Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian Administrasi Sarana dan Prasarana

Kata administrasi berasal dari bahasa latin “ad” dan “ministro”, yang mempunyai
arti “kepada” dan ”melayani”. Administrasi dapat diartikan pelayanan atau
pengabdian kepada subyek tertentu. Secara istilah administrasi yaitu upaya
mencapai tujuan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan orang-orang
dalam suatu pola kerjasama.
Sarana adalah alat yang digunakan secara langsung untuk mencapai tujuan
misalnya ruang kelas, buku, papan tulis, dan lainnya. Sedangkan prasarana adalah
“alat tidak langsung yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan
misalnya lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, dan lain
sebagainya (Januartiny, 2015)
Salah satu aspek yang mendapat perhatian utama dari setiap administrator
pendidikan adalah mengenai sarana dan prasarana pendidikan. Secara etimologis
(bahasa) sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Sarana
pendidikan umumnya mencakup semua peralatan dan perlengkapan yang secara
langsung dipergunakan dan menunjang dalam proses pendidikan harus sesuai
dengan proses pembelajarannya seperti gedung, ruang belajar atau kelas, alat-alat
atau media pendidikan, meja, kursi, laboratorium dan sebagainya (Januartiny,
2015).
Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu
proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal
ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai
hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana.
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan
yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan yang berkelanjutan terhadap benda-benda dan bahan pendidikan.
Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup dengan kualitas yang baik, sangat
dibutuhkan setiap organisasi di mana pun dalam menyelenggarakan kegiatannya
untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan dapat diartikan sebagai segenap
proses pengadaan dan pendayagunaan komponen-komponen yang secara langsung
maupun tidak langsung menunjang proses pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien.
Tanpa adanya sarana dan prasarana, mustahil tujuan akan dapat dicapai. Demikian
halnya kantor, tempat berlangsungnya kegiatan yang berkaitan dengan
ketatausahaan atau administrasi yang sangat memerlukan sarana dan prasarana
kantor.
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat penting
untuk menunjang suatu tujuan dari pendidikan itu sendiri, sebagai calon seorang
pendidik atau seorang guru kita harus tahu dan memahami administrasi sara dan
prasarana, untuk meningkatkan daya kerja yang efektif dan efisien serta mampu
menghargai etika kerja sesama personal pendidikan, dan terciptalah keserasian
dan kenyamanan.
Administrasi Sarana dan Prasarana pendidikan merupakan seluruh proses yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara kontinu terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa siap
pakai (ready for use) dalam PBM sehingga PBM semakin efektif dan efisien guna
membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Fasilitas atau
benda-benda pendidikan dapat ditinjau dari fungsi, jenis dan sifatnya.
(Departemen Pendidikan, 2007).
Dapat disimpulkan bahwa administrasi sarana dan prasarana adalah sesuatu hal
yang dirancang dan diatur dengan sebaik-baiknya yang berupa barang atau
gedung dengan memiliki tujuan tertentu dalam mewujud pendidikan yang baik.

2. Tujuan Administrasi Sarana dan Prasarana

Secara umum, tujuan administrasi sarana prasarana pendidikan adalah memberi


layanan secara profesional di bidang sarana prasarana pendidikan dalam rangka
terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien. Secara rinci
tujuannya adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengupayakan pengadaan serana dan prasarana pendidikan melalui
sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan saksama.
Dengan perkataan ini, melalui administrasi perlengkapan pendidikan diharapkan
semua perlengkapan yang di dapatkan oleh sekolah adalah serana dan serana
pendidikan yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan
dana yang efisien.
2. Untuk mengupayakan pemakaian sarana prasarana sekolah secara tepat dan
efisien.
3. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga
keberadaannya selalu dan kondisi siap pakai setiap diperlukan oleh semua
personel sekolah.
3. Prinsip Administrasi Sarana dan Prasarana

Agar tujuan-tujuan administrasi sarana dan prasarana bisa tercapai ada beberapa
prinsip yang perlu di perhatikan dalam mengelola perlengkapan di sekolah,
prinsip-prinsip yang dimaksud adalah :
1) Prinsip Pencapaian Tujuan
Pada dasarnya administrasi sarana dan prasarana sekolah dilakukan dengan
maksud agar semua fasilitas sekolah dalam keadaan kondisi siap pakai. Oleh
sebab itu, manajemen perlengkapan sekolah dapat di katakan berhasil bilamana
fasilitas sekolah itu selalu siap pakai setiap saat, pada setiap seorang personel
sekolah akan menggunakannya.
2) Prinsip Efisiensi
Dengan prinsip efisiensi semua kegiatan pengadaan sarana dan prasarana sekolah
di lakukan dengan perencanaan yang hati, sehingga bisa memperoleh fasilitas
yang berkualitas baik dengan harga yang relatif murah. Dengan prinsip efisiensi
berarti bahwa pemakaian semua fasilitas sekolah hendaknya dilakukan dengan
sebaik-baiknya, sehingga dapat mengurangi pemborosan. Maka sarana dan
prasarana sekolah hendaknya dilengkapi dengan petunjuk teknis penggunaan dan
pemeliharaannya. Petunjuk teknis tersebut dikomunikasikan kepada semua
personil sekolah yang di perkirakan akan menggunakannya. Selanjutnya,
bilamana di pandang perlu, di lakukan pembinaan terhadap semua personel.
3) Prinsip administratif
Di Indonesia terdapat sejumlah peraturan perundang-undangan yang berkenaan
dengan sarana dan prasarana pendidikan sebagai contoh adalah peraturan tentang
inventarisasi dan penghapusan perlengkapan milik negara. Dengan prinsip
administratif berarti semua perilaku pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan
di sekolah itu hendaknya selalu memperhatikan undang-undang, peraturan,
instruksi, dan pedoman yang telah di berlakukan oleh pemerintah. Sebagai upaya
penerapannya, setiap penanggung jawab pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan hendaknya memahami semua peraturan perundang-undangan tersebut
dan menginformasikan kepada semua personel sekolah yang di perkirakan akan
berpartisipasi dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan.
4) Prinsip Kejelasan Tanggung Jawab
Di Indonesia tidak sedikit adanya kelembagaan pendidikan yang sangat besar dan
maju. Oleh karena besar, sarana dan prasarananya sangat banyak sehingga
manajemennya melibatkan banyak orang. Bilamana hal itu terjadi maka perlu
adanya pengorganisasian kerja pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan.
Dalam pengorganisasiannya, semua tugas dan tanggung jawab semua orang yang
terlibat itu perlu di deskripsikan dengan jelas
5) Prinsip Kekohesifan
Dengan prinsip kekohesifan berarti manajemen sarana dan prasarana pendidikan
di sekolah hendaknya terealisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang
sangat kompak. Oleh karena itu, walaupun semua orang yang terlibat dalam
pengelolaan sarana dan prasarana itu telah memiliki tugas dan tanggung jawab
masing-masing, namun antara satu dengan yang lainnya harus selalu bekerja sama
dengan baik.

Referensi:
Bahan Ajar (Handout) Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Administrasi
Sarana dan Prasarana. Universitas Negeri Padang.
Barnawi, dan M. Arifin. (2012). Manajemen Sarana dan Prasarana sekolah.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Saidah, N. Pengertian, Proses Administrasi Sarana dan Prasarana. Universitas
Negeri Padang.
Rossevin, Q. (2019). Administrasi Sarana dan Prasarana. Universitas Negeri
Padang.

Anda mungkin juga menyukai