Anda di halaman 1dari 9

RESUME

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

“Pengertian Administrasi Sarana Prasarana, Proses Adminsitrasi Sarana dan Prasarana, Peran
Guru dalam Administrasi Sarana dan Prasarana ”

Dosen Pengampu:
Dr. Irsyad, M.Pd.
Nikmah Hayati, M.Pd

Oleh:

NAMA : Yogi Febrianto


NIM : 16035042
PRODI : Pendidikan Kimia

DAPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
A. Pengertian Administrasi Sarana Prasarana

Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan
dan menunjang proses pendidikan khususnya proses belajar mengajar. Contohnya: gedung,
ruang kelas, meja, kursi. Prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan, tetapi dapat dimanfaatkan untuk proses belajar.
Contohnya: taman sekolah untuk pengajaran biologi.
Menurut rumusan Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, maka yang dimaksud dengan: "Sarana pendidikan adalah semua
fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak
bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan
efisien."
Administrasi Sarana dan Prasarana pendidikan merupakan seluruh proses yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara
kontinu terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa siap pakai (ready for use) dalam
PBM sehingga PBM semakin efektif dan efisien guna membantu tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Fasilitas atau benda-benda pendidikan dapat ditinjau dari
fungsi, jenis, dan sifatnya.
1. Ditinjau dari fungsinya terhadap proses belajar mengajar yaitu: Sarana pendidikan yang
berfungsi langsung dalam proses pembelajaran, seperti alat pelajaran, alat peraga, dan
media pembelajaran. Prasarana pendidikan berfungsi tidak langsung, seperti gedung,
tanaman, halaman.
2. Ditinjau dari jenisnya yaitu: Fasilitas fisik, yakni segala sesuatu yang berwujud benda
mati yang mempunyai peran untuk memudahkan dan melancarkan suatu usaha, seperti
kendaraan, komputer, mesin tulis, dan sebagainya. Fasilitas non fisik, segala sesuatu yang
bersifat mempermudah suatu kegiatan, seperti manusia, jasa, uang.
3. Ditinjau dari sifat barangnya
a. Barang tak bergerak dikelompokkan menjadi barang habis pakai, seperti kapur tulis, tinta,
kertas. penghapus dan sebagainya. Barang tak habis pakai, seperti komputer, mesin tulis,
kendaraan dan sebagainya. Barang tidak bergerak yaitu barang yang tidak berpindah-

2
pindah letaknya atau tidak bisa dipindahkan, seperti gedung sumur dan sebagainya.
Selanjutnya dilihat dari komponennya, media terdiri dari dua bagian pokok yaitu
hardware dan software.
1) Hardware atau perangkat keras adalah penampil software. Misalnya: pesawat radio, tape
recorder, proyektor slide. proyektor film, dan sebagainya.
2) Software atau perangkat lunak adalah bahan atau program yang ditampilkan dengan
hardware, misalnya: kaset, piringan hitam, slide. film, skrip rekaman, dan sebagainya.

B. Proses Adminsitrasi Sarana dan Prasarana (Perencanaan, Pengadaan,


Inventarisasi, Penyaluran, Pemanfaatan & Pemeliharaan, Penghapusan,
Pengawasan)
Proses dalam administrasi sarana dan prasarana terdiri dari beberapa proses. Adapun
proses tersebut meliputi perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyaluran, pemanfaatan
dan pemeliharaan penghapusan, serta pengawasan.
1. Perencanaan
Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu proses analisis serta
penetapan keperluan yang dibutuhkan dalam suatu proses pembelajaran sehingga lahirlah
istilah kebutuhan yang dibutuhkan (primer) dan kebutuhan yang menunjang. Di dalam
proses perencanaan ini harus dilaksanakan dengan cermat dan teliti baik berkaitan dengan
karakteristik sarana dan prasarana yang diperlukan, jenisnya, jumlahnya dan kendalanya
(manfaat yang diraih), serta haranya. Perencanaan pengadaan perlengkapan pendidikan di
sekolah harus diawali dengan analisis jenis pengalaman pendidikan yang diprogramkan di
sekolah, yaitu:
 Menampung semua usulan pengadaan perlengkapan sekolah yang diajukan oleh
setiap unit kerja dan menginventarisasi kekurangan perlengkapan sekolah.
 Menyusun rencana keperluan perlengkapan sekolah untuk periode tertentu,
contohnya untuk satu semester atau satu tahun ajaran.
 Memadukan rencana kebutuhan yang sudah disusun dengan perlengkapan yang
sudah ada sebelumnya.
 Menggabungkan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran sekolah yang
tersedia. Dalam hal ini, jika dana yang ada tidak mencukupi untuk pengadaan semua
kebutuhan yang dibutuhkan, maka butuh diadakan seleksi terhadap semua

3
keperluan

4
perlengkapan yang sudah direncanakan dengan melihat urgensi setiap perlengkapan
yang dibutuhkan. Semua kebutuhan yang mendadak didaftar dan didahulukan
pengadaannya.
 Menggabungkan rencana (daftar) kebutuhan perlengkapan yang urgen dengan dana
atau anggaran yang ada, maka perlu diadakan seleksi lagi dengan melihat skala
prioritas
 Penetapan rencana pengadaan akhir.

2. Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiatan penyediaan sarana dan prasarana untuk menunjang
pelaksanaan tugas. Dalam melakukan sarana dan prasarana ini harus dilaksanakan
perencanaan terlebih dahulu. Dalam pengadaan sarana dan prasarana kantor, maka ada
seksi pembekalan yang mempunyai fungsi-fungsi berikut:
 Penelitian kebutuhan perlengkapan kerja, baik mengenai jumlah maupun mutu.
 Standarisasi dan perincian benda. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh
untuk mengusahakan standarisasi, yaitu klasifikasi alat-alat, spesifikasi dan rincian
alat-alat dengan menggunakan kemampuannya, standarisasi alat-alat dengan
pertimbangan waktu dan efisiensi kerja, pembelian benda perbekalan, dan
pengiriman barang.

3. Inventaris
Inventaris adalah pencatatan atau pendaftaran barang-barang milik kantor,
(sekolah, rumah tangga, dan sebagainya) yang dipakai dalam melaksanakan tugas.
Inventarisasi sarana dan prasarana kantor adalah semua kegiatan dan usaha untuk meraih
data yang dibutuhkan mengenai sarana dan prasarana yang dimiliki. Secara singkat
inventaris bisa diartikan sebagai pencatatan terhadap sarana dan prasarana. Tujuan dari
inventaris sarana dan prasarana, yaitu:
 Agar peralatan tidak mudah hilang.
 Adanya bukti secara tertulis terhadap kegiatan pengelolaan barang sehingga bisa
dipertanggungjawabkan.
 Memudahkan dalam pengecekan barang.

5
 Memudahkan dalam pengawasan.
 Memudahkan ketika mengadakan kegiatan mutasi atau penghapusan barang secara
berkelanjutan.

4. Penyaluran
Penyaluran adalah kegiatan yang menyangkut pemindahan barang dan
bertanggung jawab dari instansi atau pemegang yang satu kepada instansi lain. Kegiatan
penyaluran barang ada tiga bagian, yaitu:
 Penyusunan alokasi. Penyusunan alokasi digunakan untuk menghindari pemborosan
dalam pembagian atau pendistribusian barang, sehingga merata dan seimbang dengan
kebutuhan pemakaiannya masing-masing, maka perlu disusun alokasi kuantitas dan
frekuensi pendistribusiannya.
 Pengiriman barang. Pengiriman barang dari pusat-pusat penyalur barang perlu
diketahui cara pengiriman, pengemasan, pemuatan, pengangkutan dan
pembongkaran.
 Penyerahan barang. Dalam penyerahan barang sebaiknya tidak dilupakan untuk
mengisi daftar penyerahan barang, surat pengantar, faktur, tanda terima penyerahan
barang, biaya pengiriman, dll.

5. Pemanfaatan dan Pemeliharaan


Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, maka setiap sarana prasarana harus
diatur penggunaanya seoptimal mungkin. Khususnya buku-buku, alat peraga dan alat
pelajaran yang membantu proses belajar mengajar lainnya, oleh guru mata pelajaran agr
menyusun program penggunaan alat yang dikaitkan dengan program pengajaran. Tujuan
pemeliharaan sarana dan prasarana kantor, adalah
a) agar barang tidak mudah rusak karena suhu, cuaca bahkan hama,
b) agar barang tidak mudah hilang,
c) agar barang tidak kadaluarsa,
d) agar barang tidak mudah kusut, dan
e) agar sarana dan prasarana selalu dalam keadaan bersih.

6
6. Penghapusan
Penghapusan sarana dan prasarana adalah kegiatan yang bertujuan untuk menghapus
barang-barang milik negara dari Daftar Inventaris Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. Beberapa pertimbangan
butuhnya penghapusan barang, antara lain:
a) mencegah atau membatasi kerugian yang lebih besar,
b) meringankan beban kerja dari inventarisasi karena banyaknya barang-barang yang
tertinggal dalam gudang menyusut,
c) membebaskan barang dari tanggung jawab satuan organisasi lembaga yang
mengurusnya.

7. Pengawasan
Seluruh kegiatan administrasi sarana dan prasarana pendidikan tidak bisa berjalan
sendiri tanpa dikendalikan dan diawasi, artinya setiap kegiatan masing-masing akan
dimonitoring setiap saat oleh pimpinan organisasi serta diperhatikan kerja sama satu sama
lain. Pengawasan bukan merupakan suatu pengaturan yang kaku dan akan membatasi
ruang gerak masing-masing fungsi pengelolaan, tapi merupakan koordinasi serta
akselerasi bagi seluruh fungsi pengelolaan administrasi, sehingga pemborosan waktu,
tenaga dan biaya bisa dihindari.

7
C. Fungsi Administrasi Sarana dan Prasarana
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur danmenjaga sarana dan
prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusisecara optimal dan berarti pada proses
pendidikan.
Adapun tujuan dari administrasi sarana dan prasarana itu adalah
1. Mewujudkan situasi dan kondisi sekolah yang baik sebagai lingkunganyang
memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuansemaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi dalam
pembelajaran.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yangmendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungansosial, emosional, dan intelektual
siswa dalam proses pembelajaran.

4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial,ekonomi, budaya
serta sifat- sifat individunya.

D. Peran Guru dalam Administrasi Sarana dan Prasarana

Kebijakan pemerintah tentang pengelolaan sarana dan prasarana sekolah tertuang di


dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 45 ayat (1) yaitu "setiap satuan
pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi
keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik,
kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.
Adapun peran guru dalam administrasi sarana prasarana sekolah:
1. Terlibat dalam perencanan pengadaan alat bantu pengajaran
2. Terlibat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan alat bantu pengajaran yang digunakan guru.
3. Pengawasan dalam penggunaan alat praktek oleh siswa.

8
DAFTAR PUSTAKA

Afriansyah, H. (2019). Administrasi Sarana dan Prasarana.

Gunawan, Ary. 2002. Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro). Jakarta: PT Rineka
Cipta

Minarti, Sri. 2011. Manajemen Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz

Putri, E. D. (2020). Pengertian, Proses Administrasi Sarana dan Prasarana.

Rahmawati, M. (2020). Pengertian Administrasi Sarana dan Prasarana.

Razak, S. A. (2020). Administrasi Sarana dan Prasarana.

Suryosubroto, B. 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: PT Rincka Cipta

Syahril, dkk, 2009. Profesi Kependidikan. Padang: UNP Press

Anda mungkin juga menyukai