Anda di halaman 1dari 11

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

APLIKASI TEORI BELAJAR HUMANISTIK DALAM


PEMBELAJARAN SECARA SISTEMATIS

DISUSUN OLEH KELOMPOK II :


DEWI ANJARWATI (2105026032)
ALFIQI GILANG NUR ROMADHAN G.F.F. (2105026033)
RAHMADINA PURWITA (2105026034)
NANDA DIAH PRASTIKA (2105026035)

DOSEN PENGAMPU : Dra. MAASJE C. WATULINGAS, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Aplikasi
Teori Belajar Humanistik Dalam Pembelajaran Secara Sistematis ini dengan tepat
waktu.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu
Dra. Maasje C. Watulingas M.Pd dan dosen pengampu lainnya pada Mata Kuliah
Teori Belajar dan Pembelajaran. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Aplikasi Teori Belajar Humanistik Dalam
Pembelajaran Secara Sistematis bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Maasje C. Watulingas M.Pd.
dan dosen pengampu lainnya selaku Dosen Pengampu pada Mata Kuliah Teori
Belajar dan Pembelajaran yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah wawasan pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Samarinda, April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

BAB I.........................................................................................................................

A. Latar Belakang..............................................................................................

B. Rumusan Masalah.........................................................................................

C. Tujuan............................................................................................................

D. Manfaat..........................................................................................................

BAB II.......................................................................................................................

A. Pengertian Teori Belajar Humanistik.........................................................

B. Kelebihan Dan Kekurangan .......................................................................

C. Prinsip-prinsip Penerapan Teori Belajar Humanistik.............................

D. Ciri-ciri Penerapan Teori Belajar Humanistik..........................................

E. Strategi Pembelajaran Yang Menerapkan Teori Belajar Humanistik....

F. Tujuan Teori Belajar Humanistik...............................................................

G. Langkah-langkah Teori Belajar Humanistik ............................................

BAB III......................................................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................................

B. Saran..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan dan pengajaran adalah salah satu upaya mencapai target atau
tujuan yang secara runtut mengarah pada perbaikan tingkah laku menuju
kedewasaan anak didik. Perubahan-perubahan itu menunjukan tahap-tahap
yang harus dilewati. Tanpa proses itu tujuan tidak dapat tercapai, proses yang
dimaksud adalah proses pendidikan dan pengajaran. Pengajaran adalah proses
dengan fungsi menuntun peserta didik dalam menjalani kehidupan, yaitu
menuntun serta memaksimalkan potensi diri sesuai dengan amanat
perkembangan yang harus dilalui para peserta didik. Pendidikan merupakan
rangkaian humanisasi berasal dari pemikiran faham humanistik. Hal tersebut
relevan dengan arti fundamental faham humanistik sebagai pengedukasian
manusia (Sumantri, 2019).
Banyak teori yang membahas tentang terjadinya perubahan tingkah laku,
serta dalam pembelajaran perlu didukung dengan adanya teori belajar. Dalam
makalah ini penulis memfokuskan pembahasan terhadap salah satu teori
belajar saja, yaitu teori belajar Humanistik.
Teori Belajar Humanistik adalah salah satu teori belajar yang digunakan
oleh guru. Secara garis besar teori belajar humanistik bertujuan menghasilkan
hal baik bagi kemanusian supaya bisa mencapai aktualisasi diri dan mampu
mengenali diri sendiri. Oleh karena itu, proses belajar humanistik ini
membutuhkan perhatian yang besar dalam prosesnya dengan harapan
menghasilkan pencapaian yang baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teori humanistik?
2. Apakah kelebihan dan kekurangan dari teori belajar humanistik?
3. Apa saja prinsip teori humanistik dalam pembelajaran?
4. Apa saja ciri-ciri teori humanistik?
5. Bagaimana strategi pembelajaran yang menerapkan teori humanistik?
6. Apa tujuan dari teori belajar humanistik?
7. Bagaimana langkah-langkah dalam pembelajaran yang menerapkan teori
humanistik?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian teori belajar humanistik
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari teori humanistik
3. untuk mengetahui prinsip dari teori belajar humanistik dalam
pembelajaran
4. Untuk mengetahui ciri-ciri dari teori belajar humanistik
5. Untuk mengetahui strategi pembelajaran yang menerapkan teori belajar
humanistik
6. Untuk mengetahui tujuan dari teori belajar humanistik
7. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam pembelajaran yang
menerapkan teori humanistik

D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas perkuliah
teori belajar dan pembelajaran sekaligus merangkum berbagai referensi yang
mendukung mengenai teori belajar humanistik dengan segala aspek yang
berkaitan. Penulis juga mengharapkan dengan penulisan makalah ini dapat
menambah wawasan keilmuan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Belajar Humanistik


Penedekatan humanistik dalam pendidikan menekankan pada
perkembangan positif. Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk
mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan
mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini mencakup kemampuan
interpersonal sosial dan metode untuk pengembangan diri yang ditujukan
untuk memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup dan juga masyarakat.
Keterampilan atau kemampuan membangun diri secara positif ini menjadi
sangat penting dalam pendidikan karena keterkaitannya dengan keberhasilan
akademik.
Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika si pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.
Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk
mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk
mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu
dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.

B. Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Humanistik


Teori humanistik dapat diartikan sebagai orientasi bersifat teoritis yang
menekankan kepada keunikan kualitas manusia khususnya berhubungan
dengan free will atau kehendak bebas dan potensi untuk mengembangkan
diri. Setiap teori yang ada tentu memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan
yang perlu diperhatikan. Menurut Antono (2019) beberapa kelebihan dan
kekurangan adalah sebagai berikut :
1. Kelebihan Teori Belajar Humanistik
a. Teori ini cocok untuk diterapkan dalam materi pembelajaran
yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan
sikap dan analisis terhadap fenomena sosial.
b. Indikator dari keberhasilan alokasi ini adalah siswa merasa
senang. Bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi
perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri.
c. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, tidak terikat
oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri
secara bertanggung jawab tanpa mengurangi hak-hak orang
lain atau melanggar aturan, norma, disiplin atau etika yang
berlaku.
d. Mengedepankan demokratis, partisipatif dialogis, dan
humanis. Prinsip teori humanistik yang selalu mengedepankan
sifat –sifat dan aturan yang berkaitan dengan demokratis,
partisipatif dialogis, dan humanis sehingga sangat
mengesankan menghargai seseorang dengan baik.
e. Dengan menggunakan teori humanistik dalam pembelajaran,
dapat menjadikan pembelajaran lebih mendapatkan peran aktif
dari peserta didik. Selain peran aktif, antar individu juga dapat
beiringan meskipun memiliki berbagai macam pertimbangan
masing-masing yang memicu perbedaan.
2. Kekurangan Teori Belajar Humanistik
a. Siswa yang tidak mau memahami potensi dirinya akan
ketinggalan dalam proses belajar.
b. Siswa yang tidak aktif dan malas belajar akan merugikan diri
sendiri dalam proses belajar.
c. Pembelajaran teori humanistik dapat menyebabkan adanya
pemikiran yang tidak terpusat pada pokok permasalahan
karena setiap individu diberikan kebebasan untuk dapat
menggali potensinya masing-masing untuk menjawab
persoalan yang diberikan.
C. Prinsip – Prinsip Penerapan Teori Belajar Humanistik
Teori belajar humanistik mengutamakan peranan peserta didik dan
berorientasi pada kebutuhan. Menurut teori ini, materi atau bahan ajar harus
dilihat sebagai suatu totalitas yang melibatkan orang secara utuh, bukan
sekedar sebagai sesuatu yang intelektual semata – mata. Seperti halnya guru,
peserta didik adalah manusia yang mempunyai kebutuhan emosional, spiritual,
maupun intelektual. Peserta didik hendaknya dapat membantu dirinya dalam
proses belajar mengajar. Peserta didik bukan sekedar penerima ilmu yang
pasif (Nast dan Nevi Yarni, 2019 : 273).
Kesuksesan teori belajar humanistik dapat diciptakan dengan
menerapkan prinsip belajar yang sesuai. Prinsip teori belajar humanistik
adalah sebagai berikut :
1. Manusia mempunyai keinginan alamiah untuk belajar. Pada
dasarnya, manusia memiliki rasa ingin tahu dan keinginan untuk
mengeksplorasi pengalaman baru.
2. Proses belajar akan berlangsung lebih cepat dan bermakna apabila
bahan yang dipelajari relavan dengan kebutuhan peserta didik.
3. Kualitas belajar dapat ditingkatkan dengan mengurangi gangguan
dari luar. Ketenangan menjadi kunci efektif proses belajar
mengajar.
4. Belajar secara partisipatif, artinya seseorang harus aktif dalam
menanggapi materi yang disampaikan.
5. Proses belajar dilakukan dengan melibatkan pikiran dan perasaan,
tidak hanya salah satunya saja.
6. Kebebasan, kepercayaan diri, dan kreativitas dapat ditingkatkan
dengan evaluasi diri.

D. Ciri – Ciri Penerapan Teori Belajar Humanistik


Ciri khas teori belajar humanistik adalah berusaha untuk mengamati
perilaku seseorang dari sudut pelakunya dan bukan pengamat. Sebagai
makhluk hidup, ia harus melangsungkan, mempertahankan, dan
mengembangkan hidupnya dengam potensi – potensi yang dimilikinya
(Thabroni, 2022).
Menurut Viandari (2021), suatu teori belajar dikatakan humanistik jika
memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
1. Menekankan pada aktualisasi diri individu (manusia sebagai sosok
individu yang bisa mengeksplorasi dirinya).
2. Proses merupakan hal penting yang menjadi fokus belajar.
3. Melibatkan peran aspek kognitif dan aspek afektif.
4. Mengedepankan pengetahuan atau pemahaman.
5. Mengedepankan bentuk perilaku diri sendiri.
6. Tidak ada yang berhak mengatur proses belajar setiap individu.

E. Strategi Pembelajaran Yang Menerapkan Teori Belajar Humanistik


Materi pembelajaran dipusatkan pada satu rangkaian masalah
kemanusiaan yang harus didiskusikan bersama antara guru dan siswa.
Masalah-masalah tersebut dipilih untuk menimbulkan konflik-konflik
kognitif, yakni rasa tidak puas mengenai apa yang benar dan menimbulkan
perbedaan pendapat yang merangsang berfikir antar siswa. Guru menciptakan
diskusi di antara siswa pada tingkat kemampuan yang berbeda. Guru
mendukung dan menjelaskan argumen-argumen yang dikemukakan oleh siswa
kemudian menjelaskan argumentasi yang berada satu tahap lebih baik. Guru
menantang dengan menggunakan situasi-situasi baru dan menjelaskan semua
argumen dari satu tahap yang melampaui tahap sebelumnya, demikian
seterusnya.

F. Tujuan Teori Belajar Humanistik


Menurut teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan
manusia. Proses belajar dianggap berhasil apabila peserta didik dapat
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajar
harus berusaha agar lama-kelamaan ia mampu mencapai aktualisasi diri
dengan sebaik – baiknya. Artinya siswa akan lebih tenang, mampu dan
semangat belajar apabila setiap kebutuhannya terpenuhi. Kebutuhan
tersebutlah yang manjadikan seorang manusia bisa merasa menjadi manusia
seutuhnya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut
pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya
(Qodir,2017 :193).
Inti dari teori humanistik adalah baik murid maupun gurunya fokus
terhadap proses pembelajaran, dengan murid yang mencari cara dan sistem
belajar mereka sendiri. Sedangkan guru menjadi fasilitator yang dapat
mengarahkan murid dalam menemukan sistem belajar mereka tanpa ikut
campur lebih jauh ke dalam pembelajaran. Dengan adanyan teori belajar ini,
murid dapat terbiasa mengembangkan pemikiran mereka dan menganalisis apa
yang tidak baik dan apa yang baik bagi proses pembelajaran mereka
(Wijaya,2021).

G. Langkah – Langkah Teori Belajar Humanistik


Dalam praktek, teori humanistik cenderung mengarahkan siswa untuk
dapat berfikir induktif, mementingkan pengalaman, dam membutuhkan
keterlibatan siswa secara aktif didalam proses pembelajaran. Menurut Nast
dan Nevi Yarni (2019) langkah – langkah pembelajaran dalam teori belajar
humanistik adalah sebagai berikut :
1. Merumuskan tujuan yang jelas.
2. Mengusahakan partisipasi aktif peserta didik melalui kontrak
belajar yang bersifat jelas, jujur, dan positif.
3. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan kesanggupan
peserta didik untuk belajar atas inisiatif sendiri.
4. Mendorong peserta didik untuk peka berpikir kritis dan memaknai
proses pembelajarannya secara mandiri.
5. Peserta didik di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat,
memilih pilihannya sendiri, melakukan apa yang diinginkan dan
menanggung resiko dari perilaku yang ditunjukkan.
6. Guru menerima peserta didik apa adanya, berusaha memahami
jalan pikiran peserta didik, tidak menilai secara normative tetapi
mendorong peserta didik untuk bertanggung jawab atas segala
resiko perbuatan atau proses belajarnya.
7. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai kecepatannya.
8. Evaluasi diberikan secara individu berdasarkan perolehan prestasi
peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai