Anda di halaman 1dari 7

Peningkatan Keterampilan Menulis…. (Laila Jannantin) 2.

149

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA


KELAS 4 SD MENGGUNAKAN MIND MAP

IMPROVING 4TH GRADE’S SHORT STORY WRITING SKILL USING MIND MAP

Oleh: Laila Jannatin Husna, Universitas Negeri Yogyakarta


laila.jannatin04@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek melalui penggunaan
mind map pada siswa kelas IV SD Negeri Ngasem. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskripstif
kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian yaitu siswa kelas 4 SD Negeri Ngasem yang berjumlah 25 siswa.
Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Intrumen penelitian menggunakan lembar
observasi dan tes menulis cerita pendek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan mind map
dapat meningkatkan hasil keterampilan menulis cerita pendek. Hasil peningkatan keterampilan menulis cerita
pendek ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa. Siklus I sebesar 70,36, dan siklus II sebesar
73,48. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan pada saat observasi sebesar 24%, siklus I sebesar 32% dan siklus
II sebesar 80%.

Kata kunci: keterampilan menulis cerita pendek

Abstract
This research aims to improve 4th grade students’ of SDN Ngasem skills of writing short story by using
mind map. The data analysis techniques used quantitative and qualitative descriptive analysis metodh. The
subject of this research were 25 students of 4th grade class of SDN Ngasem. The data collection techniques
were observation and test. The data instruments were observation sheets and short story writing tests. The
results showed that the use of mind map can improve students’ short story writing skillss. The improvement of
short story writing skills are shown by the increasing of students’ avarage score. The cycle I is 70, 36 and the
cycle II is 73, 48. Total number of the students whose score were complete on the observation is 24%, 32%
on cycle I and 80% on cycle II.

Key words: short story writing skill

PENDAHULUAN Keterampilan menulis ini dapat berpengaruh

Keterampilan berbahasa dan bersastra pada keterampilan membacanya. Jika siswa

Indonesia meliputi: keterampilan menyimak, kurang lancar dalam keterampilan menulis

keterampilan berbicara, keterampilan maka siswa tersebut akan kesulitan dalam

membaca dan keterampilan menulis (Tarigan, memahami dari sebuah tes tertulis karena tidak

2008: 1). Keempat keterampilan tersebut mengetahui huruf dari tulisan yang terdapat

saling berhubungan satu sama lain dalam pada tes.

proses pemerolehan bahasa. Keterampilan Keberhasilan pembelajaran menulis


menulis akan dikuasai setelah keterampilan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
menyimak, keterampilan berbicara, dan guru, siswa, teknik pembelajaran, materi
keterampilan membaca dikuasai dengan baik. pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi
Para siswa juga harus lancar dalam menulis. pembelajaran, dan lingkungan. Guru
2.150 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 22 Tahun ke-8 2019

menganggap dirinya sebagai sumber utama keterampilan berbicara, keterampilan membaca,


pengetahuan, sehingga teknik ceramah dan keterampilan menulis. Berdasarkan
dengan memberikan contoh secara lisan keempat aspek keterampilan tersebut, dalam
masih menjadi pilihan utama dalam penelitian ini, lebih difokuskan pada
pembelajaran menulis. Dalam pembelajaran keterampilan menulis.
menulis, hendaknya guru menggunakan Menurut Tarigan (Dalman, 2012: 4)
teknik yang menarik. Hasil tulisan siswa yang menulis ialah menurunkan atau melukiskan
rendah dikarenakan kurangnya minat siswa lambang-lambang grafis yang menghasilkan
dalam menulis, kurangnya kreativitas siswa suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang
dalam mengembangkan ide yang akan sehingga orang lain dapat membaca lambang-
disampaikan, dan kecenderungan siswa ingin lambang grafis tersebut dan dapat memahami
menghasilkan tulisan yang panjang tanpa bahasa dan grafis itu. Tarigan (2005:21)
memperhatikan kaidah penulisan. Untuk mengemukakan bahwa menulis ialah
mengatasi hal tersebut siswa perlu menurunkan atau melukis lambang-lambang
mendapatkan pembelajaran keterampilan grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang
menulis secara rutin, seimbang, terpadu, dipahami oleh sesorang sehingga orang lain
tematis, dan berkesinambungan. Penerapan dapat membaca lambang-lambang grafis
Kurikulum 2013 bertujuan untuk tersebut dan dapat memahami bahasa dan
mengembangkan aktivitas siswa yaitu grafis itu.
mengamati, menanya, mengumpulkan Di SD, mata pelajaran Bahasa Indonesia
informasi, menegosiasi, mengkomunikasikan, mengajarkan keterampilan dasar berbahasa
dan mencipta. Semua hal yang dikembangkan diantaranya keterampilan menulis dan
tersebut menuntut kemandirian siswa. Tidak membaca. Keterampilan menulis maupun
seperti pembelajaran dengan menggunakan keterampilan berbahasa dan bersastra lainnya
kurikulum terdahulu yang siswa masih diberi dipelajari dalam mata pelajaran Bahasa
tahu. Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk Indonesia. Siswa telah mempelajari
mencari tahu sendiri informasi dan keterampilan-keterampilan tersebut mulai dari
pengetahuan dari berbagai sumber belajar. kelas I. Pembelajaran menulis di kelas rendah,
Informasi dan pengetahuan itulah yang yaitu kelas I, II, dan III berfokus pada menulis
nantinya akan digunakan untuk menciptakan permulaan. Sedangkan, pembelajaran menulis
sendiri sesuatu yang selama ini telah di kelas tinggi, yaitu kelas IV, V, dan VI
dipelajari. Keterampilan-keterampilan yang berfokus pada menulis lanjut. Menulis
ajarkan dalam Pembelajaran bahasa Indonesia permulaan menekankan tentang cara menulis
di sekolah dasar mencakup empat aspek huruf yang benar dan penggunaan ejaan yang
keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, benar. Adapun menulis lanjut menekankan
Peningkatan Keterampilan Menulis…. (Laila Jannantin) 2.151

pada pengembangan ide atau gagasan tanda baca. Saat pembelajaran siswa kurang
dengan ejaan yang benar (Akhadiah, 1992: fokus saat guru menjelaskan tentang mind
66-67). Subjek penelitian ini adalah seluruh map. Hal ini dikarenakan langkah-langkah
siswa kelas IV SD Negeri Ngasem, maka yang digunakan kurang tepat. Guru kurang
pembelajaran menulis di kelas IV akan memberikan bimbingan saat siswa membuat
dibahas lebih lanjut, terutama menulis cerita mind map. Selain itu juga berdasar nilai yang
pendek. telah diperoleh, pada materi menulis cerita
Berdasarkan penjelasan tentang menulis pendek lebih rendah dibanding dengan materi
di atas, menulis menekankan pada keterampilan menulis yang lainnya. Untuk
mengembangkan ide. Untuk itu digunakanlah meningkatkan keterampilan menulis cerita
mind map dalam pembelajaran menulis cerita pendek siswa kelas IV SD Negeri Ngasem
pendek. Sejalan dengan teori tentang mind Magelang perlu diadakan penelitian perbaikan
map yang dikemukan oleh Buzan (2008: 8) hasil proses pembelajaran dengan
bahwa mind map merupakan cara paling menggunakan mind map. Pembelajaran dengan
mudah untuk memasukkan informasi ke dalam menggunakan mind map adalah solusi agar
otak dan mengambil informasi dari otak. Cara pembelajaran khususnya Bahasa Indonesia
ini adalah cara kreatif dan efektif dalam menarik bagi siswa dan siswa mempunyai
membuat catatan, sehingga dikatakan mind gambaran tentang apa yang akan ditulis pada
map benar-benar “memetakan” pikiran cerita pendek tersebut. Penggunaan mind map
seseorang. Melalui mind map dapat juga untuk bermanfaat untuk menarik perhatian siswa dan
meningkatkan pemahaman dan kreativitas memudahkan siswa dalam menuliskan
siswa dalam menulis cerita pendek. Selain itu ceritanya. Siswa juga akan lebih
sama halnya dengan manfaat mind map mengembangkan kreativitasnya.
menurut De Porter (2006: 172) adalah mind
map dapat membantu siswa memusatkan METODE PENELITIAN

perhatian, meningkatkan pemahaman, Jenis Penelitian

imajinasi dan kreativitas. Jenis penelitian yang digunakan dalam

Berdasakan pengamatan dan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

wawancara dengan guru kelas IV dapat (Classroom Action Research). Arikunto (2016:

teramati bahawa siswa masih merasa 124) berpendapat penelitian tindakan kelas

kesulitan dalam membuat cerita pendek. adalah penelitian tindakan yang dilakukan oleh

Ketika siswa diminta untuk menulis sebuah guru dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

cerita pendek, masih ada beberapa siswa yang pembelajaran di kelasnya. Penelitian tindakan

hasil tulisannya belum benar. Masih ada yang kelas memiliki fokus pada proses belajar-

kurang tepat dalam penggunanan ejaan dan mengajar yang terjadi di kelas.
2.152 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 22 Tahun ke-8 2019

Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas data yang dibutuhkan (Arikunto, 2010: 175).
yaitu untuk memperbaiki dan meningkatkan Teknik pengumpulan data yang digunakan
kualitas pembelajaran, sejalan dengan dengan pada penelitian ini adalah lembar observasi
penelitian ini yang betujuan untuk dan tes tertulis.
meningkatkan keterampilan menulis cerita Lembar observasi yang digunakan dalam
pendek melalui penggunaan mind map pada penelitian ini adalah tabel checklist untuk
siswa kelas IV SD Negeri Ngasem Magelang mencatat beberapa aspek aktivatas siswa
Tahun 2018/2019. selama proses pembelajaran keterampilan
Waktu dan Tempat Penelitian menulis cerita pendek melalui penggunaan
Penelitian ini dilakukan di Kelas IV SD mind map. Aktivitas diamati dari kegiatan
Negeri Ngasem yang beralamat di Dusun pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
Bendolang, Desa Ngasem, Kecamatan penutup. Lembar tes ini dilakukan
Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Penelitian menggunakan lembar kerja siswa untuk
dilaksanakan pada rentang waktu bulan Mei menulis cerita pendek dengan penggunaan
2019 sampai dengan Juni 2019 atau pada mind map. Pelaksaan tes dilaksanakan pada
tahun ajaran 2018/2019 di semester genap. setiap akhir setiap siklus. Hal ini bertujuan
Subjek dan Objek Penelitian untuk mengetahui peningkatan keterampilan
Subjek dalam penelitian ini adalah menulis cerita pendek siswa kelas IV SD
siswa kelas IV SD Negeri Ngasem yang Negeri Ngasem Magelang dengan
berjumlah 25 siswa yang terdiri dari laki- menggunakan mind map setelah dilakukan
laki yang berjumlah 13 siswa dan tindakan dalam penelitian.
perempuan 12 siswa. Objek penelitian ini Teknik Analisis Data
adalah keterampilan menulis cerita pendek. Arikunto (2007: 131-132) mengatakan
Skenario Tindakan bahwa dalam penelitian tindakan kelas ada dua
Penelitian tindakan kelas ini jenis pengumpulan data yang dilakukan peneliti
dilaksanakan sesuai dengan model dari yaitu data kulitatif dan kuantitaif. Data kualitatif
Kemmis dan Mc. Taggart yang melalui digunakan untuk menentukan peningkatan
beberapa siklus dimana setiap siklus proses belajar khususnya berbagai tindakan yang
terdapat tiga tahapan, yaitu perencanaan, dilakukan oleh guru. Data kualitatif berupa data
tindakan dan pengamatan, dan refleksi. hasil belajar, observasi keterampilan guru serta
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahasa
Pengumpulan data dilakukan untuk Indonesia. Analisis data kuantitatif digunakan
memperoleh data penelitian. Teknik untuk memperoleh perhitungan persentase rata-
pengumpulan data adalah cara yang rata hasil menulis cerita pendek yang dilakukan
digunakan oleh peneliti untuk memperoleh siswa. Data yang diperoleh berdasarkan
Peningkatan Keterampilan Menulis…. (Laila Jannantin) 2.153

penilaian hasil tes dilakukan secara individu ada siswa yang bercanda dan berbicara dengan
menggunakan rumus berikut. temannya. Sehingga sedikit menggangu proses
pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan
Sedangkan untuk mengetahui hasil rata-rata siswa dibagikan teks cerita. Siswa diminta
kelas yaitu sebagai berikut membaca teks cerita dan kemudian dianalisis
unsur-unsur instrisiknya. Siswa bersama guru
Mean =
bertanya jawab terkait unsur-unsur intrinsik
yang terdapat pada teks cerita yang telah
Keterangan :
dibaca. Guru memberikan apresiasi dan pujian
Mean : Rata-rata kepada siswa yang benar menjawab
: Jumlah nilai seluruh pertanyaan. Kegiatan dilanjutkan siswa dibagi
siswa n : Jumlah siswa menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan 4-5 siswa setiap kelompoknya.
HASIL PENELITIAN DAN Salah satu perwakilan setiap kelompok
PEMBAHASAN mengambil buku cerita pendek di
Penelitian keterampilan menulis cerita perpustakaan. Kemudian siswa menyelesaikan
pendek melalui penggunaan mind map ini LKS yang bersama kelompoknya.
dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Ngasem Pada siklus I pertemuan kedua siswa
Magelang pada bulan Juni semester genap mulai partipasi aktif dalam pembelajaran. Siswa
tahun ajaran 208/2019. Penilitian ini terlihat antusias saat guru menjelaskan tentang
dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dan langkah-langkah menggunakan mind map.
siklus II dilaksanakan dengan dua kali Siswa berani bertanya terkait mind map
petemuan dan dilaksanakan tes tertulis meskipun masih bertanya dengan bersahut-
menulis cerita pendek pada akhir pertemuan sahutan. Kemudian guru meminta siswa jika
setiap siklus yang dikerjakan secara individu. ingin bertanya agar mengangkat tangan terlebih
Pengambilan data diperoleh pada saat dahulu. Namun siswa masih belum percaya diri
observasi dan saat pelaksanaan penelitian. bertanya dengan mengangkat tangan terlnih
Pada kegiatan siklus I melalui hasil dahulu. Guru memberikan motivsi agar siswa
observasi dan tertulis dapat diketahui bahwa percaya diri. Kegiatan dilanjutkan siswa dibagi
pada saat proses pembelajaran menulis menjadi beberapa kelompok dan mengerjakan
menggunakan mind map siswa belum LKS. Kemudia kegiatan dilanjutkan dengan
terbiasa. Siswa masih perlu dibimbing saat melaksanakan evaluasi pada akhir pertemuan
membuat mind map. Saat guru menjelaskan kedua siklus I siswa mengerjakan evaluasi
unsur-unsur intrinsik cerita pendek masih secara individu.
2.154 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 22 Tahun ke-8 2019

Hasil refleksi siklus I dapat dinyatakan map ini, siswa sangat antusias, berpartipasi
baik namun belum memenuhi kriteria aktif dan kreatif.
keberhasilan yang diharapkan. Hal ini Peningkatan hasil keterampilan menulis
dikarenakan kurang optimalnya penerapannya cerita pendek dan tingkat ketuntasan pada
dalam pembelajaran, guru dan siswa belum penelitian ini akan disajikan pada tabel dan grafik
terbiasa menggunakan mind map. Berdasarkan berikut.
hasil tes tertulis evaluasi menulis cerita pendek 16

14
menggunakan mind map diperoleh hasil rata- 12

10

rata 70,36 dengan persentase ketuntasan 8

sebesar 48% atau 12 siswa dari 25 siswa 4

dengan nilai tertinggi 74 dan nilai terendah 66. 0

Penceritaan
Setting
Tokoh

Alur
Tema

Amanat

Gaya
Hasil refleksi siklus II dinyatakan baik Observasi
Siklus I
dan sudah memenuhi kriteria keberhasilan Siklus II

tindakan yang diharapkan. Pembelajaran Gambar 1. Diagram Rata-rata Aspek


Keterampilan Menulis Cerita Pendek
keterampilan menulis cerita pendek
menggunakan mind map lebih optimal 80

dibanding dengan siklus I. Siswa sudah 75

70

berpartisipasi aktif selama pembelajaran 65

60
Observasi Siklus I Siklus II
keterampilan menulis cerita pendek. Selain
Gambar 2. Diagram Rata-rata Hasil
itu juga siswa lebih kreatif dalam membuat
Keterampilan Menulis Cerita Pendek dari
mind map untuk kemudian dikembangkan Observasi sampai Siklus II
menjadi cerita pendek. Berdasarkan hasil tes
tertulis evaluasi siklus II diperoleh hasil SIMPULAN DAN SARAN

rata-rata 73,48 dengan persentase ketuntasan Simpulan


Berdasarkan hasil penelitian dan
sebesar 80% atau 20 dari 25 siswa
pembahsan yang telah diuraikan, dapat
dengan nilai tertinggi 77 dan nilai terendah
disimpulkan sebagai berikut.
66.
Pembelajaran keterampilan menulis cerita
Keterampilan menulis cerita pendek
pendek dapat meningkat melalui langkah-
pada kelas IV SD Negeri Ngasem terbukti
langkah pembelajaran. Langkah- langkah yang
meningkat. Hal ini terlihat dari data
digunakan untuk meningkatkan keterampilan
penelitian yang mengalami peningkatan dari
menulis cerita pendek adalah (1) siswa
kegiatan observasi sampai siklus II. Selama
memperhatikan penjelasan unsur-unsur
proses pembalajaran keterampilan menulis
instrinsik cerita pendek, (2) siswa
cerita pendek melalui penggunaan mind
memperhatikan penjelasan kaidah tata cara
Peningkatan Keterampilan Menulis…. (Laila Jannantin) 2.155

menulis yang baik, (3) siswa memperhatikan 2. Guru dapat meningkatkan keaktifan dan
contoh mind map yang menarik, (4) siswa motivasi siswa selama pembelajaran
dibimbing saat menulis cerita pendek, (5) menulis dengan menggunakan mind map.
siswa sibimbing saat membuat mind map, (6) 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
siswa menerima umpan balik dari tugasnya. menjadi salah satu masukan bagi sekolah
Hasil peningkatan keterampilan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
menulis cerita pendek terlihat dari keaktifan keterampilan menulis cerita pendek
siswa dalam menyiapkan pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
menulis, respon dari guru dan siswa, dan
menggunakan mind map. Peningkatan nilai Akhadiah, S. (1992). Bahasa Indonesia I.
Jakarta: Depdikbud.
siswa terlihat dari rata-rata hasil tes pada
observasi adalah 65,56 meningkat menjadi Arikunto, S. (2010). Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
70,36 pada siklus I dan pada siklus II adalah
73,48. Persentase ketuntasan kriteria Arikunto, S. (2007). Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
keberhasilan tindakan juga meningkat pada
observasi sebesar 24% kemudian pada siklus Buzan, T. (2008). How To Mak Mind Map
(Mind Map untuk Meningkatkan
I sebesar 48% dan pada siklus II sebesar 80%. Kreativitas). Penerjemah: Eric Surya
Peningkatan rata-rata nilai pada observasi Putra. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
meningkat 4,8, siklus I- siklus II meningkat Dalman. (2012). Keterampilan Menulis.
3,12. Sedangkan peningkatan persentase Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada
ketuntasan pada saat observasi-siklus I DePorter, B. & Hernacki, M. (2006). Quantum
meningkat 24%, siklus I- siklus II meningkat Learning: Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan. Bandung:
32% dan dari observasi hingga siklus II Kaifa.
meningkat 56%. Penelitian diakhiri pada
Tarigan, H.G. (2008). Menulis Sebagai Suatu
siklus II karena rata-rata tes keterampilan Keterampilan Berbahasa. Bandung: CV.
menulis dan ketuntasan siswa telah mencapai Angkasa.
kriteria keberhasilan yang diharapkan. Tarigan, H.G. (2005). Menulis sebagai suatu
Saran Keterampilan Berbahasa. Bandung: CV.
Angkasa.
Berdasarkan simpulan dari hasil
penelitian di atas, ada beberapa saran yang
dapat disampaikan.
1. Siswa dapat mempraktikkan penggunaan
mind map untuk menulis cerita pendek
dengan membiasakan berpikir kreatif
dalam membuat membuat mind map.

Anda mungkin juga menyukai