Anda di halaman 1dari 5

Nama : Pito Elson

Nim : 21086076

Tugas : Administrasi dan Supervisi pendidikan

Sesi : 0020

LAPORAN HASIL PERKULIAHAN UNTUK TUGAS INDIVIDUAL

A. Pengertian Administrasi Sarana dan Prasarana

1. Pengertian Sarana dan Prasarana

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sarana merupakan segala sesuatu yang dapat
digunakan sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Menurut Ketentuan Umum Permendiknas
No. 24 Th 2007, sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindahkan.

Menurut Ibrahim Bafadal, sarana pendidikan adalah fasilitas, perabot sekolah, atau peralatan sekolah
yang membantu proses pembelajaran yang secara langsung telah digunakan. Sedangkan prasarana
pendidikan perangkat kelengkapan dasar atau perlengkapan yang menunjang pelaksanaan
pembelajaran. (Ibrahim Bafadal, 2003). Secara umum sarana dan prasarana adalah alat dan
perlengkapan yang menunjang untuk proses belajar dalam melakukan pelayanan publik untuk mencapai
tujuan dari pendidikan tersebut. Bila sarana dan prasarana tidak tersedia dengan baik, maka tujuan dan
proses pembelajaran tidak tercapai dengan maksimal.

2. Pengertian Administrasi Sarana dan Prasarana

Kata administrasi berasal dari bahasa Latin, yaitu “ad” dan “ministro”yang mempunyai arti
“kepada” dan “melayani”. Administrasi dapat diartikan pelayanan atau pengabdian pada subjek
tertentu. Sarana dan prasarana adalah alat dan perlengkapan yang menunjang proses belajar dalam
melakukan pelayanan publik untuk mencapai tujuan dari pendidikan tersebut.

Prasarana menurut KBBI adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Sedangkan prasarana pendidikan adalah
semua komponen yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses belajar-mengajar di suatu
sekolah. Gunawan (2004), menyatakan bahwa perlengkapan sekolah atau fasilitas sekolah
dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
Sarana pendidikan. Sarana pendidikan diartikan sebagai semua perangkat peralatan, bahan dan
perabot yang secara langsung digunakan dalam proses belajar-mengajar di sekolah. Prasarana
pendidikan. Prasarana pendidikan diartikan sebagai semua perangkat pendidikan dasar yang secara
tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.

Januartini (2015), menyatakan bahwa sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu
proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena ketika kedua hal tersebut tidak ada,
maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan mendapatkan hasil yang diinginkan sesuai dengan
rencana. Salah satu aspek yang mendapatkan perhatian khusus dari setiap administrator pendidikan
adalah mengenai sarana dan prasarana pendidikan. Secara bahasa, sarana artinya alat langsung agar
meraih tujuan dalam pendidikan. Sarana pendidikan mencakup semua peralatan dan perlengkapan yang
secara langsung digunakan dan menunjang dalam suatu proses pendidikan harus sesuai dengan proses
pembelajaran misalnya, gedung, media pendidikan, kelas, kursi, laboratorium, dll. Sedangkan prasarana
merupakan fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan, seperti kebun
atau taman sekolah.

B. Proses Administrasi Sarana dan Prasarana

Proses dalam administrasi sarana dan prasarana terdiri dari beberapa proses. Adapun proses tersebut
meliputi perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyaluran, pemanfaatan dan pemeliharaan
penghapusan, serta pengawasan.

1. Perencanaan

Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu proses analisis serta penetapan
keperluan yang dibutuhkan dalam suatu proses pembelajaran sehingga lahirlah istilah kebutuhan yang
dibutuhkan (primer) dan kebutuhan yang menunjang. Di dalam proses perencanaan ini harus
dilaksanakan dengan cermat dan teliti baik berkaitan dengan karakteristik sarana dan prasarana yang
diperlukan, jenisnya, jumlahnya dan kendalanya (manfaat yang diraih), serta haranya. Perencanaan
pengadaan perlengkapan pendidikan di sekolah harus diawali dengan analisis jenis pengalaman
pendidikan yang diprogramkan di sekolah, yaitu:

1. Menampung semua usulan pengadaan perlengkapan sekolah yang diajukan oleh setiap unit
kerja dan menginventarisasi kekurangan perlengkapan sekolah.
2. Menyusun rencana keperluan perlengkapan sekolah untuk periode tertentu, contohnya untuk
satu semester atau satu tahun ajaran.
3. Memadukan rencana kebutuhan yang sudah disusun dengan perlengkapan yang sudah ada
sebelumnya.

Menggabungkan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran sekolah yang tersedia. Dalam hal ini,
jika dana yang ada tidak mencukupi untuk pengadaan semua kebutuhan yang dibutuhkan, maka butuh
diadakan seleksi terhadap semua keperluan perlengkapan yang sudah direncanakan dengan melihat
urgensi setiap perlengkapan yang dibutuhkan. Semua kebutuhan yang mendadak didaftar dan
didahulukan pengadaannya.

Menggabungkan rencana (daftar) kebutuhan perlengkapan yang urgen dengan dana atau anggaran yang
ada, maka perlu diadakan seleksi lagi dengan melihat skala prioritas

Penetapan rencana pengadaan akhir.

2. Pengadaan

Pengadaan adalah semua kegiatan penyediaan sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan
tugas. Dalam melakukan sarana dan prasarana ini harus dilaksanakan perencanaan terlebih dahulu.
Dalam pengadaan sarana dan prasarana kantor, maka ada seksi pembekalan yang mempunyai fungsi-
fungsi berikut Penelitian kebutuhan perlengkapan kerja, baik mengenai jumlah maupun mutu.

Standarisasi dan perincian benda. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mengusahakan
standarisasi, yaitu klasifikasi alat-alat, spesifikasi dan rincian alat-alat dengan menggunakan
kemampuannya, standarisasi alat-alat dengan pertimbangan waktu dan efisiensi kerja, pembelian benda
perbekalan, dan pengiriman barang.

3. Inventaris

Inventaris adalah pencatatan atau pendaftaran barang-barang milik kantor, (sekolah, rumah tangga, dan
sebagainya) yang dipakai dalam melaksanakan tugas. Inventarisasi sarana dan prasarana kantor adalah
semua kegiatan dan usaha untuk meraih data yang dibutuhkan mengenai sarana dan prasarana yang
dimiliki. Secara singkat inventaris bisa diartikan sebagai pencatatan terhadap sarana dan prasarana.
Tujuan dari inventaris sarana dan prasarana, yaitu:

1. Agar peralatan tidak mudah hilang.


2. Adanya bukti secara tertulis terhadap kegiatan pengelolaan barang sehingga bisa
dipertanggungjawabkan.
3. Memudahkan dalam pengecekan barang.
4. Memudahkan dalam pengawasan.
5. Memudahkan ketika mengadakan kegiatan mutasi atau penghapusan barang secara
berkelanjutan.
4. Penyaluran

Penyaluran adalah kegiatan yang menyangkut pemindahan barang dan bertanggung jawab dari instansi
atau pemegang yang satu kepada instansi lain. Kegiatan penyaluran barang ada tiga bagian, yaitu:

Penyusunan alokasi. Penyusunan alokasi digunakan untuk menghindari pemborosan dalam pembagian
atau pendistribusian barang, sehingga merata dan seimbang dengan kebutuhan pemakaiannya masing-
masing, maka perlu disusun alokasi kuantitas dan frekuensi pendistribusiannya.

Pengiriman barang. Pengiriman barang dari pusat-pusat penyalur barang perlu diketahui cara
pengiriman, pengemasan, pemuatan, pengangkutan dan pembongkaran. Penyerahan barang. Dalam
penyerahan barang sebaiknya tidak dilupakan untuk mengisi daftar penyerahan barang, surat pengantar,
faktur, tanda terima penyerahan barang, biaya pengiriman, dll.

5. Pemanfaatan dan Pemeliharaan

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, maka setiap sarana prasarana harus diatur penggunaanya
seoptimal mungkin. Khususnya buku-buku, alat peraga dan alat pelajaran yang membantu proses
belajar mengajar lainnya, oleh guru mata pelajaran agr menyusun program penggunaan alat yang
dikaitkan dengan program pengajaran. Tujuan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor, adalah a) agar
barang tidak mudah rusak karena suhu, cuaca bahkan hama, b) agar barang tidak mudah hilang, c) agar
barang tidak kadaluarsa, d) agar barang tidak mudah kusut, dan e) agar sarana dan prasarana selalu
dalam keadaan bersih.

6. Penghapusan

Penghapusan sarana dan prasarana adalah kegiatan yang bertujuan untuk menghapus barang-barang
milik negara dari Daftar Inventaris Departemen Pendidikan dan Kebudayaan berdasarkan perundang-
undangan yang berlaku. Beberapa pertimbangan butuhnya penghapusan barang, antara lain, a)
mencegah atau membatasi kerugian yang lebih besar, b) meringankan beban kerja dari inventarisasi
karena banyaknya barang-barang yang tertinggal dalam gudang menyusut, c) membebaskan barang dari
tanggung jawab satuan organisasi lembaga yang mengurusnya.

7. Pengawasan
Seluruh kegiatan administrasi sarana dan prasarana pendidikan tidak bisa berjalan sendiri tanpa
dikendalikan dan diawasi, artinya setiap kegiatan masing-masing akan dimonitoring setiap saat oleh
pimpinan organisasi serta diperhatikan kerja sama satu sama lain. Pengawasan bukan merupakan suatu
pengaturan yang kaku dan akan membatasi ruang gerak masing-masing fungsi pengelolaan, tapi
merupakan koordinasi serta akselerasi bagi seluruh fungsi pengelolaan administrasi, sehingga
pemborosan waktu, tenaga dan biaya bisa dihindari.

C. Peran Guru dalam Administrasi Sarana dan Prasarana

Kebijakan pemerintah tentang pengelolaan sarana dan prasarana sekolah tertuang di dalam UU Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 45 ayat (1) yaitu, “setiap satuan pendidikan formal dan
nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan
peserta didik”. Adapun peran guru dalam administrasi sarana dan prasarana sekolah yaitu, 1) terlibat
dalam perencanaan pengadaan alat bantu pengajaran, 2) terlibat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan
alat bantu pengajaran yang digunakan guru, dan 3) pengawasan dalam penggunaan alat praktek oleh
siswa.

Anda mungkin juga menyukai