TEORI HUMANISTIK
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Helda 3061746004
BANJARMASIN
2018
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran sangat diharapkan guna perbaikan dimasa mendatang
dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Belajar adalah suatu proses perubahan pada diri individu yaitu perubahan
tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Perubahan sebagai
hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan
pengetahuanya, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapanya,
kemampuannya, daya reaksinya dan daya penerimaanya.
Didalam pembelajaran juga perlu adanya guru dan siswa, dan dukungan
suatu teori belajar, karena tanpa guru siswa tidak akan dikatakan siswa, dan begitu
juga sebaliknya tanpa siswa guru tidak akan disebut guru kalau tidak ada siswa,
juga dalam pembelajaran tidak akan terlepas dengan teori karena teori itulah yang
akan merangsang kemampuan para sisiwa atas apa yang dimiliki dalam dirirnya
PEMBAHASAN
Menurut para tokoh aliran ini penyusunan dan pemilihan materi pelajaran
harus sesuai dengan perasaan dan perhatian siswa.Tujuan utama pendidik adalah
membantu siswa mengembangkan dirinya, yaitu membantu individu untuk
mengenal dirinya sendiri sebagai manusia secara utuh dan membantu
mengembangkan potensi dan keterampilan mereka.
Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian pada proses belajar yaitu
proses memperoleh informasi baru dan internalisasi informasi ini pada individu.
Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika si pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut
pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.Pengertian
humanistik yang beragam membuat batasan-batasan aplikasinya dalam dunia
pendidikan mengundang berbagai macam arti pula.
Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditujukan
untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, teori
belajar humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian
filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang kajian kajian
psikologi belajar. Teori humanistik sangat mementingkan sisi yang dipelajari dari
pada proses belajar itu sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang
konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta
tentang proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain, teori
ini lebih tertarik pada penertian belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari
pada pemahaman tentang proses belajar sebagaimana apa adanya, seperti yang
selama ini dikaji oleh teori-teori belajar lainnya.
Combs memberikan lukisan persepsi diri dan dunia seseorang seperti dua
lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat pada satu. Lingkaran kecil (1)
adalah gambaran dari persepsi diri dan lingkungan besar (2) adalah persepsi
dunia. Makin jauh peristiwa-peristiwa itu dari persepsi diri makin berkurang
pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal yang mempunyai sedikit
hubungan dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan.