Anda di halaman 1dari 23

Manajemen sarana & prasarana

pendidikan
Dosen: Jurais Mahali. M.Pd
NIDN: 2123069203
A. Konsep dasar manajemen sarana dan prasarana

Manajemen adalah proses pengurusan, penataan, dan pengaturan kegiatan


secara sistematis agar berfungsi menurut fungsinya masing-masing dalam
rangkamencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Sarana adalah semua benda atau barang yang berfungsi sebagai pendukung
atau penunjang secara langsung pelaksanaan kegiatan, dalam pendidkikan
berupa alat atau peralatan kantor, perabot, media Pendidikan dan sebagainya.
Prasarana adalah semua barang atau benda yang secara tidak langsung
digunakan dalam pelaksanaan kegiatan akan tetapi tetap menunjang kelancaran
pelaksanaan kegiatan meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang
pendidik, ruang tata usaha, perpus, dan lainnya.
Pert. 1
1. Jenis Sarana Pendiddikan.
• Sarana pendidikan yang habis dipakai: kertas,tinta,dll
Dari segi habis/ • Sarana pendidikan tahan lama: meja, bangku, dll
tidak habisnya
dipakai:

• sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindah sesuai dengan


kebutuhan: bangku,dll
Dari segi bergerak/ • semua sarana pendidikan yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk
tidak Ketika
dipakai: dipindahkan

• Alat pelajaran: spidol, buku,dll


• Alat peraga: globe, atlas, miniature bentuk,dll
Dari hubungannya
dengan proses • Media pengajaran: proyektor, audio,dll
pembelajaran
2. Jenis prasarana pendidikan

1. Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar


mengajar: ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik keterampilan, dan
ruang laboratorium.

2. Prasarana pendidikan yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses


belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses
belajar mengajar: ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju
sekolah.
3. Tujuan Manajemen Saranan Dan Prasarana

1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem perencanaan dan
pengadaan yang hati-hati dan seksama. Dengan ini, melalui manajemen sarana dan prasarana
pendidikan diharapkan semua perlengkapan yang didapatkan sekolah adalah sarana dan prasarana
pendidikan yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah yang berkualitas tinggi, sesuai
dengan kebutuhan sekolah dan dengan dana yang efisien.
2. Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan efisien.
3. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga keberadaannya selalu
dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua personil sekolah.
Pert. 2
B. RUANG LINGKUP MANAJEMEN
SARANA PRASARANA
PENDIDIKAN
a. Perencanaan Sarana Prasarana Pendidikan

• Perencanaan sarana dan prasarana sekolah dapat didefinisikan sebagai


keseluruhan proses perkiraan secara matang rancangan pembelian,
pengadaan, rehabilitasi, distribusi atau pembuatan peralatan, dan
perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan oleh sekolah.
• Syarat perlengkapan sekolah adalah:
(1) keadaan bahan baku atau
material harus kuat, tetapi ringan, dan tidak
membahayakan keselamatan siswa
(2) konstruksi harus diatur agar sesuai dengan kondisi siswa dipilih dan direncanakan
dengan teliti dan baik serta benar-benar disesuaikan dengan usia, minat, dan taraf
perkembangan siswa.
• Tahapan proses perencaan barang bergerak:
(1) penyusunan daftar kebutuhan
(2) estimasi biaya
(3) menetapkan skala prioritas
(4) penyusunan rencana pengadaan.
Pert. 3
• Rencana pengadaan barang tidak bergerak seperti:
# Tanah yang dipilih untuk mendirikan sekolah hendaknya memiliki
kelebihan tertentu. Kelebihan tertentu yang dimaksud ialah kelebihan yang
dapat mendukung proses pendidikan.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pemilihan tanah secara cermat. Tanah
harus strategis, bebas bencana, subur, dan memiliki pemandangan yang indah.
# bangunan, perencanaan dan prosedur pembangunan:
(1) menyusun rencana bangunan yang dibutuhkan berdasarkan análisis
kebutuhan secara lengkap dan teliti
(2) melakukan survey terhadap tanah
(3) menyusun rencana anggaran biaya
b. Pengadaan Sarana Prasarana Pendidikan
1. Konsep Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah adalah segala kegiatan yang dilakukan dengan cara
menyediakan semua keperluan barang atau jasa berdasarkan hasil perenc anaan dengan maksud untuk menunjang
kegiatan pembelajaran agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Keputusan
Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pasal 1 ayat 1
menyatakan pengadaan Barang/Jasa pemerintah adalah kegiatan pengadaan barang/jasa yang dibiayai dengan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), baik yang
dilaksanakan secara swakelola maupun penyedia barang/jasa.
2. Strategi Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Beberapa alternative tata cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah adalah: (1) pembelian;
(2)pembuatan atau produksi sendiri; (3) penerimaan hibah atau bantuan; (4) penyewaan; (5) pinjaman; (6) pendaur
ulangan; (7) penukaran; dan (8) perbaikan atau rekondisi.
Alternatif tata cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikan tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan
sekolah serta anggaran yang dimiliki sekolah. Perencanaan pengadaan barang menjadi faktor penting dalam hal
sekolah mendapatkan barang yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.
c. Inventarisasi Sarana Prasarana Pendidikan
Inventarisasi adalah suatu kegiatan melaksanakan penggunaan, penyelenggaraan,
pengaturan dan pencatatan barang-barang, dan menyusun daftar barang yang menjadi milik
sekolah ke dalam satu daftar inventaris barang secara teratur.
Tujuan inventarisasi adalah untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi barang
yang dimiliki suatu organisasi.
Sedangkan yang dimaksud dengan inventaris adalah suatu dokumen berisi jenis dan jumlah
barang yang bergerak maupun yang tidak bergerak yang menjadi milik dan tanggung jawab
sekolah.
Pert. 4
d. Pemeliharaan Sarana Prasarana Pendidikan

Pemeliharaan adalah kegiatan merawat, memelihara dan menyimpan barang-barang


sesuai dengan bentuk-bentuk jenis barangnya sehingga barang tersebut awet dan tahan
lama.
1. Pemeliharaan sehari-hari adalah jenis pemeliharaan yang hampir setiap hari dilakukan
agar sarana dan prasarana tersebut siap, aman, dan nyaman dipakai. Contohnya
menyapu lantai, mengepel lantai, dan membersihkan computer dari debu.
2. secara berkala ditujukan kepada jenis sarana dan prasarana yang memang membutuhkan
pemeliharaan secara berkala. Contohnya pengecetan tembok, pengecatan/pemeliharaan
kusen, pintu, dan jendela.
e. Penyimpanan Sarana Prasarana Pendidikan
Penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan
menyimpan suatu barang baik berupa perabot, alat tulis kantor,
suratsurat maupun barang elektronik dalam keadaan baru ataupun
sudah rusak yang dapat dilakukan oleh seorang, beberapa orang yang
ditunjuk atau ditugaskan pada lembaga pendidikan.
f. Penghapusan Sarana Prasarana Pendidikan
Penghapusan adalah suatu aktivitas manajemen sarana dan prasarana pendidikan yang
bermaksud untuk meniadakan barangbarang inventaris lembaga dengan mengikuti tatakaidah,
perundangundangan, dan peraturan yang berlaku.
# Tujuan:
(1) mengurangi dan mencegah kerugian yang lebih besar sebagai akibat dari adanya dana
yang dikeluarkan untuk pos perbaikan.
(2) mengurangi dan mencegah terjadinya pemborosan dana sebagai akibat dari biaya
pengamanan, penggudangan sarana dan prasarana yang tidak dapat digunakan lagi.
(3) mengurangi beban dan kalau perlu membebaskan intuisi dari tanggung jawab
pemeliharaan dan pengamanan barangbarang yang sudah tidak dapat dipakai lagi
(4) mengurangi beban pekerjaan inventarisasi yang secara terus menerus atau berkala yang
harus dilakukan.
(5) agar tidak memboroskan tempat atau ruangan
(6) agar ada alasan juga untuk mengadakan barang baru
C. STANDART SARANA PRASARANA
SATUAN PENDIDIKAN

1. Standart Sarana Prasarana Taman Kanak-Kanak (TK)


2. Standart Sarana Prasarana Sekolah Dasar (SD)
3. Standart Sarana Prasarana Sekolah Menengah Pertama (SMP)
4. Standart Sarana Prasarana Sekolah Menengah Atas (SMA)

Pert. 6
1. Standart Sarana Prasarana Taman Kanak-Kanak (TK)
Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No. 58 Tahun 2009 Tentang Sta ndar Pendidikan Anak Usia
Dini, terdapat tiga prinsip sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak,
yaitu aman, nyaman, terang, dan memenuhi kriteria kesehatan bagi anak;
sesuai dengan tingkat perkembangan anak; dan memanfaatkan potensi dan
sumber daya yang ada di lingkungan sekitar, termasuk barang limbah/bekas
layak pakai.
2. Standart Sarana Prasarana Sekolah Dasar (SD), menengah (SMP), atas (SMA)
Standar sarana dan prasarana pendidikan berdasarkan ketentuan yang terdapat
pada lampiran Permendiknas No.24/2007 tentang standar sarana dan prasarana
sekolah dibedakan menurut jenjang sekolah yaitu sarana dan prasarana untuk
jenjang SD, jenjang SMP, dan jenjang SMA. Jenis-jenis sarana dan prasarana
yang
distandarkan tersebut meliputi: (1) satuan pendidikan; (2) lahan: (3) bangunan
gedung; (4) kelengkapan prasarana dan sarana.
Secara garis besar, sarana dan prasarana yang dibakukan untuk SD, SMP, dan
SMA tidak berbeda, mencakup satuan pendidikan, lahan, bangunan gedung, dan
kelengkapan prasarana dan sarananya. Perbedaannya terletak pada luas dan
kuantitasnya. Semakin tinggi jenjang sekolah maka akan semakin luas dan
semakin banyak jumlah sarana dan prasarana yang harus disediakan
Pert. 7
D. Manajemen Ruang Belajar

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007


tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah memaparkan
tentang sarana dan prasarana ruang belajar untuk jenjang pendidikan
sebagai berikut:
a. Ruang belajar adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktek yang
tidak memerlukan peralatan khusus, atau praktek
dengan alat khusus yang mudah dihadirkan.
b. Jumlah minimum ruang belajar sama dengan banyak rombongan belajar.
c. Kapasitas maksimum ruang belajar adalah 28 peserta didik.
d. Rasio minimum luas ruang belajar adalah 2 m2/peserta didik. Untuk
rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas
minimum ruang belajar adalah 30 m2 Lebar minimum ruang belajar adalah 5
m.
e. Ruang belajar memiliki jendela yang memungkinkan pencahayaan yang
memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar
ruangan.
f. Ruang belajar memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru
dapat segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan
baik saat tidak digunakan.
1. Perencanaan.
proses memikirkan dan menetapkan secara terencana dalam mengkaji
seluruh aspek terkait dengan pengadaan ruang belajar baru dan pengelolaan ruang
belajar yang sudah ada
2. Pengorganisasian.
ruang belajar ini diatur di bawah kendali kepala sekolah dengan
memberikan wewenang kepada salah satu wakil kepala sekolah untuk
bertanggung jawab dalam hal pengorganisasian dan pemeliharaannya.
3. Pengendalian dan pengawasan
agar kondisi kelas selalu bersih dan baik harus selalu diawasi dan dikontrol
serta dijaga oleh semua warga sekolah.
4. Pemeliharaan.
kegiatan merawat, memelihara dan menyimpan barang-barang di ruang
belajar dan juga memelihara dan merawat ruang belajar itu sendiri.
E. Manajemen Lingkungan Sekolah
1. pengertian
lingkungan adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, kekuatan dan mahluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang menentukan
perikehidupan manusia serta kesejahteraan manusia khususnya dan mahluk hidup
lainnya.
2. Aspek Lingkungan Sekolah Yang Kondusif.
 Aspek tata letak.
 Aspek estetika.
 Aspek tata aturan.
 Aspek atmosfer atau budaya yang berkembang di sekolah.
3. Syarat Terciptanya Lingkungan Sekolah yang Kondusif (fisik)

 Bangunan Sekolah Yang Kokoh Dan Sehat


 Penataan Halaman Sekolah
 Lapangan bermain
 Pepohonan rindang
 Sistem sanitasi dan sumur resapan air
 Tempat pembuangan sampah
 Lingkungan sekitar sekolah yang mendukung
4. Syarat Terciptanya Lingkungan Sekolah yang Kondusif (psikologis)

Keimanan. Kebersamaan
Ketaqwaan Keamanan
Kejujuran Ketertiban
Keteladanan Kebersihan
Suasana Demokratis. Kesehatan
Kepedulian Keindahan
Keterbukaan Sopan santun
5. Lingkungan sekolah sebagai sumber belajar

Anda mungkin juga menyukai