Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

SOP SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH


Tahun : 2022 / 2023

smait.nuristengaran@gmail.com
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMELIHARAAN
SARANA DAN PRASARANA SMAIT NURUL ISLAM
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A. Latar Belakang
Penyelenggaraan proses pendidikan perlu dilakukan secara fleksibel dan terbuka. Proses
yang fleksibel dan terbuka ini juga memungkinkan berkembangnya berbagai pola belajar-
pembelajaran, dimana peserta didik dapat belajar mandiri,belajar jarak jauh, belajar di rumah
(home- schooling), dan belajar dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia di
sekolah.
Sarana dan prasarana sekolah adalah salah satu komponen dalam sistem sekolah. Oleh
karena itu keberadaannya harus selaras dengan komponen yang lain dan ditentukan berdasarkan
fungsi dan tujuan pendidikan di sekolah. Tujuan pendidikan untuk pengembangan potensi
peserta didik secara optimal, menyiratkan bahwa hasil berkembangnya kemampuan optimal
pendidikan lebih diutamakan dari proses diselenggarakannya pendidikan itu.
Agar program belajar-pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif dan efisien,
diperlukan terciptanya lingkungan dan suasana yang menyenangkan dan merangsang.
Lingkungan fisik perlu dirancang dan dikembangkan untuk memungkinkan terselengaranya
berbagai proses belajar dan pembelajaran.
Perlunya dilakukan perbandingan sarana dan prasarana pendidikan di negara lain baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Permen No. 19 tahun 2007 tentang pengelolaan sarana dan sarana menyebutkan bahwa
sekolah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai pengelolaan sarana dan
prasarana. Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada standar dalam hal 1)
merencanakan, memenuhi dan mendayagunakan sarana dan prasarana pendidikan,
2) mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana agar tetap berfungsi
mendukung proses pendidikan, 3) melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas
di sekolah, 4) menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai dengan tujuan
pendidikan dan kurikulum masing-masing tingkat, dan 5) memelihara semua fasilitas fisik dan
peralatan dengan memperhatikan kesehatan dan keamanan lingkungan.
Sarana pendidikan terdiri atas berbagai sumber belajar, yaitu media belajar, alat praktik
pendidikan, laboratorium, buku teks, buku perpustakaan dan sarana yang lainnya yang
diperlukan untuk kelancaran proses pembelajaran di suatu lembaga pendidikan. Sedangkan
prasarana pendidikan meliputi tanah, gedung dan infrastruktur lainnya yang menunjang
kegiatan pendidikan. Sarana dan fasilitas yang ada di sekolah perludidayagunakan dan dikelola
untuk kepentingan proses pembelajaran. Pengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai setiap diperlukan.
Pemeliharaan terhadap sarana dan fasilitas pendidikan di sekolah merupakan aktivitasyang harus
dijalankan untuk menjaga agar perlengkapan yang dibutuhkan oleh personel sekolah dalam
kondisi siap pakai. Kondisi siap pakai ini sangat membantu terhadap kelancaran proses
pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Oleh karena itu, semua perlengkapan yang ada di
sekolah membutuhkan perawatan, pemeliharaan, dan pengawasan agar dapat diberdayakan
dengan sebaik mungkin.

A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301)
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanal Nomor 63 Tahun 2009 Tentang sistem
penjaminan mutu pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan.
5. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Pendidikan.
6. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana
Sekolah dasar dan menengah
7. Permendiknas Nomor 25 tahun 2008 tentag standar perpustakaan
8. Permendiknas nomor 26 tahun 2008 tentang standar laboratorium.

B. Definisi Operasional
Dalam Prosedur Oprasional Standar ini yang dimaksud dengan
1. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar tempat berolah raga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, tempat bermain, dan tempat berekreasi serta sumber
belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
2. Sarana pendidikan merupakan peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang proses pendididkan khususnya proses belajar mengajar,
seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat- alat dan media pengajaran.
3. Prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses
pendidikan atau pengajaran seperti, halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju
sekolah dan lainnya.
4. Pemeliharaan merupakan aktifitas yang harus dijalankan untuk menjaga agar
perlengkapan yang dibutuhkan oleh personel sekolah dalam kondisi siap pakai.
5. Kerusakan adalah tidak berfungsinya sarana dan prasarana akibat:
a. Penyusutan : berkurangnya umur sarana dan atau prasarana.
b. Salah penanganan beban fungsi yang berlebih, kebakaran, dan sebagainya
c. Bencana alam.
d. Biaya pemeliharaan adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk keperluan
perawatan sarana dan prasarana yang sesuai dengan ketentuan yang ditentukan
oleh sekolah.

C. Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat dibuatnya prosedur operasional pemeliharaan sarana dan
prasarana ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan POS pemeliharaan sarana dan prasarana adalah untuk memberikan pedoman,
arahan, informasi tentang tata cara melakukan tindakan pemeliharaan terhadap sarana
dan prasarana sekolah.
2. Manfaat POS pemeliharaan sarana dan prasarana adalah memberikan
kewenangan/ruang bagi petugas dalam pengambilan kebijakan untuk memelihara
sarana dan prasarana.

D. Distribusi atau sasaran


Distribusi prosedur operasional standar pemeliharaan sarana dan prasarana iniditujukan
terhadap pihak-pihak berikut:
1. Kepala Sekolah SMAIT Nurul Islam sebagai penanggung jawab
2. Wakil-wakil Kepala Sekolah
3. Guru dan wali kelas
4. Siswa dan Orang Tua/Wali
5. Pengawas SMAIT Nurul Islam
6. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah

E. Prosedur
1. Tanggung Jawab dan Wewenang
1) Tanggung jawab kepala sekolah untuk membuat perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi dalam rangka pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.
2) Tanggung jawab kepala sekolah untuk menunjuk wakasek sarana prasarana untuk
membantu membuat perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam rangka
pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.
3) Tanggung jawab wakil kepala sekolah sarana prasarana untuk menginventarisir sarana
dan prasarana sekolah, serta membuat program pemanfaatan dan pemeliharaaan
sarana dan prasarana sekolah.
2. Prosedur dalam perencanaan dan pemeliharaan sarana prasarana sekolah
dilakukan melalui tahapan, sebagai berikut :
1) Identifikasi dan analisis kebutuhan sarana dan prasarana
2) Inventarisasi sarana yang ada,
3) Menyeleksi program prioritas,
4) Menyusun anggaran
3. Prosedur pengadaan sarana dan prasarana sekolah melalui usulan
1) Menganalisis kebutuhan dan fungsi sarana dan prasarana.
2) Mengklasifikasikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
3) Membuat proposal pengadaan sarana dan prasarana yang ditujukan kepada pihak
yayasan
4) Bila disetujui maka akan ditinjau dan dinilai kelayakannya untuk mendapat
persetujuan dari pihak yang dituju.
5) Setelah dikunjungi dan disetujui maka sarana dan prasarana akan dikirim ke
sekolah yang mengajukan permohonan pengadaan sarana dan prasarana tersebut.
6) Barang yang sudah diterima didaftar dalam barang inventarsi sekolah
4. Prosedur pengadaan sarana dan prasarana sekolah secara mandiri
1) Menganalisis kebutuhan dan fungsi sarana dan prasarana.
2) Mengklasifikasikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
3) Wakasek Kurikulum mengajukan proposal atau usulan pengadaan sarana dan
prasarana yang ditujukan kepada kepala sekolah.
4) Diadakan pembahasan dalam rapat intern sekolah, bila disetujui maka akan
diadakan survei harga.
5) Setelah survei harga selanjutnya diadakan pembelian.
6) Barang yang sudah dibeli didaftar dalam barang inventarsi sekolah

5. Prosedur Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sekolah


1) Memprogramkan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana dalam RKAS
2) Membuat Laporan Kondisi Sarana dan Prasarana
3) Mengusulkan perbaikan sarpras dengan kondisi rusak ringan atau sedang melalui
komunikasi dengan Bidang Kerumah tanggaan Yayasan

6. Prosedur Penghapusan Sarana dan Prasarana Sekolah


1) Mengidentifikasi Sarana dan Prasarana yang sudah memenuhi kriteria Penghapusan
2) Mengusulkan Penghapusan Sarana dan Prasarana di Sekolah
3) Melakukan Penghapusan Sarana dan Prasarana di Sekolah sesuai ketentuan jika
sudah disetuju
4) Menyimpan berita acara Penghapusan Sarana dan Prasarana di Sekolah
7. Prosedur Peminjaman Sarana dan Prasarana
1) Mengisi buku peminjaman peralatan
2) Menyediakan peralatan yang dipinjam
3) Memeriksa peralatan yang akan dipinjam. Jika kondisi peralatan yang akan
dipinjam mengalami kerusakan, maka peralatan akan diperbaiki.
4) Menggunakan peralatan yang dipinjam, mengembalikan peralatan yang sudah
dipakai ke Waka Sarpras
5) Menyimpan peralatan yang sudah kembali, melakukan perawatan peralata secara
berkala sesuai dengan jadwal perawatan.

F. Unsur – unsur yang menyetujui


Dengan mengucapkan syukur kepada Allah YME dan terimakasih terhadap
pihak pihak yang telah membantu dan bekerjasama dalam penyusunan POS pemeliharaan
sarana dan prasarana SMAIT Nurul Islam menetapkan dan memutuskanpemberlakuannya
sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Kab. Semarang
Pada tanggal : 11 Juli 2022

Unsur-unsur yang menyetujui

Kepala Sekolah Komite Sekolah Perwakilan Orang Tua

(Nurhadi Susilo, M.Pd) (Gatot Widodo Budianto) (Widiyarti, S.Pd)


LAPORAN
SOP SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH
Tahun : 2021 / 2022

smait.nuristengaran@gmail.com
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMELIHARAAN
SARANA DAN PRASARANA SMAIT NURUL ISLAM
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

A. Latar Belakang
Penyelenggaraan proses pendidikan perlu dilakukan secara fleksibel dan terbuka. Proses
yang fleksibel dan terbuka ini juga memungkinkan berkembangnya berbagai pola belajar-
pembelajaran, dimana peserta didik dapat belajar mandiri,belajar jarak jauh, belajar di rumah
(home- schooling), dan belajar dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia di
sekolah.
Sarana dan prasarana sekolah adalah salah satu komponen dalam sistem sekolah. Oleh
karena itu keberadaannya harus selaras dengan komponen yang lain dan ditentukan berdasarkan
fungsi dan tujuan pendidikan di sekolah. Tujuan pendidikan untuk pengembangan potensi
peserta didik secara optimal, menyiratkan bahwa hasil berkembangnya kemampuan optimal
pendidikan lebih diutamakan dari proses diselenggarakannya pendidikan itu.
Agar program belajar-pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif dan efisien,
diperlukan terciptanya lingkungan dan suasana yang menyenangkan dan merangsang.
Lingkungan fisik perlu dirancang dan dikembangkan untuk memungkinkan terselengaranya
berbagai proses belajar dan pembelajaran.
Perlunya dilakukan perbandingan sarana dan prasarana pendidikan di negara lain baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Permen No. 19 tahun 2007 tentang pengelolaan sarana dan sarana menyebutkan bahwa
sekolah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai pengelolaan sarana dan
prasarana. Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada standar dalam hal 1)
merencanakan, memenuhi dan mendayagunakan sarana dan prasarana pendidikan,
2) mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana agar tetap berfungsi
mendukung proses pendidikan, 3) melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas
di sekolah, 4) menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai dengan tujuan
pendidikan dan kurikulum masing-masing tingkat, dan 5) memelihara semua fasilitas fisik dan
peralatan dengan memperhatikan kesehatan dan keamanan lingkungan.
Sarana pendidikan terdiri atas berbagai sumber belajar, yaitu media belajar, alat praktik
pendidikan, laboratorium, buku teks, buku perpustakaan dan sarana yang lainnya yang
diperlukan untuk kelancaran proses pembelajaran di suatu lembaga pendidikan. Sedangkan
prasarana pendidikan meliputi tanah, gedung dan infrastruktur lainnya yang menunjang
kegiatan pendidikan. Sarana dan fasilitas yang ada di sekolah perludidayagunakan dan dikelola
untuk kepentingan proses pembelajaran. Pengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai setiap diperlukan.
Pemeliharaan terhadap sarana dan fasilitas pendidikan di sekolah merupakan aktivitasyang harus
dijalankan untuk menjaga agar perlengkapan yang dibutuhkan oleh personel sekolah dalam
kondisi siap pakai. Kondisi siap pakai ini sangat membantu terhadap kelancaran proses
pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Oleh karena itu, semua perlengkapan yang ada di
sekolah membutuhkan perawatan, pemeliharaan, dan pengawasan agar dapat diberdayakan
dengan sebaik mungkin.

B. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301)
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
41,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)
c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanal Nomor 63 Tahun 2009 Tentang sistem
penjaminan mutu pendidikan.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan.
e. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Pendidikan.
f. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana
Sekolah dasar dan menengah
g. Permendiknas Nomor 25 tahun 2008 tentag standar perpustakaan
h. Permendiknas nomor 26 tahun 2008 tentang standar laboratorium.

C. Definisi Operasional
Dalam Prosedur Oprasional Standar ini yang dimaksud dengan
a. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar tempat berolah raga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, tempat bermain, dan tempat berekreasi serta sumber
belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
b. Sarana pendidikan merupakan peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang proses pendididkan khususnya proses belajar mengajar,
seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat- alat dan media pengajaran.
c. Prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses
pendidikan atau pengajaran seperti, halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju
sekolah dan lainnya.
d. Pemeliharaan merupakan aktifitas yang harus dijalankan untuk menjaga agar
perlengkapan yang dibutuhkan oleh personel sekolah dalam kondisi siap pakai.
e. Kerusakan adalah tidak berfungsinya sarana dan prasarana akibat:
i. Penyusutan : berkurangnya umur sarana dan atau prasarana.
ii. Salah penanganan beban fungsi yang berlebih, kebakaran, dan
sebagainya
iii. Bencana alam.
iv. Biaya pemeliharaan adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk
keperluan perawatan sarana dan prasarana yang sesuai dengan ketentuan
yang ditentukan oleh sekolah.

D. Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat dibuatnya prosedur operasional pemeliharaan sarana dan
prasarana ini adalah sebagai berikut:
a. Tujuan POS pemeliharaan sarana dan prasarana adalah untuk memberikan
pedoman, arahan, informasi tentang tata cara melakukan tindakan pemeliharaan
terhadap sarana dan prasarana sekolah.
b. Manfaat POS pemeliharaan sarana dan prasarana adalah memberikan
kewenangan/ruang bagi petugas dalam pengambilan kebijakan untuk memelihara
sarana dan prasarana.

E. Distribusi atau sasaran


Distribusi prosedur operasional standar pemeliharaan sarana dan prasarana iniditujukan
terhadap pihak-pihak berikut:
a. Kepala Sekolah SMAIT Nurul Islam sebagai penanggung jawab
b. Wakil-wakil Kepala Sekolah
c. Guru dan wali kelas
d. Siswa dan Orang Tua/Wali
e. Pengawas SMAIT Nurul Islam
f. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah

F. Prosedur
1. Tanggung Jawab dan Wewenang
1) Tanggung jawab kepala sekolah untuk membuat perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi dalam rangka pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.
2) Tanggung jawab kepala sekolah untuk menunjuk wakasek sarana prasarana untuk
membantu membuat perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam rangka
pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.
3) Tanggung jawab wakil kepala sekolah sarana prasarana untuk menginventarisir sarana
dan prasarana sekolah, serta membuat program pemanfaatan dan pemeliharaaan
sarana dan prasarana sekolah.
2. Prosedur dalam perencanaan dan pemeliharaan sarana prasarana sekolah
dilakukan melalui tahapan, sebagai berikut :
1) Identifikasi dan analisis kebutuhan sarana dan prasarana
2) Inventarisasi sarana yang ada,
3) Menyeleksi program prioritas,
4) Menyusun anggaran
3. Prosedur pengadaan sarana dan prasarana sekolah melalui usulan
1) Menganalisis kebutuhan dan fungsi sarana dan prasarana.
2) Mengklasifikasikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
3) Membuat proposal pengadaan sarana dan prasarana yang ditujukan kepada pihak
yayasan
4) Bila disetujui maka akan ditinjau dan dinilai kelayakannya untuk mendapat
persetujuan dari pihak yang dituju.
5) Setelah dikunjungi dan disetujui maka sarana dan prasarana akan dikirim ke
sekolah yang mengajukan permohonan pengadaan sarana dan prasarana tersebut.
6) Barang yang sudah diterima didaftar dalam barang inventarsi sekolah

4. Prosedur pengadaan sarana dan prasarana sekolah secara mandiri


1) Menganalisis kebutuhan dan fungsi sarana dan prasarana.
2) Mengklasifikasikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
3) Wakasek Kurikulum mengajukan proposal atau usulan pengadaan sarana dan
prasarana yang ditujukan kepada kepala sekolah.
4) Diadakan pembahasan dalam rapat intern sekolah, bila disetujui maka akan
diadakan survei harga.
5) Setelah survei harga selanjutnya diadakan pembelian.
6) Barang yang sudah dibeli didaftar dalam barang inventarsi sekolah
5. Prosedur Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sekolah
1) Memprogramkan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana dalam RKAS
2) Membuat Laporan Kondisi Sarana dan Prasarana
3) Mengusulkan perbaikan sarpras dengan kondisi rusak ringan atau sedang melalui
komunikasi dengan Bidang Kerumah tanggaan Yayasan

6. Prosedur Penghapusan Sarana dan Prasarana Sekolah


1) Mengidentifikasi Sarana dan Prasarana yang sudah memenuhi kriteria Penghapusan
2) Mengusulkan Penghapusan Sarana dan Prasarana di Sekolah
3) Melakukan Penghapusan Sarana dan Prasarana di Sekolah sesuai ketentuan jika
sudah disetuju
4) Menyimpan berita acara Penghapusan Sarana dan Prasarana di Sekolah

7. Prosedur Peminjaman Sarana dan Prasarana


1) Mengisi buku peminjaman peralatan
2) Menyediakan peralatan yang dipinjam
3) Memeriksa peralatan yang akan dipinjam. Jika kondisi peralatan yang akan
dipinjam mengalami kerusakan, maka peralatan akan diperbaiki.
4) Menggunakan peralatan yang dipinjam, mengembalikan peralatan yang sudah
dipakai ke Waka Sarpras
5) Menyimpan peralatan yang sudah kembali, melakukan perawatan peralata secara
berkala sesuai dengan jadwal perawatan.

G. Unsur – unsur yang menyetujui


Dengan mengucapkan syukur kepada Allah YME dan terimakasih terhadap
pihak pihak yang telah membantu dan bekerjasama dalam penyusunan POS pemeliharaan
sarana dan prasarana SMAIT Nurul Islam menetapkan dan memutuskanpemberlakuannya
sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Kab. Semarang
Pada tanggal : 6 Juli 2021

Unsur-unsur yang menyetujui

Kepala Sekolah Komite Sekolah Perwakilan Orang Tua

(Nurhadi Susilo, M.Pd) (Gatot Widodo Budianto) (Sugiyanto)


LAPORAN
SOP SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH
Tahun : 2020 / 2021

smait.nuristengaran@gmail.com
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMELIHARAAN
SARANA DAN PRASARANA SMAIT NURUL ISLAM
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

A. Latar Belakang
Penyelenggaraan proses pendidikan perlu dilakukan secara fleksibel dan terbuka. Proses
yang fleksibel dan terbuka ini juga memungkinkan berkembangnya berbagai pola belajar-
pembelajaran, dimana peserta didik dapat belajar mandiri,belajar jarak jauh, belajar di rumah
(home- schooling), dan belajar dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia di
sekolah.
Sarana dan prasarana sekolah adalah salah satu komponen dalam sistem sekolah. Oleh
karena itu keberadaannya harus selaras dengan komponen yang lain dan ditentukan berdasarkan
fungsi dan tujuan pendidikan di sekolah. Tujuan pendidikan untuk pengembangan potensi
peserta didik secara optimal, menyiratkan bahwa hasil berkembangnya kemampuan optimal
pendidikan lebih diutamakan dari proses diselenggarakannya pendidikan itu.
Agar program belajar-pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif dan efisien,
diperlukan terciptanya lingkungan dan suasana yang menyenangkan dan merangsang.
Lingkungan fisik perlu dirancang dan dikembangkan untuk memungkinkan terselengaranya
berbagai proses belajar dan pembelajaran.
Perlunya dilakukan perbandingan sarana dan prasarana pendidikan di negara lain baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Permen No. 19 tahun 2007 tentang pengelolaan sarana dan sarana menyebutkan bahwa
sekolah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai pengelolaan sarana dan
prasarana. Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada standar dalam hal 1)
merencanakan, memenuhi dan mendayagunakan sarana dan prasarana pendidikan,
2) mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana agar tetap berfungsi
mendukung proses pendidikan, 3) melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas
di sekolah, 4) menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai dengan tujuan
pendidikan dan kurikulum masing-masing tingkat, dan 5) memelihara semua fasilitas fisik dan
peralatan dengan memperhatikan kesehatan dan keamanan lingkungan.
Sarana pendidikan terdiri atas berbagai sumber belajar, yaitu media belajar, alat praktik
pendidikan, laboratorium, buku teks, buku perpustakaan dan sarana yang lainnya yang
diperlukan untuk kelancaran proses pembelajaran di suatu lembaga pendidikan. Sedangkan
prasarana pendidikan meliputi tanah, gedung dan infrastruktur lainnya yang menunjang
kegiatan pendidikan. Sarana dan fasilitas yang ada di sekolah perludidayagunakan dan dikelola
untuk kepentingan proses pembelajaran. Pengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai setiap diperlukan.
Pemeliharaan terhadap sarana dan fasilitas pendidikan di sekolah merupakan aktivitasyang harus
dijalankan untuk menjaga agar perlengkapan yang dibutuhkan oleh personel sekolah dalam
kondisi siap pakai. Kondisi siap pakai ini sangat membantu terhadap kelancaran proses
pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Oleh karena itu, semua perlengkapan yang ada di
sekolah membutuhkan perawatan, pemeliharaan, dan pengawasan agar dapat diberdayakan
dengan sebaik mungkin.

B. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301)
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
41,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)
c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanal Nomor 63 Tahun 2009 Tentang sistem
penjaminan mutu pendidikan.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan.
e. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Pendidikan.
f. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana
Sekolah dasar dan menengah
g. Permendiknas Nomor 25 tahun 2008 tentag standar perpustakaan
h. Permendiknas nomor 26 tahun 2008 tentang standar laboratorium.

C. Definisi Operasional
Dalam Prosedur Oprasional Standar ini yang dimaksud dengan
a. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar tempat berolah raga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, tempat bermain, dan tempat berekreasi serta sumber
belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
b. Sarana pendidikan merupakan peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang proses pendididkan khususnya proses belajar mengajar,
seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat- alat dan media pengajaran.
c. Prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses
pendidikan atau pengajaran seperti, halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju
sekolah dan lainnya.
d. Pemeliharaan merupakan aktifitas yang harus dijalankan untuk menjaga agar
perlengkapan yang dibutuhkan oleh personel sekolah dalam kondisi siap pakai.
e. Kerusakan adalah tidak berfungsinya sarana dan prasarana akibat:
i. Penyusutan : berkurangnya umur sarana dan atau prasarana.
ii. Salah penanganan beban fungsi yang berlebih, kebakaran, dan
sebagainya
iii. Bencana alam.
iv. Biaya pemeliharaan adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk
keperluan perawatan sarana dan prasarana yang sesuai dengan ketentuan
yang ditentukan oleh sekolah.

D. Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat dibuatnya prosedur operasional pemeliharaan sarana dan
prasarana ini adalah sebagai berikut:
a. Tujuan POS pemeliharaan sarana dan prasarana adalah untuk memberikan
pedoman, arahan, informasi tentang tata cara melakukan tindakan pemeliharaan
terhadap sarana dan prasarana sekolah.
b. Manfaat POS pemeliharaan sarana dan prasarana adalah memberikan
kewenangan/ruang bagi petugas dalam pengambilan kebijakan untuk memelihara
sarana dan prasarana.

E. Distribusi atau sasaran


Distribusi prosedur operasional standar pemeliharaan sarana dan prasarana iniditujukan
terhadap pihak-pihak berikut:
a. Kepala Sekolah SMAIT Nurul Islam sebagai penanggung jawab
b. Wakil-wakil Kepala Sekolah
c. Guru dan wali kelas
d. Siswa dan Orang Tua/Wali
e. Pengawas SMAIT Nurul Islam
f. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah

F. Prosedur
1. Tanggung Jawab dan Wewenang
1) Tanggung jawab kepala sekolah untuk membuat perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi dalam rangka pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.
2) Tanggung jawab kepala sekolah untuk menunjuk wakasek sarana prasarana untuk
membantu membuat perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam rangka
pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.
3) Tanggung jawab wakil kepala sekolah sarana prasarana untuk menginventarisir sarana
dan prasarana sekolah, serta membuat program pemanfaatan dan pemeliharaaan
sarana dan prasarana sekolah.
2. Prosedur dalam perencanaan dan pemeliharaan sarana prasarana sekolah
dilakukan melalui tahapan, sebagai berikut :
1) Identifikasi dan analisis kebutuhan sarana dan prasarana
2) Inventarisasi sarana yang ada,
3) Menyeleksi program prioritas,
4) Menyusun anggaran
3. Prosedur pengadaan sarana dan prasarana sekolah melalui usulan
1) Menganalisis kebutuhan dan fungsi sarana dan prasarana.
2) Mengklasifikasikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
3) Membuat proposal pengadaan sarana dan prasarana yang ditujukan kepada pihak
yayasan
4) Bila disetujui maka akan ditinjau dan dinilai kelayakannya untuk mendapat
persetujuan dari pihak yang dituju.
5) Setelah dikunjungi dan disetujui maka sarana dan prasarana akan dikirim ke
sekolah yang mengajukan permohonan pengadaan sarana dan prasarana tersebut.
6) Barang yang sudah diterima didaftar dalam barang inventarsi sekolah
4. Prosedur pengadaan sarana dan prasarana sekolah secara mandiri
1) Menganalisis kebutuhan dan fungsi sarana dan prasarana.
2) Mengklasifikasikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
3) Wakasek Kurikulum mengajukan proposal atau usulan pengadaan sarana dan
prasarana yang ditujukan kepada kepala sekolah.
4) Diadakan pembahasan dalam rapat intern sekolah, bila disetujui maka akan
diadakan survei harga.
5) Setelah survei harga selanjutnya diadakan pembelian.
6) Barang yang sudah dibeli didaftar dalam barang inventarsi sekolah
5. Prosedur Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sekolah
1) Memprogramkan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana dalam RKAS
2) Membuat Laporan Kondisi Sarana dan Prasarana
3) Mengusulkan perbaikan sarpras dengan kondisi rusak ringan atau sedang melalui
komunikasi dengan Bidang Kerumah tanggaan Yayasan

6. Prosedur Penghapusan Sarana dan Prasarana Sekolah


1) Mengidentifikasi Sarana dan Prasarana yang sudah memenuhi kriteria Penghapusan
2) Mengusulkan Penghapusan Sarana dan Prasarana di Sekolah
3) Melakukan Penghapusan Sarana dan Prasarana di Sekolah sesuai ketentuan jika
sudah disetuju
4) Menyimpan berita acara Penghapusan Sarana dan Prasarana di Sekolah

7. Prosedur Peminjaman Sarana dan Prasarana


1) Mengisi buku peminjaman peralatan
2) Menyediakan peralatan yang dipinjam
3) Memeriksa peralatan yang akan dipinjam. Jika kondisi peralatan yang akan
dipinjam mengalami kerusakan, maka peralatan akan diperbaiki.
4) Menggunakan peralatan yang dipinjam, mengembalikan peralatan yang sudah
dipakai ke Waka Sarpras
5) Menyimpan peralatan yang sudah kembali, melakukan perawatan peralata secara
berkala sesuai dengan jadwal perawatan.

G. Unsur – unsur yang menyetujui


Dengan mengucapkan syukur kepada Allah YME dan terimakasih terhadap
pihak pihak yang telah membantu dan bekerjasama dalam penyusunan POS pemeliharaan
sarana dan prasarana SMAIT Nurul Islam menetapkan dan memutuskanpemberlakuannya
sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Kab. Semarang
Pada tanggal : 11 Juli 2020

Unsur-unsur yang menyetujui

Kepala Sekolah Komite Sekolah Perwakilan Orang Tua

(Nurhadi Susilo, M.Pd) (Gatot Widodo Budianto) (Shanti Puji Rahayu, S.Pd)

Anda mungkin juga menyukai