TEORI BELAJAR
Dosen Pengampu:
Drs. Dudung Hamdun, M.Si.
Disusun oleh:
kelompok 4
Penulis
i
DAFTAR ISI
Contents
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
1. Pengertian Teori Belajar ............................................................................... 3
2. Teori-teori Belajar Yang Telah Dikembangkan Oleh Para Ahli Psikologi ... 5
3. Implikasi teori belajar dalam Kegiatan Pembelajaran ............................... 10
BAB III ................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................. 13
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
B. Saran ........................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian teori belajar ?
2. Apa saja teori-teori belajar yang telah dikembangkan oleh para ahli psikologi?
3. Bagaimana implikasi teori belajar dalam pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian teori belajar
2. Mengetahui beberapa teori belajar yang telah dikembangkan oleh para ahli
psikologi
3. Memahami implikasi teori belajar dalam pembelajaran
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Bakri, Pengertian Teori Menurut Para Ahli, Bakri.uma.ac.id, 3 Juni 2022,
https://bakri.uma.ac.id/pengertian-teori-menurut-para-ahli/
2
Hari Wahyono, Makna Dan Fungsi Teori Dalam Proses Berpikir Ilmiah Dan Dalam Proses
Penelitian Bahasa, FKIP Universitas Tidar Magelang, Vol.23,No.1,2005, hal.204
3
Muhammad Siri Dangnga, Andi Abd. Muis, Teori Belajar dan Pembelajaran Inovatif, SIBUKU
Makasar, 2015,hal.10
3
dapat diuji kebenarannya oleh siapapun dan terbuka untuk dikaji ulang dalam
perspektif yang sama, dan mungkin dapat digantikan dengan sistem baru, yang
sudah mengalami kajian dan penelitian lain.4
Kemudian kata yang ke dua adalah “belajar”. Belajar merupakan suatu
proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu perubahan dari tidak
tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar, dari tidak
terampil menjadi terampil melakukan sesuatu.5 Dalam arti luas dapat diartiakn
sebagai proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku
baru yang bukan disebabkan oleh kematangan dan suatu hal yang bersifat sementara
sebagai hasil dari terbentuknya respons utama.
Belajar menurut pandangan B. F. Skinner adalah menciptakan kondisi
peluang dengan penguatan (reinforcement), sehingga individu akan bersungguh-
sungguh dan lebih giat belajar dengan adanya ganjaran, pujian (rewards) dari guru
atas hasil belajarnya. Dengan demikian, pemilihan stimulus yang deskriminatif dan
penggunaan penguatan dapat merangsang individu lebih giat belajar, sehingga
belajar merupakan hubungan antara stimulus dan respon6.
Sedangkan dalam perspektif agama Islam, belajar sebagai aktivitas yang
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sebagai kewajiban setiap individu
muslim-muslimat dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan sehingga derajat
kehidupannya meningkat. Allah berfirman dalam QS. Al-Mujadalah/58 ayat 11:
Allah akan meninggikan orang- orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat7.
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa definisi teori belajar
adalah Kumpulan prinsip dan komponen yang disusun secara sistematis untuk
menjelaskan dan menggambarkan bagaimana seorang individu belajar. Ini
4
Muhammad Siri Dangnga, Andi Abd. Muis, Teori Belajar dan Pembelajaran Inovatif, SIBUKU
Makasar, 2015,hal.11
5
Gusnarib Wahab, Rosnawati, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, CV. Adanu Abimata,Jawa
Barat, 2021, hal 1-2
6
Muh.Sain Hanafy, Konsep Belajar Dan Pembelajaran, Lentera Pendidikan,Vol.17, No.1,
2014,hal.68-69
7
Muhammad Siri Dangnga, Andi Abd. Muis, Teori Belajar dan Pembelajaran Inovatif, SIBUKU
Makasar, 2015,hal.12
4
merupakan upaya untuk memahami proses kompleks inheren pembelajaran, yang
mencakup berbagai aspek seperti perubahan tingkah laku, pemrosesan informasi,
dan interaksi sosial. Teori belajar menjadi krusial dalam pendidikan untuk
memberikan stimulus atau aktivitas yang tepat yang dapat memberikan dampak
positif pada proses belajar dan pembelajaran peserta didik 8. Ada beberapa teori
belajar yang telah dikembangkan oleh para ahli psikolog yang akan dibahas pada
poin selanjutnya.
8
Gamal Thabroni, Teori-teori Belajar Menurut Para Ahli, Serupa.id, 25/04/2022,
https://serupa.id/teori-teori-belajar-menurut-para-ahli/
9
Nurlina, Nurfadilah, Aliem Bahri, Teori Belajar Dan Pembelajaran,CV Cahaya Timur, makasar
2019, hal.37
10
Gusnarib Wahab, Rosnawati, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, CV. Adanu Abimata,Jawa
Barat, 2021, hal.22
11
M. Arsyad, Teori Belajar dan Peran Guru Pada Pendidikan di Era Revolusi Industri,Banjarmasin,
2021,Hal.5
5
diberikan oleh guru tersebut12. Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik
ditekankan pada penambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagi aktivitas
yang menuntut pebelajar untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang
sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes13.
Adapun beberapa tokoh yang berperan dalam pengembangan teori belajar
behavioristik diantaranya adalah Edward Thorndike, Jhon B. Waston, Ivan P.
Pavlov, dan B.F. Skinner14.
2. Teori Belajar Kognitif atau kognitivisme
Kognitif berasal dari kata cognition, yang memilki persamaan
dengan knowing, yang berarti mengetahui. Kognitif merupakan kemampuan
berpikir yang dimiliki seorang individu untuk memahami keterampilan dan
konsep baru, maupun untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di
sekitarnya15.Teori belajar kognitif merupakan suatu teori belajar yang lebih
mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar itu sendiri.
Para psikologi kognitif berkeyakinan bahwa pengetahuan yang dipunyai
sebelumnya, sangat menentukan terhadap perolehan belajar yang berhasil
dipelajari, yang berhasil diingat dan yang mudah dilupakan16. Salah satu teori
belajar yang berasal dari psikologi kognitif adalah teori pemrosesan informasi.
Menurut teori ini, belajar adalah proses pengolahan informasi dalam otak
manusia. Pengolahan oleh otak manusia dimulai dengan:
a. pengamatan atau penginderaan atas informasi yang berada dalam
lingkungan manusia;
b. Penyimpulan (baik dalam jangka pendek maupun panjang);
12
Muhammad Siri Dangnga, Andi Abd. Muis, Teori Belajar dan Pembelajaran Inovatif, SIBUKU
Makasar, 2015 Hal.63
13
Gusnarib Wahab, Rosnawati, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, CV. Adanu Abimata,Jawa
Barat, 2021, hal.21-22
14
M. Arsyad, Teori Belajar dan Peran Guru Pada Pendidikan di Era Revolusi Industri,Banjarmasin,
2021,Hal.7
15
Gamal Thabroni, Teori Belajar Kognitif-Prngrtian ,Ciri, Prinsip,dsb, Serupa.id,23/06/2022,
https://serupa.id/teori-belajar-kognitif-pengertian-ciri-prinsip-dsb/
16
Zaenab Auliya Rohmah, Psikologi Pendidikan Teori-teori Belajar, Jakarta, 2021, hal.15
6
c. penyimpulan/pengkodean/penyandian terhadap informasi-informasi
yang tersimpan, dan setelah membentuk pengertian,kemudian
dikeluarkan kembali oleh pembelajar
Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses
infromasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan
kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan
pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan pada bagaimana informasi
diproses.17 Salah satu tokoh yang merumuskan teori perkembangan kognitif
yaitu Jean Piaget, Menurut Piaget, Tingkah laku seseorang senantiasa
didasarkan pada kognisi, yakni suatu tindakan untuk mengenal atau memikirkan
kondisi dimana suatu perilaku itu terjadi18.
3. Teori Belajar Konstruktivisme
Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat
generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari.
Konstruktivisme sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang
dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan
pengalaman demi pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai
pengetahuan dan menjadi lebih dinamis19.
Teori belajar konstruktivisme memandang bahwa pengetahuan itu ada
dalam diri seseorang yang sedang mengetahui. Pengetahuan tidak dapat
dipindahkan begitu saja dari otak guru ke kepala siswa. Siswa sendirilah yang
harus mengartikan apa yang telah dipelajari atau diajarkan dengan
menyesuaikan terhadap pengalaman-pengalamannya20.
Dalam konstruktivisme, pembelajaran bukanlah proses mentransfer ilmu,
namun harus dibangun (constructed) sendiri oleh peserta didik. Dengan
demikian, pusat pembelajaran harus dapat dilakukan secara mandiri oleh
17
Gusnarib Wahab, Rosnawati, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, CV. Adanu Abimata,Jawa
Barat, 2021, hal.25
18
M. Arsyad, Teori Belajar dan Peran Guru Pada Pendidikan di Era Revolusi
Industri,Banjarmasin, 2021,Hal.26
19
Muhammad Siri Dangnga, Andi Abd. Muis, Teori Belajar dan Pembelajaran Inovatif, SIBUKU
Makasar, 2015,hal.43
20
Zaenab Auliya Rohmah, Psikologi Pendidikan Teori-teori Belajar, Jakarta, 2021, hal.24
7
peserta didik. Guru atau pendidik dalam konstruktivisme hanya berperan
sebagai fasilitator saja. Ini sebabnya, teori belajar ini melahirkan banyak
pendekatan, model, dan metode pembelajaran yang berbasis student-
centered atau berpusat pada siswa.
Konstruktivisme ingin memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk
belajar menemukan sendiri kompetensi dan pengetahuannya, guna
mengembangkan kemampuan yang sudah ada pada dirinya21. Menurut teori
konstruktivisme belajar adalah proses mengkonstruksi pengetahuan dengan
cara mengabstraksi pengalaman sebagai hasil interaksi antara siswa dengan
realitas baik realitas pribadi, alam, maupun realitas sosial. 22 beberapa Tokoh
teori belajar Konstruktivisme adalah Jean Piaget, Jhon Dewey, Lev Vygotsky,
dan Bruner. 23
4. Teori Belajar humanistic atau humanisme
Teori belajar humanistik berangkat dari pemikiran yang bertujuan untuk
memanusiakan manusia. Konsep pendidikan yang digunakan dalam teori ini
bertujuan untuk mewujudkan cita-cita manusia serta proses belajar yang ideal.
Definisi teori belajar humanistik adalah aktivitas jasmani dan rohani untuk
memaksimalkan proses perkembangan pendidikan. Humanisme meyakini
bahwa pusat belajar terdapat pada peserta didik dan pendidik hanya berperan
sebagai fasilitator24
Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk
kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, teori belajar
humanistiksifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat,
teori kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang kajian psikologi belajar.
Teori humanistik lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan
21
Gamal Thabroni, Teori Belajar Konstruktivisme-Pengertian,Ciri,Prinsip, Serupa.id, 07/03/2022,
https://serupa.id/teori-belajar-konstruktivisme-pengertian-ciri-prinsip-dsb/
22
Gusnarib Wahab, Rosnawati, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, CV. Adanu Abimata,Jawa
Barat, 2021, hal.29
23
M. Arsyad, Teori Belajar dan Peran Guru Pada Pendidikan di Era Revolusi
Industri,Banjarmasin, 2021,Hal.37-39
24
Tri Putra Junaidi Nast, Nevi Yarni, Teori Belajar Menurut Aliran Psikologi Humanistik Dan
Implikasinya Dalam Pembelajaran, Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran,Vol.2,
No.2,2019,hal.271
8
untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses belajar
dalam bentuknya yang paling ideal25.
Dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk lebih aktif dan semakin
meningkatkan potensi dirinya, adapun guru lebih berperan sebagai pemantau,
pembimbing dan mengarahkan. Teori humanistik berasumsi bahwa teori belajar
apapun baik dan dapat dimanfaatkan, asal tujuannya untuk memanusiakan
manusia yaitu pencapaian aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri
orang belajar secara optimal26.Adapun beberapa tokoh teori humanistic antara
lain: Carl Rogers, Arthur Combs, Abraham Maslow27.
5. Teori Belajar Sibernetik
Sibernetik merupakan kata serapan dari kata „Cybernetic‟ yakni sistem
control dan komunikasi yang memungkinkan umpan balik(feedback). Kata
„cybernetic‟ yang selanjutnya ditulis dengan kata sibernetik berasal dari bahasa
Yunani yang berarti pilot (pengendali). r. Pertama kali istilah ini dipakai oleh
Louis Couffignal tahun 1958. Selanjutnya istilah sibernetik berkembang
menjadi sesuatu yang berhubungan dengan internet, kecerdasan buatan dan
jaringan komputer. Istilah „Cybernetic‟ pertama kali dikeluarkan oleh Nobert
Wiener, seorang ilmuwan dari Massachussets Institut Of Technology (MIT),
untuk menggambarkan kecerdasan buatan (artificial intellidence). Istilah ini
digunakan untuk menggambarkan cara bagaimana umpan balik memungkinkan
berlangsungnya proses komunikasi.28
Teori sibernetik merupakan teori belajar yang paling baru dibandingkan
denan toeri-teori belajar lainnya. Toeri ini berkembang sejalan dengan
perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Menurut teori sibernetik, belajar
adalah mengolah informasi (pesan pembelajaran). Proses belajar di anggap
25
Zaenab Auliya Rohmah, Psikologi Pendidikan Teori-teori Belajar, Jakarta, 2021, hal.31
26
M. Arsyad, Teori Belajar dan Peran Guru Pada Pendidikan di Era Revolusi
Industri,Banjarmasin, 2021,Hal.48
27
Tri Putra Junaidi Nast, Nevi Yarni, Teori Belajar Menurut Aliran Psikologi Humanistik Dan
Implikasinya Dalam Pembelajaran, Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran,Vol.2,
No.2,2019,hal.272
28
Razali Yunus, Teori Belajar Sibernetik Dan Implementasinya Dalam Pelaksanaan Diklat,Journal
of Education Science, Vol.4, No.2, 2018, hal.37
9
penting, tetapi yang lebih penting lagi adalah sistem informasi yang akan di
proses dan akan di pelajari oleh peserta didik29 Dalam implementasinya, teori
belajar sibernetik dikembangkan oleh beberapa tokoh, di antaranya Landa, Pask
dan Scot.30
29
Muhammad Siri Dangnga, Andi Abd. Muis, Teori Belajar dan Pembelajaran Inovatif, SIBUKU
Makasar, 2015,hal.57
30
Razali Yunus, Teori Belajar Sibernetik Dan Implementasinya Dalam Pelaksanaan Diklat,Journal
of Education Science, Vol.4, No.2, 2018, hal.37
31
Isniatun Munawaroh, Modul Belajar Mandiri Pembelajaran 1. Teori Belajar, hal.13
32
Dr.gunarib Wahab,Rosnawati, teori belajar dan pembelajaran, indramayu, 2021, penerbit adab,
hal 33-34
10
hambatan belajar anak, sehingga anak dapat memperoleh penanganan dari
tenaga profesional sedini dan seoptimal mungkin33 Kemampuan guru dalam
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan intelekstual peserta didik sangat menetukan untuk dapat
tidaknya suatu konsep dipelejari dan dipahami peserta didik.34
3. Impliaksi Teori Belajar Konstruktivisme dalam Kegiatan Pembelajaran
Dalam teori ini kegiatan belajar akan berlangsung lebih efektif jika siswa
berhubungan langsung dengan objek yang sedang dipelajari, yang ada di
lingkungan sekitar. Selain itu pemanfaatan peralatan berbasis teknologi masa
kini dengan jaringan maupun tanpa jaringan dan sumber belajar yang beragam
dapat meningkatkan keefektifan dan efisiensi dalam pemahaman terhadap
peserta didik.35
Guru bertugas sebagai fasilitator, sehingga pengetahuan materi yang
dibangun atau dikonstruksi para siswa sendirian bukan ditanamkan oleh guru.
Para siswa harus dapat secara aktif mengasimilasikan dan mengakomodasi
pengalaman baru kedalam kerangka kognitifnya36.
4. Impliaksi Teori Belajar Humanistik dalam Kegiatan Pembelajaran
Implikasi teori belajar humanistik, Peserta didik dihadapkan pada target
untuk mencapai tingkat aktualisasi diri semaksimal mungkin. Teori humanistic
berupaya mengerti tingkah laku belajar menurut pandangan peserta didik dan
bukan dari pandangan pengamat. Penerapan teori humanistic pada kegiatan
belajar hendaknya pendidik menuntun peserta didik berpikir induktif,
mengutamakan praktik serta menekankan pentingnya partisipasi peserta didik
dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat diaplikasikan dengan diskusi sehingga
peserta didik mampu mengungkapkan pemikiran mereka di hadapan audience
33
Ina Magdalena, Aan Nurchayati, Gresia Tuto Rean, Implikasi teori psikolog kognitif dalam
proses belajar dan pembelajaran, jurnal inovasi dan pengabdian kepada Masyarakat, No. 3 volume.
2, 2023, hal 556
34
Isniatun Munawaroh, Modul Belajar Mandiri Pembelajaran 1. Teori Belajar, hal.25
35
Ndaru Kukuh Masgumelar, Pinton Setya Mustafa, Teori Belajar Konstruktivisme dan
Implikasinya dalam Pendidikan dan Pembelajaran, Islamic Education Journal, Vol.2,2021,hal.53
36
Muhammad Siri Dangnga, Andi Abd. Muis, Teori Belajar dan Pembelajaran Inovatif, SIBUKU
Makasar, 2015,hal ,Hal.37
11
5. Impliaksi Teori Belajar Sibernetik dalam Kegiatan Pembelajaran
Sebuah informasi mungkin akan dipelajari oleh seorang peserta didik
dengan satu macam proses belajar, namun informasi yang sama mungkin akan
dipelajari peserta didik yang lain melalui proses belajar berbeda ara berpikir
dalam teori sibernetik yaitu algoritmik, heuristik, wholist dan serialis. Sehingga
guru dan siswa dalam pembelajaran bisa menerapkan cara berpikir yang
digunakan, Teori belajar sibernetik sangat sesuai sangat sesuai dengan
kemajuan teknologi informasi dan tentunya sangat cocok dengan tuntutan
masyarakat global akan pendidikan yang berkualitas berbasis dengan teknologi
informasi seperti dengan menggunakan monitor langsung (videocall) atau
dengan menggunakan aplikasi skype, quipper video, webcam, dan lainnya.37.
Implikasi teori belajar dalam pembelajaran sangat penting untuk dipahami
dan diaplikasikan dalam pendidikan, karena hal ini membantu guru dan
pendidik untuk menyesuaikan pendidikan sesuai dengan kebutuhan individu
dan membantu peserta didik mempelajari dan mengembangkan keterampilan
yang sesuai dengan tujuan pendidikan
37
Muhammad Arifin, Ayu Puspita Sari, Adriawan Maulana Tama, Implikasi teori belajar sibernetik
didalam proses pembelajaran dan penerapan IT di era modern, hal 252
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Teori belajar adalah Kumpulan prinsip dan komponen yang disusun secara
sistematis untuk menjelaskan dan menggambarkan bagaimana seorang individu
belajar
2. Terdapat beberapa teori belajar yang telah dikembangkan oleh para ahli
psikolog dalam proses perkembangan bidang ini. Tiga pandangan utama dari
ranah psikologi ini meliputi teori belajar behavioristik, kognitif, dan
konstruktivisme. Beberapa teori belajar lainnya meliputi teori belajar
humanistik, dan sibernetik. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing teori
belajar.
3. Implikasi teori belajar dalam pembelajaran sangat penting untuk dipahami dan
diaplikasikan dalam pendidikan, karena hal ini membantu guru dan pendidik
untuk menyesuaikan pendidikan sesuai dengan kebutuhan individu dan
membantu peserta didik mempelajari dan mengembangkan keterampilan yang
sesuai dengan tujuan pendidikan
B. Saran
Kami selaku penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari
makalah kami. Maka dari itu kami mengharapkan sekali kritik dan saran yang
membangun supaya menjadi acuan untuk perbaikan makalah kami kedepannya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, M. (2021). Teori Belajar dan Peran Guru Pada Pendidikan di Era
Revolusi Industri. Banjarmasin.
Bakri. (2022, Juni 03). Pengertian Teori Menurut Para Ahli. Retrieved from
Bakri.uma.ac.id: https://bakri.uma.ac.id/pengertian-teori-menurut-para-
ahli/
Dangnga, M. S., & Muis, A. A. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran Inovatif.
Makasar: SIBUKU.
Junaidi, T. P., & Yarni, N. (2019). Teori Belajar Menurut Aliran Psikologi
Humanistik Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran. Jurnal Review
Pendidikan dan Pengajaran, 271.
Wahab, G., & Rosnawati. (2021). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jawa
Barat: CV. Adanu Abimata.
14
Wahyono, H. (2005). Makna Dan Fungsi Teori Dalam Proses Berpikir Ilmiah Dan
Dalam Proses Penelitian Bahasa. FKIP Universitas Tidar Magelang, 204.
15