAYA PENELITIAN PERSONALIA PENELITIAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN:
1. Instrumen Penelitian 2. Curriculum Vitae semua peneliti 3. Surat Keterangan Ketua Lemlit 5/6/12 4. Surat Keterangan Dekan
5/6/12
A. Membedakan peran guru sebagai pengajar dan peneliti Dengan memahami tugas seorang guru dan memahami tugas seorang peneliti, anda akan mampu merumuskan tugas seorang pengajar (guru) yang berperan sebagai peneliti dalam kelasnya. Tahap kegiatan pembelajaran , baik sebagai pengajar maupun sebagai pengajar dan peneliti . 1. Tahap Persiapan Sebelum mengajar, seorang guru seyogyanya membuat 5/6/12 persiapan, baik guru yang mengajar secara rutin maupun
Persiapan yang anda buat tentu sesuai dengan kurikulum yang berlaku, dan berfokus pada kompetensi yang akan dicapai. Persiapan yang dibuat oleh guru pada umumnya dalam bentuk rencana pembelajaran (RP) baik yang dibuat oleh guru yang mengajar secara rutin maupun oleh guru yang akan melaksanakan PTK .karena adanya kebutuhan yang berbeda, tentu RP yang dibuat berbeda pula. RP untuk pelaksanaan PTK lebih rinci dan pada RP untuk pembelajaran rutin . perbedaan lengkap untuk setiap komponen dapat anda kaji dalam uraian berikut : a. Tujuan 5/6/12Tujuan ini dijabarkan dari tujuan kurikuler setiap mata
yang melaksanakan PTK, dalam RP harus ditambahkan tujuan perbaaikan, yang sesuai dengan focus masalah yang ingin diatasi. Ini penting agar dalam proses pembelajaran, tujuan tersebut menjadi focus perhatian guru. b. Materi Biasanya bahan pembelajaran yang ditulis dalam RP terbatas bahkan sering hanya ditulis pokok bahasa saja. Dalam RP untuk pelaksanaan PTK, materi harus dirinci, missal berupa outline, sehingga guru tahu pasti apa yang akan dibahas di dalam kelas. Jika perlu materi ini ditulis pada kertas tersendiri. c. Media dan Sumber 5/6/12
d. Kegiatan Pembelajaran Dalam RP untuk melaksanakan PTK, langakah langkah pembelajaran harus dibuat secara rinci, lengkap dengan pertanyaan yang diajukan, bahkan bila perlu dengan scenario yang sangat rinci. Hal ini sangat penting karena perbaikan pembelajaran menuntut guru memilih dan menetapkan langkah langkah pembelajaran sesuai dengan tujuan perbaikan. e. Evaluasi Setiap RP dilengkapi dengan prosedur dan alat evaluasi. Namun biasanya, dalam RP untuk pembelajaran rutin hanya dicantumkan deskripsi secara singkat.seperti tes objektif atau soal uraian. 5/6/12
2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Pada tahap pelaksanaan pembelajaran, peran guru pelaksana PTK sangat berbeda dari peran guru yang hanya bertugas mengajar diri . jika guru mengajar maka hanya guru memfokuskan pada pembelajaran,
melaksanakan PTK mempunyai peran lain yaitu sebagai peneliti. Sebagai pengajar ia juga harus memfokuskan diri pada pembelajaran dan kemudian sebagai peneliti ia juga harus memfokuskan diri pada pengumpulan data. Jika dia tidak mampu mengumpulkan data sendiri, maka dia dapat meminta bantuan teman sejawat atau menggunakan alat perekam yang memnungkinkan ia mendapat data yang diinginkan. 5/6/12
Aspek yang perlu menjadi perhatian guru pelaksana PTK, antara lain : a. kegiatan awal Kegiatan pembelajaran dimulai dengan apersepsi yang maksudnya menarik perhatian dan minat peserta didik menghadapi pelajaran yang akan disajikan. Bilamana guru berhasil menarik untuk baru perhatian peserta ilmu sikap didik, proses pembelajaran akan berjalan lancer, peserta didik akan bersemangat keterampilan mendapatkan dan juga nilai pengetahuan, yang akan
5/6/12
b. Kegiatan inti Kegiatan inti pada dasarnya merupakan kegiatan untuk mencapai kompetensi / TIK yang dirancang di dalam RP. Agar kegiatan ini benar benar terarah, guru seyogyanya merancang dengan cermat dan rinci urutan kegiatan, mulai dari kegiatan untuk mencapai TIK yang paling mudah dan mendasar sampai dengan paling sukar. Oleh karena itu, ketika melaksanakan pembelajaran, guru harus mengingat dan mengumpulkan data tentang perbaikan yang diinginkannya.
5/6/12
c. Kegiatan Penutup Kegiatan penutup bertujuan untuk memeriksa pemahaman siswa dan menindaklanjuti hasil belajar. Oleh karena itu, anda pasti ingat bahwa kegiatan penutup biasanya diisi dengan merangkum, member tes, dan member tindak lanjut. Sambil melaksanakan kegiatan penutup, guru harus mengingat kegiatan apa yang ia lakukan dan bagaimana respons siswa. 3. Tahap Pasca Pembelajaran Setelah pembelajaran usai, guru yang bertugas hanya mengajar mungkin segera dapat beristirahat, namun guru yang melaksanakan PTK masih punya tugas yang harus 5/6/12 segera dilakukan.
Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh guru pelaksana PTK, segera setelah pelajaran selesai : a. menghimpun / merangkum catatan yang dibuat selama pembelajaran b. berdialog dengan siswa jika diperlukan c. berdiskusi dengan teman sejawat untuk membahas data yang dikumpulkan d. melakukan refleksi, untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas, mengapa peristiwa tersebut terjadi, dan apa dampaknya bagi siswa. e. merangkum hasil perbaikan pembelajaran yang 5/6/12 mencakup apa yang sudah tercapai dan apa yang
Kolaborasi atau kerja sama sangat penting dalam PTK. Tentu dalam upaya perbaikan pembelajaran, guru
saja
memerlukan bantuan dari berbagai pihak, terutama dari teman sejawatnya, disamping mungkin dari para pendidik lain, seperti dosen LPTK yang mungkin membantunya dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah,serta dalam merencanakan tindakan perbaikan.
v
kerja sama sekolah dengan LPTK, membentuk kelompok kerja seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) serta kelompok kerja guru (KKG) pusat kerja guru (PKG), rapat rapat rutin sekolah yang membahas upaya perbaikan 5/6/12 pembelajaran, serta mengadakan hubungan langsung secara
Sebelum
melaksanakan merupakan
perbaikan
Hal hal yang harus dilakukan guru sebelum benar melaksanakan inggris tindakan perbaikan. dinamai Dalam last kegiatan tersebut
benar bahasa
minutes checking atau persiapan akhir. Langkah langkah yang perlu dilakukan 5/6/12 pelaksanaan tindakan perbaikan. guru menjelang
f. periksa ketersediaan alat pengumpul data, seperti lembar observasi yang telah anda sepakati dengan teman sejawat yang akan membantu anda. g. terakhir, yakinkan bahwa teman sejawat yang akan membantu sudah siap di kelas ketika pembelajaran akan dimulai.
2. Melaksanakan Tindakan Perbaikan Daur 1 Setelah kelompok selesai berdiskusi, satu kelompok diminta membacakan hsailnya ke depan kelas. Kelompok lain mencocokkan hasilnya dengan laporan tersebut dan member tanggapan. Tidak ada kelompok yang bertanya atau 5/6/12 member tanggapan. Akhirnya, guru mengajak anak anak
3. melakukan refleksi Berdasarkan hasil data yang terkumpul yang tersebut, guru
melakukan penelaahan dan mencoba menyimpulkan tindakan perbaikan telah dengan dilakukannya. mengajukan Kemudian melakukan refleksi
pertanyaan berikut kepada dirinya sendiri. a. mengapa saya tidak dapat menyebarkan pertanyaan kepada minimal 10 siswa ? b. apakah saya terpaku kepada anak anak yang duduk di depan dan paling belakang saja ? c. mengapa saya tidak member kesempatan kepada anak anak untuk membandingkan gambarnya dengan yang ada di papan tulis ? 5/6/12
B. Melaksanakan Perbaikan Daur 2 1. Persiapan Setelah rencana mengakomodasi perbaikan daur masukan 2, guru daur 1 dalam siap
bersiap
melaksanakan perbaikan daur 2. Tujuan perbaikan kini terfokus pada dua hal yaitu : a. mampu mengelola kegiatan kelompok b. menyebabkan pertanyaan minimal kepada 10 siswa. Sebelum melaksanakan tindakan perbaikan , guru
melakukan persiapan berikut: a. memeriksa pertanyaan yang akan diajukannya pada 5/6/12 setiap tahap kegiatan.
2. Tindakan perbaikan daur 2 Guru melakukan kegiatan pembelajaran lalu teman sejawat mengamati kagiatan yang kita lakukan. Lalu teman sejawat tersebut mmepelihatkan hasil observasinya. 3. Refleksi daur 2 Tindakan perbaikan yang dilakukan guru ternyata berhasil. Pertanyaan telah disebarkan kepada siswa. Kerja kelompok sudah berlangsung dengan lancer dan menyenangkan dan yang lebih menggembirakan lagi, hasil ulangan siswa menunjukkan peningkatan. Namun demikian, guru masih ingin lebih baik lagi. 5/6/12
D. Melakukan refleksi Dari potret tindakan perbaikan dalam dua daur diatas, paling tidak, kita dapat menemukan butir butir berikut. 1. tindakan perbaikan sangat bergantun dari rencana perbaikan yang telah dirancang sebelumnya. 2. sebelum pelaksanaan persiapan pemeriksaan termasuk tindakan, yang peraga alat guru antara yang harus lain akan
akhir, mencoba
mempergunakannya,
kesiap pakaian lembar observasi dan instrument lain yang diperlukan, urutan kegiatan, daftar pertanyaan 5/6/12 yang akan diajukan, serta kesiapan teman sejawat
5. peran kolega / teman sejawat sangat penting dalam membuat guru lebih percaya diri. 6. kejujuran guru dalam melihat dirinya sendiri ketika melakukan refleksi sangat menentukan kualitas perbaikan pembelajaran yang telah diupayakan. 7. kemampuan guru menyimpulkan hasil perbaikan sanagt ditentukan oleh data yang terkumpul, baik yang dikumpulkan oleh guru sendiri maupun yang dikumpulkan dengan bantuan koleganya 8. hasil pengolahan data serta refleksi yang dilakukan guru akan menjadi masukan bagi rencana perbaikan daur berikutnya. 5/6/12
Refleksi dilakukan setelah data pembelajaran diolah, atau setelah guru mempunyai gambaran tentang keberhasilan /kegagalan atau kekuatan/kelemahan tindakan perbaikan yang telah dilakukan. Kekuatan ingatan dan kejujuran dalam melakukan refleksi akan sangat membantu guru menemukan kekuatan dan kelemahan tindakan perbaikan yang telah dilakukan, sehingga dapat dihasilkan masikan yang bermakna bagi perencanaan daur berikutnya.
5/6/12
5/6/12
Mills
dilakukan oleh guru yang berperan sebagai peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan benar. Selanjutnya, interpretasi data adalah upaya peneliti untuk menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk menjawab Bedasarkan pertanyaan penelitian. Tujuan perbaikan sebagai criteria keberhasilan yang direncanakan oleh guru. masalah yang ingin diteliti dan tujuan perbaikan tersebut. Kegiatan analisis adalah mengolah data, agar lebih mudah 5/6/12
Definisi dari istilah analisis data : merangkum data dengan cara yang akurat dan dapat dipertanggunggajawabkan sehingga mampu memberikan makna. Mengapa guru peneliti harus menganalisis, menyajikan hasil analisis dan menginterpretasikan hasil analisis. Analisis, penyajian dan interpretasi hasil analisis sangat perlu dilakukan agar:
v
1. data dapat dibaca dengan mudah 2. peneliti dapat memaknai data tersebut 3. data dapat diinterpretasikan serta 4. pertanyaan penelitian dapat dijawab.
5/6/12
Data
yang
dikumpulkan
dalam
PTK
lebih
cenderung
merupakan data kualitatif. Oleh karena itu, analisis data dilakukan secara kualitatif deskriftif. Dari hasil analisis dapat memperkirakan tingakt keberhasilan guru.
v
persentase. Data skor diolah dengan mengelompokkan / menghitung jumlah nilai yang sama, persentase dan skor ratarata. Hasil analisis dapat disajikan dalam bentuk tabel.
v
peraga dan catatan guru dapat dipilah, dikelompokkan dan di tafsirkan. Hasil analsis data adalah sebagai berikut : 5/6/12
1. guru menggunakan alat peraga dengan bantuan dua orang siswa. 2. ketika selama peragaan diadakan Tanya jawab, siswa yang terlibat dalam peragaan tidak memperhatikan pertanyaan. 3. ketika melakukan peragaan, anak anak berdiri, sehingga anak yang di belakang tidak dapat melihat peragaan tersebut, namun dibiarkan oleh guru. 4. peragaan di dalam kelompok menarik minat anak. 5. selama peragaan dalam kelompok, guru berkeliling 6. meski pada umumnya anak anak sangat tertarik pada peragaan dan melakukan peragaan dalam kelompok, masih ada anak yang bermain main.Itulah kurang lebih hasil 5/6/12
C. Menginterpretasikan hasil analisis Setelah menyajikan hasil analisis serta hasil analisis data dari pengamat dan catatan guru, coba sekarang kita interpretasikan / tafsirkan data tersebut. Bagaimana dengan hasil interpretasi anda ? sama atau berbeda. Dengan cara seperti itu, anda akan mampu membuat interpretasi yang tepat, sehingga kesimpulan yang anda nanti akan sesuai dengan apa yang terjadi. Ini semua tergantung dari cara penyajian data. Dengan demikian, data yang disajikan akan memandu anda untuk membuat tafsiran yang paling tepat.
5/6/12
D. Menyimpulkan hasil analisis 1. Pengertian Kata menyimpulkan merupakan kata yang sangat biasa anda dengar. Kesimpulan itu tidak muncul tiba tiba , tetapi dibuat dengan berpegang teguh pada uraian sebelumnya. Ttidak ada kesimpulan jika tidak ada uraian. Uraian tersebut mungkin diberikan secara lisan seperti dalam pidato atau ceramah dan mungkin pula diberikan secara tertulis dalam sebuah karangan, misalnya dalam artikel, laporan tersebut.
5/6/12
2. cirri cirri sebuah kesimpulan Cirri cirri yang harus tercermin dalam sebuah kesimpulan. Sebuah kesimpulan seyogyanya memenuhi cirri cirii berikut : a. singkat, padat, jelas. Sesuai dengan pengertian bahwa kesimpulan itu merupakan intisari atau ikhtisar. Maka sebuah kesimpulan haruslah lebih singkat dari uraian. b. kesimpulan harus sesuai dengan uraian. Tidak jarang terjadi, kesimpulan tidak mengiktisarkan atau membuat saripati dari uraian, tetapi melenceng dari uraian , bahkan seperti membuat uraian baru c. kesimpulan harus dibuat sesuai dengan tujuan
3. langkah langkah pembuatan kesimpulan Langkah langakh tertentu, yang antara lain dapat
satu persatu sehingga anda paham benar apa yang dicari dalam penelitian ini.
v
b. cari temuan atau deskripsi temuan (yang dibuat hasil analisis data). Pasangkan setiap
berdasarkan
c. cermati uraian pada deskripsi temuan pertanyaan iktisar dari uraian tersebut dengan cara
E. Menindaklanjuti hasil ptk 1. Pengertian Saran dimaknai sebagai : pendpat (usul, anjuran, citacita) yang dikemukan untuk dipertimbangkan. Saran bukan merupakan tugas atau perintah yang harus dilaksanakan, tetapi merupakan anjuran yang perlu dipertimbangkan. Tentu saja pembuat atau pemberi saran menginginkan agar saran tersebut diterima dan ditindaklanjuti . Oleh karena itu , saran harus dibuat dengan landasan yang kokoh, penuh pertimbangan, dan mungkin dilaksanakan.
5/6/12
2. Rambu rambu pembutan saran Saran yang merupakan pendapat yang diajukan untuk dipertimbangkan sebagai berikut. a. saran harus sesuai dengan kesimpulan dan hakikat penelitian yang kita lakukan. Dengan perkataan lain, saran lahir dari kesimpulan tentang hasil penelitian. b. saran harus mempunyai sasaran yang jelas. haruslah memenuhi seperangkat rambu rambu, yang antara lain dapat dirumuskan
Artinya, pembaca harus tahu kepada siapa saran ini ditujukan. Dalam penelitian nonPTK, saran dapat ditujukan kepada berbagai pihak seperti guru, sekolah, LPTK, orang tua siswa, namun dalam PTK 5/6/12 saran biasanya ditujukan kepada guru, meskipun
c. saran untuk menindaklanjuti hasil PTK sebaiknya bersifat kongkret dan operasional, sehingga mudah dilaksanakan atau diterapkan. d. saran harus juga mempertimbangkan metodelogi atau prosedur penelitian yang dilaksanaka serta bidang studi yang diajarkan. Saran seperti ini biasanya ditujukan kepada guru sebagai peneliti agar melakukan replikasi (pengulangan penelitian yang sama) dengan bidang studi atau kelas yang berbeda. e. saran yang dibuat haruslah merupakan pemikiran yang cukup penting untuk memperbaiki 5/6/12pembelajaran. Saran yang dibuat secara asal
3. Langkah langkah membuat saran tindak lanjut Sebagaimana halnya membuat kesimpulan, saran tindak lanjuti juga dibuat dengan prosedur yang sistematika, yang dapat digambarkan dalam langkah langkah berikut: a. cermati kesimpulan yang sudah dibuat. Pikirkan apa implikasinya bagi pembelajaran yang akan dating , baik yang akan dikelola sendiri, maupun yang akan dikelola oleh guru lain. b. pikirkan apa yang dapat ditindak lanjuti dari kesimpulan yang sudah dibuat. c. tentukan kepada siapa saran akan ditujukan.
5/6/12
BAB 6 LAPORAN PTK A. Menjelaskan hakikat laporan ptk 1. Pengertian Laporan berasal dari kata lapor yang berarti segala sesuatu yang dilaporkan, sedangkan laporan penelitian dimaknai sebagai laporan berdasarkan penelitian terhadap suatu gejala. Beranjak dari pengertian tersbut, maka laporan penelitian tindakan kelas (laporan PTK) kita maknai sebagai laporan yang disusun berdasarkan penelitian yang dilakukan 5/6/12 secara sistematis teradap suatu gejala, dalam hal ini
2. Manfaat laporan PTK Laporan merupakan satu persyratan yang harus dipenuhi oleh peneliti, lebih lebih jika penelitian tersebut dilakukan berdasarkan misi tertentu atau pesanan dari satu lembaga. Laporan landasan penelitian , termasuk cara laporan PTK dan
menggambarkan mengapa satu penelitian dilakukan, apa teorinya, bagaimana melakukannya bagaimana hasilnya. Laporan penelitian , merupakan media yang sangat penting untuk mendiseminasikan hasil hasil yang diperoleh dari penelitian, sehingga masyarakat luas dapat mengetahuinya dan jika perlu menindaklajuti hasil penelitian tersebut. Hasil penelitian ini memacu kita untuk 5/6/12terus berkreasi.
B. Menetapkan sistematika laporan ptk Sistematika laporan adalah penataan isi laporan berdasarkan komponen / bagian bagian urutan antar komponen laporan tersebu sehingga membentuk satu keutuhan yang baik. Pada dasarnya , sistematika sebuah laporan penelitian terdiri dari komponen komponen berikut: a. BAB I: Pendahuluan: yang menggambarkan latar belakang dilakukannya penelitain, masalah penelitian, tujuan penelitian, landasan teori, dan manfaat penelitian b. BAB II: Tinjauan Pustaka , yang memuat berbagai teori / konsep atau hasil hasil penelitian yang terkait dengan penelitian yang dilakukan 5/6/12 c. BAB III: Metodologi, yang memuat desain penelitian, populasi
d. BAB IV: Temuan dan Pembahasan yang menyajikan hasil analisis data, temuan yang didasarkan pada hasil analisis tersebut, serta pembahasan mengapa hasilnya seperti itu. e. BAB V: Kesimpulan dan Saran, yang memuat kesimpulan hasil penelitian serta saran yang dibuat berdasarkan kesimpulan tersebut.
Sistematika Direktorat
laporan
PTK
yang
dikeluarkan
oleh
5/6/12
Deskripsi singkat setiap komponen tersebut adalah sebagai berikut: 1. abstrak, menyajikan saripati penelitian yang
mencakup:latar belakang, tujuan prosedur dan hasil 2. Pendahuluan, memuat: a. latar belakang (adanya masalah yang mendorong
dilakukannya penelitian, data awal tentang akar masalah, deskripsi lokasi dan waktu serta pentingnya masalah dipecahkan / diatasi) b. rumusan masalah c. tujuan 5/6/12 d. manfaat
3. kajian teori / pustaka , menyajikan a. teori teori terkait dan atau hasil penelitian terdahulu, yang member arah terhadap pelaksanaan penelitian. b. upaya penulis membangun argument teoritik terhadap tindakan yang mungkin dapat meningkatkan mutu pembelajaran serta c. pertanyaan penelitian dan hipotesis tindakan, jika diperlukan 4.Pelaksana Penelitian menyajikan a. uraian tentang tempat, waktu , mata pelajaran, dan karakteristik siswa di sekolah sebagai subjek penerlitian 5/6/12 serta
5. Hasil penelitian dan pembahasan yang menyajikan : a. uraian setiap siklus dengan data lengkap b. perubahan yang terjadi serta c. tabel / grafik untuk mendukung penyajian data 6. kesimpulan dan saran menyajikan a. simpulan hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian serta b. saran tindak lanjut hasil penelitian 7. daftar pustaka, memuat semua sumber yang digunakan peneliti sebagai acuan (buku, jadwal,hasil penelitianyang 5/6/12 relevan) disusun secara alfabetis
8. lampiran, memuat: a. instrument penelitian b. personalia tenaga peneliti riwayat hidup masing masing peneliti c. data penelitian serta d. bukti lain yang dikumpulkan selama pelaksanaan
penelitian Sistematika laporan PTK yang diterbitkan oelh Ditjen Dikti tersebut ditujukan bagi para dosen / guru yang ikut dalam program hibah kompetisi PTK, 5/6/12
Setelah kita mengkaji sistematika laporan penelitian formal dan laporan PTK dari Ditjen Dikti (untuk penelitian hibah dalam bersaing), mata maka ini. tiba saatnya kita mengkaji laporan sistematika laporan PTK yang merupakan unsur penting kulia Contoh sistematika penelitian: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Halaman Judul Lembar pengesahan Abstrak Daftar isi 5/6/12 A. Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah b. Rumusan Masalah c. Tujuan Penelitian d. Manfaat penelitian B. Kajian Pustaka C. Pelaksana Penelitian a. Subjek Penelitian b. Deskripsi per siklus
5/6/12
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Deskripsi persiklus , keberhasilan dan kegagalan, lengkap dengan data b. Pembahasan dari setiap siklus E. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan b. Saran Daftar pustaka Lampiran 5/6/12
Judul harus mencerminkan apa yang akan disajikan, sehingga dengan membaca judul, orang akan mengetahui apa yang ditemuinya dalam laporan tersebut. Dalam mencari judul laporan PTK yang tepat, kita perlu memperhatikan rambu rambu, yang antara lain (1) singkat dan padat (2) menggambarkan upaya untuk perbaikan pembelajaran dan (3) merupakan tindakan yang paling penting dalam upaya tersebut. 2. Abstrak Abstrak menayajikan saripati dari unsur - unsur penelitian, mulai dari permasalahan, tujuan, prosedur pelaksanaan penelitian, hasil dan pembahasan, sampai dengan 5/6/12kesimpulan dan saran.
3. Pendahuluan Dalam pendahuluan dimuat : a. Latar Belakang Bagian ini menjelaskan secara singkat mengapa anda melakukan penelitian ini. Alasan ini terutama dikaitkan dengan kepedulian anda terhadap kualitas pembelajaran yang anda kelola. Misalnya, anda merasa risau karena akhir akhir ini, hasil belajar siswa anda dalam mata pelajaran tertentu merosot terus. Ini merupakan langkah awal dalam mengidentifikasi adanya masalah. Agar latar belakang ini menjadi lebih komprehensif dan 5/6/12 menggambarkan keluasan wawasan anda, berbagai
b. Perumusan Masalah Hasil analisis yang telah anda lakukan akan menjurus kepada perumusan masalah yang ingin anda atasi melalui penelitian tersebut. Dengan demikian, dalam bagian ini anda mencantumkan rumusan, yang akan membantu anda menulis tujuan penelitian / tujuan perbaikan. c. Tujuan penelitian Tujuan penelitian terkait dengan apakah tujuan perbaikan, alat
misalnya:untuk
menemukan
penggunaan
peraga dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep abstrak , atau apakah penerapan kerja kelompok dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa. 5/6/12
d. manfaat penelitian Analisis masalah dan rencana perbaikan dilakukan dengan mengacu kepada teori yang relevan, pengalaman nyata, hasil penelitian, atau pendapat para pakar. Hal hal inilah yang kita deskripsikan dalam kajian pustaka ini. Kajian pustaka merupakan landasan bagi kita dalam
merencanakan tindakan perbaikan, dan menjadi rujukan dalam membahas hasil penelitian. Tentu saja ulasan yang paling mendalam terletak pada aspek yang memang merupakan focus penelitian ini. 5/6/12
mencatumkan tempat (dimana penelitian ini diadakan) waktu, mata pelajaran dan karakteristik siswa. Setelah subjek penelitian, selanjutnya dicantumkan prosedur setiap siklus perbaikan, mulai dari perencanaan , pelaksanaan, termasuk pengumpualn data, dan refleksi. Uraian sebaiknya dilengkapi dengan bagan alur, sehingga gambaran pelaksanaan penelitian menjadi kelas. Dalam bab III ini yang disajikan adalah cerita tentang pelaksanaan penelitian, belum menyangkut hasil.
5/6/12
5. Hasil penelitian dan pembahasan Dalam bagian ini disajikan hasil penelitain sesuai dengan urutan sesuai dengan tujuan perbaikan / tujuan penelitian. Untuk setiap tujuan penelitian dipaparkan hasil (keberhasilan dan kegagalan / kelemahan) untuk setiap siklus penelitian, disertai dengan sajian data, baik dalam bentuk tabel, grafik, maupun paparan. Setiap sajian hasil dapat langsung disertai dengan
pembahasan yang merupakan alas an mengapa hasilnya seperti itu. Pembahasan ini harus dikaitkan dengan teori, pengalaman prkatis atau hasil penelitian yang terdapat dalam kajian pustaka. Pada umumnya pembahasan ini 5/6/12merupakan hasil refleksi yang dikaitkan dengan berbagai
6. Kesimpulan dan Saran Cara mengembangkan serta menyajikan kesimpulan dan saran sudah kita kaji. Bahwa saran haruslah merujuk kepada kesimpulan, tidak ada saran yang lepas atau yang berdiri sendiri. Selanjutnya, kesimpulan dan saran disajikan sesuai dengan urutan tujuan penelitian.
7. Daftar Pustaka Daftar pustaka memuat semua sumber yang anda gunakan dalam menyusun laporan, termasuk surat keputusan atau undang undang, jika itu memang anda jadikan rujukan. Cara penulisan daftar pustaka mengikuti salah satu gaya 5/6/12penulisan , misalnya yang alzim digunakan adalah gaya
8. Lampiran Dalam lampiran anda dapat mencantumkan berbagai hal yang terkait denagn laporan ini, seperti lembar observasi, data lengkap catatan guru, gambar gambar atau dokumen lain yang dianggap perlu. Data tersebut dicantumkan sebagai lampiran. D. Menerapkan berbagai ketentuan dalam menulis laporan ptk Dalam menulis laporan Penelitian, paling tidak kita harus memperhatikan tiga ketentuan yaitu : 5/6/12 lampiran karena data itu merupakan data penunnjang yang penting, namun jika dicantumkan dalam
komponen yang perlu diperhatikan yang semuanya berkaitan dengan hak, kewajiban dan tanggung jawab, serta merupakan aturan yang harus diikuti oleh para penulis karya ilmiah / laporan penelitian. Di antara komponen etika penulisan karay ilmian yang tentu saja berlaku juga bagi penulis laporan penelitian.ketiga butir tersebut adalah : a. Kejujuran Kejujuran merupakan modal awal dalam mengerjakan atau mencapai sesuatu termasuk dalam menulis karya ilmiah, dalam hal ini laporan penelitian. Informasi atau data yang disampaikan dalam laporan 5/6/12haruslah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
b. objektivitas Objektivitas sangat berkaitan erat dengan kejujuran. Data yang anda kumpulkan harus didefinisikan secara objektif tanpa mempertimbangkan tingkat keberhasilan penelitian. Seperti yang diuraiakan di atas. Objektivitas yang tinggi akan mencerminkan hasil penelitian yang benar benar sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. c. Pengutipan Kejujuran juga tercermin dalam cara mengutip pendapat orang lain. Jika anda mengutip pendapat orang lain baik dalam bentuk kutipan langsung atau hanya mengambul intisari dari pendapat yang disajikan, maka sumber kutipan 5/6/12 tersebut harus dicantumkan secara jelas.
2. Penggunaan Bahasa Tulis Dalam sebuah laporan, kaidah kaidah yang perlu
dilakukan adalah : a. Pilihan Kata Perasaan atau pikiran yang ingin kita ungkapkan,
disampaikan melalui kata / istilah. Kata atau istilah yang kita gunakan tidak mampu mewakili pikiran, pendapt, perasaan atau maksud yang kita inginkan. b. Struktur kalimat Struktur atau susunan yang kalimat sangat menentukan tersebut.
pemahaman
orang
membaca
kalimat
c. Pengembangan paragraph Paragraf merupakan ungkapan satu kesatuan ide, gagasan, atau pikiran yang padu. Ungkapan ini dapat terdiri dari satu sampai beberapa kalimat tergantung dari luas sempatnya ide, gagasan atau pikiran yang diungkapkan. Paragraf bukan kumpulan kalimat, tetapi susunan kalimat yang sangat padu yang masing masing mempunyai peran atau fungsi dalam membentuk keutuhan ide, gagasan atau pikiran yang diungkapkan. d. Ejaan Ejaan yang disempurnakan (EYD) sudah diperkenalkan lebih dari 30 tahun. Namun, anda pasti dapat melihat belum semua penulis menerapkannya secara benar. Masih banyak 5/6/12
Kesalahan penulisan yang masih sering ditemukan antara lain sebagai berikut. 1. Membedakan penulisan kata depan dan awalan 2. menuliskan kata majemuk yang mendapat awalan dan akhiran 3. memulihkan kata kata serapan ditulis sesuai dengan aturan bahasa yang menjadi sumber serapan. 3. Ketentuan teknis Dalam menulis laporan harus mengikuti berbagai ketentuan teknis, yang akan membuat laporan tersebut semakin 5/6/12cantik dan menarik untuk dibaca, serta mudah dipahami.
Ketentuan teknis tersebut tentu banyak sekali, namun dalam hal ini kita hanya akan membahas tiga hal, yaitu : a. sistematika penomoran Satu tulisan atau penomoran akan lebih mudah kita cerna jika jelas urutannya atau alurnya. Hubungan atau alur ini dapat digaambarkan dengan berbagai cara seperti dengan menggunakan subtopik, kata penghubung atau kalimat pengantar. Semua penanda ini akan menjadi efektif jika tulisan tersebut tidak terlampau panjang. Ada beberapa cara penomoran yang digunakan oleh penulis untuk menunjukkan hubungan bagian bagian 5/6/12
Ketentuan teknis tersebut tentu banyak sekali, namun dalam hal ini kita hanya akan membahas tiga hal, yaitu : a. sistematika penomoran Satu tulisan atau penomoran akan lebih mudah kita cerna jika jelas urutannya atau alurnya. Hubungan atau alur ini dapat digaambarkan dengan berbagai cara seperti dengan menggunakan subtopik, kata penghubung atau kalimat pengantar. Semua penanda ini akan menjadi efektif jika tulisan tersebut tidak terlampau panjang. Ada beberapa cara penomoran yang digunakan oleh penulis untuk menunjukkan hubungan bagian bagian 5/6/12
c. Huruf, margin dan spasi Demikian pula jarak (margin) kiri kanan sangat berpengaruh terhadap penampilan satu tulisan. Oleh karena itu, sebaiknya kita gunakan aturan standar. Huruf yang biasa digunakan adalah Times New Roman atau Arial dengan font size sebesar 12. Jarak dari pinggir kertas (margin) yaitu margin kiri sekitar 4 cm, margin kanan 3 cm, margin atas 4 cm, margin bawah 3 cm sedangkan spasi yang digunakan adalah 1,5.
5/6/12
E. Menjelaskan hakikat didesiminasikan laporan ptk Diseminasi menyebarluaskan. yang Yang arti harfiahnya tersebut adalah terkait
disebarluaskan
dengan informasi lain merupakan berita, hasil penelitian pengumuman atau jenis informasi lain yang dianggap penting dan hangat. Tujuan oleh diseminasi yang antara lain agar apa yang tidak
disebarluaskan tersebut diketahui orang banyak , terutama mereka memerlukannya. Diseminasi berhenti dengan sudah tersebarluaskannya informasi. Sasaran diseminasi pada umumnya terbatas pada guru dan pihak pihak yang terkait dengan pendidikan. 5/6/12
F. Menjelaskan cara mendesiminasikan laporan ptk Laporan PTK dapat diseminasikan malalui berbagai cara, antara lain melalui media cetak dan pertemuan tatap muka. Penyebarluasan melalui media cetak dapat dilakukan misalnya dengan mengubah laporan PTK menjadi artikel yang dapat dikirim ke jurnal ilmiah atau jurnal lain yang banyak dibaca oleh guru. Penyebarluasan laporan PTK melalui pertemuan tatap muka dapat dilakukan secara terbatas dan secara luas . 5/6/12
5/6/12
5/6/12
1. PTK Diagnostik
v
Yang dimaksud dengan PTK diagnostik ialah penelitian Dalam hal ini peneliti mendiagnosia dan
yang dirancang dengan menuntun peneliti ke arah suatu tindakan. memasuki situasi yang terdapat di dalam latar penelitian.
v
Sebagai
contohnya
ialah
apabila
peneliti
berupaya yang
menangani kelas.
perselisihan,
pertengkaran,
konflik
5/6/12
2. PTK Partisipan
v
apabila orang yang akan melaksanakan penelian harus terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan.
v
Dengan demikian, sejak penencanan panelitian peneliti terlibat, selanjutnya peneliti memantau,
senantiasa
mencacat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil panelitiannya. PTK partisipasi dapat juga dilakukan di sekolah seperti halnya contoh pada butir a di atas. Hanya saja, di sini peneliti dituntut keterlibatannya secara langsung dan terusmenerus sejak awal sampai berakhir penelitian. 5/6/12
3. PTK Empiris
v
berupaya melaksanakan sesuatu tindakan atau aksi dan membukakan apa yang dilakukan dan apa yang terjadi selama aksi berlangsung.
v
Pada
prinsipnya
proses
penelitinya
berkenan
dengan
penyimpanan
catatan
dan
pengumpulan
pengalaman
Yang dikategorikan sebagai PTK eksperimental ialah apabila diselenggarakan dengan berupaya menerapkan
PTK
berbagai teknik atau strategi secara efektif dan efisien di 5/6/12dalam suatu kegiatam belajar-mengajar.
5/6/12
Desain ini merupakan pengembangan konsep dasar dari K. hanya saja komponen tindakan (acting) dan
Lewin,
pengamatan (observing) sebagai satu kesatuan. Karena kenyataannya antara implementasi acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tak terpisahkan, yaitu dilakukan dalam satu kesatuan waktu, begitu berlangsungnya suatu acting maka observing harus dilaksanakan.
v
perangkat berisi empat komponen sebagai siklus atau putaran kegiatan yang terdiri dari: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Jumlah siklusnya bergantung permasalahan yang perlu dipecahkan. 5/6/12
berbagai model penelitian tindakan lainnya, khususnya PTK. Kurt Lewin adalah orang yang pertama kali memperkenalkan AR. Konsep pokok penelitiannya terdiri dari empat komponen, yaitu: (a). Perencanaan /planning, (b). Tindakan/acting, (c). Pengamatan/observing, dan 5/6/12 (d). Refleksi/reflecting.
dasar model K. Lewin. Di sini bahwa dalam satu tindakan terdiri dari beberapa langkah (step), yaitu langkah tindakan 1, 2, dan langkah tindakan 3. Dengan dasar pemikiran bahwa dalam suatu mata pelajaran terdiri dari beberapa pokok bahasan (PB) dan setiap PB terdiri dari beberapa materi yang tidak dapat diselesaikan dalam satu kali tindakan di dalam suatu KBM.
5/6/12
Desain
ini
berpijak
pada
desain
model
PTK
pendahulunya. Selanjutnya Hopkins (1993: 191) menyususn desain tersendiri sebagai berikut:
v
perencanaan
Dari beberapa desain model PTK yang ada, maka yang paling mudah dipahami dan
5/6/12 desain
PENGEMBANGAN DESAIN PTK Desain atau model-model PTK tersebut, dapat dilakukan untuk semua mata pelajaran, terutama yang didalamnya terdapat praktek. Pemilihan desain atau model yang akan digunakan bergantung kepada permasalahan yang dihadapi praktisi di lapangan serta pemahaman dan kemampuannya terhadap suatu model PTK. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dan diikuti guru kaitannya dengan penerapan suatu model PTK adalah: 1. Ide awal 5/6/12 berupa suatu upaya yang dapat ditempuh untuk mengatasi Yaitu
2. Pra-survei/temuan awal
v
di suatu kelas yang akan diteliti (kemajuan belajar, sarana, sikap siswa). 3. Diagnosis
v
Yaitu
biasanya
dilakukan
oleh
peneliti
dari
luar
Yaitu terkait dengan pendekatan, metode, teknik atau pembelajaran, dan media atau materi
strategi
6. Observasi (monitoring)
v
terjadi di kelas penelitian (misalnya, kinerja guru, situasi kelas, perilaku siswa, penyerapan terhadap materi, dsb). 7. Refleksi atau evaluasi
v
yang terkait suatu PTK. Berdasarkan refleksi suatu perbaikan tindakan (replanning) selanjutnya ditentukan. 8. Penyusunan Laporan
v
5/6/12
DAFTAR PUSTAKA
Igak Wardhani, dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. http://www. Penelitian Tindakan Kelas (Part II) KUMPULAN MAKALAH & BANTUAN BAHAN MAKALAH PENDIDIKAN.html http ://www.rosyid.info/2009/09/melaksanakan-perbaikan-dalam.html
SEKIAN
5/6/12