Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

TEORI HUMANISTIK

Dosen Pengampu: Nonong Rahimah, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Helda 3061746004

Bella Aulia Dian Pury 3061746005

Ari Meylina Nursanti 30617460

Nurhastina Fitrianti 3061746039

Rizky Nabila 3061746049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

BANJARMASIN

2018
KATA PENGANTAR

Puji Syukur disampaikan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan


Rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Makalah dengan judul “Teori Humanistik”, Merupakan hasil rangkaian untuk


memenuhi tugas Pendidikan Sosial dan Budaya, makalah ini juga menguraikan
beberapa materi mengenai teori humanistik dan juga untuk mempermudah
pemahaman pada kita semua, khususnya mahasiswa STKIP PGRI Banjarmasin .

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran sangat diharapkan guna perbaikan dimasa mendatang
dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Banjarmasin, Oktober 2018

Tim Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belajar adalah suatu proses perubahan pada diri individu yaitu perubahan
tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Perubahan sebagai
hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan
pengetahuanya, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapanya,
kemampuannya, daya reaksinya dan daya penerimaanya.

Didalam pembelajaran juga perlu adanya guru dan siswa, dan dukungan
suatu teori belajar, karena tanpa guru siswa tidak akan dikatakan siswa, dan begitu
juga sebaliknya tanpa siswa guru tidak akan disebut guru kalau tidak ada siswa,
juga dalam pembelajaran tidak akan terlepas dengan teori karena teori itulah yang
akan merangsang kemampuan para sisiwa atas apa yang dimiliki dalam dirirnya

Teori pendidikan adalah suatu pandangan pendidikan yang diidealkan yang


disajikan dalam bentuk sebuah sistem konsep dan dalil. Ada juga yang
mengatakan teori pendidikan adalah serangkaian konsep, definisi, asumsi dan
proposisi tentang cara merubah sikap dan tingkah laku seseorang dalam rangka
mewujudkan manusia yang adil dan beradab.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan teori humanistik?


2. Siapa sajakah tokoh-tokoh dari teori humanistik?
3. Apa sajakah prinsip-prinsip teori belajar humanistik?
4. Bagaimana implikasi dari teori belajar humanistik?
5. Seperti apa aplikasi dari teori belajar humanistik?
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teori humanistik.


2. Untuk mengetahui siapa saja tokoh-tokoh dari teori humanistik.
3. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip teori belajar humanistik.
4. Untuk mengetahui implikasi dari teori belajar humanistik.
5. Untuk mengetahui seperti apa aplikasi dari teori belajar humanistik.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Humanistik

Teori Humanistik lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian


manusia. Psikolog humanistik mencoba untuk melihat kehidupan manusia
sebagaimana manusia melihat kehidupan mereka. Mereka berfokus pada
kemampuan manusia untuk berfikir secara sadar dan rasional untuk dalam
mengendalikan hasrat biologisnya, serta dalam meraih potensi maksimal mereka.
Dalam pandangan humanistik, manusia bertanggung jawab terhadap hidup dan
perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah sikap
dan perilaku mereka.

Menurut para tokoh aliran ini penyusunan dan pemilihan materi pelajaran
harus sesuai dengan perasaan dan perhatian siswa.Tujuan utama pendidik adalah
membantu siswa mengembangkan dirinya, yaitu membantu individu untuk
mengenal dirinya sendiri sebagai manusia secara utuh dan membantu
mengembangkan potensi dan keterampilan mereka.

Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian pada proses belajar yaitu
proses memperoleh informasi baru dan internalisasi informasi ini pada individu.
Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika si pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut
pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.Pengertian
humanistik yang beragam membuat batasan-batasan aplikasinya dalam dunia
pendidikan mengundang berbagai macam arti pula.
Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditujukan
untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, teori
belajar humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian
filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang kajian kajian
psikologi belajar. Teori humanistik sangat mementingkan sisi yang dipelajari dari
pada proses belajar itu sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang
konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta
tentang proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain, teori
ini lebih tertarik pada penertian belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari
pada pemahaman tentang proses belajar sebagaimana apa adanya, seperti yang
selama ini dikaji oleh teori-teori belajar lainnya.

Gagne dan Briggs mengatakan bahwa pendekatan humanisme adalah


pengembangan nilai-nilai dan sikap pribadi yang dikehendaki secara sosial dan
pemerolehan pengetahuan yang luas tentang sejarah, sastra, dan pengolahan
strategi berpikir produktif.Pendekatan sistem bisa dapat di lakukan sehingga para
peserta didik dapat memilih suatu rencana pelajaran agar mereka dapat
mencurahkan waktu mereka bagi bermacam-macam tujuan belajar atau sejumlah
pelajaran yang akan dipelajari atau jenis-jenis pemecahan masalah dan aktifitas-
aktifitas kreatif yang mungkin dilakukan.pembatasan praktis dalam pemilihan hal-
hal itu mungkin di tentukan oleh keterbatasan bahan-bahan pelajaran dan keadaan
tetapi dalam pendekatan sistem itu sendiri tidak ada yang membatasi
keanekaragaman pendidikan ini. (Dr.Hamzah B.Uno,M.Pd,2006: 13).

2.2 Tokoh – Tokoh Teori Humanistik

2.2.1 Arthur Combs (1912-1999)

Bersama dengan Donald Snygg (1904-1967) mereka mencurahkan banyak


perhatian pada dunia pendidikan. Meaning (makna atau arti) adalah konsep dasar
yang sering digunakan. Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru
tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan
kehidupan mereka. Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena bodoh
tetapi karena mereka enggan dan terpaksa dan merasa sebenarnya tidak ada alasan
penting mereka harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya tak lain
hanyalah dari ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak
akan memberikan kepuasan baginya.

Combs memberikan lukisan persepsi diri dan dunia seseorang seperti dua
lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat pada satu. Lingkaran kecil (1)
adalah gambaran dari persepsi diri dan lingkungan besar (2) adalah persepsi
dunia. Makin jauh peristiwa-peristiwa itu dari persepsi diri makin berkurang
pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal yang mempunyai sedikit
hubungan dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan.

Anda mungkin juga menyukai