KELOMPOK 4
FAKULTAS TEKNIK
Alhandulillah, pujisyukur senantiasa kami panjatka nkehadirat Allah SWT, karena berkat
segala rahmatNya, makalah“Belajardan Pembelajaran” ini dapat tersusun tepat pada
waktunya.Tidak lupa kami ucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan dari pihak yang
telah berkontribusi denga nmemberikan sumbangan materi maupun pikiranya, sehingga untuk
itu patutlah kami menghanturkan terimakasihs ebanyak mungkin.
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................................1
Kata Pengantar........................................................................................................................2
Daftar Isi.................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................4
A. Latar Belakang…...................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................5
A. Kesimpulan...............................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori belajar humanistic lebih mengedepankan sisi humanis manusia dan tidak
menuntut jangka waktu bagi pembelajaran mencapa ipemahaman yang diinginkan. Teori
ini dipelopori oleh Carl Rogrsdan Abraham Maslow. Teori ini lebih menekankan pada isi
materi yang harus dipelajari dari proses belajar agar membentuk manusia seutuhnya.
Proses belajar dilakukan agar pembelajar mendapaatkan makna sesungguhnya dari belajar
setiap pembelajar memiliki kecepatan belajar yang berbeda-beda sehingga keberhasialan
belajar akan tercapai jika pembelajar dapat memahami diri dari lingkungannya.
Oleh karena itu setiap pribadi manusia memiliki potensi dan bakat dalam dirinya,
tugas pendidikan yang sejati adalah membantu siswa untuk menemukan dan
mengembangkan seoptimal mungkin. Di sisilain, system evaluasi relative mengukur satua
aspek kecerdasan dan mengkerdilkan makna siswa sebagai suatu pribadi manusia. Oleh
sebab itu, sekolah hanya memfokuskan pembelajaran pada pengembangan kemampuan
kognitif serta mengabaikan nilai-nilai kemanusian sebagai pencerminan nilai Pancasila
.Akibatnya marak terjadi kekerasan didunia pendidikan indonesia seperti yang ditemukan
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Belajar dalam Pandangan Humanistik?
2. Bagaimana Belajar dalam Pandangan Abraham Maslow?
3. Bagaimana Belaja rdalam Pandangan Carl Rogers Terhadap Belajar?
BAB II
PEMBAHASAN
Ciri teori humanistik yang pertama adalah lebih memfokuskan pada proses belajar itu
sendiri. seseorang akan menjadi yang lebih bisa mengeksplorasi diri. Fokus belajar ada
dalam prosesnya saat seseorang menjalankan pendekatan belajar.
Adanya peranan aspek kognitif dan aspek afektif.
Mementingkan pemahaman dan juga pengetahuan dalam proses belajar.
Mementingkan sikap dan perilaku diri ketika menjalankan proses belajar.
Tidak seorangpun mampu mengatur atau mendikte proses belajar yang benar pada setiap
individu.
Inti dari teori humanistik ini adalah baik murid maupun gurunya fokus terhadap proses
pembelajaran, dengan murid yang mencari cara dan sistem belajar mereka sendiri. Sedangkan
guru menjadi fasilitator yang dapat mengarahkan murid dalam menemukan sistem belajar
mereka tanpa ikut campur lebih jauh ke dalam pembelajaran.dengan adanya pendekatan
pembelajaran humanistik ini, murid dapat terbiasa mengembangakan pemikiran mereka, dan
menganilisis apa yang tidak baik dan apa yang baik bagi proses pembelajaran mereka.
Kesimpulan
Teori belajar humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang mengedepankan
bagaimana manusia serta peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya. Aplikasi dalam
teori ini, peserta didik diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh
pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggungjawab tanpa
mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan, norma, disiplin atau etika yang berlaku
serta guru hanya sebagai fasilitat.