Anda di halaman 1dari 5

RESUME

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

"Administrasi Sarana dan Prasarana"

DISUSUN OLEH :

JIMI AFRINALDI (20067012)

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Rifma, M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TAHUN 2021/2022
A. Pengertian Administrasi Sarana Prasarana

Administrasi Sarana dan prasarana adalah rangkaian kegiatan yng dilakukan untuk
menunjang proses pembelajaran baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
memanfaatkan SDM dan SDA yang ada dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
dengan efisien dan efektif.

Administrasi sarana dan prasarana dilaksanakan dengan berlandasan pada :


a. Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang system Pendidikan nasional
 Pasal 35 ayat 1
Standar nasional Pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
ketenagaan Pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berlaka.
 Pasal 35 ayat 2
Standar nasional Pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan dan pembiayaan.
b. Peraturan pemerintah no 19 tahun 2005 tentang Satndar Nasional Pendidikan pasal 42
ayat 1 dan ayat 2 dan pasal 43 ayat 1 sampai dengan ayat 6
c. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No 031/0/2002 tentang tugas dan tanggung
jawab Direktorat Pendidikan TK dan SD
d. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 010a/U/1998 tentang
penggunaan Buku Pelajaran
e. Keputusan Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah No. 262/C/Kep/R. 1992 tentang
Pembakuan Sarana Pendidikan bagi Sekolah di Lingkungan pembinaan Direktoran
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sarana Pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu :


1. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai
 Sarana Pendidikan yang habis dipakai, adalah segala bahan atau alat yang apabila
digunakan bisa habis dalam waktu yang relative singkat. Seperti : kapur, bahan
kimia dan sebagainya.
 Sarana Pendidikan yang tahan lama, adalah keseluruhan bahan atau alat yang
dapat digunakan secara terus menerus dan dalam waktu yang relative lama.
Seperti : kursi, meja, papan tulis, dan sebagainya.
2. Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan
 Sarana Pendidikan yang bergerak, adalah sarana Pendidikan yang bisa digerakkan
atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakainya, contohnya : almari, arsip
sekolah, bangku sekolah dan seterusnya.
 Sarana Pendidikan tidak bergerak, adalah semua sarana Pendidikan yang tidak
bisa atau relative sangat sulit untuk dipindahkan, misalnya saluran dari
perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).D
3. Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar.
 Prasarana Pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar
mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan
 Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar.
B. Proses Administrasi Sarana dan Prasarana
Secara kronologis operasional kegiatan administrasi sama adan prasarana Pendidikan
meliputi :
1. Perencanaan pengadaan barang
Memapakan suatu kegiatan administrasi manajemen/pengelolaan yang baik dan tidak
gegabah, tentu diawali dengan suatu perencanaan yang matang dan baik dilaksanakan
semi menghindari teijadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan. Freedman
dan kawan-kawan (1952) mengatakan bahwa perencanaan atau rencana adalah
pengetrapan secara sistematik daripada pengetahuan yang tepat guna untuk mengontrol
dan menentukan arah kecendrungan pembahan, menuju kepada tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Pengadaan barang
Merupakan segala kegiatan untuk menyediakan semua keperluan barang/jasa/benda
bagi keperluan pelaksanaan tugas. Pengadaan sarana dan prasarana Pendidikan
dilakukan sebagai berikut:
 Pengadaan tanah, dilaksanakan dengan cara membeli, menerima hibah, menerima
hak pakai atau tukar.
 Pengadaan bangunan, dilaksanakan dengan membangun bangunan baru, membeli,
menyewa, menerima hibah atau menukar.
 Pengadaan perabot, dilaksanakan dengan membeli, membuat sendiri atau
menerima bantuan/sumbangan.
 Pengadaan kendaraan/alat transportasi
 Pengadaan sarana Pendidikan seperti alat-alat kantor dapat diadakan sesuai
ketentuan yang berlaku, yaitu jumlah besar tertentu.
3. Inventarisasi
Merupakan kegiatan untuk mencatat dan Menyusun daftar barang-barang / bahan yang
ada secara teratur menurut ketentuan yang berlaku.
4. Penyaluran
Merupakan kegiatan yang menyangkut pemindahan barang dan tanggung j awab dari
instansi yang satu kepada instansi yang lain. Kegiatan penyaluran ini dapat berwujud
pendistribusian atau mengeluarkan barang sesuai kebutuhan dosen untuk keperluan
belajar mengajar.
5. Pemanfaatan dan pemeliharaan
Agar setiap barang yang kita miliki senantiasa dapat berfungsi dan digunakan dengan
lancer tanpa banyak menimbulkan gangguan, maka barang-barang tersebut perlu
dirawat secara baik dan kontinu untuk menghindari adanya unsur- unsur pengganggu.
6. Penghapusan dan penyingkiran
Kegiatan ini bertujuan untuk menghilangkan barang-barang milik negara dari daftar
invertaris negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perlu
diperhatikan bahwa penghapusan barang tidak boleh menghambat kelancaran tugas
sehari-hari.
7. Pengendalian
Seluruh kegiatan administrasi sarana dan prasarana Pendidikan tidak bisa berjalan
sendiri tanpa dikendalikan dan diawasi, artinya setiap kegiatan masing- masing akan
dimonitoring setiap saat oleh pimpinan organisasi serta diperhatikan kerja samanya satu
sama lain.
C. Peran guru dalam Administrasi Sarana dan Prasarana
Adapun peran guru dalam administrasi sarana prasarana Pendidikan ialah :
1. Terlibat dalam perencanaan pengadaan alat bantu pengajaran
2. Terlibat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan alat bantu pengajaran yang digunakan
guru.
3. Pengawasan dalam penggunaan alat praktek oleh siswa.

Problematika implementasi Administrasi Sarana dan Prasarana


1. Fasilitas Yang Minim
Volume sarana dan prasarana yang minim masih mejadi permasalahan utama disetiap
sekolah di Indonesia. Terutama di daerah pedesaan yang jauh dari perkotaan. Kasus
seperti ini dapat menimbulkan kesenjangan mutu pendidikan. Banyak peserta didik yang
berada di desa tidak bisa menikmati kenyamanan dan kelengkapan fasilitas seperti
peserta didik di Kota. Oleh karena itu, kualitas pendidikan di desa semakin kalah
bersaing dengan kualitas pendidikan di kota. Selain itu masih banyak fasilitas yang belum
memenuhi mutu standar pelayanan minimal. Hal seperti ini membuktikan bahwa lembaga
pendidikan kurang memfasilitasi bakat dan minat siswa dalam mengembangkan diri.
Akibat ketidak tersedianya fasilitas tersebut, para pelajar mengalokasiakan kelebihan
waktunya untuk hal-hal yang negatif.

2. Alokasi dana yang terhambat


Banyaknya kasus penyalahgunaan dana adminitrasi sekolah, membuat sarana dan
prasarana sekolah tidak terwujud sesuai dengan harapan, adanya permainan uang dalam
adminitrasi membuat pendidikan semakin tidak cepat mencapai titik kebehasilan.

3. Perawatan yang Buruk


Ketidak pedulian dari sekolah terhadap perawatan fasilitas yang ada menjadikan
buruknya sarana dan prasarana. Sikap acuh tak acuh dan tidak adanya pengawasan dari
pemerintah, membuat banyak fasilitas sekolah yang terbengkalai. Ketidaknyamanan
menggunakan fasilitas yang ada, akibat kondisi yang banyak rusak, membuat para pelajar
enggan menggunakannya. Kasus seperti ini biasanya terjadi karena tidak adanya
kesadaran dari setiap guru, siswa, dan pengurus sekolah.

REFERENSI

Gunawan, Ary. 2002. Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro). Jakarta :


PT Rineka Cipta.

Minarti, Sri. 2011. Manajemen Sekolah. Jogjakarta : Ar-Ruzz

Suryosubroto, B. 2004. Manajemen Pendidikan di sekolah. Jakarta : PT Rineka Cipta


Syahril, dkk. 2009. Profesi Kependidikan. Padang : UNP Press.
MIND MAPPING

Administrasi Sarana dan


Prasarana

Administrasi Sarana dan prasarana adalah rangkaian kegiatan


yng dilakukan untuk menunjang proses pembelajaran baik
Pengertian Administrasi secara langsung maupun tidak langsung dengan memanfaatkan
SDM dan SDA yang ada dalam rangka mencapai tujuan
Sarana Prasarana pendidikan dengan efisien dan efektif.Administrasi sarana dan
prasarana dilaksanakan dengan berlandasan pada : Undang-
undang no 20 tahun 2003 tentang system Pendidikan nasional
dengan Pasal 35 ayat 1 Standar nasional Pendidikan terdiri atas
standar isi, proses, kompetensi lulusan, ketenagaan Pendidikan
yang harus ditingkatkan secara berencana dan berlaka.

.
1) Perencanaan pengadaan barang
Proses Administrasi Sarana dan
Prasarana 2) Pengadaan barang

3) Inventarisasi

4) Penyaluran

5) Pemanfaatan dan pemeliharaan

6) Penghapusan dan penyingkiran


Peran guru dalam Administrasi
7)
a) Pengendalian
Terlibat dalam perencanaan pengadaan
Sarana dan Prasarana
alat bantu pengajaran

b) Terlibat dalam pemanfaatan dan


pemeliharaan alat bantu pengajaran yang
digunakan guru.
Problematika implementasi Administrasi
Sarana dan Prasarana : c) Pengawasan dalam penggunaan alat
praktek oleh siswa.
a) Fasilitas Yang Minim

b) Alokasi dana yang terhambat

c) Perawatan yang Buruk

Anda mungkin juga menyukai