“PSIKOLOGI HUMANISTIK”
Kelas 2C
FAKULTAS PSIKOLOGI
2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3
A. Prinsip Dasar Psikologi Humanistik ..................................................................... 3
B. Teori Humanistik Menurut Arthur Combs .......................................................... 5
C. Teori Humanistik menurut Abraham Maslow .................................................... 6
D. Teori Humanistik Carl Rogers .............................................................................. 8
E. Implikasi Teori Belajar Humanis dalam Pembelajaran ..................................... 12
BAB III ................................................................................................................................ 19
PENUTUP ........................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 20
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur mari kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kita masih dapat bernapas hingga
saat ini. Shalawat serta salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membimbing kita ke jalan yang lurus.
Dengan taufik dan hidayah dari Allah SWT, kami telah menyelesaikan
makalah yang berjudul “PSIKOLOGI HUMANISTIK”. Kami turut
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Diana Mutiah M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah psikologi
pendidikan.
2. Rekan-rekan kelompok yang sudah bersedia membantu dalam
pengumpulan data dan penyusunan makalah.
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang berfokus pada cara
memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Dengan
mempelajari mata kuliah psikologi pendidikan, diharapkan mahasiswa dapat
membantu mengetahui kemampuan dan potensi peserta didik. Mempelajari
psikologi pendidikan juga digunakan untuk menentukan metode pembelajaran yang
tepat terhadap siswa yang akan diajar. Sehingga siswa dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik dan mengambil manfaat dari apa yang sudah diajarkan.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui apa itu teori humanistik dan penerapannya dalam metode
pembelajaran
2. Mengetahui apa saja yang termasuk prinsip dasar psikologi humanistik
3. Mengetahui tokoh psikologi Combs dan teorinya
4. Mengetahui tokoh psikologi Maslow dan teorinya
5. Mengetahui tokok psikologi Carl Rogers, teori, dan prinsipnya
6. Mengetahui apa saja yang termasuk implikasi teori belajar humanistik
dalam kegiatan pembelajaran
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
belajarnya harus berusaha agar lambat laun mampu mencapai aktualisasi diri
dengan sebaik-baiknya. Ellis dan Meriam (1980) mengatakan bahwa setiap
individu mempunyai kemampuan personal untuk memilih dan menentukan
aktivitas hidupnya. Prinsip-prinsip humanis (dalam Hamachek, 1990) menekankan
pada pentingnya kebutuhan individu manusia. Beberapa asumsi Teori ini antara
lain:
Petterson dan Maslow dalam (hiemstra & sisco, 1990) mengatakan bahwa
tujuan dari pendidikan adalah membangun aktualisasi diri. individu mempunyai
potensi untuk berkembang menurut kapasitasnya, dan berhak menentukan Jalan
hidupnya, tidak terikat oleh lingkungan. Oleh karena itu, proses belajar dianggap
berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam
proses belajarnya harus berusaha agar secara bertahap ia mampu mencapai
aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. jadi teori belajar ini berusaha memahami
perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang
pengamatnya.
4
B. Teori Humanistik Menurut Arthur Combs
Jika membahas mengenai teori humanistik ini, maka salah satu tokoh terkenal
yang paling sering disebut-sebut yakni Arthur Combs. Beliau adalah seorang
psikolog sekaligus pengajar yang berasal dari Ohio, Amerika Serikat.
Dari pemahaman tersebut kita tahu bahwa seorang tenaga pengajar tidak bisa
menuntut terkait proses belajar pada setiap murid, disini siswa berperan sebagai
pelaku utama (student center) melainkan merekalah yang bebas menentukan proses
belajarnya sendiri, serta dapat mengembangkan potensi dirinya secara positif dan
meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif. Diharapkan siswa memahami
potensi diri secara mandiri, aktif dan tidak sekedar menerima informasi dari guru.
Hal tersebut akan membantu murid mencapai tujuan dari teori humanistik ini.
5
C. Teori Humanistik menurut Abraham Maslow
6
secara maksimal. Teori ini ditemukan pada tahun 1943 dan berkat teorinya ia
mendapatkan penghargaan Humanist of the Year dari American Humanist
Association pada 1967. Adapun urutan hierarki kebutuhan menurut Maslow antara
lain:
a. Kebutuhan fisiologis, merupakan kebutuhan paling dasar yang harus
dipenuhi manusia agar dapat menjalankan fungsinya sebagai makhluk.
Kebutuhan ini disebut juga sebagai kebutuhan primer. Kebutuhan fisiologis
manusia antara lain adalah oksigen, nutrisi dari makanan, air, beraktifitas,
istirahat, berpakaian, dan memiliki tempat tinggal
b. Kebutuhan akan rasa aman, manusia memerlukan perlindungan dari
berbagai ancaman baik fisik maupun emosional. Manusia akan menghindari
adanya ancaman yang berpotensi mengganggu dirinya.
c. Kebutuhan akan cinta dan kasih sayang, hal ini dikarenakan manusia adalah
makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.
Manusia memerlukan cinta yang didapatkan dari keluarga, teman, maupun
pasangan.
d. Kebutuhan akan harga diri, dibagi menjadi dua yaitu higher one dan lower
one. Lower one berkaitan dengan status, atensi, ketenaran, maupun
perhatian. Sementara higher one didapatkan dari prestasi, kebebasan,
kemandirian, harga diri, dan kepercayaan diri.
e. Aktualiasi diri, merupakan tingkatan kebutuhan yang paling tinggi.
Aktualisasi diri merupakan kondisi ketika seseorang dapat menggunakan
potensinya secara penuh dan sempurna, sehingga manusia dapat menjadi
apa yang ia inginkan.
Teori hierarki kebutuhan di atas dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama
adalah kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman.
Hal ini dikarenakan dua hal ini merupakan kebutuhan paling dasar yang akan
membuat semua orang berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan
ini. Bagian kedua adalah kebutuhan psikologis, yaitu kebutuhan akan cinta dan
kasih sayang. Bagian ketiga adalah pemenuhan diri, yaitu kebutuhan akan
7
aktualisasi diri yang membuat manusia tumbuh secara kreatif dengan
memaksimalkan potensi yang ia miliki.
Sehingga teori belajar menurut Maslow adalah sara peserta didik untuk
mengembanvkan dan menerapkan keterampilan yang ia miliki untuk
mengembangkan potensi yang ia miliki. Pendidikan adalah sesuatu yang berbentuk
bantuan untuk membantu peserta didik berkembang ke arah yang lebih baik. Peserta
didik dapat menentukan cita-citanya dan pengajar membimbing peserta didik untuk
mencapai tujuannya. Peserta didik juga diajarkan untuk bertanggungjawab terhadap
apa yang ia pilih.
Carl Rogers Carl Ransom Rogers dilahirkan pada tahun 1902 di Oak Park,
Illinois, dan wafat pada tahun 1987 di Lajolla, California. Pada masa mudanya,
Rogers tidak mempunyai banyak teman sehingga dia lebih banyak menghabiskan
8
waktu-waktunya untuk membaca. Dia akan membaca buku apa saja yang ia ditemui
termasuk kamus dan ensiklopedia, meskipun ia sebenarnya sangat menyukai buku-
buku petualangan. Ia pernah belajar di bidang agricultural dans sejarah di
University of Winconsin. Pada tahun 1928 rogers mendapatkan gelar Master di
bidang psikologi dari Universitas Columbia dan kemudian ia mendapatkan gelar
Ph.D, di bidang psikologi klinis pada Society for the prevention of Cruelty to
Children (bagian studi tentang anak pada perhimpunan pencegahan kekerasan
terhadap anak) di Rochester, NY.25 Salah satu ranah ketika ide Rogers masih terus
memiliki banyak pengaruh adalah dalam peraihan tujuan. Menetapkan dan meraih
tujuan adalah suatu cara manusia untuk mengatur kehidupannya supaya dapat
memberikan hasil yang diinginkan dan menambah arti pada kegiatan sehari-hari.
Menetapkan tujuan merupakan hal yang mudah, namun menetapkan tujuan yang
tepat dapat menjadi lebih sulit daripada kelihatannya.
9
Menurut Rogers dalam Jamil Suprihatiningrum, ada dua tipe belajar, yaitu
Kognitif (kebermaknaan) dan eksperimental (pengalaman). Guru memberikan
makna (kognitif) bahwa tidak membuang sampah sembarangan dapat mencegah
terjadinya banjir. Jadi, guru perlu menghubungkan pengetahuam akademik ke
dalam pengetahuan bermakna. Sementara experimental learning melibatkan
peserta didik secara personal, berinisiatif, termasuk penilaian terhadap diri
sendiri (self assessment).
10
7. Belajar dapat diperlancar bilamana peserta didik dilibatkan langsung dalam
proses pembelajaran dan ikut serta bertanggung jawab dalam proses
belajar tersebut.
8. Belajar atas inisiatif diri sendiri yang melibatkan diri peserta didik
seutuhnya, baik itu perasaan maupun segi kognitif, merupakan cara yang
bisa memberikan hasil yang mendalam dan lestari.
9. Kepercayaan pada diri sendiri, kemerdekaan, kreatifitas akan lebih
mudahuntuk dicapai apabila peserta didik dibiasakan untuk mawas diri dan
mengeritik dirinya sendiri dan penilaian diri orang lain adalah cara kedua
yang juga penting.
10. Belajar yang sangat berperan secara sosial di dunia modern ini adalah
belajar yang menyangkut proses belajar, yang terbuka dan terus
menerus pada pengalaman dan penyatuannya ke dalam dirinya sendiri
mengenai proses perubahan itu.
Carl Rogers menyatakan bahwa peserta didik yang belajar hendaknya tidak
ditekan, melainkan dibiarkan belajar bebas, peserta didik diharapkan bisa
mengambil sebuah langkah sendiri dan berani bertanggung jawab atas langkah-
langkah yang diambilnya sendiri. Dalam konteks tersebut, Rogers menyatakan ada
lima hal yang penting dalam proses belajar humanistik, yaitu sebagai berikut.
11
4. Belajar dengan daya usaha atau inisiatif sendiri: menunjukkan
tingginya motivasi internal yang dimiliki. Siswa yang banyak inisiatif,
akan mampu untuk memandu dirinya sendiri, menentukan pilihannya
sendiri dan berusaha mempertimbangkan sendiri hal yang baik bagi
dirinya.
5. Belajar dan perubahan: keadaan dunia terus berubah, karena itu
peserta didik harus belajar untuk dapat menghadapi serta menyesuaikan
kondisi dan situasi yang terus berubah. Dengan begitu belajar
yang hanya mengingat fenomena atau menghafal kejadian dianggap tak
cukup.
12
bertanggung jawab, dan berpikir kritis. Dengan demikian, dapat
terciptanya sebuah pola pembelajaran yang kooperatif dan demokratis.
13
tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau
ditolak oleh peserta didik.
9. Tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang menandakan adanya
perasaan yang dalam dan kuat selama belajar.
10. Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus mencoba
untuk mengenali dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri.
2. Cooperative Learning
Cooperative learning atau belajar kooperatif merupakan
fondasi untuk peserta didik memiliki tiga karakteristik, yaitu :
a) Peserta didik bekerja dalam tim-tim belajar yang kecil (4 –6
orang anggota), dan komposisi ini tetap selama beberapa
minggu.
14
b) Peserta didik didorong untuk saling membantu dalam
mempelajari bahan yang bersifatakademik dan melakukannya
secara berkelompok.
c) Peserta didik diberi imbalan atau hadiah atas dasar prestasi
kelompok.
5. Jigsaw
15
dapat ditentukan melalui dua cara, yakni skor untuk masing-
masing murid dan skor yang digunakan untuk membuat skor tim.
6. Group Investigation
7. Independent Learning
16
mengembangkan ketrampilan berpikir secara kritis,
mengembangkan system dukungan social untuk pembelajaran
mereka, mampu memilih gaya belajar yang paling efektif dan
diharapkan menjadi LifeLong Learnerdan memiliki jiwa
entrepreneur.
9. Collaborative Learning
17
Menurut National Eduction Assocition-NEA media adalah bentuk-
bentuk komunikasi yang tercetak maupun audiovisual beserta peralatannya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan
untuk menyampaikan isi materi ajar dari sumber pembelajaran ke peserta
didik individu atau kelompok yang dapat merangsang pikiran perasaan
perhatian dan minat pembelajar sedemikian rupa.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang berfokus pada cara
memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Sehingga
diharapkan setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa dapat menentukan pola
dan metode pembelajaran yang tepat berdasarkan watak dan perilaku siswa agar
proses belajar dapat dilakukan secara maksimal sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik.
Psikologi humanistik adalah aliran psikologi aliran psikologi yang
memandang perlunya kebebasan pada manusia untuk memilih apa yang menjadi
tujuan hidupnya dan dapat memaksimalkan potensi yang ia punya. Psikologi
humanistik adalah aliran yang berfokus pada pengembangan diri berdasarkan
keunikan individu. Dalam psikologi humanistik, setiap manusia memiliki
kesempatan untuk mengaktualisasikan diri dalam lingkungannya berdasarkan
kemampuan yang ia miliki. Setiap manusia memiliki kebebasan dan berhak
menentukan ingin menjadi apa ia di masa depan.
Tokoh-tokoh pencetus psikologi humanistik antara lain Arthur Combs,
Abraham Maslow, dan Carl Rogers. Masing-masing tokoh memiliki teori yang
berhubungan satu sama lain. Teori mereka berkaitan dengan bagaimana cara
individu menjadi apa yang ia inginkan sehingga dapat mengaktualisasikan dirinya.
Sehingga aliran ini memang aliran psikologi yang luhur karena berfokus pada
pengembangan diri individu.
Aliran humanistik dan psikologi pendidikan saling berkaitan. Karena dengan
menyatukan humanistik dengan pendidikan, pendidik dapat membantu siswa
mengembangkan potensi yang ia miliki. Pendidik juga dapat mengarahkan siswa
untuk berkembang sesuai kemampuan yang ia miliki. Humanistik dalam
pendidikan juga mengajarkan siswa agar berlaku aktif dalam belajar tanpa takut
membuat sebuah kesalahan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Maslow, A. H (1968). Motivation and Personality. New York: Harper & Row.
Rini, Puji Setya (2017). Hubungan Konsep Diri Dengan Pemenuhan Kebutuhan
Dasar Manusia Secara Holistik Berdasarkan Teori Abraham Maslow.
20