Anda di halaman 1dari 10

TEORI BELAJAR HUMARISTIK

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4

1. DORKAS MUID
2. SINDY R. TAMBUNAN
3. SITRI RUMPAIDUS
4. ASKELON INDEN

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH MANOKWARI
2023

1
Kata Pengantar

Puja-puji serta syukur, kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
yang telah menganugerahkan nikmat yang tak terkira jumlah dan hikmahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Teori Belajar
Humanistik “Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai media dan sumber
belajar,bagi kami calon guru. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.

Manokwari, 3 September 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
a. Latar belakang...............................................................................................4
b. Rumusan Masalah............................................................................................4
c. Tujuan...............................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
ISI.............................................................................................................................5
A. Belajar Dalam Pandangan Humanistik............................................................5
B. Pandangan Abraham Maslow (Kepribadian Humanistik)...............................8
BAB III..................................................................................................................28
PENUTUP..............................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................29

3
BAB I

PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peseta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Psikologi
humanistik lahir untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang kesadaran, pikiran ,
kebebasan dan kemauan, martabat manusia,kemampuan untuk berkembang, dan
kepastian refleksi diri. Humanistik akhirnya menjadi alternatif antara behaviristik
dan kognitivistik sehingga lebih terkenal sebagai “kekuatan ketiga”. Menurut
Haryu (2006) para ahli psikologi humanistik memandang bahwa aliran
behavioristik merupakan sebuah aliran yang menekankan aspek belajar dan
tingkah laku telah memberikan hal yang sangat menkjubkan, akan tetapi gagal
dalam memandang manusia sebagai manusia. Behavioristik memandang manusia
ibarat makhluk menakinstik yang diekndalikan kekuatan dari luar dirinya.

b. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari humanistik ?
2. Bagaimana pendapat para ahli tentang teori humanistic ?

c. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian teori belajar humanistic dan
pendapat para ahli

4
BAB II
ISI

A. Belajar Dalam Pandangan Humanistik


Psikologi humanistik lahir untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang
kesadaran, pikiran , kebebasan dan kemauan, martabat manusia,kemampuan untuk
berkembang, dan kepastian refleksi diri. Humanistik akhirnya menjadi alternatif
antara behaviristik dan kognitivistik sehingga lebih terkenal sebagai “kekuatan
ketiga”. Menurut Haryu (2006) para ahli psikologi humanistik memandang bahwa
aliran behavioristik merupakan sebuah aliran yang menekankan aspek belajar dan
tingkah laku telah memberikan hal yang sangat menkjubkan, akan tetapi gagal
dalam memandang manusia sebagai manusia. Behavioristik memandang manusia
ibarat makhluk menakinstik yang diekndalikan kekuatan dari luar dirinya.
Humanistik dipelopori oleh Carl Rogers dan Abraham Maslow.Menurut
Rogers, semu manusia lahir membawa dorongan untuk meraih sepenuhnya apa
yang di inginkan dan berprilaku dalam cara konsisten menurut diri mereka sendiri.
Rogers, seorang psikoterapis mengembangkan person-centered-theraphy.
Pendekatan ini tidak bersifat menilai ataupun tidak memberi arahan yang
membantu klien mengkarifikasi dirinya tentang siapa dirinya sebagai suatu upaya
memfasilitasi proses memperbaiki kondisinya.

B. Pandangan Abraham Maslow (Kepribadian Humanistik)


1. Pandangan Dasar Kepribadian dan Perkembangan

Teori kepribadian humanistik dipelopori oleh Abraham Moslow yang juga


dianggap seagai bapak dari teori ini. Menurut Koesworo (1991) konsep teori ini
bersumber dari salah satu aliran filsafat modern, yaitu eksistensialisme. Aliran ini
menolak paham yang menyakatakn bahwa manusia hanya semata sebagai hasil
bawaan atau lingkungan sepenuhnya. Sebaliknya aliran ini menyatakan bahwa
setiap individu memiliki kebebasan untuk memilih, menentukan tindakannya dan
nasibnya sebagai konsekuensi atas eksistensinya.

5
2. Teori Hierarki Kebutuhan Maslov

Teori Maslov didasarkan pada asumsi bahwa didalam diri individu ada 2
hal yaitu : (1) suatu usaha yang positif untuk berkembang dan (2) kekuatan untuk
melawan atau menolak perkembanagan itu. Maslov percaya bahwa manusia
tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Individu
berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis.

Maslov membagi kebutuhan manusia menjadi 5 tingkatan yaitu

a. kebutuhan-kebutuhan fisiologis
b. Kebutuhan akan rasa aman (safety needs)
c. Kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki (belongingness and love needs)
d. Kebutuhan akan rasa harga diri (esteem needs)
e. Kebutuhan aktualisasi diri (self aktualization needs)

C. Pandangan Carl Rogers Terhadap Belajar

Teori belajar Carl Rogers merupakan salah satu teori belajar humanistik
yang menekankan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka
membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Rogers meyakini
adanya kekuatan yang tumbuh pada semua orang yang mendorong semua orang
untuk semakin kompleks, ekspansi, sosial otonom, dan secara keseluruhan
semakin menuju aktualisasi diri atau menjadi pribadi yang yang terpenting dalam
proses pembelajaran adalah pentingnya gur dalam memperhatikan prinsip
pendidikan dan pembelajaran, yaitu menjadi manusia berarti memiliki kekuatan
yang wajar untuk belajar. Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang bermakna
bagi dirinya.

D. Pandangan Kolb Terhadap Belajar

1. experiential Learning Theory

Kolb mendefinisikan belajar sebagai proses dimana pengetahuan


diciptakan melalui transformasi pengalaman. Pengetahuan dianggap sebagai
perpaduan antara memahami dan mentransformasi pengalaman (eksperiensial).

6
Menurut Budiningsih (2012) Kolb seorang ahli penganut aliran humanistik
membagi tahap-tahap belajar menjadi 4, yaitu :

a. Tahap pengalaman konkret


b. Tahap pengalaman aktif dan reflektif
c. Tahap konseptualisasi
d. Tahap ekperimentasi aktif

2. Gaya Belajar Menurut Kolb

Kolb mengklasifikasi gaya belajar seseorang menjadi 4 kategori yaitu :

a. Kutub Perasaan/feeling (Concrete Experience)


b. Kutub Pemikiran/Thinking (Abstract Conceptualitation)
c. Kutub pengamatan/Watching (Reflective Observation)
d. Kutub Tindakan/Doing (Active Experimentation)

Mnurut Kolb, belajar merupakan suatu perkembangan yang melalui 3 fase


yaitu pengumpulan pengetahuan (acqiusition), pemusatan perhatian pada bidang
tertentu (specialization), dan menaruh minat pada bidang yang kurang diminati
sehingga muncul minat dan tujuan hidup baru.

E. Pandangan Honey dan Mumford Terhadap Belajar

Menurut Budiningsih (2010) pandangan Honey dan Mumfrod tentang belajar


diilhami oleh pandangan Kolb mengenai tahap-tahap di atas. Berdasarkan teori
Kolb, Honey dan mumfrod menggolongkan orang yang belajar ke dalam empat
macam atau golongan, yaitu kelompok aktivis, golongan reflector, kelompok
teotitis dan golongan pragmatis.

F. Pandangan Habermas Terhadap Belajar

menurut Budingsih (2012) Habermas berpendapat bahwa belajar baru akan


terjadi jika ada interaksi antara individu dengan lingkunganya. Lingkungan belajar
yang dimaksud di sini adalah lingkungan sosial, sebab antara keduanya menjadi 3

7
yaitu belajar teknis (technical learning), belajar praktis (practical learning), dan
belajar emansipatoris (emancipatory learning).

G. Pandangan Bloom dan Krathwohl

1. Taksonomi Bloom

Taksonomi Bloom adalah struktur hierarki yang mengidentifikasikan


skills mulai dari tingkat rendah hingga tinggi. Bloom dan Krathwohl
menunjukkan apa yang dikuasai oleh siswa tercukup dalam 3 kawasan, yaitu
kawasan kognitif, afektif, dan psikomotorik (Utari,2011).

2. Revisi Taksonomi Bloom

Revisi dilakukan terhadap Taksonomi Bloom, yakni perubahan dari kata


benda (dalam Taksonomi Bloom) menjadi kata kerja (dalam taksonomi revisi).
Perubahan dibuat agar sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan. Tujuan
pendidikan mengindikasikan siswa akan dapat melakukan sesuatu (kata kerja)
dengan sesuatu (kata benda) (Gunawan & Palupi, 2011).

H. Pandangan Combs

Combs menyatakan bahwa “kami akan terus meresapi konsep kami bahwa
potensi manusia bertambah ketika menemukan kemampuan baru”. Psikologi
humanistik dalam pendidikan yang bernuansa humanistik akan membantu
manusia ke arah pribadi yang sempurna dam mampu mencapai aktualisasi dirinya
(Haryo, 2006).

Menurut Combs peranan siswa lebih dominan, karena guru terfokus pada
fasilitator yang coba memberikan arahan kepada siswa. Tujuan pembelajaran
lebih kepada proses belajarnya dari pada hasil belajar.

8
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan

Humanistik menjadi alternatif antara behavioristik dan kognitivistik


sehingga lebih terkenal sebagai “kekuatan ketiga”.Teori ini menyatakan semua
manusia lahir membawa dorongan untuk meraih sepenuhnya apa yang di inginkan
dan berprilaku dalam cara konsisten menurut diri mereka sendiri. Teori
humanistik lebih mengedepankan sisi humanis manusia dan tidak menuntut
jangka waktu bagi pebelajar mencapai pemahaman yang diinginkan. Teori tanduk
lebih menekankan pada isi/materi yang harus dipelajari dari pada proses agar
membentuk manusia seutuhnya. Proses belajar dilakukan agar pebelajar
mendapatkan makna sesungguhnya dari belajar. Setiap pebelajar memiliki
kecepatan belajar yang berbeda-beda sehingga keberhasilan belajar akan tercapai
jika pebelajar dapat memahami diri dan lingkungannya (Suphihatiningrum,2013).

b. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya


penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.

9
DAFTAR PUSTAKA
Husamah.Pantiwati,yuni.Restian,Arina.Sumarsono,Puji.2018.Belajar dan
Pembelajaran.Malang.Universitas Muhammadiyah Malang

10

Anda mungkin juga menyukai