PENDIDIKAN IPA SD
Tentang
“Teori-teori Belajar IPA dan Keterampilan Proses IPA”
Oleh :
Kelompok 5
Dosen Pengampu :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas ini
dapat diselesaikan.
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Pendidikan IPA SD
dengan judul “Teori-teori Belajar IPA dan Keterampilan Proses IPA” Terima
kasih saya sampaikan kepada Ibuk selaku dosen mata kuliah Pendidikan IPA SD
yang telah membimbing dan memberikan materi kuliah demi lancarnya tugas ini.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
MIND MAPPING
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 17
B. Saran ................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran IPA merupakan sesuatu yang harus dilakukan oleh siswa bukan
sesuatu yang dilakukan terhadap siswa sebagaimana yang dikemukakan National
Science Educational Standart (2003: 20) bahwa ”Learning science is an active process.
Learning science is something student to do, not something that is done to them”.
Dengan demikian, dalam pembelajaran sains siswa dituntut untuk belajar aktif yang
terimplikasikan dalam kegiatan secara fisik ataupun mental. Pembelajaran IPA
menggunakan pendekatan empiris yang sistematis dalam mencari penjelasan alami
tentang fenomena alam. Selain itu seorang guru juga harus kreatif , dan inovatif.
Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu
perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikap
benar, dari tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu. Belajar tidak hanya
sekedar memetakan pengetahuan atau informasi yang disampaikan, namun bagaimana
cara yang efektif untuk melibatkan siswa secara aktif membuat atau pun merevisi hasil
belajar yang diterimanya menjadi suatu pengalamaan yang bermanfaat bagi siswa.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan teori-teori pada pembelajaran IPA?
2. Jelaskan bagaimana penerapan teori-teori tersebut dalam pengajaran IPA SD?
C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan teori-teori pada pembelajaran IPA
2. Menjelaskan bagaiman penerapan teori-teori tersebut dalam pengajaran IPA SD
MIND MAPPING
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Piaget, ada sedikitnya tiga hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam
merancang pembelajaran di kelas, terutama dalam pembelajaran IPA, yaitu:
Sub Konsep :
Udara yang bergerak mempunyai tekanan yang lebih rendah daripada udara diam
Eksperimen
Cara kerja:
Kegiatan guru yang penting adalah memperhatikan pada setiap siswa apa
yang mereka lakukan. Guru harus berbuat apa yang Piaget perbuat yaitu
memberikan kesempatan anak untuk menemukan sendiri jawabannya, sedangkan
guru harus selalu siap dengan alternatif jawaban bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Pada akhir pembelajaran tentunya guru mengulas kembali bagaimana siswa
dapat menemukan jawaban yang diinginkan.
2. Teori Bruner
Bruner menganggap bahwa belajar dan persepsi merupakan suatu kegiatan
pengolahan informasi yang menemukan kebutuhan-kebutuhan untuk mengenal dan
menjelaskan gejala yang ada di lingkungan kita. Kegiatan ini meliputi pembentukan
kategori-kategori (konsep) yang dihasilkan melalui pengabstraksian dari kesamaan
kejadian-kejadian dan pengalaman- pengalaman. Suatu konsep merupakan suatu
kategori.
a. atribut yang harus dimiliki oleh suatu objek. Atribut adalah ciri atau karakteristik
yang dimiliki oleh suatu objek,
b. cara penentuan atribul-atribut yang ada atau penggabungan,
c. pentingnya ragam atribut, ada yang sendiri atau kombinasi dari atribut,
d. batas bagi penerimaan nilai (value) dari atribut tersebut. Nilai adalah keragaman
yang ada pada suatu atribut Misalnya warna merah, mempunyai nilai dari merah
muda hingga merah tua?
Bruner beranggapan bahwa interaksi kita dengan lingkungan sekeliling kita selalu
menggunakan kategori-kategori. Aktivitas-aktivitas seperti persepsi, konseptualisasi,
dan pengambilan keputusan, semuanya dapat dijelaskan dari sudut pandang
pembentukan dan penggunaan kategori Pembentukan dan penggunaan kategori ini
bukan hanya bermanfaat tetapi juga penting untuk mempelajari dan berinteraksi dengan
sekeliling kita.
Kelas : III
Tujuan Umum :
Topik :
Cara Pelaksanaan:
a. Ambillah satu tanaman yang lengkap, terdiri dari akar, batang, daun, dan
bunga
b. Berilah kesempatan kepada siswa untuk mengamati, kemudian berilah
pertanyaan seperti berikut. Menurut kalian, bagaimana akarndapat berfungsi
bagi tumbuhan?
c. Terima seluruh ide atau tanggapan siswa. Berilah kesempatan kepada siswa
mengajukan dan menguji idenya sendiri.
d. Berilah pertanyaan yang lain untuk menanyakan bagian tumbuhan yang
lainnya
3. Teori Gagne
Menurut Gagne, belajar itu merupakan suatu proses yang memungkinkan
seseorang untuk mengubah tingkah lakunya cukup cepat, dan perubahan tersebut
bersifat relatif tetap, sehingga perubahan yang serupa tidak perlu terjadi berulangkali
setiap menghadapi situasi yang baru. Teori belajar yang menganggap belajar sebagai
suatu proses, seperti yang dikemukakan oleh Gagne bertitik tolak dari suatu analogi
antara manusia dan komputer. Menurut model ini yang disebut model pemrosesan
informasi (information processing model), proses belajar dianggap sebagai transformasi
input menjadi output seperti yang lazim terlihat pada sebuah komputer.
a. Penerapan Teori Gagne dalam Mengajarkan IPA di SD
Model mengajar menurut Gagne meliputi delapan langkah yang sering
disebut kejadiankejadian instruksional (instructional events), meliputi:
Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan
jalan memberikan tes atau dengan mengamati tingkah laku siswa (student's
performance). Umpan balik, bila sifatnya positif, merupakan pertanda bahwa
siswa telah mencapai tujuan belajar, dengan demikian harapan (expectancies)
yang muncul pada permulaan Tindakan belajar telah terpenuhi.
4. Teori Ausubel
Ausubel adalah seorang ahli psikologi kognitif Inti dari teori belajarnya
adalah belajar bermakna. Bagi Ausubel belajar bermakna merupakan suatu
proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat
pada struktur kognitif seseorang. Seperti telah kita ketahui bahwa informasi
yang baru kita terima akan disimpan di daerah tertentu dalam otak. Banyak sel
otak yang terlibat dalam penyimpanan pengetahuan tersebut. Peristiwa
psikologi belajar bermakna menyangkut asimilasi informasi baru ke dalam
pengetahuan yang telah ada dalam struktur kognitif seseorang Jadi dalam
belajar bermakna, informasi baru diasimilasikan pada subsumer- subsumer
relevan yang telah ada dalam struktur kognitif Sebagai hasil belajar
menyebabkan pertumbuhan dan modifikasi subsumer-subsumer yang telah ada.
a. Penerapan Teori Ausubel Dalam Pengajaran IPA SD
1. Dalam praktiknya apa yang dikenal dalam IPA merupakan hal yang tidak
terpisahkan dari metode penyelidikan. Mengetahui IPA tidak hanya sekadar
mengetahui materi ke-IPA-an saja, tetapi terkait pula dengan mengetahui
bagaimana cara mengumpulkan fakta dan menghubungkan fakta untuk
membuat suatu penafsiran atau kesimpulan. Ilmuwan menggunakan berbagai
prosedur empiris dan analitis dalam usahanya untuk menjelaskan misteri dari
alam semesta. Prosedur ini disebutproses IPA.
a. Keterampilan Mengobservasi
b) Penemuan ilmu pengetahuan bersifat relatif, jadi tidak mutlak benar seratus
persen. Suatu teori dapat tidak berlaku lagi dengan adanya data baru yang
mampu membuktikan bahwa teori tersebut keliru. Teori ini ditemukan
melalui penyelidikan ilmiah yang sifat terbuka untuk dipertanyakan,
dipersoalkan dan diperbaiki. Untuk memahami sifat ilmiah kepada siswa
maka perlu suatu latihan agar siswa mempunyai kebiasaan selalu bertanya,
berpikir kritis, dan mengusahakan kemungkinan berbagai alternatif jawaban
untuk suatu masalah. Untuk melatih bagaimana melakukan penyelidikan
ilmiah maka siswa perlu dilatih untuk memiliki keterampilan proses yang
akan membiasakannya untuk menyelenggarakan berbagai penyelidikan
ilmiah.
b. Keterampilan Mengklasifikasi
c. Keterampilan Mengukur
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan latar belakang di atas, dapat disimpulkan bahwa teori-teori
belajar dalam IPA meliputi teori pembelajaran kognitif, pembelajaran behavioristik,
dan pembelajaran sosial, yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA. Sedangkan,
keterampilan proses IPA mencakup observasi, membuat pertanyaan, merancang
eksperimen, menganalisis data, dan menarik kesimpulan, yang harus dimiliki oleh
siswa untuk memahami konsep IPA dan mampu melakukan eksperimen untuk
menguji hipotesis.
Oleh karena itu, pemahaman tentang teori-teori belajar IPA dan keterampilan
proses IPA sangat penting dalam pendidikan IPA dan dapat membantu meningkatkan
kualitas pembelajaran dan penguasaan siswa terhadap materi IPA.
B. Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak
kesalahan dan sangat jauh dari kata sempurna. Tentunya kami akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran tentang pembahasan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA