Dosen Pengampuh :
Dr Nurwahyuni,S.S.,M.Si
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang,kami panjatkan puji serta syukur atas kehadiratnya yang telah memberikan
begitu banyak rahmat hidayah dan inayah nya kepada kami,sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang bertema “TEORI PEMBELAJARAN MENURUT
ALIRAN PSIKOLOGI HUMANISTIC”. Makalah ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai jurnal sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah kami.
Penulis
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1.1 Rumusan Masalah
1.2 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Belajar Humanistik
2.1.1 Tokoh-tokoh Teori Humanistik
2.1.2 Kelebihan Dan Kekurangan Teori Belajar Humanistik
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
Belajar bukan hanya menghafal dan bukan pula mengingat, tetapi belajar adalah
suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri peserta didik.
Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk,
seperti perubahan pengetahuanya, sikap dan tingkah laku ketrampilan, kecakapanya,
kemampuannya, daya reaksinya dan daya penerimaanya. Jadi, belajar adalah suatu
proses yang aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada pada peserta
didik. Belajar merupakan suatu proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses
berbuat melalui situasi yang ada pada peserta didik.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Belajar Humanistik
Teori belajar humanistik merupakan proses belajar yang harus berhulu dan
bermuara pada manusia itu sendiri. Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap
berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri.
Teori Psikologi humanistik ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut
pandang pelakunya, bukan dan sudut pandang pengamatnya. Tujuan utama para
pendidik menurut humanistik adalah membantu peserta didik untuk mengembangkan
dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal dini mereka sendin
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang
ada dalam din mereka. Jadi, teori belajar humanisme adalah suatu teori dalam
pembelajaran yang mengedepankan bagaimana memanusiakan manusia serta peserta
didik mampu mengembangkan potensi dirinya. Menurut Ratna Walis Dahar (Dahar,
2011) teori belajar humanisme menganggap bahwa keberhasilan belajar terjadi jika
peserta didik memahami lingkungannya dan dirinya sendiri Teori belajar ini berusaha
memahami perlaku belajar dan sudut pandang pelakunya, bukan dan sudut pandang
pengamatnya.
3
kekuatan kekuatan yang melawan atau menghalangi pertumbuhan (Rachmahana,
2008). Maslow berpendapat, bahwa manusia memilik hierarka kebutuhan yang
dimulai dan kebutuhan jasmaniah-yang paling asasi. sampai dengan kebutuhan
tertinggi yakni kebutuhan estetis (Wasitohadi, 2012). Kebutuhan jasmaniah seperti
makan, minum, tidur dan sex menuntut sekali untuk dipuaskan Apabila kebutuhan ini
terpuaskan, maka muncullah kebutuhan keamanan seperti kebutuhan kesehatan dan
kebutuhan terhindar dari bahaya dan bencana.
b) Carl Rogers
Carl R. Rogers (2006: 71) kurang menaruh perhatian kepada mekanisme
proses belajar. Belajar di pandang sebagai fungsi keseluruhan pribadi. Mereka
berpendapat bahwa belajar sebenarnya tidak dapat berlangsung bila tidak ada
keterlibatan intelektual mampu emosional peserta didik. Oleh karena itu, menurut
teori belajar humanisme bahwa motifasi belajar harus bersumber pada diri peserta
didik.
Rogers membedakan dua ciri belajar, yaitu: (1) belajar yang bermakna dan
(2) belajar yang tidak bermakna. Belajar yang bermakna terjadi jika dalam proses
pembelajaran melibatkan aspek pikiran dan perasaan peserta didik, dan belajar yang
tidak bermakna terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran akan
tetapi tidak melibatkan aspek perasaan peserta didik.
c) Arthur Combs
5
Bloom dan Krathwo hanya menaruh perhatiannya pada apa yang harus dikuasai oleh
individu, setelah melala penstiwa-peristiwa belajar. Tujuan belajamya dikemukakan
dengan sebutan Taksonomi Bloom, yaitu :
tolong menolong.
b) Kekurangan teori pembelajaran humanistik
Pemahaman yang kurang jelas dapat menghambat pembelajaran.
Guru biasanya tidak memberikan informasi yang lengkap sehingga
peserta didik yang kurang referensi akan kesulitan untuk belajar.
Kebebasan yang diberikan akan cenderung disalahgunakan.
Misal saja guru menugaskan peserta didik untuk berdiskusi sesuai
kelompok, pasti ada beberapa peserta didik yang mengandalkan teman atau
tidak mau bekerja sama.
Pemusatan pikiran akan berkurang.
Dalam hal ini guru tidak sepenuhnya mengawasi karena system belajar
yang seperti ini adalah siswa yang berperan aktif menggali potensi, sehingga
peserta didik akan memanfaatkan keadaan yang ada. Misal dalam mencari
referensi menggunakan internet peserta didik malah bermain game atau
mengaktifkan akun sosial media. Secara otomatis pemusatan pikiran dalam
belajar akan terganggu.
Kecurangan-kecurangan yang semakin menjadi tradisi.
Dalam pembuatan tugas peserta didik yang malas akan berinisiatif
mengcopy pekerjaan temannya. Ini akan mengurangi kepercayaan guru
maupun temannya.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Psikologi humanistik sangat relevan dengan dunia pendidikan, karena aliran ini
selalu mendorong peningkatan kualitas diri manusia melalui penghargaannya terhadap
potensi potensi positif yang ada pada setiap insan Seiring dengan perubahan dan
tuntutan zaman, proses pendidikan pun senantiasa berubah Dengan adanya perubahan
dalam strategi pendidikan dan waktu ke waktu, humanistic memberikan arahan yang
signifikan dalam pencapaian tujuan ini. Teori belajar humanistik merupakan proses
belajar yang harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri Dalam teori belajar
humanistic, belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan
dirinya sendiri. Tokoh-tokoh dalam teori ini yaitu : 1) Abraham H. Maslow, 2) Carl R.
Rogers, 3) Arthur Combs, 4) David Kolb, 5) Honey dan Mumford 6) Habermas, 7)
Bloom dan Krathwohl.
Kelebihan teori belajar humanistik yaitu : a) Tumbuhnya kreatifitas peserta
didik. b) Semakin canggihnya teknologi maka akan semakin maju perkembangan
belajar. c) Tugas guru berkurang. d) Mendekatkan satu dengan yang lainnya.
Kekurangan teori pembelajaran humanistik yaitu : a) Pemahaman yang kurang jelas
dapat menghambat pembelajaran. b) Kebebasan yang diberikan akan cenderung
disalahgunakan. c) Pemusatan pikiran akan berkurang. d) Kecurangan-kecurangan
yang semakin menjadi tradisi.
3.2 Saran
Kami mengharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan
pembaca, dan menjadi tambahan referensi untuk ilmu pengetahuan khususnya
tentang teori belajar humanistik. Dalam pembelajaran humanistik, kita dapat
memberi kesempatan kepada siswa agar dapat memahami lingkungannya
dan dirinya sendiri. Diharapkan pendidik harus mampu mendorong peserta
didik untuk memiliki kepekaan dalam berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran
secara mandiri. Pendidik harus bisa mendorong peserta didik untuk belajar atas
inisiatif sendiri bukan karena suatu paksaan. Pendidik juga harus memahami jalan
pikiran peserta didik dan menerima apa adanya.
8
DAFTAR PUSTAKA