Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Dosen Pengampu :

Faradilla Iedliany, M.Psi,. Psikolog

Oleh :

Rara Anggraini 8620601220021

PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS BORNEO LESTARI
2023

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan nikmat-
Nya dan juga atas kerja keras penulis, makalah ini dapat diselesaikan. Penulis mengambil
judul yaitu “Teori Belajar Humanistik” Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Belajar
dan Pembelajaran dengan tenggang waktu yang diberikan sampai pada pembuatan sehingga
makalah ini dapat diselesaikan.

Penyusunan makalah ini tidak mungkin diselesaikan tanpa dukungan dari semua
pihak. Untuk itu perkenankan saya menyampaikan terima kasih kepada YTH Ibu Faradilla
Iedliany, M.psi,. Psikolog yang sudah memberikan petunjuk dan bimbingannya. Saya
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu
kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan makalah ini dikesempatan yang akan
datang.

Banjarbaru, Juni 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................iii

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................3


B. Rumusan Masalah.................................................................................3
C. Tujuan...................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................4

A. Pengertian Teori Belajar Humanistik...................................................4


B. Tokoh Dan Pemikiran Teori Belajar Humanistik.................................4
C. Ciri-Ciri Dan Tujuan Teori Belajar Humanistik...................................6
D. Kelebihan Dan Kekurangan Teori Belajar Humanistik........................7

BAB III PENUTUP........................................................................................8

A. Kesimpulan...........................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................8

BAB IV DAFTAR PUSTAKA.......................................................................9

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Aliran humanisnik beranggapan bahwa psikoanalisis dan behavioristik tidak
menghormati manusia sebagai manusia. Keduanya tidak bisa menjelaskan eksistensi
manusia, seperti cinta, kreativitas, nilai makna dan pertumbuhan pribadi. Inilah yang
diisi oleh psikologi humanistik. Konsep diatas menjadi dasar pentingnya mengetahui
lebih dalam tentang teori psikologi humanistik.
Teori yang menganggap bahwa setiap manusia memiliki kemampuan, bukan
hanya sebagai robot yang dikendalikan oleh kekutan tak sadar atau dikendalikan oleh
faktor-faktor eksternal dari lingkungan. Oleh sebab itu, tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui bagaimana suatu masalah dapat teridentifikasi dilihat dari
pendekatan psikologi humanistik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
di dalam makalah tentang Belajar dan Pembelajaran ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian teori belajar humanistik?
2. Siapa Saja Tokoh Dan Pemikiran Teori Belajar Humanistik?
3. Apa Ciri-Ciri Dan Tujuan Teori Belajar Humanistik?
4. Kelebihan Dan Kekurangan Teori Belajar Humanistik?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Belajar dan Pembelajaran ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian teori belajar humanistik.
2. Mengetahui Tokoh Dan Pemikiran Teori Belajar Humanistik.
3. Mengetahui Ciri-Ciri Dan Tujuan Teori Belajar Humanistik.
4. Mengetahui Kelebihan Dan Kekurangan Teori Belajar Humanistik.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Belajar Humanistik


Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan
untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses belajar dalam
bentuknya yang paling ideal. Teori humanistik sangat mementingkan isi yang
dipelajari daripada proses belajar itu sendiri.
Belajar Menurut Teori Humanistik adalah proses belajar harus dimulai dan
ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, teori
belajar humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat,
teori kepribadian dan psikoterapi, daripada bidang kajian psikologi belajar.
Teori humanistik berpendapat bahwa teori belajar apapun dapat dimanfaatkan,
asal tujuannya untuk memanusiakan manusia yaitu mencapai aktualisasi diri,
pemahaman diri, serta realisasi diri orang yang belajar, secara optimal. Pemahaman
terhadap belajar yang diidealkan menjadikan teori humanistic dapat memanfaatkan
teori belajar apapun asal tujuannya untuk memanusiakan manusia.
Manusia adalah makhluk yang kompleks. Banyak ahli di dalam menysun
teorinya hanya terpukau pada aspek tertentu yang sedang menjadi pusat perhatiannya.
Dengan pertimbanganpertimbangan tertentu setiap ahli melakukan penelitiannya dari
sudut pandangnya masing-masing dan menganggap bahwa keterangannya tentang
bagaimana manusia itu belajar adalah sebagai keterangan yang paling memadai.
B. Tokoh Dan Pemikiran Teori Belajar Humanistik
1. Abraham Harold Maslow
Abraham Harold Maslow lahir di Brooklyn, New York pada tahun
1908 dan meninggal pada tahun 1970 pada usia 62 tahun. Maslow adalah
keturunan Yahudi dan anak tertua dari tujuh bersaudara. Masa muda
Maslow tidak berjalan semulus yang dia harapkan. Maslow memiliki
hubungan yang buruk dengan orang tuanya, terutama ibunya. Keluarganya
berharap dia sukses dalam pendidikan. Abraham Harold Maslow adalah
sekolah psikologi humanistik yang terkenal. Menurut Maslow, teori
pembelajaran humanistik didasarkan pada asumsi bahwa dalam diri
individu terdapat dua hal yaitu melakukan upaya aktif untuk

4
perkembangan dan kekuatan untuk menolak atau menolak perkembangan
tersebut.
Tingkatan kebutuhan tersebut berkisar dari kebutuhan fisiologis,
keselamatan dan keamanan terendah, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri
tertinggi (diperlukan untuk aktualisasi diri).
2. Arthur W. Combs
Agar dapat memahami orang lain seseorang harus melihat dunia orang
lain tersebut, bagaimana ia berpikir dan merasa tentang dirinya. Itulahh
sebabnya, untuk mengubah perilaku orang lain, seseorang harus mengubah
persepsinya. Sesungguhnya para ahli psikologi humanistik melihat dua
bagian beljar, yaitu
1) Pemerolehan Informasi Baru
Peseta didik akan tertarik dan bersemangat untuk belajar jika apa
yang dipelajarinya akan menjadi suatu informasi baru yang
bermakna dan bermanfaat bagi dirinya.
2) Personalisasi Informasi Baru
Informasi baru yang dipahami peserta didik itu bukan hasil tranfer
langsung dari guru ke peserta didik. Peserta didiklah yang
mencerna dan mengelola apa yang disampaikan oleh guru menjadi
sesuai dan bermakna. Artinya informasi itu diperolehnya sendiri
dan peserta didik menjadi pemilik informasi tersebut. Peran guru
disini adalah sebagai pembimbing dan mengarahkan.
Keliru jika guru berpendapat bahwa murid akan mudah belajar
mudah belajar kalau bahan pelajaran disusun dengan rapi dan
disampaikan dengan baik, tetapi arti dan maknanya tidak melekat
pada bahan ajar itu, murid sendirilah yang mencerna dan menyerap
dan makna bahan pelajaran tersebut kedalam dirinya. Yang
menjadi masalah dengan mengajar bukanlah bagaimana pelajaran
itu disampaikan, tetapi bagaimana membantu murid memetik arti
dan makna yang terkandung di dalam bahan pelajaran tersebut
dengan hidup dan kehidupan mereka, guru boleh bersenang hati
bahwa misinya telah berhasil.

5
3. Carld Rogers
Meskipun teori yang dikemukan Rogers adalah salah satu dari pihak teori
Rogers menyambut teorinya bersifat humanis dan menolak pesimisme
suram dan putus asa dalam psikoanalisis serta menentang teori
behavioristik yang memandang manusi seperti robot. Teori humanistik
Rogers lebih penuh harapan dan optimis tentang manusia karena manusia
mempunyai potensi-potensi yang sehat untuk maju.
Dasar teori ini sesuai dengan pengertian humanisme pada umumnya,
dimana humanisme adalah doktrim, sikap, dan cara hidup yang
menempatkan nilai-nilai manusia sebagai pusat dan menekankan pada
kehormatan, harga diri, dan kapisitass untuk merelisasikan diri untuk
maksud tertentu.
C. Ciri-Ciri Dan Tujuan Teori Belajar Humanistik
Ciri khas teori belajar humanistik adalah berusaha untuk mengamati perilaku
seseorang dari sudut si pelaku dan bukan si pengamat. Sebagai makhluk hidup, ia
harus melangsungkan, mempertahankan, dan mengembangkan, hidupnya dengan
potensi-potensi yang dimilikinya.
Oleh karena itu, pembelajaran humanistik akan memiliki ciri sebagai berikut :
1. Pembelajaran akan merespons perasaan siswa, dan mengunakan ide-ide siswa
untuk melaksanakan interaksi yang sudah direncanakan.
2. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa.
3. Menghargai siswa sebagai manusia yang memiliki kebutuhan untuk pribadinya
tidak dapat digeneralisir.
4. Memiliki kesesuaian antara perilaku dan perbuatan.
5. Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa penjelasan untuk memantapkan
kebutuhan yang paling penting dari siswa.
Tujuan dasar pendidikan Humanistik adalah mendorong siswa menjadi mandiri
dan independen, mengambil tanggung jawab untuk pembelajaran mereka, menjadi
kreatif dan teetarik dengan seni, dan menjadi ingin tahu tentang dunia di sekitar
mereka.
Tujuan pendidikan humanistik adalah Menerima kebutuhan-kebutuhan dan tujuan
siswa serta menciptakan pengalaman dan program untuk perkembangan keunikan
potensi siswa. Memudahkan aktualisasi diri siswa dan perasaan diri mampu.

6
1. Memperkuat perolehan keterampilan dasar akademik, pribadi, antar pribadi,
komunikasi, dan ekonom).
2. Memutuskan pendidikan secara pribadi dan penerapannya.
3. Mengenal pentingnya perasaan manusia, nilai, dan persepsi dalam proses
pendidikan.
4. Mengembangkan suasana belajar yang menantang dan bisa dimengerti,
mendukung, menyenangkan, serta bebas dari ancaman.
5. Mengembangkan siswa masalah ketulusan, respek, menghargai orang lain, dan
terampil dalam menyelesaikan konflik.
D. Kelebihan Dan Kekurangan Teori Belajar Humanistik
Kelebihan
Peserta didik cenderung akan lebih aktif, sehingga output belah lebih maksimal. Peran
aktif peserta didik yang lebih dominan, dari pada guru, tidak seperti teori
pendahulunya yang guru sebagai pusat pembelajaran, dan memaksa siswa untuk
menerima semua pelajaran yang bahkan tidak disukainya.
Terciptanya suasana saling menghargai dan menghormati Selain demokrasi juga
mampu menciptakan suasana belajar yang saling menghormati kebebasan
mengeluarkan pendapat juga akan mendorong siswa lebih berpikir kreatif dan
terbuka.
Kekurangan
Sulitnya membedakan mana yang serius dan mana yang tidak Memang, teori
pembelajaran ini membuat siswa lebih aktif dan kreatif untuk mengekplorasi dirinya
sendiri. Untuk murid yang memang serius belajar pasti akan memanfaatkan
kesempatan yang ada, dan mencoba hal-hal baru yang masih dalam lingkup yang
dissukainya. Berbeda dengan murid yang tidak serius, tanpa adanya pengawasan dari
guru selaku fasilitator justru akan membuat si murid ini semakin menjadi dan tidak
mendapatkan hasil apa-apa.
Kebebasan yang di berikan biasanya malah disalah gunakan Dalam proses
pembelajaran humanistik yang cenderung memberi kebebasan lebih terhadap
muridnya ini biasanya cenderung disalah gunakan, siswa dalam kerja kelompok ada
beberapa siswa yang hanya titip nama tanpa ikut bekerja.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori Belajar Humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia
proses belajar dianggap berhasil jika siswa telah memahami lingkungannya dan
dirinya sendiri. Dengan kata lain, siswa telah mampu mencapai aktualisasi diri secara
optimal.
Peserta didik cenderung akan lebih aktif, sehingga output belah lebih
maksimal. Peran aktif peserta didik yang lebih dominan, dari pada guru, tidak seperti
teori pendahulunya yang guru sebagai pusat pembelajaran, dan memaksa siswa untuk
menerima semua pelajaran yang bahkan tidak disukainya.
Kebebasan yang di berikan biasanya malah disalah gunakan Dalam proses
pembelajaran humanistik yang cenderung memberi kebebasan lebih terhadap
muridnya ini biasanya cenderung disalah gunakan, siswa dalam kerja kelompok ada
beberapa siswa yang hanya titip nama tanpa ikut bekerja.
B. Saran
Guru-guru cenderung berpendapat bahwa pendidikan adalah pewaris kebudayaan,
pertanggungan jawaban sosial dan bahan pembelajaran yang khusus, mereka percaya
bahwa masalah ini tidak dapat di serahkan begitu saja kepada peserta didik.

8
DAFTAR PUSTAKA
Qodir, Abd. "Teori Belajar Humanistik Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Siswa." Pedagogik: Jurnal Pendidikan 4.2 (2017).

Perni, Ni Nyoman. "Penerapan Teori Belajar Humanistik dalam Pembelajaran." Adi


Widya: Jurnal Pendidikan Dasar 3.2 (2018): 105-113.

Anda mungkin juga menyukai