Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TEORI BELAJAR HUMANISTIK DARI PARA AHLI

KELOMPOK 4

1. KHAIRIL ANWAR (220204502013)


2. JOHAN SETIAWAN (220204501023)
3. MUHAMMAD RIFAI N (220204502010)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MAKASSAR 2023


KATA PENGANTAR

Alhandulillah, pujisyukur senantiasa kami panjatka nkehadirat Allah SWT, karena berkat
segala rahmatNya, makalah“Belajardan Pembelajaran” ini dapat tersusun tepat pada
waktunya.Tidak lupa kami ucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan dari pihak yang
telah berkontribusi denga nmemberikan sumbangan materi maupun pikiranya, sehingga untuk
itu patutlah kami menghanturkan terimakasihs ebanyak mungkin.
DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................................1

Kata Pengantar........................................................................................................................2

Daftar Isi.................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................4

A. Latar Belakang…...................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................5

A. Belajar dalam Pandangan Humanistik….............................................................5


B. Pandangan Abraham Maslow..............................................................................6
C. Pandangan Carl Rogers Terhadap Belajar...........................................................6
D. Ciri-ciri Teori Belajar Humanistik......................................................................8
E. Tujuan Tero Belajar Humanistik........................................................................8
F. Manfaat Teori Belajar Humanistik……………………………………………..8

BAB III PENUTUP...............................................................................................................9

A. Kesimpulan...............................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori belajar humanistic lebih mengedepankan sisi humanis manusia dan tidak
menuntut jangka waktu bagi pembelajaran mencapa ipemahaman yang diinginkan. Teori
ini dipelopori oleh Carl Rogrsdan Abraham Maslow. Teori ini lebih menekankan pada isi
materi yang harus dipelajari dari proses belajar agar membentuk manusia seutuhnya.
Proses belajar dilakukan agar pembelajar mendapaatkan makna sesungguhnya dari belajar
setiap pembelajar memiliki kecepatan belajar yang berbeda-beda sehingga keberhasialan
belajar akan tercapai jika pembelajar dapat memahami diri dari lingkungannya.

Oleh karena itu setiap pribadi manusia memiliki potensi dan bakat dalam dirinya,
tugas pendidikan yang sejati adalah membantu siswa untuk menemukan dan
mengembangkan seoptimal mungkin. Di sisilain, system evaluasi relative mengukur satua
aspek kecerdasan dan mengkerdilkan makna siswa sebagai suatu pribadi manusia. Oleh
sebab itu, sekolah hanya memfokuskan pembelajaran pada pengembangan kemampuan
kognitif serta mengabaikan nilai-nilai kemanusian sebagai pencerminan nilai Pancasila
.Akibatnya marak terjadi kekerasan didunia pendidikan indonesia seperti yang ditemukan

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Belajar dalam Pandangan Humanistik?
2. Bagaimana Belajar dalam Pandangan Abraham Maslow?
3. Bagaimana Belaja rdalam Pandangan Carl Rogers Terhadap Belajar?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Belajar dalam Pandangan Humanistik


Psikologi humanistic lahir untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang kesadaran
pikiran, kebebasan kemauan, martabat manusia, kemampuan untuk berkembang, dan
kapasitas refleksi diri. Humanistik akhirnya menjadia lternatif antara behavioristic dan
kognitivistik sehingga lebih terkenal sebagai “kekuatan ketiga”.
Humanistik dipelopori oleh Carl Rogrsdan Abraham Maslow.Rogres, seorang
psikoterpis, mengembangkan person-centered therapy. Pendekatan ini tidak bersifat menilai
ataupun tidak memberikan arahan yang membantuk dan mengkasifikasi dirinya tentang siapa
dirinya sebagai suatu upaya memfasilitasi proses memperbaiki kondisinya. Malow
mengemukakan teorinya bahwa semua memiliki motivasi untuk memenuhi kebutuhannya
yang bersifat hierakhis.
Teori belajar humanistic lebih mengedepan kansisi humanis manusia dan tidak
menuntut jangka waktu bagi pembelajaran mencapai pemahaman yang diinginkan.Teori ini
lebih menekankan pada isi materi yang harus dipelajari dari proses belajar agar membentuk
manusia seutuhnya. Proses belajar dilakukan agar pembelajaren dapat kan makna
sesungguhnya dari belajar setiap pembelajar memiliki kecepatan belajar yang berbeda-beda
sehingga keberhasialan belajar akan tercapai jika pembelajar dapat memahami diri dari
lingkungannya. Teori humanistic memandang meamndang bahwa proses belajar harus
dimulai dan ditujukan untuk kepentingan manusia itu sendiri. Makateori humanistic bersifat
lebih abstrak dan lebi hmendekati bidang kajian filsafat, teori kepribadian ,dan psikoterapi
dari pada bidang kajian-kajian psikologi belajar .
Aplikasi teori humanistic dalam pembelajarana dalah guru lebih mengarakan siswa
untuk berpikir induktif, mementingkan pengalaman serta mebutuhkan keterlibatan siswa
secara aktif dalam proses belajar (dalam hal ini guru berperan sebagi fasilitator).Hal ini
diterapan melalui kegiatan diskusi, membahas materi secara berkelompok. Pembelajaran
berdasarkan teori humanistic ini cocok untuk diterapkan pada materi-
materipembelajaranyngbersifatpembentukankepribadian, hati nurani, perubahan sikap
terhadap fenomena soaial. Fasilitator membantu untuk memperole dan memperjelas tujuan-
tujuan perorangan didalam kelas dan juga tujuan – tujuan kelompok yang bersifat umum.
Fasilitator menerima dan menanggapi ungkapan-ungkapan didalam kelompok kelas baik
bersifat intelektual maupun sikap perasan.
Aliran humanistic memandang belajar sebagai proses yang terjadi dalam individu
yang meliputi bagian/dominan yang ada, yaitu dapat meliputi dominan kognitif ,afektif dan
psikomotorik. Siswa berperan sebagi pelaku utama yang memaknai proses pengalaman belajr
sendiri ,mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang
bersifat negatif.
B . Pandangan Abraham Maslow ( Kepribadian Humanistik)
Teori kepribadian humanistik dipelopori oleh Abraham Maslow yang juga dianggap
sebagai bapak dari teori ini .aliran ini
menyatakan bahwa setiap individu
memiliki kebebasan untuk memilih
, menentukan tindakannya dan
nasibnya sebagai konsekuensi atas
eksistensinya . Teori Maslow
didasarkan pada asumsi bahwa
didalam diri individu ada dua hal :
1) suatu usaha yang positif
untuk berkembang
2) kekuatan untuk melawan
atau menolak perkembangan itu
Berkaitan dengan pendapat
tersebut Maslow mengemukakan
adanya 5 tingkatan kunci kebutuhan
pokok manusia . kelima tingkatan
kebutuhan pokok inilah kemudian
dijadikan pengertian kunci dalam
mempelajari motivasi manusia. Karena dalam teori Humanistik ini sangat diperlukannya
motivasi 5 tingkatan tersebut antara lain:

Pandangan Maslow banyak mempengaruhi metode dan teori pembelajaran yakni


meliputi andragogi , pembelajaran transformational,dan pembelajaran diri secara
langsung.bebrapa kunci dari konsep pembelajaran transformational adalah
pengalaman,refleksi kritis,dan pengembangan perikemanusiaan . Pembelajaran diri secara
langsung adalah proses belajar dimana orang akan mengambil inisiatif untuk belajar dari
pengalamannya secara langsung, pembelajaran Maslow ini dilanjutkan sampai sekarang.

C. Pandangan Carl Rogers terhadap belajar


Teori belajar Carl Rogers merupakan salah satu teori belajar humanistik yang
menekankan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka membantu individu
mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Menurut Rogers ada 2 tipe belajar yaitu kognitif (
kebermaknaan) dan eksperintal (pengalaman). Guru perlu menghubungkan pengetahuan
akademik kedalam pengetahuan terpakai (kebermaknaan). Sementara Experiental learning
melibatkan siswa secara personal,berinisiatif,termasuk penilaian terhadap diri sendiri atau self
assesment.
Menurut Rogers , guru menghubungkan pengetahuan akademik ke dalam pengetahuan
terpakai seperti mempelajari mesin dengan tujuan memperbaiki mobil. Experiental Learning
menunjuk pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan siswa . kualitas belajar experiental
learning mencakup keterlibatan siswa secara personal,berinisiatif,evaluasi oleh siswa sendiri
dan efek membekas pada siswa.
D. Ciri-ciri Teori Belajar Humanistik
Berikut ini ciri-ciri teori belajar humanistik.

 Ciri teori humanistik yang pertama adalah lebih memfokuskan pada proses belajar itu
sendiri. seseorang akan menjadi yang lebih bisa mengeksplorasi diri. Fokus belajar ada
dalam prosesnya saat seseorang menjalankan pendekatan belajar.
 Adanya peranan aspek kognitif dan aspek afektif.
 Mementingkan pemahaman dan juga pengetahuan dalam proses belajar.
 Mementingkan sikap dan perilaku diri ketika menjalankan proses belajar.
 Tidak seorangpun mampu mengatur atau mendikte proses belajar yang benar pada setiap
individu.

E. Tujuan Tero Belajar Humanistik


Teori pembelajaran humanistik ini juga memiliki tujuan yang jelas. Yakni bertujuan
menjadi seorang yang lebih manusiawi dengan harapan agar bisa menjadi lebih peka terhadap
lingkungan sekitar, mampu memahami diri sendiri untuk mampu meraih aktualisasi diri.

Inti dari teori humanistik ini adalah baik murid maupun gurunya fokus terhadap proses
pembelajaran, dengan murid yang mencari cara dan sistem belajar mereka sendiri. Sedangkan
guru menjadi fasilitator yang dapat mengarahkan murid dalam menemukan sistem belajar
mereka tanpa ikut campur lebih jauh ke dalam pembelajaran.dengan adanya pendekatan
pembelajaran humanistik ini, murid dapat terbiasa mengembangakan pemikiran mereka, dan
menganilisis apa yang tidak baik dan apa yang baik bagi proses pembelajaran mereka.

F. Manfaat Teori Belajar Humanistik


Jika tujuannya, dapat disimpulkan bahwa teori belajar humanistik ini membawakan sejumlah
manfaat yang berguna bagi murid yang sedang belajar dalam jangka waktu yang panjang
BAB III
Penutup

Kesimpulan
Teori belajar humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang mengedepankan
bagaimana manusia serta peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya. Aplikasi dalam
teori ini, peserta didik diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh
pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggungjawab tanpa
mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan, norma, disiplin atau etika yang berlaku
serta guru hanya sebagai fasilitat.

Anda mungkin juga menyukai