Tugas Individu
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan pengertian sarana dan prasarana serta berikan contohnya!
2. Jelaskan ruang lingkup dari sarana dan prasarana serta berikan masing-masing 3
contoh!
3. Jelaskan tujuan dari administrasi sarana dan prasarana!
4. Jelaskan fungsi dari administrasi sarana dan prasarana!
5. Jelaskan mengapa sarana prasarana dapat menunjang pencapaian tujuan!
6. Jelaskan manfaat apakah yang didapatkah dengan adanya interior kantor!
7. Jelaskan mengapa sarana prasarana perlu dipelihara!
8. Jelaskan apakah yang tergolong dalam perlatan/perlengkapan kantor!
9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan mesin kantor serta berikan 5 contohnya!
TUGAS KELOMPOK
Buatlah kelompok masing-masing beranggotakan 3 sampai 4 orang. Diskusikan dengan
kelompok kalian tentang :
1. Contoh dari sarana dan prasarana serta jelaskan kegunaannya.
2. Buatlah rencana kebutuhan sarana dan prasarana untuk ruang kelas baru. Hitunglah perkiraan
biaya yang diperlukan.
Hasil tugas dikumpulkan dan nanti dipresentasikan per kelompok.
BAB II
MEMAHAMI REGULASI SARANA PRASARANA KANTOR
Pengertian Regulasi
Regulasi menurut KBBI, diartikan sebagai sebuah peraturan. Secara lebih
lengkap,regulasi merupakan cara untuk mengendalikan manusia,atau masyarakat dengan suatu
aturan atau pembantasan tertentu.
Perbedaan Ruang Kantor dengan Ruang Penunjang Berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Biokrasi RI No. 48 Tahun 2013
Ruang Kantor adalah ruang tempat melaksanakan pekerjaan dengan ukuran luas dan alat
alat pelengkapannya yang di sesuaikan dengan kebutuhan serta memenuhi persyaratan
estetika.
contoh: Ruang kerja , ruang tamu, ruang rapat
Ruang Penunjang adalah ruang yang berfungsi menjang pelaksanaa pekerjaan secara
tidak langsung
contoh: Ruang ibadah , ruang pusat data , ruang arsip , ruang perpustakaan , ruang
penyimpanan barang , ruang pusat CCTV , Ruang polik klinik,dll
Maksud penyusunan standar sarana dan prasarana kantor Berdasarkan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi RI No. 48 Tahun 2013 adalah
untuk
Untuk kepastian ketentuan penggunaan kantor, alat perlangkapan kantor, dan kendaraan
dinas
Keseragaman penggunaan ruangan kantor dan alat perlengkapan kantor
Kelancara proses pekerjaan
Kemudahan komunikasi dan hubungan kerja yang baik antar pejabat / pegawai
dilingkungan kementrian pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi birokrasi
Kelancaran tugas pengawasan dan pengamanan
Kemudahan pengamanan arsip dan dokumentasi
Tujuan penyusunan standar sarana dan prasarana kantor adalah untuk:
a. menciptakan keselamatan, keamanan, kesehatan kenyamanan kerja;
b. mewujudkan penataan yang bernilai estetika;
c. menciptakan keleluasaan bergerak secara sehat dan teratur
d. mewujudkan sarana dan prasarana kantor sesuai standar.
A. Definisi K3
1. Keselamatan Kerja Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata ‘safety’ dan
biasanya selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka
(accident) atau nyaris celaka (near-miss). Jadi pada hakikatnya keselamatan sebagai
suatu pendekatan keilmuaan maupun sebagai suatu pendekatan praktis mempelajari
faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan berupaya
mengembangkan berbagai cara dan pendekatan untuk memperkecil risiko terjadinya
kecelakaan (Syaaf, 2007).
Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 Bab III pasal 3 tentang keselamatan
kerja disebutkan syarat-syarat keselamatan kerja sebagai berikut:
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diripada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
e. Memberi pertolongan pada kecelakaan
f. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembapan,
debu, kotoran asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan
getaran h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik
maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan i. Memperoleh penerangan yang
cukup dan sesuai j. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik k.
Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup l. Memelihara kebersihan,
kesehatan, dan ketertiban m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja,
lingkungan, cara dan proses kerjanya.
2. Kesehatan Kerja
Kesehatan berasal dari bahasa Inggris „health’, yang dewasa ini tidak hanya berarti
terbebasnya seseorang dari penyakit, tetapi pengertian sehat mempunyai makna sehat
sevara fisik, mental dan juga sehat sevara sosial. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu
keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau
kelemahan”.
3. Keselamatan dan kesehatan kerja
Undang-Undang yang mengatur tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan khususnya Paragraf 5
Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, pasal 86 dan 87.
Pasal 86 ayat 1 berbunyi: “Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperolah
perlindungan atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja”.
Pasal 86 ayat 2: “Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya Keselamatan dan Kesehatan
Kerja”.
Pasal 87: “Setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang terintegrasi dengan Sistem Manajemen Perusahaan”.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016
Tentang Standar Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Perkantoran, pasal Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi keselamatan dan kesehatan karyawan melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Widodo (2015), “Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait
dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah
institusi maupun lokasi proyek.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) menurut Ramli (2013:62) adalah kondisi atau
faktor yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi kesehatan dan keselamatan pekerja
atau pekerja lain (termasuk pekerja sementara dan kontraktor), pengunjung, atau setiap
orang di tempat kerja.
Sedangkan Menurut Rivai dan Sagala (2009: 792), “Keselamatan dan kesehatan kerja
menunjuk kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang
diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.
Nasution dalam Sayuti (2013:196) mengemukakan bahwa kesehatan dan keselamatan
kerja adalah segala yang menyangkut halhal berikut ini:
a. Pembuatan, percobaan, segala jenis produk yang mempergunakan mesin-mesin atau
perlatan,
b. Segala perawatan, perbaikan perlatan produksi,
c. Segala pembersihan pembangunan limbah dalam produksi.
Hasibuan (2003: 188), mengatakan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) akan
dapat menciptakan terwujudnya pemeliharaan karyawan yang lebih baik. Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan dan PAK yang
pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan produktifitas kerja.
Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja meliputi
beberapa hal sebagai berikut :
HAZARD (Sumber Bahaya), Suatu keadaan yang memungkinkan / dapat
menimbulkan kecelakaan, penyakit, kerusakan atau menghambat kemampuan
pekerja yang ada.
DANGER (Tingkat Bahaya), Peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya sudah
ada tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan prventif.
RISK, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu
INCIDENT, Munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak diinginkan,
yang dapat/telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang
batas badan/struktur
ACCIDENT, Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau kerugian
(manusia/benda
B. Tujuan K3
Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Di dalamnya
terdapat 3 (tiga) tujuan utama dalam Penerapan K3 berdasarkan Undang-Undang No 1
Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yaitu antara lain :
Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di
tempat kerja.
Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.
Menurut Mangkunegara (2002: 162) bahwa tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja
adalah sebagai berikut:
1. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja
baik secara fisik, sosial, dan psikologis.
2. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaikbaiknya
selektif mungkin.
3. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
4. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi
pegawai.
5. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi
kerja.
6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
lingkungan atau kondisi kerja.
7. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
C. Pengertian Kecelakaan
Kejadian yang tidak terduga (tidak ada unsur kesengajaan) dan tidak diharapkan karena
mengakibatkan kerugian, baik material maupun penderitaan bagi yang mengalaminya.
Sabotase atau kriminal merupakan tindakan di luar lingkup kecelakaan yang sebenarnya
Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja (5 K)
1. Kerusakan
2. Kekacauan Organisasi
3. Keluhan dan Kesedihan
4. Kelaianan dan Cacat
5. Kematian
D. Klasifikasi Kecelakaan
1. Menurut jenis kecelakaan
Terjatuh
Tertimpa benda jatuh
Tertumbuk atau terkena benda
Terjepit oleh benda
Gerakan yang melebihi kemampuan
Pengaruh suhu tinggi
Terkena sengatan arus listrik
Tersambar petir
Kontak dengan bahan-bahan berbahaya
Lain-lain
Penanggulangan Kecelakaan
1. Penanggulangan Kebakaran
Jangan membuang puntung rokok yang masih menyala di tempat yang engandung
bahan yang mudah terbakar Hindarkan sumber-sumber menyala di tempat terbuka
Hindari awan debu yang mudah meledak
2. Perlengkapan pemadam kebakaran
Alat-alat pemadam kebakaran dan penanggulangan kebakaran terdiri dari dua jenis:
1)Terpasang tetap di tempat
1. Pemancar air otomatis
2. Pompa air
3. Pipa-pipa dan slang untuk aliran air
4. Alat pemadam kebakaran dengan bahan kering CO2 atau busa
Alat-alat pemadam kebakaran jenis 1-3 digunakan untuk penanggulangan kebakaran
yang relatif kecil, terdapat sumber air di lokasi kebakaran dan lokasi dapat dijangkau
oleh peralatan tersebut. Sedangkan alat jenis ke-4 digunakan jika kebakaran relatif
besar, lokasi kebakaran sulit dijangkau alat pemadam, atau tidak terdapat sumber air
yang cukup, atau terdapat instalasi atau peralatan listrik, dan atau terdapat tempat
penyimpanan cairan yang mudah terbakar.
Gambar (a) menunjukkan rumah (almari) tempat penyimpanan peralatan
pemadam kebakaran. Disebelah kiri adalah tempat gulungan pipa
untuk aliran air, sedangkan di sebelah kanan berisi alat pemadam
kebakaran yang dapat dibawa. Alat jenis ini bisa berisi bahan
pemadam kering atau busa.
Gambar (b) adalah alat pemadam kebakaran jenis pompa air. Alat ini
biasanya dipasang di pinggir jalan dan gang antar rumah di suatu
komplek perumahan. Jika terjadi kebakaran di sekitar tempat tersebut,
mobil kebakaran akan mengambil air dari alat ini. Air akan
disemprotkan ke lokasi kebakaran melalui mobil pemadam
kebakaran.
Gambar (c) adalah alat pemadam kebakaran jenis pemancar air otomatis.
Alat ini biasanya dipasang di dalam ruangan. Elemen berwarna merah
sebagai penyumbat air yang dilapisi kaca khusus. Jika terjadi
kebakaran di sekitar atau di dalam ruangan, maka suhu ruangan akan
naik. Jika suhu udara
di sekitar alat tersebut telah mencapai tingkat tertentu (800) kaca
elindung elemen penyumbat akan pecah dan secara otomatis air
akan terpancar dari alat tersebut.
Tindakan Pencegahan
Pemasangan label dan tanda peringatan
Pengolahan, pengangkutan dan penyimpanan harus sesuai dengan
ketentuan dan aturan yang ada
Simpanlah bahan-bahan berbahaya di tempat yang memenuhi syarat
keamanan bagi penyimpananbahan tersebut
Simbol-Simbol Tanda Bahaya
a. Bahaya Ledakan
b. Bahaya Oksidasi
c. Bahaya Kebakaran
d. Bahaya beracun
e. Bahaya korosi
f. Bahaya Pencemaran Lingkungan
g. Bahaya Iritasi
h. Bahaya Radiasi Ion
I.STANDAR K3 PERKANTORAN
Standar K3 Perkantoran ditujukan untuk mencegah dan mengurangi penyakit akibat
kerja dan penyakit lain, serta kecelakaan kerja pada karyawan, dan menciptakan
perkantoran yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong produktifitas kerja.
Penerapan Standar K3 Perkantoran sendiri mencakup beberapa hal yaitu:
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan karyawan melalu upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Perkantoran merupakan bangunan yang berfungsi sebagai tempat karyawan
melakukan kegiatan perkantoran baik yang bertingkat maupun tidak bertingkat.
Definisi dari ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi kompleks antara
aspek pekerjaan yang meliputi peralatan kerja, tata cara kerja, proses atau sistem
kerja dan lingkungan kerja dengan kondisi fisik, fisiologis, dan psikis karyawan
untuk menyesuaikan aspek pekerjaan dengan kondisi karyawan dapat bekerja
dengan aman, nyaman, efisien dan lebih produktif.
(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016 tentang
Standar Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Perkantoran)
Di era golbalisasi menuntut pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) di setiap tempat kerja termasuk di sektor kesehatan. Untuk itu kita perlu
mengembangkan dan meningkatkan K3 disektor kesehatan dalam rangka
menekan serendah mungkin risiko kecelakaan dan penyakit yang timbul akibat
hubungan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan efesiensi.
Dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari karyawan/pekerja di sektor
kesehatan tidak terkecuali di Rumah Sakit maupun perkantoran, akan terpajan
dengan resiko bahaya di tempat kerjanya. Resiko ini bervariasi mulai dari yang
paling ringan sampai yang paling berat tergantung jenis pekerjaannya.
Dari hasil penelitian di sarana kesehatan Rumah Sakit, sekitar 1.505 tenaga kerja
wanita di Rumah Sakit Paris mengalami gangguan muskuloskeletal (16%) di mana
47% dari gangguan tersebut berupa nyeri di daerah tulang punggung dan pinggang.
Dan dilaporkan juga pada 5.057 perawat wanita di 18 Rumah Sakit didapatkan 566
perawat wanita adanya hubungan kausal antara pemajanan gas anestesi dengan
gejala neoropsikologi antara lain berupa mual, kelelahan, kesemutan, keram pada
lengan dan tangan.
Di perkantoran, sebuah studi mengenai bangunan kantor modern di Singapura
dilaporkan bahwa 312 responden ditemukan 33% mengalami gejala Sick Building
Syndrome (SBS). Keluhan mereka umumnya cepat lelah 45%, hidung mampat 40%,
sakit kepala 46%, kulit kemerahan 16%, tenggorokan kering 43%, iritasi mata 37%,
lemah 31%.
1. Aturan K3
Dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 23
mengenai kesehatan kerja disebutkan bahwa upaya kesehatan kerja wajib
diseleng-garakan pada setiap tempat kerja, khususnya tempat kerja yang
mempunyai resiko bahaya kesehatan yang besar bagi pekerja agar dapat bekerja
secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya,
untuk memperoleh produktivitas kerja yang optimal, sejalan dengan program
perlindungan tenaga kerja.
2. Hal-Hal Yang Berhubungan Pelaksanaan K3 Perkantoran
Ada beberapa hal penting yang harus mendapatkan perhatian sehubungan
dengan pelaksanaan K3 perkantoran, yang pada dasarnya harus memperhatikan
2 (dua) hal yaitu indoor dan outdoor, yang kalau diurai seperti dibawah ini :
Konstruksi gedung beserta perlengkapannya dan operasionalisasinya
terhadap bahaya kebakaran serta kode pelaksanaannya.
Jaringan elektrik dan komunikasi.
Kualitas udara.
Kualitas pencahayaan.
Kebisingan.
Display unit (tata ruang dan alat).
Hygiene dan sanitasi.
Psikososial.
Pemeliharaan.
penggunaan Komputer.
3. Permasalahan K3 Perkantoran Dan Rekomendasi Konstruksi gedung :
Disain arsitektur (aspek K3 diperhatikan mulai dari tahap perencanaan).
Seleksi material, misalnya tidak menggunakan bahan yang membahayakan
seperti asbes dll.
Seleksi dekorasi disesuaikan dengan asas tujuannya misalnya penggunaan
warna yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Tanda khusus dengan pewarnaan kontras/kode khusus untuk objek penting
seperti perlengkapan alat pemadam kebakaran, tangga, pintu darurat dll.
(peta petunjuk pada setiap ruangan/unit kerja/tempat yang strategis
misalnya dekat lift dll, lampu darurat menuju exit door).
4. Kualitas Udara :
Kontrol terhadap temperatur ruang dengan memasang termometer ruangan.
Kontrol terhadap polusi
Pemasangan “Exhaust Fan” (perlindungan terhadap kelembaban udara).
Pemasangan stiker, poster “dilarang merokok”.
Sistim ventilasi dan pengaturan suhu udara dalam ruang (lokasi udara masuk,
ekstraksi udara, filtrasi, pembersihan dan pemeliharaan secara berkala filter
AC) minimal setahun sekali, kontrol mikrobiologi serta distribusi udara
untuk pencegahan penyakit “Legionairre Diseases “.
Kontrol terhadap linkungan (kontrol di dalam/diluar kantor).
Misalnya untuk indoor: penumpukan barang-barang bekas yang
menimbulkan debu, bau dll.
Outdoor: disain dan konstruksi tempat sampah yang memenuhi syarat
kesehatan dan keselamatan, dll.
Perencanaan jendela sehubungan dengan pergantian udara jika AC mati.
Pemasangan fan di dalam lift.
5. Kualitas Pencahayaan (penting mengenali jenis cahaya) :
Mengembangkan sistim pencahayaan yang sesuai dengan jenis pekerjaan
untuk membantu menyediakan lingkungan kerja yang sehat dan aman.
(secara berkala diukur dengan Luxs Meter)
Membantu penampilan visual melalui kesesuaian warna, dekorasi dll.
Menegembangkan lingkungan visual yang tepat untuk kerja dengan kombinasi
cahaya (agar tidak terlalu cepat terjadinya kelelahan mata).
Perencanaan jendela sehubungan dengan pencahayaan dalam ruang.
Penggunaan tirai untuk pengaturan cahaya dengan memperhatikan warna yang
digunakan.
Penggunaan lampu emergensi (emergency lamp) di setiap tangga.
6. Jaringan elektrik dan komunikasi (penting agar bahaya dapat dikenali) :
Internal
* Over voltage
* Hubungan pendek
* Induksi
* Arus berlebih
* Korosif kabel
* Kebocoran instalasi
* Campuran gas eksplosif
Eksternal
* Faktor mekanik.
* Faktor fisik dan kimia.
* Angin dan pencahayaan (cuaca)
* Binatang pengerat bisa menyebabkan kerusakan sehingga terjadi hubungan pendek.
* Manusia yang lengah terhadap risiko dan SOP.
* Bencana alam atau buatan manusia.
7. Rekomendasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perkantoran
Penggunaan central stabilizer untuk menghindari over/under voltage.
Penggunaan stop kontak yang sesuai dengan kebutuhan (tidak berlebihan) hal
ini untuk menghindari terjadinya hubungan pendek dan kelebihan beban.
Pengaturan tata letak jaringan instalasi listrik termasuk kabel yang sesuai
dengan syarat kesehatan dan keselamatan kerja.
Perlindungan terhadap kabel dengan menggunakan pipa pelindung.
8. Kontrol terhadap kebisingan :
Idealnya ruang rapat dilengkapi dengan dinding kedap suara.
Di depan pintu ruang rapat diberi tanda ” harap tenang, ada rapat “.
Dinding isolator khusus untuk ruang genset.
Hak-hal lainnya sudah termasuk dalam perencanaan konstruksi gedung dan tata
ruang.
9. Display unit (tata ruang dan letak) :
Petunjuk disain interior supaya dapat bekerja fleksibel, fit, luas untuk
perubahan posisi, pemeliharaan dan adaptasi.
Konsep disain dan dan letak furniture (1 orang/2 m?).
Ratio ruang pekerja dan alat kerja mulai dari tahap perencanaan.
Perhatikan adanya bahaya radiasi, daerah gelombang elektromagnetik.
Ergonomik aspek antara manusia dengan lingkungan kerjanya.
Tempat untuk istirahat dan shalat.
Pantry dilengkapi dengan lemari dapur.
Ruang tempat penampungan arsip sementara.
Workshop station (bengkel kerja).
13. Pemeliharaan
Melakukan walk through survey tiap bulan/triwulan atau semester, dengan
memperhitungkan risiko berdasarkan faktor-faktor konsekuensi, pajanan dan
kemungkinan terjadinya.
Melakukan corrective action apabila ada hal-hal yang tidak sesuai dengan
ketentuan.
Pelatihan tanggap darurat secara periodik bagi pegawai.
Pelatihan investigasi terhadap kemungkinan bahaya bom/kebakaran/demostrasi/
bencana alam serta Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bagi satuan
pengaman.
2. Cara Berdiri
Bekerja dengan posisi berdiri terus-menerus akan mengakibatkan penumpukan darah
dan berbagai cairan tubuh pada kaki, hal ini akan bertambah parah bila berbagai bentuk
dan ukuran sepatu yang tidak sesuai dengan ukuran kaki. Seperti pramuniaga, dokter
gigi, atau penjaga tiket, pasti memerlukan sepatu ketika bekerja, apabila sepatu tidak pas
(sempit) maka jari kaki, mata kaki dan bagian telapak kaki akan bengkak.
Untuk itu diperlukan sepatu ergonomis. Sepatu yang baik adalah sepatu yang dapat
menahan kaki, bukan kaki yang direpotkan untuk menahan sepatu. Ukuran sepatu harus
lebih longgar dari ukuran telapak kaki demi menghindari kaki cepat lelah.
Setelah jari-jemari anda diletakan pada key board diatas maka fungsi jari-jari
tersebut dapat kamu lihat sebagai berikut.
Kelingking kiri berfungsi untuk menekan tombol Q, A, Z
Jari manis kiri berfungsi untuk menekan tombol W, S, X
Jari tengah kiri berfungsi untuk menekan tombol E, D, C
Jari telunjuk berfungsi untuk menekan tombol R, F, V dan T, G, B
Ibu Jari berfungsi untuk menekan tombol Spasi
Kelingking kanan berfungsi untuk menekan tombol P, : , ; , ? , /
Jari manis kanan berfungsi untuk menekan tombol O,L, (.)
Jari tengah berfungsi untuk menekan tombol I, K, (,)
Jari telunjuk berfungsi untuk menekan tombol U, J, M
Ibu Jari berfungsi untuk menekan tombol spasi
Ergonomi berasal dari kata Yunani, Ergos berarti kerja dan Nomos yang berarti aturan.
Jadi ergonomi adalah suatu aturan atau norma yang terdapat dalam sistem kerja.
Ergonomi diperlukan karena setiap aktivitas atau pekerjaan yang tidak dilakukan secara
ergonomi akan berakibat tidak nyaman, biaya operasional tinggi, kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja meningkat. Akibatnya perfomansi kerja menurun sehingga
menyebabkan penurunan efisiensi dan daya kerja.
4. Panduan bekerja di kantor secara ergonomi:
a. Posisi ergonomi menggunakan keyboard
Pekerja kantor yang menggunakan keyboard harus menjaga pergelangan
tangan pada posisi yang benar, yaitu, antara tangan dengan bahu harus
lurus.
Tangan boleh lebih rendah daripada bahu, pergelangan tangan tidak boleh
menggantung, keyboard harus diletakkan lebih rendah, serta tangan dijaga
supaya lebih rendah dari siku.
Lebih baik mempergunakan penyangga pergelangan tangan untuk menopang
pergelangan tangan.
Posisi tangan di atas keyboard harus membentuk sudut 90 derajat begitu juga kaki
Atur bangku sehingga posisi tangan menjadi sejajar dengan meja ketika
menggunakan keyboard
Jangan menggunakan komputer tanpa henti lebih dari 2 jam. Usahakan untuk
berdiri, dan melakukan peregangan pada bagian leher, bahu, tangan dan
punggung. Berjalanlah sebentar secara periodik sebelum melanjutkan pekerjaan
Gunakan penyangga kaki bila diperlukan
Gunakan kursi yang dapat menyangga posisi punggung
Luangkan waktu setiap 20 menit untuk mengalihkan pandangan dari monitor
dan melihat jauh, bisa melihat pepohonan atau lingkungan luar, atau beranjak
dari tempat anda menggunakan komputer
Tugas Individu :
Jelaskan Kembali Materi tentang K3 secara lisan!
BAB IV
MENGANALISIS PERALATAN/PERLENGKAPAN KANTOR (OFFICE
SUPLIES)
TUGAS PRAKTIK
Anda adalah seorang Kepala Gudang yang bekerja di PT. Jaya Perkasa. Pada hari ini Anda
diminta untuk membuat Daftar Permintaan barang, dengan jenis barang-barang sebagai berikut :
Kebutuhan Jumlah
Ballpoint boxy hitam 2 ½ lusin
Catridge HP Laser Jet 2000 1 unit
Block Note A5 bergaris 28 buah
Map Karton 28 buah
Karet penghapus Staedler 28 buah
Kertas HVS 2 rim
Lem Kertas Glukol 500 gr 1 box
Kertas Bergaris double folio 1 rim
Pensil Staedler 2b 1 pak
OHP Pen Fine 4 warna 1 set
OHP Transparan 3M 1 box
Stapler 1 box
Staples 1box
BAB V
MENERAPKAN PENGGUNAAN MESIN-MESIN KANTOR
(OFFICE MACHINE)
D. MESIN PENGGANDA
Di sini akan dibahas dua buah mesin penggandan yaitu mesin stensil dan mesin fotokopi.
Mesin stensil terbagi menjadi dua macam yaitu mesin stensil manual (mesin yang digerakkan dengan
tangan manusia) dan mesin stensil listrik (mesin yang digerakkan dengan arus listrik)
1. Mesin Stensil Manual (Manual Stencil Duplicator)
Mesin stensil manual dapat digunakan untuk menggandakan warkat/surat dengan jenis kertas
seperti HVS, duplicator, roneo dan sebagainya.
Ciri-ciri mesin stensil manual:
1)Tenaga pengerakknya menggunakan tenaga manusia
2)Komponen dan cara kerja mesin bersifat mekanis
3)Tinta yang digunakan adalah tinta stensil warna hitam
4)sheet yang digunakan bisa sheet stensil, sheet scanner, atau stensil cutter sebagai sheet master
5)ukuran kertas maksimum adalah kertas folio (8,5 x 13 inci atau 21,5 x 33 cm)
Komponen mesin stensil manual:
1) Silinder tinta (ink cylinder)
2) Penjepit sheet stensil (stencil fitting bar)
3) Kain penyaring tinta (ink screen)
4) Plat baja (steel band)
Kerangka mesin
a. Pintu tinta (inker door)
b.Pompa tinta (ink pump)
c. Alat penghitung (counter)
d.Pengatur tinta (ink control)
e. Engkol (handle)
f. Pengatur posisi cetakan (copy positioning)
g.Pengungkit pencetak (print lever)
h.Pengatur pemasukan kertas (feed contril)
Penutup mesin
a. papan kertas (feed bord)
b.penahan kertas (back guide)
c. papan penerima (receiving board)
d.penuntun kertas (paper guide)
3. Mesin Fotokopi
Merupakan alat yang digunakan untuk membuat salinan atau tiruan sebuah dokumen di
atas kertas dengan proses penyinaran.
2. Penggunaan Telepon
Telepon yaitu alat yang digunakan untuk penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak
lainnya dari jarak jauh, baik di dalam lingkungan sendiri maupun ke luar kantor.
Macam-macam pesawat telepon
Pesawat tunggal yaitu pesawat yang biasanya digunakan di rumah-rumah
PMBX (Private Manual Brand Xchange) yaitu pesawat telepon yang pengoperasiannya
melalui operator
PABX (Private Automatic Brand Xchange) yaitu pesawat telepon yang pengoperasiannya
secara langsung atau tanpa melalui operator
Cara penggunaan telepon
Penggunaan telepon untuk percakapan local
Penggunaan telepon untuk percakapan interlokal dan international
3. Penggunaan Handphone
Yaitu alat komunikasi baik jarak dekat maupun jarak jauh. Dapat berupa komunikasi lisan
maupun tulisan.
1) Macam-macam merk handphone
Sony ericsson
Nokia
Motorola
Samsung
LG
2) Cara menggunakan handphone
Cara mengirim berita
Tekan tombol yang dituju
Mulailah pembicaraan
Sudah selesai pembicaraan tekan tombol No
Cara menerima berita
Tekan tombol yes
Dengarkan pembicaraan
Tekan tombol No jika pembicaraan sudah selesai
Cara pengisian pulsa
Secara umum pengisian pulsa dapat dilakukan:
Dengan menggunakan kartu ada kartu prabayar dan pasca bayar
— Dengan electronic
1.1.1.1.1 4. PENGGUNAAN SWITCHBOARD
1. Pengertian switchboard
Adalah suatu alat komunikasi yang terdiri atas papan panel yang lebar, di dalamnya terdapat
sakelar-sakelar dan instrument lainnya yang berfungsi untuk menyampaikan isyarat dari tempat
yang satu ke tempat yang lain.
2. Macam-macam switchboard
— Switchboard dengan system telepon kunci
— Switchboard dengan system perburuan
1. Pengertian facsimile
Kata facsimile berasal dari bahasa Latin yaitu fac yang artinya bikin atau simile artinya
serupa. Istilah facsimile juga disebut dengan foto kopi jarak jauh.
2. Fungsi facsimile
— Untuk mengirim informs ke berbagai tempat sesuai dengan yang kita inginkan
— Untuk menerima informasi dari berbagai tempat
— Apabila mesin facsimile itu dilengkapi dengan system memori maka facsimile
dapat difungsikan untuk:
— Menyimpan dokumen sampai dengan beberapa lembar
— Mencetak sampai beberapa lembar kopi
— Menyimpan berbagai alamat
3. Keuntungan facsimile
— Memungkinkan bentuk asli dokumen terlihat jelas
— Waktu yang lebih cepat
— Data yang akurat
— Hemat tenaga dan biaya
— Pengoperasian lebih praktis sehingga setiap orang dapat mengoperasikannya
4. Cara pengoperasian facsimile
— Siapkan data yang akan dikirim dengan bagian yang tercetak menghadap ke bawah
— Siapkan nomor jaksimile yang akan dituju
— Tekan tombol jumlah halaman yang diinginkan
— Tekan tombol YES
— Jika muncul tulisan quick, tekan key ped sampai muncul tanda dilay key board
— Lalukan pengkopian
10.6. TERMOCOPIER
Juga disebut thermoflax. Berguna untuk:
— Membuat master spirit duplicator menggunakan thermo master unit
— Membuat transparency film untuk OHP menggunakan infrared transparency film
— Melaminasi dokumen dengan menggunakan laminating film
1.1.1.1.7 OFFSET
Macam-macam mesin offset:
— Offset kecil
— Offset sedang
— Offset besar .
Mesin jumlah mempunyai fungsi untuk penjumlahan, pengurangan dan perkalian (+, -,
x) sederhana. Dari segi penggeraknya, mesin jumlah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
mesin jumlah manual dan mesin jumlah listrik.
1. Mesin jumlah manual terdiri dari papan kunci (keyboard), pencetak (printer) dan
engkol (handle).
2. Mesin jumlah listrik memiliki cirri-ciri
a. komponen dan cara kerjanya bersifat mekanis
b. tenaga penggeraknya menggunakan tenaga listrik
c. kertas yang digunakan adalah kertas hitung ukuran 6,8 cm
d. tanpa tombol on of
e. pada monitor hanya tampak jumlah digit.
Selain itu dalam mesin jumlah listrik juga memiliki papan kunci (keyboard) dan
pencetak (printer)
2. MESIN HITUNG
Menurut komponen dan cara kerjanya mesin hitung dapat dibagi menjadi
tiga yaitu mesin hitung manual (manual calculating machine), mesin hitung
listrik (electric calculating machine), dan mesin hitung elektronik
(electronic calculatiang machine).
1. Mesin hitung manual digerakkan dengan tenaga tangan manusia.
Kemampuan operasi hitungnya antara lain penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian.
Ciri-ciri mesin hitung manual:
a. Digerakkan oleh tangan manusia dengan menggunakan engkol (handle)
b. Komponen dan cara kerjanya bersifat mekanis
c. Operasi hitung ditampilkan pada 3 register
d. Tida mencetak hasil perhitungan
2. Mesin hitung listrik hanya bisa melakukan operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian
Cirri-ciri mesin hitung listrik:
a. Komponen dan cara kerja mesin bersifat mekanis
b. Tenaga penggeraknya menggunakan tenaga listrik
c. Kertas yang digunakan adalah kertas hitung ukuran 6,8 cm
d. Tanpa tombol on off
e. Indicator berfungsi untuk menunjukkan banyaknya digit dan sisa
pengurangan
f. Tombol memori, pencetek subtotal dan total otomatis
g. Tombol khusus yang berfungsi untuk perkalian berantai dan perkalian dengan
bilangan negatif.
3. Mesin hitung elektronik memiliki fungsi sama dengan mesi hitung
manual dan elektrik. Kelebihan mesin ini dapat melakukan perhitungan
lain (khusus) dalam bidang matematika, statistic maupun perhitungan-
perhitungan bisnis
Ciri-ciri mesin hitung elektronik:
a. Tenaga penggeraknya menggunakan sinar matahari, baterai maupun listrik
b. Komponen dan cara kerja mesinnya bersifat elektronis
c. Hasil perhitungan (output) tapak pada display maupun pada kertas hitung
d. Hasil perhitungan cepat dan mudah dilakukan
e. Bentuknya kecil dan ringan.
3. KOMPUTER
Di sini akan dibahas dua buah mesin penggandan yaitu mesin stensil dan mesin
fotokopi. Mesin stensil terbagi menjadi dua macam yaitu mesin stensil manual
(mesin yang digerakkan dengan tangan manusia) dan mesin stensil listrik
(mesin yang digerakkan dengan arus listrik)
1. Mesin Stensil Manual (Manual Stencil Duplicator)
Mesin stensil manual dapat digunakan untuk menggandakan warkat/surat
dengan jenis kertas seperti HVS, duplicator, roneo dan sebagainya.
Ciri-ciri mesin stensil manual:
1. Tenaga pengerakknya menggunakan tenaga manusia
2. Komponen dan cara kerja mesin bersifat mekanis
3. Tinta yang digunakan adalah tinta stensil warna hitam
4. sheet yang digunakan bisa sheet stensil, sheet scanner, atau stensil cutter sebagai
sheet master
5. ukuran kertas maksimum adalah kertas folio (8,5 x 13
inci atau 21,5 x 33 cm) Komponen mesin stensil
manual:
1. Silinder tinta (ink cylinder)
a. Penjepit sheet stensil (stencil fitting bar)
b. Kain penyaring tinta (ink screen)
c. Plat baja (steel band)
2. Kerangka mesin
a. Pintu tinta (inker door)
b. Pompa tinta (ink pump)
c. Alat penghitung (counter)
d. Pengatur tinta (ink control)
e. Engkol (handle)
3. Mesin Fotokopi
Merupakan alat yang digunakan untuk membuat salinan atau tiruan sebuah
dokumen di atas kertas dengan proses penyinaran
1. Pengertian intercom/aiphone
Intercom berasal dari bahasa Inggris yaitu intercommunication yang
mempunyai arti hubungan di dalam.
2. Fungsi intercom
Di lingkungan kantor intercom berfungsi sebagai:
— Sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan informasi secara efektif
dari satu pihak ke pihak lainnya
— Memperluas saluran komunikasi dalam suatu instansi atau kantor
— Menghindari mondar-mandirnya para pegawai
— Menghemat waktu dan tenaga dalam pelaksanaan tata hubungan di
lingkungan kantor sendiri, sehingga meningkatkan produktivitas
kerja pegawai
Sedangkan di lingkungan masyarakat intercom berfungsi sebagai:
— Sebagai media informasi
— Sebagai media pengetahuan
— Sebagai media hiburan
3. Cara mengoperasikannya
Langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut: Intercom
yang digunakan di kantor-
kantor
— Angkat gagang telepon
— Tekan tombol seleksi saluran yang dimaksud
— Tekan tombol pemanggil yaitu tombol “C” sehingga terdengar
nada panggil tuut- tuut
— Lakukan pembicaraan
Intercom yang digunakan pada masyarakat umum (luas)
— Nyalakan tombol ON untuk menghidupkan pesawat
— Pilih atau cari saluran yang kita tuju
— Langsung kita bisa berhubungan dengan orang atau saluran yang kira tuju
1. Pengertian handphone
Yaitu alat komunikasi baik jarak dekat maupun jarak jauh. Dapat berupa
komunikasi lisan maupun tulisan.
2. Macam-macam merk handphone
— Sony ericsson
— Nokia
— Motorola
— Samsung
— LG
3. Cara
menggunakan
handphone
Cara
mengirim
berita
— Tekan tombol yang dituju
— Mulailah pembicaraan
— Sudah selesai pembicaraan
tekan tombol No Cara
menerima berita
— Tekan tombol yes
— Dengarkan pembicaraan
— Tekan tombol No jika pembicaraan sudah selesai
4. Cara pengisian pulsa
— Secara umum pengisian pulsa dapat dilakukan:
— Dengan menggunakan kartu ada kartu prabayar dan pasca bayar
— Dengan electronic
1. Pengertian switchboard
Adalah suatu alat komunikasi yang terdiri atas papan panel yang lebar, di
dalamnya terdapat sakelar-sakelar dan instrument lainnya yang berfungsi untuk
menyampaikan isyarat dari tempat yang satu ke tempat yang lain.
2. Macam-macam switchboard
— Switchboard dengan system telepon kunci
— Switchboard dengan system perburuan
3. Keuntungan dan
kelemahan
switchboard
Keuntungannya
— Memperluas saluran komunikasi di lingkungan sendiri
— Menghemat waktu, tenaga dan biaya
— Dapat berhubungan
dengan pihak luar
Kelemahannya
— Setiap akan melalukan pembicaraan harus selalu melalui operator
— Jika menggunakan key system harus mengetahui seluruh nomor
telepon yang ada pada perusahaan tersebut
1. Pengertian facsimile
Kata facsimile berasal dari bahasa Latin yaitu fac yang artinya bikin
atau simile artinya serupa. Istilah facsimile juga disebut dengan foto
kopi jarak jauh.
2. Fungsi facsimile
— Untuk mengirim informs ke berbagai tempat sesuai dengan yang kita inginkan
— Untuk menerima informasi dari berbagai tempat
— Apabila mesin facsimile itu dilengkapi dengan system memori
maka facsimile dapat difungsikan untuk:
— Menyimpan dokumen sampai dengan beberapa lembar
— Mencetak sampai beberapa lembar kopi
— Menyimpan berbagai alamat
3. Keuntungan facsimile
— Memungkinkan bentuk asli dokumen terlihat jelas
— Waktu yang lebih cepat
— Data yang akurat
— Hemat tenaga dan biaya
— Pengoperasian lebih praktis sehingga setiap orang dapat mengoperasikannya
4. Cara pengoperasian facsimile
— Siapkan data yang akan dikirim dengan bagian yang tercetak menghadap ke
bawah
— Siapkan nomor jaksimile yang akan dituju
— Tekan tombol jumlah halaman yang diinginkan
— Tekan tombol YES
— Jika muncul tulisan quick, tekan key ped sampai muncul tanda dilay key board
— Lalukan pengkopian
10.6. TERMOCOPIER
Juga disebut thermoflax. Berguna untuk:
— Membuat master spirit duplicator menggunakan thermo master unit
— Membuat transparency film untuk OHP menggunakan infrared transparency
film
— Melaminasi dokumen dengan menggunakan laminating film
1.1.2.1.10 OFFSET
Macam-macam mesin offset:
— Offset kecil
— Offset sedang
— Offset besar .