Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDIDIKAN PKN SD
MEDIA PEMBELAJARAN PKN

Dosen Pengampu :
Faradilla Iedliany, M. Psi, Psikolog.
Disusun Oleh :
Lucky Leviana Eka Putri 8620601220032
Muhammad Agus Hadrianor 8620601220029
Rara Anggraini 8620601220021

PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS BORNEO LESTARI
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah Pendidikan PKN SD berjudul “Media
Pembelajaran PKN ”.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Belajar
dan Pembelajaran semester IV dengan dosen pengampu Faradilla Iedliany, M.Psi.,
Psikolog. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Pendidikan Karakter yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam
pembuatan makalah ini dan orang tua yang selalu mendukung kelancaran tugas
kami.
Akhirnya, kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah
ini, dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya,
dengan segala kerendahan hati , saran dan kritik yang konstruktif sangat kami
harapkan dari pembaca guna meningkatkan pembuatan makalah pada tugas yang
lain pada waktu mendatang.

Banjarbaru, Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................
A. Latar Belakang Masalah...................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................
C. Tujuan..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................
A. Pengertian Pkn Dan Media Pembelajaran........................................
B. Ciri-Ciri Media Pembelajaran Pkn Sd..............................................
C. Tujuan Media Pembelajaran Pkn Sd................................................
D. Fungsi Media Pembelajaran Pkn Sd................................................
E. Jenis-Jenis Media Pembelajaran Pkn Sd..........................................
F. Kriteria Dalam Penggunaan Media Pembelajaran Pkn Sd...............
G. Pengaruh Media Terhadap Mata Pelajaran Pkn...............................

BAB III PENUTUP...............................................................................


A. Kesimpulan......................................................................................
B. Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada hakekatnya pendidikan adalah usaha sadar dan yang direncanakan untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang kondusif. Pemberian
pendidikan kepada peserta didik di Indonesia dengan bertujuan pemupukan nilai-
nilai sikap dan kepribadian sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung didalam
sila-sila Pancasila. Dalam lingkup Pendidikan Nasional, Pendidikan
Kewarganegaraan dijadikan sebagai suatu wadah untuk mewujudkan tujuan
Pendidikan Nasional. Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting diterapkan
untuk berkembangnya potensi pikiran peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan sila pertama
Pancasila, berakhlak mulia, sehat jasmani dan rohani, berilmu, cakap dalam
berkreatifitas, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bisa
bertanggung jawab. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga negara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang sesuai dengan Pancasila dan UUD
1945. Dengan itulah Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia dahulu sering
mengalami perubahanperubahan dikarenakan ingin memperbaiki Pendidikan
Kewarganegaraan menjadi yang lebih baik lagi.
B. Rumusan Masalah
Adapun Pembahasan :
1. Pengertian Pkn Dan Media Pembelajaran?
2. Ciri-Ciri Media Pembelajaran Pkn Sd?
3. Tujuan Media Pembelajaran Pkn Sd?
4. Fungsi Media Pembelajaran Pkn Sd?
5. Jenis-Jenis Media Pembelajaran Pkn Sd?
6. Kriteria Dalam Penggunaan Media Pembelajaran Pkn Sd?
7. Pengaruh Media Terhadap Mata Pelajaran Pkn?
C. Tujuan
Untuk Mengetahui :
1. Pengertian Pkn Dan Media Pembelajaran.
2. Ciri-Ciri Media Pembelajaran Pkn Sd.
3. Tujuan Media Pembelajaran Pkn Sd.
4. Fungsi Media Pembelajaran Pkn Sd.
5. Jenis-Jenis Media Pembelajaran Pkn Sd.
6. Kriteria Dalam Penggunaan Media Pembelajaran Pkn Sd.
7. Pengaruh Media Terhadap Mata Pelajaran Pkn.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian PKN
Definisi Pendidikan kewarganegaraan adalah sebuah pembelajaran yang
dilakukan di sekolah formal tentunya memiliki tujuannya masing-masing. Tujuan
ini merupakan misi sasaran yang ingin dicapai dalam sebuah pembelajaran di
masa yang akan datang. Tujuan dari sebuah mata pelajaran juga dapat berarti
langkah pertama dalam proses mencapai sebuah kesuksesan sebuah mata
pelajaran. Tujuan dari setiap 2 mata pelajaran ini tentunya memiliki kegunaan
dan fungsi bagi peserta didik. Dimana tujuan dan fungsi ini memberikan
pengetahuan dasar yang wajib ditempuh dan diterima oleh peserta didik, terutama
peserta didik yang duduk di bangku sekolah dasar. Pengetahuan dasar yang
mereka dapatkan ini nantinya akan lebih diperdalam dan ditegaskan lagi di
bangku sekolah menengah pertama. Oleh karena itu pengetahuan dasar yang
mereka dapatkan akan mendasari pembelajaran mereka di jenjang yangn lebih
tinggi. Membahas tentang tujuan sebuah pembelajaran, misalnya pembelajaran
Bahasa Indonesia yang bertujuan untuk mengajarkan dan mengenalkan kepada
peserta didik tentang berbahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai aturan yang
berlaku. Begitu pula dengan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan, “menurut
Fathurrohman (2012) tujuan
pendidikan kewarganegaraan adalah untuk mengembangkan kemampuan peserta
didik agar dapat tumbuh menjadi warga negara yang baik” 3 Tujuan dasar untuk
menjadikan peserta didik menjadi warga negara yang baik perlu digaris bawahi,
karena memiliki arti yang luas. Apabila pembelajaran ini ditujukan untuk anak
sekolah dasar tentunya warga negara yang baik adalah yang menaati peraturan,
tertib, demokrasi dalam mufakat, pengenalan dasar terhadap sistem pemerintahan
disekitar mereka, dan lain sebagainya. Dalam pembelajaran ini peserta didik
mulai di perkenalkan tentang sistem pemerintahan dan aturan-aturan yang
berlaku dalam masyarakat. Mereka juga akan ditanamkan jiwa cinta tanah air dan
patriotisme. Lalu mereka akan diajarkan sifat lebih mementingkan urusan
Masyarakat dan negara ketimbang urusan pribadi mereka sendiri. Setelah
mengetahui bahwa tujuan dari Pembelajaran PKn adalah untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik
agar dapat tumbuh menjadi warga negara yang baik. Dalam pembelajaran ini juga
mengarahkan mereka untuk memiliki sikap yang disiplin, sopan, santun, jujur
dan
bertanggung jawab. Seorang ahli mengemukakan, 4 “Pendidikan
Kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengkaji dan membahas tentang
pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, HAM, hak
dan kewajiban warga negara serta proses demokrasi (Azyumardi Azra 2002)”
Pengkajian dan pembahasan tentang Pendidikan Kewarganegaraan ini tentunya
dalam porsi yang tidak terlalu berat dan dalam, karena ditujukan untuk peserta
didik sekolah dasar. Pembahasan-pembahasan yang diangkat umumnya hanya
untuk pengenalan saja. Pembahasan yang diangkat tentang pemerintahan
misalnya, hanya dikenalkan sebatas tata urutan pemerintahan dari yang tertinggi
hingga terendah. Misalnya lagi tentang pembahasan hak dan kewajiban, hanya
diajarkan sebatas bagaimana hak dan kewajiban mereka sebagai seorang siswa,
anak, dan warga negara yang baik. Begitu pula dengan pembahasan tentang
konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, HAM dan lainnya hanya
dibahas secara singkat dan tidak terlalu 5 mendalam. Pendidikkan
Kewarganegaran juga memiliki kompetensi-kompetensi yang ingin dibentuk
dalam sikap peserta didik.

Karakteristik anak usia sekolah dasar (SD) dalam mata pelajaran


PKn
Usia rata-rata anak indonesia saat masih sekolah dasar adalah 6 tahun dan
selesai pada usia 12 tahun. Kalau mengacu pada pembagian tahapan
perkembangan anak, berarti anak usia sekolah berada dalam dua masa
perkembanga, yaitu masa kanak-kanak tengah ( 6-9 tahun ), dan masa
kanak-kanak akhir (10 – 12 tahun ).
1. Aktivitas fisik.

2. Membina hidup sehat.

3. Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok.

4. Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin.

5. Belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu


berpartisipasi dalam Masyarakat.
6. Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berfikir
efektif.
7. Mengembangkan kata hati, morak dan nilai-nilai.

8. Mencapai kemandirian pribadi Dalam upaya yang mencapai setiap


tugas perkembangan tersebut, guru dituntut untuk memberikan
bantuan berupa:
a) Menciptakan lingkungan teman sebaya yang
mengajarkan keterampilan fisik.
b) Melaksanakan pembelajaran yang menberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar bergaul
dan bekerja dengan teman sebaya, sehingga
kepribadian sosialnya berkembang.
c) Mengembangkan kegiatan pembelajaran yankg
memberikan pengalaman yang konkrit atau
langsung dalam membangun konsep.
d) Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan
nilai-nilai sehigga siswa mampu menentukan pilihan yang
stabil dan menjadi pegangan bagi diri.
Pengertian Media Pembelajaran
Pada hakikatnya proses belajar mengajar merupakan interaksi atau adanya
hubungan timbal balik antara guru dengan siswa dalam situasi pendidikan.
Kebanyakan pendapat bahwa keberhasilan pendidikan tergantung kepada
guru dan siswa yang berperan sebagai pelaku utama dalam proses belajar
mengajar. Namun pada kenyataannya tidaklah sama diantaranya adalah
media pembelajaran yang berfungsi sebagai alat bantu yang dipergunakan
guru dalam mengajar. Dalam melakukan proses belajar mengajar, seorang
guru dituntut kemampuannya untuk dapat memilih, membuat dan
menggunakan media pengajaran. Hal ini mengingat bahwa proses belajar
mengajar dengan menggunakan media pengajaran akan dapat
mempermudah pemahaman bagi siswa dan tentunya akan dapat
menciptakan iklim belajar yang efektif dan menarik, sehingga sangat
memungkinkan adanya peningkatan hasil belajar siswa kearah yang lebih
baik. Ada beberapa pandangan atau pengertian tentang media pengajaran
yang dikemukakan oleh para ahli untuk dijadikan sebagai bahan
pertimbangan sehingga akhirnya dapat dirumuskan atau ditetapkan suatu
pandangan tentang media pengajaran yang lebih objektif dan efektif.
Menurut Gerlach & Ely (Azhar, Arsyad 2016: 19) mengatakan bahwa
media dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian
yang membangun kondisi membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku
teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Yang dimaksud media
pembelajaran, Menurut Gagne dan Briggs (Azhar, Arsyad 2016: 19) secara
implist mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara
fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri
dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide,
foto, gambar, grafik, televisi dan komputer.
B. Ciri-Ciri Media Pembelajaran Pkn Sd

Gerlach & Ely (1971) (Azhar, Arsyad 2016:3) mengemukakan tiga ciri
media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa
saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu
melakukannya, yakni: (1) Ciri Fiksatif (Fixative Property), Ciri ini
menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan
dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek
dapat diurut atau disusun kembali dengan media seperti
fotografi, video tape, audio tape, disket komputer dan film. Suatu objek
yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera atau video
kamera dengan mudah dapat direproduksi dengan mudah kapan saja
diperlukan. Ciri ini amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau
objek yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada
dapat digunakan setiap saat; (2) Ciri Manipulatif (manipulative Property).
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media
memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari
dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan
teknik pengambilan gambar timelapse recording. Misalnya bagaimana
prosesnya dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat pada
saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman video. Misalnya,
proses loncat galah atau reaksi kimia dapat diamati melalui bantuan
kemampuan manipulatif dari media. Media (rekaman video atau audio)
dapat diedit sehingga guru hanya menampilkan bagian-bagian
penting/utama dari ceramah, pidato atau urutan suatu kejadian dengan
memotong bagianbagian yang tidak diperlukan. Kemampuan media dari
ciri manipulatife memerlukan perhatian sungguh-sungguh karena apabila
terjadi kesalahan penafsiran yang tentu saja akan membingungkan dan
bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah sikap mereka kearah yang
tidak diinginkan; (3) Ciri Distributif (Distributive Property). Ciri distributif
dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan
melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada
sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama
mengenai kejadian itu. Distribusi media tidak hanya terbatas pada
satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah di dalam suatu
wilayah tertentu, tetapi juga media itu misalnya rekaman video, audio,
disket komputer dapat disebar seluruh penjuru tempat yang diinginkan
kapan saja.
C. Tujuan Media Pembelajaran Pkn Sd

Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis


media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain.
Fungsi yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain
pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan di kuasai siswa
setelah pembelajaran berlangsung dan konteks pembelajaran termasuk
karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu
fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang
turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan
diciptakan oleh guru. Menurut Hamalik (Azhar, Arsyad 2016: 19)
mengemukanakn bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa. Penggunaan
media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat
membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan
isi Pelajaran pada saat itu. Dari pendapat diatas jelaslah bahwa tujuan
media adalah untuk mengembangkan atau memperjelas suatu masalah atau
pokok persoalan sehingga pelajaran tidak membosankan, adanya
penelitian dalam berbagai aspek tingkah laku siswa dan memadukan dunia
sekolah, ilmu, norma dengan dunia kehidupan nyata atau lingkungan.
D. Fungsi Media Pembelajaran Pkn Sd

Menurut Levie & Lentz (Azhar, Arsyad 2016: 19) mengemukakan empat
fungsi media pembelajaran, khususnya media visual yaitu :
a) Fungsi Atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa
untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan
makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran.
b) Fungsi Afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar
atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa,
misalnya yang menyangkut masalah sosial atau ras.
c) Fungsi Kognitif, media visual terlihat dari temuan-temuan
penelitian
yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami atau mengingat
informasi atau pesan yang terkandung dalam pesan.
d) Fungsi Kompensatoris, media pembelajaran terlihat dari hasil
penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk
memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca
untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya
kembali.
E. Jenis-Jenis Media Pembelajaran Pkn Sd
Jenis-jenis media pembelajaran yaitu:
a) Media Auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja atau
media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman
suara.
b) Media Visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tetapi
mengandung unsur suara. Yang termasuk kedalam media ini adalah
film slide, foto, tranfaransi, lukisan, gambar dan berbagai bentuk
bahan yang dicetak seperti medis grafis dan lainnya. Saodah, Annisa
Ratu Pratiwi, Sekar Ayu Pratiwi, Siti Halimah Volume 2, Nomor 3, September
2020 393.

c) Media Audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung


unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bias dilihat
misalnya video, berbagai ukuran film, slide suara dan lainnya.
Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik,
sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan
kedua.
F. Kriteria Dalam Penggunaan Media Pembelajaran Pkn Sd

Dalam menggunakan media pembelajaran, kepada guru-guru dihimbau


agar
dapat menggunakan media pembelajaran yang mudah, efisien dan mampu
memiliki atau mudah diperoleh disekolah agar penggunaan media
pembelajaran tersebut mampu diikuti oleh siswa dan mampu digunakan
oleh guru. Media pembelajaran tersebut akan dapat membantu
mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Adapun kriteria-kriteria yang perlu diperhatikan dalam menggunakan
media pembelajaran yaitu:
1. Tujuan pembelajaran.

2. Bahan pembelajaran.

3. Metode pembelajaran.

4. Tersedianya alat yang dibutuhkan.

5. Jalannya pengajaran.

6. Minat dan kemampuan siswa.

7. Situasi pembelajaran yang sedang berlangsung penilaian hasil


kerja.
G. Pengaruh Media Terhadap Mata Pelajaran Pkn

Perubahan-perubahan tingkah laku sebagai hasil dari kegiatan belajar tidak


selamanya dapat dicapai secara maksimal, akan tetapi dapat pula
sebaliknya yaitu jauh lebih rendah dari apa yang diharapkan. Penggunaan
media pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran akan dapat membantu
daya ingat siswa, apalagi jika ditampilkan dengan desain gambar dan
warna yang menarik sehingga menimbulkan perasaan senang pada siswa
dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Perasanaan senang tersebut akan
membekas dalam diri siswa dan memberikan konstribusi
tersendiri terhadap keberhasilan sisswa. Dengan demikian dapat dipahami
bahwa belajar merupakan suatu proses yang banyak dipengaruhi oleh
berbagai faktor didalamnya, salah satu diantaranya adalah kesiapan
seorang guru dalam menyajikan materi pelajaran dengan menggunakan
media, seperti media gambar.
Cara mengajar yang efektif dalam pembelajaran PKn di SD
Karena mengajar adalah hal yang kompleks dan karena murid-murid itu
berfariasi maka tidak ada cara tunggal untuk mengajar yang efektif untuk
semua hal ( Diasz,1997 ). Guru harus menguasai beragam perspefektif dan
strategi, dan harus bisa mengaplikasikannya secara fleksibel.
1. Pengetahuan dan keahlian professional

Guru yang efektif menguasai materi perjalanan dan keahlian atau


keterampilan mengajar yang baik. Guru yang efektif memiliki
strategi pengajaran yang baik dan di dukung oleh metode
penetapan tujuan, rancangan pengajaran, dan manajemen kelas.
Mereka
tau bagaimana memotivasi, berkomunikasi, dan hubungan secara
efektif dengan murid-murid dari beragam latar belakang kuktural.
Mereka juga memahami cara menggunakan teknologi yang tepat
guna didalam kelas.
2. Penguasa materi Pelajaran

Selama satu dekate terakhir ini, murid-murid sekolah menengah


lebih memilih “guru yang menguasai mata pelajaran” (NASSP,
1997).guru yang efektif harus berpengetahuan, fleksibel, dan
memahami materi. Tentu saja,pengetahuan subjek materi bukan
hanya mencakup fakta, istilah, dan konsep umum. Ini juga
membutuhkan pengetahuan tentang dasar-dasar pengorganisasi
mater, mengaitkan berbagai gagasan, cara berfikir dan berargumen,
pola perubahan dalam satu mata pelajaran, kepercayaan tentang
mata pelajaran, dan kemampuan untuk mengaitkan satu
gagasan dari suatu disiplin ilmu ke disiplin ilmu lainnya.
3. Strategi pengajar

Prinsip konstruktivisme adalah inti dari filsafat pendidikanWilliam


James dan john Dewey.
Konstruktivisme menekankan agar individu secara aktif
menyusun dan membangun (to construct) pengetahuan dan
pemahaman. Menurut pandangan konstruktivis, gutu bukan
sekedar memberin
informasi ke pikiran anak, akan tetapi guru harus mendorong anak
untuk mengeksplorasi dunia mereka, menemukan pengetahuan,
merenung, dan berfikir secara kritis (Brooks & Brooks, 2001).
Reformasi pendidikan dewasa ini semakin memngarah ke pelajaan
berdasarkan perspektif konstruktivis ini (Hickey, Moore &
Pallegrino, 2001). Penganut konstruktivisme memandang bahwa
pendidikan anak Amerika sudah terlalu lama dalam menekankan
agar anak duduk diam, menjadi pendengar pasif, dan menyuruh
anak menghafal informasi yang relevan maupun yang tidak
relevan.
Dewasa ini, konstruktivisme juga menekankan pada kalaborasi
anak-anak saling bekerja sama untuk mengetahui dan memahami
pelajaran (Gauvain, 2001). Seorang guru yang menganut filosofi
konstruktivis tidak akan memintak anak-anak sekedar menghafal
informasi, tetapi juga mememberi mereka peluang untuk
membangun pengetahuan dan pemahaman materi pelajaran.
Beberapa pakar dalam psikologi pendidikan percaya bahwa entah
itu anda menggunakan perspektif tradisional atau mengikuti
tren dalam reformasi pendidikan, Anda tetap bisa menjadi guru
yang efektif.
4. Penetapan tujuan keahlian perencanaan instruksional
Guru yang efektif tidak sekedar mengajar di kelas, entah itu dia
menggunakan perspektif tradisional atau konstruktivis. Mereka
harus menentukan tujuan pengajaran dan menyusun rencana untuk
mencapai tujuan itu (Pintrich & Schunck, 2002). Dalam
menyusun rencana, guru memikirkan tentang rencana agar
pelajaran bisa menantang sekakligus menarik.
5. Keahlian manajemen kelas
Aspek penting lain untuk menjadi guru yang efektif adalah mampu
menjaga kelas aktif bersama dan mengorientasikan kelas ke tugas-
tugas.guru yang efektif membangun dan mempertahankan
lingkungan belajar yang kondusif. Agar lingkungan ini optimal,
guru perlu senantiasa meninjau ulang strategi penataan dan
prosedur pengajaran, pengorganisasian kelompok, monitoring, dan
mengaktifkan kelas, serta menangani tindakan murid yang
mengganggu kelas (Algozzine & Key, 2002; Emmer &Stough,
2001; Lindberg & Swick, 2002; Martella, Nelson & Marchand-
Martella, 2003).Keahlian Motivasional. Guru yang efektif punyak
strategi yang baik untuk memotivasi murid agar mau belajar
(Boekaerts, Pintrich, & Zeidner, 2000;nStipek, 2002).
6. Keahlian komunikasi

Yang juga amat diperlukan untuk mengajar adalah keahlian dalam


berbicara, mendengar, mengatasi hambatan komunikasi verbal,
memahami komunikasi nonverbal dari murid, dan mampu
memecahkan konflik secara konstruktif. Guru yang efektif
menggunakan keahlian komunikasi yang baik saat mereka
berbicara “dengan‟murid, orang tua, administrator, dan yang
lainnya, dan tidak terlalu banyak mengkritik, serta memiliki gaya
komunikasi
yang asertif, bukan agresif, manipulatif, ataupun pasif (Alberti &
Emmons, 1995; Evertson, Emmer & Worsham, 2003). Guru yang
efektif juga bekerja untuk meningkatkan keahlian komunikasi para
murid. Ini cara khusus penting karena keahlian berkomunikasi
dianggap sebagai keahlian yang paling banyak dicari oleh banyak
perusahaan dewasa ini (Collins, 1996).
7. Bekerja Secara Efektif dengan Murid dari Latar Belakang
kultural Berlainan
Dewasa ini, satu dari lima anak di AS berasal dari keluarga
imigrasi dan di perkirakan pada 2040 satu dari tiga anak AS berasal
dari keluarga imigrasi (Suarez-Orozco,2002). Hampir 80 persen
imigran
baru adalah “ orang Kulit Berwarna “ yang dating dari Amerika
Latin, Asia, dan Kepulauan Karibia. Sekitar 75 persen dari imigran
baru adalah mereka yang berbahasa Spanyol, meskipun ada lebih
dari 100 bahasayang di gunakan anak-anak yang
bersekolah di AS (OBLEMA, 2000). Di dunia yang saling
berhubungan secara kultural ini, guru yang efektif harus
mengetahui dan memahami anak dengan latar belakang kultural
yang berbeda-beda, dan sensitif terhadap kebutuhan mereka,
(Cushner,
2003;johnson,2002;johnson & johnson, 2002; Sparing, 2002).
Guru yang efektif mendorong untuk menjalin hubungan positif
dengan murid yang berbeda. Guru yang efektif harus memikir kan
cara
agar upaya itu berhasil. Guru yang efektif membimbing murid
untuk berpikir secara kritis tentang isu kultural dan etnis, dan
mereka berusaha mengurangi bias, menanam kan sikap saling
menerima, dan bertindak sebagai mediator kultural (Banks, 2001,
2002). Guru yang efektif juga harus menjadi perantara antara
kultur sekolah dengan kultur dari murid tertentu, terutama mereka
yang
kurang sukses secara akademik (Diaz, 1997). Persoalan kultural
yang harus di pahami dengan baik oleh guru yang kompeten antara
lain:
a) Apakah saya mengetahui kekuatan dan kompleksitas
pengaruh kultural terhadap murid?
b) Apakah penilaian saya tentang murid memang ada dasarnya
secara kultural atau hanya perasangka?
c) Apakah saya sudah melihat dari perspektif murid saya yang
datang dari latar belakang kultural yang berbeda dengan
saya?
d) Apakah saya mengajarkan keahlian yang di butuhkan murid
untuk berbicara di kelas, terutama terhadap murid
mempunyai kultural yang jarang memberi peluang untuk
berbicara didepan acara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam kaitannya dengan kegunaan media dalam pembelajaran, setidaknya


dituntut ada tiga keistimewaan yang harus dimiliki oleh media
pembelajaran, yaitu:
1) Media harus memiliki kemampuan untuk menangkap, menyimpan
dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian.
2) Media harus memiliki kemampuan untuk menampilkan kembali
objek atau kejadian dengan berbagai macam cara disesuaikan
dengan keperluan.
3) Media harus mempunyai kemampuan untuk menampilkan sesuatu
objek atau kejadian yang mengandungk makna. Jika ketiga
kelebihan telah dapat dimiliki oleh media ini, maka dengan
menggunakan media pembelajaran ini guru dapat menumbuhkan
motivasi siswa agar data mengingat pelajaran dengan mudah,
menyediakan stimulus belajar, siswa menjadi aktif dalam
merespon, memberi umpan balik dengan cepat dan menghindari
kebosanan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan
memperhatikan begitu
pentingnya pemanfaatan media dalam pembelajaran, maka media
menjadi salah satu unsur yang perlu direncanakan guru dalam
membuat perencanaan pembelajaran.
B. Saran

Dalam menyikapi kelebiahan dan kekurangan dalam penggunaan media


pembelajaran khususnya pada mata pelajaran PKN, tentunya cara
penggunaan media itu sangat bergantung kepada guru sebagai pendidik
dan fasilitator siswa dalam belajar. Guru yang kreatif dan mampu dengan
sigap memanfaatkan media pembelajaran yang sudah ada tersedia di
sekolah, mampu mengantarkan siswanya untuk mencapai tujuan pelajaran
yang telah ditetapkan. Selain itu, penggunaan media pembelajaran
memang penting untuk diperhatikan dan dilaksanakan dengan seoptimal
mungkin.
DAFTAR PUSTAKA

Zalukhi Funiman dan Zainuddin, 2015, “ Peningkatan Hasil Belajar Peserta


Didik
Menggunakan Media Gambar Pada Pembelajaran PKn di SD”. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4
Setiawan Deny, 2017, Pendidikan Kewarganegaraan, Medan : Madenatera
Susanto Ahmad, 2016, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta
:
Prenadamedia Group Arsyad Azhar, 2016, Media Pembelajaran, Jakarta :
Rajawali Pers

Anda mungkin juga menyukai