Anda di halaman 1dari 14

TEORI BELAJAR DAN IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan


Dosen Pengampu : Fachri Hakim, M.Pd

Kelompok 8 :
1. Septya Nur Afijah (1608076029)
2. Rois Saifuddin (1608076032)

PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2019
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan masalah......................................................................................................................4
C. Manfaat.....................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Teori Belajar Behavioristik dan Implementasinya......................................................................5
1. Teori Belajar Behavioristik.....................................................................................................5
2. Implementasi Teori Belajar Behavioristik..............................................................................6
B. Teori Belajar Kognitif dan Implementasinya..............................................................................7
1. Teori Belajar Kognitif.............................................................................................................7
2. Implementasi Teori Belajar Kognitif.......................................................................................7
C. Teori Belajar Humanistik dan Implementasinya........................................................................8
1. Teori Belajar Humanistik........................................................................................................8
2. Implementasi Teori Belajar Humanistik.................................................................................9
D. Teori Belajar Konstruktif dan Implementasinya.......................................................................11
1. Teori Belajar Konstruktif......................................................................................................11
2. Implementasi Teori Belajar Konstruktif...............................................................................11
BAB III...............................................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................................................12
B. Saran........................................................................................................................................12
Daftar Pustaka...................................................................................................................................13

2
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat srta salam
ssemoga tercurahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga mampu menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah Psikologi Pendidikan dengan judul “Teori Belajar
dan Implementasi dalam Pembelajaran”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima Kasih.

Semarang. 26 Mei 2019

Penyusun

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan dengan proses
mendidik, yakni proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar mampu
menyesuaikan diri sebaik mungkin dalam lingkungannya sehingga akan menimbulkan
perubahan dalam dirinya, yang dilakukan dalam bentuk pembimbingan, pengajaran, dan atau
pelatihan. Dimana setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Jadi pendidikan
merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam
proses pendidikan, belajar merupakan salah satu bagian yang tak terpisahkan. Dimana belajar
merupakan suatu proses perubahan perilaku dan pola pikir yang dialami oleh seseorang,
misalnya dari sesuatu hal yang tidak bisa menjadi bisa,dari tidak tau menjadi tau. Selama
proses belajar manusia pasti tak luput dari kesalahan. Untuk itu perlu adanya teori-teori
belajar yang tepat yang diterapkan dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang
diinginkan bisa tercapai dengan maksimal.

Teori – teori pembelajaran berpedoman pada prinsip-prinsip pembelajaran yang


dihasilkan daripada kajian-kajian ahli psikologi pendidikan. Teori ini merupakan azas kepada
para pendidik agar dapat memahami tentang cara pelajar belajar. Selain itu, dengan adanya
pengetahuan yang menyeluruh tentang teori ini pendidik diharapkan agar dapat
menghubungkan prinsip dan hukum pembelajaran dengan kaedah dan teknik yang akan
digunakan.

Berdasarkan pemaparan diatas, dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai
“Teori Belajar dan Implementasinya dalam Pembelajaran”. Ada 4 (empat) teori belajar yaitu
teori belajar behavioristic, teori belajar kognitif, teori belajar humanistic dan teori belajar
konstruktif. Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang mempelajari tingkah laku
manusia. Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses
belajar yang terjadi dalam akal pikiran manusia atau gagasan manusia bahwa bagian-bagian
suatu situasi saling berhubungan dalam konteks situasi secara keseluruhan. Jadi belajar
melibatkan proses berfikir yang kompleks dan mementingkan proses belajar. Teori
humanistik atau disebut juga dengan nama psikologi kemanusiaan. Dan Kontruktivistik
merupakan teori pembelajaran yang lebih menekankan pada proses dan kebebasan dalam
menggali pengetahuan serta upaya dalam mengkontruksi pengalaman. Dalam
implementasinya, masing-masing teori belajar berbeda dalam pembelajaran yang dapat
membuat kita tahu teori belajar mana yang tepat untuk diterapkan.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana teori belajar behavioristic dan implementasinya ?
2. Bagaimana teori belajar kognitif dan implementasinya ?
3. Bagaimana teori belajar humanistic dan implementasinya ?

4
4. Bagaimana teori belajar konstruktif dan implementasinya ?

C. Manfaat
1. Untuk mengetahui teori belajar behavioristic dan implementasinya
2. Untuk mengetahui teori belajar kognitif dan implementasinya
3. Untuk mengetahui teori belajar humanistic dan implementasinya
4. Untuk mengetahui teori belajar konstruktif dan implementasinya

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Belajar Behavioristik dan Implementasinya


1. Teori Belajar Behavioristik
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang mempelajari tingkah laku
manusia. teori belajar behavioristik merupakan teori belajar memahami tingkah laku
manusia yang menggunakan pendekatan objektif, mekanistik, dan materialistik,
sehingga perubahan tingkah laku pada diri seseorang dapat dilakukan melalui upaya
pengkondisian.1 Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa
stimulus dan output yang berupa respons. Teori belajar behavioristik berpengaruh
terhadap pengembangan teori pendidikan dan pembelajaran yang dikenal dengan aliran
behavioristik. Tokoh-Tokoh Teori Belajar Behavioristik adalah John B. Watson, Ivan
P. Pavlov, dan B.F. Skinner.

2. Implementasi Teori Belajar Behavioristik


Proses belajar akan terjadi secara terus-menerus apabila stimulus dan respon ini
berjalan dengan lancar. la berproses secara rutin dan tampak seperti otomatis tanpa
membicarakan hal-hal yang terjadi selama berlangsungnya proses tadi. Namun dalam
hal ini tidak dibicarakan, bahwa yang namanya belajar banyak melibatkan unsur
pikiran, ingatan, kemauan, motivasi, dan lain-lain. Aplikasi/penerapan klasikal
kondisioning di kelas adalah dengan cara:
a. Menjadikan lingkungan belajar yang nyaman dan hangat, sehingga, kelas menjadi
satu kesatuan (saling berhubungan) dengan emosi positif (adanya hubungan
persahabatan / kekerabatan).
b. Pada awal masuk kelas, guru tersnyum dan sebagai pembukaan bertanya kepada
siswa tetang kabar keluarga, hewan peliharaan/hal pribadi dalam hidup mereka.
c. Guru berusaha agar siswa merespek satu sama lain pads prioritas tinggi di kelas,
misalnya, pada diskusi kelas guru merangsang siswa untuk berpendapat.
d. Pada sesi tanya jawab, guru berusaha membuat siswa berada dalam situasi yang
nyaman dengan memberikan hasil (positf outcome – masukan positif). Misalnya,
jika siswa diam/tidak aktif, maka guru bisa memulai dengan pertanyaan "apa
pendapatmu tentang masalah ini", atau bagaimana kamu membandingkan dua

1
Desmita, 2005, Psikologi Perkembangan, Bandung, Hal. 44.

6
contoh ini”. Dengan lain memberi pertanyaan yang dapat memancing siswa untuk
berpendapat. Namun jika dengan cara inipun siswa tidak sanggup/ segan untuk
merespon, maka tugas guru untuk membimbing/ memacu sampai siswa memberi
jawaban yang dapat diterima.
e. Penerapan teori behaviroristik yang salah dalam suatu situasi pembelajaran juga
mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan
bagi siswa yaitu guru sebagai central, bersikap otoriter, komunikasi berlangsung satu
arah, guru melatih dan menentukan apa yang harus dipelajari, murid dipandang pasif,
perlu motivasi dari luar, dan sangat dipengaruhi oleh penguatan yang diberikan guru.
Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa
yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif. Penggunaan
hukuman yang sangat dihindari oleh pars tokoh behavioristik justru dianggap sebagai
metode yang paling efektif untuk menertibkan siswa.2

B. Teori Belajar Kognitif dan Implementasinya


1. Teori Belajar Kognitif
Teori belajar kognitif adalah salah satu teori belajar yang sangat berpengaruh
dalam dunia pendidikan dalam mendidik dan mengajar. Teori ini berbeda dan
menentang teori behavioristik yang memandang belajar sebagai kegiatan makanistik
antara stimulus dan respon. Aliran kognitif memandang belajar lebih dari sekedar
melibatkan stimulus dan respon, tetapi juga melibatkan kegiatan mental di dalam
individu yang sedang belajar. Menurut aliran teori belajar kognitif, belajar adalah
proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat dan menggunakan pengetahuan
yang dimiliki oleh individu. Sehingga perilaku yang tampak pada manusiatidak dapat
diukur dan diamati tanpa melibatkan proses mental seperti motivasi, kesengajaan,
keyakinan dan lain sebagainya. Aliran kognitivisme lebih mengutamakan aspek
berpikir (thinking) dan mental yang berkaitan dengannya, misalnya ingatan (memory).

Walaupun teori kognitif menentang pandangan teori belajar behavioristik, tetapi


dia tidak dapat menafikkan pandangan kaum behavioristik tentang Reinforcement
yang juga terdapat di dalam teori kognitif. Tetapi, teori kognitif memandangnya
berbeda dengan teori behavioristik. Teori behavioristik memandang Reinforcement
sebagai bagian yang penting untuk menguatkan atau menjaga perilaku, sedangkan

2
Rizma Fithri,2014, PSIKOLOGI BELAJAR,Hal.46-47

7
teori kognitif memandangnya sebagai sebuah sumber feedback untuk mengetahui
kemungkinan apa yang terjadi jika sebuah perilaku diulang kembali.

2. Implementasi Teori Belajar Kognitif


Dalam proses belajar mengajar diperlukan cara yang tepat untuk mendapatkan
hasil belajar yang maksimal. Berikut adalah aplikasi teori belajar kognitif menurut
teori gestalt dalam proses pembelajaran:

a. Pengalaman tilikan (insight); Tilikan bisa disebut juga pemahaman mengamati.


Dalam proses belajar, hendaknya peserta didik memiliki kemampuan tilikan yaitu
mengenal keterkaitan unsur-unsur suatu objek atau peristiwa.
b. Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning); dalam hal ini unsur-unsur
yang bermakna akan sangat menunjang pembentukan tilikan dalam proses
pembelajaran. Hal ini akan sangat bermanfaat dan membantu peserta dalam
menangani suatu masalah. Jadi, hal-hal yang dipelajari para peserta didik
hendaknya memiliki makna yang jelas dan logis dengan proses kehidupannya.
c. Perilaku bertujuan (pusposive behavior);suatu perilaku akan terarah pada tujuan.
Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika para peserta didik mengerti tujuan
yang ingin dicapainya. Jadi, hendaknya para guru membantu para peserta didik
untuk memahami arah dan tujuannya.
d. Prinsip ruang hidup (life space); perilaku individu memiliki hubungan dengan
tempat dan lingkungan dia berada. Jadi, materi yang diajarkan harusnya
berhubungan dengan situasi dan kondisi lingkungan kehidupan individu.
e. Transfer dalam belajar; yaitu proses pemindahan pola tingkah laku dalam situasi
pembelajaran tertentu ke situasi lain. Transfer belajar terjadi dengan jalan
melepaskan pengertian objek dari satu konfigurasi ke konfigurasi lain dalam tata
susunan yang tepat. Transfer belajar akan terjadi apabila peserta didik telah
menangkap prinsip-prinsip pokok dari suatu persoalan dan menemukan
generalisasi untuk kemudian digunakan dalam memecahkan masalah pada situasi
lain.

C. Teori Belajar Humanistik dan Implementasinya


1. Teori Belajar Humanistik
Psikologi humanistik atau disebut juga dengan nama psikologi kemanusiaan
adalah suatu pendekatan yang multifaset terhadap pengalaman dan tingkah laku
manusia, yang memusatkan perhatian pada keunikan dan aktualisasi diri manusia.

8
Bagi sejumlah ahli psikologi humanistik ia adalah alternatif, sedangkan bagi sejumlah
ahli psikologi humanistik yang lainnya merupakan pelengkap bagi penekanan
tradisional behaviorisme dan psikoanalis.

Psikologi humanistik juga memberikan sumbangannya bagi pendidikan alternatif


yang dikenal dengan sebutan pendidikan humanistik (humanistic education).
Pendidikan humanistic berusaha mengembangkan individu secara keseluruhan
melalui pembelajaran nyata. Pengembangan aspek emosional, sosial, mental, dan
keterampilan dalam berkarier menjadi fokus dalam model pendidikan humanistic.

Aliran Psikologi Humanistik selalu mendorong peningkatan kualitas diri manusia


melalui penghargaannya terhadap potensi-potensi positif yang ada pada setiap insan.
Seiring dengan perubahan dan tuntutan zaman, proses pendidikan pun senantiasa
berubah.

2. Implementasi Teori Belajar Humanistik


Berukut ini beberapa implementasi dari teori belajar humanistic:
a. Pendidikan Terbuka (Open Education)
Pendidikan terbuka adalah proses Pendidikan yang memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk bergerak secara bebas di sekitar kelas dan memilih
aktivitas belajar mereka sendiri. Guru hanya berperan sebagai pembimbing. Ciri
utama dari proses ini adalah lingkungan fisik kelas yang berbeda dengan kelas
tradisional, karena peserta didik bekerja secara individual atau dalam kelompok-
kelompok kecil. Dalam proses ini mensyaratkan adanya pusat-pusat belajar atau
pusat-pusat kegiatan di dalam kelas yang memungkinkan peserta didik
mengeksplorasi bidang-bidang pelajaran, topik-topik, keterampilan-keterampilan atau
minat-minat tertentu. Pusat ini dapat memberikan petunjuk untuk mempelajari suatu
topik tanpa hadirnya guru dan dapat mencatat partisipasi dan kemajuan murid untuk
nantinya dibicarakan dengan guru.
b. Belajar Kooperatif (Cooperative Learning)
Belajar kooperatif merupakan fondasi yang baik untuk meningkatkan dorongan
berprestasi peserta didik. Dalam prkteknya, belajar kooperatif memiliki tiga
karakteristik :
1) Peserta didik bekerja dalam tim-tim belajar kecil (4-6 orang anggota), dan
komposisi ini tetap selama beberapa minggu

9
2) Peserta didik didorong untuk saling membantu dalam mempelajari bahan yang
bersifat akademik dan melakukannya secara berkelompok.
3) Peseta didik diberi imbalan atau hadiah atas dasar prestasi kelompok.
Adapun teknik-teknik dalam belajar kooperatif ini ada 4 macan, yaitu :
a) Team-Games-Tournament
b) Student Teams-Achievement Divisions
c) Jigsaw
d) Group Investigation
c. Pembelajaran Mandiri (Independent Learning)
Pembelajaran mandiri adalah proses pembelajaran yang menuntut peserta
didik menjadi subjek yng harus merancang, mengatur dan mengontrol kegoatan
mereka sendiri secara bertanggung jawab. Proses ini tidak bergantung pada subjek
maupun metode instruksional, melainkan kepada siapa yang belajar(peserta didik),
mencakup siapa yang memutuskan tentang apa yang akan dipelajari, siapa yang
harus mempelajari suatu hal, metode dan sumber apa saja yang digunakan, dan
bagaimana cara mengukur keberhasilan upaya belajar yang telah dilaksanakan.
Dalam pelaksanaannya, proses ini cocok untuk pembelajaran di tingkat atau
level perguruan tinggi, karena menuntut kemandirian yang tinggi dari peserta
didik. Di sini pendidik beralih fungsi menjadi fasilitator proses belajar, bukan
sebagai penentu proses belajar. Meski demikian, pendidik harus siap untuk
menjadi tempat bertanya dan bahkan diharapkan pendidik betul-betul ahli
dalambidang yang dipelajari peserta.
Agar tidak terjadi kesenjangan hubungan antara peserta dan pendidik, perlu
dilakukan negosiasi dalam perancangan pembelajaran secara keseluruhan.
Perancangan pembelajaran ini merupakan alat yang fleksibel tetapi efektif untuk
membantu peserta didik dalam penentuan tujuan belajar secara individual.
Tanggung jawab peserta didik dan pengajar harus dibuat secara eksplisit dalam
perancangan pembelajaran. Partisipasi para peserta didik dalam penentuan tujuan
belajar akan membuat mereka lebih berkomitmen terhadap proses pembelajaran.
d. Belajar yang Terpusat pada Siswa (Student Centered Learning)
Student Centered Learning (SCL) merupakan strategi pembelajaran yang
menempatkan peserta didik secara aktif dan mandiri, serta bertanggung jawab atas
pembelajaran yang dilakukan. Dengan SCL peserta diharapkan mampu
mengembangkan ketrampilan berpikir secara kritis, mengembangkan system
10
dukungan social untuk pembelajaran mereka, mampu memilih gaya belajar yang
paling efektif dan diharapkan menjadi life-long learner dan memiliki jiwa
entrepreneur.
Sama seperti model sebelumnya, SCL banyak diterapkan dalam system
pendidikan di tingkat Perguruan Tinggi (Harsono, 2007). Dengan SCL mahasiswa
memiliki keleluasaan untukmengembangkan segenap potensinya (cipta, karsa dan
rasa), mengeksplorasi bidang yang diminatinya, membangun pengetahuan dan
mencapai kompetensinya secara aktif, mandiri dan bertanggung jawab melalui
proses pembelajaran yang bersifat kolaboratif, kooperatif dan kontekstual.
Adapun metode-metode SCL antara lain :
1) Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
2) Pembelajaran Kolaboratif (Collaborative Learning)
3) Pembelajaran Kompetitif (Competitive Learning)
4) Pembelajaran Berdasar Kasus (Case Based Learning)

D. Teori Belajar Konstruktif dan Implementasinya


1. Teori Belajar Konstruktif
Kontruktivistik merupakan teori pembelajaran yang lebih menekankan pada
proses dan kebebasan dalam menggali pengetahuan serta upaya dalam mengkontruksi
pengalaman atau dengan kata lain teori ini memberikan keaktifan terhadap siswa
untuk belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal
lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri. Dalam proses belajarnya
pun, memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya dengan
bahasa sendiri, untuk berpikir tentang pengalamannya sehingga siswa menjadi lebih
kreatif dan imajinatif serta dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Tokoh-tokoh kontruktivisme adalah Piaget dan Vigotsky.3

2. Implementasi Teori Belajar Konstruktif


a. Membebaskan siswa dari belenggu kurikulum yang berisi fakta-fakta lepas yang
sudah ditetapkan, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan ide-idenya secara lebih jelas.

3
Melji Salwanis,2016, Hakikat dan Teori belajar serta Implementasinya dalam Pembelajaran.

11
b. Menempatkan siswa sebagai kekuatan timbulnya interes, untuk membuat
hubungan ide-ide atau gagasan-gagasan, kemudian memformulsikan kembali ide-
ide tersebut, serta membuat kesimpulan-kesimpulan.
c. Guru bersama-sama siswa mengkaji pesan-pesan penting bahwa dunia adalah
kompleks, dimana terjadi bermacam-macam pandangan tentang kebenaran yang
datangmya dari berbagai interpretasi.
d. Guru mengkaji bahwa proses belajar serta penilaiannya merupakan suatu usaha
yang kompleks, sukar dipahami, tidak terarur, dan tidak mudah dikelola.4

Studi Kasus :

Banyak siswa yang menentang guru, hal ini terjadi karena adanya penerapan teori
behaviroristik yang salah dalam suatu situasi pembelajaran juga mengakibatkan terjadinya
proses pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan bagi siswa yaitu guru sebagai central,
bersikap otoriter, komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih dan menentukan apa yang
harus dipelajari, murid dipandang pasif, perlu motivasi dari luar, dan sangat dipengaruhi oleh
penguatan yang diberikan guru. Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru
dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif.
Penggunaan hukuman yang sangat dihindari oleh pars tokoh behavioristik justru dianggap
sebagai metode yang paling efektif untuk menertibkan siswa

4
Melji Salwanis,2016, Hakikat dan Teori belajar serta Implementasinya dalam Pembelajaran.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori – teori pembelajaran berpedoman pada prinsip-prinsip pembelajaran yang
dihasilkan daripada kajian-kajian ahli psikologi pendidikan. Teori ini merupakan azas kepada
para pendidik agar dapat memahami tentang cara pelajar belajar. Selain itu, dengan adanya
pengetahuan yang menyeluruh tentang teori ini pendidik diharapkan agar dapat
menghubungkan prinsip dan hukum pembelajaran dengan kaedah dan teknik yang akan
digunakan. Ada 4 (empat) teori belajar yaitu teori belajar behavioristic, teori belajar kognitif,
teori belajar humanistic dan teori belajar konstruktif. Teori belajar behavioristik adalah
sebuah teori yang mempelajari tingkah laku manusia. Teori belajar kognitif lebih
menekankan pada belajar merupakan suatu proses belajar yang terjadi dalam akal pikiran
manusia atau gagasan manusia bahwa bagian-bagian suatu situasi saling berhubungan dalam
konteks situasi secara keseluruhan. Jadi belajar melibatkan proses berfikir yang kompleks dan
mementingkan proses belajar. Teori humanistik atau disebut juga dengan nama psikologi
kemanusiaan. Dan Kontruktivistik merupakan teori pembelajaran yang lebih menekankan
pada proses dan kebebasan dalam menggali pengetahuan serta upaya dalam mengkontruksi
pengalaman. Dalam implementasinya, masing-masing teori belajar berbeda dalam
pembelajaran yang dapat membuat kita tahu teori belajar mana yang tepat untuk diterapkan.

B. Saran
Demikian makalah ini, kami mohon kritik dan saran agar makalah ini dapat lebih baik.

13
Daftar Pustaka

Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Fithri, Rizma.2014. PSIKOLOGI BELAJAR. Surabaya : UIN Sunan Ampel Surabaya.

https://www.dasarguru.com/teori-belajar-humanistik-dan-penerapannya/ diakses pada 07


Juni 2019 Pukul 19.15.

https://www.kompasiana.com/dewi_js/55004dca333112370510516/analisis-dan-
implementasi-teori-belajar diakses pada 07 Juni 2019 Pukul 19.23.

http://www.sudarmantep.com/berita/detail/teori-belajar-dan-implikasinya-dalam-proses-
pembelajaran diakses pada 07 Juni 2019 Pukul 19.32.

http://meljisalwanis.blogspot.com/2016/10/hakikat-dan-teori-belajar-serta.html?m=1
diakses pada 07 Juni 2019 Pukul 19.36

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/05/31/teori-belajar-kognitif-dan-implementasi-
dalam-proses-pembelajaran/ diakses pada 11 Juni 2019 Pukul 23.45

Nahar, Novi Irwan. 2016. PENERAPAN TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DALAM


PROSES PEMBELAJARAN. Vol 1.

Rachmahana, Ratna Syifa’a.2008.PSIKOLOGI HUMANISTIK DAN APLIKASINYA


DALAM PENDIDIKAN. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia.

Wati, Widya. 2010. MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN TEORI BELAJAR DAN


PEMBELAJARAN. Padang : Universitas Negeri Padang.

14

Anda mungkin juga menyukai