Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEORI HUMANISTIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi pendidikan

Dosen Pengampu : Nur Alina Saidah M.Psi

DISUSUN OLEH

DEVINA ALVIRA AZHARANI (220106110122)

SYIVA MAULANA DZULFIKRI (220106110104)

GEMPUR ANGKARA LUBIS (220106110106)

MUH. RAFIF ALSARACEN (220106110090)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

2022/2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Psikologi Perkembangan dan Teori
Belajar, dengan judul makalah "Teori Belajar Humanisme”.

Kita menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah
ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Kita menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena
itu, kita mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Kita berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan di dunia pendidikan.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB 1 ...................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ................................................................................................... 4

1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 4

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5

1.3. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 5

BAB 2 ...................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN ...................................................................................................... 6

2.1. Pengertian Teori Belajar Humanistik ......................................................... 6

2.2. Ciri-ciri dan Prinsip Teori Belajar Humanisme ......................................... 8

2.3. Kelebihan dan Kekurangan dari Teori Belajar Humanistik .................... 10

BAB 3 .................................................................................................................... 13

PENUTUP ............................................................................................................. 13

3.1. Kesimpulan ................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 14

3
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teori belajar humanism adalah salah satu teori belajar yang muncul pada abad
ke-20 an dan sangat dipengaruhi oleh pandangan filosofis humanism. Teori ini
menempatkan manusia sebagai makhluk yang aktif dan merdeka, serta menekankan
pentingnya perasaan, nilai-nilai pribadi, kebebasan, dan pengalaman subjektif dalam
proses belajar.

Latar belakang teori ini berasal dari gerakan humanism yang muncul pada abad
ke-18 dan 19, yang menekankan pentingnya kemajuan, pengetahuan, dan
kesempurnaan manusia. Para humanis percaya bahwa manusia memiliki kemampuan
untuk mencapai potensi tertinggi mereka, dan bahwa lingkungan yang mendukung
dapat membantu mereka dalam mencapai tujuan.

Pada abad ke-20, teori belajar humanisme mulai muncul sebagai tanggapan
terhadap teori-teori behaviorisme dan psikoanalisis yang lebih focus pada stimulus dan
respon, serta pengaruh lingkungan dan ketidakmampuan manusia untuk mengontrol
diri mereka sendiri. Teori belajar humanisme menekankan bahwa manusia memiliki
control atas diri mereka sendiri, dan dapat mencapai potensi tertinggi mereka melalui
pengalaman mereka pribadi dan interaksi social positif.

Teori belajar humanism juga sangat dipengaruhi oleh pemikiran tokoh-tokoh


seperti Arthur Coms, Abraham Maslow, dan Rogers, yang berfokus pada kebutuhan
manusia, pertumbuhan pribadi, dan pemenuhan diri. Para ahli ini menekankan
pentingnya hubungan interpersonal yang positif dalam proses belajar, serta
pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna untuk memotivasi seorang
untuk belajar lebih lanjut.

4
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan suatu pokok
masalah yang kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Apa pengertian teori belajar humanistic dan bagaimana konsepnya?


2. Apa pengertian teori belajar humanistic menurut beberapa ahli?
3. Apa saja prinsip-prinsip dalam teori belajar humanistic?
4. Apa kelebihan dan kekurangan dari teori belajar humanistic?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari teori belajar humanism beserta
konsepnya
2. Dapat memahami pengertian dari teori belajar menurut para ahli
3. Dapat mengetahui prinsip utama dalam teori belajar humanism
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari teori belajar humanism
5. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan

5
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Teori Belajar Humanistik


Dalam kamus bahasa Indonesia, humanism adalah suatu aliran yang bertujuan
untuk menghidupkan rasa kemanusiaan dan mencita-citakan pergaulan yang lebih baik,
atau paham yang menganggap manusia sebagai objek studi terpenting.

Teori belajar humanistic merupakan suatu teori dalam pembelajaran yang


mengedepankan bagaimana cara memanusiakan manusia, yaitu berupa peserta didik
mampu mengembangkan potensi dirinya. Teori belajar humanistic ini berusaha
memahami perilaku belajar dari sudut pandang perilakunya bukan sudut pandang
pengamatnya.

Tujuan dari teori humanism ini yaitu para pendidik mampu membantu peserta
didik untuk mengembangkan potensi pada dirinya dengan membantu setiap peserta
didik untuk mengenal diri mereka sendiri dan membantu dalam mewujudkan potensi
yang ada dalam diri mereka sendiri.

Berikut penjelasan teori belajar humanism menurut bebepara para ahli :

a. Arthur Combs

Menurut Arthur Combs, belajar adalah suatu proses dimana individu


memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai melalui pengalaman
dan interaksi dengan lingkungan.

Teori belajar humanistic Combs menekankan pentingnya pengalaman


belajar yang bermakna dan relevan bagi individu, serta pengaruh lingkungan
pada kegiatan belajar. Teori ini juga menekankan pada kebutuhan dasar
individu untuk merasa diterima, dihargai, dan diperlakukan sebagai manusia
yang memiliki harga diri.

6
Combs juga berpendapat bahwa banyak guru membuat kesalahan
dengan berasumsi bahwa peserta didik mau belajar apabila materi pelajarannya
disusun dan disajikan sebagaimana mestinya, tetapi arti dan makna dari materi
yang sudah dijelaskan tidak melekat pada bahan ajar itu, murid sendirilah yang
mencerna dan menyerap arti dan makna bahan pelajaran tersebut ke dalam
dirinya. Hal ini yang menjadi masalah dalam mengajar bukanlah bagaimana
pelajaran itu disampaikan akan tetapi bagaiamana cara membantu murid
memetic arti dan makna yang terkandung dalam bahan ajar tersebut dengan
hidup dan kehidupan mereka.

Combs memberikan lukisan persepsi diri dunia seseorang seperti 2


(dua) lingkaran yang terdiri dari lingkaran besar dan kecil yang bertitik pusat.
Gambar tersebut memiliki makna bahwa semakin jauh hal-hal yang terjadi di
luar diri seseorang (dunia) dari pusat lingkaran, maka semakin kurang
pengaruhnya terhadap seseorang. Sebaliknya, semakin dekat orang dengan
pusat lingkaran, maka semakin besar pengaruhnya terhadap seseorang dalam
berperilaku.

Pada intinya teori Combs, belajar bukan hanya tentang bagaimana


menghafal materi namun lebih dari itu belajar adalah bagaimana seseorang
bebas mencari cara mereka sendiri dan bisa dilakukan lewat mana saja selama
hal tersebut membawa hasil yang baik bagi dirinya.

b. Abraham Maslow
Abaraham Maslow memiliki pandangan yang berbeda terkait dengan
teori belajar humanistik ini. Maslow berpendapat bahwa proses belajar pada
manusia merupakan proses yang dilaluinya untuk mengaktualisasikan dirinya.
Belajar adalah proses untuk mengerti sekaligus memahami siapa diri kita
sendiri, bagaimana kita menjadi diri kita sendiri, sampai potensi apa yang ada
pada diri kita untuk kita kembangkan ke arah tertentu

7
c. Carl Rogers
Baginya, pengalaman individu merupakan fenomena logika yang
dialami oleh individu itu sendiri. Rogers juga berpendapat bahwa setiap
manusia memiliki kecenderungan untuk mencapai kesempurnaan hidup,
membentuk konsep hidup yang unik, dan tingkah lakunya selaras dengan
konsep kehidupan yang dimilikinya. Menurut Rogers, pembelajaran terjadi
melalui fenomena hidup atau pengalaman yang dialami setiap orang.

2.2. Ciri-ciri dan Prinsip Teori Belajar Humanisme


a. Ciri-ciri Teori Belajar teori Humanistik

Setiap teori belajar, tentu memiliki ciri khas masing-masing, termasuk


pada teori belajar humanistik. Berikut adalah ciri-cirinya.

1. Teori belajar ini menekankan pada proses aktualisasi diri individu (manusia
sebagai sosok individu yang dapat mengeksplorasi dirinya sendiri).
2. Dalam penerapannya, proses merupakan hal yang sangat penting dan
menjadi fokus belajar.
3. Melibatkan peran aspek kognitif dan juga afektif.
4. Mengedepankan pengetahuan atau pemahaman individu.
5. Mengedepankan bentuk perilaku diri sendiri.
6. Tidak ada yang lebih berhak mengatur proses belajar setiap individu selain
dirinya sendiri.

b. Prinsip-prinsip Teori Belajar Humanistik

Pendekatan humanistik menganggap pesertadidik sebagai a whole


person atau orang sebagai suatu kesatuan .Dengan katalain,pembelajaran tidak
hanya mengajarkan materi atau bahan ajar yang menjadi sasaran, tetapi juga
membantu peserta didik mengembangkan diri mereka sebagai
manusia.Keyakinan tersebut telah mengarahkan munculnya sejumlah teknik

8
dan metodologi pembelajaran yang menekankan aspek humanistik
pembelajaran.(Alwasilah,1996:23)

Dalam metodologi semacam itu pengalaman pesertadidik adalah yang


terpenting dan perkembangan kepribadian mereka serta penumbuhan perasaan
positif dianggap penting dalam pembelajaran mereka. Pendekatan humanistik
mengutamakan peranan pesertadidik dan berorientasi pada kebutuhan. Menurut
pendekatan ini ,materi atau bahan ajar harus dilihat sebagai suatu totalitas yang
melibatkan orang secara utuh ,bukan sekedar sebagai sesuatu yang intelektual
semata-mata. Sepertihalnya guru ,peserta didik adalah manusia yang
mempunyai kebutuhan emosional, spritual, maupun intelektual. Peserta didik
hendaknya dapat membantu dirinya dalam proses belajar mengajar.
Pesertadidik bukan sekedar penerima ilmu yang pasif. (Purwo,1989:212)

Beberapa prinsipTeoribelajar Humanistik:

1. Manusia mempunyai belajar alami


2. Belajar signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid
mempuyai relevansi dengan maksud tertentu
3. Belajar yang menyangkut perubahan didalam persepsi mengenai dirinya.
4. Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasarkan bila
ancaman itu kecil
5. Bila bancaman itu rendah terdapat pangalaman peserta didik dalam
memperoleh cara.
6. Belajar yang bermakna diperolaeh jika peserta didik melakukannya
7. Belajar lancer jika peserta didik dilibatkan dalam proses belajar
8. Belajar yang melibatkan peserta didik seutuhnya dapat memberi hasil yang
mendalam
9. Kepercayaan pada diripada peserta didik ditumbuhkan dengan
membiasakan untuk mawas diri
10. Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar.

9
Roger sebagai ahli dari teoribelajar humanisme mengemukakan
beberapa prinsipbelajar yang penting yaitu:

1. Manusia itu memiliki keinginan alamiah untuk belajar,memiliki rasa ingin


tahu alamiah terhadap dunianya ,dan keinginan yang mendalam untuk
mengeksplorasi dan asimilasi pengalaman baru
2. Belajar akan cepat dan lebih bermakna bil abahan yang dipelajari relevan
dengan kebutuhan peserta didik
3. Belajar dapat ditingkatkan dengan mengurangi ancaman dariluar
4. Belajar secara partisipasif jauh lebih efektif dari pada belajar secara
pasifdan orang belajar lebih banyak bila belaja ratas pengarahan diri sendiri,
5. Belajar atas prakarsa sendiri yang melibatkan keseluruhan pribadi ,pikiran
maupun perasaan akan lebih baik dan tahan lama
6. Kebebasan,kreatifitas, dan kepercayaan diri dalam belajar dapat
ditingkatkan dengan evaluasi diri orang lain tidak begitu penting. (Dakir,
1993:64)

2.3. Kelebihan dan Kekurangan dari Teori Belajar Humanistik


Berikut beberapa kelebihan kekurangan dari teori belajar humanistic :

a. Kelebihan Teori Belajar Humanistik


1. Mengedepankan demokratis, partisipatif dialogis dan humanistik
Kelebihan pertama yang dapat diperoleh dari ilmu psikologi humanistis
adalah prinsipnya yang selalu mengedepankan sifat sifat dan aturan yang
berkaitan dengan demokratis, partisipatif dialogis. Dan humanis sehinggah
sangat mengesankan menghargai seorang dengan baik . teori humanistik
menjadi lebih baik dibandingkan teori belajar kognitif.
2. Suasana yang saling menghargai
Kelebihan selanjutnya dari teori pembelajaran humanistik adalah dapat
membuat suasana jadi semakin menghargai satu sama lain, Munculnya
kebebasan untuk berpendapat tanpa dibatasi, dan kebebasan

10
mengungkapkan batasan. Dengan begitu maka peserta didik dapat menjadi
lebih kreatif.
3. Peran aktif peserta didik
Sebagai teori untuk memberikan pembelajaran yang baik berkaitan
dengan kelebihan dan kekurangan teori humanitis, pendekatan demokratis,
humanis seperti yang disebutkan sebelumnya dapat menjadikan
pembelajaran lebih mendapatkan peran aktif dari peserta didik. Selain peran
aktif, antar individu juga dapat hidup bersama meskipun memiliki berbagai
macam pertimbangan masing masing yang memicu perbedaan.
b. Kekurangan teori humanistik
1. Pengujian yang tidak mudah
Kekurangan atau kelemahan yang pertama dalamuntuk mempelajari
ilmu psikologi adalah pengujiannya yang dirasa tidak mudah atau dapat
dikatakan cukup sulit. Bahkan kerap kali ditemukan kecurangan
kecurangan yang menjadi sebuah tradisi.
2. Beberapa konsepnya masih buram dan subjektif
Hal lainnya yang juga menjadi salah satu kekurangan dari teori
humanistik dalam pembelajaran ilmu psikologis adalah adanya beberapa
konsep yang masih dikatakan buram dan subjektif karena guru tidak dapat
memberikan informasi yang jelas. Konsep yang masih buram tersebut dapat
menjadi penghambat pembelajaran.
3. Kreatifitas yang sering disalahgunakan
Kelemahan lain dari teori humanistik atau kreatifitas yang semakin
bebas dan tanpa batas, kerap kali sering disalahgunakan untuk tujuan yang
tidak sesuai dengan arah pendidikan. Kondisi ini terjadi ketika ada individu
yang tidak bertanggung jawab ditengah tengah kelompok.
4. Pemikiran yang tidak terpusat
Pembelajaran teori humanistik . dapat menyebabkan adanya pemikiran
yang tidak terpusat pada pokok permasalahan karena tiap individu

11
diberikan kebebasan untuk dapat mengali potenisnya masing masing untuk
menjawab persoalan yang diberikan.
Itulah penjelasan mengenai salah satu teori belajar dalam psikologis yang dapat
diterapkan di dunia pendidikan. Dengan memahami setiap kelebihan dan kekurangan
yang dijelaskan diatas, maka ada pertimbangan cara untuk memanfaatkan kelebihan
yang ada serta upaya dalam mencegah mengurangi kekurangan yang tidak bermanfaat.

12
BAB 3

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam teori belajar humanisme, guru memiliki peran penting dalam membantu
individu mencapai potensi mereka. Guru dianggap sebagai fasiliator yang membantu
individu mengembangkan kemampuan mereka melalui pengalaman belajar yang
bermakna. Metode pembelajaran yang digunakan dalam teori belajar humanism adalah
metode yang mengutamakan partisipasi aktif individu dan pengalaman belajar yang
menyenangkan.

Dalam Praktiknya, teori belajar humanism dapat diterapkan dalam banyak


konteks pembelajaran, mulai dari pendidikan formal hingga pelatihan karyawan. Teori
ini telah memberikan konstribusi yang signifikan dalam pengembangan pendekatan
pembelajaran yang lebih menyeluruh dan memperhitungkan kebutuhan individu.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, D. A. (1983). Psikologi Belajar. Surabaya: Bina Ilmu.

Drs. Wasty Soemanto, M. (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Santrock, J. W. (2009). Educational Psychology. Jakarta: Salemba Humanika.

Wahyuni, B. d. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar Ruzz.

14

Anda mungkin juga menyukai