Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

TEORI-TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN IPA DI MI/SD

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok

Mata Kuliah Pembelajaran IPA Di MI/SD

Dosen Pengampu : Ulia Anisatur Rosidah M.Pd

Disusun Oleh :

KELOMPOK 6

ECAH 2001030006

ENI PUTRI ALIPTIA 2001030008

NALA MILATINA 2001030022

USWATUN HASANAH 2001030037

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) METRO

T.A 2021 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang telah memberikan rahmat dan


hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Teori-teori Belajar Dan Pembelajaran IPA Di MI/SD ini tepat pada waktunya.
Adanya tujuan penulis dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
Ulia Anisatur Rosidah M.Pd pada mata kuliah Pembelajaran IPA Di MI/SD,
selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang sejarah
para sahabat bagi para pembaca dan juga penulis. Kami mengucapkan terima
kasih kepada ibu Ulia Anisatur Rosidah M.Pd selaku dosen mata kuliah
Pembelajaran IPA Di MI/SD yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dangan bidang studi yang kami
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari akan kekurangan-kekurangan dalam pembuatan makalah ini.
Oleh karena itu, kami mengharapkan masukan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini di masa yang akan datang.

Metro, 26 Februari 2022

Penyusun

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………2

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….3

BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………..4

A. Latar Belakang …………………………………………………..4


B. Rumusan Masalah …………………………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………6

A. Pengertian Teori Pembelajaran IPA di Sekolah


Dasar……………………………………………………………………6
B. Teori Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ……….……………………….7

BAB III PENUTUP …………………………………………………….19

A. Kesimpulan …………………………………………………….19
B. Saran ……………………………………………………………………19

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembelajaran IPA merupakan sesuatu yang harus dilakukan oleh siswa


bukan sesuatu yang dilakukan terhadap siswa sebagaimana yang dikemukakan
National Science Educational Standart (2003: 20) bahwa ”Learning science is an
active process. Learning science is something student to do, not something that is
done to them”. Dengan demikian, dalam pembelajaran sains siswa dituntut untuk
belajar aktif yang terimplikasikan dalam kegiatan secara fisik ataupun mental.
Pembelajaran IPA menggunakan pendekatan empiris yang sistematis dalam
mencari penjelasan alami tentang fenomena alam. Selain itu seorang guru juga
harus kreatif , dan inovatif .
Pembelajaran tersebut tidak hanya tentang bagaimana mengajar, namun
diperlukan dasar atau landasan yang akan digunakan untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran. Landasan atau dasar ini adalah teori belajar. Teori belajar
dikembangkan oleh para ahli. Melalui pemahaman tentang teori pembelajaran
mahasiswa calon guru sekolah dasar diharapkan dapat mengembangkan
kompetensi siswa selama proses pembelajarannya yang disesuaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.1
Ketika mengajar guru tidak berusaha mencari informasi,apakah materi
yang telah diajarkannya telah dipahami siswa atau belum.Ketika proses belajar
dan pembelajaran guru tidak berusaha mengajak siswa untuk berpikir.Komunikasi
terjadi hanya pada satu arah,yaitu dari guru kesiswa.Guru berpikir bahwa materi
pelajaran lebih penting daripada mengembangkan kemampuan berpikir peserta
didik.Lalu guru menganggap peserta didik sebagai tong kosong yang harus diisi
dengan sesuatu yang dianggap penting.Hal-hal demikian adalah kekeliruan guru
dalam mengajar.Oleh karena itu makalah yang membahas mengenai teori belajar
ini disusun agar para pendidik mampu mengetahui dan memahami secara teoritis

1
annisadivasitinurbarani99.blogspot.com/2019/02/makalah-teori-pembelajaran-ipa-di-sd.html?
m=1

4
perubahan perilaku peserta didik dalam proses belajar dan pembelajaran sehingga
proses belajar tersebut bisa berjaalan secara maksimal berdasarkan tujuan awal
pembelajaran itu sendiri. 2

B. RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian dari Teori Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar?
2.      Apa saja Teori Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar?

BAB II
2
Sutarto. (2017). Teori Kognitif dan Implikasinya Dalam Pembelajaran.

5
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DARI TEORI PEMBELAJARAN


Menurut Kerlinger, teori adalah konsep-konsep yang berhubungan
satu sama lainnya yang mengandung suatu pandangan sistematis dari suatu
fenomena. Belajar merupakan karakteristik yang membedakan manusia
dengan makhluk yang lainnya dan merupakan aktivitas yang dilakukan
sepanjang hayat untuk mendapatkan perubahan pada dirinya melalui
pelatihan atau pengalaman. Terdapat beberapa teori dalam belajar yang
telah dikemukakan oleh beberapa ahli yang dapat dijadikan dasar dalam
mengembangkan pembelajaran IPA. (Farida Nur Kumala. 2016.
Pembelajaran IPA SD.)3
Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilaksanakan agar
peserta didik mencapai suatu tujuan secara sistematis, efisien dan efektif.
Menurut (Dimyati, 2010) pembelajaran merupakan kegiatan belajar
mengajar yang tersusun secara terprogram agar peserta didik lebih aktif
dalam kegiatan belajar. Pembelajaran adalah proses belajar mengajar yang
dipersiapkan dengan sebaik mungkin untuk peserta didik agar
mengahasilkan belajar yang berdampak positif bagi peserta didik.
Pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang alam dan
mempelajari tentang ilmu pengetahuan yang ilmiah yang memiliki sifat
objektif dan rasional. Dapat diartikan bahwa IPA (Ilmu Pengetahuan
Alam) yang mempelajari tentang semua gejala-gejala alam yang berkaitan
dengan benda mati ataupun benda yang hidup (Wisudawati, 2014).
Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran
IPA merupakan pembelajaran yang di dalamnya terdapat materi tentang
ilmu pengetahuan alam, ilmu yang mempelajari tentang gejalla alam, ilmu
yang mempelajari tentang makhluk hidup ataupun makhluk tak hidup.
Pembelajaran IPA juga mempelajari tentang bagaimana keadaan alam

3
annisadivasitinurbarani99.blogspot.com/2019/02/makalah-teori-pembelajaran-ipa-di-sd.html?
m=1

6
sekitar, kita bisa mengetahui semua dengan melakukan percobaan,
pengamatan, eksperimen ke alam nyata dengan pengamatan secara
langsung.4
Menurut Ahmad Susanto,mengatakan dalam bukunya “Teori
Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar”.IPA adalah usaha manusia
dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada
sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran
sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.5 Menurut Carindan Sund IPA
adalah sebagai “pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur,
berlaku umum Universal, dan berupa kumpulan data hasil observasi dan
eksperimen”.

B. TEORI-TEORI PEMBELAJARAN IPA DI MI


1. TEORI BEHAVIORISTIK

Pada teori ini dikembangkan oleh beberapa ilmuwan diantaranya


Ivan Pavlov, Edward Lee throndike, Guthrie, Burrhus Frederic Skinner,
dan Hull. Teori behavioristik menyatakan bahwa belajar merupakan
bentuk yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah
laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan
respon. Pembelajaran yang berpijak pada teori ini memandang bahwa
pengetahuan adalah objektif, pasif, tetap, tidak berubah. Belajar
merupakan perolehan pengetahuan dan mengajar dianggap memindahkan
pengetahuan ke orang yang belajar. Pelajar diharapkan memiliki
pemahaman yang sama dengan terhadap pengetahuan yang diajarkan.

Pelajar dianggap sebagai objek yang pasif yang selalu


membutuhkan motivasi dan penguatan dari pendidik dan dirasakan kurang
4
eprints.umm.ac.id/74074/3/BAB%202.pdf.pdf#:~:text=Pengertian%20Pembelajaran%20IPA
%20Pembelajaran%20merupakan
5
Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Prenadamedia Group,
2013), 167

7
memberikan ruang gerak yang bebas pada peserta didik untuk berkreasi,
bereksperimen, dan mengeksplorasi kemampuan. Sebagai konsekuensi
teori ini, para guru akan menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang
sudah siap, sehingga tujuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa
disampaikan secara utuh oleh guru. Guru tidak banyak memberi ceramah,
tetapi instruksi singkat yang diikuti contoh-contoh baik dilakukan sendiri
maupun melalui simulasi. Bahan pelajaran disusun secara hierarki dari
yang sederhana sampai yang kompleks. Tujuan pembelajaran ditandai
dengan pencapaian suatu ketrampilan tertentu. Pembelajaran berorientasi
pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Kesalahan harus segera
diperbaiki. Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang
diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan
teori behavioristik ini adalah tebentuknya suatu perilaku yang diinginkan.
Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang
kurang sesuai mendapat penghargaan negatif. Evaluasi atau penilaian
didasari atas perilaku yang tampak. 6

Tidak setiap mata pelajaran bisa memakai metode ini, sehingga


kejelian dan kepekaan guru pada situasi dan kondisi belajar sangat penting
untuk menerapkan kondisi behavioristik. Behavioristik ini sangat cocok
untuk perolehan kemampaun yang membutuhkan praktek dan
pembiasaan , cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih
membutuhkan dominansi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus
dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan
langsung seperti diberi permen atau pujian.

 Kelebihan Teori Belajar Behavioristik

1. Guru akan terbiasa untuk bersikap teliti dan peka saat kondisi belajar
mengajar.

6
Fitri Fatimah. Analisis Teori Belajar Sesuai Dengan Pembelajaran Ipa.

8
2. Guru lebih sering membiasakan muridnya untuk belajar mandiri, tetapi
ketika murid kesulitan baru bertanya kepada guru.
3. Dapat mengganti cara mengajar (stimulus) yang satu dengan stimulus
lainnya hingga mendapatkan apa yang diterima oleh murid (respon).
4. Dengan teori belajar ini sangat cocok untuk mendapatkan kemampuan
yang mengandung unsur-unsur kecepatan, spontanitas, dan daya tahan.
5. Teori ini bisa membentuk perilaku yang diinginkan. Dengan kata lain,
perilaku yang berdampak baik bagi murid diberi perhatian lebih dan
perilaku yang kurang sesuai dengan murid perhatiannya dikurangi.7

 Kekurangan Teori Belajar Behavioristik

1. Tidak semua pelajaran dapat memakai teori belajar behavioristik.


2. Guru diharuskan untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang
sudah siap.
3. Murid cenderung diarahkan untuk berpikir linier, konvergen, tidak kreatif,
dan memposisikan murid sebagai murid pasif.
4. Dalam proses belajar mengajar, murid hanya bisa mendengar dan
menghafal yang didengarkan.
5. Murid membutuhkan motivasi dari luar dan sangat bergantung pada guru.8

2. TEORI KOGNITIF

Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir


sebagai protes terhadap teori perilaku yang yang telah berkembang
sebelumnya. Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta
didik memproses infromasi dan pelajaran melalui upayanya
mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara
pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini
menekankan pada bagaimana informasi diproses.

7
.gramedia.com/best-seller/teori-belajar/
8
gramedia.com/best-seller/teori-belajar/

9
Peneliti yang mengembangkan teori kognitif ini adalah Ausubel,
Bruner, dan Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki
penekanan yang berbeda. Ausubel menekankan pada apsek pengelolaan
(organizer) yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar.Bruner bekerja
pada pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu
jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari
lingkungan.9

Dalam pelaksanaannya teori belajar kognitif memiliki kelebihan


dan kekurangan. Dengan mengetahui kedua hal itu teori ini dapat
diterapkan secara maksimal. Berikut kelebihan dan kekurangan teori
kognitif.

 KELEBIHAN TEORI KOGNITIF

1. Sebagian besar dalam kurikulum pendidikan negara Indonesia lebih


menekankan pada teori kognitif yang mengutamakan pada pengembangan
pengetahuan yang dimiliki pada setiap individu.

2. Pada metode pembelajaran kognitif pendidik hanya perlu memeberikan


dasar-dasar dari materi yang diajarkan unruk pengembangan dan
kelanjutannya deserahkan pada peserta didik, dan pendidik hanya perlu
memantau, dan menjelaskan dari alur pengembangan materi yang telah
diberikan.

3. Dengan menerapkan teori kognitif ini maka pendidik dapat


memaksimalkan ingatan yang dimiliki oleh peserta didik untuk mengingat
semua materi-materi yang diberikan karena pada pembelajaran kognitif salah
satunya menekankan pada daya ingat peserta didik untuk selalu mengingat
akan materi-materi yang telah diberikan.

4. Menurut para ahli kognitif itu sama artinya dengan kreasi atau pembuatan
satu hal baru atau membuat suatu yang baru dari hal yang sudah ada, maka
9
pgsdkita.blogspot.com/2018/12/pembelajaran-ipa-sd-hakikat-teori.html?m=1

10
dari itu dalam metode belajar kognitif peserta didik harus lebih bisa
mengkreasikan hal-hal baru yang belum ada atau menginovasi hal yang yang
sudah ada menjadi lebih baik lagi.

5. Metode kognitif ini mudah untuk diterapkan dan juga telah banyak
diterapkan pada pendidikan di Indonesia dalam segala tingkatan

 KEKURANGAN TEORI KOGNITIF

1. Pada dasarnya teori kognitif ini lebih menekankan pada kemampuan


ingatan peserta didik, dan kemampuan ingatan masing-masing peserta
didik, sehingga kelemahan yang terjadi di sini adalah selalu menganggap
semua peserta didik itu mempunyai kemampuan daya ingat yang sama dan
tidak dibeda-bedakan.
2. Adakalanya juga dalam metode ini tidak memperhatikan cara peserta didik
dalam mengeksplorasi atau mengembangkan pengetahuan dan cara-cara
peserta didiknya dalam mencarinya, karena pada dasarnya masing-masing
peserta didik memiliki cara yang berbeda-beda.
3. Apabila dalam pengajaran hanya menggunakan metode kognitif, maka
dipastikan peserta didik tidak akan mengerti sepenuhnya materi yang
diberikan .
4. Jika dalam sekolah kejuruan hanya menggunakan metode kognitif tanpa
adanya metode pembelajaran lain maka peserta didik akan kesulitan dalam
praktek kegiatan atau materi.
5. Dalam menerapkan metode pembelajran kognitif perlu diperhatikan
kemampuan peserta didik untuk mengembangkan suatu materi yang telah
diterimanya.10

3. TEORI KONSTRUKTIVISME

10
afidburhanuddin.wordpress.com/2014/06/07/kekurangan-dan-kelebihan-teori-kognitif-dan-
konstruktivistik-4/

11
Teori konstruktivisme merupakan teori yang menyatakan bahwa
pengetahuan adalah hasil konstruksi dari kegiataan atau tindakan
seseorang. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang ada diluar, tetapi ada
dalam diri seseorang yang membentuknya berdasarkan dari hasil
pengalaman yang didapatkannya. Menurut Slavin dalam Trianto (2009)
menyatakan bahwa konstruktivisme merupakan suatu proses dimana anak
secara aktif membangun sistem arti dan pemahaman terhadap realita
melalui pengalaman dan interaksi mereka. Anak secara aktif membangun
pengetahuan dengan cara terus menerus mengasimilasi dan
mengakomodasi informasi baru, dengan kata lain konstruktivisme adalah
teori perkembangan kognitif yang menekankan peran aktif siswa dalam
membangun pemahaman mereka tentang realita berdasarkan
pengembangan skemata siswa yang berasal dari proses asimilasi dan
akomodasi. (Farida Nur Kumala. 2016. Pembelajaran IPA SD.)
Aliran kosntruktivisme menghendaki peserta didik untuk mencari
sendiri berdasarkan pengalaman dari indra yang dimilikinya sehingga
didapatkan pengetahuan yang bermakna bagi siswa. Belajar merupakan
proses timbal balik antara individu dan individu, individu dengan
kelompok, serta kelompok dengan kelompok. Jadi belajar dapat berasal
dari diri sendiri maupun dari keterlibatan orang lain yang dapat dijadikan
siswa untuk mengevaluasi maupun memperbaiki pemahaman atau
pengetahuan siswa.11
Implikasi teori konstruktivisme dalam pembelajaran, diantaranya
siswa dapat belajara melalui pengamatan dan pemberian pengalaman
kepada siswa, untuk mengkonstruksi pengetahuan pada siswa maka
pembelajaran lebih didasarkan pada permasalahan sehari – hari,
pemecahan masalah dapat dilakukan melalui pemikiran pribadi siswa dan

11
annisadivasitinurbarani99.blogspot.com/2019/02/makalah-teori-pembelajaran-ipa-di-sd.html?
m=1

12
akan lebih baik berasal dari tukar pemikiran dengan orang lain untuk
memperkaya pengetahuan siswa.12

 KELEBIHAN TEORI KONSTRUKTIVISME

1. Berfikir artinya, Dalam proses membina pengetahuan baru murid diajarkan


berfikir untuk menyelesaikan masalah atau sebuah studi kasus dan dapat
mengembangkanya menjadi sebuah ide atau membuat keputusan.

2.Faham artinya, Dalam proses pembelajaran murid harus terlibat langsung


dala mengembangkan sebuah pengetahuan baru, sehingga peserta didik akan
lebih faham dan boleh mengaplikasikanya dalam sebuah situasi.

3.Daya ingat artintya, pada dasarnya dalam proses belajar murid harus terlibat
secara langsung dengan aktif, sehingga mereka akan ingat lebih lama semua
konsep yang ada yakni dengan cara murid melakukan pendekatan membina
sendi kehafaman mereka. Dengan cara itu mereka akan yakin dalam
menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi baru.

4.Kemahiran sosial artinya, dalam proses belajar kemahiran sosial diperoleh


apabila seorang murid berinteraksi dengan guru dan rekan dalam membina
pengetahuan baru.

5.Seronok artinya, dalam proses belajar yang benar peserta didik pastinya
akan terlibat secara terus menerus dan semakin lama mereka akan faham,
ingat, dan lebih yakin dalam memutuskan sebuah pengetahuan baru. Apabila
peserta didik melakukan interaksi secara sehat dengan guru atau rekan, maka
mereka akan berasa seronok belajar dalam membina pengetahuan baru.

 KEKURANGAN TEORI KONSTRUKTIVISME

12
annisadivasitinurbarani99.blogspot.com/2019/02/makalah-teori-pembelajaran-ipa-di-sd.html?
m=1

13
1. Kadang guru itu tidak memperhatikan muridnya secara keseluruhan
misalkan guru tidak pernah memberi kesempatan pada peserta didiknya
untuk menyelesaikan suatu masalah atau berdiskusi sehingga peserta didik
hanya mendapat pembelajaran yang itu-itu saja, jadi pola pikir peserta
didik tidak berkembang.
2. Tidak semua guru atau pendidik itu mempunyai karakter atau sifat yang
sama, pada dasarnya guru hanya memberi penjelasan saja saat
pembelajaran sehingga peserta didik dituntut untuk hanya memahami saja
tanpa terlibar secara langsung dalam mengaplikasikan sebuah situasi baru.
3. Membahas tentang sifat seorang guru, guru seharusnya tidak berperan
sebagai orang yang kaku dan harus ditakuti, guru seharusnya berperan
sebagai teman bagi peserta didiknya sehingga peserta didik dapat
beriteraksi dengan baik dalam membina pengetahuan baru.
4. Pada dasarnya guru itu dijadikan sebuah panutan bagi peserta didiknya
maka dari itu guru tidak diwajibkan memberi contoh yang negativ kepada
peserta didiknya, kadang ada guru yang memiliki sifat yang buruk yaitu
sering berkata kotor atau kasar di depan peserta didiknya, itu sangat
dilarang dalam aturan etika seorang guru, karena apabila itu dihadapkan
pada anak usia sekolah dasar sangat tidak pantas untuk dilakukan.
5. Apabila peserta didik tidak dilibatkan dalam pembelajaran praktik maka
daya ingat dan pengetahuan peserta didik tidak akan berkembang dengan
baik, dan apabila diberi materi baru pasti materi sebelumnya akan
dilupakan.13

4. TEORI HUMANISTIK

13
afidburhanuddin.wordpress.com/2014/06/07/kekurangan-dan-kelebihan-teori-kognitif-dan-
konstruktivistik-4/

14
Teori belajar ini lebih cenderung melihat perkembangan
pengetahuan dari sisi kepribadian manusia. Hal ini dikarenakan
humanistik itu sendiri merupakan ilmu yang melihat segala sesuatu dari
sisi kepribadian manusia. Teori belajar humanistik juga bertujuan untuk
membangun kepribadian murid dengan melakukan kegiatan-kegiatan 
yang positif. Hal ini bisa disebut dengan para pendidik atau guru yang
mengajar dan mendidik menggunakan pendekatan humanistik.
Guru atau pendidik dengan aliran humanistik akan mengutamakan hasil
pengajaran berupa kemampuan positif yang dimiliki oleh murid.
Kemampuan positif akan membangun atau mengembangkan emosi positif
pada murid.
Teori belajar humanistik berbeda dengan teori belajar
behavioristik. Teori belajar  humanistik lebih mengutamakan melihat
tingkah laku manusia sebagai campuran antara motivasi yang lebih tinggi
atau lebih rendah. Sedangkan teori belajar behavioristik hanya melihat
motivasi manusia sebagai sebuah usaha untuk memenuhi fisiologis
manusia.
Teori belajar humanistik lebih menekankan pada pembentukan
kepribadian, perubahan sikap, menganalisis fenomena sosial, dan hati
nurani yang diterapkan melalui materi-materi pelajaran. Dalam teori ini
guru atau pendidik sangat berperan sebagai fasilitator.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan teori
konstruktivisme dalam proses belajar mengajar.
1. Guru berusaha untuk menyusun dan mempersiapkan materi-materi
pembelajaran lebih banyak agar tujuan belajar mengajar tercapai.
2. Guru harus tetap santai ketika mendengar ungkapan-ungkapan dari murid
yang memberitahukan bahwa ada perasaan yang kuat dan dalam saat
belajar mengajar.
3. Dalam teori ini, guru sangat berperan sebagai fasilitator. Maksudnya guru
diharuskan memberikan perhatian kepada murid dan menciptakan suasana
kelas kondusif.

15
4. Ketika guru berperan sebagai fasilitator, guru harus bisa mengenali dan
menerima kelemahan-kelemahan pada dirinya. Dengan mengenali diri dan
mengetahui kelemahan-kelemahannya maka saat mengajar akan lebih
tenang.
5. Guru ditugaskan untuk mengetahui keinginan dari setiap murid karena
keinginan-keinginan yang ada pada setiap murid dapat menambah
kekuatan dan mendorong semangat belajar.
Dalam pelaksanaannya teori belajar humanistik memiliki kelebihan dan
kekurangan. Dengan mengetahui kedua hal itu teori ini dapat diterapkan
secara maksimal. Berikut kelebihan dan kekurangan teori belajar
humanistik.14

 Kekurangan Teori Belajar Humanistik

1. Pemahaman yang kurang jelas dapat menghambat pembelajaran Guru


biasanya tidak memberikan informasi yang lengkap sehingga peserta didik
yang kurang referensi akan kesulitan untuk belajar.

2. Kebebasan yang diberikan akan cenderung disalahgunakan Misal saja guru


menugaskan peserta didik untuk berdiskusi sesuai kelompok, pasti ada
beberapa peserta didik yang mengandalkan teman atau tidak mau bekerja
sama.

3.Pemusatan pikiran akan berkurang Dalam hal ini guru tidak sepenuhnya
mengawasi karena system belajar yang seperti ini adalah siswa yang berperan
aktif menggali potensi, sehingga peserta didik akan memanfaatkan keadaan
yang ada. Misal dalam mencari referensi menggunakan internet peserta didik
malah bermain game atau mengaktifkan akun sosial media. Secara otomatis
pemusatan pikiran dalam belajar akan terganggu.

14
gramedia.com/best-seller/teori-belajar/

16
4. Kecurangan-kecurangan yang semakin menjadi tradisi Dalam pembuatan
tugas peserta didik yang malas akan berinisiatif mengcopy pekerjaan
temannya. Ini akan mengurangi kepercayaan guru maupun temannya.

 Kelebihan Belajar Humanistik

1. Tumbuhnya kreatifitas peserta didik Dengan belajar aktif dan mengenali


diri maka kreatifitas ang sesuai dengan karakternya akan muncul dengan
sendirinya. Dengan begitu akan muncul keragaman karya. Jika berlanjut
kepada nilai jual misalnya maka itu juga akan menambah pemasukan atau
paling tidak ada perasaan senang karena karyanya dihargai.

2.Semakin canggihnya teknologi maka akan semakin maju perkembangan


belajarnya Canggihnya teknologi ternyata mampu membangun motivasi
dalam diri peserta didik untuk belajar. Hal inilah yang membuat pikirannya
terasah untuk menemukan pengetahuan baru.

3.Tugas guru berkurang Dengan peserta didik yang melinbatkan dirinya dalam
proses belajar itu juga akan mengurangi tugas guru karena guru hanylah
failisator peserta didik. Guru tidak lagi memberikan ‘ceramah’ yang panjang,
cukup dengan memberikan pengarahan-pengarahan.

4. Mendekatkan satu dengan yang lainnya Bimbingan guru kepada peserta


didik akan mempererat hubungan antar keduanya. Seringnya berkomunikasi
akan menciptakan suasana yang nyaman karena peserta didik tidak merasa
takut atau tertekan. Begitupun antar peserta didik. Berdiskusi atau belajar
kelompok akan membuat persahabatan semakin erat, memahami satu sama
lain, menghargai perbedaan dan menumbuhkan rasa tolong menolong.15

15
afidburhanuddin.wordpress.com/2014/05/19/kekurangan-dan-kelebihan-teori-behavioristik-
dan-humanistik-2/

17
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa pengertian daripada
teori-teori belajar dan pendekatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Sekolah Dasar memiliki banyak kajian yang berbeda berdasarkan teori-
teori yang telah dikembangkan oleh para ahli. Yang terbagi menjadi tiga

18
bagian teori yaitu, teori behaviorisme, kognitivisme,humanistik dan
konstruktivisme.

2. SARAN
Sebagai calon seorang guru yang nantinya akan mengajar dalam
kelas, kita harus memiliki wawasan yang luas, tentang bagaimana cara
mengajar yang menarik bagi siswa dan tidak membosankan. Semoga kita
dapat memahami dan menggunakan teori-teori serta pendekatan yang
sesuai dengan situasi dan keadaan kelas, sehingga proses belajar-mengajar
dapat berjalan dengan optimal.

DAFTAR PUSTAKA

annisadivasitinurbarani99.blogspot.com/2019/02/makalah-teori-
pembelajaran-ipa-di-sd.html?m=1
Sutarto. (2017). Teori Kognitif dan Implikasinya Dalam Pembelajaran.
annisadivasitinurbarani99.blogspot.com/2019/02/makalah-teori-
pembelajaran-ipa-di-sd.html?m=1

19
eprints.umm.ac.id/74074/3/BAB%202.pdf.pdf#:~:text=Pengertian
%20Pembelajaran%20IPA%20Pembelajaran%20merupakan
Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2013), 167
Fitri Fatimah. Analisis Teori Belajar Sesuai Dengan Pembelajaran Ipa.
gramedia.com/best-seller/teori-belajar/
gramedia.com/best-seller/teori-belajar/
pgsdkita.blogspot.com/2018/12/pembelajaran-ipa-sd-hakikat-teori.html?
m=1
afidburhanuddin.wordpress.com/2014/06/07/kekurangan-dan-kelebihan-
teori-kognitif-dan-konstruktivistik-4/
annisadivasitinurbarani99.blogspot.com/2019/02/makalah-teori-
pembelajaran-ipa-di-sd.html?m=1
annisadivasitinurbarani99.blogspot.com/2019/02/makalah-teori-
pembelajaran-ipa-di-sd.html?m=1
https://www.gramedia.com/best-seller/teori-belajar/
gramedia.com/best-seller/teori-belajar/
afidburhanuddin.wordpress.com/2014/05/19/kekurangan-dan-kelebihan-
teori-behavioristik-dan-humanistik-2/

20
21

Anda mungkin juga menyukai