Anda di halaman 1dari 26

Penerbit Pustaka

Universitas Rimberio

Modul
Memahami sarana dan
prasarana
fisik/peralatan
kelompok 5

Dr.Oslida Martony, SKM, M.Kes


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan
yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembelajaran atau tugas makalah yang kami bentuk
menjadi e-book tentang “sarana dan prasarana
fisik/peralatan”.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu tugas yang mata kuliah SPMI yang diampu
oleh bapak dosen Dr.Oslida Martony,SKM,M.Kes E-
book ini kami buat agar mahasiswa ataupun
masyarakat dapat mengetahui tentang Pengadaan
Bahan Makanan.
Kami menyadari bahwa E-book ini memang masih
jauh dari kata sempurna, untuk itu kami dengan
senang hati menerima kritik dan saran yang
dimasudkan untuk penyempurnaan Ebook ini dan
sebagai pembelajaran kedepannya

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................... ii
BAB 1 ..............................................................................1
1.1. PENGERTIAN SARANA.......................................................1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................... 6
2.1 Pengertian Pengadaan Makana................................6
2.2 Pemesanan Bahan Makanan......................................7
A.Pemesanan Bahan Makanan Basah................... ........11
B.Pemesanan Bahan Makanan Kering.......................... 14
2.3Pembelian Bahan Makanan........................................17
2.4Metode Pengadaan Makanan.................................... 19
2.5Prosedur Pengadaan Makanan................................ 21
BAB III PENUTUP................................................................. 25
A. KESIMPULAN.................................................................. 25
B. DAFTAR PUSTAKA.......................................................... 26

ii
BAB I
PENGERTIAN
A. Pengertian sarana
Sarana adalah segala hal atau alat yang digunakan
untuk membantu, mendukung, atau memfasilitasi
tercapainya suatu tujuan atau kegiatan tertentu.
Sarana dapat berupa benda fisik seperti peralatan,
mesin, atau infrastruktur, serta dapat juga berupa
sistem, metode, atau prosedur yang digunakan
dalam berbagai konteks, baik itu dalam bisnis,
pendidikan, pemerintahan, atau kegiatan lainnya.
Dalam konteks yang lebih luas, sarana juga bisa
merujuk pada segala jenis sumber daya yang
digunakan untuk mendukung aktivitas manusia.
Sarana fisik merujuk pada segala macam
infrastruktur, bangunan, dan peralatan fisik yang
digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan
manusia. Sarana fisik ini memungkinkan manusia
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dengan
lebih efisien, aman, dan nyaman. 1
Tujuan sarana dan
prasarana

Secara umum tujuan pengolahan sarana dan prasarana adalah


memberikan pelayanan secara profesional di bidang sarana dan
prasarana adalah merangka terselenggaranya proses kegiatan
secara efektif dan efisien secara rinci
untuk mengupayakan sarana dan prasarana melalui sistem
perencanaan dan pengadaan yang mahal hati-hati dan seksama
dengan perkataan ini melalui manajemen sarana dan prasarana
Diharapkan semua perlengkapan yang didapatkan adalah sarana
dan prasarana yang berkualitas tinggi sesuai dengan kebutuhan
dan dengan dana official
1. Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana secara
tepat dan efesien
2. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana
sekolah sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai
dalam siap diperlukan oleh semua personal sekolah
B. Pengertian prasarana

Prasarana fisik atau peralatan merujuk pada infrastruktur


fisik atau peralatan yang digunakan dalam suatu sistem
atau organisasi. Ini bisa mencakup segala hal mulai dari
bangunan, jalan, jembatan, hingga peralatan teknologi
seperti komputer dan perangkat lunak. Prasarana fisik
yang baik sangat penting dalam mendukung berbagai
kegiatan dan operasi suatu entitas.
Pengelolaan sarana fisik

Pengelolaan sarana fisik dalam penyelenggaraan makanan


institusimempunyai tujuan utama untuk meminimalkan biaya
atau meningkatkan efisiensidalam pengaturan segala fasilitas
produksi dan area makan. Tiga faktor yangmempengaruhi
efisiensi penyelenggaraan makanan yaitu pengaturan tenaga,
tataletak ruangan kerja dan arus kerja salah satunya yaitu
pengaturan tata ruangan dan peralatan. Letak ruangan yang
ditata secara baik dengan memperhatikan efisiensikerja sangat
membantu mencegah terjadinya kelelahan pekerja.
Pengaturan tataletak ruangan dan peralatan harus disesuaikan
dengan arus kerja dalam pengolahan bahan makanan sehingga
pekerja tidak mondar-mandir. Kebutuhanakan peralatan dan
perlengkapan dapur harus sesuai dengan arus kerja, unit
kerja,menu dan pelayanan
KATEGORI SARANA

Alat pelajaran adalah sarana pendidikan yang digunakan


secara langsung dalam proses pembelajaran, misalnya; buku,
alat tulis, penggaris, alat dan bahan praktikum
Kategori sarana fisik bisa merujuk pada berbagai jenis fasilitas
atau infrastruktur yang digunakan untuk mendukung
berbagai kegiatan atau tujuan tertentu. Berikut beberapa
contoh kategori sarana fisik:
1. Bagunan dan gedung
2. Transportasi
3. Fasilitas energi
4. Fasilitas air
5. Komunikasi
6. Rekreasi dan wisata
7. Fasilitas kesehatan
8. Fasilitas pendidikan
9. Fasilitas pembelanjaan dan bisnis
10. Fasilitas keamanan
Siklus Pengelolaan
Sarana Prasarana
pengelolaan administrasi sarana prasarna meliputi 5 hal, yaitu:
1. Penentuan Kebutuhan
Melaksanakan analisis kebutuhan, analisis anggaran, dan
penyeleksian sarana prasarana sebelum mengadakan alat-alat
tertentu.

Adanya prosedur analisis kebutuhan berdasarkan kepentingan


pendidikan di sekolah.
(a) Barang yang habis dipakai, direncanakan dengan urutan
sebagai berikut.
1. Menyusun daftar perlengkapan yang disesuaikan dengan
kebutuhan dari rencana kegiatan sekolah.
2. Memperkirakan biaya untuk pengadaan barang tersebut tiap
bulan.
3. Menyusun rencana pengadaan barang menjadi rencana
triwulan dan kemudian menjadi rencana tahunan.
(b) Barang tak habis dipakai, direncanakan dengan urutan
sebagai berikut.
– Menganalisis dan menyusun keperluan sesuai dengan
rencana kegiatan sekolah serta memperhatikan perlengkapan
yang masih ada dan masih dapat dipakai.
– Memperkirakan biaya perlengkapan yang direncanakan
dengan memperhatikan standar yang telah ditentukan.
– Menetapkan skala prioritas menurut dana yang tersedia,
urgensi kebutuhan dan menyusun rencana pengadaan
tahunan.
2. Pengadaan barang tidak bergerak meliputi pengadaan
tanah dan bangunan
1) Mengadakan survei tentang keperluan bangunan yang
akan direnovasi dengan maksud untuk memperoleh data
mengenai: fungsi bangunan, struktur organisasi, jumlah
pemakai dan jumlah alat-alat/ perabot yang akan
ditempatkan.
2) Mengadakan perhitungan luas bangunan yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan disusun atas dasar data
survei.
3) Menyusun rencana anggaran biaya yang disesuaikan
dengan harga standar yang berlaku di daerah yang
bersangkutan.
4) Menyusun pentahapan rencana anggaran biaya
3. Penggunaan dan Pemeliharaan

a.Penggunaan
Penggunaan sarana dan prasarana adalah pemanfaatan
segala jenis barang yang sesuai dengan kebutuhan secara
efektif dan efisien. Dalam hal pemanfaatan sarana, harus
mempertimbangkan hal berikut: 1) Tujuan yang akan
dicapai 2) Kesesuaian antarmedia yang akan digunakan
dengan materi yang akan dibahas 3) Tersedianya sarana
dan prasarana penunjang 4) Karakteristik siswa8

b. Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan kegiatan yang terus menerus
untuk mengusahakan agar barang tetap dalam keadaan
baik atau siap untuk dipakai. Menurut kurun waktunya,
pemeliharaan dibedakan dalam:
a) pemeliharaan sehari-hari, misalnya: mobil, mesin
disel, mesin ketik, komputer, dsb.
b) pemeliharaan berkala, yaitu: dua bulan sekali, tiga
bulan sekali, dsb.
4) Pengurusan dan Pencatatan
Semua sarana prasarana harus diinventarisasi secara
periodik, artinya secara teratur dan tertib
berdasarkan ketentuan atau pedoman yang berlaku.
Melalui inventarisasi perlengkapan pendidikan
diharapkan dapat tercipta administrasi barang,
penghematan keuangan, dan mempermudah
pemeliharaan dan pengawasan. Apabila dalam
inventarisasi terdapat sejumlah perlengkapan yang
sudah tidak layak pakai maka perlu dilakukan
penghapusan.
5) Pertanggungjawaban (Pelaporan)
Penggunaan sarana prasarana inventaris sekolah harus
dipertanggungjawabkan dengan jalan membuat
laporan penggunaan barang-barang tersebut yang
ditujuakn kepada instansi terkait. Laporan tersebut
sering disebut dengan mutasi barang. Pelaporan
dilakukan sekali dalam setiap triwulan, terkecuali bila
di sekolah itu ada barang rutin dan barang proyek
maka pelaporan pun seharusnya dibedakan.
Prinsip - prinsip pengelolaan
sarana dan prasarana

1. prinsip efektivitas
Berarti semua pemakaian perlengkapan pendidikan di sekolah
harus ditujukan semata-mata dalam memperlancar pencapaian
tujuan pendidikan sekolah, baik secara langsung maupun tidak
langsung.

2. prinsip efisiensi.
Prinsip efisiensi berarti, pemakaian semua perlengkapan
pendidikan secara hemat dan hati-hati sehingga semua
perlengjkapan yang ada tidak mudah habis, rusak, atau hilang

3) Prinsip pencapaian tujuan


Administrasi sarana prasara sekolah dikatakan berhasil apabila
fasilitas sekolah selalu siap pakai.

4) Prinsip efisiensi
Pemakaian semua fasilitas sekolah hendaknya dilakukan dengan
sebaik-baiknya, sehingga dapat mengurangi pemborosan.
5) Prinsip Kejelasan Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab semua anggota organisasi
terhadap pengelolaan sarana dan prasarana sekolah
harus dideskripsikan dengan jelas.

6) Prinsip Kekohesifan
Manajemen sarana prasarana sekolah hendaknya
terealisasikan dalam bentuk proses kerja yang sangat
kompak. Untuk itu, antara satu dengan lainnya dalam
organisasi harus bekerja dengan baik.

7) Prinsip administratif
Semua pengelola perlengkapan pendidikan di sekolah
itu hendaknya selalu memperhatikan undang-undang,
peraturan, intruksi dan pedoman yang telah
diberlakukan oleh pemerintah.
Pemilihan alat

Peralatan dalam kebutuhan jasa pelayanan makanan menjadi


hal yang sangat penting karena merupakan aset tetap dalam
penyelenggaraan makanan jenis peralatan yang dipilih
tergantung pada tempat dimana barang tersebut akan
digunakan diagram air jasa makanan membantu dalam memilih
peralatan untuk unik yang berbeda-beda adalah
penyelenggaraan makanan pemilihan peralatan membutuhkan
perencanaan yang matang dan pengambilan keputusan seluruh
operasi dari sistem jasa makanan didasarkan pada ketersediaan
peralatan yang sesuai
Peralatan harus ditandai dari sudut pandang
1. Apakah peralatan tersebut akan digunakan untuk jangka
waktu yang lama?
2. apakah memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan
masa depan dari penyelenggaraan Makanan apakah
peralatan tersebut memerlukan pemeliharaan ?
3. Apakah ada alternatif versi lebih murah dari peralatan
serupa yang memadai yang dapat memenuhi permintaan
penyelenggaraan makanan?
Jenis bahan peralatan
• pertama bahan logam
• kedua stainless steel
• ketiga plastik
•keempat kayu dan
•kelima teflon
keunggulannya adalah dapat dibersihkan dengan mudah tahan asam
tidak berkarat sangat cerah dan menarik mudah dibersihkan tidak
mempengaruhi rasa atau warna pada masakan. namun perlu
diperhatikan dalam pembersihannya untuk menggunakan pembersih
yang lembut guna menghindari lepasnya kromium dan nikel pada
stainless steel
Prinsip perencanaan dan pemilihan peralatan harus
memperhatikan
1.peralatan harus efisien berkualitas tinggi dan sesuai
dengan kelayakan sesuai kegunaan kebutuhan dan
kemampuan
2. peralatan yang dibeli harus mempermudah
pekerjaan
3. peralatan yang dibeli harus mengurangi biaya
tenaga
4. peralatan yang dibeli harus dapat memperbaiki
sanitasi
5. peralatan yang dibeli dapat mempertahankan
kandungan zat gizi makanan pada saat penyajian
6.peralatan yang dibeli harus meminimalisikan harga
makanan dan yang ketujuh peralatan yang dibeli
berguna untuk menambah penampilan dan variasi
menu
Pengaturan tata
letak dapur

Fungsi dan tipe dapur penyelenggaraan makanan Dapur adalah tempat


untuk memproduksi atau mengolah makanan dan minuman yang
berkualitas dari bahan yang belum jadi dipersiapkan sesuai dengan metode
yang ditetapkan untuk dapat disajikan di mana dapur dilengkapi dengan
peralatan yang mendukung proses pengolahan makanan dan minuman
dapur sebagai pusat atau jantung dari penyelenggaraan makanan institusi
dan merupakan sarana untuk subsistem produksi mempunyai fungsi
1 tempat pengolahan bahan makanan mentah atau segar mulai dari
dipersiapkan sampai dengan dihidangkan
2 tempat menyiapkan bahan setengah jadi atau Frozen atau free cook
ditata dan dihidangkan
3 tempat menyimpan makanan sesuai jumlah porsi dan sesuai jam makan
4 memenuhi sistem untuk pelayanan makanan panas atau dingin di mana
sub subsistemnya adalah produksi distribusi dan logistik
Peraturan tata letak dapur sesuai dengan pendekatan
sistem yang telah dibahas pada sebelumnya maka area
atau unit kerja yang diperlukan pada sistem
penyelenggaraan makanan institusi institusi adalah
sebagai berikut
1. area penerimaan bahan atau receiving area yang
2. area penyimpanan atau strategi area yang
3. area utama merupakan area produksi utama
termasuk di dalamnya area persiapan pengolahan
pemasakan pembagian dan penyajian
4. Surfing area
5. area pencucian atau washing area
6. toilet ketentuan berdasarkan Permenkes nomor 24
tahun 2016 tentang teknik pembangunan dan
prasarana Rumah Sakit
7. tempat sisa makanan atau sampah ketentuan
berdasarkan Permenkes
Berdasarkan tata letak atau layout
pada area pemasakan cooking area
sebagai berikut:
1. tipe garis lurus atau landscape
atau single line dapur dengan tipe
ini adalah bentuk dapur yang paling
sederhana Hanya berupa susunan
kabinet memanjang yang
menampung seluruh fungsi dapur
pada satu garis lurus
2. tipe koridor atau double line dapur tipe double
line merupakan tipe dapur yang berbentuk dua
garis sejajar yaitu dengan menempatkan dapur
kotor dan dapur bersih pada dua sisi berwarna
berlawanan pemisahan tersebut bertujuan untuk
memberikan kemudahan dalam aktivitas memasak
di dapur tipe ini juga bisa disebut dengan dapur
tipe koridor
3. tipe L atau (L shape) Model ini bisa diterapkan
pada ruang yang terbatas jalur sirkulasi pada
dapur tipe L relatif lebih nyaman keuntungan dari
Tipe dapur ini membuat tempat dan peralatan
yang lebih banyak cocok untuk ruangan dapur
yang mempunyai panjang ruang terbatas cocok
untuk memisahkan dua kelompok peralatan yang
pembagian kerja Dapat lebih merata kerugiannya
memerlukan waktu dan energi yang lebih banyak
DAPUR KERING

Dapur "Dapur kering" adalah istilah yang digunakan untuk


merujuk pada bagian dari dapur yang didedikasikan untuk
penyimpanan dan persiapan makanan kering, seperti beras,
tepung, gula, rempah-rempah, dan makanan kalengan. Ini
adalah kontras dari "dapur basah", yang mengacu pada
area yang lebih berfokus pada penyimpanan dan persiapan
makanan segar yang lebih basah seperti buah, sayuran,
daging, dan ikan.

Contoh dari dapur kering termasuk rak penyimpanan


beras, gula, tepung, dan pasta. Selain itu, tempat
penyimpanan rempah-rempah seperti rak rempah-rempah
atau kotak penyimpanan khusus juga merupakan bagian
dari dapur kering. Lemari penyimpanan makanan kalengan
juga dapat dianggap sebagai bagian dari dapur kering.
Semua ini bertujuan untuk menyimpan dan mengorganisir
bahan makanan kering yang umumnya digunakan dalam
memasak.
sarana dan prasarana
fisik/peralatan
(pengolaan sarana
fisik,pemilihan
alat,pengaturan tata
letak dapur)
Panduan Lengkap Merancang Media
Pembelajaran Yang Menyenangkan Bagi Siswa

Pendidikan merupakan salah satu hal yang berperan dalam


menciptakan generasi bangsa yang kompeten. Seiring dengan
berkembangnya zaman dan teknologi membuat pemerintah
mengeluarkan aturanaturan maupun program-program baru agar
pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik

Rusydi Ananda
Lahir di Tanjung Pura Langkat, dengan Ayah yang bernama H.
Thaharuddin AG (alm) dan Ibu Hj. Rosdiani. Anak pertama dari 6
bersaudara. Menempuh pendidikan SD di Medan tamat tahun
1984, melanjutkan ke SMP di Medan tamat tahun 1987,
kemudian menyelesaikan SMU di Medan tamat pada tahun
1990. Melanjutkan pendidikan strata 1 (S.1) di IAIN SU jurusan
Tadris Matematika yang diselesaikan pada tahun 1995. Meraih
gelar Magister Pendidikan dari Universitas Negeri Medan
dengan konsentrasi studi Teknologi Pendidikan pada tahun
2005
tahun 2006 – 2010, dan trainer di AUSAID sejak tahun 2014 -
2015. Karya berupa buku yang sudah diterbitkan adalah
Evaluasi Pembelajaran (2014), Penelitian Tindakan Kelas (2015),
Pengantar Kewirausahaan, Rekayasa Akademik Melahirkan
Enterpreneurship (2016), Evaluasi Program Pendidikan (2017).

Penerbit Pustaka Universitas Rimberio hello@reallygreatsite.com


123 Anywhere St., Any City, ST 12345 reallygreatsite.com
123-456-7890
DAPUR BASAH

"Dapur basah" adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang


merujuk pada pasar tradisional di mana berbagai jenis
barang segar seperti buah-buahan, sayuran, daging, dan
ikan dijual. Istilah ini sering digunakan di Indonesia untuk
menggambarkan pasar tradisional yang menyediakan
berbagai macam produk makanan segar.

Contoh dari dapur basah meliputi area tempat


penyimpanan dan persiapan makanan segar yang lebih
basah seperti buah-buahan, sayuran segar, daging, ikan,
dan produk-produk laut. Tempat penyimpanan seperti
lemari es untuk menyimpan daging dan ikan segar, rak
buah untuk menyimpan buah-buahan, serta bak atau
wadah untuk mencuci sayuran dan buah-buahan juga
merupakan bagian dari dapur basah. Semua ini bertujuan
untuk menjaga kualitas dan kesegaran makanan segar.
KELOMPOK 5

Hanna Shoofiyah (P01031122068)


Intan dian audyna (P01031122070)
Meylinda (P01031122076)
Nasywa Sabitah (P01031122078)
Siti Nadira Harahap (P01031122093)

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai