Oleh:
Kelompok 1 (1.3)
1. Gusti Ayu Agung Sukma Wardani P07120123097
2. Anak Agung Istri Diah Pradnya Paramita P07120123098
3. Ni Putu Ayu Rusma Dewi P07120123099
4. Ni Nyoman Yeni Yulia Wati P07120123100
5. Anak Agung Istri Awidyantari P07120123101
6. Diana Daiva Griselda Cloris P07120123106
7. Ni Luh Sanita Diana Putri P07120123107
8. I Gusti Agung Candra Triastuti P07120123
9. Ni Kadek Dian Suarsani
10. Ni Putu Meri Julia Agnggreni
11. Ni Putu Eka Ayu Aprilia
12. Ni Kadek Diah Ari Chandra Devi
13. Ni Putu Sivany Devya Putri
14. Natasya Desta Puspita
15. Gusti Ayu Putu Marta Listiana Dewi
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah tentang "Hakikat
Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana dan
Profesional”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah yang
sudah kamu buat ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………..
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………
C. Tujuan………………………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………..
B. SARAN…………………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari
mulai dari tingkat Sekolah Dasar, menengah, hingga Perguruan Tinggi. Adapun maksud
mempelajari mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan yaitu agar dapat memupuk karakter
siswa untuk memiliki rasa nasionalisme, juga membentuk karakter bangsa sejak dini.
Dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, kami sebagai
mahasiswa bagian dari Pendidikan tingkat tinggi juga turut melaksanakan pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan, karena setiap mahasiswa merupakan bibit untuk
mempertanggung jawabkan Indonesia kedepannya. Karena itulah diperlukan pendidikan moral
dan akademis untuk menunjang sosok pribadi mahasiswa. Di masa yang akan datang sangat
diperlukan ilmu yang cukup agar dapat mendukung kokohnya pendirian suatu Negara dan
mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga Negara dengan cara menumbuhkan jati diri dan
moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela Negara demi
kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan Negara.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dan urgensi pendidikan kewarganegaraan?
2. Mengapa di perlukan pendidikan kewarganegaraan?
3. Bagaimana sumber historis, sosiologis dan politik tentang pendidikan kewarganegaraan?
4. Bagaimana membangun argumen tentang dinamika dan tantangan pendidikan
kewarganegaraan?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui konsep dan urgensi pendidikan kewarganegaraan.
2. Dapat mengetahui pentingnya pendidikan kewarganegaraan.
3. Dapat mengetahui sumber historis, sosiologis dan politik tentang pendidikan
kewarganegaraan.
4. Menganalisis argumen tentang dinamika dan tantangan pendidikan kewarganegaraan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
dengan mencantumkan “s” di bagian belakang kata civic mejadi “civics” berarti disiplin ilmu
kewarganegaraan.
1. Secara etimologis, pendidikan kewarganegaraan berasal dari kata “pendidikan” dan kata
“kewarganegaraan”. Pendidikan berarti usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya, sedangkan kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan
dengan warga negara.
2. Secara yuridis, pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
3. Secara terminologis, pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang
berintikan demokrasi politik, diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya:
pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua. Kesemuanya
itu diproses guna melatih para siswa untuk berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak
demokratis dalam mempersiapkan hidup demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
3
Pendidikan Kewarganegaran, akan lebih baik lagi jika Pendidikan ini di manfaatkan untuk
pengambangan diri seluas-luasnya.
Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, warga negara Republik Indonesia diharapkan
mampu “memahami, menganalisa, dan menjawab masalah–masalah yang dihadapi oleh
masyarakat, bangsa dan negaranya secara konsisten dan berkesinambungan dengan cita–cita
dan tujuan nasional seperti yang digariskan dalam Pembukaan UUD 1945 “.
Dalam perjuangan non fisik, harus tetap memegang teguh nilai–nilai ini disemua aspek
kehidupan, khususnya untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial,
korupsi, kolusi, dan nepotisme; menguasai IPTEK, meningkatkan kualitas sumber daya
manusia agar memiliki daya saing; memelihara serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
dan berpikir obyektif rasional serta mandiri.
1. Sumber Historis
Konstitusi dan Dokumen Sejarah: Konstitusi suatu negara dan dokumen sejarah seperti
Deklarasi Kemerdekaan dapat memberikan wawasan tentang nilai-nilai dan prinsip-prinsip
yang mendasari pendidikan kewarganegaraan dalam sejarah. Teks-t eks Klasik: Karya-
karya filosof seperti Plato, Aristotle, dan Rousseau memiliki pandangan tentang
pendidikan dan kewarganegaraan yang dapat membantu memahami perkembangan
pendidikan kewarganegaraan.
2. Sumber Sosiologis
Penelitian Sosiologis: Penelitian empiris tentang pendidikan kewarganegaraan yang
dilakukan oleh sosiologis dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana pendidikan
tersebut memengaruhi persepsi warga negara dan keterlibatan mereka dalam masyarakat.
4
Teori Sosiologis: Karya-karya teoritis dari sosiologis seperti Emile Durkheim dan Max
Weber dapat digunakan untuk menganalisis dampak sosial dan institusional dari
pendidikan kewarganegaraan.
3. Sumber Politik
Kebijakan Pendidikan: Undang-undang dan kebijakan pendidikan yang dikeluarkan oleh
pemerintah dapat menjadi sumber penting untuk memahami bagaimana pendidikan
kewarganegaraan diimplementasikan dalam praktiknya.
Pidato dan Tulisan Politik: Pidato pemimpin politik dan tulisan dari tokoh-tokoh politik
tentang pentingnya pendidikan kewarganegaraan dapat memberikan pandangan politik
tentang isu ini.
Organisasi Internasional: Organisasi seperti PBB dan UNESCO sering mengembangkan
panduan dan pedoman tentang pendidikan kewarganegaraan yang dapat mempengaruhi
kebijakan pendidikan di tingkat global.
5
negara, utamanya peserta didik. Kecenderungan perilaku warga negara ada dua, yakni perilaku
positif dan negatif. PKn perlu mendorong warga negara agar mampu memanfaatkan pengaruh
positif perkembangan iptek untuk membangun negara-bangsa.
6
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hakikat pendidikan kewarganegaraan bertujuaan untuk menjadikan warga negara
indonesia yang cerdas, bermatabat dan aktif dalam kehidupan berbangsa dan benegara.
Sejarah pendidikan kewarganegraan di indonesia juga mengalami banyak perubahan.
Kompetensi Mata pelajaran PKN terdiri dari Civic knowledge (Pengetahuan
kewarganegaraan), Civic skill (Keterampilan kewarganegaraan), Civic disposition
(Karakter kewarganegaraan).Adapun harapan yang ingin dicapai setelah pengajaran
Pendidikan Kewarganegaraan ini, maka akan didapatkan generasi cerdas yang menjaga
keutuhan dan persatuan bangsa Pendidikan Kewarganegaraan senantiasa menghadapi
dinamika perubahan dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan serta tantangan
kehidupan berbangsa dan bernegara Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia untuk
masa depan sangat di tentukan oleh pandangan bangsa Indonesia, eksistensi konstitusi
negara, dan tuntutan dinamika perkembangan bangsa.
Oleh karena itu Mata pembelajaran pendidikan kewarganegaraan itu sangat penting
bagi setiap individu untuk lebih mencintai bangsa indonesia. Dengan adanya
pembelajaran Kewarganegaraan menyiapkan warga negara yang baik sebagai generasi
penerus bangsa serta komitmen dalam menjaga dan mempertahankan persatuan dan
kesatuan NKRI.
B. Saran
Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu untuk lebih mengefisienkan
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraaan ini. Pendidikan Kewarganegaraan dinilai
masih kurang, dengan pembelajaran yang hanya diadakan satu kali dalam seminggu.
Sebaiknya pembelajaran ebih diefektifkan lagi. Masyarakat juga harus lebih
berpartisipasi dalam pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan, harus dapat
memahami dan mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya menjadi
sebatas teori didalam kelas saja. Kita sebagai masyarakat juga harus mendukung setiap
upaya dari pemerintah dalam mengatasi setiap permasalahan di negeri ini. Sehingga
dapat tercipta Indonesia yang lebih baik kedepannya.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/38009010/Makalah_Hakikat_Pendidikan_Kewarganegaraan_docx
https://www.assalamblitar.ponpes.id/artikel/detail/149615/hakikat-dan-latar-belakang-
pentingnya-pendidikan-kewarganegaraan/
https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/17/173621769/hakikat-dan-latar-belakang-
pentingnya-pendidikan-kewarganegaraan
https://ppkn.co.id/hakikat-pendidikan-kewarganegaraan/