Anda di halaman 1dari 17

TUJUAN PEMBELAJARAN KEWARGANEGARAAN

DI PERGURUAN TINGGI

DOSEN PENGAMPU : Angelina Putriana,S.Th.,S.I.Kom.,M.Ikom.

DISUSUN OLEH
Kelompok 3/1D
Jihan Aulia 2213462108

Rani Rasita 2213462117

Nazli Akmal 2213462114

Rasnita Suryanti 2213462118

D-III PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN


UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
TA.2022/2023

i
KATA PENGANTAR
Assalmualaikum warahmatullahi wabarakatu
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
memberikan saya kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TUJUAN
PEMBELAJARAN KEWARGANEGARAAN DIPERGURUAN TINGGI”
Makalah ini merupakan salah satu tugas di bidang Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan bertujuan untuk memperoleh pendeskripsian Mengenai Definisi
Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan,Hakikat Pendidikan
Kewarganegaraan,Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan,Pentingnya Pendidikan
Kewarganegaraan Bagi Mahasiswa,Dasar Pelaksanaan Pendidikan
Kewarganegaraan di perguruan tinggi dan pengaruh pendidikan kewarganegaraan
bagi Negara Indonesia.
Saya menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan,saya
menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah
ini. Apabila terdapat kesalahan pada makalah ini,saya memohon maaf,saya
berharap mendapat nilai yang baik dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk kita semua.
Akhir kata,saya sampaikan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang
bersangkutan dalam penyusunan makalah atau tugas ini. Semoga sang pencipta
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita di dunia ini. Amin ya rabbal
alamin.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Medan,14 Desember 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

1.4 Manfaat......................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 4

2.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan................................................. 4

2.2 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan......................................................4

2.3 Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan....................................................... 5

2.4 Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Mahasiswa.....................6

2.5 Dasar Pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi 10

2.6 Pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Berbagai Masalah Di


Indonesia................................................................................................. 11

BAB III PENUTUP.............................................................................................. 13

3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 13

3.2 Saran........................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran
yang mengalami perubahan nama dengan sangat cepat karena mata pelajaran
ini rentan terhadap perubahan politik, namun ironisnya nama berubah
berkali-kali, tetapi secara umum serta pendekatan cara penyampaiannya
kebanyakan tidak berubah. Dari sisi isi misalnya, lebih menekankan
pengetahuan untuk di hafal dan bukan materi pembelajaran yang mendorong
berpikir apalagi berpikir kritis siswa. Dari segi pendekatan yang lebih
ditonjolkan adalah pendekatan politis dan kekuasaan.

Dari segi pembelajaran atau sistem penyampaiannya lebih


menekankan pada pembelajaran satu arah dengan dominasi guru yang
lebih menonjol sehingga hasilnya sudah dapat diduga, yaitu verbalisme yang
selama ini sudah dianggap sangat melekat pada pendidikan umumnya di
Indonesia.Untuk dapat mengatasi hal itulah kiranya dibutuhkan
perubahan-perubahan dalam pendidikan kewarganegaraan paling tidak untuk
ketiga aspek tersebut. Mulai terkikisnya moral anak bangsa pada zaman
sekarang ini, merupakan sebuah teguran cukup keras bagi semua kalangan
umum dan bagi pendidik khususnya.Dalam mengatasi hal ini pendidik
harus bisa mengintegrasikan setiap mata pelajaran menjadi pendidikan yang
berkarakter baik secara langsung maupun tidak langsung.Termasuk dalam
matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang mengajarkan untuk
berperilaku sesuai norma-norma yang ada.

Pendidikan kewarganegaraan sangatlah penting untuk dipelajari oleh


semua kalangan. Oleh sebab itu, pendidikan Nasional Indonesia menjadikan
pendidikan kewarganegaraan sebagai pelajaran pokok dalam lima status.
Pertama, sebagai mata pelajaran di sekolah. Kedua, sebagai mata kuliah di
perguruan tinggi. Ketiga, sebagai salah satu cabang pendidikan disiplin ilmu
pengetahuan sosial dalam kerangka program pendidikan guru. Keempat,

1
sebagai program pendidikan politik yang dikemas dalam bentuk Penataran
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Penataran P4) atau
sejenisnya yang pernah dikelola oleh Pemerintah sebagai sutuan crash
program. Kelima, sebagai kerangka konseptual dalam bentuk pemikiran
individual dan kelompok pakar terkait Serta kewarganegaraan merupakan hal
yang sangat penting di dalam suatu negara. Tanpa status kewarganegaraan
seorang warga negara tidak akan diakui oleh sebuah negara. Dan dalam
makalah ini penulis akan sedikit menjelaskan tentang pemdidikan
kewarganegaraan serta pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah
pengembangan kepibadian.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang sesuai konteks tentang “TUJUAN
PEMBELAJARAN KEWARGANEGARAAN DIPERGURUAN TINGGI”
dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang relevan yaitu:

1. Bagaimana Pengertian Kewarganegaraan ?


2. Bagaimana Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan ?
3. Bagaimana Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan ?
4. Bagaimana Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Mahasiswa?
5. Bagaimana Dasar Pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan Di
Perguruan Tinggi ?
6. Bagaimana Pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Berbagai
Masalah Di Indonesia ?

1.3 Tujuan
Atas perumusan beberapa masalah sebagaimana tersebut di atas maka
dapat kami rumuskan tujuan Makalah ini yang berjudul tentang, “TUJUAN
PEMBELAJARAN KEWARGANEGARAAN DIPERGURUAN TINGGI”
diantaranya:

1. Untuk Mengetahui Memahami Pengertian Kewarganegaraan !


2. Untuk Mengetahui Memahami Hakikat Pendidikan
Kewarganegaraan !

2
3. Untuk Mengetahui Memahami Fungsi Pendidikan
Kewarganegaraan !
4. Untuk Mengetahui Memahami Pentingnya Pendidikan
Kewarganegaraan Bagi Mahasiswa!
5. Untuk Mengetahui Memahami Dasar Pelaksanaan Pendidikan
Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi !
6. Untuk Mengetahui Memahami Pengaruh Pendidikan
Kewarganegaraan Terhadap Berbagai Masalah Di Indonesia !

1.4 Manfaat
Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi :

a) Penulis Sebagai bahan pembelajaran, menambah pengetahuan dan


wawasan yang mengenai Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi.
b) Pihak Lain Sebagai bahan pertimbangan dan referensi bagi peneliti
lain yang berminat melakukan penelitian di bidang yang sama. Dan
dari penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana penambah
wawasan dan bahan bacaan bagi mereka yang berminat dan
membutuhkan.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Definisi dan pengertian pendidikan kewarganeraaan adalah suatu upaya
sadar dan terencana mencerdaskan warga negara (khususnya generasi muda).
Caranya dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa agar mampu
berpartisipasi aktif dalam pembelaan negara.1
Dengan kata lain pendidikan kewarganegaraan merupakan alat untuk
membangun dan memajukan suatu negara. Dalam implementasinya pendidikan
kewarganegaraan menerapkan prinsip-prinsip demokratis dan humanis.Pendidikan
kewarganegaraan adalah arti generik yang meliputi pengalaman belajar di sekolah
serta diluar sekolah, seperti yang berlangsung di lingkungan keluarga, dalam
organisasi keagamaan, dalam organisasi kemasyarakatan, serta dalam media2.
Dalam makna luas, pendidikan kewarganegaraan dimaknai juga sebagai
pendidikan demokrasi yang mempunyai tujuan untuk menyiapkan warga
masyarakat berfikir kritis serta melakukan tindakan demokratis, lewat kesibukan
menanamkan kesadaran pada generasi baru bahwa demokrasi yaitu bentuk
kehidupan orang-orang yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat.
Cholisin (Samsuri, 2011) berpandangan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan
adalah pendidikan politik yang konsentrasi materinya peranan warga negara
dalam kehidupan bernegara yang kesemuanya itu diolah dalam rencana untuk
membina peranan tersebut sesuai dengan ketetapan Pancasila serta UUD 1945
supaya jadi warga negara yang bisa dihandalkan oleh bangsa serta negara.3

2.2 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan


Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu :4
1) Program pendidikan berdasarkan nilai-nilai Pancasila sebagai wahana
untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang

1
Budiyanto.Pendidikan Kewarganegaraan .Yogyakarta: UNY Press. 2004.Hal 10.
2
Noor MS Bakry, Pendidikan Kewarganegaraan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,2014.Hal 17.
3
Srijanti Dkk, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mahasiswa, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2013.8.
4
Sumarsono, dkk. 2011. Pendidikan Kewarnegaraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.Hal7

4
berakar pada budaya bangsa yang diharapkan menjadi jati diri yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari hari.
2) Sebuah mata kuliah / Pembelajaran yang memfokuskan pada
pembentukkan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural,
bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan
UUD 1945.

2.3 Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan


PKn sebagai salah satu mata pelajaran bidang sosial dan kenegaraan memiliki
fungsi yang sangat esensial dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang
memiliki keterampilan hidup bagi diri, masyarakat, bangsa dan negara. Numan
Somantri (2001:166) memberikan pemaparan mengenai fungsi PKn sebagai
berikut:5

“Usaha sadar yang dilakukan secara ilmiah dan psikologis untuk memberikan
kemudahan belajar kepada peserta didik agar terjadi internalisasi moral Pancasila
dan pengetahuan kewarganegaraan untuk melandasi tujuan pendidikan nasional,
yang diwujudkan dalam integritas pribadi dan perilaku sehari-hari”.

Fungsi dari mata pelajaran PKn adalah sebagai wahana untuk membentuk
warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia kepada bangsa dan
negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD NKRI 1945.6
Berdasarkan uraian di atas mengenai fungsi PKn, maka saya menyimpulkan
bahwa pembelajaran PKn diharapkan dapat memberikan kemudahan belajar para
siswa,mahasiswa dalam menginternalisasikan moral Pancasila dan pengetahuan
kewarganegaraan untuk melandasi tujuan pendidikan nasional, yang diwujudkan
dalam integritas pribadi dan perilaku sehari-hari.

5
Sumantri, Numan. (2001). Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung : Rosda Karya.Hal 166.
6
Bakry, Noor Ms. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Hal 43.

5
2.4 Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Mahasiswa
Setiap kali kita mendengar kata kewarganegaraan, secara tidak langsung
otak merespon dan mengaitkan kewarganegaraan dengan pelajaran
kewarganegaraan pada saat sekolah, dan mata kuliah kewarganegaraan pada saat
kita kuliah. Bisa jadi kata kewarganegaraan di dalam memori otak tersimpan kuat
karena setiap tahun dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas ada
pelajaran kewarganegaraan yang harus dipelajari, dan ternyata saat kuliah juga
ada. Dan di dalam bangku perkuliahan kita akan mempelajari lebih dalam
seberapa pentingnya pendidikan kewarganegaraan bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Pendidikan Kewarganegaraan menjadi mata pelajaran setelah terpecah dari


PPKn ataupun Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pada awalnya di
gabung menjadi satu, karena isi dari Pendidikan Kewarganegaraan sendiri
besumber dari Pancasila itu sendiri. Selanjutnya di pecah menjadi mata pelajaran
sendiri karena Pendidikan Kewarganegaraan dianggap penting untuk di ajarkan
kepada siswa,mahasiswa dan dalam Pendidikan Kewarganegaraan diajarkan
materi kewarganegaraan yang lebih luas dan tidak hanya bersumber langsung dari
Pancasila. Mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan bagi sebagian mahasiswa
tidak ubahnya mempelajari Pancasila tahap dua, atau bahkan tidak jauh berbeda
dengan Pendidikan Moral Pancasila dan Sejarah Bangsa.7 Beberapa materinya
memang berkaitan ataupun sama. Itulah mengapa Pendidikan kewarganegaraan
selalu ? dianak tirikan? dalam percaturan dunia pendidikan. Menurut orang
kebanyakan, lebih penting belajar matematika dari pada PKn.

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah mewujudkan warga negara


sadar bela negara berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan
mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam perikehidupan bangsa.8

Mahasiswa adalah bibit unggul bangsa yang di mana pada masanya nanti
bibit ini akan melahirkan pemimpin dunia. Karena itulah diperlukan pendidikan

7
Maswardi M. Amin (2011). Pendidikan Karakter Anak Bangsa. Jakarta: Baduose Media.Hal 21.
8
Ibid.

6
moral dan akademis yang akan menunjang sosok pribadi mahasiswa.9 Kepribadian
mahasiswa akan tumbuh seiring dengan waktu dan mengalami proses
pembenahan, pembekalan, penentuan, dan akhirnya pemutusan prinsip diri.
Negara, masyarakat masa datang, diperlukan ilmu yang cukup untuk dapat
mendukung kokohnya pendirian suatu Negara.

Negara yang akan melangkah maju membutuhkan daya dukung besar dari
masyarakat, membutuhkan tenaga kerja yang lebih berkualitas, dengan semangat
loyalitas yang tinggi. Negara didorong untuk menggugah masyarakat agar dapat
tercipta rasa persatuan dan kesatuan serta rasa turut memiliki. Masyarakat harus
disadarkan untuk segera mengabdikan dirinya pada negaranya, bersatu padu
dalam rasa yang sama untuk menghadapi krisis budaya, kepercayaaan, moral dan
lain-lain. Negara harus menggambarkan image pada masyarakat agar timbul rasa
bangga dan keinginan untuk melindungi serta mempertahankan Negara kita.
Pendidikan kewarganegaraan adalah sebuah sarana tepat untuk memberikan
gambaran secara langsung tentang hal-hal yang bersangkutan tentang
kewarganegaraan pada mahasiswa.

Pendidikan kewarganegaraan sangat penting. Dalam konteks Indonesia,


pendidikan kewarganegaraan itu berisi antara lain mengenai pruralisme yakni
sikap menghargai keragaman, pembelajaran kolaboratif, dan kreatifitas.
Pendidikan itu mengajarkan nilai-nilai kewarganegaraan dalam kerangka identitas
nasional.10

Seperti yang pernah diungkapkan salah satu rektor sebuah


universitas, ?tanpa pendidikan kewarganegaraan yang tepat akan lahir masyarakat
egois. Tanpa penanaman nilai-nilai kewarganegaraan, keragaman yang ada akan
menjadi penjara dan neraka dalam artian menjadi sumber konflik. Pendidikan,
lewat kurikulumnya, berperan penting dan itu terkait dengan strategi kebudayaan.?

Beliau menambahkan bahwa ada tiga fenomena pasca perang dunia II,yaitu :

9
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.Hal 42.
10
Winarno. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.Hal 80.

7
 Fenomena pertama, saat bangsa-bangsa berfokus kepada nation-building
atau pembangunan institusi negara secara politik. Di Indonesia, itu
diprakarsai mantan Presiden Soekarno. Pendidikan arahnya untuk
nasionalisasi.
 Fenomena kedua, terkait dengan tuntutan memakmurkan bangsa yang
kemudian mendorong pendidikan sebagai bagian dari market-builder atau
penguatan pasar dan ini diprakarsai mantan Presiden Soeharto.
 Fenomena ketiga, berhubungan dengan pengembangan peradaban dan
kebudayaan. Singapura, Korea Selatan, dan Malaysia sudah menampakkan
fenomena tersebut dengan menguatkan pendidikannya untuk mendorong
riset, kajian-kajian, dan pengembangan kebudayaan.

Hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana


untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan
jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam
bela negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara.
Sehingga dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, memberi ilmu tentang tata
Negara, menumbuhkan kepercayaan terhadap jati diri bangsa serta moral bangsa,
maka takkan sulit untuk menjaga kelangsungan kehidupan dan kejayaan
Indonesia.11

Kompetensi yang diharapkan dari mata kuliah Pendidikan


Kewarganegaraan antara lain agar mahasiswa mampu menjadi warga negara yang
memiliki pandangan dan komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM, agar
mahasiswa mampu berpartisipasi dalam upaya mencegah dan menghentikan
berbagai tindak kekerasan dengan cara cerdas dan damai, agar mahasiswa
memilik kepedulian dan mampu berpartisipasi dalam upaya menyelesaikan
konflik di masyarakat dengan dilandasi nilai-nilai moral, agama, dan nilai-nilai
universal, agar mahasiwa mampu berpikir kritis dan objektif terhadap persoalan
kenegaraan, HAM, dan demokrasi, agar mahasiswa mampu memberikan

11
Ibid.Hal 82.

8
kontribusi dan solusi terhadap berbagai persoalan kebijakan publik, agar
mahasiswa mampu meletakkan nilai-nilai dasar secara bijak (berkeadaban).

Pendidikan Kewarganegaraan lah yang mengajarkan bagaimana seseorang


menjadi warga negara yang lebih bertanggung jawab. Karena kewarganegaraan
itu tidak dapat diwariskan begitu saja melainkan harus dipelajari dan di alami oleh
masing-masing orang. Apalagi negara kita sedang menuju menjadi negara yang
demokratis, maka secara tidak langsung warga negaranya harus lebih aktif dan
partisipatif. Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa harus memepelajarinya, agar
kita bisa menjadi garda terdepan dalam melindungi negara. Garda kokoh yang
akan terus dan terus melindungi Negara walaupun akan banyak aral merintang di
depan.

Kita semua tahu bahwa Pendidikan Kewarganegaraan mengajarkan


bagaimana warga negara itu tidak hanya tunduk dan patuh terhadap negara, tetapi
juga mengajarkan bagaimana sesungguhnya warga negara itu harus toleran dan
mandiri. Pendidikan ini membuat setiap generasi baru memiliki ilmu pengetahuan,
pengembangan keahlian, dan juga pengembangan karakter publik. Pengembangan
komunikasi dengan lingkungan yang lebih luas juga tecakup dalam Pendidikan
Kewarganegaraan. Meskipun pengembangan tersebut bisa dipelajari tanpa
menempuh Pendidikan Kewarganegaran, akan lebih baik lagi jika Pendidikan ini
di manfaatkan untuk pengambangan diri seluas-luasnya.12

Rasa kewarganegaraan yang tinggi, akan membuat kita tidak akan mudah
goyah dengan iming-iming kejayaan yang sifatnya hanya sementara. Selain itu
kita tidak akan mudah terpengaruh secara langsung budaya yang bukan berasal
dari Indonesia dan juga menghargai segala budaya serta nilai-nilai yang berlaku di
negara kita. Memiliki sikap tersebut tentu tidak bisa kita peroleh begitu saja tanpa
belajar. Oleh karena itu mengapa Pendidikan Kewarganegaraan masih sangat
penting untuk kita pelajari.

12
Jakni. 2014. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Bandung: Alfabeta.Hal 76.

9
Oleh karena itu Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting manfaatnya,
maka di masa depan harus segera dilakukan perubahan secara mendasar konsep,
orientasi, materi, metode dan evaluasi pembelajarannya. Tujuannya adalah agar
membangun kesadaran para pelajar akan hak dan kewajibannya sebagai warga
negara dan mampu menggunakan sebaik-baiknya dengan cara demokratis dan
juga terdidik.

2.5 Dasar Pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan


Tinggi
Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi adalah
kelanjutan dari study sebelumnya. Di Perguruan Tinggi diajarkan lebih mendetail
sampai ke akar-akarnya. Apalagi jika mengambil jurusan PKn. Dasar mengapa
Pendidikan Kewarganegaraan diajarkan sampai tingkat Perguruan Tinggi adalah
Pasal 37 ayat (1) dan (2) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang menyebutkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan wajib dimuat
dalam kurikulum pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi
yang dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air sesuai dengan Pancasila dan UUD
1945.13

Berdasarkan Pasal 3 Keputusan Dirjen Dikti No. 43/Dikti/2006 tentang


Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi, Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu kelompok
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) yang dirancang untuk
memberikan pengertian kepada mahasiswa tentang pengetahuan dan kemampuan
dasar berkenaan dengan hubungan antar warga negara serta pendidikan
pendahuluan bela negara sebagai bekal agar menjadi warga negara yang dapat
diandalkan oleh bangsa dan negara.14

13
Prof. DR. H. Kaelani, M.S. dan Drs. H. Achmad Zubaidi, M.Si. PendidikanKewarganegaraan
Untuk Perguruan Tinggi. Penerbit Paradigma:Yogyakarta 2007.Hal 11.
14
Keputusan Dirjen Dikti No. 43/Dikti/2006 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi

10
Dalam jurusan Pendidikan Kewarganegaran sendiri, memuat materi
mengenai hukum dan politik yang ada dan berkembang. Mahasiswa diajarkan
untuk menjadi lebih demokratis, lebih kritis terhadap masalah-masalah yang
sedang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri. Tidak hanya teori saja yang
diberikan, namun juga memberikan sentuhan moral dan sikap sosial. Menyaring
budaya dari luar agar sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yaitu pancasila.

Memahami mata kuliah Pendidikan Kewarganegaaraan adalah salah satu


upaya untuk membangkitkan kembali semangat kebangsaan generasi muda,
khususnya mahasiswa dalam menghadapi pengaruh globalisasi dan mengukuhkan
semangat bela negara. Tujuannya adalah untuk memupuk kesadaran cinta tanah
air, mengetahui tentang hak dan kewajiban dalam usaha pembelaan negara, serta
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.15

2.6 Pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Berbagai


Masalah Di Indonesia
Pendidikan Kewarganegaraan secara umum memberi kontribusi yang sangat
besar untuk menyelesaikan berbagai permasalah global. Pada dasarnya manusia
akan selalu berhubungan satu sama lain, karena pada hakikatnya manusia bisa
diartikan sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan orang lain.
Begitupun konsep warga negara bangsa, setiap negara memiliki permasalahan
secara universal tentang negara dan bansa, yang tentu dalam hal ini
membutuhkan bantuan dan kerjasama dari bangsa dan negara lain di dunia. maka
dari itu konsepsi Pendidikan Kewarganegaraan muncul untuk memberikan
pengalaman dan pendidikan bagi warga negara muda di berbagai negara untuk
bisa menyelesaikan permasalahanpermasalahan global dan bisa bekerjama untuk
membangun warga negara global melalu proses pembelajaran pada mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan baik di lingkup pendidikan formal,
nonformal maupun informal Pendidikan Kewarganegaraan secara umum
memberikan kontribusi untuk membina dan mengembangkan karakter warga

15
Endang Zaelani Zukarya, dkk. 2000. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: Paradigma.Hal 54.

11
negara yang cerdas dan baik.16 Hal tersebut tentu sudah menjadi bagian dari ide,
instrumentasi dan praksis dalam pendidikan nasional di Indonesia, sebagaimana
dijelaskan oleh Winataputra (2015)

Melalui proses pendidikan kewarganegaraan yang diajarkan diharapkan


mampu menyampaikan nilai-nilai dasar warga negara global dalam berkehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Sehingga akan mampu menyelesaikan berbagai
permasalahan maupuan konflik serta isu- isu yang terjadi secara global.17

16
Cholisin, 2000. Materi Pokok Ilmu Kewarganegaraan – Pendidikan Kewarganegaraan, UNY,
Yogyakarta.Hal 29.
17
Ibid.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan kewarganeraaan adalah suatu upaya sadar dan terencana
mencerdaskan warga negara (khususnya generasi muda). Caranya dengan
menumbuhkan jati diri dan moral bangsa agar mampu berpartisipasi aktif
dalam pembelaan negara. Dalam sejarah timbulnya istilah Civics di Indonesia
dapat dilukiskan secara kronologis.Sejak tahun 1957 dalam kurikulum
Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas terdapat istilah
kewarganegaraan yaitu pelajaran yang ditempelkan dalam pelajaran
tatanegara. Pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan
berdasarkan Nilai-nilai pancasila sebagai wahana untuk mengembangkan dan
melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa yang
diharapkan menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk prilaku dalam
kehidupan sehari-hari para mahasiswa baik sebagai individu, sebagai calon
guru/pendidik, anggota masyarakat dan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Universitas memberikan Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (MPK)
sebagai pengembangan kepribadian karena pendidikan kewarganegaraan
dapat membantu mahasiswa-mahasiswi menjadi warga negara yang baik
sekaligus paham antara hak dan kewajiban, dapat hidup berdemokrasi,
nasionalis, dengan dibekali nilai-nilai moral, norma-norma yang berlaku
dalam kehidupan bermasyarakat.

3.2 Saran
saya sadari dalam penyusunan makalah ini sangatlah belum
sempurna,saya masih memerlukan bimbingan dari teman teman serta dosen
pembimbing.Oleh sebab itu, bila ada kekurangan dalam makalah ini saya
menerima saran dari teman serta dosen pembimbing yang saya hormati.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih atas perhatiannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Bakry, Noor Ms. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Budiyanto.Pendidikan Kewarganegaraan .Yogyakarta: UNY Press. 2004

Cholisin, 2000. Materi Pokok Ilmu Kewarganegaraan – Pendidikan Kewarganegaraan,


UNY, Yogyakarta.

Endang Zaelani Zukarya, dkk. 2000. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan


Tinggi. Yogyakarta: Paradigma.

Jakni. 2014. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Bandung: Alfabeta.

Keputusan Dirjen Dikti No. 43/Dikti/2006 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Mata


Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi

Maswardi M. Amin (2011). Pendidikan Karakter Anak Bangsa. Jakarta: Baduose Media.

Noor MS Bakry, Pendidikan Kewarganegaraan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,2014.

Prof. DR. H. Kaelani, M.S. dan Drs. H. Achmad Zubaidi, M.Si.


PendidikanKewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Penerbit
Paradigma:Yogyakarta 2007

Sinamo, Nomensen (2010). Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.


Jakarta: PT. Bumi Intitama Sejahtera.

Srijanti Dkk, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mahasiswa, Graha Ilmu,Yogyakarta,


2013.

Sumantri, Numan. (2001). Pembaharuan Pendidikan IPS.Bandung : Rosda Karya.

Sumarsono, dkk. 2011. Pendidikan Kewarnegaraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama.

Winarno. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara, 2008

14

Anda mungkin juga menyukai